Anda di halaman 1dari 31

TUGAS MAKALAH

PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

PLTA BAKARU

DISUSUN OLEH :

TAKWA (105821110819)

KELAS 6-C ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

PRODI ELEKTRO

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR=

2022
PLTA BAKARU
(Pembangkit Listrik Tenaga Air Bakaru)
PENDAHULUAN
Proyek PLTA Bakaru adalah salah satu proyek dilingkungan PT. PLN (Persero).Proyek ini
adalah proyek induk pembangkit hidro (HPP) dan transmisi Sulselra yang berjarak 246 km dari
kota Makassar, Sulawesi Selatan. Proyek ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan akan listrik di
kota Makassar serta industri yang berkembang seperti Semen Tonasa dan perusahaan besar
lainnya yang terletak di pantai barat Sulawesi Selatan.
Proyek PLTA Bakaru dibangun untuk meningkatkan penyediaan produksi tenaga non-
BBM di Sulawesi Selatan yaitu dengan memanfaatkan energi potensial air dari aliran sungai
Mamasa yang merupakan anak sungai Saddang. PLTA Bakaru terdiri dari dua unit pembangkit
dengan kapasitas 2 x 63 MW.
Tenaga listrik yang dibangkitkan akan disalurkan melalui jaringan transmisi 150 KV,
sepanjang 350 km ke gardu induk Pinrang, Pare-Pare, Barru, Sidrap dan Soppeng.
Adapun tahap-tahap pelaksanaan proyek pembangunan PLTA Bakaru adalah sebagai
berikut :
1. Studi kelayakan yang dilaksanakan JICA (Japan International Corporation Agency)
padatahun 1976 – 1977
2. Tahap perencanaan dasar, dimulai pada tahun 1977 – 1981 yang dilaksanakan oleh
NEWJEC.
3. Awal pembangunan fasilitas lapangan pada Juli 1981
4. Studi analisa dampak lingkungan oleh pusat studi lingkungan (PSL) UNHAS.
5. Perencanaan detail, tahun 1982 – 1984
6. Ganti rugi dan pemukiman kembali, tahun 1982 - 1984
7. Persiapan dokumen tender, tahun 1984 – 1985
8. Penawaran pekerjaan utama, tahun 1984- 1987
9. Awal pembangunan pekerjaan utama, bulan April 1987
10. Pengujian individual, bulan Oktober 1990
11. Commissioning test, bulan Oktober 1990
12. Pengujian Operasi komersial, tanggal 17 Desember 1990
13. Peresmian sinkronisasi oleh Mentamben Ir. Drs. Ginanjar Kartasasmita, Tanggal 22
Desember 1990
14. Peresmian operasi oleh presiden Soeharto, tanggal 13 Mei 1991
TEORI PEMBANGKIT

Prinsip Kerja PLTA


Perubahan tenaga dari air dengan ketinggian dan debit tertentu menjadi listrik dengan
menggunakan turbin air dan generator PLTA adalah salah satu bentuk. Pada umumnya debit
yang membutuhkan fasilitas dengan ukuran yang besar untuk misalnya, bagunan ambil air
(intake), saluran air dan turbin; oleh karena itu tinggi jatuh air yang besar dengan sendirinya
lebih murah.PLTA merupakan mesin konversi energi yang merubah energi gerak tubin air
menjadi listrik.

Peralatan Utama Unit PLTA Bakaru


Untuk memperoleh tenaga air yang cukup untuk memutar turbin maka terlebih dahulu dibuat
bendungan (DAM) guna menampung air (waduk), kemudian dialirkan dan diproses hingga
nantinya dapat digunakan sebagai tenaga untuk memutar turbin.

Dam (Bendungan)
Bendungan PLTA Bakaru berfungsi membendung aliran sungai Mamasa yang selanjutnya
ditampung pada waduk. Dam PLTA Bakaru berada pada ketinggian 615,50 Meter dpl dengan
area seluas 209,98 Ha. Kapasitas penampungan Dam mencapai 6.920.000 m3 dan kapasitas
efektifnya mencapai 5.860.000 m3, kedalaman efektifnya waduk sekitar 3,5 meter. Permasalahan
pada Dam PLTA Bakaru adalah sedimentasi atau pendangkalan waduk yang terjadi dengan
sangat cepat, jauh lebih cepat dari yang diperkirakan ketika merencanakan proyek PLTA Bakaru.
Tipedari dam PLTA Bakaru adalah run of river.
Dam PLTA Bakaru dilengkapi dengan pintu-pintu yang berfungsi untuk menjaga
permukaan air pada waduk/reservoir sesuai dengan kondisi operasi PLTA Bakaru. Pintu-pintu
dam terdiri dari:
1. Water Tight Gateberfungsi untuk mengambil alih kerja Sand Drain Gate jika
dilakukan perbaikan/pemeliharaan pada pintu tersebut. Pintu Water Tight Gate ini
terdiri dari 2 buah.

