Siswo
Siswo P
P Santoso
Santoso
HUKUM
Hukum
Hukum merupakan
merupakan kaidah sosial yang diperlukan dalam masyarakat
masyarakat
untuk
untuk
1.
1. Menciptakan
Menciptakan kedamaian dalam
dalam masyarakat.
masyarakat.
2.
2. Menyelesaikan
Menyelesaikan sengketa
sengketa yang
yang terjadi
terjadi didalam masyarakat.
masyarakat.
3.
3. Merekayasa
Merekayasa masyarakat (sebagai tool
tool of
of social
social engineering).
engineering).
MORAL (Catalano,
(Catalano, J,
J, T.)
T.)
Standar
Standar tentang benar dan salah, yang dipelajari lewat proses
hidup
hidup bermasyarakat.
bermasyarakat.
Biasanya
Biasanya didasarkan
didasarkan pada keyakinan agama.
Umumnya
Umumnya dikaitkan
dikaitkan dengan
dengan individu-individu
individu-individu ataukelompokkelompok
kelompok kecil.
kecil.
Diwujudkan
Diwujudkan sebagai
sebagai prilaku yang diselaraskan dengan
dengan
kebiasaan-kebiasaan
kebiasaan-kebiasaan kelompok
kelompok atau
atau tradisi.
tradisi.
Moral (Franz
(Franz Magnis
Magnis Suseno
Suseno SJ,
SJ, dkk.)
dkk.)
Ajaran
Ajaran moral
moral memuat nilai-nilai
nilai-nilai dan norma-norma moral yang
terdapat
terdapat diantara
diantara sekelompok
sekelompok manusia.
manusia.
Moralitas
Moralitas dapat
dapat berasal
berasal dari
dari satu
satu sumber
sumber atau
atau
sumber
sumber tradisi / adat, agama
agama atau
atau
ideologi
lebih,
lebih, yaitu
yaitu
Etika
Istilah
Istilah dari
dari bahasa
bahasa yunani kuno ethos,
bentuk
bentuk tunggal punya banyak arti:
tempat
tempat tinggal yang biasa
padang
padang rumput
rumput
kandang
kandang
kebiasaan
kebiasaan
adat
adat akhlak
akhlak
watak
watak
perasaan
perasaan
sikap
sikap
cara
cara berpikir
berpikir
5
Etika
Dalam
Dalam bentuk
bentuk jamak
jamak (ta etha)
etha) ;
adat
adat kebiasaan.
kebiasaan.
Arti
Arti adat
adat kebiasaan
kebiasaan menjadi
menjadi latar belakang
terbentuknya
terbentuknya istilah
istilah etika
etika
Etika - Moral
Aristoteles
Aristoteles (384-322
(384-322 sM)
sM) filsuf
filsuf Yunani
memakainya
memakainya untuk menunjukkan filsafat moral.
Moral
Moral dari
dari bahasa
bahasa latin
latin mos (jamak
(jamak mores)
mores) yang
yang
berarti
berarti kebiasaan,
kebiasaan, adat.
adat.
Etimologi
Etimologi
Kata
Kata Etika
Etika (yunani)
(yunani) = Moral
Moral (latin) adalah
adalah adat
kebiasaan
kebiasaan
Etika
Etika
Etika mempunyai tiga arti yaitu (KBBI - Depdikbud,1988)
1.
1. Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk dan
tentang hak dan kewajiban moral (akhlak)
2.
2. Kumpulan
Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan
berkenaan dengan
dengan
akhlak
3.
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu
golongan atau
atau masyarakat.
masyarakat.
10
11
E T I K A (Catalano,
(Catalano, J,
J, T.)
T.)
Sistem
Sistem penilaian
penilaian prilaku
prilaku dan
dan keyakinan
keyakinan guna
guna menentukan
menentukan
perbuatan
perbuatan yang
yang pantas untukmenjamin adanya perlindungan
terhadap
terhadap hak-hak
hak-hak individu.
Etika
Etika mencakup
mencakup cara-cara
cara-cara pembuatan
pembuatan keputusanguna
keputusanguna membantu
membantu
membedakan
membedakan yang baik
baik dari
dari yangburuk
yangburuk atau
atau mengarahkan
mengarahkan
bagaimana
bagaimana yang seharusnya.
Etika
Etika berlaku
berlaku bagi
bagi individu-individe,
individu-individe, kelompok-kelompok kecil atau
masyarakat.
masyarakat.
