Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH IPS

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Sulthan Jikrullah Loleh
8 Taksifi 2
MTs.Negeri.1.MANADO

1.PEMBENTUKAN BPUPKI DAN TUJUANNYA


Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia ( Dokuritsu
Junbii Chsakai ) adalah sebuah badan yang dibentuk oleh pemerintah pendudukan
balatentara Jepang pada tanggal 1 Maret 1945 bertepatan dengan hari ulang tahunKaisar Hirohito.
Badan ini dibentuk sebagai upaya mendapatkan dukungan dari bangsa Indonesia dengan
menjanjikan
bahwa Jepangakan
membantu
proses
kemerdekaan Indonesia.
BPUPKI
beranggotakan 62 orang yang diketuai oleh Dr. Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman
Wedyodiningrat dengan wakil ketua Ichibangase Yosio (orang Jepang) dan Raden Pandji Soeroso.
?

Di luar anggota BPUPKI, dibentuk sebuah Badan Tata Usaha (semacam sekretariat) yang
beranggotakan 60 orang. Badan Tata Usaha ini dipimpin oleh Raden Pandji Soeroso dengan
wakil Mr. Abdoel Gafar Pringgodigdo dan Masuda Toyohiko (orang Jepang). Tugas dari BPUPKI
sendiri adalah mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang berkaitan dengan aspek-aspek politik,
ekonomi, tata pemerintahan, dan hal-hal yang diperlukan dalam usaha pembentukan
negara Indonesia merdeka. Tujuan dibentuk BPUPKI adalah untuk mempelajari

dan menyelidiki hal penting berhubungan dengan pembentukan negara


Indonesia medeka atau mempersiapkan hal-hal penting mengenai tata
pemerintahan Indonesia merdeka.

Awal persiapan kemerdekaan oleh BPUPKI


Kekalahan Jepang dalam perang Pasifik semakin jelas, Perdana Menteri Jepang, Jenderal Kuniaki
Koiso, pada tanggal 7 September1944 mengumumkan bahwa Indonesia akan dimerdekakan kelak,
sesudah tercapai kemenangan akhir dalam perang Asia Timur Raya. Dengan cara
itu, Jepang berharap tentara Sekutu akan disambut oleh rakyat Indonesia sebagai penyerbu negara
mereka,
sehingga
pada
tanggal 1
Maret 1945 pimpinan
pemerintah
pendudukan
militer Jepang di Jawa, Jenderal Kumakichi Harada, mengumumkan dibentuknya suatu badan
khusus yang bertugas menyelididki usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia, yang
dinamakan "Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia" (BPUPKI) atau
dalam bahasa Jepang: Dokuritsu Junbi Cosakai. Pembentukan BPUPKI juga untuk menyelidiki,
mempelajari dan memepersiapakan hal-hal penting lainnya yang terkait dengan masalah tata
pemerintahan guna mendirikan suatu negara Indonesia merdeka.
BPUPKI resmi dibentuk pada tanggal 1 Maret 1945, bertepatan dengan ulang
tahun kaisar Jepang, Kaisar Hirohito. Dr. Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman
Wedyodiningrat, dari golongan nasionalis tua, ditunjuk menjadi ketua BPUPKI dengan didampingi
oleh dua orang ketua muda (wakil ketua), yaitu Raden Pandji Soeroso dan Ichibangase
Yosio (orang Jepang). Selain menjadi ketua muda,Raden Pandji Soeroso juga diangkat sebagai
kepala kantor tata usaha BPUPKI (semacam sekretariat) dibantu Masuda Toyohiko dan Mr. Abdoel
Gafar Pringgodigdo. BPUPKI sendiri beranggotakan 69 orang, yang terdiri dari: 62 orang anggota
aktif adalah tokoh utama pergerakan nasional Indonesia dari semua daerah dan aliran, serta 7
orang anggota istimewa adalah perwakilan pemerintah pendudukan militer Jepang, tetapi wakil dari
bangsa Jepang ini tidak mempunyai hak suara (keanggotaan mereka adalah pasif, yang artinya
mereka hanya hadir dalam sidang BPUPKI sebagai pengamat saja).

