Synchronous Generators Paper
Synchronous Generators Paper
Generator Sinkron
Kelompok 7
Ainur Rofiq (0706199022)
Rudy Triandi (0706199874)
Reza Perkasa Alamsyah (0806366296)
Riza Tamridho (0806366320)
Daftar Isi
Daftar Isi .... 1
Daftar Gambar ....... 3
1. Mesin Listrik ................................ 5
2. Generator sebagai Pembangkit ............................. 5
3. Jenis Generator Sinkron .......................................................... 6
4. Schematic Generator Sinkron ............................................. 6
5. Jumlah Pole .................................. 7
6. Komponen Dasar Generator ............................................ 7
6.1 Armature / Main Stator .......................................................... 7
6.2 Rotor atau Magnetik Field ................................................. 7
6.3 Prime Mover .............................................................................. 8
7. Field Excitation dan Exciters ................................................... 9
8. Brushless Excitation ................................................................ 9
9. Efisiensi Generator Sinkron .................................................. 10
10. Sistem Pendingin Generator Sinkron ................................................ 10
11. Pusat Pembangkitan .............................................................. 10
12. Pembangkitan Tegangan ........................................................ 11
13. Struktur Generator ................................................................. 14
14. Komponen Generator ............................................................. 15
15. Pengontrolan Generator ......................................................... 17
16. Reverse Power Relay ............................................................. 17
17. Governor ................................................................................ 18
18. Rugi-rugi Generator Sinkron ................................................. 18
19. Rangkaian Pengganti Generator Sinkron ...................................... 18
20. Karakteristik Beban ............................................................... 19
20.1 Generator Tanpa Beban ..................................................... 19
20.2 Generator Berbeban ....................................................... 20
21. Relay Proteksi Generator ....................................................... 21
22. Sinkronisasi Generator .......................................................... 21
Page 1
Page 2
Daftar Gambar
Gambar 1 Penampang melintang generator sinkron .......................................... 5
Gambar 2 Schematic diagram generator sinkron ............................................... 6
Gambar 3 Prime mover generator ...................................................................... 8
Gambar 4 500 MW Generator Sinkron dan 2400 kW dc Exciter ...................... 9
Gambar 5 Typical Brushless Exciter System .................................................... 9
Gambar 6 Pusat pembangkitan ......................................................................... 10
Gambar 7 Generator sinkron ............................................................................ 11
Gambar 8 Instalasi generator sinkron ............................................................... 11
Gambar 9 Penampang melintang generator ..................................................... 11
Gambar 10 Model pembangkitan ..................................................................... 12
Gambar 11 Pembangkitan dengan sudut 45 ................................................... 12
Gambar 12 Pembangkitan dengan sudut 90 ................................................... 12
Gambar 13 Pembangkitan dengan sudut 270 ................................................. 13
Gambar 14 Pembangkitan dengan sudut 360 ................................................. 13
Gambar 15 Konfigurasi koil generator ............................................................. 13
Gambar 16 Permanent magnet pilet exciter ..................................................... 14
Gambar 17 Self Excited generator sinkron ...................................................... 15
Gambar 18 Rotor utama ................................................................................... 15
Gambar 19 Stator utama ................................................................................... 16
Gambar 20 Penguat (exciter) ............................................................................ 16
Gambar 21 Penguat medan .............................................................................. 16
Gambar 22 Penguat rotor ................................................................................. 16
Gambar 23 Dioda dan varistor (RFA) .............................................................. 17
Gambar 24 Governor ........................................................................................ 18
Gambar 25 Rangkaian pengganti generator sinkron ........................................ 18
Gambar 26 Karakteristik generator tanpa beban .............................................. 19
Gambar 27 Generator beroperasi tanpa beban ................................................. 19
Gambar 28 Rangkaian representsi generator tanpa beban ............................... 20
Gambar 29 Kurva saturasi generator tanpa beban ........................................... 20
Page 3
Page 4
Generator Sinkron
Generator sinkron 3 phase merupakan sumber utama energi yang paling
banyak dipakai di power plant maupun di dunia industri dan pertambangan. Mesin
ini merupakan konverter energi terbesar di dunia, yang prinsip kerjanya mengubah
energi makanik menjadi energi listrik dalam range daya hingga 1500MW. Pada
kesempatan ini akan dijelaskan mengenai konsep dasar pembangkitan, jenis
penguatan pada generator, prinsip dasar regulasi tegangan, cara kerja generator
paralel dan sinkronisasi generator.
