Struktur Kayu 2
Struktur Kayu 2
SAMBUNGAN
PENAMPANG BERGANDA
TTerhadap
h d Sumbu
S b XX
A = (2b). H
Ix = (1/12) (2b) h^3
Terhadap Sumbu Y Y
A = (2b). H
Ix = (1/12) (2b)
(2b)^3
3
PENAMPANG BERGANDA
PENAMPANG BERGANDA
PENAMPANG BERGANDA
A = 4 b. h
Ix = 4 . (1/12) b. h^3
4
4
PENAMPANG BERGANDA
PENAMPANG BERGANDA
CONTOH 1
CONTOH 2
SAMBUNGAN
Mekanis
Sambungan
Sambungan
Sambungan
SAMBUNGAN
Tujuan Sambungan :
Menyambung
SAMBUNGAN MEKANIS
Sambungan Menerus
SAMBUNGAN MEKANIS
SAMBUNGAN MEKANIS
Sambungan Menyudut
SAMBUNGAN MEKANIS
Sambungan Kombinasi
SAMBUNGAN MEKANIS
SAMBUNGAN MEKANIS
SAMBUNGAN MEKANIS
Sambungan pada komponen struktur kayu atau dari satu komponen struktur
k
kayu
k komponen
ke
k
struktur
t kt kau
k lainnya
l i
t di i atas
terdiri
t elemen
l
penyambung
b
(pelat buhul, pelat penyambung, pelat pengikat, siku dan pelat pendukung)
dan alat sambung (cincin belah, pelat geser) atau alat pengencang (paku,
jjepretan,
p
,p
pasak,, sekrup,
p, baut,, sekrup
p kunci,, dan sistem alat p
pengencang
g
g
sejenis).
Sambungan harus direncanakan sedemikian sehingga:
Zu < z Z
Z
dimana Zu adalah tahanan perlu sambungan, adalah faktor waktu yang
berlaku sesuai dengan Tabel 6.3-2, z = 0,65 adalah faktor tahanan
sambungan, dan Z
Z adalah tahanan terkoreksi sambungan
Kondisi
Acuan x
Z =
Zw =
Z
Zw
Z =
Zw =
Z
Zw
FK Diafragma
FK Aksi
Kelompok
FK Geometri
Paku,
pasak
Cdi
FK Kedalaman
Penetrasi
FK Serat
Ujung
Cd
Cog
Ceg
Cd
Ceg
Cd
Ceg
Ceg
FK Pelat
Sisi
Cm
Cm
Sekrup
Z =
Cg
Z =
Zw =
Z
Zw
Cg
Z// =
Z =
Z// =
Z =
Cg
Cg
Baut
C
Sekrup kunci
kunci,
pen
C
Pelat geser,
cincin belah
C
C
Cd
Cd
FK Paku
Miring
Cst
SAMBUNGAN MEKANIS
SAMBUNGAN MEKANIS
Tahanan geser pada bagian kayu muka dapat dihitung sebagai berikut,
N u cos v
lmbFv'
1 + 0 ,25
lm
em
Nu
adalah sudut antara komponen struktur diagonal terhadap komponen struktur mendatar,
lm
Fv
em
tm
em
Lm
SAMBUNGAN MEKANIS
Langkah Perhitungan :
1. Tentukan tm (tm 1/3 h) ambil tm = 1/3 h
2. Tentukan lm dengan syarat
lm 1.5 h atau lm 200 mm (ambil yang terbesar )
3. Hitung Kekuatan Geser
N u cos v
lmbFv'
1 + 0 ,25
lm
em
Contoh Soal
RRencanakanlah
k l h Sambungan
S b
Gi i
Gigi
Tunggal dengan Sudut 40 derajat ,
Grade Kayu E 15 dengan ukuran
Ka yang
Kayu
ang akan menumpu
men mp
berukuran :
H = 120 mm
B = 80 mm
Gaya Tekan = 40 KN
Jawab :
1. Menentukan tm
tm = 1/3 h = 1/3 . 120 = 40 mm
2. Menentukan lm
lm = 1.5 h = 1.5 x 120 = 180 mm
lm = 200 mm
diambil 200 mm
3 Cek Gaya Geser
Contoh Soal
Data Grade E 15
Fv = 5.1 Mpa
v (tekan ) = 0.9
= 0.8 ((ruang
g umum))
Perhitungan Geser :
Nu cos = 40000 . Cos 40 = 30641 N
Menghitung em (eksentrisitas)
em = h tm = .120 . 40 = 40 mm
lm bFv'
1 + 0,25
lm
em
= (0.8) x(0.9) x
200.(80).(5.1)
= 26112
200
1 + 0.25
40
Contoh Soal
Direvisi menjadi
Lm = 300 mm
lmbFv'
1 + 0,25
lm
em
= (0.8) x(0.9) x
Nu cos < OK
300.(80).(5.1)
= 30653.2
300
1 + 0.25
40
SAMBUNGAN MEKANIS
Pada sambungan gigi majemuk, terdapat dua gigi dan dua panjang muka
yang masing-masing diatur sebagai berikut (lihat Gambar C2),
dalamnya gigi pertama,
tm1 > 30 mm
dalamnya gigi kedua,
tm2 > tm1 + 20mm, namun tm2 < 1/3 h
panjang kayu muka pertama, lm1 > 200 mm dan lm1 > 4 tm1
yang
ya
g mana
a a h ada
adalah
a tinggi
gg komponen
o po e sstruktur
u u mendatar.