Daftar Anggota BPUPKI


No
mo
r

Nama anggota
dalam EYD

Nama
anggota
dalam ejaan
asli

Temp
at
kelahi
ran

Tang
gal
kela
hiran

Pekerjaan
/Jabatan

Ketera
ngan
lainny
a

Abdul Kaffar

Kaffar, Abdoel

Sampan
g, Jatim

14-051913

Bekas
Kapten
Mantan
Barisan
Madura

Abdul Kahar Muzakir

Moezakir,
Abdoel Kahar

Gading,
Yogyaka
rta

16-041907

Peg Kantor
Kooti Zimu
Kyoku Yogya
bag Ekonomi

Agus MuhsinDasaad

Dasaad, Agoes
Moechsin

Sulu,
Filipina

25-081905

Pemimpin
NV Pabrik
Tenun, Wa
Ketua
Jakarta
Tokubetu Si
Sangi Kai

AR Baswedan

Baswedan, AR.

Surabay
a

11-091908

Angg Tyuuoo
Sangi In

Angg
KNIP
1946

Yogyaka
rta

25-061906

Pembesar
Kawedanan
Kori Kraton
Yogyakarta,
Angg Tyuuoo
Sangi In

Solo

13-101905

Ajudan Sri
Susuhunan
Surakarta

5 *)

Bandoro Pangeran
Hario Purubojo

Poeroebojo, Ba
ndoro Pangeran
Hario

6 *) #)

Bendoro Kanjeng
Pangeran
ArioSuryohamijoyo.

Soerjohamidjoj
o,Bendoro
Kanjeng
Pangeran Ario

Bendoro Pangeran
Hario Bintoro

Bintoro', Bendo
Yogyaka
ro Pangeran
rta
Hario

02-081914

Pejabat di
Kesultanan
Yogyakarta

Dr. Kanjeng Raden


TumenggungRajiman

Wedyodiningra
t,

21-041879

Angg Tyuuoo
Sangi In,

8 *)

Yogyaka
rta

No
mo
r

Nama anggota
dalam EYD

Wedyodiningrat

10

Dr.
Raden BuntaranMarto
atmojo

Nama
anggota
dalam ejaan
asli

Temp
at
kelahi
ran

Tang
gal
kela
hiran

Pekerjaan
/Jabatan

Ketera
ngan
lainny
a

Radjiman, Kanje
ng Raden
Tumenggung,
Dr

Pertanian di
Bulak
Ngalaran
Walikukun
Kab Ngawi

Martoatmodjo,
Boentaran,
Raden, Dr.

Ka RSU
Negeri
Semarang,
Wa Ketua
Men Kes
Syuu Hookoo
I
Kai
Semarang
dan Tyuuoo
Sangi In

Koesoemaatma
Dr. Raden Suleiman
dja, Soleiman
EffendiKusumaatmaja Effendi,Raden.
Dr.

Loano,
Purwore
jo

11-011896

Purwaka 08-09rta
1898

Ketua Tihoo
Hooin
Semarang,
Kendal,
Semarang
Ken Kooto
Hooin Kinmu

Ketua
MA I

Men Keu
I

11

Dr. SamsiSastrawida
gda

Sastrawidagda,
Samsi, Dr.

Solo

13-031894

Ka Kantor
Partikelir
Tatausaha
dan Pajak
Surabaya,
Angg Tyuuoo
Sangi In

12

Dr. SukimanWiryosan
joyo

Wirjosandjojo,
Soekiman, Dr.

Sewor,
Solo

19-061896

Dokter
Partikelir di
Yogyakarta

13

Drs. Kanjeng Raden


Mas
HarioSosrodiningrat

Sosrodiningrat,
Kanjeng Raden
Mas Hario, Drs.

Solo

01-121902

Solo Kooti
Soomuu
Tyookan

12-081902

Angg Tyuuoo
Sangi In, Wa
Ketua
Hookoo Kaigi
Jawa
Hookookai

Wakil
Presiden
I

14

Drs. MuhammadHatta

Hatta,
Mohammad,Drs.

Bukit
Tinggi,
Sumbar

No
mo
r

15

16 *)

Nama anggota
dalam EYD

Haji A.A. Sanusi

Haji Abdul
WahidHasyim

Nama
anggota
dalam ejaan
asli
Sanoesi,
A.A., Haji

Temp
at
kelahi
ran

Tang
gal
kela
hiran

Pekerjaan
/Jabatan

Ketera
ngan
lainny
a

Cantaya
n,
Sukabu
mi

18-091888

Angg Bogor
Syuu Sangi
Kai

12-021913

Berniaga,
Penasehat
Kantor
Penyelidikan
Surabaya.

Hasjim, Abdoel
Wachid, Haji.

