Anda di halaman 1dari 6

Pelumpuh Otot

Ardina Miastuti
1510221045

Definisi
Obat yg dapat digunakan selama intubasi

dan pembedahan untuk melemaskan otot


rangka atau untuk melumpuhkan otot.
Biasanya digunakan sebelum operasi untuk

mempermudah suatu operasi atau


memasukkan suatu alat ke dalam tubuh.
Obat pelumpuh otot tidak memiliki sifat

anestesi maupun analgesik.

Dosis teurapetik menghasilkan beberapa

efek, yaitu :
Ptosis
Ketidakseimbangan otot ekstraokular dengan

diplopia
Relaksasi otot wajah, rahang, leher dan
anggota gerak
Relaksasi dinding abdomen dan diafragma

Jenis
1. Depolarisasi

Bekerja seperti asetilkolin, tetapi di celah


sinaps tidak dirusak dg asetilkolinesterase
sehinga bertahan cukup lama menyebabkan
terjadinya depolarisasi yg ditandai dg
fasikulasi yg diikuti relaksasi otot lurik.
Suksinilkolin (diasetilkolin, suxamethonium)
Obat ini memiliki onset cepat (20 60)
Dosis yg dapat diberikan adalah 1 mg/Kg IV

2. Non depolarisasi
a. Pavulon
a. Mulai kerja pada menit kedua-ketiga untuk selama
30-40 menit.
b. Dosis awal 0,08 mg/KgBB IV pada dewasa dosis
rumatan setengah dosis awal.
c. Kemasan ampul 2 mL berisi 4 mg pavulon.
b. Atracurium
a. Keunggulan : metabolisme di dalam darah, tidak
bergantung pada fungsi hati dan ginjal.
b. Dosis 0,5 mg/Kg IV. Relaksasi intraoperativ 0,25
mg/Kg inisial lalu 0,1 mg/Kg setiap 10 20 menit

c. Vekuronium
c. Dosis 0,04 mg/Kg diikuti 0,01 mg/Kg setiap 15 20
menit.
d. Umur tidak mempengaruhi dosis.
e. Sediaan 10 mg serbuk. Dicampur cairan
sebelumnya.
d. Rekuronium
c. Dosis 0,45 0,9 mg/Kg IV untuk intubasi dan 0,15
mg/Kg bolus untuk rumatan.

Anda mungkin juga menyukai