O2
C2H4O
etilen
etilen oksida
C2H4O
CO2
C3H4O3
etilen oksida
C3H4O3
etilen karbonat
+
H2O
CO2
etilen karbonat
C2H6O2
etilen glikol
Bahan baku etilen oksida yang diperlukan diperoleh dari PT.Candra Asri Petrochemical
Center, Cilegon, yang berakpasitas produksi 510.000 ton per tahun. Bahan baku karbon dioksida
diperoleh dari PT. Air Liquide. Bahan baku air dapat diperoleh dari water treatment pihak
pengelola KIEC. Sedangkan udara dapat diperoleh dengan mudah dari lingkungan sekitar.
1.1. Etilen Oksida
Pada tahun 1959, seorang ilmuwan Perancis, Charles-Adolphe Wurtz, menemukan etilen
oksida dengan mereaksikan 2-kloroethanol dengan senyawa basa. Penemuan tersebut merupakan
keberhasilanpada Perang Dunia 1 karena penemuan tersebut menjadi pelopor dari senyawa kimia
etilen glikol dan senjata kimia beracun (mustard gas). Pada tahun 1931, ilmuwan Perancis
menemukan cara menghasilkan etilen oksida secara langsung dengan mereaksikan etilen dan
oksigen menggunakan katalis perak. Metode ini kemudian digunakan untuk memproduksi etilen
oksida dalam skala industri (Emulsifiers, 2007).
Etilen oksida merupakan zat kimia komoditas utama yang diproduksi di seluruh dunia.
Etilen oksida diproduksi dengan proses oksidasi katalitik etilen dengan katalis perak. Banyak
metode lain yang telah diajukan untuk memproduksi etilen oksida namun tidak ada metode lain
yang diterapkan dalam skala industri selain metode ini. Reaksi samping mengoksidasi etilen dan
etilen oksida menjadi karbon dioksida dan uap air. Reaksi yang berlangsung yaitu :
C2H4 +
etilen
C2H4 +
etilen
O2
3O2
oksigen
C2H4O
etilen oksida
2CO2 +
karbon dioksida
2H2O
air
Etilen oksida menimbulkan efek beracun bila dihirup. Gejala-gejala yangtimbul akibat
menghirup terlalu banyak gas etilen oksida antara lain pusing, kejang-kejang (mendadak) dan
koma. Gas ini juga mengiritasi kulit dan menghirup uap etilen oksida dapat menyebabkan paruparu teriritasi dengan cairan selama beberapa jam.
Sifat-sifat fisika dan kimia etilen oksida :
1. Rumus molekul
: C2H4O
2. Berat molekul
: 44,053 g/mol
3. Bentuk fisik
4. Titik didih
: 10,5oC
5. Titik leleh
: -112,44oC
6. Densitas
: 0,8711 g/cm3
7. Tekanan uap
8. Viskositas
: 0,34 cp (4oC)
9. Kalor jenis
: 0,44 kal/g oC
: < -18oC
: 7,19 MPa
: 195,8oC
: 5,17 kJ/mol
18. Kelarutan
19. Kereaktifan
dalam basa
20. Reaksi kimia yang melibatkan etilen oksida:
Penambahan asam karboksilat pada etilen oksida akan membentuk glikol ester,
dengan reaksi :
(CH2CH2)O
+ CH3COOH
HO - CH2CH2 OCHCH3
etilen oksida
asam karboksilat
glikol ester
Penambahan air dan asam pada etilen oksida akan membentuk etile glikol dengan
reaksi :
C2H4O
H2O
C2H6O2
etilen oksida
etilen glikol
Penambahan ammonia akan membentuk campuran mono dan tri etanolamin dengan
reaksi :
(CH2CH2)O
etilen oksida
NH3
ammonia
tri etanolamin
: CO2
2. Berat molekul
: 44,0095 g/mol
3. Bentuk fisik
4. Massa jenis
: 1600 kg/m3
5. Titik lebur
: -57oC
6. Titik didih
: -78oC
: 1,45 kg/m3
: 25, 13 kJ/mol
9. Viscositas
: 7821 kPa
: 34,1oC
H2O
H2CO3
asam karbonat
13. Pada foto sintesis karbon dioksida bereaksi dengan air membentuk karbohidrat/gula dan
oksigen, denga reaksi:
6CO2 + 6H2O + Cahaya
C6H12O6
6O2
Karbohidrat
14. Reaksi karbonasi etilen oksida dengan karbon dioksida, dengan reaksi :
C2H4O
CO2
C3H4O3
: C3H4O3
2. Berat molekul
: 88,06 g/mol
3. Bentuk fisik
: 34-37 oC
5. Titik didih
: 260,7 oC
6. Titik beku
: 36 oC
7. Densitas
: 1,3210 g/cm3
8. Flash point
: 150 oC
9. Viskositas
: 1,3
etilen karbonat
H2O
CO2
C2H6O2
etilen glikol
1.4. Air
Air mempunyai rumus kimia H2O yang berarti satu molekul air terdiri dari dua atom
hydrogen dan satu atom oksigen. Sering digunakan sebagai pelarut. Air merupakan senyawa
kimia yang paling aman dan paling dibutuhkan seluruh makhluk hidup karena tanpa air makhluk
hidup tidak akan bertahan hidup. Ilmu yang mempelajari tentang kandungan, sifat-sifat, proses
penyebaran, dan kebiasaan alami air dikenal dengan hidrologi.
