Anda di halaman 1dari 5

Nama : Anisa Kemala Dewi

NIM

: 2012430002

Gas alam yang terkondensasi memiliki hasil samping berupa residu naphta yang dapat
dijadikan bahan baku dari produk produk berbasis olefin. Produk olefin dari residu naphta
menghasilkan tiga bahan baku yang dapat diolah menjadi bahan untuk produk lainnya, yang
dihasilkan dari proses Thermal Cracking, yaitu:
1. Ethylene (titik didih: -103,7oC)
2. Prophylene (titik didih: -47,6oC)
3. C4(Butena/Butadiena)
Berdasarkan data pohon industry olefin yang diperoleh dari Kementrian Perindustrian:
1. Ethylene
Produk ethylene diproduksi sekitar 3.325.000/tahun dengan impor duty 0%. Ethylene sendiri
dapat menghasilkan bahan-bahan untuk produk kimia lainnya apabila direaksikan dan diolah dengan
suatu cara tertentu, yaitu:
a. Acetaldehide
Acetaldehide dihasilkan bila Ethylene direaksikan dengan oksigen dengan katalis. paladiumtembaga. Dari Acetannilide pun dapat menghasilkan berbagai bahan kimia lainnya, yaitu:
o Acetic Acid(Acetanilide yang direaksikan dengan cara dioksidasi)
Menghasilkan Chlorinated Acetic Acid digunakan sebagai Plastic Textile berupa namun
belum ada di Indonesia sehingga berpotensi dikembangkan
Direaksikan dengan butanol dengan cara esterifikasi Fischer menghasilkan Buthyl Acetate
digunakan sebagai Thinner Leather(pelapis tipis pada) yang sudah diproduksi di Indonesia.
Setiap ester karboksilat di mana komponen asam karboksilat adalah asam asetat
menghasilkan Ester Acetate digunakan sebagai Textile Cigarette Filter(penyaring rokok)
Acetic acid yang direaksikan dengan etilena menghasilkan Vinyl Acetate Monomer yang
kemudian dipolimerisasi menjadi Polyvinyl Acetate, kemudian Polyvinyl Acetate
dipolimerisasi lagi menjadi Polyvinyl Alcohol yang digunakan sebagai Adhesive Coating
(perekat pada pelapis) namun masih tahap konstruksi di Indonesia.
o Acetic Anhydride, dihasilkan dari Acetaldehide dengan dioksidasi sehingga dapat digunakan
untuk Plastic Pharmaceutical (Plastik Farmasi) yang berpotensi dikembangkan di Indonesia.
o Ethyl Acetate, dihasilkan dari Acetaldehide dengan Tishchenko reaction digunakan untuk
Pharmacy Soft Drink (minuman ringan dalam farmasi) yang sudah berproduksi di Indonesia.
o Crotonaldehyde, dihasilkan dari Acetaldehide yang direaksikan dengan bantuan katalis silicaalumina dengan cara demirisasi yang digunakan untuk Solvent Increticide
b. Ethylene Oxyde
Ethylene oxyde dihasilkan bila Ethylene disintesis. Dari Ethylene Oxyde dapat dihasilkan bahan
kimia lainnya, yaitu:
o Ethylene Glycol (Ethylene Oxyde yang direaksikan dengan methanol atau air dengan 3 proses
yang berbeda )
Ethylene Glycol yang direaksikan dengan asam terfalat dengan cara esterifikasi
menghasilkan Polyethylene Terephalate yang digunakan untuk Plastic Packaging pada
botol plastic dan wadah makanan.
Ethylene Glycol juga menghasilkan Synthethic Fiber (serat sintesis) yang digunakan untuk
bahan textile.
o Surfactant, yang dihasilkan dari Ethylene Oxyde digunakan untuk detergent.