e da a .
SAMBUNGAN MEKANIS
1,25 N u cos
Fm1
lm1bFv'
v
l
Fm1 + Fm 2
1 + 0 ,25 m1
em1
N u cos v
lm 2bFv'
l
1 + 0 ,25 m
em
Nu
Im
Im1
Im2
Fm
adalah g
gaya
y tekan terfaktor,,
adalah sudut antara komponen
struktur diagonal terhadap
komponen struktur mendatar,
adalah faktor tahanan
adalah faktor waktu
adalah panjang kayu muka rerata,
adalah panjang kayu muka yang
pertama,
adalah panjang kayu muka yang
kedua,
adalah luas bidang tumpu
SAMBUNGAN MEKANIS
S b
Sambungan
gigi
i i majemuk
j
k hanya
h
di j k digunakan
dianjurkan
di
k bila
bil > 45.
45
GIGI MAJEMUK
tm1
tm2
em1
em
lm1
lm2
SAMBUNGAN MEKANIS
Langkah
g
Perhitungan
g :
1. Tentukan tm1 (tm1 30 mm)
2. Tentukan tm2
tm 2 tm1 + 20
tm2 1/3 h
ambil yang terkecil
3. Tentukan lm1 dengan syarat
Lm1 200 mm
lm1 4 tm
4. Tentukan lm2
lm 2 2. lm1
lm 2bFv'
N u cos v
l
1 + 0 ,25
25 m
em
Contoh Soal
Rencanakanlah
Sambungan Gigi
Tunggal dengan Sudut
60 derajat , Grade
Kayu E 15 dengan
ukuran Kayu yang akan
menumpu berukuran :
H = 120 mm
B = 80 mm
Gaya Tekan = 40 KN
1. Menentukan tm1 = 30 mm
1
2. Menentukan tm2
1. Tm2 = 20 + 20 = 40 mm
2. Tm2 = 1/3 h = 1/3 . 120 = 40 mm
Tm2 = 40 mm
3. Menentukan lm1
1. Lm1 = 200 mm
2. Lm1 = 4.40 = 160 mm
Lm1 = 300 mm
4. Menentukan lm2
lm2 = 2. 300 = 600 mm
Contoh Soal
Fm1
lm1bFv'
v
l
Fm1 + Fm 2
1 + 0 ,25 m1
em1
FFm1
1 = b.
b tm1
1 = 80x30
80 30 =240
240
mm
Fm2 = b . Tm2 =
80x 40 = 320
1,25 N u cos
Fm1
240
= (1.25) x(40000). cos(60)
= 10714
Fm1 + Fm 2
(240 + 320)
lm1bFv'
300.80.(5.1)
= (0.8)(0.9)
= 33006
300
l
1 + 0.25
1 + 0,25 m1
45
em1
OK
em1 = 1/2h-1/2tm1 = 45 mm
em =1/2
/2 h tm2
2 = 40
lm 2bFv'
600.80.(5.1)
v
= (0.8).(0.9)
= 37106
lm
600
1 + 0,25
1 + 0.25
40
em
OK
SAMBUNGAN BAUT
SAMBUNGAN PAKU
SAM NGAN PASAK
SAMBUNGAN
ASA
Ketentuan
SAMBUNGAN BAUT
Kelemahan
K
l
h Baut
B
:
Efisiensi Rendah
Deformasi Besar
SAMBUNGAN BAUT
LLubang
b
penuntun
t harus
h
dib t
dibuat
dengan seksama.