Jomban
g

N/A

24-071901

Pemimpin
Kantor
Pengairan
Bondowoso

Gubernu
r
Kalimant
an I

30-041914

Ingenieur
Seibu Jawa
Denki Zidyoo
Koosya
Bogor [versi:
Suisin
Taityoo
Ngawi]

30-081894

Pem Kantor
Pusat
Kerajinan
dan Jawata
Tera

Men
Kemakm
uran I

08-081908

Ingenieur,
Pem distrik II
Pengairan
Jatim Kediri,
Angg Tyuuoo
Sangi In, Wa
Penasehat
Syuu Sangi
Kai Kediri

17

Haji Agus Salim

Salim,
Agoes, Haji.

Koto
Gadang,
08-10IV Koto,
1884
Agam,
Sumbar

18 #)

Ir.
PangeranMuhammad
Nur

Noor,
Mohammad,Pan
geran, Ir.

Martapu
ra,
Banjarm
asin

19

20

21

Ir. Raden Ashar


Sutejo Munandar

Moenandar,
Ashar
Soetedjo, Rade
n, Ir.

Ir. Raden Mas


PanjiSurahmanCokro
adisuryo

Tjokroadisoerj
o,
Soerachman, R
aden Mas Panji,
Ir.

Ir.
Raden RusenoSuryoh
adikusumo

Siluwak
Sawang
an
Batang

Wonoso
bo

Soerjohadikoes
oemo,
Madiun
Rooseno, Rade
n, Ir.

No
mo
r

22 *)

23

24

25 *)

26 *)

27 #)

28

Nama anggota
dalam EYD

Ir. Sukarno.

Nama
anggota
dalam ejaan
asli

Soekarno, Ir.

K.H. Abdul Halim(Muh


ammad Syatari)

Halim, Abdul
(Mohammad
Sjatari),K.H.

Kanjeng Raden Mas


Tumenggung
ArioWuryaningrat.

Woerjaningrat,
Kanjeng Raden
Mas
Toemenggoeng
Ario.

Ki BagusHadikusumo

Ki Hajar Dewantara

Kiai Haji Abdul


Fatah Hasan

Kiai Haji MasMansoer.

Temp
at
kelahi
ran

Surabay
a

Majalen
gka

Solo

Tang
gal
kela
hiran

Pekerjaan
/Jabatan

Ketera
ngan
lainny
a

06-061901

Penasehat
Tyuuoo
Sangi In,
Sango
Soomubu
Jakarta

Presiden
I

17-061887

Penasehat
Perikatan
Umat Islam
Majalengka,
Angg Tyuuoo
Sangi In
Jakarta.

12-031885

Bupati
Nayoko
Kaprah
Tengan di
Kraton Solo

xx-xx1890

Angg Tyuuoo
Sangi In,
Ketua
Muhammadiy
ah.

Menteri
P&K I

Hadikoesoemo,
Bagoes, Ki

Yogyaka
rta

Dewantara,
Hajar, Ki

Paku
Alaman,
Yogyaka
rta

08-051889

Angg Tyuuoo
Sangi In
Soomu Jawa
Hookookai
Yogyakarta.

Hasan, Abdul
Fatah,Kiai Haji.

Bojoneg
aro,
Cilegon
atau
Menes
(Banten
Selatan)
(?)

xx-xx1912

Angg Banten
Syuu Sangi
Kai.

25-061896

Kamon
Shuumubu,
Masyumi
Jakarta.

Mansoer, Mas,
Kiai Haji.

Surabay
a

No
mo
r

29

30

Nama anggota
dalam EYD

Kiai Haji Masjkur.

Liem Koen Hian

Nama
anggota
dalam ejaan
asli
Masjkoer, Kiai
Haji.

Temp
at
kelahi
ran

Tang
gal
kela
hiran

Pekerjaan
/Jabatan

Ketera
ngan
lainny
a

Singasa
ri
Malang

30-121902

Tokoh NU

xx-xx1896

N/A

Pindah
kewarganegaraa
n

Liem, Koen
Hian.

Banjarm
asin

02-011901

Ketua Pati
Syuu Sangi
Kai, Angg
Tyuuoo
Sangi In.

31

Mas Aris.

Aris, Mas.

Karanga
nyar,
Kebume
n

32

Mas SutarjoKartohadi
kusumo

Kartohadikoes
oemo,
Soetardjo. Mas

Kundura
n, Blora

22-101892

Syuutyookan
Jakarta.

Gubernu
r Jabar I

33

Mr. A.A. Maramis

Maramis, A.
A., Mr.

Manado

20-061897

Advokat
Jakarta.

Meneg
Kabinet I

34

Mr. Kanjeng Raden


Mas
TumenggungWongso
nagoro.

Wongsonagoro
,Kanjeng Raden
Mas
Toemenggoeng,
Mr.

Solo

20-041897

Bupati
Sragen

Residen

35 #)

Mr. Mas
BesarMartokusumo.

