Anda di halaman 1dari 5

TENTIR FLORA NORMAL KULIT

Flora Normal tidak terdapat pada sebagian besar organ interna .


Absent in:

Flora Normal Kulit

lower respiratory tract

blood & tissue fluid

Flora residen

Flora transien

nonpatogen
Sebagai organism yg stabil

Pathogen atau non pathogen


Bukan merupakan organism yang

peritoneum

di permukaan kulit. Hampir

secara teratur terdapat di

meninges

selalu secara teratur

permukaan kulit

terdapat pd kebanyakan

- muscle tissue
- cerebrospinal fluid
- pericardium

Flora Residen
Flora residen yang tersering :

individu normal.
Dapat mempertahankan diri

Tidak dapat mempertahankan

dari tekanan kompetisi oleh

dirinya secara tetap pada kulit

organism lain yg secara

normal. Tidak dapat

continue mengontaminasi

memperbanyak diri.

1. Micrococcaceae, terdiri dari 3 genus:


a. Micrococcus
b. Staphylococcus
c. Sarcina

permukaan kulit. Dapat


memperbanyak diri secara

Sifat : kokus Gram-positif dan katalase positif

teratur.
Tidak mudah dihilangkan

Mudah dihilangkan dari kulit

dengan cara dihapus

normal dengan cara di hapus


dengan desinfektan. Tetapi sulit

Organismenya sangat kecil.

dihilangkan dari kulit yg sakit.


Jenis organismenya beraneka

Kebanyakan berasal dari

ragam.

2. Corynebacterium acnes
3. Aerobic diphteroids
Berdasarkan kemampuan membentuk asam dari glukosa dalam
kondisi anaerobik, Micrococcaceae dibagi dalam :

family Micrococcaceae atau


family Corynebacteriaceae
Flora Normal terdapat pada :

genus Staphylococcus yang memberi reaksi positif

genus Micrococcocus yang memberi reaksi negatif.

Staphylococcus terdiri dari 6 tipe :


-

S.I. Staphylococcus aureus dpt dibedakan dg subdivisi

Kulit

- Saluran nafas atas

lain berdasar sifat koagulase positif dan fermentasi

Oral cavity

- Vaginal tract

anaerobic manitol positif.

Saluran pencernaan terutama large intestine (kolon)

Very little normal flora in eyes & stomach

S II dan S V Staphylococcus epidermidis

S VI dpt memproduksi asam dari manitol secara aerobic

Micrococcus mempunyai 7 tipe :

Flora pada Orifisium Tubuh

M1 dan M2 ditemukan di intertriginosa

M3 human scalp

Meatus auditorium eksternum

Terdapat Micrococci dan dyptheroid seta basil tahan asam


yang non pathogen.

M7 disebut Sarcina lutea, sering ditemukan pd kulit

normal dari pd kulit dg dermatitis.


Corynebacteria e.g : Aerobic dyptheroid, berbentuk batang
gram-positive bersifat non patogen

Vestibulum nasal

Organism

yang

sering

diisolasi

adalah

Micrococci

dan

dyphteroid. Staphylococcus ditemukan pada separuh populasi


sampel, Streptococcus pyogenes kadang ditemukan.

Anaerobic dyptheroid e.g : Corynebacterium acnes (flora


residen kulit terutama di folikel, tempat-tempat yg banyak

Uretra

sekresi sebum) bertanggung jawab pd sebum lipolisis di dalam

Micrococci dan dhyptheroid terdapat dalam jumlah kecil.

kanal folikel.

Mycobacterium smegmatis ditemukan di secret preputium


pada laki-laki dan wanita.

Flora Transient
Terdiri atas :

1. Organism aerobic yang membentuk spora (Bacillus spp)


2. Streptococcus

Terdapat organism aerobic seperti dyphteroid, Micrococci,


enterococci, dan coliform.

3. Neisseria
4. Basil gram-Negatif yang berasal dari daerah intertriginosa
dapat menjadi flora transien di tempat lain.

Vulva

Umbilicus

Pada

umbilicus

bayi

biasanya

di

kolonisasi

oleh

Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes.

Peran Flora Normal


1. Pertahanan terhadap
interferensi bakteri

infeksi

bakteri

dengan

jalan

Flora Normal Kulit

Propionibacterium acnes

acnes dan kokus gram-Negative mampu menghidrolisis

Corynebacterium sp.

asam lemak dari sebum dan menghasilkan asam lemak

Staphylococci Staphylococcus
Staphylococcus aureus

2. Memproduksi asam lemak bebas. Missal Corynebacterium

bebas.

epidermidis,

Streptococci sp.

Escherichia coli dari usus menyebabkan Infeksi Saluran

Candida albicans (yeast)

Kemih jika berpindah ke saluran urogenital.

Mikroflora
Suatu

jika

kumpulan

dari

bakteri

nonpatogen

yang

bersaing dengan mikroflora normal yang ada untuk mendapatkan


tempat kolonisasi serta nutrien untuk tumbuh dan berkembang.
Kolonisasi

bermultiplikasi

mengontaminasi
disebut

kulit

kolonisasi

dapat

dan

hidup

kemudian

dan
dapat

menimbulkan penyakit infeksi . Pada kolonisasi, hospes tidak


memberi respons dan juga tidak terdapat kenaikan titer antibody.
Frekuensi kontaminasi menimbulkan kolonisasi, suatu kolonisasi
dapat menimbulkan infeksi bergantung pada :

Keratin

peluruhan kulit

Sebum: pH rendah, lemak tinggi

Keringat: pH rendah, garam tinggi, dan

Lisozim, yang mencerna peptidoglikan

MEKANISME PERTAHANAN KULIT


1. Keadaan kering
Kulit mempunyai perlindungan kering dan secara mekanik
terhadap kontaminasi organism dengan cara deskuamasi.
Teori acid mantle yang mula mula dikemukakan oleh
kulit yang kebanyakan bersifat asam sebagai pertahanan
kulit yang penting, sekarang ditolak. Rupanya yang

2. Besarnya inokulasi

bertanggung

3. Tempat masuknya kuman

jawab

terhadap

perbedaan

ukuran

mengilangnya bakteri dari daerah asam atau alkali adalah

4. Pertahanan atau imunitas hospes

desikasi. Derajat kekeringan kulit yang relative dapat


membatasi pertumbuhan kuman gram negative.

