Anda di halaman 1dari 19

PLTA

Run of River
CANDRA AFRIZAL 062350443205
RIZKI ARIA PUTRI 062350443210
Latar Belakang
• Pembangkit Listrik Tenaga Air merupakan alternatif sumber energi listrik bagi masyarakat. PLTA
memberikan banyak keuntungan terutama bagi masyarakat pedalaman di seluruh Indonesia. Di saat sumber
energi lain mulai menipis dan memberikan dampak negatif, maka air menjadi sumber energi yang sangat
penting karena dapat dijadikan sumber energi pembangkit listrik yang murah dan tidak menimbulkan polusi

Tujuan
1. Untuk Mengetahui Prinsip Kerja dari PLTA Jenis Aliran Sungai Langsung (Run Of River)
2. Untuk Mengetahui Keuntungan dan Kelebihan dari PLTA Jenis Aliran Sungai Langsung (Run Of River)
Landasan Teori
Pembangkit listrik tenaga air merupakan salah satu pembangkit listrik yang memanfaatkan sumber energi air sebagai sumber energi utamanya. Berdasarkan
pengertian yang sama, kita dapat mengatakan bahwa bahan bakar PLTA adalah air

Energi kinetik serta energi potensial dari aliran air sungai yang ditampung dalam waduk dialirkan melalui kanal melewati turbin, yang kemudian menabrak sudut-sudut
pada turbin yang menyebabkan turbin berputar. Perputaran turbin menghasilkan energi mekanik. Energi mekanik tersebut dapat membangkitkan energi listrik dengan
bantuan generator. Energi listrik yang berhasil dibangkitkan oleh tenaga air tersebut dikenal dengan istilah hidroelektrik.

Berdasarkan cara memperoleh potensi air sebagai sumber energi PLTA, berikut jenis – jenis PLTA yang harus kamu ketahui

1. PLTA Run Of River

2. PLTA Dengan Dam

3. PLTA dengan pumped storage


PLTA Run of River

PLTA ROR adalah suatu PLTA dengan sistem


penggerak turbin menggunakan aliran sungai langsung,
tanpa menggunakann tampungan bulanan (waduk). Aliran
sungai dibelokkan dengan menggunakan bendung dan
intake yang dibangun memotong sungai, air sungai
kemudian diarahkan ke power house kemudian
dikembalikan ke sungai kembali.
PEMBAHASAN

• Bangunan PLTA Musi • Dampak Lingkungan


Lokasi PLTA Musi
Bendungan PLTA Musi dibangun di aliran Sungai Musi
di Desa Ujan Mas Atas, Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Kepahiang,
sekitar 63 kilometer dari Kota Bengkulu

Kota Bengkulu
Sejarah PLTA MUSI

1994 : Awal Pembangunan Proyek

1972 : Mulai dilakukan studi proyek

12 April 2006 : PLTA Musi resmi beroperasi

Pertama kali disurvei tahun 1965.


Setelah itu, selama 20 tahun berturut- turut dipantau
perkembangan debit airnya
Data Operasi
Intake Dam
( Bendungan Ambil Air )
Intake Dam terletak diatas bukit barisan di bagian
tengah provinsi Bengkulu. okasi intake dam sekitar 30
km timur laut kota Bengkulu ( ibukota provinsi ). Intake
dam sebagian besar fasilitas sebagai berikut :
 Spillway ( saluran limpah ) : lebar 10,0 m x tinggi
7,0 m (3 unit)
 Desain kapasitas debit : 780 m/sec ( 200 tahun)
 Scouringway ( saluran kuras ) : upper gate 6,0 x7,0
m ( 2 unit )
 Lower gate : lebar 6,0 m x tinggi 1,5 m ( 2 unit )
Headrace Tunel
(Terowongan Saluran Atas)
Terowongan mengalir air menuju tangki pendatar
atau tangki lepas tekanan mendadak (surge tank), pipa
tekanan (penstock) dan bangun sentral (power house)
dengan kelandaian 1/250 diambil ke perhitungan pada
kemiringan (gradient) paling rendah antara MOL dan
tingkat permukaan turun dalam tangki pendatar (surge
tank) seperti kondisi geological di sekitar surge tank.Salah
satu saluran bawah terletak di sekitar surge tank yang di
gunakan saluran terowongan air dalam headrace tunnel
yang berfungsi untuk tempat inspeksi/perawatan pada
terowongan.

