EdisiPersebaranPembangkitListrikTenagaAirdiIndonesia(1)| Indone5ia
Melihat potensi tenaga air yang cukup besar sebagai pembangkit listrik energi terbarukan yang bisa
dikembangkan di Indonesia, saya tertarik untuk merangkum sebuah artikel tentang persebaran PLTA
Indonesia di blog ini.
1/3
11/9/2015
EdisiPersebaranPembangkitListrikTenagaAirdiIndonesia(1)| Indone5ia
melalui transmisi 275kV/150kV.Total nilai proyek ini sebesar US$ 310 juta yang berasal dari sumber
dana BUMN China, CHD (China Huadian) dan PT. PLN PJB (Pembangkit Jawa Bali).Dalam pembangunannya
yang
dimulai
2006,
PLTA
Asahan
ini
dikerjakan
oleh
perusahaan
pembangkit
listrik
terpasang
17
MWatt
(68
MWatt)
dan
sumber
airnya
berasal
dari
Danau
Maninjau.Pembangkit ini di desain oleh Ir. Januar Muin.Pada 30 September 2009, bersama dengan PLTA
Singkarak,PLTA Maninjau mengalami gangguan dan lepas dari sistemakibat gempa bumi berkekuatan
7,6 skala Richter.
PLTA SINGKARAK memiliki kapasitas terpasang sebesar 4 x 43,75 MWatt (175 MW) yang berasal dari
Danau Singkarak melewati sebuah torowongan sepanjang 16 meter menjulur di bawah Gunung Merapi
dengan kedalaman lubang sebesar 300 meter dan 850 meter di bawah permukaan tanah.PLTA Singkarak
merupakan PLTA yang memiliki terowongan terpanjang di Indonesia dan merupakan pembangkit listrik
ketiga yang memiliki lorong air bawah tanah setelah PLTA Batang Agam yang memiliki terowongan
1.200 meter rampung 1974, dan PLTA Maninjau yang memiliki terowongan 6.000 meter rampung 1985.
Terowongan Singkarak dibangun dari tahun 19921998, memiliki kontruksi yang cukup kuat, dapat
menahan guncangan gempa sampai 10 skala rigter, dan juga dapat dilalui oleh kenderaan roda empat.
PLTA TES merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan energi potensial air yang pertama yang
didirikan di wilayah Sumatera. Pusat listrik ini menggunakan pola kolam tando dengan gedung
pembangkit berada di permukaan tanah yang memanfaatkan aliran Sungai Ketaun yang dibendung
dalam kolam tando sebelum dialirkan melalui penstock ke turbin. PLTA Tes terdiri dari 2 unit generator
dimana yang pertama adalah unit PLTA Tes Lama yang mulai dibangun pada tahun 1912-1923 di Desa
Turan Tiging KabupatenRejang Lebong.Pembangunan PLTA tersebut dilatarbelakangi oleh adanya areal
pertambangan emas yang berada di daerah Lebong Tandai dan Muara Aman sehingga seluruh kebutuhan
listrik untuk pertambangan dipenuhi oleh PLTA tersebut. Kemudian pada tahun 1958 dilakukan renovasi
akibat kerusakan yang diakibatkan oleh pembombardiran sentral pembangkit oleh tentara Jepang,
dimana daya yang terpasang setelah renovasi menjadi 2 X 660 kWatt. Sedangkan unit kedua adalah PLTA
Tes baru yang dibangun tepat di belakang gedung PLTA lama yang didirikan antara tahun 1986-1991
dengan daya terpasang 4 X 4,4 MWatt, sehingga daya total terpasang sejak tahun 1991 di PLTA Tes
adalah sebesar 18,960 MWatt.Saat ini daya listrik yang dibangkitkan oleh PLTA Tes digunakan untuk
memenuhi kebutuhan listrik di Propinsi Bengkulu melalui jaringan transmisi 70 kV.Tipe turbin di PLTA
Tes adalahturbin Francis dengan horizontal shaft.
PLTA MUSI diresmikan oleh presiden Indonesia bapak Susilo Bambang Yudoyono pada bulan oktober
tahun 2006 dan dapat menghasilkan energi listrik dengan kapasitas 3 x 70 MWatt yang dapat
menyuplai kebutuhan listrik bagi Sumatera bagian Selatan. PLTA uni merupakan PLTA type run off
data:text/htmlcharset=utf8,%3Cp%20style%3D%22border%3A%200px%3B%20fontfamily%3A%20Muli%2C%20'Lucida%20Sans%20Unicode'%2C%20'...
2/3
11/9/2015
EdisiPersebaranPembangkitListrikTenagaAirdiIndonesia(1)| Indone5ia
river yang memanfaatkan aliran sungai Musi dan pembuangan akhir ke sungai Simpang Aur. Biaya
pembuatan PLTA ini mencapai sebesar US$ 159 juta atau setara dengan Rp. 1,5 triliun, terdiri dari
pinjaman lunak dariAsian Development Bank(ADB) sebesar Rp. 1,4 triliun, APBN sebesar Rp. 245 miliar
dan APLN (Anggaran PT PLN) sebesar Rp. 113 miliar. Pembangunan proyek ini terjadi setelah terbit
Keppres 64/2000 yang mencabut Keppres 39/1997.
PLTA KOTO PANJANG terletak di Provinsi Riau Sumatera Barat. Proses pembuatannya diawali
denganproject findingoleh perusahaan konsultan dari Jepang TEPSCO (Tokio Electric Power Service Co.
Ltd) bulan September dan November 1989. Untuk pembangunan fisik proyek, mulai dilakukan tahun
1991 dan diresmikan pada tanggal 28 Februari 1997. Dam PLTA Koto Panjang yang memotong aliran
Sungai Kampar Kanan dan menggenangi areal seluas 124 km2, dibangun untuk menghasilkan listrik
dengan kapasitas sebesar 114 MW melalui 3 unit turbin.Proyek ini dibiayai dengan dana dalam bentuk
hutang sebesar 31,177 Miliar Yen dari OECF (Overseas Economic Development Fund) Jepang.
PLTA BESAIterletak di Lampung dengan daya terpasang sebesar 2 x 46,4 MWatt, dan hingga sekarang
PLTA ini masih dalam tahap studi kelayakan dan konstruksi karena mengalami defisit pasokan
cadangan air.PLTA ini dan PLTA Musi hanya bisa beroperasi pada saat beban puncak saja.
PLTA BATUTEGImenggunakanpasokan air dari dam penampungan air terbesar se-ASEAN,bendungan
Batutegi, dilengkapi dengan2 turbin air bertipe Francis (2 x 14 MWatt) dengan kecepatan putar sebesar
375 rpm, dan debit air nominal sebesar 18,5 m3/s.
data:text/htmlcharset=utf8,%3Cp%20style%3D%22border%3A%200px%3B%20fontfamily%3A%20Muli%2C%20'Lucida%20Sans%20Unicode'%2C%20'...
3/3