Gambar 3. 1Water Tight Gate

2. Sand Drain Gate berfungsi sebagai pintu penguras untuk membuang kotoran-
kotoran, pasir dan endapan lumpur yang terdapat di depan saluran intake. Pintu Sand
Drain ini terdiri dari 2 buah.

Gambar 3. 2Sand Drain Gate


3. Spillway Gate adalah pintu yang berfungsi untuk membuang air apabila terjadi banjir
di daerah genangan. Pintu Spillway ini terdiri dari empat buah yang masing-masing
berukuran 30,50 m x 8 m x 9 m.

Gambar 3. 3Spillway Gate

4. Discharge Regulating Gate adalah pintu yang berfungsi sebagai pengatur agar muka
air tetap pada elevasi 615,50 m diatas permukaan laut. Pintu Discharge Regulating
ini terdiri dari 2 buah.

Gambar 3. 4Discharge Regulating Gate

5. Intake merupakan tempat masuknya air dari waduk yang akan digunakan untuk
membangkitkan energi listrik. Tipe dari intake adalah concrete dengan automatic
trash rake yang mempunyai lebar 23 meter×2 saluran, dan tinggi 8,5 meter dengan
kapasitas aliran 45 m3/det. Intake terdiri dari 8 set trashrack, 1 set rake, 2 set belt
conveyor, 1 set hopper, 1 set carryng out hoist, 2 set intake gate.
Bagian intake terdiri dari :
 Trashrack berfungsi sebagai saringan sampah yang berasal dari waduk dengan
lebar 4,5 meter, tinggi 8,5 meter, gradient kemiringan 1/0,3.

Gambar 3.5Trash Rake


 Rake berfungsi sebagai pengangkut sampah yang berkumpul pada trash rake.
Gambar 3. 6Rake
 Belt conveyor berfungsi sebagai pengangkut sampah yang berasal dari rake
menuju hopper. dengan lebar 0.6 meter, panjang 32 meter dan kapasitas angkut
30 m3/jam.
 Hopper berfungsi menampung sampah yang berasal dari belt conveyor dengan
kapasitas tampung 7.5 m3

Gambar 3. 7Hopper
 Carrying out hoist sebagai alat angkut hopper yang digunakan untuk
mengangkut sampah. kapasitas angkut 10 ton.

Gambar 3. 8Carrying Out Hoist


 Intake gate sebagai pintu saluran air dari waduk yang berjumlah 2 set, lebar 4.5
m, tinggi 4.5 m dan kapasitas aliran 45 m3/det. Untuk sekarang yang
difungsikan hanya satu intake gate, sedangkan satu intake gate di rencanakan
untuk proyek PLTA bakaru unit 3 dan 4.

Gambar 3. 9Intake Gate

1.1.1 Headrace Tunnel(Terowongan Pacu Hulu)


Merupakan saluran air menuju penstock dengan diameter 4,5 m dan panjang 6,1 km.
Terbuat dari lingkaran beton bertulang.

1.1.2 Surge Tank (Tangki Pendatar)


Surge tank meredam/mengurangi kejutan balik (water hammer) aliran ini dari penstock
diakibatkan penutup katup utama (inlet valve) secara tiba-tiba (pemberhentian turbin secara tiba-
tiba) dengan maksud menghindari kerusakan pada perlatan seperti headrace tunnel, penstock,
main valve yang diakibatkan tekanan air tersebut .
Spesifikasisurge tank:
Type : restricted orifice upper surge chamber
Tinggi : 42m
Diameter atas : 18m
Diameter bawah : 10 m