Sifat-sifat fisika dan kimia air :
1. Rumus kimia
: H2O
2. Berat molekul
: 18,016 g/mol
3. Titik lebur
: 0oC (1 atm)
4. Titik didih
: 100oC
5. Densitas
: 1 g/ml (4oC)
6. Spesific gravity
: 1,0 (4o C)
7. Viskositas
: 0,8949 cp
8. Indeks bias
: 1,333 (20oC)
9. Kapasitas panas
: 1 kal/g
: 80 kal/g
: 340 kal/g
: 374oC
: 217 atm
H2O
CH3COOH
ester
+ C2H5 OH
asam karboksilat
alcohol
15. Dapat terurai menjadi unsur-unsurnya dengan cara mengalirkan listrik (membentuk larutan
elektrolit)
H2O
H2O
O2
Monoetilen glikol yang sering disebut etilen glikol adalah cairan jenuh, tidak berwarna,
tidak berbau, berasa manis, dan larut sempurna dalam air. Grup hidroksil ini bisa diubah menjadi
aldehid, alkil halide, amina, azida, asam karboksil, eter, merkaptan, ester nitrat, nitrit, aster nitrit,
ester organic, ester posphat, dan ester sulfat. Senyawa-senyawa ini membuat etilen glikol bisa
menjadi senyawa intermediet dengan banyak reaksi, terutama dalam formasi resin, termasuk
kondensasi dengan dimetil terephtalat atau asam terphtalat yang menghasilkan resin polytester
(MEG Global Group, 2008).
Sifat-sifat fisika dan kimia etilen glikol :
1. Rumus molekul
: C2H6O2
2. Berat molekul
: 62,068 g/mol
3. Densitas
: 1,1132 g/cm3
4. Titik leleh
: -12oC
5. Titik didih
: 197,3 oC
6. Titik beku
: -13oC
7. Flash point
: 244oC
8. Spesific gravity
: 1,115
9. Viskositas
: 20,9 cp (20oC)
10. Densitas
: 645, 2oC
CH2O2 + 2H2O
13. Etilen glikol beraksi dengan etilen oksida akan membentuk dietilen glikol yang selanjutnya
akan beraksi lebih lanjut membentuk trietilen glikol, dengan reaksi :
C2H4O
C2H4(OH)2
C4H8(OH)2
C2H4O
C4H8(OH)2
C6H12O2(OH)2
: C4H8(OH)2
2. Berat molekul
: 106,12
: 248,8 oC
4. Titik beku
: -6,5oC
5. Flash point
: 280 oC
6. Temperature kritis
: 681,04 oC
7. Tekanan kritis
: 45,45 oC
8. Density kritis
: 0,330 g/ml
: 1,116 g/ml
: 36 cp
: 129 kkal/kg
C2H4O2
C6H14O4
+ H2O
etilen oksida
C2H4O2
C2H6O2
etilen glikol
+ C2H6O2
C4H10O4
etilen oksida
dietilen glikol
+ CH2O +
HOOCCH2OH
H2O
CH3OH
CH3OOCCH2OH + H2
HOOCCH2OH
CH3OOCCH2OH
HOCH2CH2OH
+ H2O
+ CH3OH
CO2
C3H4O3
C3H4O3
H2O
CO2
C2H6O2
4. Pemilihan Proses
Dari tiga proses yang dijelaskan diatas, proses yang paling efektif dan efisien adalah
proses karbonasi. Pada proses du-pont membutuhkan biaya yang cukup tinggi dalam hal
penyediaan bahan baku seperti foemaldehid, air, karbon monoksida, dan methanol. Selain itu
peralaran yang dibutuhkan cukup banyak sehingga biaya produksi meningkat. Sedangkan pada
proses dengan hidrolisis etilen oksida, agar absorbs etilen oksida dengan air maksimal, maka
digunakan air dalam jumlah yang cukup besar. Setelah prosedur absorbs dan separasi etilen
oksida, air yang digunakan dalam jumlah besar harus dipanaskan, sehingga akan membutuhkan
jumlah energy yang sangat besar. Selain itu, proses dengan hidrolisis etilen oksida ini
memerlukan banyak tahap menghasilkan etilen glikol.