Untuk baut, lubang penuntun tidak
boleh lebih besar daripada
D + 0,8 mm bila D < 12,7 mm,
D + 1,6 mm bila D > 12,7 mm.
Lubang penuntun untuk pen harus
dibuat antara D hingga (D 0,8
mm), dimana D adalah diameter pen
= (0,65)
(0 65) D hingga
hi
(0 85) D
(0,85)
= (0,60) D hingga (0,75) D
= (0,40) D hingga (0,70) D
SAMBUNGAN BAUT
Bila baut atau kepala sekrup kunci atau mur menumpu pada material kayu atau material yang berasal dari
kayu maka harus dipasang ring standar,
kayu,
standar pelat baja,
baja atau jenis ring baja lainya di antara material kayu
tersebut dan kepala baut atau kepala sekrup kunci atau mur. Diameter luar minimum ring harus 2,5 kali
diameter batang baut atau sekrup kunci. Ketebalan minimum ring adalah 3,2 mm.
SAMBUNGAN BAUT
SAMBUNGAN BAUT
Beban Sejajar Arah Serat
Jarak Tepi (bopt)
Im / D < 6 (lihat Catatan 1)
Im / D > 6
Jarak Ujung (aopt)
Komponen Tarik
Komponen Tekan
S
Spasi
i ((sopt)
Spasi dalam baris alat pengencang
Jarak antar baris alat pengencang
Beban Tegak Lurus Arah Serat
Jarak Tepi (bopt)
Tepi yang dibebani
Epi yang tidak dibebani
Jarak Ujung (aopt)
Spasi (sopt)
Spasi dalam baris alat pengencang
Jarak antar baris alat pengencang:
Im / D < 2
2 < Im / D < 6
Im / D > 6
SAMBUNGAN BAUT
SAMBUNGAN BAUT
Contoh Soal
Desain
D
i lah
l h jumlah
j l h Baut
B
yang digunakan,
diameter baut yang
dig nakan adalah 27.9
digunakan
27 9
mm atau 1.1
Contoh Soal
Sehingga Kekuatan Baut :
Contoh Soal
Sehingga Kekuatan Baut :
Sudut 34.99 derajat (Kg)
S = 100 x 2.79 x 12 x (1-0.6 sin 34.99) = 2196
S = 200 x 2.79
2 79 x 12 x (1-0.6
(1 0 6 sin 34
34.99)
99) = 4392
S = 430 x 2.79^2 x (1-0.35 sin 34.99) =2675
Ambil P reaksi Terbesar= 1251.48 Kg
Ambil S Baut Terkecil = 2196 Kg
N = P/S = 1251.48 / 2196 = 0.56 buah
Pakai 1 Buah Baut
Contoh Soal
Sehingga Kekuatan Baut :
Sudut 90 derajat (Kg)
S = 100 x 2.79 x 12 x (1-0.6 sin 90) = 1339.2
S = 200 x 2.79
2 79 x 12 x (1-0.6
(1 0 6 sin 90) = 2678.4
2678 4
S = 430 x 2.79^2 x (1-0.35 sin 90) =2175
Ambil P reaksi Terbesar= 1440.94 Kg
Ambil S Baut Terkecil = 1339.2 Kg
N = P/S = 1440.94 / 1339.2 = 1.08 buah
Pakai 2 Buah Baut
Contoh Soal
Contoh Soal
SAMBUNGAN PAKU
SAMBUNGAN PAKU
SAMBUNGAN PAKU
SAMBUNGAN PAKU
S =1/2 b d Fc
S =3.5d^2 Fc
untuk b 7d
untuk b 7d
S = b d Fc untuk b 7d
S =7d^2 Fc untuk b 7d
b = tebal kayu
d = diameter paku
Fc = Kuat Tekan Tegak Lurus
Serat
SAMBUNGAN PAKU
SAMBUNGAN PAKU
SAMBUNGAN PAKU
Contoh Soal
Tentukanlah Jumlah Paku yyang
g
digunakan untuk menyambung Kayu
menjadi 1 sejajar. Grade Kayu E 15
ukuran kayu 120 x 80 mm. Gaya
Tekan yang terjadi : 10 KN. Paku
yang ada berdiameter 3.4 mm
p
E 15 Fc = 13 Mpa
Jenis Tampang : Tampang 1
1. Cek Ketebalan