1. Mesin Listrik
Mesin listrik merupakan alat listrik yang berputar dan dapat mengubah
energi mekanis menjadi energi listrik dan dapat mengubah energi listrik menjadi
energi mekanis, serta dapat juga mendistribusikan energi listrik dari suatu
rangkaian ke rangkaian lain dengan tegangan yang bisa berubah-ubah dengan
frekuensi yang sama melalui suatu medium berupa medan magnet atas dasar
prinsip elektro magnetis.
Mesin listrik dibagi dua yaitu mesin listrik statis dan mesin listrik dinamis.
Mesin listrik statis adalah alat untuk mentransfer energi listrik dari sisi primer ke
sekunder dengan perubahan tegangan pada frekuensi yang sama. Contoh mesin
listrik stasis adalah transformator.
Mesin listrik dinamis dibagi menjadi dua macam yaitu motor listrik dan
generator. Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanis putaran. Sedangkan generator adalah alat untuk mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik.
2. Generator Sebagai Pembangkit
Berikut ini adalah penampang melintang generator yang memiliki bagianbagian umum antara lain rotor, stator, kutub, slip ring, inti besi dan lilitan
konduktor.
Page 5
Page 6
5. Jumlah Pole
Jumlah pole generator sinkron tergantung pada kecepatan putaran dan
frekuensi yang ingin dihasilkan. Formulasi jumlah pole dan frekuensi ini
direpresentasikan dalam persamaan berikut ini.
p.n = 120 f
n = kecepatan rotor (r/min)
p = jumlah pole pada rotor
f = frekuensi tegangan induksi (Hz)
Formulasi ini bisa digunakan untuk menentukan kecepatan putar rotor
sesuai dengan frekuensi tegangan outputnya. Misalnya, generator sinkron
memiliki 36 pole, jika kita menginginkan tegangan output dengan frekuensi 60
Hz. Maka kita dapat menentukan kecepatar rotor generator tersebut.
p * n = 120 * f
36 * n = 120 * 60
36 * n = 7200
N
= 200 r/min
Dari perhitungan diketahui bahwa generator harus berputar dengan
kecepatan 200 putaran per menit.
6. Komponen Dasar Generator
Bagian utama generator ada 3 yaitu, armature (main stator), rotor dan
prime mover (tenaga penggerak).
6.1 Armature / Main Stator
Armature adalah bagian generator yang berfungsi sebagai tempat untuk
menerima induksi magnet. Arus ac yang menuju ke beban disalurkan melalui
armature, komponen ini berbentuk sebuah rangka silinder dengan lilitan
kawat konduktor yang sangat banyak. Armature selalu diam (tidak bergerak).
Oleh karena itu komponen ini juga disebut dengan main stator.
Lilitan armature generator dalam wye & titik netral dihubungkan ke
ground. Lilitan dalam wye dipilih karena:
1. Meningkatkan daya output.
2. Menghindari tegangan harmonic, sehingga tegangan line tetap sinusoidal
dalam kondisi beban apapun. Dalam lilitan wye tegangan harmonic ketiga
masing-masing fasa saling meniadakan, sedangkan dalam lilitan delta
tegangan harmonic ditambahkan. Karena koneksi delta tertutup, sehingga
membuat sirkulasi arus harmonic ketiga yang meningkatkan rugi-rugi I2R.
Nominal tegangan line generator sinkron tergantung pada rating kVA.
Pada umumnya semakin besar rating power, semakin besar pula tegangan.
Akan tetapi nominal line to line voltage jarang melebihi 25 kVA.
