Anda di halaman 1dari 119

Wednesday, May 14, 2014

Tips untuk memilih calon Presiden dan Wakil Presiden


Dengan itikad baik demi kejayaan dan kesejahteraan bangsa Indonesia, komunitas
Intelijen Indonesia ingin menyampaikan beberapa tips kepada para pemilih dalam
pilpres 2014 bulan Juli nanti. Perlu pula digarisbawahi bahwa Intelijen harus netral
sesuai dengan amanat Undang-Undang Intelijen No.17 Tahun 2011. Sehingga tips
ini tidak dimaksudkan untuk mengarahkan kepada salah satu pasangan
capres/cawapres.

Berikut ini tips singkat yang perlu anda pertimbangkan:


Pertama. Mayoritas bangsa Indonesia mendambakan kehidupan yang lebih baik,
artinya masalah pembangunan ekonomi dan perbaikan kehidupan sosial menjadi
isu krusial yang akan segera tampak dan terasa dalam kehidupan sehari-hari. Hal
ini sesungguhnya tidak identik dengan konsep ekonomi kerakyatan yang tidak jelas
secara teori ekonomi, melainkan lebih merupakan bagian dari keseriusan
pemerintah untuk memutuskan apakah kebijakannya akan berpihak kepada
pengembangan ekonomi lemah, ataukah mengandalkan ekonomi pasar yang
ditopang oleh konglomerasi dengan mendorong terjadinya trickle down effect,
ataukah memperbesar peranan pemerintah yang berarti menyeimbangkan ekonomi
pasar murni tanpa terjerumus ke dalam sistem ekonomi sosialis-komunis yang
mana ekonomi sepenuhnya dikendalikan pemerintah. Pilihan model pembangunan
ekonomi Indonesia tersebut akan sangat tergantung pada arsitek ekonomi yang
akan mengisi posisi penting di pemerintahan. Presiden pada umumnya tidak
mengurusi secara detail sehari-hari isu tersebut, namun akan mengambil keputusan
penting yang berpengaruh terhadap kesejahteraan rakyat. Perhatikan misalnya
bagaimana kiprah tokoh-tokoh yang masuk bidang ekonomi yang pernah dipilih oleh
Presiden SBY dalam beberapa perombakan kabinet jilid I dan II seperti Boediono, Sri
Mulyani, Fahmi Idris, Mari Elka Pangestu, Jusuf Anwar, Aburizal Bakrie, Paskah
Suzetta, Andung Nitimiharja, Hatta Rajasa, Agus Martowardoyo, Chatib Basri, MS
Hidayat, Gita Wirjawan, Muhammad Lutfi, Armida Alisjahbana, dan Mahendra
Siregar, ada kemiripan karakteristik mereka yakni kehati-hatian dalam pengambilan
kebijakan di bidang masing-masing. Selain itu, kecenderungan untuk percaya
dengan sistem ekonomi pasar (yang oleh sebagian kalangan dilabelkan sebagai
neo-liberal) mampu diseimbangkan dengan peranan terbatas dari pemerintah
dalam menjaga stabilitas. Pilihan Presiden SBY boleh dikatakan sangat tepat pada
khususnya pada jilid I yang merupakan cerita sukses awal kebangkitan ekonomi
Indonesia paska transisi dan recovery ekonomi Indonesia era Presiden Megawati.
Bahwa masih banyak yang kecewa dengan situasi ekonomi Indonesia dapat
dipahami karena meskipun catatan statistik yang mengesankan dan mencerminkan
keberhasilan ekonomi makro masih diwarnai fakta angka kemiskinan, kurang

meratanya kesejahteraan dan sejumlah masalah khususnya kasus korupsi. Dalam


kaitan ini, perhatikan sungguh-sungguh bagaimana konsep pembangunan ekonomi
pasangan capres/cawapres.

Kedua. Masih terakit dengan isu pembangunan ekonomi di atas, isu


domestik/dalam negeri termasuk di dalamnya berbagai aspek pemerintahan di
dalam negeri, hubungan pusat-daerah, berbagai aspek departemen teknis
menyangkut isu kesehatan, pendidikan, pertanian/peternakan/perikanan,
pengelolaan hutan, lingkungan hidup, fasilitas umum dan sosial, masalah hukum
dan HAM serta penanganan kejahatan, keamanan dalam negeri, komitmen
pemberantasan korupsi, kelanjutan reformasi birokrasi, pengembangan pariwisata,
perlindungan budaya lokal, pemeliharaan moral anak bangsa, konflik komunal,
separatisme, terorisme, harmoni hubungan antar agama dan kepercayaan,
lapangan pekerjaan, upah minimum, pengembangan moda transportasi,
pengelolaan kekayaan alam migas dan tambang, modernisasi sistem pertahanan
dan strategi pertahanan nasional, dlsb yang bisa menjadi daftar yang sangat
panjang bila kita ingin teliti dan menjadi negara besar. Dalam kaitan ini, bila anda
ada kesempatan berkonsentrasilah pada bidang yang anda geluti dan tanyakan
kepada para capres/cawapres bagaimana mereka akan merespon atau
merencanakan perbaikan kondisi bangsa di bidang-bidang tersebut. Kita jangan
berhenti pada pertanyaan klise dan kampanye retorika, melainkan sudah waktunya
untuk lebih secara terinci mengungkapkan masalah yang kita hadapi dan dapat
memberikan kepercayaan kepada Presiden/Wapres yang terpilih nantinya.

Ketiga. Juga masih terkait dengan isu pembangunan ekonomi dan masalah
domestik, maka isu luar negeri merupakan hal yang tidak dapat diabaikan oleh
pemerintah karena Presiden/Wapres siapapun yang akan kita pilih akan
merepresentasikan bangsa Indonesia di kancah internasional. Kaitannya adalah
bahwa sebagai nation state kita akan berinteraksi secara bilateral maupun
multilateral, baik di kawasan maupun di tingkat global. Hal ini terkait dengan konflik
(perdagangan, teritorial, kepentingan), kerjasama (ekonomi, sos-bud, pertahanan,
strategis), kontribusi Indonesia, bantuan internasional, dlsb. Dalam kaitan ini,
seorang Presiden/Wapres harus memiliki kepercayaan diri yang tinggi sebagai
representasi dari bangsa yang besar, penduduk terbesar ke-4 di dunia, penduduk
Muslim terbesar di dunia, negara demokrasi terbesar ketiga setelah India dan
Amerika Serikat, negara terbesar di ASEAN, dan berbagai identitas yang melekat
kepada Republik Indonesia dalam pergaulan internasional. Mengenai konsep
kebijakan luar negeri tentunya secara detail merupakan domain dari Kementerian
Luar Negeri, sehingga pilihan Menlu harus tepat yang akan dapat secara efektif
membantu pelaksanaan kebijakan luar negeri Indonesia. Diplomat karir yang
memiliki catatan prestasi yang bagus merupakan pilihan profesional yang patut

dipertimbangkan, sementara pilihan dari luar diplomat karis harus memperhatikan


kemungkinan adanya kecenderungan partisan dalam isu internasional yang keluar
dari pakem kebijakan luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif. Siapapun
capres/cawapres harus belajar tentang dinamika internasional, dari sisi formal
diplomasi merujuk ke Kemlu dari sisi rahasia dan informasi luar negeri yang sensitif
ke Badan Intelijen Negara (BIN), tentunya pengembangan Kemlu dan BIN sebagai
sumber informasi luar negeri harus terus didukung. Lalu bagaimana dengan
masalah performance Presiden/Wapres di dunia internasional, kepada semua
capres/cawapres perlu mempertimbangkan keseimbangan penggunaan bahasa
Inggris dan bahasa Indonesia sebagai bagian dari promosi kebudayaan Indonesia
melalui bahasa Indonesia. Artinya tidak perlu khawatir dengan masalah bahasa,
termasuk kebiasaan pergaulan internasional. Kita sebagai pemilih, tentunya juga
menginginkan performance internasional Presiden kita ke depan minimal seperti
yang sudah ditunjukkan oleh Soekarno, Soeharto, Habibie, Abdurrahman Wahid,
Megawati, dan Susilo Bambang Yudhoyono. Hal ini semoga juga dipelajari oleh para
capres/cawapres kita.

Semoga tiga hal sederhana diatas dapat menambah daya kritis kita ketika memilih
capres/cawapres. Insya Allah bangsa Indonesia akan mampu memilih yang terbaik
bagi bangsa dan negara.

Salam Intelijen
Senopati Wirang
Thursday, May 15, 2014

Ungkapan Pro-Kontra Intelijen


Dalam tulisan saya kali ini saya ingin memperlihatkan bagaimana pandangan
masyarakat yang tercermin dari ungkapan-ungkapan yang bersifat kontra maupun
pro terhadap lembaga intelijen. Hal ini perlu untuk sahabat Blog I-I pahami secara
makna bahwa betapapun lembaga intelijen melaksanakan fungsinya dengan baik
dalam kerangka good governance akan tetap ada individu atau kelompok orang
yang melihatnya secara negatif. Hal itu jangan dijadikan sebagai pengecil hati
melainkan sebagai cambukan untuk meningkatkan profesionalisme dan standar
kode etik yang direstui oleh rakyat, bangsa, dan negara yang mendapatkan
keuntungan terbesar dari keberadaan lembaga intelijen.

Berikut ini Pro-Kontra mengenai lembaga intelijen yang diambil dunia Barat
khususnya Amerika Serikat:

Ungkapan yang kontra terhadap lembaga intelijen:

Intelligence agencies keep things secret because they often violate the rule of law
or of good behavior. (Julian Assange - whistleblower website WikiLeaks)
Lembaga-lembaga intelijen merahasiakan berbagai hal karena mereka seringkali
melanggar hukum dari keluar dari perilaku yang baik.
Ungkapan yang pro terhadap lembaga intelijen:
Well look, CIA is an agency that has to collect intelligence, do operations. We have
to take risks and it's important that we take risks and that we know that we have
the support of the government and we have the support of the American people in
what we're doing. (Leon Panetta - Mantan Direktur CIA)
Nah lihatlah, CIA adalah lembaga yang harus mengumpulkan intelijen, melakukan
operasi-operasi. Kami harus mengambil risiko dan itu penting bahwa kami
mengambil risiko tersebut dan bahwa kami tahu bahwa kami memiliki dukungan
dari pemerintah dan kami mendapat dukungan dari rakyat Amerika dalam apa yang
kami lakukan.
Analisa
Perhatikan bagaimana tuduhan sepihak Julian Assange yang tidak 100% benar atau
100% salah, namun secara hakikat mereduksi makna kerahasiaan yang menurut
Assange disebabkan oleh pelanggaran hukum dan perilaku buruk lembaga intelijen.
Padahal tujuan dari kerahasiaan adalah untuk melindungi kepentingan bangsa dan
negara. Assange membocorkan rahasia negara AS dan menjustifikasi perbuatannya
tersebut dengan menuduh lembaga intelijen sebagai pelanggar hukum dan
berperilaku buruk. Tuduhan tersebut sebenarnya tidak hanya kepada lembagalembaga intelijen di AS, melainkan seluruh negara/seluruh dunia, karena
kerahasiaan adalah prinsip kerja dalam dunia intelijen. Apabila tidak rahasia maka
bukan lagi intelijen, melainkan diplomasi, berita wartawan, atau pengumuman
resmi. Letak pelanggaran hukum yang dikemukakan Assange juga tidak jelas
apakah hukum dalam negeri, hukum internasional, atau hukum negara lain. Semua
operasi spionase adalah melanggar hukum di negara operasi itu dilakukan sehingga
akan berdampak pada penangkapan, pengusiran atau persona non-grata bagi
mereka yang memiliki kekebalan diplomatik. Hukum internasional sendiri tidak
secara khusus mengatur masalah kegiatan lembaga intelijen. Dalam berbagai kasus
yang terjadi ada semacam kebiasaan dimana apabila ketahuan akan disangkal
sebagai kegiatan negara dan apabila tidak ketahuan berarti suatu sukses operasi.

Selain itu, dunia modern khususnya paska perang dingin semakin berkembang
dimana kerjasama antar lembaga intelijen telah mengurangi level kegiatan
spionase antar negara yang bersahabat dengan pengecualian operasi internasional
NSA bersama Inggris, Australia, New Zealand dan Kanada yang menghebohkan
dengan program PRISM belum lama ini. Walaupun Presiden Obama menyatakan
akan menghentikan kegiatan tersebut, namun bagi negara-negara yang belum
memiliki teknologi tinggi sangat sulit untuk membuktikan janji Presiden Obama
tersebut.
Apa yang dinyatakan Assange hanyalah sebuah propaganda pembenaran
pembocoran rahasia AS yang diancam hukuman berat dalam hukum positif di AS.
Sebagaimana kita lihat dalam fakta-fakta wikileaks, sebagian besar bukanlah
operasi klandestin sebagaimana standar covert action CIA, melainkan lebih sebagai
informasi diplomatik yang disalurkan melalui Kementerian Luar Negeri AS (State
Department). Informasi tersebut merupakan kebiasaan laporan yang dilakukan oleh
seluruh diplomat di luar negeri untuk memberikan gambaran yang lebih jelas
kepada negara masing-masing. Analisa yang ada dalam laporan tersebut juga
belum tentu mencerminkan sikap negara, seringkali merupakan analisa diplomat
atau mungkin juga intel-diplomat yang perlu melalui sejumlah verifikasi analisa
bertingkat untuk sampai pada pengambil kebijakan di negara masing-masing.
Apa yang dinyatakan Assange juga ada benarnya karena kegiatan intelijen yang
berdasarkan prinsip kerahasiaan cenderung melanggar hukum. Namun 90%
kegiatan intelijen adalah sesuai hukum yakni diperoleh melalui informasi terbuka
(open source), perbedaan adalah pada daya analisa yang berdasarkan pada
kepentingan strategis suatu negara. Sehingga akan ada 10% kegiatan operasi yang
cenderung "melanggar hukum" misalnya hukum privasi individu di Barat, hukum
positif negara lain karena mencuri rahasia, hukum subversi negara lain karena
mengganggu kedaulatan negara, dst. Hal ini sudah berlangsung ribuan tahun sejak
manusia mengorganisasi dirinya dalam suatu kebangsaan atau negara, kerajaan,
dll. Artinya tidak ada yang baru dalam melabelkan lembaga intelijen secara negatif.
Kepada segenap sahabat Blog I-I, yang diperlukan oleh intelijen Indonesia adalah
peningkatan skill yang diiringi dengan profesionalisme dan nasionalisme yang
tinggi, dimana pengorbanan anda tidak akan sia-sia. Selain itu, ingatlah selalu akan
tujuan yang mulia bagi keselamatan bangsa sehingga anda akan terhindar dari
penyalahgunaan wewenang dan skill anda untuk kepentingan pribadi atau
kelompok yang justru akan menyengsarakan rakyat Indonesia.
Lalu bagaimana dengan pendapat Leon Panetta?
Suatu pernyataan datar yang sangat baik, karena tidak agresif dan tidak juga
defensif, melainkan suatu fakta berlandaskan pada keyakinan tentang fungsi
lembaga intelijen yakni mengumpulkan informasi intelijen dan melakukan operasioperasi. Hanya lembaga intelijen yang mengambil resiko baik pada saat perang

maupun damai, dan pengambilan resiko tersebut sangat penting bagi negara
maupun rakyat. Apa yang dimaksud dengan mengambil resiko tentu juga terkait
dengan pelanggaran hukum negara lain yang dapat berakibat fatal kematian agen
intelijen atau terbongkarnya suatu operasi. Resiko yang ditanggung juga sebagai
kambing hitam dari berbagai persoalan yang dihadapi suatu negara, misalnya bila
gagal mendeteksi dianggap kecolongan, bila terbongkar dianggap bodoh, dan
menimbulkan kesalahpahaman atau kekeliruan kebijakan dianggap sebagai sumber
bencana. Namun sahabat Blog I-I jangan kaget, bila berhasil hampir tidak ada pihak
yang membicarakannya di publik.
Keyakinan lembaga intelijen dalam menempuh atau mengambil resiko adalah
berdasarkan pada dukungan dari pemerintah dan rakyat, sehingga "apapun" yang
dilakukan oleh lembaga intelijen bukanlah untuk kepentingan lembaga, melainkan
untuk kepentingan negara dan bangsa yang diamanatkan oleh pimpinan negara.
Kata apapun saya beri tanda kutip karena tidak jarang terjadi penyalahgunaan hak
khusus dan dukungan terhadap intelijen oleh oknum yang bekerja di lembaga
intelijen. Deteksi terhadap oknum yang memanfaatkan posisi dan aksesnya
terhadap informasi tersebut perlu menjadi perhatian lembaga intelijen untuk
meminimalkan kemungkinan terjadinya insiden yang merugikan lembaga intelijen.
Dengan memahami fungsi lembaga intelijen yang didukung oleh pemerintah dan
rakyat, tentunya sahabat-sahabat Blog I-I yang berkecimpung di dunia intelijen
harus memiliki keyakinan yang kuat bahwa pekerjaan anda sangat mulia dan
legitimate. Namun anda juga jangan sekali-sekali tergoda untuk memanfaatkan
posisi dan akses anda untuk kepentingan pribadi atau kelompok yang akan menodai
nama baik lembaga intelijen. Pastikan bahwa semua kegiatan pengumpulan
informasi dan operasi yang anda lakukan adalah berdasarkan pada garis besar
kebijakan organisasi untuk kepentingan negara dan bangsa.
Sekian, semoga bermanfaat.
Salam Intelijen
Senopati Wirang

Labels: Intelijen, Julian Assange, Lembaga Intelijen, Leon Panetta, Pro dan kontra Intelijen
# posted by senopati wirang : 8:02 AM
Comments:
Posting yang bagus gan, semoga bermanfaat bagi kita-kita yang masih awam akan
dunia intelijen. dan berharap smg intelejen kita bisa amanah. amiin
# posted by
kurang terasah

usaha aris : 7:32 PM

# posted by

lowongan kerja : 11:05 PM

Lembaga Intelijen diperlukan didalam sebuah negara sebgai lembaga yang dapat
melakukan tindakan pencegahan terhadap kejadian yang akan menganggu
keamanan dan ketertiban, serta membendung infiltrasi dari negara lain!
terimakasih!
# posted by

rental mobil bandung : 11:34 AM

Thursday, June 19, 2014

Penumpang Gelap Pemilu Presiden/Wakil Presiden


Hampir dalam setiap acara, event, pesta, atau peristiwa penting yang
diselenggarakan oleh suatu perkumpulan, oleh masyarakat, oleh bangsa dan
negara, akan ada yang namanya penumpang gelap yang berupaya memperoleh
keuntungan pribadi. Teknik para penumpang gelap dalam memanfaatkan keadaan
tersebut pada umumnya sarat dengan desepsi atau pengelabuan dari tujuan
sesungguhnya. Kadangkala pengelabuan tersebut bahkan bertingkat-tingkat guna
menyembunyikan motivasi utamanya atau melindungi tokoh-tokoh sesungguhnya
yang menggerakan keseluruhan skenario proses pengelabuan tersebut.

Contoh yang mudah sahabat Blog I-I saksikan sendiri adalah praktek-praktek yang
marak dikategorikan sebagai kampanye hitam maupun kampanye negatif terkait
dengan Pemilu Presiden/Wakil Presiden yang akan kita lakukan pada 9 Juli 2014
nanti.

Sebagian kecil dari kampanye negatif dan kampanye hitam yang menyerang salah
satu pasangan kandidat Presiden dan Wakil Presiden diduga berasal dari jaringan
Tim Sukses yang saling berkompetisi. Sedangkan porsi terbesar adalah berupa
penumpang gelap di luar Tim Sukses yang memanfaatkan kemudahan media
online, kemudahan menyebarluaskan selebaran gelap, dan kemudahan menipu
rakyat Indonesia yang mayoritas masih belum kritis dalam membaca dan
mencermati berita. Tujuannya jelas mencari keuntungan baik yang bersifat material,
akses, maupun sekedar kepuasan nafsu yang merusak logika dan harapan bangsa
Indonesia terhadap dua pasang capres/cawapres yang akan dipilih rakyat Indonesia.

Dari berbagai model penumpang gelap, menurut catatan jaringan Blog I-I
setidaknya terdapat 7 model, yakni:
1. Penumpang gelap model pedagang, yakni menjual jasa kampanye negatif
dan kampanye hitam. Hal ini didukung oleh Tim Riset yang menyelidiki

kelemahan lawan dan kemudian mengeksploitasinya baik secara terbuka,


semi tertutup maupun tertutup. Hal ini paling banyak dilakukan di sosial
media dengan ribuan akun bodong yang seolah-olah mencerminkan suatu
dinamika yang sesungguhnya tidak menarik menjadi menarik. Selama model
ini berada dalam koridor persaingan kekuatan politik domestik, maka kita
akan menyaksikan bagaimana proses pencitraan negatif terhadap lawan
politik bekerja. Satu hal yang berbahaya adalah apabila model ini ternyata
mengabdi kepada kepentingan asing yang tujuannya adalah MELEMAHKAN
semua pasangan capres/cawapres dengan membenturkan perbedaan yang
ada dan mengeksploitasinya dalam rangka memanaskan suhu politik. Tujuan
utamanya adalah menggerogoti rasa percaya diri rakyat Indonesia dan
melemahkan dukungan moril rakyat terhadap para capres/cawapres sehingga
siapapun yang akan menang akan mendapatkan penghormatan seluruh
rakyat Indonesia. Tujuan lainnya adalah mendorong terjadinya kebuntuan
politik melalui pengkondisian ketegangan politik baik pada level elit maupun
massa akar rumput. Hal ini sangat berbahaya dan dapat menghambat proses
peralihan kekuasaan yang damai, adil, dan bermartabat.
2. Penumpang gelap model pencuri, yakni bergabung dalam kubu salah satu
pasangan capres/cawapres tanpa sungguh-sungguh mendukung pasangan
capres/cawapres, malahan sebaliknya menggerogoti dana yang tersedia.
3. Penumpang gelap model provokator murni, yakni karena hobby
memprovokasi konflik dan senang dengan dinamika ketegangan politik dan
sosial maka seorang provokator seringkali sulit diduga motivasinya karena
bisa jadi cukup mapan secara ekonomi namun menikmati terjadinya dinamika
konflik politik. Dengan masuk ke dalam salah satu kubu atau bahkan dengan
berdiri sendiri secara mandiri, kerja provokator hanya lempar isu kesana
kemari sehingga membingungkan publik.
4. Penumpang gelap model celebrity, yakni memanfaatkan momentum
kampanye capres/cawapres untuk meningkatkan level popularitas seseorang
seperti layaknya celebrity. Seringkali model ini menyambar isu apapun yang
penting memberikan komentar dan menambah popularitasnya di
masyarakat. Hal ini dilakukan baik melalui sosial media maupun media
lainnya.
5. Penumpang gelap yang berharap jabatan, dengan alih-alih tekad "mengabdi
kepada bangsa dan negara" sesungguhnya niat dasar dari model ini adalah
dengan mengharapkan jabatan. Biasanya model ini akan segera masuk
Barisan Sakit Hati manakala ternyata di kemudian hari tidak mendapatkan
jabatan. Meskipun banyak yang masuk dalam Timses, namun tidak
semuanya tulus untuk memperjuangkan visi, misi dan kepentingan nasional.
Hal ini sangat lumrah dan merupakan model yang paling banyak beredar.
Meskipun kurang tepat dikatakan sebagai penumpang gelap, karena banyak
yang posisinya terang benderang di dalam Timses, namun ada kalanya ketika
tujuan menjadi menyempit untuk masa depan jabatan yang bersangkutan,
dirinya menjadi menggelapkan diri dalam fanatisme dan mendorong hal-hal
yang negatid baik terhadap lawan politik atau bahkan juga kepada kawan
politik manakala terjadi konflik internal.