Namun, pada proses karbonasi hanya membutuhkan bahan baku yaitu etilen, oksigen dari
udara, karbondioksida dan air. Selain itu tahapan proses pada proses karbonasi tidak memerlukan
banyak perlatan menjadikan proses ini lebih ekonomis dibandingkan proses du-pont ataupun
proses hidrolisis etilen oksida. Dengan menggunakan proses karbonasi, penggunaan air
berlebihan dapat dihindari karena proses ini menggunakan karbon dioksida, dimana CO2 ini bisa
mengurangi pembentukan senyawa glikol berat, sehingga hanya memerlukan air yang sedikit.
Proses ini juga mereduksi beberapa peralatan mahal untuk pemurnianetilen glikol seperti
stripper. Keuntungan yang lainnya adalah kondisi operasi pada proses karbonasi ini lebih mudah
dibandingkan dengan proses du-pont dan hidrolisis etilen oksida. Perbandingan tiga proses
pembuatan etilen glikol dapat dilihat pada table berikut.
Tabel 1. Perbandingan Tiga Macam Proses Pembuatan Etilen Glikol
No.
Jenis Proses
Parameter
Hidarolisis Etilen
Dupont
Oksida
Formaldehid
Karbaonasi
Temperatur (oC)
9 s/d 20
200
80 s/d 150
Tekanan (bar)
1 s/d 30
700
14,5
Konversi (%)
98,7
90
99,5
Katalis
H2SO4
Molybdenum
75,28
75,56
75,28
77,89
77,89
77,89
Keuntungan Kasar
2,61
2,33
2,61
Perak, amberlist,
TM400
5. Deskripsi Proses
Proses produksi etilen glikol (C2H6O2) dapat dibagi menjadi empat tahapan proses yaitu
proses persiapan bahan baku, proses karbonasi, proses hidrolisis, dan proses pemurnian etilen
glikol.
CO2
karbon dioksida
C3H4O3
etilen karbonat
Proses karbonasi ini berlangsung pada tekanan 5507 kPa dengan temperatur operasi
100oC. jika temperatur operasi terlalu rendah maka lau reaksi akan lambat, reaksi akan
berlangsung sangat lama, ukuran reaktor akan lebih besar sehingga tidak ekonomis. Di sisi lain,
jika proses dioperasikan pada temperatur tinggi maka banyak panas yang akan hilang dan
memberikan efek buruk pada kualitas produk yang dihasilkan. Dari pertimbangan diatas maka
temperatur operasi yang digunakan adalah 100oC. konversi reaksi etilen oksida menjadi etilen
karbonat pada proses ini adalah 99,5%. Kemudian, produk dari reaktor karbonasi dialirkan
dengan menggunakan pompa 2 (P-02) ke reaktor hidrolisis (R-02) yang sebelumnya dilewatkan
pada heater 3 (H-03) untuk mencapat temperatur 130oC.
5.3. Proses Hidrolisis
Air pada temperatur 30oC dialirkan dengan menggunaka pompa 1 (P-01) menuju ke
reaktor hidrolisis (R-02) yang sebelumnya temperaturnya dinaikkan hingga 80oC dengan
dilewatkan heater 4 (H-04).