Gambar 3. 10Surge Tank

1.1.3 Penstock (Pipa Pesat)


Penstock berfungsi untuk mengubah energi potensial pada air menjadi energi kinetik.
Panjang pipa penstock 1.698 m. Tipe penstock yang digunakan adalah steel pipeline open laid
bifurcated at lower portion dengan panjang 1698 m, diameter dalam penstock dari 4.5, 3.4
menjadi 1,6 m dan ketebalan bertambah dari 13 mm menjadi 46 mm, ini dimaksudkan agar
energi kinetik yang dihasilkan semakin besar karena pertambahan kecepatan dan tekanan. Pada
ujung penstock akan bercabang menjadi 2 yang masing-masing menuju inlet valve pada unit 1
dan unit 2.
Gambar 3. 11Penstock (Pipa Pesat)

1.1.4 Turbin dan Alat Bantunya


Turbin air merupakan pesawat tenaga yang prinsip kerjanya adalah mengubah energi
kinetik air menjadi tenaga mekanik (putar).

Spesifikasi Turbin :
Type : Turbin francis dengan poros tegak
Bahan : 13 Cr-3,8 Ni
Putaran : 500 rpm
Kapasitas aliran air : 22,5 m3/s
Jumlah : 2 unit
Arah putaran : searah jarum jam dilihat dari atas
Pabrik pembuat : TOSHIBA Tahun 1989

Bagian–bagian turbin meliputi :


1. Runner, adalah roda turbin yang di dalamnya terdapat sudu-sudu jalan yang
berfungsi merubah energi kinetik menjadi energi mekanik berupa putaran pada poros
turbin.
Gambar 3. 12Runner
2. Poros, berfungsi meneruskan putaran turbin ke generator.
3. Bearing (bantalan), jenis bearing pada turbin adalah turbin bearing yang berfungsi
menahan vibrasi dan sebagai penahan poros.
4. Guide vane (sudu atur), berfungsi mengatur banyak sedikitnya debit air yang masuk
ke runner yang digerakkan oleh servomotor .
5. Spiral case (rumah siput), berfungsi untuk menyalurkan air secara merata di sekitar
runner. Spiral case terbuat dari baja pengelasan tekanan tinggi (Higt Tension stell
HT 60).
6. Stay ring, berfungsi sebagai pembagi aliran air penumpu bagian-bagian turbin yang
berada di atas.
7. Draft tube(pipa lepas), dipasang di sisi keluar runner sampai ke saluran buang.
Fungsi utamanya adalah menghantar air yang keluar dari runner sehingga dapat
memperhalus laju aliran air yang keluar dari runner pada beban-beban tertentu.
8. Tail race(saluran lepas), berfungsi untuk mengalirkan dan mengurangi tekanan air
dari draft tube. Tail race dilengkapi dengan pintu dimaksudkan untuk menutup aliran
air dari tail race ke drafttube pada waktu diadakan perbaikan dan pemeriksaan
turbin.

Alat-alat bantu turbin meliputi :


1. Guide vane servomotor
Guide vane servomotor adalah peralatan yang digunakan untuk yang mengatur
pembukaan dan penutupan guide vane. Servomotor adalah berupa tabung yang
dilengkapi dengan torak dan diberikan tekanan minyak, yang dapat mengubah posisi
torak karena adanya perubahan volume minyak bertekanan dalam tabung.
Adapun bagian-bagian servomotor :
a. Silinder, sebagian rumah yang digunakan untuk memasukkan fluida yang
bertekanan
b. Torak, sebagai penerus tekanan fluida yang telah diubah menjadi gaya gerak.
c. Batang torak, sebagai pendorong torak
d. Cincin torak, sebagai perapat antara ruang silinder bagian depan dan
belakang.
e. Katup perlambatan, berfungsi memperlambat gerak servomotor pada saat-
saat tertentu.
f. Perapat batang torak, sebagai penyekat antara ruang di dalam silinder dengan
udara.
g. Skala penunjuk langkah, berfungsi untuk mengetahui langkah servomotor
yang telah dicapai.
h. Mekanisme penghubung, berfungsi untuk dengan menghubungkan batang
torak servomotor dengan guide vane.

Gambar 3. 13 Mekanisme Penghubung pada Servomotor dan


Guide Vane
2. Governor
Governor peralatan ini bekerja dengan menggerakkan servomotor untuk mengatur
pembukaan dan penutupan guide vane untuk menaikkan atau menurunkan beban agar
mendapatkan putaran turbin konstan.
3. Inlet valve (katup inlet)
Inlet valve (katup inlet) adalah merupakan peralatan bantu turbin yang dipasang di
muka hulu dari turbin yang berfungsi untuk membuka aliran air (untuk menjalankan
turbin) atau menutup aliran (untuk menghentikan turbin) dan mengaman atau
mengosongkan turbin terhadap aliran air yang bertekanan dari penstock pada waktu
pemeliharaan turbin. Jenis katup yang terdapat pada PLTA Bakaru adalah jenis katup
rotary.