6. Penumpang gelap misi kelompok tertentu, yakni masuknya seseorang atau


sekelompok orang atau grup sebagai pendukung salah satu capres/cawapres.
Model ini akan tampak menawarkan kepada pihak-pihak yang bersaing
dengan melakukan kalkulasi apakah ada yang akan memperjuangkan misi
kelompoknya. Selain akan tampak adanya tawaran kontrak politik, model ini
sesungguhnya hanya peduli dengan misi kelompok yang fokus. Dapat
bersifat positif seperti perlindungan lingkungan, pembela HAM, dll. Namun
banyak juga yang negatif, misalnya perlindungan bisnis kelompok tertentu,
dll.
7. Penumpang gelap antek asing yang memperjuangkan misi asing di Indonesia.
Perubahan pemerintah akan selalu menjadi perhatian dari negara lain dan
seringkali terjadi kekhawatiran atau keinginan untuk mempengaruhi politik
suatu negara oleh negara lain. Hal ini merupakan bagian dari operasi intelijen
dalam bentuk covert action yang ditujukan agar pemerintahan baru di suatu
negara tidak akan menjadi ancaman bagi negara yang berkepentingan.
Model ini biasanya halus dan sulit dideteksi, namun ciri-cirinya adalah
mengupayakan adanya suatu pengaruh tertentu ke dalam kebijakan luar
negeri, ekonomi internasional, pertahanan, dan keamanan.
Sekali lagi istilah penumpang gelap sangat kontroversial dan tidak sepenuhnya
tepat dalam model-model di atas. Namun setidaknya catatan ini dapat menjadi
bahan pemikiran baik bagi para capres/cawapres, para Timses, dan masyarakat,
agar ke depannya kita semua semakin dewasa dalam berpolitik dan berdemokrasi.
Salam Intelijen
Senopati Wirang

Andi Arief: Prabowo dan Tim Mawar Bukan Penculik!


Senin, 23 Juni 2014 , 23:57:00 WIB

Oleh: Andi Arief

SAYA harus mengatakan bahwa kader Partai Rakyat Demokratik (PRD) Herman Hendrawan,
Suyat, dan Wijhi Tukul memang sampai hari ini belum kembali. Bagi keluarga memang
menyakitkan. Bagi perjuangan, setetes air mata pun tidak ada rumus untuk keluar. Segala upaya
digunakan mencari mereka. Tapi saya menolak merengek. Cara politik yang terhormat yang
lebih baik ditempuh.
Penculikan adalah rentetan rejim diktator. Lumuran darah Beny Moerdani, Hendropriyono,
Luhut Panjaitan, Wiranto, adalah fakta. Tapi mereka tak mengakuinya, mereka lobi sana sini agar

ANDI
ARIEF/NET

tak terkena kasus HAM. Prabowo mengakuinya, meski belum ada kecocokan tentang data antara
PRD dan Prabowo. Saya justru balik curiga bahwa ada yang tak ingin kasus ini selesai, dan ada
yang tak ingin selain Prabowo tersentuh.
Bocornya surat DKP itu tentu merugikan Prabowo karena momennya pemilu. Herman
Hendrawan, Bimo Petrus, Suyat, Wijhi Tukul tak ada dalam daftar DKP itu. Pembocoran itu
pisau mata dua, berupaya menghentikan pencarian empat Kader PRD sekaligus kampanye
negatif buat Prabowo.

Kalangan pendukung Jokowi terdiri dari mantan aktivis dan gabungan NGO, bersorak untuk
kepentingan pemilu, mereka sama sekali tak ada hati. Tak sensitif dan hanyut dalam sukacita
semu. Motif kapitalisasi isu ini hanya untuk kepentingan Jokowi, bukan untuk yang masih
hilang.
Saya, dan beberapa kawan yang hilang ingin menegaskan bahwa terhadap Prabowo, Tim Mawar
dan beberapa tim resmi maupun tim ormas di bawah naungan ABRI: kami tidak pernah ada
masalah pribadi, kami tidak mengenal mereka, kami tidak ada kasus utang piutang, kami tidak
pernah mengganggu keluarga mereka dan soal-soal pribadi lainnya.
Artinya, tidak ada celah sedikitpun urusan pribadi masuk sebagai alasan sehingga bertahun-tahun
kejar-kejaran dari satu tempat ke tempat lain. Sampai kami tertangkap, dan dikeluarkan,
persoalan utamanya adalah kami memperjuangkan demokrasi dengan jalan mendorong massa
bergerak bersama-sama berjuang, dan posisi Tim yang gonta-anti oleh ABRI dan polisi sampai
akhirnya Tim Mawar Kopasus adalah bagian dari kekuasaan yang menolak demokrasi dan
bentuk perjuangan kami.
Prabowo tidak mungkin memiliki inisiatif pribadi. Saya yakin dia pasang badan untuk atasan dan
institusinya, atasan terkuat yang memaksa Prabowo memilih mengakhiri karirnya. Akibat pasang
badannya ini, yang membuat persoalan ini tak kunjung selesai. Prabowo mengakui semua yang
sudah dikeluarkan. Namun akibatnya jalan kami makin buntu untuk nasib empat kawan kami.
Wiranto tidak sungguh-sunggguh dalam kapasitas Pangab menyerahkan yang masih belum
dilepas. Statemennya kemarin sebagai tim sukses Jokowi membuktikan bahwa memang masalah
ini disimpan untuk sewaktu-waktu menjadi senjata untuk kepentingan Wiranto. Bukan untuk
penyelesaian.
Prabowo, dan Tim Mawar bukan penculik. Karena mereka bukan dari kesatuan liar, mereka
organ resmi negara. Prabowo, dan Tim mawar adalah unsur kesatuan negara yang bernasib baik
menangkap saya dan kawan-kawan lainnya setelah sekian lama entah dari kesatuan apa selalu
gagal menangkap kami. Saya dan kawan-kawan tertangkap oleh negara. Bukan penculikan, oleh
kesatuan yang liar.
Meski Tim Mawar adalah tim yang resmi dan berhasil melakukan penangkapan, namun ada
pertanyaan. Pertanyaannya dimana Herman Hendrawan, Suyat, Bimo Petrus dan Widji Thukul?
Pertama-tama kita bahas Herman Hendrawan yang berada di lokasi yang sama dan sempat
berbicara dengan Faisol Reza yang kembali ke rumah orang tuanya. Inilah yang akan saya
tanyakan: andai dia sudah wafat, apa motif melenyapkannya? Andai dia sudah dikeluarkan
berbarengan dengan Faisol Reza secara terpisah, untuk apa ia tidak segera pulang ke rumah.
Dugaan saya, dia sudah pindah tangan ke kesatuan lain.
Bagaimana dengan Suyat? Masih misterius, di tangan siapa. Tetapi apa yang diketahui Suyat,
itulah yang ditanyakan saat saya diinterogasi. Dugaan saya, pertama dia masih di tangan entah
kesatuan mana. Kedua, dia memang dalam keadaan luka agak parah, bisa saja perlakuan
kekerasan saat interogasi dan sakitnya menyebabkan ia sudah tak ada.

Dua kawan ini yang pasti gampang dijelaskan, karena tidak ada alasan kuat untuk mereka berdua
untuk dilenyapkan kalau kawan-kawan yang lain ternyata dikeluarkan. Saat sidang di Mahmil
saya menolak bersaksi, dan menawarkan barter. Keluarkan dua kawan saya dan saya akan
meminta semua Tim Mawar dibebaskan. Saya dan kawan-kawan terus menawarkan barter itu.
Keselamatan kawan-kawan kami lebih penting. Hingga hari ini saya dan kawan-kawan belum
berhasil menemukan.
Nanti saya akan bercerita tentang Bimo Petrus dan Widji Thukul. [***]

Menguak Operasi Penculikan Andi Arief Cs


Selasa, 24 Juni 2014 , 04:30:00 WIB

Laporan: Dar Edi Yoga


RMOL. Andi Arief akhirnya buka suara juga soal penculikan, setelah sekian tahun menyimpan

ANDI
ARIEF/NET

rapat-rapat peristiwa kelam itu, akhirnya Senin malam, (23/6) Andi Arief membuka lembaran
hitam sejarah negeri ini dan menuliskannya di laman Facebook pribadinya.

Ada hal yang menarik yang belum diungkap oleh Andi Arief yang ketika ditangkap berada di
depan rumah salah satu kakaknya di kota Bandar Lampung. Dia tertangkap karena ada tanda di
alis mata yang sudah dihapal komandan regu Tim Mawar ketika itu, dan Andi Arief belum
mengungkapkan soal pasukan yang di BKO-kan, (Bawah Kendali Operasi).
Dalam hirarki militer, pasukan khusus hanya dapat digerakan atas perintah Panglima ABRI atau
Panglima Tertinggi ABRI saat itu. Dan Tim Mawar Komando Pasukan Khusus mendapat
perintah secara jelas dari Panglima ABRI untuk di BKO-kan. Dan perintah BKO itu pasti
menggunakan surat berupa telegram rahasia. Dan dalam surat telegram rahasia tersebut, BKO itu
sudah jelas perintah penugasannya, sehingga Danjen Kopassus, Prabowo Subianto tidak
mungkin salah menterjemahkan perintah.
Ketika ada surat perintah BKO, berarti bukan pasukan liar. Kemudian Tim Mawar itu di BKO
kan kepada Pangkoops atau Pangdam Jaya, artinya bahwa pertanggungjawaban operasi itu
berada di tangan Pangkoops. Dan harus diketahui bahwa secara operasional Panglima TNI yang
punya hak sebagai pengguna terhadap Kopassus, dan Danjen hanya sebagai Pembina.
Berarti ketika ada pasukan lain yang terlibat operasi Sandi Yudha, Pangkoopslah yang paling
tahu dan bertanggungjawab penuh karena sebagai pelaksana dan pengendali operasi ketika
persitiwa itu terjadi.
Dalam surat perintah BKO itu selain perintah penugasannya jelas, terdapat pula daftar namanama yang akan diamankan secara jelas.
Jadi salah satu orang yang paling tahu soal kasus itu adalah Pangdam Jaya selaku Pangkoops
ketika itu. Dan Panglima TNI mengeluarkan surat perintah BKO itu kepada Danjen Kopassus
agar BKO kan Tim Mawar kepada Pangkoops atau Pangdam Jaya.
Hal itu yang harus disampaikan oleh Andi Arief jika sungguh-sungguh ingin mengungkap kasus
itu, agar tidak terkesan terlalu membela Tim Mawar dan Prabowo Subianto.
Surat Perintah BKO harus diungkapkan. Jadi prinsipnya Surat Perintah BKO itu harus diungkap,
karena isi perintahnya jelas dan daftar nama-nama yang harus diamankan juga jelas.
Pertanyaan yang harus dijawab, siapakah Panglima ABRI saat itu? Dan siapakah Panglima
Komando Operasi yang juga menjabat Panglima Komando Jayakarta yang telah menggunakan
Tim Mawar sebagai salah satu tim operasi intelijen yang dibentuk untuk menangkap para aktifis,
seperti Andi Arief dan kawan-kawannya? [ysa]

Antara Rasa Syukur Andi Arief dan Jiwa Ksatria Prabowo


Selasa, 24 Juni 2014 , 01:38:00 WIB

Oleh: Dar Edi Yoga

RMOL. Prabowo, dan Tim Mawar bukan penculik. Karena mereka bukan dari kesatuan liar,
mereka orang resmi negara. Prabowo, dan Tim Mawar adalah unsur kesatuan negara yang
bernasib baik menangkap saya dan kawan-kawan lainnya setelah sekian lama entah dari kesatuan
apa selalu gagal Menangkap kami. Saya dan kawan-kawan tertangkap oleh negara. Bukan
penculikan , oleh kesatuan yang liar.
Demikian ungkapan isi hati salah seorang korban penculikan Tim mawar, yakni Andi Arief yang
menuliskannya dalam akun facebook pribadinya, yang dimuat ulang Rakyat Merdeka Online,

PRABOWO
SUBIANTO/N
ET

Senin malam (23/6).


Bagi kebanyakan orang, mengungkapkan kisah kelam masa lalu, tentu akan sulit karena hal yang
tidak diinginkan selalu menghantui seumur hidupnya dan selalu ingin dilupakan. Namun bagi
Andi Arief tidaklah demikian.
Selama ini Andi Arief hanya diam melihat tingkah laku para pemegang komando penculikan
yang berlumuran darah, seperti Beny Moerdani, Hendropriyono, Luhut Panjaitan, Wiranto, yang
kesemuanya adalah fakta. Tapi, menurut Andi Arief mereka tak mengakuinya, mereka lobi sana
sini agar tak terkena HAM.

Andi Arief merasa salut akan sikap ksatria yang ditunjukan Prabowo Subianto yang
mengakuinya dan mau bertanggung jawab, meski belum ada kecocokan tentang data antara PRD
dan Prabowo.
"Saya justru balik curiga bahwa ada yang tak ingin kasus ini selesai, dan ada yang tak ingin
selain Prabowo tersentuh," ungkap Andi Arief.
Bila melihat sikap Andi Arief terhadap para "penculiknya" yang berasal dari Tim Mawar, ada
semacam rasa syukur dan memaafkan yang tumbuh dari dalam diri Andi Arief karena dia
menyadari dapat tetap hidup bebas hingga saat ini. Bandingkan dengan nasib teman-temannya
yang diculik oleh tim lain bentukan para oknum jenderal TNI-AD, yang hingga kini belum
kembali dan tidak tahu kemana rimbanya.
Raya syukur tanpa dendam itulah yang menjadi penguat hidup Andi Arief yang kini bekerja
sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Bencana Alam dan Bantuan Sosial.
Ketika bertemu di ruang Staf Khusus Presiden dengan salah satu anggota Tim Mawar yang
menangkapnya di Lampung, Andi Arief terlihat begitu akrab dengan yang menangkapnya,
bahkan mereka berdua saling bernostalgia dan memperagakan beberapa adegan penangkap pada
waktu itu.
Sungguh, ini merupakan bukti, bahwa rekonsiliasi antara Andi Arief dan Prabowo Subianto dan
anggota Tim Mawar adalah suatu peristiwa yang patut dihargai dan patut diberi apresiasi yang
tinggi dan seharusnya para pemimpin negeri ini pun melakukan upaya rekonsiliasi nasional.
Sikap Kstaria Prabowo Subianto dan rasa syukur yang ada di Andi Arief adalah suatu hal yang
patut dicontoh oleh bangsa ini. Seperti Nellson Mandela memaafkan para penyiksanya selama di
penjara. [ysa]

Mana DKM Petrus dan Pembantaian


Lampung
Rabu, 18/06/2014 17:15:30 | Dibaca : 4461

AM
Hendropriyono, Luhut Panjaitan dan Wiranto
0
37
Sampai sekarang pembantaian ratusan rakyat sipil oleh militer bersenjata di zaman Orde Baru
dipeti-eskan.
Siapa
jenderal
dengan
tangan
berdarah?
Berbagai survei menunjukkan pasangan Jokowi Jusuf Kalla mulai kedodoran. Masyarakat
tampak mulai menyadari bahwa citra yang dibangun media selama ini tentang profil Jokowi
(sebagai media darling), dengan penampilan sederhana, suka blusukan, belum tentu ciri-ciri
pemimpin yang dibutuhkan rakyat saat ini. Bagi sebagian kalangan Islam, cara-cara Jokowi yang
dibuat-buat
itu
malah
lebih
menunjukkan
ciri
seorang
munafik.
Apa yang terjadi selama ini, seperti lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan ke tangan Malaysia (di
zaman Presiden Megawati) memperlihatkan contoh kepemimpinan yang lemah. Atau
merebaknya korupsi di zaman reformasi ini tak mungkin diatasi oleh seorang pemimpin yang
lemah. Maka orang tampak sepakat kondisi Indonesia sekarang membutuhkan pemimpin yang
kuat, berani, tak tergantung asing dan aseng alias para konglomerat hitam. Pemimpin kuat
dimaksud tentu Prabowo Subianto, dan pasti bukan Jokowi.
Penjualan hasil tambang kita ke luar negeri dengan murah, soal lain lagi. Megawati ketika
menjadi Presiden, misalnya, menandatangani kontrak penjualan gas dari lapangan Tangguh
kepada China dengan harga murah sekali, jauh di bawah harga pasar. Ini korupsi. Mestinya KPK
mengusut kasus ini sehingga jelas apa yang terjadi, siapa saja yang diuntungkan dengan
mengorbankan rakyat. Orang yang sudah mengorbankan rakyat demi kepentingan pribadi
sebenarnya
tak
layak
menjadi
pemimpin.
Tapi inilah yang aneh pada negara berkembang seperti Indonesia. Terutama karena medianya
berpihak mengakibatkan rakyat kebingungan. Lihat contoh konkret, bagaimana media seperti
koran Katolik Kompas, Kompas.Com, MetroTV, dan TEMPO, terang-terangan menjadi partisan,
pendukung Jokowi 100 persen. Media yang berpihak seperti ini tentu tak bisa diharapkan untuk

mengkritik Megawati (bos Jokowi) yang menjual murah gas Tangguh ke China. Media cetak
seperti Kompas dan TEMPO yang dulu jaya, di zaman internet ini memang akan segera terkubur
atau
sedang
berjalan
menuju
gerbang
kematian.
Media seperti ini tak peduli Jokowi terlibat korupsi impor bus dari China. Padahal Kejaksaan
Agung telah menetapkan Udar Pristono, mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, dengan
2 pejabat bawahannya, sebagai tersangka dalam korupsi impor 600-an bus dari China bernilai Rp
1,5 trilyun. Yang menjadi masalah adalah keterlibatan Jokowi sebagai atasan langsung Udar.
Dalam pemeriksaan Udar selalu menyebutkan dia hanya melaksanakan perintah Gubernur
Jokowi. Lagi pula, apakah mungkin Jokowi selaku Gubernur atau atasan langsung Udar, tak
tahu-menahu proyek impor bus seniai Rp 1,5 trilyun? Tentu itu jumlah yang besar yang mesti
diketahui
seorang
gubernur.
Kecurigaan akan keterlibatan Jokowi bertambah setelah diketahui keterlibatan Michael Bimo
Putranto. Michael adalah teman Jokowi di Solo, sesama pedagang mebel. Setelah Jokowi
dilantik menjadi Gubernur Jakarta, 2 tahun lalu, Bimo pun dikenal dan disegani kalangan staf
Pemda
DKI
selaku
teman
dekat
Gubernur.
Udar Pristono mengenal Michael karena dikenalkan sendiri oleh Jokowi. Malah Michael sempat
meninjau pameran bus di China bersama rombongan Pemda mewakili Gubernur Jokowi yang
berhalangan turut serta. Bagaimana mungkin pedagang mebel yang swasta bisa mewakili
Gubernur Jokowi ke luar negeri?
Tapi media yang berpihak tentu tak peduli semua itu. Mereka juga tak peduli bahwa sebagai
Walikota Solo, Jokowi dulu terlibat penjualan lahan Pemda Solo kepada Lukminto, pemilik
pabrik tekstil terkenal di sana. Media seperti itu juga tak peduli bahwa sebagai Walikota Solo,
Jokowi pernah dilaporkan ke KPK (dan aneh KPK tak pernah panggil Jokowi) karena dituduh
korupsi dana pendidikan puluhan juta rupiah.
Media tadi rajin menyerang Calon Presiden Prabowo Subianto sebagai tersangkut kasus
pelanggaran HAM penculikan 9 aktivis. Mereka tak mau tahu bahwa peristiwa yang terjadi di
zaman Orde Baru itu bukan penculikan tapi penangkapan dan penahanan.
Di zaman Orde Baru biasa saja orang ditangkap dan ditahan oleh instansi militer seperti Kodim,
Korem, atau Kodam, bahkan Batalyon. Dan biasanya itu dilakukan tanpa surat penangkapan atau
surat penahanan. Para wartawan yang membuat tulisan kritis biasa dipanggil Satgas Intel Kodam
di Jalan Kramat Jakarta Pusat, atau Pusat Penerangan ABRI di Medan Merdeka Barat. Perilaku
seperti
ini
meluas
di
daerah-daerah.
Seperti diketahui Jenderal Wiranto punya hubungan jelek dengan Letjen Prabowo Subianto.
Keduanya tampak saling cemburu dalam kedekatan dengan Presiden Soeharto. Wiranto
dipercaya Soeharto menjadi Pangab karena hubungannya yang akrab dengan putra-putri
Presiden. Sedang Prabowo adalah mantu kandung Soeharto. Dia menjadi Komandan Jenderal
Kopassus, pasukan elite TNI Angkatan Darat dan kemudian Panglima Kostrad.
KORBAN