Sama seperti pada reaksi karbonasi, reaksi hidrolisis juga berlangsung secara eksotermik
sehingga diperlukan multitube fixed bed reactor yang dilengkapi dengan pendingin. Reaksi yang
berlangsung adalah :
C3H4O3
etilen karbonat
2C3H4O3
H2O
air
etilen karbonat
H2O
air
CO2
karbon dioksida
2CO2 +
karbon dioksida
C2H6O2
etilen glikol
C4H10O3
dietilen glikol
Reaksi dalam reaktor hidrolisis berlangsung pada temperatur 150oC dan tekanan 709 kPa.
Kondisi ini diharapkan agar etilen karbonat terkonversi hingga mendekati 100% (99% menjadi
etilen glikol dan 1% mejadi dietilen glikol).
Produk yang dihasilkan pada reaktor ini adalah etilen glikol, dietilen glikol, gas CO2, dan air
yang tidak beraksi.
5.4. Pemurnian Produk
Produk yang dihasilkan dari reaktor hidrolisis dialirkan dengan menggunakan pompa 3
(P-03) menuju flash drum yang sebelumnya didinginkan dengan cooler 1(C-01) hingga
temperaturnya 80oC. Dalam flash drum, gas karbon dioksida dipisahkan sebagai gas buang, dan
produk lain dialirkan menuju evaporator 1 (EV-01) dan evaporator 2 (EV-02) untuk
memisahkan kandungan airnya. Hasil pemisahan pada evaporator 2 (EV-02) dialirkan menuju
kolom detilasi untuk memisahkan etilen glikol sebagai produk atas dan dietilen glikol produk
bawah. Etilen glikol sebagai produk utama ditampung pada tangki etilen glikol (T-04) dan
dietilen glikol sebagai produk samping ditampung pada tangki dietilen glikol (T-05) yang
sebelumnya masing masing produk akan didinginkan terleboh dahulu melewati cooler 3 (C-03)
dan cooler 4 (C-04).
= 62,070 kg/kmol
= 106,120 kg/kmol
= 88,064 kg/kmol
= 44,052 kg/kmol
= 44,011 kg/kmol
Air (H2O)
= 18,016 kg/kmol
(Sumber : Reklaitis, G. V, 1983)
= 100 kg/jam
= 2,27 kmol/jam
Kapasitas produksi :
Kapasitas produksi
= 400.000 ton/tahun
= 400.000.000 kg/tahun
= 6444337,04 kmol/tahun
= 330 hari/tahun
1. Reaktor 1 (R-01)
Fungsi : untuk mereaksikan etilen oksida dari tangki T-01 dengan karbon dioksida dari
tangki T-02 membentuk etilen karbonat.
Mol rasio C2H4O : CO2
= 0,8 : 1
= 2,84 kmol/jam
CO2
C3H4O3
CO2
CO2
C2H4O
CO2
C3H4O3
C3H4O3
Mula-mula(kmol/jam)
2,27
2,84
Beraksi (kmol/jam)
2,26
2,26
2,26
Sisa (kmol/jam)
0,01
0,58
2,26
CO2
C2H4O
= 2,84 x 44,011
=124,99 kg/jam
Aliran keluar reaktor R-01 (F3)
F3C2H4O
F3 CO2
F3 C3H4O3
Komponen
C2H4O
CO2
C3H4O3
44,052
44,011
88,064
Total
Aliran Masuk
1
F (kg/jam) F2 (kg/jam)
100
0
0
124,99
0
0
100
124,99
224,99
Aliran
Keluar
F3 (kg/jam)
0,44
25,53
199,02
224,99
2. Reaktor 2 (R-02)
Fungsi : untuk mereaksikan etilen karbonat hasil reaksi pada reaktor R-01 dengan air dari
tangki T-03 yang menghasilkan mono etilen glikol (MEG) dan dietilen glikol (DEG).