Gambar 3. 14Inlet Valve


Bagian-bagian inlet valve :
a. Main Valve (katup utama), yaitu terdiri dari dan body katup daun katup
dan poros (spindle)
b. By-Pass Valve (katup by-pass), yaitu katup yang berfungsi untuk
menyamakan tekanan air yang ada di penstock dan spiral case dengan
tujuan menghindari terjadinya tumbukan air pada bagian- bagian turbin.
c. Seat Ring (cincin katup), cincin katup ini terletak di sisi masuk dan di
sisi keluar utama yang berfungsi sebagai perapat katup.
d. Main Valve Servomotor, berfungsi sebagai penggerak untuk membuka
dan menutup katup utama.
Gambar 3. 15 (a) Main Valve Servomotor, (b) By-Pass Valve

1.1.5 Generator
Generator berfungsi untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Konstruksi
generator dengan turbin terhubung langsung melalui kopling untuk menyambungkan antara
ujung poros generator dengan poros turbin sehingga kecepatan putaran poros dan turbin sama
dengan kecepatan poros generator yang selanjutnya diubah menjadi energi listrik.
Spesifikasi teknik generator PLTA Bakaru:
Type : Poros tegak, generator sinkron
Tegangan : 11KV
Kuat arus : 3.674 KVA
Daya keluaran : 70000 KVA
Frekuensi : 50 Hz
Faktor Kerja : 0,9 Lagging
Putaran sinkron : 500 rpm
kelas isolasi :B
Tegangan Eksitasi : 245 V
Arus eksitasi : 712 A
Pabrik pembuat : Meidensha tahun 1989
Gambar 3. 16 Generator
Adapun bagian–bagian generator sebagai berikut :
1. Rotor merupakan bagian yang berputar dari generator. Kumparan rotor diberikan
eksitasi dengan tegangan arus dc kemudian dengan bantuan tenaga air melalui turbin
yang di kopel langsung dengan rotor maka rotor berputar dan terjadilah tegangan
induksi ke stator.
2. Stator, adalah bagian yang tidak bergerak yang sekaligus menjadi body generator.
stator berupa kumparan jangkar yang berbahan tembaga .
3. Bearing, merupakan pendukung poros generator yang dilengkapi dengan sistem
pelumasan. Adapun letak-letak bearing tersebut antara lain:
a. Upper bearing, berfungsi menahan pergerakan ke kiri dan ke kanan poros yang
terdapat diatas generator
b. Thrust bearing, berfungsi menahan generator agar tidak bergerak aksial.
c. Lower bearing, berfungsi menahan pergerakan aksial yang terdapat di bawah
generator
4. Rem dan dongkrak, rem berfungsi untuk menghentikan putaran generator sedangkan
dongkrak berfungsi menaikkan generator pada saat dilakukan pemeriksaan unit

1.1.6 Transformator
Transformator merupakan alat listrik yang berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan
tegangan.Transformator utama untuk menaikkan tegangan keluaran generator. Unit PLTA
Bakaru memiliki spesifikasi transformator yang digunakan adalah :
1. Untuk Transformator Unit 1 :
Serial Number : 05P0017
Standard : IEC 600 76
Frekuensi :50 Hz
Daya : 80 MVA
Tegangan :11/150 KV
Metode pendinginan : Oil Natural Air Forced (ONAF)
Jumlah : 1 unit
Pabrik pembuat : PAWELS

Gambar 3. 17 Transformator Unit 1

2. Untuk Transformator Unit 2 :


Type : TL-131 (Out door special three phase)
Frekuensi :50 Hz
Daya : 80 MVA
Tegangan :11/150 KV
Metode pendinginan : Oil Natural Air Force (ONAF)
Jumlah : 1 unit
Pabrik pembuat : HYUNDAI