B = 80 mm
7d = 7 x 3.4 = 23.8 mm (b > 7d)
2. Tentukan kuat 1 Paku
S =1/2 b d Fc = . 80 . (3.4) . 13 =
1768 N
3. N paku = 10000// 1768
6 =5.65
6 = 6 buah
Contoh Soal
Tentukanlah Jumlah Paku yyang
g
digunakan untuk menyambung Kayu
menjadi tampang 2 Grade Kayu E 15
ukuran kayu 120 x 80 mm. Gaya
Tekan yang terjadi : 10 KN. Paku
yang ada berdiameter 3.4 mm
p
E 15 Fc = 13 Mpa
Jenis Tampang : Tampang 2
1. Cek Ketebalan
B = 80 mm
7d = 7 x 3.4 = 23.8 mm (b > 7d)
2. Tentukan kuat 1 Paku
S =b d Fc = 80 . (3.4) . 13 = 3536 N
3. N paku = 10000/ 3536 =2.82 = 3 buah
Sekrup Bentuk ulir pada batangnya berfungsi untuk membentuk ikatan yang lebih kuat pada kayu. Untuk hasil terbaik, kayu
induk harus dilubangi dengan ukuran sebesar diameter inti sekrup dan kayu tambahan dilubangi sebesar ukuran diameter
sekrup
k
bagian
b i lluar. Dengan
D
adanya
d
ulir
li tersebut,
b aplikasi
lik i sekrup
k
membutuhkan
b hk waktu
k lebih
l bih lama
l
d
daripada
i d paku.
k yang hharus
diperhatikan pada aplikasi sekrup adalah lubang obeng kepala sekrup. Kepala sektup harus tetap utuh dan baik sehingga
bisa dipakai pada waktu membuka atau menutup sekrup kembali.
Paku Hanya terdapat guratan pada leher paku dan penampang kepala paku. Guratan pada kepala paku berfungsi agar
martil tidak tergelincir pada waktu memasukkan paku dan guratan pada leher paku berfungsi untuk menambah daya ikat
paku ke dalam kayu setelah seluruh badan paku terbenam
terbenam. Aplikasi paku jauh lebih cepat daripada sekrup dengan daya
ikat yang lebih rendah. Dan dengan alat bantu tangan saat ini, dalam hitungan detik kita bisa membenamkan beberapa
paku sekaligus. Tidak perlu dibuat lubang 'pre-drilling' karena paku lebih mudah dibenamkan.
Kekurangan paku berada pada daya ikatnya terhadap kayu. Ketika terjadi penyusutan kayu, ikatan antara paku dan kayu
menjadi berkurang. Selain itu paku jarang bisa digunakan kembali ketika dicabut dari kayu karena bengkok atau
permukaan kepala paku mnjadi lebih licin. Hal ini tidak terjadi pada sekrup.
Untuk jenis pekerjaan yang membutuhkan kecepatan dan pekerjaan tersebut tidak akan ada perubahan, maka paku adalah
alat pengikat yang paling tepat. Atau sebagai alat pengikat sementara, paku bekerja sangat baik dan praktis. Jika anda
membutuhkan konstruksi yang membutuhkan daya ikat lebih baik maka sekrup adalah pilihan yang lebih baik daripada paku
dengan konsekuensi waktu lebih lama. Kerapihan hasil kerja bisa dibilang sama karena jika melihat dari lubang yang
dihasilkan p
paku justru
j
lebih kecil dan lebih mudah ditutupi
p dengan
g wood filler. (tersadur
(
dari Tentang
g Kayu)
y )
SAMBUNGAN PASAK
SAMBUNGAN PASAK
SAMBUNGAN PASAK