a. Headrace tunnel : diameter 5,0 m x panjang 2,578 m


b. Kelandaian (slope) 1/250
c. Fasilitas saluran : pipa baja berdiameter 1,5 m – 0,6 m
d. Lubang katup pancaran : diameter 0,6
e. Katup jaga : diameter 0,6 m
Surge tank (surge pendatar)
Fungsi surge tank adalah untuk melindungi saluran atas
(headrace tunnel) dan saluran tekan (penstock) tehadap
kejutan perubahan tekanan air yang secara tiba-tiba menolak
beban atau tiba-tiba beban meningkat sangat cepat. Surge tank
tipe lubang terbatas (restricted orifice) dengan tinggi 47 m
terletak di ujung terowongan saluran atas (headrace).
Data teknisnya sebagai berikut :
a. Surge tank : tipe restricted orifice
b. Tingkat permukaan air teratas : EL. 595,3 m
c. Tingkat permukaan air rendah : EL. 566,3 m
d. Diameter tanki : 10,0 m Diameter port : 2,3 m
Penstock (saluran pipa tekan/pesat)
Penstock baja disediakan untuk menghubungkan
surge tank dengan bangun sentral bawah tanah
(underground powerhouse). Penstock : diameter 4,5
m sampai 1,6 m Panjang 574 m. Enam pipa buang
air (drain pipe) yang berdiameter 100 mm dipasang
disetiap pada permukaan baja untuk mengurangi
tekanan dari luar yang tinggi sampai sepanjang 400
m dan kumpulan air dialirkan ke ruang bawah
(trailrace) melewati bangunan sentral (power house)
Underground Power House (Bangunan Central Bawah Tanah)
Bangunan sentral terletak didalam tanah dengan kedalaman
sekitar 350 m dari permukaan tanah, yang memiliki jarak
sekitar 3,5 km dari hilir (downstream) bendungan ambil air
(intake dam) dan 4.0 km kehulu dari saluran bawah pintu
keluar (tailrace outlate).bangun sentral di bangun dalam gua
bentuk ladam/sepatu kuda yang tinggi yang terdiri dari mesin
(turbin), listrik, ruangan control, dari bangunan sentral dan
alat-alat bantu sebagai berikut :
a. Power house (bagunan sentral) : lebar 18,5 m x panjang 130,5 m x tinggi
38,3m
b. Kapasitas terpasang : 70 mw 3 unit
c. Terowongan lepas : diameter 3,7 m sampai 4,0 m x panjang 48,7 m
d. Terowongan jalan masuk : panjang 1.322 m
e. Terowongan kabel : 564 m
f. Terowong pembuangan : panjang 164 m
g. Pintu terowongan pembuangan : lebar 4,0 m x tinggi : 4,0 m (2 unit)
Outdoor switchyard (serandang hubung)

Switchyard tipe konvensional luar terletak dipunggung bukit/bukit 270 m diatas bangunan sentral (power house) dan
dihubungkan ke bangunan sentral melewati terowongan kabel (cable tunnel).
a. Outdoor switchyard : lebar 60,0 m x panjang 110,0 m
b. Halaman bangunan control utama : lebar 25 m x panjang 90 m
c. Switchyard pada 150 kv diatur diatas halaman depan bangunan control utama dihubungkan dengan
system tranmisi 150 kv ke sub stasiun curup
Turbin
Turbin air merupakan alat untuk mengubah
energy kinetic menjadi energi mekanik yang
ditransmisikan melalui poros vertical kegenerator yang
terpasang seporosdiatas turbin. PLTAMUSI
menggunakan jenis turbin francis untuk ketiga unit
operasinya.

Data teknis turbin francis di PLTA MUSI adalah:

a. Type Vertical shaft Rated Head : 396.0 m


b. Rated Output : 73.6 MW
c. Year Commissioning : 2006
d. Rated Discharge : 20.67 m³/ Rated Speed : 500 rpm
e. Specific Speed : 76.8 m-Kw
Generator
PLTA MUSI terdiri dari 3 unit generator utama yang berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik
Spesifikasi generator PLTA MUSI sebagai berikut :

a. Merk : Mitsubishi
b. Type : AC Generator
c. Rated Output : 84.500 kVA
d. Rated Voltage : 11 kV
e. Rated Current : 4,432 A
f. Rated Frequency : 50 Hz
g. Rated Speed : 500 rpm
h. Rated Power Factor : 0,85 lagging
Dampak
Lingkungan

Dampak Negatif
Perubahan Iklim Mikro akibat Genangan air dari
bendungan yang dapat berdampak pada daerah sekitar
bendungan maupun sepanjang aliran Sungai. Dampak ini
telah terjadi antaranya :
a. Banjir akibat luapan waduk PLTA Musi di desa Air
Hitam dan Tanjung Alam akibat dari Sedimentasi atau
pengendapan .Banjir ini tidak hanya melanda rumah
namun juga lahan pertanian serta Abrasi 2 rumah
warga di Desa Tanjung alam
b. Banyaknya enceng di bendungan yang dapat juga
mengurangi jumlah oksigen dalam air. Karena
pertumbuhan yang begitu cepat tumbuhan ini bisa
menutupi seluruh perairan, akibatnya jumlah cahaya
yang masuk ke dalam air akan semakin berkurang dan
tingkat kelarutan oksigen pun akan berkurang hal ini
akan menyebabkan ekosistem serta biota yang hidup
akan mengalami kematian
c. Perubahan Tata guna lahan Hutan yang semula
sebagai hutan lindung yang kini digunakan untuk
bangunan maupun sebagai power house, hal ini
menyebabkan habitat hewan dan tumbuhan berkurang
sehingga terjadi migrasi ke daerah yang lainnya.
Dampak Positif
a. PLTA Musi merupakan penopang utama sumber energi baru terbarukan (EBT) di bagian selatan Pulau
Sumatera. Pembangkit ini mampu menghasilkan listrik berdaya 210 megawatt (MW) dengan daya
terpasang 3 x 70 M. Karena menggunakan air sebagai sumber energi, PLTA Musi ramah terhadap
lingkungan. PLTA tidak menghasilkan polusi udara, limbah cair, ataupun limbah padat. Selain itu,
semakin banyak produksi PLTA, maka produksi pembangkit berbahan bakar fosil bakal berkurang.
PLTA Musi salah satu EBT yang sejalan dengan program transformasi PLN dalam mendukung
kategori hijau. Semakin optimal produksinya, bisa menekan dampak emisi karbon yang dihasilkan
oleh unit pembangkit termal, termasuk PLTU,” ujarnya.Pembangkit listrik ini sejak 2008 juga sudah
menjajaki perdagangan karbon (carbon trading). PLTA mengikuti proyek percontohan (pilot
project) verified carbon standard (VCS) melalui agensi South Pole. Agensi ini yang mencarikan
pembeli internasional, baik sektor industri maupun perorangan