Martokoesoem
o, Mas Besar,
Mr.

Brebes

08-071893

Walikota
Tegal

36

Mr.
Mas SusantoTirtoproj
o

Tirtoprodjo,
Soesanto,Mas,
Mr.

Solo

03-031900

Madiun
Sityoo

Sawahlu
23-08nto,
1903
Sumbar

Penasehat
Sendenbusendenka
(SanyooSendenbu)

Krawan
g

Pem bag
Informasi
Gunseikanbu
cabang I
Jakarta

Men LN I
Pembesa
r Umum
Naimuu
Koseika
Tyoo

37

38 *)

Mr. MuhammadYamin

Mr.
Raden AhmadSubarjo

Yamin,
Muhammad,Mr.

Soebardjo,
Ahmad,Raden,
Mr.

23-031897

No
mo
r

Nama anggota
dalam EYD

Nama
anggota
dalam ejaan
asli

Temp
at
kelahi
ran

Tang
gal
kela
hiran

Pekerjaan
/Jabatan

Ketera
ngan
lainny
a
Jakarta

39

Mr.
RadenHindromartono
,

Hindromartono
,Raden, Mr.

Gunem,
Remban
g

31-121908

Shokuin
Naimobu
Roodo Kyoku

40

Mr. Raden
MasSartono.

Sartono, Raden
Mas. Mr.

Wonogir
i

05-081900

Advokat,
Angg Tyuuoo
Sangi In

41

Mr. Raden
PanjiSinggih.

Singgih, Raden
Panji, Mr.

Malang

17-101894

42

Mr. RadenSyamsudin

Sjamsoedin, R
aden, Mr.

Sukabu
mi

01-011908

Ketua
Gerakan 3A

Walikota
Sukabu
mi I

Mr. RadenSuwandi.

Soewandi, Rad
en, Mr.

Ngawi

31-101898

Sanyo
Bunkyoo
Kyoku

43

Men Neg
Kabinet I

44

Mr.
Raden,Sastromulyon
o.

Sastromoeljon
o,Raden, Mr.

Kudus

16-101898

Hakim
Kootoo
Hooin dan
Tihoo Hooin
Jakarta
Tangerang

45 *)

Mr. YohanesLatuharh
ary

Latuharhary,
Johanes.Mr.

Saparua
, Ambon

06-071900

Peg.
Somubu
Jakarta

Gubernu
r Maluku
I

46

Ny. Mr. Raden


AyuMaria
UlfahSantoso

Santoso, Maria
Ulfah,Raden
Ayu, Mr.

Semara
ng

18-081911

Peg Syhobu
Jakarta

Men Sos
1946

47

Mangoenpoesp
Ny. Raden NgantenSiti
ito, Siti
Sukaptinah
Soekaptinah
SunaryoMangunpuspi
Soenarjo, Rade
to
n Nganten

28-121907

Kabag
Wanita
Kantor Pus
Jawa
Hookoo Kai
Jakarta

xx-xx1893

Angg Tyuuoo
Sangi In,
Presiden
Hua Chiao
Tong Hui

48

Oey Tiang Tjoei

Oey, Tiang
Tjoei.

Yogyaka
rta

Jakarta

No
mo
r

Nama anggota
dalam EYD

Nama
anggota
dalam ejaan
asli

Temp
at
kelahi
ran

Tang
gal
kela
hiran

Pekerjaan
/Jabatan

Ketera
ngan
lainny
a

49

Oey Tjong Hauw

Oey, Tjong
Hauw.

Semara
ng

xx-xx1904

Angg Tyuuoo
Sangi In

50

P.F. Dahler

Dahler, P.F.

Semara
ng

21-021883

N/A

Gelar
Maharaj
a
Goenoen
g Moeda

51

Parada Harahap

Harahap,
Parada

Pargarut
15-12an,
1899
Sumut

Direktur
Percetakan
dan Harian
Sinar Baru
Semarang

52 *)

Prof. Dr. Mr.


RadenSupomo.

Soepomo, Rad
en, Prof. Mr. Dr.

Sukohar
jo, Solo

22-011903

Pem. Hooki
Kyoku, Angg
Saikoo Hooin

Men Keh
I

53

Prof. Dr. Pangeran


Ario HuseinJayadinin
grat

Djajadiningrat,
Husein, Panger
an Ario, Prof. Dr.

Kramat
Watu,
Serang

08-121886

Syumubutyo
o, Angg
Tyuuoo
Sangi In
Jakarta.

54

Prof. Dr. RadenJenal


Asikin WijayaKusuma

Koesoema,
Djenal Asikin
Widjaja, Raden.
Prof. Dr.