PETRUS

RIBUAN

ORANG

Kemampuan Prabowo memang jauh di atas Wiranto. Prabowo menang segalanya. Wajar kalau
Wiranto selalu resah dengan berbagai prestasi Prabowo. Sebagai Danjen Kopassus, misalnya,
Prabowo berhasil membebaskan sejumlah sandera asing oleh pengacau OPM di Papua. Ini
menyebabkan nama Kopassus melejit di dunia internasional. Koran The Times di London
menjuluki Kopassus sebagai pasukan khusus yang setara dengan SAS (Special Air Service)
Inggris dan Special Force Israel. SAS dan Special Force merupakan pasukan khusus yang amat
elite
di
dunia.
Maka setelah Presiden Soeharto lengser di bulan Mei 1998, dan Wakil Presiden BJ Habibie naik
menggantikannya, Jenderal Wiranto yang ditunjuk Presiden Habibie menjadi Pangab tak mensiasiakan kesempatan emas. Wiranto pun membentuk DKM untuk mengusut penangkapan dan
penahanan sejumlah aktivis oleh Kopassus, sebelumnya. Padahal Jenderal Wiranto sendiri (dan
Jenderal Feisal Tanjung) tahu bahwa penangkapan aktivis itu atas perintah Presiden Soeharto
selaku Panglima Tertinggi. Dengan kata lain Jenderal Wiranto memanfaatkan situasi politik yang
tak menentu waktu itu untuk menyingkirkan Letjen. Prabowo, saingannya. Padahal kasus
penculikan 9 aktivis itu adalah masalah kecil bila dibandingkan banyak kasus lain yang
melibatkan tangan militer dengan korban yang jauh lebih besar dan jauh lebih mengerikan di
zaman
Orde
Baru.
Misalnya, mengapa Jenderal Wiranto selaku Panglima TNI tak membentuk DKM untuk
mengusut kasus Penembakan Misterius (Petrus) yang korbannya ribuah orang di seluruh pelosok
Indonesia? Kenapa Jenderal Luhut Panjaitan, bekas Komandan Detasemen 81 Kopassus yang
disebut-sebut sebagai Komandan Petrus tak dipanggil dan diperiksa? Luhut sekarang sudah
pensiun dan menjadi pengusaha batubara. Dia berteman lama dengan Capres Jokowi, terutama
dalam urusan bisnis. Tak aneh kalau sekarang dia bergabung dalam Tim Sukses Jokowi.
Petrus atau penembakan misterius di dalam sebuah buku Presiden Soeharto membenarkan
eksistensi Petrus adalah operasi pemberantasan para bandit dan preman pada 1979-1980.
Pasukan Kopassus dikerahkan ke mana-mana pada malam hari untuk menculik dan membunuh
para preman atau penjahat yang rupanya sebelumnya sudah didata militer.
Ribuan orang terbunuh, ditemukan dalam keadaan sudah jadi mayat dengan kepala ditembus
peluru. Tentu saja pembantaian tanpa pengadilan ini menyebabkan banyak terjadi
penyelewengan dengan sejumlak ekses. Tak sedikit orang baik-baik jadi korban. Ada korbannya
karena kasus utang-piutang, bahkan cekcok sesama tetangga. Tapi setelah reformasi 1998, mana
pernah
dibentuk
DKM
untuk
memeriksa
Petrus?
Lebih jauh lagi, dengan alasan kepentingan reformasi mestinya Jenderal Wiranto membentuk
DKM Peristiwa Lampung: penyerbuan membabi-buta oleh Korem Lampung yang
mengakibatkan ratusan ummat Islam di sana terbunuh. Adalah Kolonel A.M Hendropriyono,
Komandan Korem Lampung pada waktu yang bertanggung jawab atas pembantaian itu.
Apa yang terjadi di Lampung? Sesungguhnya inilah pembantaian ummat Islam dengan korban
terbesar sepanjang sejarah Orde Baru yang memang tak bersahabat terhadap gerakan Islam
terutama
gerakan
politik
Islam.
Begini
ceritanya.

Sejak Orde Baru berdiri, gerakan politik Islam dijadikan musuh pemerintah. Itu ditandai
dengan gerakan pemerintah yang merusak rencana pendirian partai politik Islam oleh sejumlah
eks tokoh Partai Masyumi, partai politik Islam terbesar dalam sejarah Indonesia. Upaya
mendirikan partai pengganti Masyumi telah digagalkan pemerintah. Akhirnya berdiri Partai
Muslimin Indonesia (PMI) yang diketuai J.Naro (Almarhum), tokoh yang disusupkan
pemerintah.
Perlakuan pemerintah membuat para politisi Islam frustrasi. Gerakan-gerakan frustrasi itu
dihadapi pemerintah dengan keras, dengan mengerahkan militer. Apalagi sejak 1983, Jenderal
L.B.Moerdani (kini sudah mendiang) diangkat jadi Panglima ABRI (Pangab). Moerdani seorang
Katolik yang anti-Islam dan dekat dengan CSIS (Center for Strategic and International Studies),
badan pemikir milik orang-orang Katolik keturunan Tionghoa (Aseng) yang berkantor di
kawasan
Tanah
Abang,
Jakarta
Pusat.
Kekuasaan besar Jenderal L.B.Moerdani memang nampaknya dipersiapkan untuk
mengkerdilkan gerakan ummat Islam di Indonesia. Di bawah Moerdani berkibarlah sejumlah
jenderal Kristen atau Katolik, dan Islam abangan. Mereka yang bisa disebut adalah Luhut
Panjaitan (populer sebagai anak mas Benny Moerdani), Agum Gumelar, A.M Hendropriyono,
Fachrul
Razi,
dan
beberapa
yang
lain.
Guru Besar Sejarah Universitas Negeri Surabaya Aminuddin Kasdi menyebut para jenderal
pendukung Benny Moerdani itu sebagai Faksi Nasionalis. Yang lain ada Faksi Hijau alias Islam,
yaitu Jenderal (Pur) Djoko Santoso, Farouk Muhammad Syech Abubakar, M.Yunus Yosfiah,
Syarwan
Hamid,
Soeharto,
Syamsir
Siregar,
dan
Kivlan
Zen.
Prabowo Subianto selaku orang yang berani mengeritik LB Moerdani, serta melaporkan berbagai
penyelewengan yang dilakukan Benny kepada Presiden Soeharto, masuk dalam Faksi Hijau.
Gesekan dua faksi itu memuncak saat menjelang lengsernya Soeharto pada 1998, kata
Aminuddin Kasdi kepada wartawan pertengahan bulan ini. Pada Pemilu Presiden ini pun kedua
kubu itu terlihat berhadapan.
Kembali ke pokok cerita tadi, dengan kekuasaan besar berada di tangan Pangab Jenderal L.B
Moerdani dan CSIS sebagai tangki pemikirnya pada 1984, terjadilah pembantaian Tanjung Priok

yang
disebut-sebut
atas
perintah
langsung
Jenderal
Benny
Moerdani.
Pada malam itu ratusan ummat Islam menuju kantor Polres Tanjung Priok untuk berdemo
menuntut pimpinan kelompok mereka yang ditahan polisi agar dibebaskan. Ternyata di tengah
jalan mereka dicegat ratusan militer bersenjata lengkap dengan pelurunya. Terjadi pembantaian
Tanjung Priok. Puluhan orang jadi mayat dengan tubuh ditembus peluru.
Sejak itu konflik ummat Islam dengan militer terjadi di berbagai daerah dengan korban tentu saja
ummat Islam yang tak bersenjata. Ada peristiwa Majalengka, peristiwa Sampang (Madura),
peristiwa Pasuruan, dan sejumlah peristiwa serupa lainnya. Tapi korban terbesar terjadi pada
peristiwa
Lampung.
Apa
yang
terjadi
di
Lampung?

WARSIDI

HADAPI

HENDROPRIYONO

Peristiwa Lampung atau Peristiwa Talangsari adalah pembantaian oleh pasukan militer
bersenjata lengkap terhadap sekelompok penduduk Muslim yang dinamakan kelompok Warsidi
di Dusun Talangsari III, Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Way Jepara, Kabutapen Lampung
Timur
(pada
waktu
itu
masuk
Kabupaten
Lampung
Tengah).
Di Dusun Talangsari itu, Warsidi dijadikan Imam oleh sekelompok masyarakat. Selain karena
tergolong senior, Warsidi adalah pemilik lahan sekaligus pemimpin komunitas Talangsari yang
pada awalnya berjumlah tak sampai 10 orang. Lama kelamaan jumlah mereka membesar jadi
puluhan orang.
Seperti biasanya kalau ada sekelompok orang melakukan pengajian seperti ini langsung
dicurigai. Maka pada 1 Februari 1989, Kepala Dukuh melaporkan kelompok itu ke Komandan
Koramil Way Jepara.
Atas dasar laporan itu, 6 Februari 1989, Komandan Koramil (Danramil) Way Jepara Kapten
Soetiman ditemani unsur pemerintah setempat mendatangi tempat tinggal kelompok Warsidi.
Rombongan itu cukup besar, sekitar 20-an orang, termasuk sejumlah anggota Koramil dan
Hansip.
Ternyata terjadi salah paham di antara dua kelompok yang kemudian menyulut bentrokan.
Kapten Soetiman dan rombongan diserang dengan senjata panah dan golok. Dalam bentrokan
tersebut
Kapten
Soetiman
tewas.
Kematian Soetiman membuat berang Komandan Korem (Danrem) 043 Garuda Hitam Lampung
Kolonel AM Hendropriyono. Keesokan harinya,7 Februari 1989, Kolonel Hendro mengerahkan
3 peleton tentara dan sekitar 40 anggota Brimob bersenjata lengkap menyerbu Cihideung, pusat
gerakan.
Tentu saja yang terjadi adalah pertempuran tak seimbang: Kelompok Warsidi yang bersenjata
pisau dan golok menghadapi Kolonel Hendropriyono dan pasukannya bersenjata lengkap. Maka
sebenarnya yang terjadi bukan pertempuran, melainkan pembantaian. Menjelang subuh keadaan
sudah dikuasai oleh Kolonel Hendropriyono dan pasukannya. Peristiwa ini tercatat sebagai
pembantaian
sipil
dengan
korban
terbesar
di
Indonesia.
Menurut data tim investigasi dan advokasi korban peristiwa Talangsari, Komite Solidaritas
Mahasiswa Lampung (Smalam), setidaknya 246 penduduk sipil tewas dalam pembantaian
tersebut. Sementara Komite untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras)
menyebut 47 korban dapat diidentifikasi jenazahnya, 88 lainnya dinyatakan hilang. Tapi menurut
Kontras,
jumlah
korban
yang
sesungguhnya
masih
misterius.
Menurut buku Talangsari 1989, Kesaksian Korban Pelanggaran HAM Lampung, terbitan
Lembaga Studi Pers dan Pembangunan dan Sijado, korban tewas berjumlah 300-an orang.
Ratusan anak buah dan pengikut Warsidi ditangkap dan disiksa, tanpa ada pengacara yang
mendampingi. Singkat cerita: ini pelanggaran HAM terbesar di Indonesia.

Sampai kini para korban peristiwa Talangsari masih hidup dalam stigma Gerakan Pengacau
Keamanan (GPK), komunitas antipemerintah atau Islam PKI. Mereka terus menanggung beban
sosial
di
masyarakat
dan
tak
mendapatkan
hak
sebagai
warga
negara.
Kelompok pengajian itu rupanya banyak mengkritisi pemerintahan Orde Baru yang dinilai gagal
menyejahterakan rakyat. Mereka juga mengecam asas tunggal Pancasila, yang mereka nilai
sebagai biang kemelaratan rakyat Indonesia. Jemaah Warsidi kemudian menyimpulkan
Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) adalah
produk
gagal.
Apa pun alasannya, pembantaian Talangsari merupakan peristiwa yang tak dapat dibiarkan
begitu saja. Betapa tidak? Ini adalah negara hukum. Apa pun kesalahan warga negara harus
diselesaikan di pengadilan, bukan pembantaian dengan moncong senjata api. Inilah pembantaian
yang dilakukan militer terhadap rakyat dengan korban jiwa paling besar di sepanjang sejarah
kelam hak azasi manusia (HAM) Orde Baru. Peristiwa penangkapan 9 aktivis (versi Orde Baru)
dan semuanya selamat sampai sekarang, sungguh peristiwa yang tak ada artinya dibandingkan
Peristiwa
Lampung.
Yang aneh bin ajaib, sampai sekarang para pelaku yang bertanggung jawab atas peristiwa ini tak
pernah diminta pertanggung-jawabannya. Dewan Kehormatan Militer (DKM) atau Dewan
Kehormatan Perwira (DKP), atau apa pun namanya tak pernah dibentuk oleh Markas Besar TNI
untuk
memeriksa
pembantaian
berdarah
ini.
Dugaan terjadinya pelanggaran HAM berat oleh aparat hingga kini tak pernah dibicarakan.
LSM-LSM seperti LBH atau Kontras, dan banyak lainnya, semuanya diam. Betullah pendapat
selama ini yang menyebutkan LSM-LSM itu bergerak kalau ada instruksi dan dana dari luar
negeri. Terutama urusan dana ternyata penting sekali di negeri miskin seperti Indonesia. Mereka
bukan mau menegakkan HAM yang sebenarnya. Termasuk para pejabat di Komas HAM yang
setiap bulan mendapat gaji besar dari APBN, mendiamkan saja atau pura-pura tak mengerti kasus
pembantaian
Talangsari.
Betul apa yang ditulis koran terkemuka Amerika Serikat The New York Times edisi 20 Mei 1998
bahwa reformasi menumbangkan rezim Orde Baru waktu itu dibiayai 26 juta dollar (dengan kurs
sekarang hampir Rp 300 milyar) oleh US-AID, badan bantuan pemerintah Amerika Serikat.
Artinya, gerakan reformasi itu menjadi lancar karena ada pelumas dana besar yang diberikan
negara
asing.
Padahal selama ini para korban pembantaian Talangsari telah menyampaikan tuntutan ke
Komnas HAM agar dilakukan penyelesaian secara hukum atas pembantaian itu. Para korban atau
ahli warisnya terpecah dalam beberapa kelompok, dan sangat mungkin memang sengaja dipecah.
Ada kelompok menamakan diri Korban Kekerasan Militer di Lampung (Koramil), ada Forum
Persaudaraan Antar-Ummat (Format), dan ada pula Gerakan Ishlah Nasional (GIN). Coba,
apakah mungkin peristiwa pembantaian dengan korban jiwa ratusan orang mau diislahkan? (AN)

Baca Juga

FPI Jakarta Himbau Pengusaha Hiburan untuk Taati Perda di Bulan Ramadhan

Prabowo Tunjukkan Pembelaan terhadap Islam

Daarul Quran Sambut Ramadhan dengan Jalan Sehat

MUI Jatim: Tidak Ada Pengusiran Paksa Saat Penutupan Dolly

MUI Luncurkan Lembaga Tashih Konten Islami

Komentar
24.06.201417:26
Jon
Juga jangan lupa pembunuhan dukun santet yang korbannya adalah kyai2 di pondok pesantren di
P.Jawa khususnya Jawa Timur yg menentang Gus Dur. Otak di belakang pembantaian ini
kemungkinan besar benny moerdani sohib dekat gus dur. Sementara dukun santetnya tidak ada
yg tersentuh.
21.06.201407:19
Kalbunurhadi
AM Hendropriyono, Luhut Panjaitan dan Wiranto,....... TANDAI DAN KENALILAH 3 ORANG
INILAH SEBAGAI DEDENGKOT/ BIANG KEROK PENASEHAT JOKOWI YG
MEMPROVOKASI KAMPANYE HITAM MASALAH HAM 98 TERHADAP PRABOWO,... 3
orang ini adalah manusia MUNAFIK DAN LICIK,... ..mudah2an secepatnya 3 orang ini diazab
Allah baik dunia maupun di akhirat.
19.06.201410:59
Pakde'
TULISAN "FAKTA SEJARAH" DIATAS SANGAT AMAT PENTING DIBACA DAN
DIPAHAMI DG SEBAIK-BAIKNYA OLEH SELURUH GENERASI MUDA MUSLIM AGAR
KEDEPANNYA TIDAK LAGI TERTIPU DAN DITIPU DENGAN SEGALA BENTUK
KELICIKAN DAN KEJAHATAN KAUM KAFIR YG TIDAK HENTI2NYA SAMPAI HARI
KIAMAT DIA AKAN TERUS MENCARI CELAH UNTUK MENZALIMI UMAT ISLAM
HINGGA KITA MENGIKUTI AGAMA MEREKA YG SESAT.

More Sharing ServicesShare | Share on facebook Share on twitter Share on email Share on print

Kesaksian Andi Arief Soal Wiranto yang Sudah Lama Siap


Memukul Prabowo
Rabu, 25 Juni 2014 , 14:58:00 WIB

Laporan: Firardy Rozy


RMOL. Mereka yang jadi korban penculikan mulai buka suara soal peristiwa yang menimpa diri
mereka sekitar 16 tahun lalu.

JENDERAL
(PURN)
WIRANTO/N
ET

Setelah Pius Lustrilanang yang berada di Partai Gerindra, giliran mantan Ketua Solidaritas
Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID), Andi Arief, bersaksi. Ia semakin lantang bicara
setelah mantan Panglima ABRI, Wiranto, menggelar konferensi pers tentang rekomendasi
Dewan Kehormatan Perwira (DKP).
"Kasus penculikan ini seharusnya selesai zaman Wiranto jadi Panglima ABRI (Pangab). Tapi
Wiranto sengaja menyimpannya untuk memukul Prabowo jika sewaktu-waktu terjadi rivalitas
kembali," ungkap Andi Arief yang sekarang menjabat Staf Khusus Presiden, dalam keterangan

pers yang diterima wartawan, Selasa (24/6).


Andi sendiri tidak percaya ada inisiatif pribadi dari Prabowo seperti yang dinyatakan Wiranto,
soal penculikan aktivis itu. Andi Arief juga melampirkan beberapa artikel tentang penculikan itu.
Antara lain, artikel Panji Masyarakat tertanggal 27 Oktober 1999.
"Di artikel itu Prabowo seperti menutup sesuatu, memasang badan atas penculikan ini," kata
Andi.
Menurutnya, kesalahan teknis penyelidikan atas beberapa orang, termasuk dirinya, berubah
istilah menjadi penculikan. Perubahan istilah itu dipolitisasi oleh orang yang mengambil
keuntungan atas "pengkambinghitaman" Prabowo.
Andi juga menegaskan bahwa pimpinan ABRI saat itu juga mengetahui daftar pencarian 28
orang aktivis radikal. Selanjutnya Prabowo mengaku hanya bertanggungjawab atas sembilan
aktivis dan semuanya sudah dilepaskan.
Andi Arief ditangkap oleh Tim Mawar pada 1998 di Bandar Lampung. Sebelumnya dalam
tulisan kepada Rakyat Merdeka Online, ia menegaskan bahwa Prabowo dan Tim Mawar bukan
"penculik". Karena, mereka bukan dari kesatuan liar. Mereka organ resmi negara.
"Prabowo, dan Tim mawar adalah unsur kesatuan negara yang bernasib baik menangkap saya
dan kawan-kawan lainnya setelah sekian lama entah dari kesatuan apa selalu gagal menangkap
kami. Saya dan kawan-kawan tertangkap oleh negara. Bukan penculikan, oleh kesatuan yang
liar," tulisnya dalam testimoni yang ditayangkan pada Selasa kemarin.
DEBAT CAPRES

Konsep Tol Laut, Drone Sampai Laut China Selatan Jokowi


Ngawur
Senin, 23 Juni 2014 , 09:22:00 WIB

Laporan: Dar Edi Yoga

RMOL. Jika menyimak konsep maritim yang dikemukakan capres Jokowi dalam debat capres
sesi ketiga tadi malam, ada beberapa hal yang terdengar lucu dan menarik untuk dikritisi.
Misalkan Tol Laut, mengutip pernyataan pengamat ekonomi Ichsanuddin Noorsy maupun politisi

Partai Gerindra, Iwan Sumule, istilah itu jelas salah. Ketua Umum Indonesia National
Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto juga menganggapnya tak masuk akal. Begitu
pula Direktur Indonesia Maritime Instutute, Y. Paonganan yang menyebutnya sebagai konsep
bualan semata. Dalam analisanya, konsep Tol Laut Jokowi baru bisa terwujud setelah lima kali
jabatan presiden mendatang.
"Yang kedua, soal penjualan Indosat di mana Jokowi menyatakan dalam debat bahwa Indosat
dijual oleh pemerintah Megawati karena krisis ekonomi tahun 1998. Di sini Jokowi lupa bahwa
penjualan Indosat terjadi pada tahun 2002 dan Indonesia tidak mengalami krisis ekonomi, karena
tahun 2002 Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 3,66 persen (walau tidak
sebesar pertumbuhan ekonomi di era Presiden SBY saat ini, 5,21 persen). Bahkan Jusuf Kalla
menyatakan penjualan Indosat merupakan kesalahan pemerintahan Megawati," papar Iwan
Sumule kepada Rakyat Merdeka Online, Senin pagi (23/6).