Mol rasio C3H4O3 : H2O = 1 : 3
Jadi H2O yang dibutuhkan
= 3 x mol C3H4O3
= 3 x 2,26 = 6,78 kmol/jam
H2O
CO2
(2) 2C3H4O3 +
H2O
2CO2 +
(3) C2H4O
H2O
C2H6O2
C2H6O2
C4H10O3
Konversi etilen karbonat pada reaktor R-02 adalah 100% (99% menjadi MEG (C2H6O2) dan 1 %
menjadi DEG (C4H10O3))
3
C2H4O
C2H6O2
CO2
C3H4O3
CO2
C4H10O3
H2O
H2O
Reaksi 1:
C3H4O3
H2O
CO2
+ C2H6O2
Mula-mula (kmol/jam)
2,26
6,78
Beraksi (kmol/jam)
2,24
2,24
2,24
2,24
Sisa (kmol/jam)
0,02
4,54
2,24
2,24
Reaksi 2 :
2C3H4O3
+ H2O
2CO2
C4H10O3
Mula-mula (kmol/jam)
0,02
4,54
Beraksi (kmol/jam)
0,02
0,01
0,02
0,01
Sisa (kmol/jam)
4,53
0,02
0,01
Reaksi 3 :
C2H4O
H2O
C2H6O2
Mula-mula (kmol/jam)
0,01
4,53
Beraksi (kmol/jam)
0,01
0,01
0,01
Sisa (kmol/jam)
4,52
0,01
= 0,44 kg/jam
F3 CO2
= 25,53 kg/jam
F3 C3H4O3
= 199,02 kg/jam
F4 H2O
CO2
F5H2O
BM
(gr/kmol)
44,052
44,011
88,064
18,016
62,070
106,120
Total
Aliran Masuk
F3 (kg/jam) F4 (kg/jam)
0,44
0
25,53
0
199,02
0
0
122,15
0
0
0
0
224,99
122,15
347,14
Aliran
Keluar
F5 (kg/jam)
0
124,99
0
81,43
139,66
1,06
347,14
CO2
C2H6O2
CO2
C4H10O3
H2O
C2H6O2
C4H10O3
7
= 124,99 kg/jam
F5C2H6O2
= 139,66 kg/jam
F5C4H10O3
= 1,06 kg/jam
F5H2O
= 81,43 kg/jam
= 124,99 kg/jam
F7C2H6O2
= 139,66 kg/jam
F7C4H10O3
= 1,06 kg/jam
H2O
= 81,43 kg/jam
347,14
Aliran Keluar
F6 (kg/jam) F7 (kg/jam)
124,99
0
0
81,43
0
139,66
0
1,06
124,99
222,15
347,14
H2O
H2O
C2H6O2 7
C4H10O23
H2O
C2H6O2
C4H10O3
9
= 139,66 kg/jam
F7C4H10O3
= 1,06 kg/jam
F7H2O
= 81,43 kg/jam
= 80% x F7H2O
= 80% x 81,43 kg/jam
= 65,14 kg/jam
F9H2O
= F7H2O - F8H2O
= 81,43 65,14
= 16,29 kg/jam
F9C2H6O2
= F7C2H6O2
= 139,66 kg/jam
F9C4H10O3
= F7C4H10O3
= 1,06 kg/jam
H2O
347,14
Aliran Keluar
F8 (kg/jam) F9 (kg/jam)
0
139,66
0
1,06
65,14
16,29
65,14
157,01
222,15
5. Evaporator 2 (EV-02)
Fungsi : untuk memekatkan larutan glikol dengan cara menguapkan 80% H2O.
10
H2O
H2O
C2H6O2
C4H10O3
C2H6O2
H2O
C4H10O3
9
11
= 65,14 kg/jam
F9H2O
= 16,29 kg/jam
F9C2H6O2
= 139,66 kg/jam
C4H10O3
= 1,06 kg/jam
= 80% x F9H2O
= 80% x 16,29 kg/jam
= 13,032 kg/jam
H2O
= F9H2O F10H2O
= 16,29 13,032
H2O
= 3,258 kg/jam
F9C2H6O2
= F7C2H6O2
= 139,66 kg/jam
C4H10O3
= F7C4H10O3
= 1,06 kg/jam
157,01
Aliran Keluar
F10 (kg/jam) F11 (kg/jam)
0
139,66
0
1,06
13,032
3,258
13,032
143,978
157,01
6. Destilasi 1 (D-01)
Fungsi : memisahkan C2H6O2, C4H10O3 dan H2O yang masuk ke destilasi D-01 menjadi
produk atas C2H6O2, C4H10O3 dan H2O , sedangkan produk bawah C2H6O2, C4H10O3 dan H2O.