o Ethanol Amine, dihasilkan dari Ethylene Oxyde yang direaksikan dengan ammonia encer
digunakan untuk bahan pewarna (paint), bahan baku detergent, pengemulsi, dll.
c. Vinyl Acetate
Vinyl Acetate, dihasilkan bila Ethylene direaksikan dengan asam asetat. Dari Vinyl Acetate dapat
dihasilkan bahan kimia lainnya, yaitu:
o Polyvinyl Acetate, dihasilkan dari Vinyl Acetate yang dihasilkan melalui polimerisasi
kemudian digunakan dalam industri paint inks(tinta warna).
o Polyvinyl Alcohol, dihasilkan dari Vinyl Acetate yang setelah menjadi Polyvinyl Acetate
dipolimerisasi lagi kemudian dapat digunakan untuk textile leather(pelapis dalam tekstil)
d. Ethylene Dichloride
Ethylene Dichloride, dihasilkan bila Ethylene direaksikan dengan gas klorin yang dihasilkan dari
proses Klor Alkali. Dari Ethylene Dichloride dapat menghasilkan Vinyl Chloride Monomer dengan
di-Cracking. Kemudian Vinyl Chloride yang dipolimerisasi menghasilkan Polyvinyl Chloride
yang digunakan untuk plastic.
e. Ethylene Benzene
Ethylene Benzene, dihasilkan bila Ethylene direaksikan dengan benzene dengan bantuan katalis
asam. Dari Ethylene Benzene dapat dihasilkan Styrene Monomer bila direaksikan dengan
dihidrogenasi.
o Polystyrene, dihasilkan dari Styrene Monomer yang dihidrogenasi dengan banzene digunakan
untuk plastic.
o Acrolynitrile Butadiena Styrene, dihasilkan dari Styrene Monomer dihidrogenasi dengan
banzene digunakan untuk plastic.
o Styrene Acrolynitrile, dihasilkan dari Styrene Monomer yang dihidrogenasi dengan banzene
digunakan untuk plastic.
f. Poly Ethylene
Poly Ethylene, dihasilkan bila Ethylene dipolimerisasi kemudian digunakan untuk kantong plastic.
g. Ethylene Prophylene Diene Monomer
Ethylene Prophylene Diene Monomer, merupakan co-polimer Ethylene dan Prophylene yang
digunakan untuk lapisan isolasi pelapis kabel.
2. Prophylene
Produk prophylene diproduksi sekitar 1.513.000/tahun dengan impor duty 0%. Prophylene
sendiri dapat menghasilkan bahan-bahan untuk produk kimia lainnya apabila direaksikan dan diolah
dengan suatu cara tertentu, yaitu:
a. Poly Prophylene
Poly Ethylene, dihasilkan bila Prophylene dipolimerasasikan, yang digunakan untuk berbagai
aplikasi, diantaranya pengemasan, tekstil (contohnya tali, pakaian dalam termal, dan karpet), alat
tulis, berbagai tipe wadah terpakaikan ulang serta bagian plastik, perlengkapan labolatorium,
pengeras suara, komponen otomotif, dan uang kertas polimer.
b. Acrylic Acid
Acryic Acid, dihasilkan bila dari propana yang merupakan produk sampingan dari etilena dan
bensin produksi. Dari Acrylic Acid dapat dihasilkan Acrylic Ester bila dipolimerisasikan.
Kemudian Acrylic Ester memliki turunan Methyl Acrylate/ Poly Acrylate yang digunakan untuk
cat coating.
c. Acetone

Acetone, dihasilkan bila Prophylene di oksidasi dengan bantuan bntuan katalis bismuth
phaspomolibdat pada alumina. Dari Acetone dapat dihasilkan Methyl Isobuthyl Ketone bila methyl
oxide yang diperoleh dari acetone di hidrogenasi lalu digunakan untuk paint(pewarna).
d. Allyl Acetate
Allyl Acetate, diproduksi industri oleh reaksi fase gas dari propena dengan adanya asam asetat
menggunakan katalis paladium. Dari Allyl Acetate dapat dihasilkan Allyl Alcohol dengan
dihidrolisis. Kemudian Allyl Alcohol yang Epoksidasi dengan hidrogen peroksida menghasilkan
glycidol, yang mengalami hidrolisis untuk menghasilkan Glycerine yang digunakan untuk
kosmetik dan perlengkapan mandi.
e. Hydrogen Cyanide
Hidrogen Cyanide, dihasilkan bila hidrokarbon berupa propane direaksikan dengan ammonia
sesuai proses Shawinigan. Dari Hidrogen Cyanide dapat dihasilkan bahan kimia lainnya, yaitu:
o Acetone Cynohydrine, dihasilkan dari pengembunan Hidrogen Cyanide dan acetone. Dari
Acetone Cynohydrine yang dihidrolisis dengan asam sulfat untuk ester sulfat dari
methacrylamide dari metanolisis esternya sehingga dapat dihasilkan Methacrylic Ester yang
digunakan untuk pelapis kertas.
o Acrylonitrile, dihasilkan dari produk sampingan Hidrogen Cyanide. Dari Acrylonitrile yang
dipolimerisasi radikal bebasnya dapat dihasilkan Poly Acrylonitrile Fiber yang digunakan
untuk plastic.
f. N-Buthyl Aldehyde
N-Buthyl Aldehyde, diproduksi hampir secara eksklusif oleh hidroformilasi prophylene dengan
adanya homogen katalis berbasis rhodium mirip dengan katalis Wilkinson. Dari N-Buthyl
Aldehyde dapat dihasilkan bahan kimia lainnya, yaitu:
o 2-Ethyl Hexanol, dihasilkan dari kondesasi aldol N-Buthyl Aldehyde diikuti dengan
hidrogenasi hydroxyaldehyde yang dihasilkan. Dari rantai cabang 2-Ethyl Hexanol dan diester
asam terephalate dapat dihasilkan Diocthyl Ortho Phthalate yang digunakan untuk plastic.
o N-Butanol, dihasilkan bila N-Buthyl Aldehyde dihidrogenasi . Dari N-Butanol dapat dihasilkan
Buthyl Acetate bila diproduksi oleh Fischer esterifikasi butanol (atau isomer untuk membuat
isomer butil asetat) dan asam asetat dengan adanya asam sulfat katalitik dalam kondisi refluks
sehingga dapat digunakan untuk thinner leather(pelapis tipis).
g. Tetraprophylene
Tetraprophylene, dihasilkan bila polimerisasi Prophylene. Dari Tetraptophylene dapat dihasilkan
Nonyl Phenol bila dialkilasi. Kemudian Nonyl Phenol dapat diproduksi industri, alami, dan dengan
degradasi lingkungan dari Alkylphenol Etoxylate yang digunakan untuk pewarna tinta.
h. Cumene
Cumene, dihasilkan bila Prophylene dilakukan Friedel Crafts-Alkilasi dengan Benzene . Dari
Cumene dapat dihasilkan bahan kimia lainnya, yaitu:
o Phenol, dihasilkan bila Cumene dioksidasi parsial dengan penataan ulang proses Hock. Phenol
Folmaldehide dapat dihasilkan dari tersubstitusi fenol dengan formaldehida yang dapat
digunakan untuk pelapis kayu.
o Acetone, dihasilkan bila Cumene teroksidasi dengan udara sehingga menghasilkan phenol dan
acetone. Dari Acetone dapat dihasilkan Bisphenol A bila disintesis dengan pengembunan dari
acetone sehingga dapat digunakan untuk fungisida.
i. Alkyl Chloride
Alkyl Chloride, dihasilkan bila Prophylene direaksikan chlorine . Dari Alkyl Chloride dapat
dihasilkan Epichlorohydrine bila direaksikan dengan bahan tambahan. Kemudian
Epichlorohydrine menghasilkan Epoxy Resin yang digunakan untuk plastic.