Gambar 3. 18 Transformator Unit 2

Bagian-bagian trafo :
1 Inti besi, sirkuit magnetik dibuat dari besi silicon (grain oriented Silicon Steel) dan
membentuk rangkaian magnetis tertutup
2 Belitan, dibuat dari tembaga atau aluminium berisolasi dan berkonduktivitas tinggi
dan terendam minyak. Antara belitan dan tangki bawah dibatasi dengan sekat sebagai
tumpuan belitan sekaligus sebagai isolator. Bentuk belitan adalah konsentris
3 Sendapan, dilakukan sedemikian rupa sehingga kokoh dan dapat dioperasikan
melalui pengatur-pengatur posisi. Sendapan dipasang dibagian luar tangki trafo dan
dapat dioperasikan dalam keadaan bertegangan tanpa beban. Sendapan dipasang
terendam minyak trafo.
4 Busing, terdiri dari 2 macam yaitu bushing tegangan primer yang dibuat dari
porselen dengan jarak rambat minimum 430 m, sedangkan bushing yang lain yaitu
bushing tegangan sekunder yang dibuat dari porselin, dimana dilengkapi dengan
terminal untuk menghubungkan pada bagian sekunder.
5 Tangki trafo, tangki trafo terbuat dari plat baja dan dirancang kedap air dan udara.
Setiap peralatan yang dipasang pada sekeliling tangki yang berhubungan dengan
bagian dalam tangki dilengkapi perapat (karet/gasket).
6 Minyak Trafo, minyak trafo yang digunakan merupakan minyak alami yang
memenuhi standar SPLN 49-1:1982, fungsi minyak tersebut adalah sebagai
pendingin trafo.
7 Sistem pengaman, berfungsi sebagai pemutus tegangan yang dipasang pada sisi
sekunder dan di dalam tangki (terendam minyak). Pengaman tersebut berfungsi
sebagai pemutus tegangan jika terjadi tegangan berlebih.
8 Arester. dipasang pada bagian luar tangki yang terhubung dengan terminal bushing
sisi primer.
Tenaga listrik yang dihasilkan dari keluaran trafo selanjutnya dihubungkan ke rangkaian
serandang hubung (switch yard).Selanjutnya dilanjutkan ke garduinduk (GI).

Gambar 3. 19 Transformator Unit PLTA Bakaru

1.2 Peralatan Bantu Unit PLTA Bakaru


Bagian-bagian peralatan bantu PLTA Bakaru yaitu :
1.2.1 Sistem Oli Bertekanan
Sistem oli bertekanan ini digunakan untuk governor dan inlet valve pada unit. Sistem ini
hanya menggunakan satu oil sump tank, dua unit pompa, dan dua unit pressure oil tank (satu
untuk pemakaian normal dan satu untuk pemakaian pada saat terjadi gangguan). Berikut
spesifikasi peralatan bantu pada sistem oli bertekanan :
1. Pompa Oli
Jumlah : 2 unit
Tipe : vertical screw type
Kapasitas : 50 liter/min
Tekanan : 57 kgf/cm2
Motor : 11 kW
2. Pressure Oil Tank
Jumlah : 1 unit
Volume total : 1.100 liter
Dimensi : 956 x 2.110 mm
Berat : 1.500 kg
3. Sump Tank
Jumlah : 1 unit
Volume total : 1.600 liter
Jumlah oli yang diperlukan : 1.215 liter
Jumlah air pendingin : 30 liter/min
4. Emergency Pressure Oli Tank
Jumlah : 1 unit
Volume total : 700 liter
Dimensi : 850 x 1.830 mm
Berat : 1.100 kg
Gambar 3. 20 Skema Sistem Oli Bertekanan

3.4.2 Sistem Air Pendingin


Sistem ini merupakan sistem yang sangat penting dalam suatu pembangkitan, sistem
pendinganan merupakan sistem untuk menjaga temparatur agar tetap pada temperatur kerja
normal. Sistem ini mendinginkan temperatur pada bak oli yangmerendambearing pada upper dan
thrust bearing, lower bearing dan turbin bearing. Berikut spesifikasi peralatan bantu pada sistem
air pendingin :
1. Cooling Water Suply Pump
Jumlah : 2 set/unit
Type : horizontal shaft volute type
Kapasitas : 5.500 liter/min
Motor : 55 kW
Gambar 3. 21Cooling Water Supply Pump

2. Cooling Water Strainer


Jumlah : 2 set/unit
Type : motor operated back wash
Kapasitas : 5.500 liter/min
Motor : 0,4 kW
Tekanan kerja maksimum : 5 kgf/cm2

Gambar 3. 22Cooling Water Strainer


3. Shaft Sealing Strainer
Jumlah : 2 set/unit
Tipe : motor operated back wash
Kapasitas : 60 liter/min
Lubang pada filter : 200 meshes (0,09x25 mm)
Motor : 0,2 kW
Tekanan kerja maksimum : 5 kgf/cm2

