Anda di halaman 1dari 6

NAMA

LOKASI

PLTA
Sigura-gura
(Asahan II)

Sumatera
Utara
(Simorea)
Sumatera
Utara
(Asahan)
Sumatera
Utara
(Dairi)
Sumatera
Utara
(Sibolga)
Sumatera
Utara
(Asahan)
Sumatera
Utara
(Belawan)
Sumatera
Utara (Titi
Kuning)
Sumatera
Utara
(Glugur)
Sumatera
Utara
(Medan)
Sumatera
Utara
(Sibolga)
Sumatera
Utara
(Brastagi)

PLTA
Tangga
PLTA Lau
Tenun
PLTA
Sipansihapo
ras
PLTA
Asahan I
PLTGU
Sicanang
PLTD Titi
Kuning
PLTG
Glugur
PLTG Paya
Pasir
PLTU
Labuan
Angin
PLTP
Sibayak

KAPASITAS

JENIS DAN
JUMLAH
KAPASITAS

4x71,50 MW

PLTA total 4 unit


286 MW

4X79,25 MW

PLTA total 4 unit


317 MW

2X41 MW

PLTA total 2 unit


82 MW

2 X 25 MW

PLTA total 2 unit


50 MW

2 X 90 MW

PLTA total 2 unit


180 MW

8 X 116 MW

PLTGU total 8
unit 935 MW

6 X 4,1 MW

PLTD total 6 unit


24,8 MW

2 X 40 MW

PLTG total 2 unit


80 MW

5 X 20 MW

PLTG total 5 unit


100 MW

2 X 112 MW

PLTU total 2 unit


224 MW

2 X 5 MW

PLTP total 2 unit


10 MW

pembangkit listrik
di sumatera utara

DAFTAR

PEMBANGKIT LISTRIK DI PROVINSI SUMATERA UTARA


PLTA Siguragura
Bendungan Penadah Air Siguragura (Siguragura Intake Dam) yang terletak di Simorea
dan berfungsi sebagai sumber air yang stabil untuk stasiun pembangkit listrik Siguragura. Air
yang ditampung di bendungan ini dipergunakan di Stasiun pembangkit listrik Siguragura

(Siguragura Power Station) yang berada 200 m di dalam perut bumi dengan 4 unit generator dan
total kapasitas tetap dari keempat generator tersebut adalah 203 MW dan merupakan PLTA
bawah tanah pertama di Indonesia.
Tipe bendungan ini adalah beton massa dengan ketinggian 47 meter.
Stasiun Pembangkit Listrik Siguragura.
Stasiun Pembangkit lListrik Siguragura dibangun 200 m dibawah permukaan tanah, terdiri dari
dua ruangan besar, yaitu ruang pembangkit listrik dan ruang ttransformator utama. Dengan 4
perangkat pembangkit tenaga listrik (turbin), Siguragura dapat menyediakan tenaga listrik
sebesar 206 MW.

PLTA Tangga
Bendungan Penadah Air Tangga (Tangga Intake Dam) yang terletak di Tangga dan
berfungsi untuk membendung air yang telah dipakai PLTA Siguragura untuk dimanfaatkan
kembali pada PLTA Tangga. Bendungan ini merupakan bendungan busur pertama di Indonesia.
Stasiun Pembangkit Tangga memiliki 4 unit Generator. Total kapasitas tetap dari keempat
generator tersebut adalah 223 MW.
Tipe bendungan ini adalah beton massa berbentuk busur dengan ketinggian 82 meter.
Stasiun Pembangkit Listrik Tangga
Stasiun Pembangkit Listtrik Tangga dibangun di tepi Sungai Asahan, di lembah Sampuran si
Harimau. Di dalam gedung ini dihasilkan tenaga listrik oleh air dari bendungan penadah Tangga
yang masuk melalui terowongan saluran atas yang panjangnya 1.618 m.
Bila PLTA Tangga dan Siguragura digabung, maka diperoleh kapasitas terpasang sebesar 604
MW, kapasitas puncak 513 MW dan kapasitas pasti sebesar 426 MW. Medan saklar Tangga
terdapat di sebelah bangunan tenaga.