12
C2H6O2
C4H10O3
H2O
C2H6O2 11
C4H10O3
H2O
C2H6O2
C4H10O3
13
H2O
= 0,995
= 0,0003
12
H2O
= 0,0047
(Sumber : U.S. patent no. 4,519,875)
= 0,196
(Sumber : U.S. patent no. 4,519,875)
= 139,48 kg/jam
= 143,978 139,48
= 4,498 kg/jam
F12C2H6O2
F12H2O
F12C4H10O3
F13C2H6O2
= 0,196 . F13
= 0,88 kg/jam
F13H2O
F12C4H10O3
= 3,258 kg/jam
F11C2H6O2
= 139,66 kg/jam
F11C4H10O3
= 1,06 kg/jam
F12C2H6O2
= 138,78 kg/jam
F12H2O
= 0,65 kg/jam
F12C4H10O3
= 0,05 kg/jam
13
C2H6O2
= 0,88 kg/jam
F13H2O
= 2,608 kg/jam
F12C4H10O3
= 1,01 kg/jam
143,978
Aliran Keluar
F12 (kg/jam) F13 (kg/jam)
138,78
0,88
0,05
1,01
0,65
2,608
139,48
4,498
143,978
Faktor pengali :
Kapasitas pabrik
= 400.000 ton/tahun
=
= 50505,0505 kg/jam
= 139,48 kg/jam
BM
(gr/kmol)
44,052
44,011
88,064
18,016
62,070
106,120
Total
Aliran Masuk
F1 (kg/jam) F2 (kg/jam)
36.209,50
0
0
45.258,25
0
0
0
0
0
0
0
0
36.209,50
45.258,25
81.467,75
Aliran
Keluar
F3 (kg/jam)
159,32
9.244,29
72.064,15
0
0
0
81.467,75
2. Reaktor 2 (R-02)
Table 2. Neraca Massa Sebenarnya di Reaktor 2
Komponen
C2H4O
CO2
C3H4O3
H2O
C2H6O2
C4H10O3
BM
(gr/kmol)
44,052
44,011
88,064
18,016
62,070
106,120
Total
Aliran Masuk
F3 (kg/jam) F4 (kg/jam)
159,32
0
9.244,29
0
72.064,15
0
0
44.229,90
0
0
0
0
81.467,75
44.229,90
125.697,66
Aliran
Keluar
F5 (kg/jam)
0
45.258,25
0
29.485,40
50.570,19
383,82
125.697,66
4. Evaporator 1 (EV-01)
Table 4. Neraca Massa Sebenarnya di Evaporator 1
Aliran
Aliran Keluar
BM
Masuk
Komponen
(gr/kmol)
F7 (kg/jam)
F8 (kg/jam) F9 (kg/jam)
44,052
0
0
0
C2H4O
44,011
0
0
0
CO2
88,064
0
0
0
C3H4O3
18,016
29.485,40
23.586,87
5.898,53
H2O
62,070
50.570,19
0
50.570,19
C2H6O2
106,120
383,8207
0
383,8207
C4H10O3
23.586,87
56.852,54
Total
80.439,40
80.439,40
5. Evaporator 2 (EV-02)
Table 5. Neraca Massa Sebenarnya di Evaporator 2
Aliran
Aliran Keluar
BM
Masuk
Komponen
(gr/kmol)
F9 (kg/jam) F10 (kg/jam) F11 (kg/jam)
C2H4O
44,052
0
0
0
CO2
44,011
0
0
0
C3H4O3
88,064
0
0
0
H2O
18,016
5.898,53
4.718,82
1.179,71
C2H6O2
62,070
50.570,19
0
50.570,19
C4H10O3
106,120
383,82
0
383,82
4.718,82
52.133,71
Total
56.852,54
56.852,54
6. Destilasi 1 (D-01)
Table 6. Neraca Massa Sebenarnya di Destilasi 1
Aliran
Aliran Keluar
BM
Masuk
Komponen
(gr/kmol)
F11 (kg/jam) F12 (kg/jam) F13 (kg/jam)
44,052
0
0
0
C2H4O
44,011
0
0
0
CO2
88,064
0
0
0
C3H4O3
18,016
1.179,71
235,36
944,34
H2O
62,070
50.570,19
50.251,54
318,64
C2H6O2
106,120
383,82
18,10
365,72
C4H10O3
50.505,011
1.628,70
Total
52.133,71
52.133,71