Etika (Franz
(Franz Magnis
Magnis Suseno,
Suseno, SJ.)
SJ.)
Etika
Etika merupakan
merupakan filsafat yang merefleksikanajaran-ajaran
merefleksikanajaran-ajaran moral.
moral.
Etika
Etika mengandung
mengandung pemikiran rasional, kritis, mendasar,
mendasar, sistematis
sistematis
dan
dan normatif.
normatif.
Etika
Etika merupakan
merupakan sarana guna memperoleh orientasi
orientasi kritis
sehubungan
sehubungan dengan pelbagai
pelbagai masalah
masalah moralitas
moralitas yang
yang
membingungkan
membingungkan
Etika (Gene
(Gene Bloker)
Bloker)
Etika
Etika dalah
dalah cabang
cabang ilmu
ilmu filsafat
filsafat moral
moral yang mencoba mencari
mencari
jawaban
jawaban untuk menentukan
menentukan dan
dan mempertahankan
mempertahankan secara rasional
rasional
teori
teori yang
yang berlaku
berlaku secara
secara umum
umum tentang
tentang apa
apa yang
yang benar
benar dan
dan salah,
salah,
baik
baik dan
dan buruk
buruk sebagai suatu
suatu perangkat
perangkat prinsip
prinsip moral
moral yang dapat
dipakai
dipakai sebagai
sebagai pedoman
pedoman bagi
bagi tindakan
tindakan manusia
manusia
Etika (W
(W Banning
Banning dlm
dlm Sociale
Sociale Ethiek,1949)
Ethiek,1949)
Etika
Etika adl
adl Teori
Teori ttg kelakuan/perbuatan manusia, yaitu ditimbang
menurut
menurut baik
baik dan
dan buruknya
MORAL (Purwadianto,
(Purwadianto, 2000)
2000)
Etika
Etika merupakan
merupakan bagian
bagian filsafat yang meliputi hidup baik,
menjadi
menjadi orang yang baik, berbuat baik dan menginginkan
menginginkan hal
hal
baik
baik dalam
dalam hh
Perbedaan
Perbedaan etika
etika dengan moralitas,
moralitas, bahwa
bahwa moralitas
moralitas adalah
adalah
pandangan
pandangan tentang
tentang kebaikan/kebenaran
kebaikan/kebenaran dalam masyarakat.
idup.
idup.
Teori Etika
1.
1. deontologi:
deontologi: baik
baik buruk
buruk perbuatan
perbuatan harus
harus dilihat
dilihat dari
dari perbuatan
perbuatan
itu
itu sendiri
sendiri (Immanuel
(Immanuel Kant)
Kant) didasari ajaran agama, tradisi dan
budaya
budaya
2.
2. teleologi:
teleologi: baik
baik buruk
buruk tindakan
tindakan dari
dari hasilnya
hasilnya atau
atau akibatnya
akibatnya (D
(D
Hume,J
Hume,J Bentham,JS
Bentham,JS Mills) didasari penalaran
penalaran dan
dan
pembenaran
pembenaran azas
azas manfaat
manfaat (utilitarian)
DEONTOLOGI
1.
1. Teori
Teori pengambilan
pengambilan keputusan
keputusan yang
yang bersifat
bersifat etik
etik untuk
untuk
menyelesaikan
menyelesaikan dilema etik.
2.
2. Deontologi
Deontologi mencoba
mencoba menentukan
menentukan benar
benar atau
atau salah
salah lebih
lebih
didasarkan
didasarkan pada
pada perbuatan
perbuatan (yang
(yang menjadi
menjadi tugas
tugas dan
dan
kewajiban
kewajiban seseorang)
seseorang) daripada akibat
akibat suatu
suatu perbuatan
perbuatan itu.
itu.
3.
3. Karena
Karena menekankan
menekankan pada
pada tugas
tugas dan
dan kewajiban
kewajiban maka
maka
deontologi
deontologi merupakan
merupakan satu-satunya
satu-satunya teori
teori pengambilan
pengambilan
keputusan
keputusan etik
etik yang
yang lebih
lebih dapat
dapat diterima
diterima di
di dalam
dalam bidang
bidang
pelayanan
pelayanan kesehatan.
kesehatan.
DEONTOLOGI
4.
4. Deontologi
Deontologi didasarkan
didasarkan pada
pada prinsip-prinsip
prinsip-prinsip yang tetap dan
absolut,
absolut, yang biasanya diperoleh dari nilai-nilai
nilai-nilai
universalagama-agama
universalagama-agama besar.