PLTA Lau Renun


Berkapasitas total sebesar 82 MWatt (2 x 41 MWatt); dengan kecepatan putar turbin
sebesar 750 rpm yang beroperasi sejak akhir 2005 lalu. Sampai saat ini PLTA ini lebih sering
tidak beroperasi secara optimal karena debit air yang dihasilkan dari bendungan sering kurang
dari 10 meter kubik per detik. Hal ini sangat disayangkan karena PLTA ini secara berurutan
terletah di hulu aliran sungai Asahan, PLTA Renum berada di posisi paling atas, kemudian di
bawahnya masing-masing adalah PLTA Sigura-gura milik Inalum dan PLTA Tangga yang juga
milik Inalum berada di paling bawah.

PLTA Sipansipahoras

PLTA sipansihaporas dibangun untuk menunjang sistem kelistrikan yang ada di sumatera
utara dan aceh yang juga mempunyai arti khusus didalam pertumbuhan kegiatan usaha ketenaga
listrikan Indonesia saat ini.
PLTA sipansihaporas berlokasi didesa HUSOR,Sibuluan dan Sihaporas Kecamatan
Sibolga ,Kabupaten Tapanuli Tengah Propinsi Sumatera Utara, mempunyai kapasitas 50 MW (33
MW + 17 MW) dan diharapkan mampu memproduksi energi sebesar 203,6 GWh per tahun.
Adapun Pusat listrik yang ada di SIPANSIHAPORAS, terdiri dari dua power stasion dan satu
Dam site. Antara power station 1 (PS1) dan Power Stasion 2 (PS2) letak nya tidak pada satu
elevasi, tapi bertingkat yaitu : - PS 2 terletak pada elevasi 36,8 mtr dari atas laut. Operation Komersial pada September thn 2002
dgn daya terpasang 17 MW.
- PS1 terletak pada elevasi 107 mtr dari atas laut .Operation komersial pada September thn 2004
dengan daya terpasang 33 MW.
- Serta Dam Site terletak pada elevasi 239 mtr dari atas laut. yang berfungsi sebagai regulator untuk
pasokan air ke PLTA PS1.

PLTA Asahan I

Untuk jenis usaha atau kegiatan pembangkit listrik, dalam Permen LH No 11/2006
tersebut diatur, pembangkit listrik yang memiliki kapasitas di atas 50 megawatt (MW) harus
memiliki dokumen amdal. PLTA Asahan I memiliki kapasitas terpasang 2 x 90 MW.

PLTGU Sicanang
Sumatera Utara (Sumut) akan mendapat tambahan pasokan listrik sebesar 450 Megawatt
(MW) dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) pada 2015. Proyek itu sedang
dibangun PT. Cahaya Sakti di Sicanang, Belawan.
Presiden Direktur PT. Cahaya Sakti, Erasmus Surya Sinaga menyatakan proyek
pembangunan PLTGU Pulau Sicanang akan diselesaikan 2014 dan setahun kemudian sudah bisa
dijual kepada industri dan masyarakat. "Sekitar 80% pasokan listrik ini akan didistribusikan
kepada industri dan sisanya untuk masyarakat," ujarnya kepada wartawan usai Peletakan Batu
Pertama pengerjaan PLTGU Pulau Sicanang Belawan, Rabu, 16 November 2011.

PLTG Pasir Raya

PLTG Pasir Raya terletak di kota Medan, dengan kapasitas 5 x 20 MW. Pembangkit
listrik ini memakai tenaga gas sebagai sumber energinya. Total terdapat 5 unit PLTG ini di
Medan.