Komensal
Mikroorganisme tidak berbahaya jika berada di tempatnya yg
normal, namun dapat menimbulkan penyakit jika pindah

Arnold, Merchionini dkk, dikatakan bahwa pH permukaan

1. Virulensi organism

bagian tubuh lain.

terganggu

Natural Defense dari Kulit

Bakteri patogen yang akan menginfeksi kulit harus mampu

yang

host

jika berpindah ke kulit yg rusak

berkolonisasi pada setiap area kulit yang mampu mendukung

Bakteri

normal

Staphylococcus aureus di hidung menyebabkan infeksi

normal

pertumbuhan bakteri.

pertahanan

ke

2. Mekanisme kimiawi
Asam-asam lemak berantai karbon yang tidak jenuh
terbentuk dipermukaan kulit sebagai hasil pemecahan

ester-ester sebum oleh flora komensal. Streptococcus


pyogenes sangat sensitive terhadap asam-asam yang
tidak jenuh yang berantai karbon panjang. Factor kering
dan bahan-bahan yang terdiri atas asam-asam lemak
berantai karbon tidak jenuh rupanya dapat mengeliminasi
Staphylococcus aureus. Dari hasil penyelidikan telah
diketahui bahwa bahan aktif asam-asam lemak tidak
jenuh yang mempunyai efek antibakteri, ialah terutama
asam oleat.
3. Fenomen interferensi bakteri
Fenomen ini ialah pengaruh supresif bakteri atau galur

Hubungan timbal balik dan saling menguntungkan


satu sama lain. Escherichia coli dapat mensintesis
vitamin K dalam usus, disampin itu usus besar
memberikan
nutrisi
yang dibutuhkan
untuk
kelangsungan hidup mikroorganisme.
Komensalisme
Suatu interaksi dimana satu pihak diuntungkan,
namun bagi pihak satunya tidak dirugikan. Missal
mikroorganisme sebagagai flora normal pada
mata, telinga, dan genitalia eksterna hidup pada
sel yang
dieksresi.
Mereka
tidak membawa
keuntungan bagi
host
tapi
mikroorganisme
mendapat keuntungan besar dari lingkungan yang
mereka huni.

bakteri terhadap kolonisasi bakteri lainnya. Walaupun


pengaruh

tersebut

diterangkan,

akan

merupakan
tetapi

sesuatu

relevansinya

yang

sulit

minimal

jelas

tampak dalam hal kolonisasi Staphylococcus aureus pada


tempat perawatan bayi, dipergunakan galur spesies yang
kurang

virulen.

Galur

tersebut

diinokulasikan

pada

parasitisme
suatu interaksi dimana satu pihak untung dan
pihak
lainnya
dirugikan
missal
pathogen
menyebabkan kerugian bagi host karena dapat
menyebabkan penyakit.

umbilicus bayi yang baru lahir. Dengan cara tersebut


kemungkinan untuk mendapat infeksi oleh epidemic faga

Mikrobiologi Luka

80/81, galur yg prevalens (yg lebih banyak) pada bayi,

Awal luka akut dominan


diikuti oleh bakteri seperti :
hemolyticus. (Streptococcus
aureus umumnya ditemukan

dapat dikurangi. Dengam kata lain, kolonisasi di beberapa


tempat oleh satu galur Staphylococcus aureus akan
mengganggu kolonisasi oleh galur lain.
Selain proteksi terhadap mikroba, kulit dan membran mukosa

oleh flora normal kulit, kemudian


S. aureus dan Streptococcus beta
beta haemoliticus grup B dan S.
pada ulkus kaki diabetik)

Setelah 4 minggu Batang Gram negatif anaerob fakultatif akan


berkolonisasi pada luka contoh :Proteus, E. coli , dan Klebsiella .

juga menciptakan lingkungan untuk interaksi mikroorganisme

Luka kronik mikroorganisme anaerob > aerob

dan tubuh manusia. Interaksi antara lain:

Batang Gram negatif aerobik juga menginfeksi luka pada akhir


proses degenerasi luka kronis. Biasanya diperoleh dari sumber
eksogen; air bak mandi. Contoh: Pseudomonas, Acinetobacter,
dan Stenotrophomonas (Xanthomonas)

Mutualisme

Principle of Infectious Disease


Hubungan mikroorganisme parasit dengan host disebut infeksi.
Infeksi dapat bersifat subklinis atau tanpa gejala.
Infeksi yang menyebabkan gangguan fungsi tubuh disebut
penyakit.
patogenitas kemampuaan mikroorganisme menyebabkan
penyakit dg menyerang system pertahanan tubuh host.
a. primary pathogen : mikroorganisem
menyebabkan penyakit pd host yg sehat

yg

mampu

b. opportunistic pathogen : hanya mampu menyebabkan


penyakit ketika system kekebalan tubuh lemah
Asepsis Suatu keadaan bebas dari kuman atau bebas dari
infeksi.
Aseptic tindakan untuk mencegah kontaminasi atau infeksi
mikroorganisme.
Contoh tindakan aseptic : handwashing,

Anda mungkin juga menyukai