Yang ketiga, soal drone, menurut dia, tidak realistis karena selain harganya yang sangat tinggi,
teknologi itu juga masih dalam kategori "rahasia". Dalam bahasa sindiran Dr A. Riza Wahono
melalui akun facebook-nya, mungkin yang dimaksud Jokowi itu 'drown' , kelelep seperti Jakarta
yang kebanjiran .
Dan yang keempat, soal Laut China Selatan yang dibilang Jokowi bukan merupakan batas
wilayah Indonesia. Di sini capres Jokowi lupa bahwa pulau Natuna yang sedang di klaim China
berada di Laut China Selatan.
"Bagaimana mau mempertahankan Wilayah NKRI, jika tidak mengetahui batas wilayah negara
kita? Dan kesalahan pemerintah Megawati," tegas Iwan Sumule.
"Ini tidak boleh terulang lagi, di mana pulau Sipadan dan Ligitan telah lepas dari genggaman
Republik Indonesia," imbuh Iwan.
Ia mengharapkan masyarakat nantinya lebih cerdas dalam memilih pemimpin lima tahun
mendatang.
"Dan apa pun perbedaan pendapat atau pandangan kita, harus tetap dalam kerangka Bhinneka
Tunggal Ika, Berbeda-beda tetap 1 juga," tandas Iwan.[wid]
Baca juga:
Susaningtyas: Cita-cita Jokowi Menguatkan Maritim RI Sudah Tepat
RT/RW Di Bekasi dan Depok Siapkan 70 Persen Suara untuk Jokowi
Prabowo Jangan Plin Plan karena Barisan Koalisi!
Bawaslu Ajak Pasangan Capres Perlakukan Rakyat Secara Manusiawi
Pencetakan Sawah Baru Prabowo-Hatta Sangat Dibutuhkan
More Sharing ServicesShare | Share on facebook Share on twitter Share on email Share on print
DEBAT CAPRES

Jajat Nurjaman: Ide Jokowi Bodoh dan Berbahaya


Senin, 23 Juni 2014 , 01:30:00 WIB

Laporan: Ruslan Tambak

JOKO
WIDODO/NE
T

RMOL. Gagasan teknologi drone yang terus menerus disebut oleh calon presiden Joko Widodo
saat debat capres Minggu malam, terasa janggal. Kejanggalannya adalah Indonesia tidak
mempunyai satelit.
Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID), Jajat Nurjaman
mengatakan teknologi drone akan berbahaya untuk Indonesia jika satelit kita menumpang kepada
negara lain.
"Drone adalah teknologi tingkat tinggi yang mengharuskan sebuah negara mempunyai satelit
sendiri, karena sebuah drone tidak akan efektif jika digantungkan kepada satelit negara lain.
Bayangkan jika data yang didapat oleh drone Indonesia bisa dilihat oleh negara yang mempunyai
satelit, bahkan mereka bisa saja menggunakan drone tersebut untuk menyerang Indonesia,
mencuri data intelijen kita," kata dia kepada redaksi, Senin (23/6).
Jajat lebih lanjut menjelaskan, Jokowi harusnya pikir panjang sebelum mengusung sebuah
teknologi, Jajat juga berkeyakinan langkah Prabowo Subianto mengangkat topik penjualan
Indosat ke Singapura lalu Qatar, adalah karena ia mengetahui betapa berharganya satelit tersebut
untuk Indonesia.

"Jika betul Jokowi ingin mewujudkan teknologi drone di Indonesia, ia harus tahu konsep drone
secara detil, daripada kita konsentrasi membangun teknologi drone, lebih baik kita konsentrasi
mengambil kembali Indosat, Prabowo terlihat mengerti betul tentang fenomena ini, ia layak
mendapat apresiasi," tegas dia.
Jajat menambahkan, debat capres memang merupakan tempat bagi kedua kandidat untuk
memaparkan ide dan konsep, namun yang terpenting adalah konsep yang ditawarkan harus
realistis dan tidak boleh membohongi publik. Untuk apa membeli drone, kalau pada akhirnya
justru akan melemahkan pertahanan Indonesia. [rus]

Fa Mutz Top Commenter Manager at Fa Record 168 followers


pusing si pakle. dikata bukan islam dia tunjukin foto dimekkah (smg bukan editan)
dikata gk bisa imam dia bikin video nya walau salah "dikit" alfatihah nya
dikata gk bisa baca pembuka secara islami dia cb buka acara pake cara islami (smg gk belajar
dari pimpinan syiah)
sebenernya dia itu capres apa calon aktor sih...??
#Melek_Mata
Reply
18 June 22 at 2:25pm

Hadi Mustofa Top Commenter Jakarta, Indonesia


Jokowi kaga punya visi misi untuk Indonesia.bnr kata JK, Indonesia hancur dipimpin
Jokowi.
Reply
20 hours ago

Lya Ris Indonesia University of Education


Jangankan teknologi secanggih itu, dimana letak Laut China Selatan aja dia tau, kelihatan
dari jawabannya yg ngawur, Indonesia tak perlu ikut campur dg konflik Laut China Selatan
sementara yg jd incaran adalah P Natuna yg kaya akan minyak dan gas bumi... OMG!
Reply
11 June 22 at 3:34pm


Helmi Hirawan Top Commenter Oral & Maxillofacial Surgeon at RSU.St Elisabeth
Purwokerto
Alkahmdulillah byk yg tau mslh ini.... di Paspor RRT jelas ada 9 dash line (garis
terputus2) yg mengklaim teriori kita di Natuna. Joko Keblinger kok nggak sadar2 ya.....
Reply
4 June 22 at 9:47pm

Dian Daily Reader Top Commenter Yogyakarta


udah intinya dari debat ke 3 itu prabowo bocor mengakui jokowi hebat,...
Reply
June 23 at 12:09am

Eddy Noegroho Top Commenter AL-Amien Aqiqah & Qurban at Self-Employed


Dian Daily Reader, iya memang mengakui dan setuju kalau mau bikin dan
mengembangkan tank sendiri...bukan mengakui JKWhebat...
Reply
1 June 23 at 4:32am
View 5 more

Hamdan Hutabarat Top Commenter Jakarta, Indonesia


JOKOWI.... kami rakyat biasa... sungguh berbahaya menggantungkan nasib kami kepada
Anda....!!! Satelit NUMPANG..??? weleh weleh weleh ... maksa amatt...!!

Reply
6 June 22 at 5:41pm

Kanzun Mulya Top Commenter Staff TU at Kementerian agama kab. tolikara


jawabannya selalu "tadi sudah saya jelaskan".. kapan dijelaskan,,?hahah
Reply
2 June 22 at 7:27pm

Karma Proehoeman Project Director at Six Senses Resorts and Spas


Kanzun Mulya dulu waktu blusukan ke gorong gorong bau, jadi ngak ada yang pernah
dengar
Reply
22 hours ago

Rofi Bekti Top Commenter Works at Offshore Jobs


Belum terlambat untuk merubah dukungan.....Prabowo for president
Reply
4 June 22 at 12:53pm

Richard Siboro Top Commenter Jakarta Theological Seminary 131 followers


sebelum debat capres, rakyat menengah ke bawah sudah mengunci pilihannya ke Jokowi,
naahh, setelah 3x debat capres, rakyat menengah ke atas semakin jatuh cinta pada jokowi,
ga brapa lama lagi si Bekti ini pasti maju terdepan untuk memenangkan Jokowi, mantap
brooo, salam dua jari.

Reply
June 22 at 9:16pm

Helmi Hirawan Top Commenter Oral & Maxillofacial Surgeon at RSU.St Elisabeth
Purwokerto
Richard Siboro , akal sehat dimana akal sehat....., yang penting Joko Presiden biar bodoh
dan bencana buat NKRI yg penting Joko Presiden....
Reply
June 22 at 9:50pm

Richard Siboro Top Commenter Jakarta Theological Seminary 131 followers


Helmi Hirawan Prabowo: SAYA SETUJU SAMA GAGASN PAK JOKOWI . Lhaaa
Prabowo aja mendukung gagasan Jokowi, lalu kamu gmana, hayoooo
Reply
June 22 at 10:08pm
View 6 more

Satpam Silop Top Commenter UPN 'VETERAN' JAKARTA


yang kaya gini mau dijadiin pemimpin indonesia nantinya?
coba deh pikirin lagi baek"
Reply
2 June 22 at 1:09pm

Dian Daily Reader Top Commenter Yogyakarta

bener gak keliatan tu prabowo bekas militernya, gak ada sama sekali d sebutin
pengalamannya d militer,......
Reply
June 23 at 12:09am

Edelberthus Jawa STIPAR AMPTA YOGYAKARTA


Dian Daily Reader ; nanti kalau diceritakan pengalaman militer malah pelanggaran HAM
lagi yang diceritakan....
takut ah.........
Reply
June 23 at 7:58pm

Nutami Janke Top Commenter


Gak penting itu....yg penting dia kelihatan "tegas" he he he toh pendukungnya gak ngerti he hee
Reply
1 June 22 at 9:07pm

Dian Daily Reader Top Commenter Yogyakarta


tegasnya hanya bilang bocor doang,......
Reply
June 23 at 12:10am

Ilmir Rizki Imaduddin


afwan bukan membela pk jokowi, tp sebenarnya indonesia sudah punya satu satelit yg di
luncurkan LAPAN....cuma memang kekurangannya tidak ada kontrol untuk pergerakannya,

Reply
20 hours ago

Guntur Asali UNIVERSITAS TRISAKTI


Masih jadi walikota saja jokowi sudah pernah tampil di forum internasional. Tidak tanggung2,
itu adakah forum resmi PBB.
http://www.iisd.ca/habitat/hab22/1apr.html
Reply
June 22 at 8:35pm

Dian Daily Reader Top Commenter Yogyakarta


ya sering lah, jokowi punya 22 penghargaan national dan international,....
Reply
June 23 at 12:11am

Helmi Hirawan Top Commenter Oral & Maxillofacial Surgeon at RSU.St Elisabeth
Purwokerto
Pendukung Prabowo - Hatta biasanya menghindari kata-kata kotor tapi karena debat ketiga
Jokowi benar-benar bencana maka terpaksa keluar kata-kata Jokowi bener-bener Guoblokkkk...
Reply
June 22 at 9:54pm

Dian Daily Reader Top Commenter Yogyakarta


berarti prabowo lebih guoblok dong,....buktinya dia follower jokowi,....hahahaha
Reply
June 23 at 12:11am


Max Lawalata Top Commenter STT Satyabhakti (SATI)
Drone akan melemahkan pertahanan Indonesia? Heheheeee, emangnya sekarang sudah kuat?
PIKIR!!!
Reply
June 23 at 10:40pm

Helmi Hirawan Top Commenter Oral & Maxillofacial Surgeon at RSU.St Elisabeth
Purwokerto
Dengan segala hormat, mohon dipelajari tentang drone.
Si Joko nggak besa mbedain antara drone dgn UAV. yg dibuat BPPT tuh UAV alias
PUNA (pesawat udara nirawak). Indonesia dah lama punya namanya Puna wulung dan
Puna sriti, belakangan jg Indonesia beli PUNA buatan Israel merk Heron lewat Filipina.
Yang diomongin Joko, saking bodohnya adl drone. Di dunia yg pake drone cuma USA
dan tdk dijual krn teknologi msh rahasia. Rusia aja br akan pake drone thn 2020, china
lebih lama lagi br akan pake. Sbg perbandingan kemampuan teknologi antara Rusia dg
Indonesia adl Rusia bisa bikin missile dg jangkauan 15.000 km sedengkan Indonesia baru
12 km itupun tanpa panduan (namanya roket R-Han). Lah Rusia yg bisa bikin missile
15.000 km aja baru mau mengembangkan apalagi Indonesia yg baru bisa bikin roket 12
km. Mudah2an anda sadar, bahwa Jokowi dg segala hormat sangat berbahaya bila jd
presiden. Yuk gunakan akal sehat apakah orang seperti ini mau jadi pemimpin bangsa
besar ini? wassalam.
Reply
3 hours ago

Ririe Iswari Top Commenter Prasetya Mulia


Hahahaha...jokowi ngomong Drone,..ya memble lah,..krn itu pesenan teamses yg pengennya
JOKOWI ngomong HEBAT!!..kliatan HEBAT,..tp kosong..org gak ngerti kok disuruh ngomong
yg dia gak ngerti..jd ya njawab seenaknya...ngomongnya UNTUNG RUGI Aja,.spt
pedagang...mending suruh jualan meubel aja,..ditny in ttg WTO aja,..dia malah jawab ttg gmn
tehnis jualan ke negara2 lain...gak ada ttg kondiis politik yg ada dibelakang WTO....mknya yg pd
milih JOKOWI mst mikir,..kayk jendral2 yg ngumpul disitu,..mau apa??...nunggu jabatan
kali...lumayan bs disetir lah,..drpd ikut Prabowo,..gak bs disetir,...
Reply
19 hours ago


Ervan Parlianto Works at Kuli
jujur saya aktivis '98, saya cuma ingin tanya kemana teman saya aktivis yg hilang dan belum
kembali sampai skrg? yg diliput di tv cuma 13 orang itu cuma yg di Jakarta, terus yg hilang di
daerah yg jumlahnya puluhan orang pada kemana? (kalau mati dimana
kuburannya).......................mohon jangan bahas yg lain ini dulu diselesaikan, soalnya kita udah
berbagai cara mencari belum ada beritanya, thanks
Reply
June 23 at 11:20pm

Nandana Pawitra
Prabowo-Hatta
SubhanalLh WalhamdulilLh wa l ilha ilalLhu AlLhuAkbar
AlLhumma shalli 'al sayydina Muhammad wa 'al li sayydina Muhammad
Reply
23 hours ago

Pradana Nur Prasetya


sebelum terlanjur coba di ingatkan, bukan "dianggap benar" mentang-mentang sudah pasang
poto right side..
MAANAAAMUNGKIINNN.. SELIIMUTT TETANGGAAA..
Reply
June 22 at 11:54am

Cyrow Aries United High School


Jokowoi blum mampu memimpin indonesia,cukup dia kembali menjadi gubernur dan buktikan
bahwa jakarta bisa lebih baik dgn prestasi bukan dengan pencitraan...
Reply
June 22 at 7:13pm

Dian Daily Reader Top Commenter Yogyakarta


prabowo aja mengakui masa kalian pendukungnya menutup mata,.....hadejhhhhhh

Reply
June 23 at 12:12am

Cyrow Aries United High School


Dian Daily Reader Itulah kenegarawan beliau mampu menghargai dan menghormati
pendapat org laen...Saluut
Reply
June 23 at 12:29am

Michael Wham Top Commenter


Kalau urusan pertahanan dan keamanan dan NKRI, yang lebih menguasai pastilah capres yang
pernah pengalaman di militer, kalau yang dari sipil tentu kurang paham.
Reply
June 22 at 9:59pm

Helmi Hirawan Top Commenter Oral & Maxillofacial Surgeon at RSU.St Elisabeth
Purwokerto
Yang mbahas mslh drone, Leopard tuh siapa ya?
Reply
June 22 at 11:23pm

Antoni Anton Top Commenter


itulah pemikiran tim sukses lalu dikarang2 oleh pemikirannya jadi seperti itu, dan jawabannya
hanya memutar2 seputar penjualan satelit indosat
Reply
June 22 at 6:02pm


Sigit Mataram Top Commenter
Yg pnting adal kesohor euy,,,
Reply
June 22 at 3:13pm

Amelia Fitri Top Commenter UNIVERSITAS TRISAKTI


satelite-nya di jual sihhh ^^
Reply
June 22 at 2:02pm

Mohammad Reza Sukmana


Nah lho lagi...
Reply
June 23 at 9:11pm

Baiq Qun Top Commenter SMAN 1 Klaten


Oh benar juga....
Reply
June 22 at 7:43pm

Ibnu Solikin Guru at MA Muhammadiyah 1 Ponorogo


Semakin jelas capabilitasnya yang no 1 mantab yang no 2 nggak tahu tetapi dipaksa-paksakan
untuk tahu jadinya ya memble. Betul apa yang dikatakan oleh si penjilat ludahnya sendiri
"apabila presidenya Jokowi negara akan hancur" apakah kita rela negara kita dipermalukan
dikancah internasional dengan kualitas calon presidenya kayak jokowi. yang terlanjur fanatik ke
jokowi silahkan untuk berfikir ulang dan guanakan rasiomu jangan gunakan emosionalmu
Reply
27 June 22 at 4:04pm

Nahhu Dwi Pratama IPB

Otak pak jajat nurjaman belum nyampe, seperti capresnya aja pak, pilih setuju, krn itu
baik, bapak bisa tengok hasil riset BPPT,... gimana ???
Reply
3 June 23 at 3:17am

Yhal Melonk Owner at Zildjian Putra Tour & Travel


Nahhu Dwi Pratama gampang itu tinggal panggil programmer paling 2 minggu beres.
Reply
5 June 23 at 6:47am

Andika Zainul Top Commenter


Nahhu Dwi Pratama Ingin membuat Poros Maritim Permasalahan Laut Tiongok itu kata
Jokowi Bukan Saya Ya kalau Saya Laut Cina Selatan Kagak Tau Gimana mau Buat
Program Poros Maritim Bulshit...
Reply
June 23 at 10:53am
View 4 more

Krisna Albantani Top Commenter Al-Azhar University


Bila tidak keberatan usul kepada PDIP untuk mengevaluasi pencapresan jokowidodo maap
sangat memalukan jawaban mengenai Indosat,teknologi drone, isu laut Cina, wah sangat
parah, masa sekaliber capres bicara tingkat tingginya macam gitu...
Reply
23 June 22 at 11:53am


Helmi Hirawan Top Commenter Oral & Maxillofacial Surgeon at RSU.St Elisabeth
Purwokerto
Tambah lagi Leopard , Mahkamah iNternasional utk konflik perbatasan... Bukan parah,
KEBLINGER tuh orang... kapan sadarnya ya.....
Reply
9 June 22 at 9:52pm

Andika Zainul Top Commenter


Helmi Hirawan Sekalain pelaku ileggal Fishing di Laut Cina Selatan Yang Masuk
Wlayah Kepri nelayan thailan itu kasih upeti sama siapa pada tahun 2002-2003...
Reply
June 23 at 10:57am

Jikiwi Didi Top Commenter Universitas Pendidikan Indonesia


KALAU GINI, JOKOWI PRESIDEN INDONESIA BAKAL DIINJAK-INJAK
BANGSA ASING NE...
Reply
4 hours ago

Iman Tauhid Works at LG.Busana Batik


Jokowi itu asal ikut yg ditulis konseptornya sementara dia hanya ngerti tempe bacem enak
Reply

8 June 22 at 7:03pm

Jikiwi Didi Top Commenter Universitas Pendidikan Indonesia


JOKOWI KAYAK BARU BELAJAR MEMBACA AJA..
Reply
3 hours ago

Nitishandy Top Commenter Universitas Cenderawasih


KWAN2 RELAWAN JOKOWI....JOKOKLEMER...JOKOKALLAahhh....
DEMI "NAMA BAIK" JOKOWI.., MARI KITA DESAK KEJAGUNG/KPK AGAR SEGERA
MEMANGGIL JOKO UTK DIPERIKSA...!!
KLU TERNYATA TRBUKTI DIA TERBUKTI KORUPSI....,
MARI KITA RAMAI2 IURAN BYR KORUPSINYA..!!!
HIDUP JOKOTARUP...EHH...JOKOKORUP...!!
HIDUP PRABOWO PRESIDEN....!!!!!
Reply
7 June 22 at 11:41pm

Kolor Ijo Top Commenter Semarang, Indonesia


Kasian Jokowi, berfungsi hanya sekedar menyampaikan/membaca dari teks aja..... Soal tanya
jawab, ketika Jkwi bertanya dan Prabowo menjawab, Jkowi diberi waktu utk menanggapi atas
jawaban Prabowo...... ternyata eh ternyata...Jkwi membaca lagi teks, yg isinya pendalaman dari
pertanyaannya.....shg Prabowo bilang, saya agak bingung ke Jkwi.... kasian.... debat ini ibarat
debat Calon Presdein dg Walikota/Gubernur atau tepatnya KEPALA DAERAH.... tragis...
Reply
6 June 22 at 10:58pm

Susi Marlina STT Telkom


sukur njeplak si jokowi. ora ngerti opo2 kok dipaksa nyapres kasian2.. jd ketua rt aja deh..
Reply
6 June 22 at 8:33pm


Richard Siboro Top Commenter Jakarta Theological Seminary 131 followers
Prabowo: saya setuju dengan pemikiran pak Jokowi, ampe 3 x lhoo, weleehh weleehhh
Reply
2 June 22 at 9:02pm

Sugiarto Hibban Top Commenter UNISBA


pilih no.1 aja
Reply
4 June 22 at 10:13pm

Richard Siboro Top Commenter Jakarta Theological Seminary 131 followers


Sugiarto Hibban ditunggu bro ampe slese debat presiden, pasti kamu maju terdepan
memenangkan Jokowi, jangan malu2 aaahhhh
Reply
1 June 22 at 10:33pm
View 4 more

Rohmat Soleh SDIT ABATA


Pendapatnya sama-sama bagus, cuma sayang kualitasnya berbeda. NO. Satu lebih paham dan
menguasai keadaan, yang kedua ; paham yang dipaksakan biar tidak dibilang kedodoran dalam
debat.
Reply

5 June 22 at 9:13pm

Andika Zainul Top Commenter


Memang betul Pak Tapi ini Calon Pemimpin Bangsa Kita loch pak apa kata dunia melihat
debat seperti ini, Bukan memilih Calon RT pak...
Reply
June 23 at 11:01am

Cast Iron Top Commenter Works at Mencari ilmu dunia akhirat


satelitnya saja sdh dijual (indosat ) di zaman mbak mega koq mau pakai pertahanan drone yg
pengoperasiannya lewat satelit????
Direktur Eksekutif Nurjaman Center for
Indonesian Democracy (NCID), Jajat
Nurjaman mengatakan teknologi drone
akan berbahaya untuk Indonesia jika
satelit kita menumpang kepada negara
lain.
"Drone adalah teknologi tingkat tinggi yang
mengharuskan sebuah negara mempunyai
satelit sendiri, karena sebuah drone tidak
akan efektif jika digantungkan kepada
satelit negara lain. Bayangkan jika data
yang didapat oleh drone Indonesia bisa
dilihat oleh negara yang mempunyai... See More
Reply
2 June 22 at 6:56pm

Julian Harris Top Commenter Salatiga


emg klo satelit punya sendiri ga bisa di hack sama orang, ga bisa di intai? dijamin aman?
emang indonesia hanya punya satu satelit indosat?