PLTU Labuhan Angin

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batubara Labuan Angin memiliki kapasitas daya
listrik 2 x 115 MW merupakan salah satu pembangkit listrik milik PT. PLN (Persero) yang
berada di Kawasan Labuan Angin, Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah.
Proyek pembangunan PLTU Labuan Angin merupakan kontrak antara PT. PLN (Persero)
dengan CMEC (China National Machinery & Equpment Import & Export Coorporation).
Didalam implementasinya PT. PLN (Persero) Pikitring Sumut dan Aceh telah menunjuk PT. PLN
(Persero) Jasa Enjiniring untuk melaksanakan review design dan PT. Prima Layanan Nasional
Enjiniring (PLN-E) sebagai pelaksana supervisi konstruksi dan manajemen proyek di Proyek
PLTU Batubara Labuan Angin. Pembangunan PLTU Batubara Labuan Angin melalui dana loan
China dan dana anggaran PLN. PLTU Batubara Labuan Angin telah diresmikan oleh Presiden RI
melalui tele conference dari Labuan Banten dan saat ini PLTU Batubara Labuan Angin telah
operasional dengan terkoneksi jaringan listrik nasional wilayah Sumbagut Aceh. Dibangun
pada tahun 1996 dan selesai pada tahun 2008, pembangkit listrik ini merupakan PLTP pertama
yang ada di pulau Sumatera.

SISTEM TENAGA LISTRIK DI SUMATERA

PT PLN (Persero) melalui Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera (P3BS)
menyiapkan 12 strategi untuk menambah daya listrik pada tahun 2011 di sistem interkoneksi
Pulau Sumatera, kata Manajer umum P3BS, Yurman. "Berbagai cara kita lakukan untuk
menambah daya listrik dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," ujarnya pada
pemaparan kepada media massa dari Riau, di Padang, Minggu.
Ia menjelaskan, 12 strategi menambah daya pada tahun ini paling banyak berada
pada subsistem Sumatera Bagian Selatan dan Tengah yang meliputi pembangunan pembangkit di
Provinsi Sumatera Barat dan Riau. Selain itu, PLN juga masih merencanakan menambah daya
dengan cara menyewa mesin dengan daya 50 mega watt (MW).Dengan penerapan 12 strategi
tersebut, PLN diperkirakan dapat menambah daya listrik untuk sistem interkoneksi Pulau
Sumatera hingga sekitar 500 MW.
Sedangkan, kondisi kelistrikan hingga 2010 di sejumlah daerah di Sumatera masih
dilanda defisit seperti terjadi di Provinsi Riau yang kekurangan daya 117,6 MW, Jambi (80,5
MW), Lampung (137 MW), dan Sumatera Utara (101,2 MW).
Pembangunan pembangkit yang kini dalam proses pelaksanaan di subsistem
Sumatera Bagian Selatan dan Tengah, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumbar
Pesisir/Teluk Sirih berdaya 2x112 MW yang ditargetkan satu pembangkitnya menyalurkan listrik
pada Desember 2011.
Kemudian, PLTU Tarahan Baru (100 MW), PLTU Simpang Belimbing (113,5
MW), PLTG Sungai Gelam (15 MW), dan PLTG Duri di Riau (60 MW). Selain itu, penambahan
juga mulai berlangsung pada pertengahan tahun dengan beroperasinya PLTG Borang (2x30
MW), PLTG Payo Selincah (100 MW) dan PLTG Talang Dukuh (50 MW).Sementara itu,
menurut dia, program untuk subsistem Sumatera Bagian Utara adalah pengoperasian PLTD

Apung Aceh (8,5 MW) pada Juni dan program revitalisasi sejumlah pembangkit."Pada tahun
2011, PLN mengupayakan tidak ada lagi pemadaman listrik karena kekurangan daya," ujarnya.
Manajer SDM, Hukum dan Administrasi PLN Wilayah Riau, Suhatman,
mengatakan bahwa kondisi kelistrikan di Riau akan terus dibenahi melalui penambahan daya
dari sistem interkoneksi dan pembangunan pembangkit listrik.Selain pembangunan Pembangkit
Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Duri, pihaknya juga mengupayakan pembangunan PLTU Tenayan
2x100 Mw di Pekanbaru yang diharapkan rampung pada 2012.

Anda mungkin juga menyukai