Mononja
ya,
07-06Tasikmal 1891
aya

Wa
Pemimpin
RSU Negeri,
Guru Tinggi
Ika Dai Gaku
Jakarta

55 *)

Raden Abdul Kadir

Kadir,
Abdul, Raden

Binjai,
Sumut

06-061906

Opsir PETA

56

Pratalykrama,
Raden AbdulrahimPrat
Abdoelrahim, R
alykrama
aden

Sumene
p, Jatim

10-061898

Wa Residen
Kediri

Residen
Kediri

Men PU
I

57

Tjokrosoejoso,
Raden AbikusnoCokro
Abikoesno, Rad
suyoso
en

Ponorog
o

16-061897

Architectparti
culir, Ketua
bag Umum
kantor pusat
Jawa
Hookoo Kai

58

Raden Adipati
ArioPurbonegoro
SumitroKolopaking

Kolopaking,
Poerbonegoro,
Soemitro, Rade
n Adipati Ario.

Papring
an,
Banyum
as

14-061887

Bupati
Banjarnegara

59 *)

Raden

Wiranatakoeso

Bandun

08-08-

Bupati

Men

No
mo
r

Nama anggota
dalam EYD

Nama
anggota
dalam ejaan
asli

Temp
at
kelahi
ran

Tang
gal
kela
hiran

Pekerjaan
/Jabatan

Ketera
ngan
lainny
a

AdipatiWiranatakoeso
ema V.

ema,Raden
Adipati.

1888

Bandung

Dagri I

60 #)

Raden AsikinNataneg
ara

Natanegara,
Asikin,Raden

Bogor

23-121902

Ikyu Keishi
pada
Keimubu

61

Djojohadikoeso
Raden
emo,
Purbolin
MasMargonoJoyohadi
Margono, Rade
ggo
kusumo
n Mas.

16-051894

Penulis
Koperasi
Kantor Pusat Pendiri
Koperasi
BNI 46
Perdagangan
Dagri Jakarta

62

Raden Mas
Tumenggung
ArioSuryo

09-071895

Residen
Bojonegoro

Gubernu
r Jatim I

Meneg
Kabinet I

63 *)

64 *)
++)

Soerjo, Raden
Mas
Toemenggoeng
Ario

Magetan

Raden OtoIskandardi
nata

Iskandardinata,
Oto,Raden

Bojongs
oang,
Kab
Bandun
g

31-031897

Angg Tyuuoo
Sangi In,
Zissenkyokut
yoo Jawa
Hookookai
Jakarta

Raden PanjiSuroso

Soeroso, Rade
n Pandji

Porong,
Sidoarjo

03-111893

Wa Ketua
Gubernu
Syuu Hookoo r Jateng
Kai Malang
I
Wa Ketua
Perseroan
Tanggungan
Jiwa
Bumiputera
Jatim,
Pembantu
kantor cab
Asia Raya
dan Jawa
Shimbun

65

Raden RuslanWongs
okusumo

66

Raden Sudirman

Wongsokoesoe
mo,
Roeslan, Raden

Tanah
Merah,
Sampan
g,
Madura

15-101901

Soedirman, Ra
den

Semara
ng

24-121890

Wa Ketua
Residen
Syuu Hookoo Surabay
Kai dan
a
Penasehat
Surabaya

No
mo
r

Nama anggota
dalam EYD

Nama
anggota
dalam ejaan
asli

Temp
at
kelahi
ran

Tang
gal
kela
hiran

Pekerjaan
/Jabatan

Ketera
ngan
lainny
a

Syuu Sangi
Kai
67

Raden SukarjoWiryop
ranoto

Wirjopranoto,
Soekardjo, Rad
en

Kasugih
an,
Cilacap

05-061903

Pem Surat
Kabar Aria
Raya

Jurubicar
a Negara

68

Tan Eng Hoa

Tan, Eng Hoa

Semara
ng

xx-xx1907

N/A

69

Itibangase Yosio

Ichibangase
Yosio

N/A

N/A

N/A

70
^) [1]

Matuura Mitukiyo

Mitukiyo,
Matuura

N/A

N/A

Boo-e ki
Kenkyushoty
oo

Miyano Syoozoo

Syoozoo,
Miyano

N/A

N/A

Tianbutyoo

Tanaka Minoru

Minoru, Tanaka

N/A

N/A

Kenkoku
Gakuintyoo

Tokonami Tokuzi

Tokuzi,
Tokonami

N/A

N/A

Nainubutyoo

Itagaki Masumitu

Masumitu
,Itagaki

N/A

N/A

Ika Daigo
Kutyoo

Masuda Toyohiko

Toyohiko,
Masuda

N/A

Jawa
Shinbun
Hensyukutyo
o

N/A

Eks Anggota
Panitia Adat
dan Tata
Negara

71 ^)
[1]