Reply
June 23 at 10:46am

Endang Moro Top Commenter


Julian harris, Indonesia hny pny satu n sdh dijual sama simbok kanjeng mami nya
jokowi.dulu jaman orde baru kita boleh bangga pny satelit, skrg ???..
Reply
June 23 at 11:42pm

Ayah Fathy Top Commenter


Julian Harris Sedang punya sendiri bisa di hack apa lg org lain yg punya, tambah bocor lg
kata Pak Prabowo
Reply
9 hours ago
View 3 more

Chandra Gunawan Top Commenter SDN 09 pagi


Omongan kosongsaja jokowi,,,bagia yang penting eksekusi...ngak penting nantinya
berantakan..seperti Proyek SMK, Monorel,, pengadaan transjakarta
Reply
2 June 22 at 10:33pm

Jikiwi Didi Top Commenter Universitas Pendidikan Indonesia

JANJI JOKOWI MAU BUAT TEROWONGAN DI JAKARTA GAK TERBUKTI,


CUMA MIMPI.....
Reply
3 hours ago

Ikhwan Amirudin Top Commenter MM Universitas Borobudur Jakarta


jokowi suka mengkhayal dan asal bunyi sebagaian besar proyeknya adalah hasil RBT ( Rencana
bangun Tidur ) dalan scoop yng kecil nggak jadi masalah, karena kalau terjadi penyimpangan
dampaknya kecil saja, namun bila sudah menyangkut propinsi atau negara cara-cara jokowi
sangat berbahaya.....penggunaan drone dengan meminjam satelit negera asing, sama artinya
menyuruh tetangga mengintip istri, anak permpuan dan ibu kita mandi...
Reply
1 June 23 at 7:01pm

Setyo Widodo Top Commenter Depok 135 followers


Jajat Nurjaman baru lepas dari RSJ. GROGOL makanya orang lain dibilang berbahaya. Dasar
orang gila jadi narasumber RMOL.co.
Reply
June 22 at 11:59am

Richard Siboro Top Commenter Jakarta Theological Seminary 131 followers


setujuuuuuuuu, masukkan lagi aja ke RSJ, salam dua jari brooo
Reply
June 22 at 9:00pm

Sony Aprizal Karyawan teladan at PT. CLARISSA SARANA WISATA


Richard Siboro iya ntr pak jajat coblos no 2 ya saat pilpres 9 juli 2014---------salam dua
jari

Reply
June 22 at 9:24pm

Husein Achmad Chow Top Commenter Karyawan at Self-Employed


Berbahaya klo sampe jadi president.. apa lagi beground latar belakang nya juga sedikit
mengerikan di tambah lagi kelompok kubu nya orang orang yg radikal
Reply
June 22 at 12:44pm

Cast Iron Top Commenter Works at Mencari ilmu dunia akhirat


satelitnya saja sdh dijual (indosat ) di zaman mbak mega koq mau pakai pertahanan drone yg
pengoperasiannya lewat satelit
Direktur Eksekutif Nurjaman Center for
Indonesian Democracy (NCID), Jajat
Nurjaman mengatakan teknologi drone
akan berbahaya untuk Indonesia jika
satelit kita menumpang kepada negara
lain.
"Drone adalah teknologi tingkat tinggi yang
mengharuskan sebuah negara mempunyai
satelit sendiri, karena sebuah drone tidak
akan efektif jika digantungkan kepada
satelit negara lain. Bayangkan jika data
yang didapat oleh drone Indonesia bisa
dilihat oleh negara yang mempunyai... See More
Reply
June 22 at 6:55pm

Iyan Sarianto Works at PT.Sabang Merauke Raya Air Charter (SMAC)


Sepertinya pada saat mencanangkan system pertahanan nasional dengan teknologi drone,
dia "LUPA" kalo satelit kita sudah dijual oleh "IBU-nya" ke pihak asing...hehe, dan jika
ini sampai terjadi, artinya sama saja mas joko memberi kesempatan kepada pihak asing
untuk mengakses semua yang ada di negara kita, bukan cuma system pertahanan kita,
tapi juga kekayaan alam terkandung di bumi nusantara kita seperti batubara, emas dan

bahkan uranium yang saat ini sangat diburu oleh negara-negara maju...kalau ini sempat
terjadi..hancurlah negara kita...oh mas joko...mas joko...!!!
Reply
2 June 23 at 3:49am

Sang Perantau Owner at CV. Wismaya PUTRA ABADI


Semua usul pasti jelek kalau berpandangan negatif..
Usul/pendapat pasti ada untung ruginya.. Semua itu bisa diminimalisir... Dan ada
pencegahannya.
Itulah namanya cita cita....
Salam Damai.
Kita berharap yg memiliki gelar pakar dibidang masing2 bisa memberikan masukan.. Baik dan
buruknya ide.. Bukan mencemooh.
Itulah cita cita.....
Reply
June 22 at 7:32pm

Didik Suprayogi Works at National Search And Rescue Agency Republic Of Indonesia
itu yg ngomong gelarnya Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy
(NCID) Jajat Nurjaman
Reply
June 22 at 9:03pm

Sugiarto Hibban Top Commenter UNISBA


pilih no.1
Reply
1 June 22 at 10:15pm


Muherdi Penjaja harian at Tukang loper koran
Betul........
Btul.....
Reply
June 22 at 12:08pm

Cendy Ady Top Commenter


Akuin aja bhwJOKOWI itu cerdas. Nyatanya prabowo sja sependapat hahaaa..
Reply
June 22 at 4:03pm

Ibnu Solikin Guru at MA Muhammadiyah 1 Ponorogo


kalau seide kenapa harus malu menyatakan kesetujuannya ini menggambarkan sifat
kesatria danakenegarawan dari calon presiden no. 1
Reply
7 June 22 at 4:09pm

Lalu Suparlan Koordinator Sirs Online RSUD at Hospital


Ketahanan Negara Itu PENTING itu menyangkut Wibawa Negara Indonesia...jd qt btuh Presiden
yg TEGAS, BERANI dan mempunyai pengalaman dlm Teori & Praktek pertahanan, Bukan
presiden yg tau negara ini dari SEKEDAR baca Buku, Cerita, atau jawaban yg di bisikkan
pengusungnya. Kalau sekedar tau dari buku...saya jg bisa jawab debad itu...tpi gk jamin bsa d
praktekkan....itu hanya wacana bertahan dalam debad saja....Jadi qt BUTUH Presiden yg pernah
berpengalaman langsung dalam pertahanan negara. BUKAN PRESIDEN YG TAU
PERTAHANAN DARI BACA BUKU aja.
Reply
June 22 at 9:46pm

Efendi Pahri Universitas Negeri Medan (UNIMED)

MENURUT KOMENTATOR "BAYARAN" SEMUA IDE ORANG: SALAH, SALAH, SALAH,


SALAH, SALAH, SALAH, CUMAN DIA YANG BENAR
Reply
June 22 at 6:13pm

Richard Siboro Top Commenter Jakarta Theological Seminary 131 followers


sayang sekali mantan TNI kurang paham tentang ketahanan nasional apalagi pertahanan
nasional. ternyata Jokowi sangat luas pengetahuan dan pandangannya menuju Indonesia hebat,
salam dua jari, Yesss
Reply
June 22 at 8:59pm

Sugiarto Hibban Top Commenter UNISBA


pilih no.1
Reply
1 June 22 at 10:16pm

Richard Siboro Top Commenter Jakarta Theological Seminary 131 followers


Sugiarto HibbanPrabowo no 1, Presidennya no 2 bro, salam dua jari.
Reply
June 22 at 10:32pm

Salloy Poetra Bangsa Tangerang


http://www.republika.co.id/berita/pemilu/menuju-ri-1/14/06/23/n7l23w-mahfud-anggapjokowi-tak-paham-tema-debat-capres

Reply
June 22 at 11:00pm
View 3 more

Aqu Yamin Padjadjaran University


Setuju
Reply
June 22 at 12:01pm

Nanda P. Febrianto
Bodoh banget tuh si Jajat, ide bahaya dan bodoh bagaimana yang pernah dikeluarkan JOKOWI,
lebih payah ide prabowo yang hanya mementingkan dirinya yang gendut dan pacarnya si Fadli
Zon bocah ingusan itu #nurani
Reply
June 22 at 9:38pm

Nanda P. Febrianto
JKJKJKJKJKJKJKJKJKJKJKJKJKJKJKJKJKJKJKJK #nurani
Reply
June 22 at 9:39pm

Nanda P. Febrianto
Hanya orang goblok yang bilang JOKOWI jelek, JOKOWI-JK punya visi misi yang jelas, gk
seperti capres jemblung yang kgk punya visi misi yang jelas seperti Jokowi-JK #nurani
Reply
June 22 at 9:32pm

Efendi Pahri Universitas Negeri Medan (UNIMED)


SIAPA YANG "BODOH" SEBENARNYA?
Reply
June 22 at 5:30pm

Nanda P. Febrianto

Fadli Zon cs pantas dianugrahi sebagai kumpulan para bencong dan pengecut tai #nurani
Reply
June 22 at 9:35pm

Dadang Iriana Works at Pemkot Bandung


Sekalian sajah pake bola nujum utk meramal negara lain mrncuri diperairan indonesia
Reply
June 22 at 9:59pm

Nanda P. Febrianto
hanya JOKOWI-JK yang bersih dan pantang makan uang rakyat #nurani
Reply
June 22 at 9:36pm

Nur Rizqi Octavianto


Minta2 sumbangan kampanye dijalanan apa namanya? Makan tuh duit rakyat..
Reply
June 23 at 12:38am

Nanda P. Febrianto
Hanya orang goblok yang dukung orang pelanggar ham #nurani
Reply
June 22 at 9:35pm

Nanda P. Febrianto
Salam 2 Jari #nurani
Reply
June 22 at 9:39pm

Nanda P. Febrianto
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 #nurani
Reply
June 22 at 9:39pm

Muhsin Enrekang Top Commenter Bandung


Yang mengatakan...ide tehnologi drone itu berbahaya....perlu dipertanyakan....kapasitasnya
.....dari dulu kita juga sudah gunakann...dan ke-depan...itu memang keharusan kalau kita mau
tangguh....jangan pakai lagi tehnologi JADULLLLLL no 1 hebat dalam janji .....buktinya...
mana....ketika Indonesia...kacau, krisis....tahun 1998 malah jalan2 ke Jordania cari kuda....
Reply
June 23 at 8:01pm

Ojobe Mukiyo Malang


pake remot kontrol aja......... bisa mutrin kampung...... ntar kalo ke laut jatuh hilang
gimana? berapa jangkauannya, paling maksimal 25 Km, la laut kita luasnya cuma 1
km.......
Reply
16 hours ago

Dodok Sunanteja Denpasar, Bali, Indonesia


Bukannya saya tidak ragu dengan jiwa NASIONALIS Pak Jokowi.
Namun saya lebih percaya dengan orang/mereka yg mempertaruhkan nyawa utk merah-putih
Reply
22 hours ago

Muhamad Rendy Saputra PEGAWAI at Badan Karantina Pertanian


Jokowi mah udah fakta kinerja nya . Sedang kan prabodoh masih wacana .
Reply
23 hours ago

Danurwendo Eko Marketing Manager at Merdeka collection


lha wong ora iso opo opo kok arep d pilih......
Reply
23 hours ago

Ojobe Mukiyo Malang


baca tulisan para komentator yang budiman...... menggelikan. kelihatan banget siapa yang
rasional dan siapa yang tradisional dalam memaparkan argumennya. siapa yang kelihatan
terdidik dan siapa yang asal nyeplos.... salam 3 jari...........
Reply
16 hours ago

Marko Mandiri Top Commenter Works at PT. SETIA WIRA WAHANA


Pake pasword dong Drunenya gitu ja repot
Reply
15 hours ago

Ayah Fathy Top Commenter


kalau server (satelit) org lain yg punya mau 1000 karakterpun past wordnya bisa
ditembus yg punya bro ..hehhe
Reply
8 hours ago

Raska Ibraahim Quality Control at PT.TOYOTA ASTRA MOTOR.PART AND DELIVERY


#FAKTA.
Reply
18 hours ago

Tries Kurniawan Top Commenter STMIK JAYAKARTA


urusan akhirat NO1,urusan duniawi pilih jokowi no.2,salam dua jari..cooment efisien..
Reply

2 hours ago

Zulkarnain Berutu Top Commenter Medan, Indonesia


Prabowo - Hatta utk Indonesia Jaya
Reply
about an hour ago

Rizcky N. Ardhy IT Professional at Cascade


Hadeuh.... (Jeplak)
Kita mau nginduk satelit kemana?
Amerika? Cina? Rusia? Singapore?
Akan dengan mudah para negara ini mengambil rahasia negara kita dengan menggabungkan
jalur data kita ke drone yang dibeli...
Makin lemah indonesia....
INGAT! Masing-masing negara itu memiliki Badan Intellegence.. dengan jalur data yang
tergabung ke salah satu negara ini dengan mudah mereka mengaksesnya dan walaupun
terenkripsi sekuat apapun akan bisa dijebol, buatan manusia TIDAK ADA YANG SEMPURNA!
Reply
June 23 at 6:56pm

Max Lawalata Top Commenter STT Satyabhakti (SATI)


Sekarang nginduk kemana?
Jangan bilang nggak nginduk ke-mana2.
Reply
June 23 at 10:43pm

Indra Hutauruk Jakarta, Indonesia


Banyak bilang Jokowi itu ngawur, nggak ngerti, bodoh, berbahaya dan lain sebagainya. Tetapi
fakta berbicara, Jokowi bekerja, ada hasilnya dan dapat dirasakan oleh Rakyat Indonesia.
Daripada cuma nganggur sekian belas tahun. Prestasinya? Ndaaakk ada. Kosong melompong.
Suaranya saja dikerasin dikit biar dibilang tegas. Jadi, jangan bimbang dan ragu lagi, Pilih yang
berprestasi dan bukan pengangguran. Salam 2 jari untuk Jokowi-JK no.2.
Reply

June 23 at 7:21pm

Rie Hilmi Life Insurence Agent at Prudential


Coba sebutkan hasil kerja Jokowi yang sudah selesai?
Reply
June 23 at 7:56pm

Max Lawalata Top Commenter STT Satyabhakti (SATI)


Rie Hilmi, hanya yg buta dan tuli yg nggak tau hasil kerja Jokowi yg sudah selesai. Anda
juga?
Reply
June 23 at 10:47pm

Rie Hilmi Life Insurence Agent at Prudential


Mungkin, menurut definisi anda
Bisa bantu sebutkan hasil kerja Jokowi yang sudah selesai di Jakarta? (Terkait janjinya
ketika mencalonkan jadi gub Jakarta)
Reply
June 23 at 10:54pm
View 3 more

Edgar Rahmadian Harris PENS ITS Surabaya

jokowaw mah mana tau apa itu drone, apalagi fungsi dari drone itu sendiri.
Yang dibicarakan yang keren2 aja tanpa memikirkan jangka panjang plus dan MINUSnya.
Apalagi kalau MINUSnya sampai melemahkan NKRI dan membahayakan sistem pertahanan
NKRI.
CEROBOH.
Reply
14 hours ago

Julian Harris Top Commenter Salatiga


udah lah ngga usah hujat menghujat, apakah kalian tau apa itu drone, cara mengoperasikannya,
dan teknologi yg digunakan? jangan asal njeplak klo ngga tau, mending kita pelajari dulu apa itu
drone dan teknologi nya baru njeplak. btw saya kurang tau apakah spesifikasi yg di perlukan dan
apakah daftar satelit disini bisa digunakan untuk pengoperasian drone >>
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_satelit_Indonesia
Reply
June 23 at 1:10am

Julian Harris Top Commenter Salatiga


klo menurut logika nya, pengoperasian satelite tidak sembarang / mudah diakses oleh
sembarang org pasti ada authentikasi dengan prokesi yg tidak mudah di jebol kecuali oleh
hacker sekelas jim geovedi, klo perlu rekrut beliau. spt sewa server atau colocation
walaupun sewa kita punya hak bahkan pihak pemilik server tidak berhak mengetahui isi
dari server tsb. pasti ada clausul perjajian dari hal ini yg melindungi. klo pun itu
dilanggar kita bikin rame hehehehe...
Reply
June 23 at 1:18am

Satya Bambang Works at PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk


Dua2 nya baik dan smart, knapa orang pada mencaci seenaknya sendiri, berkacalah, apakah kita
lebih baik dari mereka berdua?
Reply
4 hours ago

Daniel Soegiarto
Watch this and decide for yourself. Even orang yang dibayar buat black campaign will eventually
make the right choice if they use their heart. Peace. http://www.youtube.com/watch?
v=r0iVrQXveOM
Reply
June 23 at 5:22am

Qalilah Tania Smu 13 jkt


ha..ha..surprise jg denger pendapat mas JW dlm debat kemaren, jd spt nonton film seri 24 live
another day, yg tokoh utamanya JB (jack bauer), dimana disitu ceritanya bbrp drone milik
amerika dibajak teroris :D ....(mngkn ide JW dari film itu ya? :) )
Reply
June 23 at 2:12am

Ali Abdullah Top Commenter Works at Finance Sekuritas


meong
Reply
June 23 at 2:32am

Tony Paung Fault Management Engineer at PT. Masindo Utama Nusantara


biar kelihatan elite dimata rakyat tapi menelanjangi bangsa sendiri di dunia luar, ironis.. atau
jgan-jgn memang proyeksi mata-mata barat akan dijalnkan olehnya..
Reply
June 23 at 6:34am

Lina Maniez Top Commenter


Monorail aja 2 Tahun gak jalan2. MRT aja Gak jalan2. apalagi Teknopark 1 tahun. mimpi nya
terlalu..
Reply
June 23 at 8:56am

Tony Paung Fault Management Engineer at PT. Masindo Utama Nusantara


inilah fenomena orang gaptek so tahu IT
Reply
June 23 at 6:29am

Indra Dienks Mhpk Bandung


kok semuanya pada ribut sich pemilihannya aja blm dmulai,,,,,,,,,,,sapa aja yg jd presidennya yg
penting bisa mensejahterakan, memajukan, mempertahankan NKRI dan yg paling penting mo
dbawa kemana negara ini,,,,,,,,,,kemajuan apa kemunduran,,,,,,,,,,,,,,silahkan pilihlah menurut
akal sehat kalian semua kawan2,,,,,,,,,,,,,,,,
Reply
June 23 at 12:48am

Isnu Sulistyawan Geologist at Geological Survey of Indonesia


Bapak dan Ibu sekalian...jangan kuatir. Kita masih punya banyak
satelit...http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_satelit_Indonesia.
Reply
June 22 at 11:47pm

Rio Siahaan Top Commenter Bandung


SATELIT TSB SAMPAI DI-JUAL (DLM PERJANJIAN) MSH DAPAT DIBELI KEMBALI
OLEH KITA ADALAH AKIBAT HUTANG YG DI-LAKUKAN REZIM ORBA YG PADA
SAAT ITU "KORUPSI" BEGITU "MERAJALELA" DI-REPUBLIK INI SELANJUT'Y KITA
KETAHUI JUGA SOEHARTO ADALAH MERTUA PRABOWO KETIKA ITU SEHINGGA
DI-SAAT YG BERSAMAAN PRABOWO SDH "TOURNE" KE-JORDANIA DGN ALASAN
YG TDK JELAS SAMPAI SAAT INI MENGAPA ORG INI SAMPAI MENINGGALKAN
NEGARA'Y UTK TINGGAL DI-JORDAN.Reply
June 23 at 3:23am

Kiagus Ismail Hamzah Top Commenter Works at BP


Sudah jelas ditampakan pada rakyat Indonesia
Reply
June 22 at 11:12pm

Suryani Yani Top Commenter Works at Usaha di rumah

Kita sudah tahu semua kedua calon ternyata jokowi betul di paksakan untuk tahu,akirnya
memble semua. tidak di ragukan lagi p prabowo mantap untk jadi presiden. komonitas kami pasti
pilih no 1.
Reply
June 23 at 6:12am

Wawan Agus Heryana Top Commenter Cirebon


Salam dua jari, emoh dipimpin yg lain....
Reply
June 23 at 2:39am

Ade Taufik Comanditer at CV. Enggang Borneo Pontianak


kan bisa dibeli lagi satelitnya dengan harga yang pas .... jual lagi ...beli lagi...dasar kampret
Reply
June 23 at 5:57am

Rahmad Firia Andika Jakarta, Indonesia


sebaiknya lebih baik jika beliau berbicara ketahanan Indonesia harus dimulai dari ancaman
pangan dan ekonomi terlebih dahulu, dan jika ingin mengamankan batas wilayah NKRI dari
penyusup seharusnya membantu setiap nelayan kita dengan menganti kapal nelayan dengan
kemampuan jelajah serta alat komunikasi yang canggih, karena nelayan setiap hari yang berada
dilaut, baiknya mereka diberdaya gunakan pula sebagai bagian dari pertahanan batas wilayah,
dengan teknologi komunikasi yang dimiliki nanti itulah yang akan memberikan informasi awal
kepada petugas baik TNI/POLRI untuk menindak penyusup2 yang berupaya mengambil
keuntungan dari kekayaan laut kita.
Reply
June 23 at 12:51pm

Nabil Bajrey Owner at Rent Car


jokowi itu ga tau apa2 hafalan smua dia tdk mengerti apa yg di omongkan ga nyambung.. klo dia
jd presiden ya pasti ga nyambung ke rakyatnya tambah ancur negara kita jdnya.. smg yg terbaik
terpilih yaitu no.1 amin..
Reply
June 23 at 12:00pm

Zhen's Bradda-Rastafara MA NAHDLATUL MUSLIMIN

Saya akui jokowi punya pandangan yanh cukup baik. Tapi kebanyakan kurang realistis jika di
hadapkan dengan kemampuan yang kita miliki, seperti drone, tol laut, dll.. Maaf, bukan
menghujat, tapi sekedar masukan untuk lebih realistis saja dengan keadaan kita...
Reply
June 23 at 4:31pm

