Anda di halaman 1dari 4

Bab

PIJAT TERAPI MEDIS

Banyak sekali teknik pijat atau pijat terapi yang ada


dilingkungan masyarakat kita, masyarakat Indonesia.
Pemijatan sebagai salah satu cara penyembuhan
sakit pasien sudah dikenal sejak jaman nenek
moyang kita. ada sejak lama, sejak peradaban jaman
purba? Hampir di semua wilayah di republik ini atau
pulau masyarakat mempraktikan cara pengobatan
ini. Pijat terapi medis yang dimaksudkan dalam buku
pijat terapi ini, yaitu teknik pijat yang mempunyai
maksud dan tujuan melenturkan otot-otot yang
mengalami kekakuan. Disebut pijat terapi medis
karena teknik pijat ini dikembangkan oleh seorang
tenaga medis untuk menterapi masalah pasien
terkait kekakuan otot yang dialami pasien.
Masalah pasien atau keluhan sakit yang sering
ada kaitannya dengan masalah kekakuan otot dan
urat banyak ragamnya. Sakit kepala (nyeri kepala tipe
tegang), mata merah (mata merah seperti orang baru
saja banyak minum minuman beralkohol), mata
dirasakan gatal dan pedas (seperti mata terkena asap
pembakaran sampah), sesak napas asma (sesak
napas dengan suara mengi atau nguik-nguik, dan
menginya terdengar hanya pada fase akhir menarik
napas), batuk kering dengan tenggorokan terasa
kering dan gatal (keluhan berkorelasi baik dengan
cuaca dingin), rhinitis vasomotor yang berkorelasi

sangat baik dengan cuaca dingin, mimisan idiopatik


pada anak-anak, badan terasa sakit dan ngilu semua
yang berkorelasi erat dengan cuaca dingin atau
beban psikoemosional, tangan atau kaki yang sering
keram, kesulitan menyisir rambut atau membuka
kacing baju kutang (BH), kesulitan membalik badan
di tempat tidur, sakit pinggang atau bahu yang
berkorelasi erat dengan cuaca dingin.
Travell dan Simons memberi definisi simpul otot
sebagai sebuah titik hipersensitif, biasanya berlokasi
pada pita atau fasia otot, yang sangat peka sewaktu
ditekan, dan dapat membangkitkan nyeri alih,
disfungsi motorik, dan fenomena otonom yang
karakteristik. Sederhananya, ketika simpul otot ditekan, timbul nyeri dan gejala pada lokasi rujukan.
Adanya daerah nyeri rujukan inilah yang membedakan sindroma nyeri miofasial dari fibromyalgia. Nyeri
rujukan tersebut dapat dipercaya dan dapat dibangkitkan ulang dengan melakukan palpasi tekan pada
simpul otot, yang letaknya jauh dari sudut embrional.
Daerah nyeri rujukannya tidak harus mengikuti peta
dermatom, peta distribusi saraf, akan tetapi ia
mengikuti pola yang konsisten dan dapat dibangkitkan ulang.
Sindroma nyeri miofasial didefinisikan sebagai gejalagejala sensorik, motorik maupun otonom yang
disebabkan oleh simpul miofasial. Gangguan sensorik
Tatalaksana

Halaman: 2

yang ditimbulkannya dapat berupa: disestesia,


hiperalgesi, dan nyeri alih. Coriza(flu+batuk), lakrimasi, salivasi, perubahan suhu kulit, berkeringat,
piloereksi, gangguan proprioseptik, dan eritema kulit
diatasnya adalah manifestasi otonom nyeri miofasial.
Catat lokasi titik picunya dan daerah nyeri /gejala
rujukannya.
Pemijatan.
Pemijatan dianjurkan oleh Simons dkk.4 Teknik
mereka dikenal sebagai pemijatan dalam. Pasien
diatur dalam posisi nyaman serta memudahkan
dalam menjangkau kelompok otot yang diterapi,
sehingga dapat diregang dan dilenturkan.
Terapi pijat tekan iskemik.
Istilah ini mengacu pada keyakinan bahwa aplikasi
tekanan pada titik picu menimbulkan iskemik yang
akan menghilangkan titik picu. Penekanan yang
dilakukan pada titik picu dilakukan semakin kuat
dan kemudian dipertahankan beberapa detik (20-60
detik) hingga terapis merasakan ada pengurangan
ketegangan otot. Pasien akan merasakan sedikit nyeri
dan tidak nyaman, namun tidak sampai mengalami
nyeri hebat. Terapi pijat tekan ini dilakukan
berulang-ulang untuk masing-masing titik picu yang
ada.
Sebagai bagian integral dari terapi titik picu
adalah latihan peregangan pasca terapi. Kelompok
otot yang telah diterapi hendaknya diregangkan
Tatalaksana

Halaman: 3

secara aktif dua kali sehari, yaitu: pagi hari habis


bangun tidur dan malam hari sebelum tidur.

Rematik

Halaman: 4

Anda mungkin juga menyukai