72 ^)
[1]

73 ^)
[1]

74 ^)
[1]

75^)[1]

76 ^)
[1]

Ide Teitiroo

Teitiroo, Ide

N/A

N/A

Catatan bagian ini:


1. Tanda *) menunjukkan anggota tersebut juga menjadi anggota PPKI.
2. Tanda #) menunjukkan anggota tersebut adalah tambahan yang mulai bersidang pada 10
Juli 1945.
3. Tanda +) dan ++) berturut-turut menujukkan anggota tersebut adalah Ketua dan Ketua Muda
(Wakil Ketua) BPUPKI.

4. Tanda ^) menujukkan anggota tersebut adalah anggota istimewa bangsa Jepang (tanpa hak
suara[?]).

HASIL SIDANG BPUPKI


Selama BPUPKI berdiri, telah diadakan dua kali masa persidangan resmi BPUPKI, dan juga adanya
pertemuan-pertemuan yang tak resmi oleh panitia kecil di bawah BPUPKI, yaitu adalah sebagai
berikut :

Sidang resmi pertama


Pada tanggal 28 Mei 1945, diadakan upacara pelantikan dan sekaligus seremonial pembukaan
masa persidangan BPUPKI yang pertama di gedung "Chuo Sangi In", yang pada zaman
kolonial Belanda gedung tersebut merupakan gedung Volksraad(dari bahasa Belanda, semacam
lembaga "Dewan Perwakilan Rakyat Hindia-Belanda" di masa penjajahan Belanda), dan kini gedung
itu dikenal dengan sebutanGedung Pancasila, yang berlokasi di Jalan Pejambon 6 Jakarta.
Namun masa persidangan resminya sendiri (masa persidangan BPUPKI yang pertama) diadakan
selama empat hari dan baru dimulai pada keesokan harinya, yakni pada tanggal 29 Mei 1945, dan
berlangsung sampai dengan tanggal 1 Juni 1945, dengan tujuan untuk membahas bentuk
negara Indonesia, filsafat negara "Indonesia Merdeka" serta merumuskan dasar negara Indonesia.
Upacara pelantikan dan seremonial pembukaan masa persidangan BPUPKI yang pertama ini
dihadiri oleh seluruh anggota BPUPKI dan juga dua orang pembesar militer jepang, yaitu: Panglima
Tentara Wilayah ke-7,Jenderal Izagaki, yang menguasai Jawa serta Panglima Tentara Wilayah ke16, Jenderal Yuichiro Nagano. Namun untuk selanjutnya pada masa persidangan resminya itu
sendiri, yang berlangsung selama empat hari, hanya dihadiri oleh seluruh anggota BPUPKI.
Sebelumnya agenda sidang diawali dengan membahas pandangan mengenai bentuk
negara Indonesia, yakni disepakati berbentuk "Negara Kesatuan Republik Indonesia" ("NKRI"),
kemudian agenda sidang dilanjutkan dengan merumuskan konstitusi Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Untuk hal ini, BPUPKI harus merumuskan dasar negara Republik Indonesia terlebih
dahulu yang akan menjiwai isi dari Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia itu
sendiri, sebab Undang-Undang Dasar adalah merupakan konstitusi Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Guna mendapatkan rumusan dasar negara Republik Indonesia yang benar-benar tepat, maka
agenda acara dalam masa persidangan BPUPKI yang pertama ini adalah mendengarkan pidato dari
tiga orang tokoh utama pergerakan nasional Indonesia, yang mengajukan pendapatnya tentang
dasar negara Republik Indonesia itu adalah sebagai berikut :
1. Sidang tanggal 29 Mei 1945, Mr. Prof. Mohammad Yamin, S.H. berpidato
mengemukakan gagasan mengenai rumusan lima asas dasar negara Republik
Indonesia, yaitu: 1. Peri Kebangsaan; 2. Peri Kemanusiaan; 3. Peri Ketuhanan; 4.
Peri Kerakyatan; dan 5. Kesejahteraan Rakyat.