Soemerry Merry Top Commenter Works at Ubs scurities


Betul pak semua di gampangin ngurus jakarya ancur mana hasilnya kjp kjs di korupsi
transjakarya di korupsi ngomongnya belagu semua di gampangin realisasinya omong doank liat
blusukan itu setingan biar terkenal bohongnya mulai ketahuan
Reply
June 23 at 8:45pm

Ayah Fathy Top Commenter


Aku sih mikir yg simpel aj, beli Bus aj masih bisa dikibulin apa lg mau bikin yg ini. mikir donk
mikir
Reply
8 hours ago

Rio Siahaan Top Commenter Bandung


Org ini mmg msh TERKESAN "dangkal" dlm MENYIMAK perdebatan atau mmg mungkin
"BUTA" sama sekali dlm ISI PERDEBATAN tsb.- krn'y kita pesankan simak baik2 apa yg dibicarakan agar anda jgn terkesan seperti anak baru gede.-Bravo JOKOWI u'r de Best.Reply
5 hours ago

Jikiwi Didi Top Commenter Universitas Pendidikan Indonesia


WAJARLAH KALAU JOKOWI OMONGANNYA NGELANTUR TENTANG DRONE,
JOKOWI TUKANG MEBEL, MENDING NGURUSIN MEBEL AJA DARIPADA GAK
NYAMBUNG...
Hasan Pane Top Commenter Houston, Texas
Sebenarnya Jokowi nggak salah-salah amat, dia sudah memaksakan dirinya diluar kapasitas
sebenarnya untuk nyapres, sampai dia terpontal-pontal menjabarkan sontekannya, yang
keterlaluan adalah orang-orang yang ambisius dibelakang dia yang rame-rame membuat
sintekanbuat jokowi, yang nggak mungkin bisa dicerna dengan baik secara singkat oleh Jokwi,
hasilnya ya jadi seperti itu, dibilang lucu, ya nggak lucu juga, di bilang serius, ya nggak nyandak,
kasihan memang, dia nggak merasa kalau dijadikan boneka oleh orang-orang dibelakangnya.
Reply
5 June 22 at 10:32pm


Shabbrina Faiz Works at Supporting Independence of Palestine 108 followers
Yang tetbaik adalah...lepaskan pak jokowi ,jangan dipaksa karena dua belum mampu
untuk memegang amanah sebagai presiden. Biarkan beliau kembali mengurus jakarta.
Saya yakin Jakarta akan kebih baik jika di tangani beliau dan oak ahok. Saya kas ihan
luat pak jokowi yg kelitan banget kalau di kendalikan
Reply
June 23 at 4:00am

Lanny Herianti Wibowo Jakarta, Indonesia


Shabbrina Faiz Jokowi pasti menang
Reply
June 23 at 6:53am

Darmono Bin Soeromihardjo Works at PT GMF Aero Asia (Garuda Indonesia)


Dalam konsep contekan tidak lengap sehingga Herbertus Djoko Widodo berjuang
membuat jawaban seingatnya pada beliau waktuitu saja
Reply
15 hours ago
View 1 more

Helmi Hirawan Top Commenter Oral & Maxillofacial Surgeon at RSU.St Elisabeth
Purwokerto

Alkhamdulillah sudah ada yg mbahas, mslh Leopard juga Joko sok tau bgt. Prabowo yg paham
mslh ini sampai ke akar2nya jg dengan rendah hati mempercayakan kpd pakar di TNI lah si Joko
malah ngeyel. Sudah diberi contoh Korea utara yg geografisnya sama dg kita menggnakan tank
sejenis Leopard. Begitu jg Vietnam, Malaysia, dan Singapura memakai MBT (main Battle Tank)
sekelas Leopard. Jadi Joko merasa lebih pinter dr tentara Vietnam, Malaysia, Korea Utara, dan
Indonesia. Satu kata untuk Joko: KEBLINGER...
Reply
4 June 22 at 9:35pm

Hasan Pane Top Commenter Houston, Texas


Ya maklu saja, sotoy gitu lho, dia kan cuma baca sontekan.
Reply
2 June 22 at 10:20pm

Yonathan William Works at RS Harapan Depok


korea utara itu bukannya geografinya peninsula (korean peninsula)? vietnam-malaysiasingapore merupakan kawasan peninsula indochina?
indonesia kan kepulauan, bukan peninsula.. kok bisa geografinya sama?
Reply
June 23 at 8:21pm

Helmi Hirawan Top Commenter Oral & Maxillofacial Surgeon at RSU.St Elisabeth
Purwokerto
Yonathan William Sori yg saya maksud adl Vietnam utara waktu perang dg vietnam
selatan menggunakan MBT. Yg dimaksud geografi sama adl kontur tanah sama. Vietnam
memiliki kontur tanah sama dg kita apalagi Malaysia yg satu pulau dg kita di kalimantan.

Hal di atas yg mjd keberatan Joko. Masalah kepulauan dan bukan kepulauan dlm
penggunaan MBT adl bahasan yg berbeda dan sy agak malas membahas satu demi satu.
Reply
2 June 23 at 8:48pm
View 5 more

Baiq Qun Top Commenter SMAN 1 Klaten


Yang penting bagi Jokowi adalah masyarakat terpikat janji atau diberi harapan. Perkara nanti
terwujud atau tidak...sih EGP...itu urusan belakang.
Reply
4 June 22 at 8:55pm

Hasan Pane Top Commenter Houston, Texas


Ada yang lebih lucu lagi sebagai dampak dari sontekan yaitu soal Indosat, begitu terpuruknya
ekonomi Indonesia, sampai-sampai harus menjual asset Negara yang strategis seperti satelite,
begitu ditanyakan dia menjawab; ITU MASA LALU, NGGAK USAH DIUNGKIT-UNGKIT,
beliau terjebak dengan pernyataannya sendiri.
Reply
3 June 22 at 10:50pm

Tabib Rosi Top Commenter MAN 2 KOTA SUKABUMI


iya ya, KITA NGGA USAH NGELIAT KEBELAKANG, lah kampanye nyindir2 capres
dor, capres penculik
Reply
June 23 at 6:22pm

Dhanang Rah Wibowo General Manager at Inti Taru Andalan (TITAN)

Kenapa lucu? Sdh baca2 belum ttg kondisi ekonomi Indonesia tahun 2002 sebelum nulis
komentar itu?
Reply
12 hours ago

Jikiwi Didi Top Commenter Universitas Pendidikan Indonesia


Tabib Rosi ITU BUKTI JOKOWI GAK KOMPETEN TAHUNYA CUMA NYINDIRNYINDIR DAN JELEKI ORNG...
Reply
3 hours ago

Hasan Pane Top Commenter Houston, Texas


Pertanyaan Prabowo soal laut cina selatan, yang istilah jokowi laut tiongkok (?), jelas tidak
terjawab oleh Jokowi karena dia tidak tahu banyak tentang lmasalah itu, dia cuma baca sontekan
saja dan salah, Prabowo tanya karena dia tahu bahwa Indonesia adalah juga memiliki hak
sebagian wilayah laut cina selatan yang menjadi sengketa, tapi Jokowi jawabnya lainlagi, jadi
lucu kaya jawaban srimulat. JAKASEMBUNG BAWA GOLOK.
Reply
2 June 22 at 10:42pm

Jikiwi Didi Top Commenter Universitas Pendidikan Indonesia


MENDING JOKOWI SEKOLAH LAGI DARI SD BIAR TAHU MASALAH PETA...
Reply
3 hours ago

Ferhat Bintan Secret at Its my privacy


Jokowi asal jawab yg penting seperti kelihatan hebat dimata orang2 awam agar memilihnya 9
Juli nanti. Apakah jawaban tsb benar atau tidak adalah urusan belakangan.
Reply
1 June 23 at 12:33am

Jhon Pantau Top Commenter Cook & Chef School


http://www.tribunnews.com/pemilu-2014/2014/06/23/nurul-arifin-jokowi-tidak-paham-masalahwilayah-perbatasan
Reply
June 22 at 9:05pm

Ardiansyah Eka Nasution Top Commenter Works at The Godfather (game)


Disayangkan.Jokowi.Tak.Paham.Persoalan.Laut.China.Selatan
http://nasional.kompas.com/read/2014/06/22/2357303/Disayangkan.Jokowi.Tak.Paham.Persoala
n.Laut.China.Selatan
Reply
June 22 at 9:11pm

Ririe Iswari Top Commenter Prasetya Mulia


Itulah...JOKOWI OMDO,..supaya kliatan HEBAT,..yg lbh konyol sutradaranya...kok bs kasih
contekan kayak gitu siiiihhh!!!..biar rakyat terkagum kagum yah???..duh kasian malah kliatan
bloonnya....gak nyambung jawaban2nya...isinya cuma UNTUNG RUGInya aja..dasar
pedagang....ini NKRI Jok!...bukan jualan meubel!!...dagang melulu!
Reply
20 hours ago

Erdi Ali Works at Butiran Debu


Tol Laut? Ngeberesin tol jakarta aja belum bisa..... macet makin merajalena..... coba berdiri dari
jembatan layang kuningan kalau pagi lautan mobil tak bergerak...... Jakarta oh Jakarta, kami
rindukan pemimpin yang amanah.
Reply
7 hours ago

Satpam Silop Top Commenter UPN 'VETERAN' JAKARTA


namanya juga seseorang yang kapasitasnya hanya sebagai pemimpin daerah, jadi maklum aja sih
kalo semua pernyataan atau gagasan nya ngawuur, apa lagi yang bikin statement "muka boleh

ndeso, tapi otak international" seenak jidad nya aja lah...


mending benahin jakarta aja dulu yang bener, kalau bener" sudah mumpuni buat jadi pemimpin
negara, baru maju lagi..
Reply
June 23 at 1:08pm

Arlena Alvandani Markasan II Top Commenter SMK Telkom Sandhy Putra Jakarta
gagasan tol laut jokowi adalah omong kosong. http://www.tribunnews.com/pemilu2014/2014/06/23/nurul-arifin-jokowi-tidak-paham-masalah-wilayah-perbatasan
Reply
June 22 at 10:23pm

Amelia Fitri Top Commenter UNIVERSITAS TRISAKTI


namanya juga banteng, yg penting seruduk terusss, hahhahahah....
makanya klo belum siap nyapres jgn nyapres pakde, kin malu kan jadinya, busway aja dulu di
urusin masa masih baru udah karatan sih, kalah sama kijang doyok ^^
Reply
June 23 at 1:15pm

Hasan Pane Top Commenter Houston, Texas


Alhasil aku kaya nonton, seorang mahasiswa yang sedang diuji tapi skripsinya hasil nyontek alis
plagiat, ya tentu tidak terkuasai dengan benar.
Reply
June 22 at 10:53pm

Rangga Irawan Top Commenter Universitas Pendidikan Indonesia


Nah kena kan Jokowi, itu JK loh yang habis-habisan mengkritik kebijakan Megawati dulu waktu
pemilu 2004
Reply
June 23 at 12:20am

Irfan Muhammad Poltek unand


Bagi pendukungx jokowi itu harus naik,krn jokowi menarik nyk gerbong kepentingan dblkgnya
Reply
June 22 at 7:47pm


Jesica Puteri Top Commenter Kuala Lumpur, Malaysia
Jokowi ngomongin tol laut ketinggian deh. Jembatan di tambora ini aja belum beres.
Reply
June 22 at 9:11pm

Jesica Puteri Top Commenter Kuala Lumpur, Malaysia


Jokowi tak paham persoalan laut cina selatan
http://www.republika.co.id/berita/pemilu/menuju-ri-1/14/06/23/n7l4st-jokowi-tak-pahampersoalan-laut-cina-selatan
Reply
June 22 at 9:12pm

Lyona Grace
Jangan asbun,..pikiri sblm bicara,..salam 2 jari!
Reply
June 23 at 5:44pm

Jikiwi Didi Top Commenter Universitas Pendidikan Indonesia


DUA JARI BUAT ORANG YG BEGO'...
Reply
3 hours ago

Michael Wham Top Commenter


Setuju, berbeda-beda tapi tetap No1 juga

Reply
June 22 at 9:56pm

Nitishandy Top Commenter Universitas Cenderawasih


KWAN2 RELAWAN JOKOWI....
DEMI "NAMA BAIK" JOKOWI.., MARI KITA DESAK KEJAGUNG/KPK AGAR SEGERA
MEMANGGIL JOKO UTK DIPERIKSA...!!
KLU TERNYATA TRBUKTI DIA TERBUKTI KORUPSI....,
MARI KITA RAMAI2 IURAN BYR KORUPSINYA..!!!
HIDUP JOKOTARUP...EHH...JOKOKORUP...!!
HIDUP PRABOWO PRESIDEN....!!!!!
Reply
10 June 22 at 8:41pm

Nahhu Dwi Pratama IPB


Opini membabi-buta, berdasarkan pengamat yg netral justru yg disampaikan jokowi itu
sangat tepat, termasuk dari menteri SBY,... kasihan timses capres yg hanya setuju saja
tidak bisa berdiplomasi,.... payah
Reply
3 June 23 at 3:10am

Iwan Cjdw Pishane Tukang Parkir,Tukang Pel dan Tukang Acak-acak at DC Computer
GUNAKAN LOGIKA KAWAN!!!
JGN POSTING YANG BODOH KAWAN ITU SANGAT MEMALUKAN
================================
LAWAN PEMBODOHAN MEDIA KAWAN!!!
================================
Cari Faktanya Baca Datanya Gunakan LOGIKA
Kita masih sama kawan, jangan membodohi mereka yg buta fakta kawan!!!

Reply
June 23 at 6:29am

Jikiwi Didi Top Commenter Universitas Pendidikan Indonesia


Nahhu Dwi Pratama, JANGANKAN BIKIN TOL LAUT JANJI JOKOWI MAU BIKIN
TEROWONGAN DI JAKARTA AJA SAMPAI SEKARANG GAK TERBUKTI...
JOKOWI EMANG TUKANG MIMPI, MAU AJA RAKYAT KENA BODOH-BODOHI
JOKOWI DAN RELAWANNYA,..
Reply
3 hours ago

Jonsar Manager at Self-Employed


itulah kalau tujuannya hanya unt mencari kekuasaan jd mencalonkan orang berdasarkan
elektabilatasnya yg tinggi saja walaupun minim kapabilitas,wawasan dan kopetensi..sudah
terbukti setiap debat selalu tidak percaya diri dengan menbawa segepok CONTEK AN,sudah
begitu masih tidak mengerti permasalahan dan menjawab pertanyaan lawan debat hal ini
dipertotontonkan keseluruh rakyat indonesi..mau dibawa kemana negara ini???..kalau mau jujur
MEGA itu tidak ikhlas dlm mencalon JOKOWI tp terpaksa krn kalau DIA atau PUAN yang
maju pasti kalahnya..keadaan diperparah dengan salah memilih CAWAPRES yaitu orang yg
opertunis memliki trade recrd yg jelek(pernah membohinggi GUS DUR dan dipecat saat menjadi
MENKOKESRA karena kolusi)...
Reply
6 June 22 at 8:03pm

Awaluddin Goinvestsabang
dr. Wahyu Triasmara (Dokter Sahabat Anda) bersama Akhtar dan 24 lainnya
Berpulun tahun lalu John F kennedy presiden amerika serikat diminta agar pemerintahannya
memberikan bantuan bagi pelajar2 kulit hitam, tp hal itu tidak didukung oleh parlemen hingga
akhirnya dia keluarkan uang pribadinya utk disumbangkan bagi para pelajar berprestasi,
termasuk didalamnya Obama yg ketika itu mendapatkan bantuan beasiswa, hingga hari ini
Obama bs menjadi presiden.
Hal yg sama terjadi, ketika dimana ada seorang Indonesia, yang tak pernah diliput media,
ataupun tak pernah minta diliput media telah mengucurkan dana pribadinya utk membiayai

peneliti2 Indonesia, membiaya studi anak bangsa berprestasi hingga layak dapat beasiswa keluar
negri.
Sedikit jg yg tahu, krn memang tak pernah ada publikas guna menarik simpati, bukan dilakukan
hanya ketika ... See More
Reply
4 June 23 at 2:25am

Adelia Rega Fitriawati Halilintar Brawijaya University


saya sebut namanya yang dimaksud adalah PRABOWO SUBIANTO capres urut nomor
1, yang bekerja dengan ketulusan bukan untuk diliput atau diberitakan...bekerja bukan
untuk mencari simpati tpi untuk INDONESIA...
Reply
June 23 at 7:39pm

Andar Kusuma Zulyanto


kasihan penderitaan rakyat palestina cuma dijadikan bahan pencitraan,
masih mau pemimpin yang jual penderitaan rakyat buat pencitraan?
#mikir
#selamakanindONEsia
Reply
4 June 22 at 8:02pm

Aryo Nuswantoro Putro Top Commenter Marketing Relationships Officers at BPJS


Ketenagakerjaan
ya benar bahkan ada berita bohong katanya palestina mendoakan jokowi, tapi berita itu
dibantah baik oleh duta besar palestina maupun oleh berita antara. justru duta besar
palestina menyatakan netral sembari menyampaikan bahwa prabnowo sudah pernah
membantu palestina sehabis diserang israil. malu deh mestinya jokowi dan pengidolanya
Reply

5 hours ago

Jikiwi Didi Top Commenter Universitas Pendidikan Indonesia


Aryo Nuswantoro Putro EMANG UDAH TERBUKTI DARI DULU JOKOWI
TUKANG BOHONG..
Reply
3 hours ago

Kolor Ijo Top Commenter Semarang, Indonesia


Menyimak debat capres yg baru lalu, kliatan skali capres no 2 ini "teks minded"..... hanya
menyuarakan team pakar/team ahli debat capres, wawasannya jadi keliatan kalo dia pantesnya
jadi Walikota atau Gubernur aja.......kecian Jokowi.... Mau jadi apa negeri ini klo dia terpilih ya ?
duuuhhhh Gusti... lindungi negeri ini dari nafsu para avonturir yg merasa ahli/purnawiran2 yg
tdk bertanggung jawab itu......
Reply
3 June 22 at 8:09pm

Devianti Eka Lestari Top Commenter Works at Monitoring Mahasiswa Universitas


Gunadarma 133 followers
ya wajarlah ngawur, jokowi mana ngerti begituan? dia tuh ngertinya tnh abang tuh. Terlihat kan
siapa yang lebih pantas menjadi pemimpin bangsa ini. #Prabowohatta
Reply
3 June 22 at 9:47pm

Samuel Riadi Top Commenter Jakarta, Indonesia


Jelas Jokowi tdk menguasai materi debat kali ini. Kemudian Jokowi terlihat mendukung dan
membela Bu Mega ttg penjualan aset. Mungkin karena Bu Mega yang sudah mengusung Jokowi
jadi Capres.
Reply
2 June 22 at 9:08pm

Hiqkhary Staill Top Commenter Programmer at My Horry News


Jokowi bkn lupa tapi emng tdk tahu sama skli.. jokowi suruh tanya ke susup kalla ksalahn siapa
indosat bsa lps itu...kan jk pernah bilang mega hrs tanggung jwab atas indosat...
Reply
1 June 22 at 7:38pm

Rahmad Firia Andika Jakarta, Indonesia


semakin diawang-awang cita-cita jokowi tersebut, perihal kartu indonesia sehat dan pintarnya
saja sudah mengundang reaksi negatif dari banyak kalangan, saat ini sudah ada BPJS yang
pemeritah usung, jika pihak jokowi membuat kartu itu artinya mereka akan mengganti UU
terlebih dahulu dan harus melakukan lobi-lobi di legislatif kelak, ini pun butuh proses dan uang
yang tidak sedikit, seharusnya pihak jokowi-jk menjalankan saja program yang pemerintah saat
ini buat, jika baik lanjutkan dan benahi bila ada kekurangan maupun kelebihan.
Reply
1 June 23 at 12:56pm

Sanwa Ajah Top Commenter Works at Facebook On Line


JOKOWI memiliki ilmu dan wawasan yg masih dangkal, mari kita dukung Prabowo menjadi
Presiden kebanggan Bangsa Indonesia
Reply
1 June 23 at 5:50pm

Ratu Dini Top Commenter Jakatra, Jawa Barat, Indonesia


ini masyarakat harus bisa menjadi cerdas dalam memilih pemimpin lima tahun mendatang
,karena jika salah memilih pemimpin ini akan berakibat bukan bagi kita juga tetapi keutuhan
bangsa indonesia
Reply
June 22 at 8:47pm

Emir Ariif SooLtan Works at Wijaya Reload


mungkin jokowi gk bisa baca peta...mungkin drone di kira kue bisa d beli d pasar
Reply
June 22 at 8:21pm

Jikiwi Didi Top Commenter Universitas Pendidikan Indonesia

JOKOWI GAK TAHU LAUT CINA SELATAN, DIA CUMA TAHU LAUT
TIONGKOK,, PANTESAN OTAKNYA JONGKOK..
Reply
2 hours ago

Denali Aksara Top Commenter Works at Wanadri


Jokowi dinilai kurang memahami persoalan yg dialami Indonesia
Reply
June 22 at 9:10pm

Kiagus Ismail Hamzah Top Commenter Works at BP


Apakah kita mau memiliki presiden yang ngawur dan blusukan tiap hari? Benar kata JK;
Indonesia akan hancur bila dipimpin Jokowi
Reply
June 22 at 11:09pm

Arifin Idrus Top Commenter Works at Adaro


jokowi cuma pura2 ngerti,padahal ga ngerti sama sekali mengenai pertahanan
Reply
June 22 at 10:08pm

Abu Rumaisha Gadjah Mada University


hmn....
Reply
June 22 at 11:15pm

Inayah Perdana Ngitungin JempollL Manis Pait at ''JempollL Maniez'"Mu. Aku Tunggu di
Status''Qu '' 815 followers
Salam 2 Jari
Reply
June 22 at 11:25pm