5.
5. Prinsip-prinsip
Prinsip-prinsip dasarnya
dasarnya dimaksudkan
dimaksudkan untuk
untuk
menjaminkelestarian
menjaminkelestarian spesies, dengan memberikan tugas
kewajiban.
kewajiban.
KERBATASAN DEONTOLOGI
Tugas
Tugas dan kewajiban
kewajiban mungkin
mungkin saja menimbulkan konflik
tersendiri
tersendiri yang
yang memerlukan pemecahan tentang tugas dan
kewajiban
kewajiban mana
mana yang seharusnya didahulukan.
Dipertanyakan
Dipertanyakan tentang
tentang asal
asal usul timbulnya
timbulnya tugas
tugas dan
dan
kewajiban,
kewajiban, misalnya
misalnya Siapa
Siapa yang
yang menentukan
menentukan tugas
tugas dan
dan
kewajiban?
kewajiban? dan
dan Siapa pula
pula yang
yang mengidentifikasi
mengidentifikasi tugas
tugas dan
dan
kewajiban
kewajiban itu?
itu?
Deontologi
Deontologi dinilai
dinilai tidak
tidak fleksibel.
fleksibel.
TELEOLOGI
(Catalano,
(Catalano, J,
J, T,
T, 1991)
1991)
Teleologi
Teleologi merupakan teori
teori pengambilan
pengambilan keputusan etik
etik dengan
dengan
menetapkan
menetapkan benar
benar dan
dan salah
salah berdasarkan
berdasarkan akibat dari
perbuatan.
perbuatan.
Teleologi
Teleologi kadang-kadang disebut situation-ethics atau calculus
morality.
morality.
Prinsip
Prinsip utility (manfaat) adalah dasar teleologi.
Utilarianism
Utilarianism merupakan
merupakan contoh
contoh dari
dari teleologi,
teleologi, yg
yg menentukan
menentukan
berguna
berguna tidaknya
tidaknya suatu
suatu perbuatan
perbuatan dilihat
dilihat dari
dari akibatnya,
sehingga
sehingga perbuatan
perbuatan yang benar akan menghasilkan kebaikan
dan
dan perbuatan
perbuatan yang
yang salah
salah adalah
adalah menghasilkan
menghasilkan kerugian.
kerugian.
KETERBATASAN TELEOLOGI
Beberapa
Beberapa ahli
ahli menganggap
menganggap teleologi
teleologi lebih
lebih membantu
membantu tercapainya
tercapainya
kebahagiaan
kebahagiaan maksimum bagi beberapa orang dari pada
kebahagiaan
kebahagiaan kebanyakan orang.
orang.
Karena
Karena prinsipnya
prinsipnya utility
utility maka
maka orang
orang dapat mengalami
mengalami konflik yang
yang
tidak
tidak terselesaikan
terselesaikan ketika
ketika harus
harus menentukan
menentukan benar
benar dan salah.
Pertanyaan
Pertanyaan yang
yang sering
sering muncul
muncul adalah,
adalah, tindakan
tindakan mana
mana yang
yang lebih
lebih
menghasilkan
menghasilkan kebaikan
kebaikan sebesar-besarnya dan
dan kerugian
kerugian sekecilsekecilkecilnya.
kecilnya.
Teleologi
Teleologi cenderung
cenderung mengabaikan
mengabaikan hak-hak
hak-hak dan
dan kebutuhankebutuhankebutuhan
kebutuhan individu.
individu.
Mengukur
Mengukur nilai
nilai kebaikan
kebaikan relatif
relatif dan kerugian
kerugian relatif
relatif dari suatu
tindakan
tindakan sangat
sangat sulit,
sulit, bahkan
bahkan sering
sering tidak
tidak mungkin.
mungkin.
Penentuan
Penentuan the
the greatest
greatest good sangat subjektif
subjektif dan dapat
menghasilkan
menghasilkan inkonsistensi
inkonsistensi keputusan
INDIKASI
INDIKASI MEDIK
MEDIK
PREFERENSI
PREFERENSI (PILIHAN)
(PILIHAN) PASIEN.
PASIEN.
MUTU
MUTU HIDUP
HIDUP (QUALITY
(QUALITY of
of LIFE)
LIFE) PASIEN.
PASIEN.
FAKTOR
FAKTOR KONTEKSTUAL
KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL
(CONTEXTUAL FEATURES).
FEATURES).
Topik-topik
Topik-topik tersebut
tersebut harus
harus selalu menjadi pertimbangan dalam
menangani
menangani setiap pasien.