2. Sidang tanggal 31 Mei 1945, Prof. Mr. Dr. Soepomo berpidato mengemukakan
gagasan mengenai rumusan lima prinsip dasar negara Republik Indonesia, yang dia
namakan "Dasar Negara Indonesia Merdeka", yaitu: 1. Persatuan; 2.
Kekeluargaan; 3. Mufakat dan Demokrasi; 4. Musyawarah; dan 5. Keadilan Sosial.
3. Sidang tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno berpidato mengemukakan gagasan
mengenai rumusan lima sila dasar negaraRepublik Indonesia, yang dia namakan
"Pancasila", yaitu: 1. Kebangsaan Indonesia; 2. Internasionalisme dan Peri
Kemanusiaan; 3. Mufakat atau Demokrasi; 4. Kesejahteraan Sosial; dan 5.
Ketuhanan Yang Maha Esa.
Gagasan mengenai rumusan lima sila dasar negara Republik Indonesia yang dikemukakan
oleh Ir. Soekarno tersebut kemudian dikenal dengan istilah "Pancasila", masih menurut dia
bilamana diperlukan gagasan mengenai rumusan Pancasila ini dapat diperas menjadi "Trisila"
(Tiga Sila), yaitu: 1. Sosionasionalisme; 2. Sosiodemokrasi; dan 3. Ketuhanan Yang
Berkebudayaan. Bahkan masih menurut Ir. Soekarno lagi, Trisila tersebut bila hendak diperas
kembali dinamakannya sebagai "Ekasila" (Satu Sila), yaitu merupakan sila: Gotong-Royong,
ini adalah merupakan upaya dari Bung Karno dalam menjelaskan bahwa konsep gagasan
mengenai rumusan dasar negaraRepublik Indonesia yang dibawakannya tersebut adalah
berada dalam kerangka "satu-kesatuan", yang tak terpisahkan satu dengan lainnya. Masa
persidangan BPUPKI yang pertama ini dikenang dengan sebutan detik-detik
lahirnya Pancasila dan tanggal 1 Juniditetapkan dan diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
Pidato dari Ir. Soekarno ini sekaligus mengakhiri masa persidangan BPUPKI yang pertama,
setelah itu BPUPKI mengalami masa reses persidangan (periode jeda atau istirahat) selama
satu bulan lebih. Sebelum dimulainya masa reses persidangan, dibentuklah suatu panitia kecil
yang beranggotakan 9 orang, yang dinamakan "Panitia Sembilan" dengan diketuai oleh Ir.
Soekarno, yang bertugas untuk mengolah usul dari konsep para anggota BPUPKI mengenai
dasar negara Republik Indonesia.

Masa antara sidang resmi pertama dan sidang resmi kedua

Naskah Asli "Piagam Jakarta" atau "Jakarta Charter" yang dihasilkan oleh "Panitia Sembilan" pada
tanggal 22 Juni 1945

Sampai akhir dari masa persidangan BPUPKI yang pertama, masih belum ditemukan titik temu
kesepakatan dalam perumusan dasar negara Republik Indonesia yang benar-benar tepat,
sehingga dibentuklah "Panitia Sembilan" tersebut di atas guna menggodok berbagai masukan
dari konsep-konsep sebelumnya yang telah dikemukakan oleh para anggota BPUPKI itu.
Adapun susunan keanggotaan dari "Panitia Sembilan" ini adalah sebagai berikut :
1. Ir. Soekarno (ketua)
2. Drs. Mohammad Hatta (wakil ketua)
3. Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo (anggota)
4. Mr. Prof. Mohammad Yamin, S.H. (anggota)
5. Kiai Haji Abdul Wahid Hasjim (anggota)

6. Abdoel Kahar Moezakir (anggota)


7. Raden Abikusno Tjokrosoejoso (anggota)
8. Haji Agus Salim (anggota)
9. Mr. Alexander Andries Maramis (anggota)
Sesudah melakukan perundingan yang cukup sulit antara 4 orang dari kaum kebangsaan
(pihak "Nasionalis") dan 4 orang dari kaum keagamaan (pihak "Islam"), maka pada
tanggal 22 Juni 1945 "Panitia Sembilan" kembali bertemu dan menghasilkan rumusan dasar
negara Republik Indonesia yang kemudian dikenal sebagai "Piagam Jakarta" atau "Jakarta
Charter", yang pada waktu itu disebut-sebut juga sebagai sebuah "Gentlement Agreement".
Setelah itu sebagai ketua "Panitia Sembilan", Ir. Soekarno melaporkan hasil kerja panitia
kecil yang dipimpinnya kepada anggota BPUPKI berupa dokumen rancangan asas dan
tujuan "Indonesia Merdeka" yang disebut dengan "Piagam Jakarta" itu. Menurut dokumen
tersebut, dasar negara Republik Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya,
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab,
3. Persatuan Indonesia,
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan,
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Rancangan itu diterima untuk selanjutnya dimatangkan dalam masa persidangan
BPUPKI yang kedua, yang diselenggarakan mulai tanggal 10 Juli 1945.
Di antara dua masa persidangan resmi BPUPKI itu, berlangsung pula persidangan tak
resmi yang dihadiri 38 orang anggota BPUPKI. Persidangan tak resmi ini dipimpin
sendiri oleh Bung Karno yang membahas mengenai rancangan "Pembukaan (bahasa
Belanda: "Preambule") Undang-Undang Dasar 1945", yang kemudian dilanjutkan
pembahasannya pada masa persidangan BPUPKI yang kedua (10 Juli-17 Juli 1945).