Jikiwi Didi Top Commenter Universitas Pendidikan Indonesia
DUA JARI BUAT RAKYAT YG BODOH...
Reply
3 hours ago

Jikiwi Didi Top Commenter Universitas Pendidikan Indonesia


2 JARI ARTINYA PARTAINYA JOKOWI PDIP KORUPSINYA NO.2 SESUAI
DENGAN DATA KPK...
Reply
2 hours ago

Herry Manshion Works at Self-Employed


Debat hanya di indonesia.bisa nya bilang dukung ide .kalo g bocor2....
Reply
June 23 at 7:18am

Tabib Rosi Top Commenter MAN 2 KOTA SUKABUMI


mas kalo emang sepaham, jantan mas mengakui bukan cuma jawab asal beda......
ngemeng alutsista aja salah..... Alutista.. alutista lo kira sodaranya inul apa....
dan yang pasti, geli gw nonton debat kemaren, ada banci kamera begitu disorot kamera
NYENGIR, disorot lagi NYENGIR mana kuning giginya.....

capres kok CENGAR CENGIR ga wibawa banget


Reply
June 23 at 6:20pm

Jikiwi Didi Top Commenter Universitas Pendidikan Indonesia


PRABOWO ORANGNYA GAK SOMBONG DAN GAK ANGKUH, KALAU IDENYA
BAIK HARUS DIDUKUNG,.. GAK SEPERTI JOKOWI YG SOKTAHU TAPI GAK
TAHU... WAJARLAH KALAU JOKOWI GAK MAU TAU DENGAN KEBOCORAN
ANGGARAN INDONESIA KARENA JOKOWI GAK KONSEKWEN DENGAN
PEMBERANTASAN KORUPSI, JADI WAJARLAH KALAU PROYEK PENGEDAAN
BUS TRANSJAKARTA 1,5 TRILIUN BOCOR ALIAS KORUPSI JOKOWINYA
TENANG-TENANG AJA KARENA MANTAN TIMSESNYA MICHAEL BIMO
PUTRANTO ADA DISANA...
Reply
3 hours ago

Didik Welly STM Negeri 1 Malang


Haha lucu
Reply
June 23 at 5:45am

Tabib Rosi Top Commenter MAN 2 KOTA SUKABUMI


" Bahkan Jusuf Kalla menyatakan penjualan Indosat merupakan kesalahan pemerintahan
Megawati,"
huahahahah satu lagi statement JK yang kontradiktif....... emang kumpulan para penjilat ludah.....
ga capresnya, ga wapresnya, ga emaknya, ga pendukungnya sama semua.....
Reply
June 23 at 6:16pm

Gunarti Barus Pekanbaru


Comen nya sih,ok juga. Namun secara terang benderang Pak Prabowo telah mengamini
pandangan Pak Jokowi. Kapan giliran Anda?.
Reply
23 hours ago

Jikiwi Didi Top Commenter Universitas Pendidikan Indonesia


PRABOWO ORANGNYA GAK SOMBONG, KALAU EMANG BAIK YA KATAKAN
BAIK,. GAK SEPERTI JOKOWI YG SOK TAHU TAPI GAK TAHU...
Reply
3 hours ago

Rio Siahaan Top Commenter Bandung


BRO BERFIKIR YG LOGIKA SAJA KITA JGN MAU BER-PUTAR2 ATAU PURA2 TDK
TAU PANTAS-KAH SEBUAH NEGARA SEBESAR NEGRI INI DI-PIMPIN OLEH
SEORANG "JOMBLO"----????PERTANYAAN'Y IBU NEGARA DISETIAP NEGARA TDK
BOLEH TDK HRS ADA..!!! INI SDH MENJADI ATURAN MAIN TRS BAGAIMANA DGN
"PILIHAN" ANDA TSB..GITU SAJA KOQ REPOT........ SEMISAL ANDA2 PAKSAKAN
..APA KATA DUNIA.....????
Reply
5 hours ago

Jikiwi Didi Top Commenter Universitas Pendidikan Indonesia


GAK PEDULI JOMBLO YG PENTING RAKYAT MAKMUR DAN SEJAHTERA..
BUAT APA PUNYA ISTRI DAN KELUARGA KALAU SUKA BOHONG DAN
INGKAR JANJI..
Reply
3 hours ago


Angger Sutrisno Top Commenter Works at PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
beginilah jika orang TOLOL berkomentar. Vladmir Putin, gak punya istri(jomblo), tapi
bisa membuat Rusia mnjadi negara maju. mohon kalau berkomentar gunakanlah organ
vital yg bernama "OTAK"
Reply
52 minutes ago

Jikiwi Didi Top Commenter Universitas Pendidikan Indonesia


JANGANKAN BIKIN TOL LAUT JANJI JOKOWI MAU BIKIN TEROWONGAN DI
JAKARTA AJA SAMPAI SEKARANG GAK TERBUKTI... JOKOWI EMANG TUKANG
MIMPI, MAU AJA RAKYAT KENA BODOH-BODOHI JOKOWI DAN RELAWANNYA,..
Reply
3 hours ago

Amelia Fitri Top Commenter UNIVERSITAS TRISAKTI


korbannya sndri lho yg angakt bicara, bukan atasan yg mengkambing
hitamkan bawahan demi kepentingan pribadi^^
Reply
7 June 23 at 12:46pm

Banto Gunawan

Mereka takut jika Prabowo jadi Presiden RI, maka para pelanggar HAM yg
sesungguhnya akan terungkap atas keterlibatannya...
Reply
3 June 23 at 6:36pm

Muhammad Iqbal Uchils Top Commenter Syarif Hidayatullah State Islamic


University Jakarta
alhamdulillah, dikit demi sedikit permasalahan kasus penculikan atau
pelanggaran HAM pada tahun 1998 semakin terbuka kebenarannya. dan ini
adalah sebuah bukti dari korban langsung penculikan tersebut. dan itu lah
jiwa ksatria dan kenegaraan sekali dari diri pak prabowo subianto dan ini lah
pemimpin yang berani bertanggung jawab dan berani diadili ketika memang
itu salah. tidak seperti jendral2 yang lai seperti wiranto, luhut, agum gumelar
dll. yang hanya bisa memojokan pak prabowo dan selalu menjadikan
kambing hitam. padahal memang seharusnya mereka terlibat dalam
tanggung jawab kasus tersebut bukannya hanya bisa menjadikan
bawahannya atau orang lain menjadi korban dari perbuatan atau tanggung
jawabnya, dan itu juga kecurigaan dari semua rakyat indonesia kenapa kasus
pelanggaran HAM tahun 1998 itu tidak terselesaikan sampai detik ini. dan
kenapa juga hanya pak prabowo seseorang yang disudutkan?? ada apakah ini
semua. kalau memang wiranto, luhut, dan agum gumelar mempunyai
keberanian dalam menuntaskan kasus ini kita rakyat indonesia sangat
berapresiasi kepada mereka, dan rakyat indonesia ingin tahu siapakah yang
sebanarnya yang terlibat dan bertanggung jawab dari kasus tersebut. tidak
hanya lewat media saja bisanya dan hanya beretorika saja bisanya yang
bertujuan ingin menjatuhkan calon lain.
Reply
3 June 23 at 12:20pm

Asih Assardi Siswoyo Works at Nabilla skin care

sy tahu Bang Andi sejak sy masih SMA,kepribadian dan kecerdasanya dan sy


percaya sama Beliau..orag baik dan bijak selalu berteman dgn org2 yg sperti
dia ( mudah2n waktu tidak akan merubah sifatnya)
Reply
2 June 23 at 7:28pm

Efendi Pahri Universitas Negeri Medan (UNIMED)


STOP KOMENTATOR "BAYARAN"
Reply
2 June 23 at 2:27pm

Adam Firmansyah Top Commenter SMAN 98 Jakarta


tuh baca bener bener!!! siapa yg kubunya salah??? kalo kata cah lontong..
MIKIR!!!
Reply
1 June 23 at 4:20pm

Cendy Ady Top Commenter


Penjilaat..dia tau bos nya SBY sdh mau pensiun dia cari tempat gantungan
baru.. udah ketebak..
Reply
June 23 at 12:41pm

Sugiarto Hibban Top Commenter UNISBA


tetap no.1,,,,,merdeka,,,,
Reply
1 June 23 at 10:41pm

Mb Mulya Kuli at Macul


kebanyakan pendukung si joko pakai emosi bukan pake rasio maka
meski byk bohong dr kubu si joko pendukungnya tetep milih sijoko
moga dibukakakn pintu hatimu utk kebenaran

Home Headline, Indeks, Politik Ditanya Apakah Ada Motif Politik, Pimred Obor Rakyat
Balik Tanya Apakah Wartawan MetroTV Ada Motif Politik?

Ditanya Apakah Ada Motif Politik, Pimred


Obor Rakyat Balik Tanya Apakah Wartawan
MetroTV Ada Motif Politik?
Dipublikasikan oleh KI001 Tuesday, June 24th, 2014 - 10:27 am
52
0
0
0
0
Google +
0

Pemimpin redaksi (Pemred) Tabloid Obor Rakyat, Setyardi Boediono, yang baru saja menjalani
pemeriksaan di Bareskrim Polri, kembali menekankan bahwa tak ada motif politik tertentu di
balik terbitnya Tabloid Obor Rakyat.
Setyardi bahkan balik bertanya kepada wartawan yang mempertanyakan motif dibalik terbitnya
Tabloid Obor Rakyat.,Enggak ada motif politik tertentu, Anda dari Metro TV, pertanyaannya
ada motif politik enggak? Saya kira tidak ada ya, anda tidak menyerang Prabowo, kan?
Dia juga mengatakan bahwa Obor Rakyat merupakan tabloid yang diterbitkannya dengan
inisiatifnya sendiri. Ini inisiatif sayapribadi. Baju saya kotak-kotak. Saya warga DKI yang
kecewa dibohongi oleh Jokowi. Saya boleh dong mengkritik beliau, sekarang kita tidak sedang
memilih calon lurah atau calon bupati, tapi calon presiden yg akan memimpin 240 juta orang,
tambahnya.
Selain itu, Setyardi Boediono mengatakan bahwa setiap calon presiden harus rela dikritik oleh
media. Bahkan, lanjutnya, apabila nanti sudah terpilih menjadi presiden pun harus tetap rela
dikritik.
Lebih lanjut, meskipun telah dilaporkan oleh tim advokasi Jokowi-JK, Setyardi mengatakan akan
segera meluncurkan Tabloid Obor Rakyat secara resmi dan kini edisi keempat akan segera
dipasarkan.
Ini baru edisi contoh, saya tegaskan, semua. Yang sudah beredar itu edisi contoh. Kami
melakukan tes pasar, ini saya sedang siapkan edisi selanjutnya, tukasnya. (aman/solopos)
- See more at: http://www.kompasislam.com/2014/06/24/ditanya-apakah-ada-motif-politikpimred-obor-rakyat-balik-tanya-apakah-wartawan-metrotv-ada-motifpolitik/#sthash.FrYRMMTb.dpuf

Bocoran Wikileaks Tentang Peran


Hendropiyono dalam Pembunuhan Munir
Kembali Ramai
Dipublikasikan oleh KI001 Saturday, June 7th, 2014 - 06:53 pm
197
5
0
0
0
Google +
0

Jakarta (KompasIslam.com) - Sepak terjang Hendropriyono sebagai mantan perwira militer


dan mantan kepala BIN zaman presiden Megawati terus menjadi isu utama media-media
Indonesia. Setelah sebelumnya Hendropriyono yang juga tim sukses Jokowi-JK itu menyebut
Prabowo psikopat, kini justru badai menghantam dirinya sendiri. Mulai dari dugaan keterlibatan
pada pembantaian muslim Lampung hingga pembunuhan aktivis HAM Munir.
Di sosial media baru-baru ini kembali marak beredar soal berita bocoran Wikileaks tentang
mantan Kepala BIN Hendropriyono terkait kasus tewasnya aktivis HAM Munir pada 2004.

Bocoran Wikileaks menyebar lewat broadcast Blackberry Messenger disertai link yang mengarah
kepada sebuah situs berita nasional. Dalam berita itu diungkapkan,. ada beberapa pertemuan
melibatkan Hendropriyono untuk rencana pembunuhan Munir. Bocoran Wikileaks ini dan
sempat dimuat di Sydney Morning Gerald, Sabtu (18/12/2010).
Kawat yang bocor itu dikirimkan dari Kedubes AS ke Washington DC, dengan judul
Kemungkinan Keterlibatan, Pejabat Negara di Jakarta.
Seorang perwira polisi berpangkat tinggi, dalam bocoran itu disebutkan mengetahui kalau
Hendropriyono terlibat. Informasi itu diungkap pada Desember 2006.
Perwira polisi tersebut menyatakan harapannya, bahwa dalang kasus tersebut akan terungkap,.
Polisi ini mendapatkan informasi dari orang dalam BIN. Tapi orang dalam ini takut untuk
memberi kesaksian di pengadilan.
Saksi itu mengatakan, hanya waktu dan metode pembunuhan berubah dari rencana semula.
Rencana aslinya membunuh Munir di kantornya,.
Keterlibatan petinggi BIN juga dibocorkan lagi oleh Wikileaks pada Juni 2008, beberapa saat
setelah Muchdi PR ditangkap.
Kedutaan AS mendapatkan informasi dari pihak lain, ada bukti dari kepolisian yang
mengemukakan ada pertemuan pejabat senior BIN untuk membunuh Munir.
Pertemuan itu, lanjut Wikileaks, merancang model seperti apa yang bagus untuk membunuh
Munir. Diantaranya yang dipersiapkan adalah menembak Munir melalui penembak jitu,
meledakkan mobilnya, hingga meminta bantuan dukun.
Beberapa usaha gagal sebelum akhirnya Munir diracun dalam. perjalanan ke Amsterdam pada
bulan Oktober 2004,.
Wikileaks juga membeberkan sosok Muchdi, yang dinilai punya keberanian dalam melakukan
pembunuhan. Dia juga dinilai punya kepribadian untuk melakukan hal itu.
Dari berbagai informasi itu, pihak kedutaan mengambil sejumlah kesimpulan.
Sebuah terobosan tentang siapa yang memerintahkan pembunuhan itu mungkin akan
membutuhkan seseorang dengan informasi orang dalam untuk mengambil risiko luar biasa dalam
memberikan kesaksian, dan akan membutuhkan perlindungan. Namun, polisi tampaknya telah
diberikan perintah untuk menunjukkan kemajuan dalam kasus ini, mungkin karena perhatian
internasional,
- See more at: http://www.kompasislam.com/2014/06/07/bocoran-wikileaks-tentang-peranhendropiyono-dalam-pembunuhan-munir-kembali-ramai/#sthash.WRK9rtCi.dpuf

okowi Dibekingi Jendral-Jendral Kotor EksOrba


Dipublikasikan oleh KI001 Saturday, May 24th, 2014 - 09:39 pm
212
6
0
0
0
Google +
0

Jakarta (KompasIslam.com) Komisi untuk Orang


Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) mempersoalkan keberadaan jenderal-jenderal di tim
pemenangan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf
Kalla.
Ada sejumlah jenderal eks-orde baru di dalam tim sukses Jokowi. Beberapa nama yang
ditemukan adalah :
Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono (mantan kepala BIN),
Asad Said Ali (BIN),
Jenderal TNI (Purn) Luhut Pandjaitan,
Laksamana (Purn) Tedjo Edi,
Letjen TNI (Purn) Farid Zainudin,

Marsekal Madya (Purn) Ian Santoso,


Jenderal TNI (Purn) Farchrul Rozi, dan
Jenderal Polisi Dai Bachtiar.
Karena mereka berasal dari masa Orde Baru, beberapa jenderal tersebut pernah terlibat kasuskasus HAM. Jenderal TNI (Purn) Hendropriyono, misalnya, disebut berbagai kalangan pernah
terlibat dalam kasus pembunuhan aktivis HAM, Munir. Sedangkan Jen Pol Dai Bachtiar adalah
mantan kepala Polri di jaman Megawati yang menyeret Ustad Abu Bakar Baasyir ke dalam
penjara padahal sang ustadz sepuh itu sedang dirawat di PKU Muhammadiyah Solo .
Inilah nama-nama Tim Pemenangan Jokowi-JK berdasarkan SK 001/Keputusan/JKWJK/5 Tahun
2014:
Penasihat
Semua ketua umum partai politik pengusung
Pengarah
Sidharto Danu Subroto, Hasyim Muzadi, Abdul Azis Mansyur, Dimyati Rais, Puan Maharani,
Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono, Asad Said Ali, Jenderal TNI (Purn) Luhut
Pandjaitan, Laksamana (Purn) Tedjo Edi, Letjen TNI (Purn) Farid Zainudin, Marsekal
Madya (Purn) Ian Santoso, Pramono Anung, Sutrisno Bachir, Andi Muawiyah Ramli,
Nurhayati Said Aqil Siradj
Ketua Tim
Tjahjo Kumolo
BP Presiden
Puan Maharani, Victor B. Laiskodat, Marwan Jafar, Chairuddin Ismail.
Sekretaris
Andi Widjajanto
Sekretaris
Dibantu sekjen selain PDIP
Penghubung partai
Ahmad Basarah, Siti Nurbaya, Hanif Dahiri, Saleh Husin
Bendahara
Didit MP
Juru bicara
Hasto Kristianto, Abdul Kadir Karding, Anis Baswedan, Fery Mursildan Baldan, Sarifudin
Sudding

Tim Ahli
Sukardi Rinakit
Tim debat
Maruarar Sirait
Tim Penggalangan
Jenderal TNI (Purn) Farchrul Rozi,
Tim penggerak pemilih
Bambang Wuriyanto
Saksi
Djarot S. Hidayat
Tim kampanye
Aryo Bima
Tim Media
Saur Hutabarat
Tim Sosial Media
Romanus Sumaryo
Tim Kreatif
Triawan Munaf
Tim Hukum
Hendro Yoso
Tim Hukum Khusus
Jen Pol (purn) Dai Bachtiar
Tim Relawan
Eriko Sutarduga
- See more at: http://www.kompasislam.com/2014/05/24/jokowi-dibekingi-jendral-jendral-kotoreks-orba/#sthash.EPyL0jQs.dpuf

Jumat, 13 Juli 2012


AKTUALISASI ESTAPETA KEPEMIMPINAN NII YANG INKONSTITUSIONAL

INKONSTITUSIONAL
1.

Kronologi tertawannya Imam :

a.

Pada bulan Mei 1961 telah menyerah 3 orang penglima :

1.

H. Zainal Abidin

2.

Ateng Zaelani Setiawan

3.

Danu Muhammad Hasan

b.

Pada
tanggal
28
Mei
1962
Tirtapraja
(Panglima divisi Kandang Wesi dan AKT)

menyerah

Adah

Zaelani

2. Imam tertawan pada tanggal 4 Juni 1962


3. Tanggal 1 Agustus 1962 terjadi ikrar bersama antara 32 ex DII/TII dengan
pemerintah RI.
4.

Tanggal 17 Agustus 1962 Imam Di eksekusi mati

5.

Kepemimpinan NII dilanjutkan oleh Abdul Qohar Muzakkar salah seorang KPWB
di Sulawesi sampai tahun 1965 (tanggal 10 Dzulhidjah 1381 H / 14 Mei 1962
Memproklamasikan Republik Persatuan Islam Indonesia / RPII dan
membatalkan Proklamasi RI serta NII)

6.

Kepemimpinan dilanjutkan oleh Agus Abdullah KPWB I kemudian wafat tahun


1973 (salah seorang penandatanganan ikrar bersama pada tanggal 1
Agustus 1962) Tahun 1973 diadakan syuro dirumah Danu Muhammad Hasan
dan diangkat Daud Beureuh sebagai Imam sampai tahun 1978 (tanggal 21
September 1953 bergabung dengan DI, 21 September 1955 membentuk
negara bagian Aceh / RIA, 8 Februari 1960 bergabung dengan RPI
Pimpinan Syarifuddin Prawiranegara dan tanggal 15 agustus 1961
memproklamasikan Republik Islam Aceh / RIA)

7.

Tahun 1978 diadakan syuro di MAHONI tentang program masa datang dan
ditunjuklah Adah Zaelani sebagai Imam

8.

Tanggal
1
Juli
1979
diadakan
musyawarah
penetapan
system
direksi/kordinator, Adah Zaelani ditunjuk sebagai Direktur Utama dan Tahmid
Rahmat Basuki sebagai KSU

9.