6.2 Rotor atau Magnetik Field
Untuk menginduksikan tegangan ke dalam stator maka medan magnet
harus berputar terhadap main stator. Magnetic field ini terdiri dari sebuah inti
besi yang dililit dengan kawat yang sangat banyak. Pada saat arus DC
Page 7
dialirkan ke field winding maka akan membentuk kutub magnet pada field
core. Arus yang dialirkan ini biasa disebut dengan eksitasi.
Generator sinkron didesign menggunakan 2 type rotor, yaitu:
1. Salient pole rotor .
2. Cylindrical rotor.
Perbedaan utama antara keduanya adalah salient pole rotor digerakkan
oleh turbin hidrolik kecepatan rendah sedangkan cylindrical rotor digerakkan
oleh turbin uap berkecepatan tinggi.
Sebagian besar turbin hidraulic harus berputar pada kecepatan rendah (50
300 r/min). Salient pole rotor dihubungkan langsung ke roda kincir dan
frekuensi yang diinginkan 60 Hz. Jumlah pole yang dibutuhkan di rotor jenis
ini sangat banyak. Sehingga dibutuhkan diameter yang besar untuk memuat
pole yang sangat banyak tersebut.
Cylindrical rotor Lebih kecil dan efisien daripada low-speed turbine.
Untuk 2 pole, frekuensi 60 Hz, putarannya 3600 r/min. Untuk 4 pole,
putarannya 1800 r/min.
6.3 Prime Mover
Engine yang dipasang pada generator akan dihubungkan melalui sebuah
coupling yang diikat pada flywheel engine.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Page 8
Page 9
Page 10
Page 11
Page 12
Page 13
Page 14
Page 15
Page 16
Page 17
17. Governor
Gambar 24 Governor
m
Lls
Llr
S
: Induktansi magnetisasi
: Induktansi bocor stator
: Induktansi bocor rotor
: Slip
Page 19
Eo adalah tegangan terminal dan netral. Semakin besar Ix, semakin besar Eo
dengan proporsi yang sama. Ketika terjadi saturasi kenaikan tegangan Eo
semakin kecil dengan penambahan nilai Ix yang sama. Karakteristik ini
hampir sama dengan generator DC. Kurva saturasi dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
3. Reaksi Jangkar Xa
Adanya arus yang mengalir pada kumparan jangkar saat generator
dibebani akan menimbulkan fluksi jangkar (A ) yang berintegrasi
dengan fluksi yang dihasilkan pada kumparan medan rotor(F),
sehingga akan dihasilkan suatu fluksi resultan.
21. Relay Proteksi Generator
1.
2.
3.
4.
Page 21
Gambar 31 Synchroscope
1.
2.
3.
4.
5.
Eo E
sin
Xs
Contoh soal!
1. Generator 3 phasa 36MVA, 21kV mempunyai reaktansi 9W per phasa, jika
tegangan eksitasi 12kV (line2netral) dan tegangan sistem 17.3kV, hitung!
a) Daya aktif dimana sudut torsi 30.
b) Daya puncak yang bisa dihasilkan.
Jawab
a) Eo = 12kV
E = 17.3kV/1.732 = 10kV
P = (EoE/Xs)sin d
= (10x12/9)x0.5
= 6.77 MW
Total dayanya adalah 3 x 6.77 MW = 20MW
b) Dimana d = 90
P = (EoE/Xs)sin d
= (10x12/9)x1
= 13.3 MW
Total dayanya adalah 3 x 13.3 MW = 40MW
Page 23
Page 24
Page 25
Daftar Pustaka
1. Zuhal, 1995, Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya, cetakan
kelima, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
2. cqboce.en.alibaba.com
3. www.ccitonline.com
4. asyraaf.blog.com
5. rimoo.wordpress.com
6. http://www.directindustry.com
7. http://digilib.petra.ac.id
8. Nurafiat, Dadan, Analisis Susut Daya Generator Sinkron pada Beban
Nonlinier. Courtesy of www.scribd .com
9. Chapman, Stephen J., Electric Machinery Fundamentals, Singapore :
McGraw-Hill, Inc, 1985.
Page 26