b. Pengairan untuk 3000 hektare sawah di kota Bengkulu, hal ini karena hasil buangan dari turbin PLTA
Musi memiliki debit yang besar dan tidak terdapat limbah sehingga dapat digunakan untuk mengairi
sawah secara langsung. Jumlah kebutuhan air irigasi maksimum di Kabupaten Kepahiang dan
Kabupaten Bengkulu Tengah masing-masing sebesar 13,14 m3 /detik dan 17,45 m3 /detik. Besarnya
kebutuhan air irigasi pada bulan tersebut dipengaruhi oleh curah hujan wilayah yang tinggi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi curah hujan maka kebutuhan air irigasi akan semakin
rendah. Hal ini dikarenakan sebagian besar kebutuhan air di sawah telah dipenuhi oleh air hujan.
Sehingga kebutuhan air irigasi hanya dibutuhkan dengan jumlah yang relatif lebih sedikit. Jumlah air
buangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Musi dapat memenuhi kebutuhan air irigasi di
Kabupaten Kepahiang dan Kabupaten Bengkulu Tengah dengan pola tanam padi-padi-palawija. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa dengan pola tanam padi-padi-palawija maka akan menghasilkan
water surplus antara 5,14- 45,72 m3 /detik. Sehingga diharapkan kepada para petani untuk dapat
menerapkan pola tanam padi-padi-palawija agar ketersedian air dapat memenuhi kebutuhan air irigasi
persawahan.
C. Penggunaan air buangan dari PLTA dibuat untuk kebutuhan air
Bersih. Ketua Bappeda Provinsi Bengkulu, Edi Waluyo
mengatakan bahwa sumber air baku SPAM tersebut berasal dari
limpasan PLTA Musi di Kabupaten Kepahiang, dengan kapasitas
15.000 liter per detik. Namun menurutnya, air limpasan tersebut
yang akan dimanfaatkan untuk kebutuhan air bersih hanya sebesar
2.000 liter per detik.

D. Pemanfaatan Limbah plastik, Sampah tersebut merupakan


sampah domestik seperti platik dan sampah potongan kayu yang
mengalir dialiran sungai yang merupakan sumber bahan baku
produksi lisrik di PLTA Musi. Sampah yang masuk ke Intake Dam
PLTA Musi menjadi salah satu penyebab turunnya daya mampu
pembebanan PLTA Musi.Melihat kodisi tersebut, PLN
berkolaborasi Bank Sampah Berkah (BSB) untuk mengelolah
sampah yang masuk ke intake dam PLTA Musi. PLN dan BSB akan
mendirikan unit BSB dihulu aliran sungai Musi untuk
mensosialisasikan kepada masyarakat agar tidak membuang
sampah plastik ke sungai dan menjadikan sampah plastik menjadi
suatu hal yang bernilai dan berkah.

E. Enceng gondok Kolaborasi PLN dan Masyarakat Sekitar. PLTA


Musi pun berupaya mentransformasi eceng gondok di sungai itu
dari beban menjadi berkah. Masyarakat dilatih mengolah eceng
gondok menjadi produk yang dapat dijual. Kini, bagi Edi Suwardi,
yang telah ”dicerahkan” oleh pelatihan PLTA Musi, eceng gondok
di Air Lanang tak lagi sekadar gulma. Di mata Edi, hamparan
eceng gondok adalah tambang ”emas hijau” yang siap dituai.
Empat puluh warga Desa Bumi Sari, Kecamatan Ujan Mas,
Kepahiang, bersama Edi pun kini mendirikan Rumah Kompos
Sumber Sari. Tiap hari, diproduksi sekitar 15 ton pupuk kompos.
Jadi, selain mendapat penghasilan dari kopi, jagung, dan tanaman
produksi lainnya, tiap anggota Rumah Kompos itu mendapat
tambahan pendapatan Rp 40.000 per hari
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai