Anda di halaman 1dari 3

11/9/2015

EdisiPersebaranPembangkitListrikTenagaAirdiIndonesia(1)| Indone5ia

Melihat potensi tenaga air yang cukup besar sebagai pembangkit listrik energi terbarukan yang bisa
dikembangkan di Indonesia, saya tertarik untuk merangkum sebuah artikel tentang persebaran PLTA
Indonesia di blog ini.

PLTA di Pulau SUMATRA


PLTA ANGKUP
PLTA PEUSANGAN terdapat di Kecamatan Laut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah, Nanggroe Aceh
Darussalam. PLTA ini di desain dengan 2 buah turbin air, yaitu Peusangan I (2 x 22,1 MWatt) dan
Peusangan II (2 x 21,2 MWatt) dan dihubungkan dengan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) ke
jaringan trans Sumatera dari Gardu Induk (GI) di Takengon ke Kabupaten Bireuen dan melintasi
Kabupaten Bener Meriah. Proyek ini didanai oleh Japan Bank International Coorporation (JBIC) dan
Konsultan teknis Nippon KOI Jepang, dan akan dikerjakan selama 94 bulan (terhitung dari 18 Maret
2011) dengan jadwal operasi direncanakan pada kuartal IV/2015. Biaya total pendanaan proyek ini
diperkirakan mencapai sekitar Rp2,96 triliun.
PLTA LAU RENUNberkapasitas total sebesar 82 MWatt (2 x 41 MWatt); dengan kecepatan putar turbin
sebesar 750 rpm yang beroperasi sejak akhir 2005 lalu. Sampai saat ini PLTA ini lebih sering tidak
beroperasi secara optimal karena debit air yang dihasilkan dari bendungan sering kurang dari 10 meter
kubik per detik. Hal ini sangat disayangkan karena PLTA ini secara berurutan terletah di hulu aliran
sungai Asahan, PLTA Renum berada di posisi paling atas, kemudian di bawahnya masing-masing adalah
PLTA Sigura-gura milik Inalum dan PLTA Tangga yang juga milik Inalum berada di paling bawah.
PLTA SIGURA-GURA terletak di Simorea yang berada 200 m di dalam perut bumi dengan 4 unit
generator dan total kapasitas tetap dari keempat generator tersebut adalah 286 MWatt (4 x 71,5 Mwatt)
dan merupakan PLTA bawah tanah pertama di Indonesia.Tipe bendungan ini adalah beton massa dengan
ketinggian 47 meter. Sayangnya ditengah defisit listrik yang masih terjadi di Sumut sebesar 200 MW,
listrik yang dihasilkan PLTA ini sepenuhnya hanya digunakan oleh PT INALUM. PLN dikabarkan siap
untuk membeli pembangkit ini dari PT INALUM sebesar US$400 juta.
PLTA TANGGA merupakan PLTA pertama di Indonesia yang menggunakan bendungan beton bertipe
busur setinggi 82 meter. PLTA ini berkapasitas sebesar 4 x 79,25 MWatt (total : 317 MWatt).
PLTA SIPANSIHAPORAS berlokasi di desa Husor, Sibuluan dan Sihaporas Kecamatan Sibolga,
Kabupaten Tapanuli Tengah Propinsi Sumatera Utara. PLTA ini mempunyai 2 unit generator
dengankapasitas total sebesar 50 MWatt (33 MWatt + 17 MWatt) dan diharapkan mampu memproduksi
energi sebesar 203,6 GWh per tahun. Agar mampu bekerja maksimal, PLTA ini membutuhkan pasokan
air minimal sebesar29.000 meter kubik per detik.
PLTA ASAHAN 1 terletak di Sungai Asahan, Desa Ambarhalim, Kec. Pintupohan Meranti, Kab. Toba
Samosir. Prop. Sumatera Utara, terletak 130 km arah tenggara kota Medan. Energi yang dibangkitkan
PLTA ini sebesar 1,175 GWh/tahun (Kapasitas total : 2 x 90 MWatt) yang disalurkan ke jaringan PLN
data:text/htmlcharset=utf8,%3Cp%20style%3D%22border%3A%200px%3B%20fontfamily%3A%20Muli%2C%20'Lucida%20Sans%20Unicode'%2C%20'...

1/3

11/9/2015

EdisiPersebaranPembangkitListrikTenagaAirdiIndonesia(1)| Indone5ia

melalui transmisi 275kV/150kV.Total nilai proyek ini sebesar US$ 310 juta yang berasal dari sumber
dana BUMN China, CHD (China Huadian) dan PT. PLN PJB (Pembangkit Jawa Bali).Dalam pembangunannya
yang

dimulai

2006,

PLTA

Asahan

ini

dikerjakan

oleh

perusahaan

pembangkit

listrik

swasta(independent power producer/IPP) PT Bajradaya Sentranusa.Beroperasinya PLTA Asahan 1 akan


menyuplai 20 %kebutuhan listrik Provinsi Sumatera Utara.
PLTA BATANG AGAMterletak di daerah Payakumbuh yang memanfaatkan air dari Sungai Batang Agam.
PLTA ini memiliki 3 unit generator berdaya 3,5 MWatt dan memiliki kapasitas total sebesar 10,5 MWatt.
PLTA MANINJAU diresmikan oleh presiden Suharto pada tanggal 28 Desember 1983, dan memiliki
kapasitas

terpasang

17

MWatt

(68

MWatt)