Gambar 3. 23 Shaft Sealing Strainer

4. Sand separator
Jumlah : 2 set/unit
Tipe : motor operated back wash
Kapasitas : 60 liter/min
Motor : 0,2 kW
Gambar 3. 24 Sand Separator

Gambar 3. 25 Skema Sistem Air Pendingin

3.4.3 Sistem Udara Bertekanan


Berfungsi menyuplai udara bertekanan dari main air tank pada tangki oli bertekanan guna
menambah tekanan kerja di dalam tangki dan digunakan untuk pengereman pada generator.
Berikut spesifikasi peralatan bantu pada sistem udara bertekanan:
1. Air compressor
Jumlah : 2 set
Tipe :horizontal air cooled.
3 stages belt drive type
Kapasitas : 97 liter/min
Tekanan : 67 kgf/cm2
Motor : 11 kW

Gambar 3. 26Air Compressor

2. Main air tank


Jumlah : 1 set
Volume total : 400 liter
Dimensi : 550 x 2365 mm
Tekanan total : 57-62 kgf/cm
Gambar 3.27Air Tank

3.4.4 Sistem Pelumasan Oli


Sistem Pelumasan oli pada unit di supplai ke lower bearing, upper bearing, dan Turbin
bearing guna menjaga agar komponen bearing tidak aus, menjaga temperatur dan menjaga agar
poros dan bearing tidak bersinggungan. Berikut spesifikasi peralatan bantu pada sistem suplai
pelumasan oli :
1. Pompa oli
Jumlah : 1 set/unit
Tipe :Horizontal gear type
Kapasitas : 60 liter/min
Tekanan : 3 kgf/cm2
Motor : 1,5 kW
2. Lubricating oli sump tank
Jumlah : 1set/unit
Kapasitas : 4.600 liter
Gambar 3. 28Oil Pump & Lubricating Oil Sump Tank

Gambar 3. 29 Skema Sistem Pelumasan Oli

3.4.5 Sistem Draft Tube Dewatering Pump


Sistem ini berfungsi untuk mengosongkan air pada draft tube pada saat akan dilakuan
pemeliharaan pada turbin. Pemilihan penggunaan untuk 2 unit pembangkit biasa dilakukan
dengan pembukaan atau penutupan katup secara manual ke pipa. Berikut spesifikasi peralatan
bantu pada sistem draft tubedewatering pump :
Pompa draft tube dewatering
Jumlah : 1 set
Tipe : horizontal shaft type
Kapasitas : 1.200 liter/min
Ketinggian : 23 m
Motor : 11 Kw

3.4.6 Sistem Power House Drainage


Sistem ini berfungsi mengeluarkan air dari kolam penampungan akibat kebocoran guide
vane ataupun sisa-sisa rembesan air dari runner. Sistem ini memiliki 2 unit pompa dengan motor
dan 1 unit jet pump. Pompa bekerja secara berkala sesuai level air yang terdapat pada kolam
penampungan. Unit pemipaan dan jet pump mengurangi air dalam drainage pit dengan cara
mengeluarkan air keluar dari power house. Jet pump beroperasi otomatis ketika air yang masuk
melebihi level yang seharusnya maka jet pump akan bekerja menggunakan tekanan kerja dari
penstock tanpa menggunakan motor penggerak pompa. Berikut spesifikasi peralatan bantu pada
sistem power house drainage :
1. Pompa power house drainage
Jumlah : 2 set
Type :vertical shaft volute type
Kapasitas : 4.000 liter/min
ketinggian : 28 m
Motor : 37 kW
Gambar 3. 30 Sistem Power House Drainage

2. Jet pump untuk power house drainage


Jumlah : 1 set
Tipe :Single nozzle
Kapasitas : 3 m3/min
Supply laju aliran : 5,4 m3/min
ketinggian : 36 m
Supplai ketinggian : 150 m
SINGLE LINE DARI PLTA BAKARU
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/39940283/Analisis_Kebocoran_Guide_Vane_Pada
_PLTA_Bakaru

https://www.academia.edu/39940283/Analisis_Kebocoran_G
uide_Vane_Pada_PLTA_Bakaru

https://www.academia.edu/39940283/Analisis_Kebocoran_G
uide_Vane_Pada_PLTA_Bakaru

Anda mungkin juga menyukai