Anda di halaman 1dari 19

Pelatihan Sedasi

dr. Totok Kristiyono, M. Kes.,


Sp.An

Pengertian Sedasi
Penggunaan agen-agen farmakologik untuk
menghasilkan depresi tingkat kesadaran
secara cukup sehingga menimbulkan rasa
mengantuk dan menghilangkan kecemasan
tanpa kehilangan komunikasi verbal

Kedalaman Sedasi
Sedasi Ringan keadaan pasien mengantuk,
dengan respon normal terhadap rangsangan
verbal, fungsi pernafasan dan kardiovaskuler tidak
dipengaruhi.
Sedasi Sedang pasien mengantuk, respon
verbal normal, potensi jalan nafas baik serta dapat
diikuti atau tidak dengan rangsangan tekan ringan
Sedasi Dalam pasien mengantuk, tidur, serta
tidak mudah dibangunkan tetapi masih respon
terhadap rangsangan berulang

Tujuan Sedasi
Mengurangi rasa takut dan kecemasan
sehingga meningkatkan kenyamanan
pasien sekaligus membantu kelancaran
tindakan terutama pada pasien bayi,
anak-anak yang kurang kooperatif atau
dengan retardasi mental.

Indikasi Sedasi

Premedikasi
Sedo-analgesia
Prosedur Radiologik
Endoskopi
Terapi Intensif
Suplementasi terhadap anestesi umum

Obat-Obat Sedasi
Golongan benzodiazepine
- Midazolam
- Diazepam
- Lorazepam
Golongan barbiturat
- Thiopental
Golongan lain
- Propofol
- ketamine

Dosis dan penggunaan


Diazepam

Midazolam

-dosis sedasi: 5-15 mg


-Onset: kerja cepat
-Indikasi: prosedur singkat

-dosis sedasi: 2-7 mg IV


-Onset: 2-3 menit
-Indikasi: prosedur singkat

Lorazepam
-Dosis: 25-30g/kg
-Onset: 5-20 menit
-Indikasi: prosedur yang

Ketamin

diperpanjang

-dosis sedasi: 1-4,5 mg/kg


-Onset: 0,5-1 menit
-Indikasi: prosedur singkat

Thiopental
-dosis sedasi: 3-4 mg/kg
-Onset: kerja cepat
-Indikasi: tindakan intubasi
pasien TIK

Propofol
-dosis i: 0,1-0,15 mg/kg
-Onset: 1-2 menit
-Indikasi: prosedur singkat

Antidotum / Reversing Agent


antidotum adalah senyawa yang
mengurangi atau menghilangkan
toksisitas senyawa yang diabsorpsi.

Antidotum Intoksikasi Benzodiazepin


PENATALAKSANAAN :
.

1) Mengurangi efek obat


berikan Flumazenil 0,2 mg IV, setelah 30 detik diikuti dengan
0,3 mg dosis tunggal. Obat tersebut lalu dapat diberikan lagi
sebanyak 0,5 mg setelah 60 detik sampai total kumulatif 3 mg
2) Mengurangi absorbsi obat lebih lanjut
Jika pemakaian sudah lebih dari 6 jam maka berikan antidot b
erupa karbon aktif yang berfungsi untuk menetralkan efek
obat
3) Mencegah komplikasi jangka panjang
Observasi tanda-tanda vital dan depresi pernapasan, aspirasi
dan edema paru. Bila sudah terjadi aspirasi maka dapat
diberikan antibiotik.

Antidotum Intoksikasi Opioida


PENATALAKSANAAN :
Bebaskan jalan napas
Berikan oksigen 100% atau sesuai kebutuhan
Pasang infus dextrose 5 % atau NaCl 0,9% atau cairan koloid
jika diperlukan
Pemberian antidotum Naloksom
Tanpa hipoventilasi berikan Nalokson 0,4 mg IV
Dengan hipoventilasi berikan Nalokson 1 -2 mg IV
Jika dalam 5 menit tidak ada respon maka berikan 1 2
mg Nalokson hingga ada respon berupa peningkatan
kesadaran, dan fungsi pernapasan membaik

Protokol Pemberian Sedasi


1. Evaluasi pre-tindakan anamnesis,
pemeriksaan fisik, penunjang, puasa, premedikasi
2. Monitoring
3. Anestesi dan resusitasi alat-alat penunjang
tindakan ex: peralatan intubasi
4. Pilihan medikasi sedasi, analgesi, antiemetik
5. Pilihan cara pemberian oral, muskular, IV, dll
6. Dosis pemberian bolus, intermiten,
pengurangan dosis
7. Pemulihan observasi kesadaran, pernafasan,
dan kardiovaskuler
8. Kondisi-kondisi khusus konsultasi dan
pengawasan ahli serta perawatan intensif

Teknik monitoring
Observasi secara visual, verbal, manual,
auskultasi terhadap tanda vital.
Pulse oximetry dan kapnograf
EKG

Bantuan Hidup Dasar


A = AIRWAY SUPPORT
Factor utama keadaan tidak sadar adalah adanya
sumbatan di jalan napas klien, Sebelum diberikan
bantuan pernapasan, jalan napas harus terbuka. Teknik
yg dpt digunakan adalah cross finger (silang jari). Jika
terdapat sumbatan bersihkan dengan teknik finger
sweep (sapuan jari)

CROSS
FINGER

FINGER SWEEP

Bantuan Hidup Dasar


C = CIRCULATION SUPPORT
.

Circulation support adalah pemberian ventilasi buatan


dan kompresi dada luar yang diberikan pada klien yang
mengalami henti jantung.
Selain itu untuk mempertahankan sirkulasi spontan dan
mempertahankan sistem jantung paru agar dapat
berfungsi optimal dilakukan bantuan hidup lanjut
(advance life support)

TEKNIK UNTUK MEMBUKA JALAN NAPAS


HEAD TILT/CHIN
LIFT

JAW TRUST

Bantuan Hidup Dasar


B = BREATHING SUPPORT
Merupakan penilaian status pernapasan klien, apakah
masih bernapas atau tidak. Teknik yg digunakan adalah
LOOK, LISTEN and FEEL (LLF). LLF dilakukan tidak
leibih dari 10 menit.
jika klien masih bernapas, tindakan yg dilakukan adalah
pertahankan jalan napas agar tetap terbuka.
jika klien tidak bernapas, berikan 2 x bantuan
pernapasan dgn volume yg cukup.

CPR dgn 1
PENOLONG

CPR dengan 2
PENOLONG

http://www.ksosoft.com

Anda mungkin juga menyukai