Sidang resmi kedua


Masa persidangan BPUPKI yang kedua berlangsung sejak tanggal 10 Juli 1945hingga
tanggal 14 Juli 1945. Agenda sidang BPUPKI kali ini membahas tentang wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia, kewarganegaraan Indonesia,
rancangan Undang-Undang Dasar, ekonomi dan keuangan, pembelaan negara, serta
pendidengajaran. Pada persidangan BPUPKI yang kedua ini, anggota BPUPKI dibagibagi dalam panitia-panitia kecil. Panitia-panitia kecil yang terbentuk itu antara lain
adalah: Panitia Perancang Undang-Undang Dasar (diketuai oleh Ir. Soekarno),
Panitia Pembelaan Tanah Air (diketuai oleh Raden Abikusno Tjokrosoejoso), dan
Panitia Ekonomi dan Keuangan (diketuai oleh Drs. Mohammad Hatta).

Pada tanggal 11 Juli 1945, sidang panitia Perancang Undang-Undang Dasar, yang
diketuai oleh Ir. Soekarno, membahas pembentukan lagi panitia kecil di bawahnya,
yang tugasnya adalah khusus merancang isi dari Undang-Undang Dasar, yang
beranggotakan 7 orang yaitu sebagai berikut :
1. Prof. Mr. Dr. Soepomo (ketua panitia kecil)
2. Mr. KRMT Wongsonegoro (anggota)
3. Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo (anggota)
4. Mr. Alexander Andries Maramis (anggota)
5. Mr. Raden Panji Singgih (anggota)
6. Haji Agus Salim (anggota)
7. Dr. Soekiman Wirjosandjojo (anggota)
Pada tanggal 13 Juli 1945, sidang panitia Perancang Undang-Undang Dasar, yang
diketuai oleh Ir. Soekarno, membahas hasil kerja panitia kecil di bawahnya, yang
tugasnya adalah khusus merancang isi dari Undang-Undang Dasar, yang
beranggotakan 7 orang tersebut.
Pada tanggal 14 Juli 1945, sidang pleno BPUPKI menerima laporan
panitia Perancang Undang-Undang Dasar, yang dibacakan oleh ketua panitianya
sendiri, Ir. Soekarno. Dalam laporan tersebut membahas mengenai
rancangan Undang-Undang Dasar yang di dalamnya tercantum tiga masalah pokok
yaitu :
1. Pernyataan tentang Indonesia Merdeka
2. Pembukaan Undang-Undang Dasar
3. Batang tubuh Undang-Undang Dasar yang kemudian dinamakan sebagai "UndangUndang Dasar 1945", yang isinya meliputi :

Wilayah negara Indonesia adalah sama dengan bekas wilayah Hindia-Belanda dahulu,
ditambah dengan Malaya, BorneoUtara (sekarang adalah wilayah Sabah dan
wilayah Serawak di negara Malaysia, serta wilayah negara Brunei
Darussalam), Papua, Timor-Portugis (sekarang adalah wilayah negara Timor Leste), dan
pulau-pulau di sekitarnya,

Bentuk negara Indonesia adalah Negara Kesatuan,

Bentuk pemerintahan Indonesia adalah Republik,

Bendera nasional Indonesia adalah Sang Saka Merah Putih,

Bahasa nasional Indonesia adalah Bahasa Indonesia.


Konsep proklamasi kemerdekaan negara Indonesia baru rencananya akan
disusun dengan mengambil tiga alenia pertama "Piagam Jakarta", sedangkan
konsep Undang-Undang Dasar hampir seluruhnya diambil dari alinea keempat
"Piagam Jakarta". Sementara itu, perdebatan terus berlanjut di antara peserta
sidang BPUPKI mengenai penerapan aturan Islam, Syariat Islam, dalam
negara Indonesiabaru. "Piagam Jakarta" atau "Jakarta Charter" pada akhirnya
disetujui dengan urutan dan redaksion yang sedikit berbeda.

Anda mungkin juga menyukai