j. Prophylene Oxyde
Prophylene Oxyde, dihasilkan bila Prophylene dilakukan dengan 3 cara yaitu hdyroclorination, cooxidation dan oxidation dari prophylene. Dari Prophylene Oxyde dapat dihasilkan Prophylene
Glycol bila dihidrolisis dengan penambahan asam atau katalis . Kemudian Prophylene Glycol yang
dipolimerisasi menghasilkan Polyol. Kemudian Polyol yang dilakukan co-polymerisasi
menghasilkan Polyurethane yang digunakan untuk plastic.
3. C4
Dari proses Naphta Cracker mengasilkan pula C4(Butan) yang dapat berupa butena atau
butadiena namun masih dapat digunakan untuk menghasilkan bahan-bahan produk kimia lainnya
apabila direaksikan dan diolah dengan suatu cara tertentu, yaitu:
a. Methyl Tertiary Buthyl Eter
Methyl Tertiary Buthyl Eter, diproduksi melalui reaksi kimia metanol dan isobutylene. Metanol
berasal dari gas alam, dan isobutylene berasal dari butana diperoleh dari minyak mentah atau gas
alam. yang digunakan untuk pendorong nilai oktan.
b. Styrene Butadiene Latex
Styrene Butadiene Latex, dihasilkan dari kelompok karet sintetis yang berasal dari kandungan
stirena yang lebih tinggi dan butadiena yang digunakan untuk pelapis kertas.
c. Styrene Butadiene Rubber
Styrene Butadiene Rubber, dihasilkan dari kelompok karet sintetis yang berasal dari stirena dan
butadiena digunakan untuk karet ban.
d. Polybutadiene Rubber
Polybutadiene Rubber, Polibutadiena adalah karet sintetis yang merupakan polimer yang terbentuk
dari proses polimerisasi dari monomer 1,3-butadiena sehingga digunakan untuk karet ban.
e. Poly Isobutylene
Poly Isobutylene, isobutyl yang dipolimerisasi dengan kation vinyl sehingga dapat digunakan
untuk karet ban.
f. Maleic Anhydride
Maleic Anhydride, dihasilkan oksidasi fase uap n-butana yang digunakan untuk pelapis pada
tekstil.
g. Methyl Ethyl Ketone
Methyl Ethyl Ketone, diproduksi oleh dehidrogenasi 2-butanol menggunakan katalis yang
digunakan untuk pelarut.
h. Poly Isoprene Rubber
Poly Isoprene Rubber, Bentuk polyisoprene yang digunakan sebagai karet alam diklasifikasikan
sebagai elastomer yang digunakan untuk perekat isolasi pada ban.
i. Carbon Black
Carbon Black, dihasilkan pembakaran tidak sempurna dari produk minyak bumi berat seperti tar
FCC, tar batubara, etilena retak tar, dan sejumlah kecil dari sayuran minyak yang dapat digunakan
untuk karet ban.

Anda mungkin juga menyukai