dan

sumber

airnya

berasal

dari

Danau

Maninjau.Pembangkit ini di desain oleh Ir. Januar Muin.Pada 30 September 2009, bersama dengan PLTA
Singkarak,PLTA Maninjau mengalami gangguan dan lepas dari sistemakibat gempa bumi berkekuatan
7,6 skala Richter.
PLTA SINGKARAK memiliki kapasitas terpasang sebesar 4 x 43,75 MWatt (175 MW) yang berasal dari
Danau Singkarak melewati sebuah torowongan sepanjang 16 meter menjulur di bawah Gunung Merapi
dengan kedalaman lubang sebesar 300 meter dan 850 meter di bawah permukaan tanah.PLTA Singkarak
merupakan PLTA yang memiliki terowongan terpanjang di Indonesia dan merupakan pembangkit listrik
ketiga yang memiliki lorong air bawah tanah setelah PLTA Batang Agam yang memiliki terowongan
1.200 meter rampung 1974, dan PLTA Maninjau yang memiliki terowongan 6.000 meter rampung 1985.
Terowongan Singkarak dibangun dari tahun 19921998, memiliki kontruksi yang cukup kuat, dapat
menahan guncangan gempa sampai 10 skala rigter, dan juga dapat dilalui oleh kenderaan roda empat.
PLTA TES merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan energi potensial air yang pertama yang
didirikan di wilayah Sumatera. Pusat listrik ini menggunakan pola kolam tando dengan gedung
pembangkit berada di permukaan tanah yang memanfaatkan aliran Sungai Ketaun yang dibendung
dalam kolam tando sebelum dialirkan melalui penstock ke turbin. PLTA Tes terdiri dari 2 unit generator
dimana yang pertama adalah unit PLTA Tes Lama yang mulai dibangun pada tahun 1912-1923 di Desa
Turan Tiging KabupatenRejang Lebong.Pembangunan PLTA tersebut dilatarbelakangi oleh adanya areal
pertambangan emas yang berada di daerah Lebong Tandai dan Muara Aman sehingga seluruh kebutuhan
listrik untuk pertambangan dipenuhi oleh PLTA tersebut. Kemudian pada tahun 1958 dilakukan renovasi
akibat kerusakan yang diakibatkan oleh pembombardiran sentral pembangkit oleh tentara Jepang,
dimana daya yang terpasang setelah renovasi menjadi 2 X 660 kWatt. Sedangkan unit kedua adalah PLTA
Tes baru yang dibangun tepat di belakang gedung PLTA lama yang didirikan antara tahun 1986-1991
dengan daya terpasang 4 X 4,4 MWatt, sehingga daya total terpasang sejak tahun 1991 di PLTA Tes
adalah sebesar 18,960 MWatt.Saat ini daya listrik yang dibangkitkan oleh PLTA Tes digunakan untuk
memenuhi kebutuhan listrik di Propinsi Bengkulu melalui jaringan transmisi 70 kV.Tipe turbin di PLTA
Tes adalahturbin Francis dengan horizontal shaft.
PLTA MUSI diresmikan oleh presiden Indonesia bapak Susilo Bambang Yudoyono pada bulan oktober
tahun 2006 dan dapat menghasilkan energi listrik dengan kapasitas 3 x 70 MWatt yang dapat
menyuplai kebutuhan listrik bagi Sumatera bagian Selatan. PLTA uni merupakan PLTA type run off
data:text/htmlcharset=utf8,%3Cp%20style%3D%22border%3A%200px%3B%20fontfamily%3A%20Muli%2C%20'Lucida%20Sans%20Unicode'%2C%20'...

2/3

11/9/2015

EdisiPersebaranPembangkitListrikTenagaAirdiIndonesia(1)| Indone5ia

river yang memanfaatkan aliran sungai Musi dan pembuangan akhir ke sungai Simpang Aur. Biaya
pembuatan PLTA ini mencapai sebesar US$ 159 juta atau setara dengan Rp. 1,5 triliun, terdiri dari
pinjaman lunak dariAsian Development Bank(ADB) sebesar Rp. 1,4 triliun, APBN sebesar Rp. 245 miliar
dan APLN (Anggaran PT PLN) sebesar Rp. 113 miliar. Pembangunan proyek ini terjadi setelah terbit
Keppres 64/2000 yang mencabut Keppres 39/1997.
PLTA KOTO PANJANG terletak di Provinsi Riau Sumatera Barat. Proses pembuatannya diawali
denganproject findingoleh perusahaan konsultan dari Jepang TEPSCO (Tokio Electric Power Service Co.
Ltd) bulan September dan November 1989. Untuk pembangunan fisik proyek, mulai dilakukan tahun
1991 dan diresmikan pada tanggal 28 Februari 1997. Dam PLTA Koto Panjang yang memotong aliran
Sungai Kampar Kanan dan menggenangi areal seluas 124 km2, dibangun untuk menghasilkan listrik
dengan kapasitas sebesar 114 MW melalui 3 unit turbin.Proyek ini dibiayai dengan dana dalam bentuk
hutang sebesar 31,177 Miliar Yen dari OECF (Overseas Economic Development Fund) Jepang.
PLTA BESAIterletak di Lampung dengan daya terpasang sebesar 2 x 46,4 MWatt, dan hingga sekarang
PLTA ini masih dalam tahap studi kelayakan dan konstruksi karena mengalami defisit pasokan
cadangan air.PLTA ini dan PLTA Musi hanya bisa beroperasi pada saat beban puncak saja.
PLTA BATUTEGImenggunakanpasokan air dari dam penampungan air terbesar se-ASEAN,bendungan
Batutegi, dilengkapi dengan2 turbin air bertipe Francis (2 x 14 MWatt) dengan kecepatan putar sebesar
375 rpm, dan debit air nominal sebesar 18,5 m3/s.

data:text/htmlcharset=utf8,%3Cp%20style%3D%22border%3A%200px%3B%20fontfamily%3A%20Muli%2C%20'Lucida%20Sans%20Unicode'%2C%20'...

3/3

Anda mungkin juga menyukai