INDIKASI MEDIK
1.
1.
2.
2.
3.
3.
4.
4.
5.
5.
6.
6.
7.
7.
(Samsi
(Samsi Jacobalis,
Jacobalis, 2000.)
2000.)
Meningkatkan
Meningkatkan derajat
derajat kesehatan
kesehatan dan
dan mencegah
mencegah penyakit.
penyakit.
Meringankan
Meringankan gejala,
gejala, rasa
rasa nyeri
nyeri // sakit
sakit dan
dan penderitaan.
penderitaan.
Menyembuhkan
Menyembuhkan penyakit.
penyakit.
Mencegah
Mencegah kematian
kematian yang
yang belum
belum saatnya.
Meningkatkan
Meningkatkan / mempertahankan
mempertahankan // mengganti
mengganti fungsi
fungsi organ
organ
atau
atau sistem
sistem tubuh agar tidak bertambah mundur.
Mempertahankan
Mempertahankan atau
atau meningkatkan
meningkatkan mutu
mutu hidup.
hidup.
Mencegah
Mencegah mudharat
mudharat pada pasien.
Setiap
Setiap intervensi
intervensi medik
medik seharusnya
seharusnya didasarkan
didasarkan atas
atas adanya
adanya
indiksi
indiksi medik
medik (Evidence
(Evidence based medicine).
(Samsi
(Samsi Jacobalis,
Jacobalis, 2000)
2000)
Penilaian
Penilaian hidup
hidup pasien
pasien sifatnya
sifatnya bisa:
bisa:
A.
A. Subjektif
Subjektif (sebab
(sebab didasarkan pada puas tidaknya menurut
menurut
penilaian
penilaian seseorang),
seseorang), yaitu:
menurut
menurut pasien sendiri.
menurut
menurut keluarga, teman, dokter atau perawat.
B.
B. Objektif
Objektif berdasarkan kriteria
kriteria atau skala tertentu,
misalnya
misalnya Activities
Activities Daily
Daily Living
Living (ADL).
(ADL).
Penilaian
Penilaian tersebut
tersebut meliputi
meliputi kondisi
kondisi fisik,
fisik, mental
mental dan
dan sosial
sosial pasien.
pasien.
Mutu
Mutu hidup yang
yang sudah
sudah sangat
sangat rendah
rendah dapat dijadikandasar
dijadikandasar
menghentikan
menghentikan pengobatan
FAKTOR KONTEKSTUAL
(Samsi
(Samsi Jacobalis,
Jacobalis, 2000.)
2000.)
1.
1. Peran
Peran keluarga,
keluarga, teman, majikan dsbnya.
2.
2. Biaya
Biaya pengobatan.
3.
3. Alokasi
Alokasi dan distribusi sumber daya kesehatan
kesehatan oleh
pemerintah.
pemerintah.
4.
4. Peran
Peran dan
dan perkembangan
perkembangan asuransi
asuransi kesehatan
kesehatan // JPKM.
JPKM.
5.
5.
6.
6.
Perkembangan
Perkembangan teknologi
teknologi kedokteran.
kedokteran.
Peraturan
Peraturan hukum.
7.
7.
8.
8.
Pendidikan
Pendidikan dan
dan penelitian.
penelitian.
Tingkat
Tingkat kesejahteraan
kesejahteraan masyarakat.
masyarakat.
9.
9. Keamanan
Keamanan dan
dan ketertiban
ketertiban dalam
dalam masyarakat.
Intervensi
Intervensi medik
medik bertentangan
bertentangan dengan
dengan moral
moral princples.
princples.
Tujuan
Tujuan intervensi
intervensi medik
medik tidak tercapai.
tercapai.
Intervensi
Intervensi medik
medik tidak
tidak sejalan
sejalan dengan
dengan preferensi
preferensi pasien.
pasien.
Intervensi
Intervensi medik
medik tidak
tidak bakal
bakal menaikkan
menaikkan mutu
mutu hidup
hidup
pasien.
pasien.
Intervensi
Intervensi medik
medik tidak
tidak sesuai
sesuai dengan
dengan faktor
faktor kontekstual.
kontekstual.
Preferensi
Preferensi pasien
pasien tidak
tidak mendukung
mendukung mutu
mutu hidup pasien.
Preferensi
Preferensi pasien
pasien tidak
tidak sesuai
sesuai dengan
dengan faktor
faktor kontekstual.
kontekstual.
TERIMA KASIH