Anda di halaman 1dari 1

Power wheeling merupakan pemanfaatan bersama suatu jaringan tenaga listrik oleh

pihak penyedia listrik lain sebagai suatu alternatif permasalahan penyediaan pasokan serta
keandalan sistem tenaga listrik. Definisi lain adalah penggunaan jaringan transmisi atau
distribusi untuk mengirimkan daya listrik dari dan ke entitas lain (Merill,1989) atau
pengiriman daya listrik dari penjual ke pembeli melalui jaringan yang dimiliki oleh pihak
ketiga (Sood,2002).
Istilah power wheeling di Indonesia dikenal dengan Pemanfaatan Bersama Jaringan
Transmisi (PBJT) atau sewa jaringan transmisi. Hukum mekanisme PBJT ini telah terdapat
pula pada UU Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan. Dengan adanya konsep
power wheeling, perusahaan swasta pembangkit listrik non-IPP dapat menyewa jaringan
transmisi milik PLN untuk mengirimkan energi listrik ke pelangan-pelanggannya. Dengan
konsep ini PLN selaku penyedia listrik nasional diuntungkan karena mendapatkan solusi
alternative masalah penyediaan energi listrik di Indonesia. Adanya wheeling dalam sistem
tenaga listrik ini menjadi landasan adanya transmission open access, dimana jaringan
transmisi dibuka selebar-lebarnya untuk setiap perusahaan pembangkitan
tenaga listrik. Transmisi tenaga listrik harus diperlakukan sebagai objek bisnis yang terpisah
dengan pembangkitan maupun distribusi.
Sejauh ini konsep power wheeling tersebut sedang dalam tahap perintisan untuk
dapat diaplikasikan di Indonesia terutama pada sistem jaringan transmisi Jawa-Bali. Untuk
mengaplikasikan konsep power wheeling, perlu dilakukan tinjauan terkait aspek teknis dan
ekonomi. Terkait aspek teknis perlu dilakukan tinjauan mengenai kapasitas jaringan transmisi
yang dapat digunakan untuk wheeling tenaga listrik. Sedangkan terkait aspek ekonomi, perlu
dilakukan tinjauan mengenai biaya sewa jaringan transmisi. Sehingga evaluasi mengenai
biaya jaringan transmisi merupakan hal yang sangat penting.

Anda mungkin juga menyukai