Tahun 1981 semua jajaran tertangkap karena kasus Komando Jihad (KOMJI)

10. Tahun 1987 terjadi syuro di lampung diangkat dan di deklarasikan Ajengan
Masduki sebagai Imam dan Abdullah Sungkar wakil Imam (Ajengan Masduki
adalah veteran gunung cupu, tahun 1962 ia sebagai wakil residen
priangan timur, dan pada musyawarah 1 Juli 1975 Ajengan Masduki
menjabat sebagai wakil dewan fatwa yang dipimpin oleh Abu Suja)
11. Bulan Februari 1996 Adah Zaelani keluar dari dalam penjara dan kemudian
tanggal 3 Mei 1996 mengangkat Abu Toto/ASPG sebagai Imam pengganti dirinya
dan secara sepihak tanpa syuro membatalkan hasil syuro tanggal 1 Juli 1979.
(ASPG adalah mantan panglima wilayah 9 setelah H.Rais masuk penjaran)
12. Tanggal 19 Oktober 1996 secara sepihak ASPG membatalkan exponen lama
(panitia A1 dan A2), lalu mengumumkan Majelis Syuro versinya
13. Tanggal 25 Januari 1997 panitia A1 dan A2 mengumumkan uzurnya Adah
Zaelani sebagai Dirut Dan menyatakan BARO dengan ASPG
14. Pada tanggal 5 Desember 1998 panitia A1 dan A2 dengan basis 3 wilayah besar
mengadakan musyawarah di CISARUA. Dan mengangkat dan mengukuhkan
Tahmid Rahmat Basuki sebagai Direktur Utama / Konpus (Tahmid adalah
mantan pasukan Bantala Seta, pengawal imam)

PENJELASAN DAN TINJAUAN ESTAPETA


KEPEMIMPINAN NII YANG INKONSTITUSIONAL
Adapun alasan pembatalan Estafeta Kepemimpinan yang dipangku mulai dari
Abdul Qohar Muzakkar sampai Tahmid Rahmat Basuki dan Toto Abdus Salam (Syeh
Panji Gumilang) adalah disebabkan ketidak konstitusionalannya (diangkat
berdasarkan apa?, diangkat oleh siapa?, pada saat diangkat jabatannya
apa?) dan tidak memenuhi 4 parameter yang ada,antara lain sebagai berikut :
15. Abdul Qohar Muzakkar pada saat diangkat beliau bukan lagi seorang KPWB
(Panglima yang kedudukannya dianggap setaraf dengan AKT) karena pada tanggal
10 Dzulhijjah 1381 H bertepatan 14 Mei 1962 M telah memisahkan diri dari
NII dengan memproklamasikan Republik Persatuan Islam Indonesia(RPII).
Beliau menyatakan sebagai Imam RPII.
16. Agus Abdullah kedudukan awalnya sebagai KPWB 1 sebagaimana termaktub
dalam MKT No.11 1959 beliau berhak diangkat menjadi Imam tetapi pada tanggal
1 Agustus 1962 beliau telah menandatangani ikrar bersama kepada
pemerintah penjajah RI dan menyatakan setia kembali kepada pancasila
maka kedudukannya sebagai KPWB dan pengangkatan beliau menjadi
Imam adalah BATAL.
17. Daud Beureuh pada saat diangkat menjadi Imam bukan lagi menjabat sebagai
KPWB karena pada tanggal 21 September 1953 beliau bergabung dengan
DI,kemudian pada tanggal yang sama di Th 1955 beliau membentuk Negara
bagian Aceh (RIA) yang diproklamirkan pada tanggal 15 Agustus 1961 dan
sebelum beliau memproklamirkan Republik Islam Aceh (RIA) pada tanggal 8
Februari 1960 beliau bergabung dengan RPI yang dipimpin oleh Syarifuddin
Prawiranegara. Maka kedudukannya sebagai KPWB dan pengangkatan beliau
menjadi Imam BATAL.
18. Adah Zaelani yang kedudukan awalnya sebagai AKT sebagaimana termaktub
dalam MKT No.11 1959 beliau berhak diangkat menjadi Imam tetapi kedudukan
beliau sebagai AKT dan pengangkatannya sebagai Imam BATAL karena pada
tanggal 28 Mei 1962 beliau menyerah dan menandatangani ikrar bersama
kepada pemerintahan penjajah RI dan menyatakan setia kembali kepada
pancasila kemudian pada tanggal 1 Juli 1979 dalam musyawarah penetapan
system Direksi / koordinator beliau diangkat sebagai Direktur Utama dan
Tahmid Rahmat basuki sebagai KSU. Semua jajarannya tertangkap pada
Th.1981 karena kasus Komando Jihad.

19. Pengangkatan Ajengan Masduki sebagai Imam BATAL karena tidak sesuai
dengan isi MKT No.11 1959 yaitu syarat pengganti Imam harus diambil dari
KUKT/AKT/KSU/KPWB sedangkan Ajengan Masduki tidak menjabat salah
satu dari ketentuan tersebut maka beliau tidak dapat diangkat sebagai
pengganti Imam.
20. Pengangkatan Abu Toto(ASPG) sebagai Imam BATAL karena tidak sesuai
dengan isi MKT No.11 1959 yang kedudukan awalnya ASPG tidak menjabat
sebagai KUKT/AKT/KSU/KPWB apalagi yang mengangkat beliau menjadi Imam
adalah Adah Zaelani yang sudah jelas ketidak absahannya sebagai Imam.
21. Pengangkatan Tahmid Rahmat Basuki sebagai Imam BATAL karena tidak
sesuai dengan isi MKT No.11 1959 yang kedudukan awalnya adalah
Pasukan
Bantala
Seta/Pengawal
Imam
Bukan
sebagai
KUKT/AKT/KSU/KPWB.

Apabila komitmen kepada suatu kepemimpinan dengan rujukan karena


sebagai golongan yang lebih banyak pengikutnya, sungguh bertentangan dengan
prinsip tauhid. Di akhirat golongan yang banyak tidak menjadi jaminan keselamatan
menghadapi Hisab Allah SWT. Semua rujukan yang diperselisihkan akan
dipertanyakan oleh Allah SWT. Apakah benar-benar karena keyakinan berdasarkan
Sunnah Rosululloh SAW serta Sunnah Khulafaur Rasyidin Al Mahdiyiin juga ilmu
perundang-undangan NII, atau hanya berdasarkan golongan atau hal-hal lain yang
diluar lillahi taaala, semuanya diketahui Allah SWT. Di dunia ini kita bisa saja
berbohong, mencla-mencle, berliku-liku atau memanipulasi perkataan yang sudah
dikeluarkan mulutnya sendiri, karena di dunia ini banyak kesempatan bagi syaithan
menggoda kita. Tetapi kelak di akhirat syaithan itu melepaskan diri. Maka kita harus
benar-benar memahami dan mengerti sebelum mengambil suatu langkah.

II. PENJELASAN DAN ALASAN ATAS ESTAPETA KONSTITUSIONAL


Alasan keabsahan Estafeta Kepemimpinan yang dipangku mulai dari AFW dan
MYT sesuai dengan legalitas pengangkatan Imam dalam NII poin 2 yaitu tergantung
situasi dan kondisi yang sesuai dengan MKT No.11 Th.1959 kemudian telah
terpenuhinya syarat konstitusional yaitu diangkat berdasarkan apa? Diangkat oleh
siapa? Pada saat diangkat jabatannya apa? Dan telah terpenuhi pula 4 parmeter
yang ada. Antara lain sebagai berikut:

1.

AFW yang menjabat sebagai KUKT dan menjadi satu-satunya jajaran yang
termasuk dalam MKT No.11 Th.1959 yang masih ada, yang secara otomatis
berkewajiban menggantikan posisi Imam.

2.

MYT yang menjabat sebagai leader dalam tim 12 telah ditunjuk langsung Oleh AFW
yang menurut MKT No.11 memiliki Purbawisesa penuh.

Mujahidin yang benar-benar bertujuan memperoleh ridla Allah maka tidak


perduli siapapun orangnya sebagai Imam apabila pengangkatannya sudah sesuai
dengan realisasi MKT No.11 Th.1959, karena berpegang kepada sabda Nabi SAW:

Dengarlah dan taatilah walapun yang diangkat sebagai pimpinanmu ialah


seorang budak Habsyi yang kepalanya seperti kismis.

Hadist diatas jelas sekali menjelaskan bahwa kepemimpinan yang sah dalam
Islam yakni yang memiliki nilai legalitas, diangkat sesuai dengan perundang
undangan. Artinya, didalam Islam keimaman tidak berdasarkan figuritas sebab
apabila figuritas tentu tidak perlu ada ungkapan kata budak Habsy

fawwazalfaruq
Just another WordPress.com site

Estapeta Kepemimpinan NII


Posted on 3 September 2011
0

Mengingat kondisi riil NII dalam keadaan sebagaimana termaktub dalam SELAYANG
PANDANG maka perjalanan estafeta kepemimpinan NII guna meng-estafetakan perjuangan (Qs.

3:144) sehingga mencapai sasaran ideal berdasarkan penjelasan proklamasi No.5 poin a,b,c,d dan
juga guna menghindari timbulnya perpecahan dan penafsiran yang salah terhadap kondisi NII
sekarang, maka harus diperhatikan 4 landasan sebagai tolak ukur estapeta kepemimpinan NII
hari ini:
Landasan Idiil (syari)
Landasan Konstitusional
Landasan Oprasional
Landasan Historis
1. Landasan Idiil (syari)
a) Berdasarkan Al Quran, menurut Al Quran bahwa syarat orang boleh diangkat menjadi
wali/amir/imam/kholifah adalah harus memenuhi syarat umum dan syarat khusus.
- Syarat umum, berdasarkan QS.Al Maidah : 55 Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah,
Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat,
seraya mereka tunduk (kepada Allah).
- Syarat khusus , berdasarkan QS.An Nisa : 89 Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir
sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka
janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolong (Wali) kamu hingga mereka
berhijrah pada jalan Allah. Maka jika mereka berpaling[330], tawan dan bunuhlah mereka di
mana saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorangpun di antara mereka menjadi
pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong
b) Berdasarkan Hadits Shoheh, Nabi bersabda : Artinya: Apabila satu amanah diserahkan
kepada bukan ahlinya maka tunggulah kehancurannya.
2. Landasan Konstitusional
a) Berdasarkan Qonun Azasy NII, Legalitas pengangkatan Imam dalam Negara Islam Indonesia
ada dua cara yaitu : Pertama dengan jalan musyawarah Majelis Syuro, apabila dalam keadaan de
facto. Perhatikan Qonun Azasy Bab 14 pasal 12 ayat 2 yang berbunyi: Imam dipilih oleh majelis
syuro dengan suara paling sedikit 2/3 dari seluruh anggota. Yang dimaksud dengan majelis syuro
ialah majelis syuro yang riil, bukan hanya sekedar pengakuan sebagai majelis syuro dan
Negaranya pun sudah menguasai wilayah secara de facto. Sedangkan dalam Darurat Perang saat
ini belum ada majelis syuro atau parlemen, sebab sidang parlement itu harus jelas bukan
sembunyi-sembunyi. Melainkan harus diketahui oleh semua kalangan sehingga kemudian hari
tidak ada lagi yang bisa mengadakan Majelis syuro tandingan. Berbeda dengan keadaan wilayah
yang belum dikuasai NII maka banyak yang mengatasnamakan Majelis Syuro dengan anggota
yang sembarangan anggota, yakni yang pengangkatannya tidak bersumber dari Qonun Asazy.
Kedua, Pengangkatan Imam itu dilakukan oleh Dewan Imamah, bila masih dalam Darurat
Perang. Jadi, dalam NII ini bahwa pengangkatan Imam tidak mutlak oleh Majelis Syuro,
melainkan tergantung situasi dan kondisinya, sesuai dengan Maklumat Komandeman Tertinggi

No.11 tahun 1959 dalam PDB (Pedoman Darma Bakti). Sebelum dikemukakan bunyi maklumat
tersebut, terlebih dulu perhatikan contoh dari Rosul SAW sewaktu menghadapi Perang Mutah
yang pertama. Rosulullah SAW mengumumkan pengangkatan Zaid bin Haritsah sebagai
Panglima Perang. Kemudian juga sederetan nama calon pengganti Panglima Perang sebagai
estafetanya, sehingga apabila pimpinan itu syahid tidak perlu musyawarah calon yang tercantum
dalam maklumat itu masih ada. Dalam maklumat itu disebutkan, bahwa apabila Zaid bin haritsah
gugur, maka tampilah Jafar bin Abi Thalib memegang komando. Jika Jafar bin Abi Thalib
gugur maka diganti Abdullah bin Rawahah. Jika Abdullah bin Rawahah gugur maka pimpinan
diserahkan kepada ummat (musyawarah). Kenyataannya terjadi, selagi Abdullah bin rawahah
yakni orang yang tercantum dalam maklummat itu masih ada, maka tidak diadakan musyawarah.
Jika para mujahid NII bertafakur mengapa hal ini terjadi, tentu sebagai sunnah bisa terjadi pada
NII, beda dalam versi; sama dalam substansi. Dari itu sungguh ironis bila ada mujahid yang
menyepelekan MKT No.11 1959 mengenai estafeta Imam. Memang, ada yang berkata, itukan
untuk Panglima Perang, bukan untuk pusat. Tetapi, perhatikan bahwa Panglima Perang pusat
pada waktu itu adalah Rosululloh SAW, masa ia mengangkat lagi Panglima Perang pusat
sedangkan Nabi itu masih ada. Dengan demikian yang merupakan sunnah dalam hal
pengangkatan pemimpin itu bukan dari soal pusat atau bukan, tetapi dari hal nilai legalitasnya.
Selanjutnya perhatikan Bab XV Perubahan Qonun Asazy Pasal 34 dalam hal cara berputarnya
roda Pemerintahan. Ayat 1; Pada umumnya roda pemerintahan NII berjalan menurut dasar yang
ditetapkan dalam Qonun Asazy, dan sesuai dengan pasal 3 dari Qonun Asazy, sementara belum
ada parlement(Majelis Syuro), segala undang-undang ditetapkan oleh Dewan Imamah dalam
bentuk maklummat-maklummat yang ditandai oleh Imam. Dari bunyi Undang-undang tersebut
itu dapat dipahami bahwa dalam Qonun Asazy ada istilah Majelis Syuro bukan berarti Majelis
Syuro harus selalu ada, melainkan tergantung situasi dan kondisi. Dengan demikian musyawarah
pangangkatan imam bisa dilakukan oleh Dewan Imamah, sehingga para anggota yang
bermusyawarahnya pun bisa sedikit dan jelas tidak mesti dari semua wilayah Indonesia,
melainkan bisa mengikuti situasi dan kondisi NII. Hal demikian tidak bertentangan dengan
sunnah Nabi SAW dan sunnah Khulafaur Rasyidin. Sabda Nabi SAW: Hendaklah kamu
sekalian berpegang teguh sunnahku dan sunnah khalifah-khalifah yang sama mengikuti petunjuk
yang benar. (H.R.Abu Daud)
3. Landasan Oprasional, yaitu PDB (Pedoman Darma Bakti). Salah satu Undang-undang yang
ditetapkan oleh Dewan Imamah dalam bentuk maklummat yang ditandatangani oleh Imam yaitu
yang tercantum dalam MKT No.11, tahun 1959 mengenai estafeta Imam NII dalam Darurat
Perang ialah :
K.P.S.I. dipimpin langsung Imam Plim. T.APNII. Jika satu dan lain hal ditunjuk dan
diangkatnyalah seorang Panglima Perang selaku penggantinya, dengan purbawisesa penuh.
Calon pengganti Panglima Perang Pusat ini diambil dari dan diantara Anggota-anggota KT
termasuk didalamnya KSU dan KUKT atau dari dan diantara Panglima Perang yang
kedudukannya setaraf dengan kedudukan anggota-anggota KT.
Bila diperhatikan bahwa Anggota Komandemen Tertinggi (AKT) sebelum tahun 1962 adalah
tidak banyak. Atau setaraf dengan AKT seperti halnya KUKT, itu hanya satu. Juga KSU hanya

satu. Bahkan sejak tertawannya Imam S.M. Kartosoewirjo tahun 1962 keadaannya semrawut
sehingga pada waktu itu banyak Mujahid yang kebingungan, apakah ada kelanjutannya. Sebab,
pada waktu itu secara keseluruhan NII, banyak yang menganggapnya hancur lebur, tampak
diantara yang sebelumnya sebagai AKT sudah banyak yang berganti baju, menyerahkan senjata
kepada musuh, kemudian menandatangani pertanyaan menyesal, dan mencaci maki NII serta
menyatakan setia kepada Pemerintah RI dengan pancasilanya. Terlepas dari soal hati mereka, hal
demikian telah menimbulkan kecurigaan dan ketidakpercayaan terhadap sebagian bekas
Panglima TII. Dan lumrah bila sebagian Mujahid putus hubungan.
Hal ini dikuatkan dengan amanat Assyahid Imam S.M Karrtosoewiryo dalam Penjelasan 3 :
Ancer-ancer MKT No.11 tahun 1959 Ikutilah zaman, yang beredar secepat kilat kejarlah waktu,
dan janganlah biarkan waktu mengejar-ngejar kita! Gunakanlah setiap saat dan detik untuk
menunaikan perang mentegakkan Kalimatillah, dalam bentuk dan sifat apa dan manapun!
Ketahuilah! Sekali lampau, ia tidak berulang kembali! Songsonglah kedatangan kembali Imam
Plm.T.dengan realisasi M.K.T Nomor 11 ini! Tunjukkanlah bukti patuh setiamu kepada Allah!
Kepada Rosululloh SAW.! Dan kepada ulil amrimu, Ulil Amri Islam, tegasnya : Imam-Plm.T.!
Itulah jalan Jihad Fi Sabilillah, satu-satunya Sirathal-Mustaqim!.
4. Landasan Historis, Fakta dan Data (Terlampir).
Kesimpulan:
Bila hari ini ada yang mengaku menjadi Imam NII maka timbanglah dengan 4 landasan tersebut
terutama landasan operasionalnya yakni MKT no. 11 Tahun 1959
Ajukanlah 3 pertanyaan dibawah ini yang diambil berdasarkan MKT no. 11 tahun 1959 untuk
menguji kebenaran Imam NII:
Siapa yang mengangkat anda menjadi Imam NII ?
Berdasarkan apa anda diangkat menjadi Imam NII ?
Pada waktu diangkat, sebelumnya anda menjabat apa di NII ?
Bila orang tersebut tidak bisa menjawab atau salah menjawab yang tidak sesuai dengan MKT no.
11 tahun 1959 maka orang tersebut berarti BUKAN IMAM NII alias ngaku-ngaku saja.
Llebih jelasnya silakan download disini untuk mengetahui kepemimpinan NII yang
INKSONTITUSIONAL

fawwazalfaruq
Just another WordPress.com site

Memahami kembali Sejarah Darul Islam


di Indonesia
Posted on 3 September 2011
0

Mengungkapkan sejarah perjuangan Darul Islam di Indonesia, sama pentingnya dengan


mengungkapkan kebenaran. Sebab perjalanan sejarah gerakan ini telah banyak dimanipulasi,

bahkan berusaha ditutup-tutupi oleh penguasa. Rezim orde lama dan kemudian orde baru,
mengalami sukses besar dalam
membohongi serta menyesatkan kaum muslimin khususnya, dan bangsa Indonesia umumnya
dalam memahami sejarah masa lalu negeri ini.
Selama ini kita telah tertipu membaca buku-buku sejarah serta berbagai publikasi sejarah
perjuangan umat Islam diIndonesia.Sukses besar yang diperoleh dua rezim penguasa di
Indonesia dalam mendistorsi sejarah Darul Islam, adalah munculnya trauma politik di kalangan
umat Islam. Hampir
seluruh kaum muslimin di negeri ini, memiliki semangat untuk memperjuangkan agamanya,
bahkan seringkali terjadi hiruk pikuk di ruang diskusi maupun seminar untuk hal tersebut. Tetapi
begitu tiba-tiba memasuki
pembicaraan menyangkut perlunya mendirikan Negara Islam,
kita akanmenyaksikan segera setelah itu mereka akan menghindar dan bungkam seribu bahasa.
Di masa akhir-akhir ini, bahkan semakin banyak tokoh-tokoh Islam yang menampakkan
ketakutannya terhadap persoalan Negara Islam.
Mantan Ketua Umum PBNU, K.H. Abdurrahman Wahid misalnya, secara terus terang bahkan
mengatakan : Musuh utama saya adalah Islam kanan, yaitu mereka yang menghendaki
Indonesia berdasarkan Islam dan menginginkan berlakunya syariat Islam.
(Republika, 22 September 1998, hal. 2 kolom 5). Selanjutnya ia katakan : Kita akan
menerapkan sekularisme, tanpa mengatakan hal itu sekularisme.
Salah satu partai berasas Islam yang lahir di era reformasi ini, malah tidak bisa menyembunyikan
ketakutannya sekalipun dibungkus dalam retorika melalui slogan gagah:
Kita tidak memerlukan negara Islam. Yang penting adalah negara yang Islami. Bahkan, dalam
suatu pidato politik, presiden partai
tersebut mengatakan: Bagi kita tidak masalah, apakah pemimpin itu muslim atau bukan, yang
penting dia mampu mengaplikasikan nilai-nilai universal seperti kejujuran dan keadilan.
Demikian besar ketakutan kaum muslimin terhadap issu negara Islam, melebihi ketakutan orangorang kafir dan sekuler, sampai-sampai mereka tidak menyadari bahwa segala isme (faham) atau
pun Ideologi di dunia ini berjuang meraih kekuasaan untuk mendirikan negara berdasarkan isme
atau ideologi
yang dianutnya.
Selama 32 tahun berkuasanya rezim Soeharto, sosialisasi tentang Negara Islam Indonesia seakan
terhenti. Oleh karena itu adanya bedah buku atau pun terbitnya buku-buku yang mengungkapkan
manipulasi sejarah ini, merupakan perbuatan luhur dalam meluruskan distorsi sejarah yang
selama
bertahun-tahun menjadi bagian dari khazanah sejarah bangsa.
Sejak berdirinya Republik Indonesia, rakyat negeri umumnya, telah di
tipu oleh penguasa, hingga saat sekarang. Umat Islam yang menduduki jumlah mayoritas telah
disesatkan pemahaman sejarah perjuangan Islam itu sendiri.

Sudah seharusnya, di masa reformasi ini, umat Islam menyadari bahwa di Indonesia pernah ada
suatu gerakan anak bangsa yang berusaha membangun supremasi Islam, yaitu Negara Islam
Indonesia yang berhasil diproklamasikan, 7 Agustus 1949, dan berhasil mempertahankan
eksistensinya hingga 13
tahun lamanya (1949-1962). Namun rezim yang berkuasa telah memanipulasi sejarah tersebut
dengan seenaknya, sehingga umat Islam sendiri tidak mengenal dengan jelas sejarah masa
lalunya.
Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo, adalah sebuah nama yang cukup problematis dan kontroversial
di negara Indonesia, dari dulu hingga saat ini. Bahwa dia dikenal sebagai pemberontak, harus
kita luruskan.Bukan saja demi membetulkan fakta sejarah yang keliru atau sengaja dikelirukan,
tetapi juga supaya kezaliman sejarah tidak terus berlanjut terhadap seorang tokoh yang
seharusnya dihormati.
Semasa Orla berkuasa (1947-1949) yang merupakan puncaknya perjuangan Negara Islam
Indonesia, SM. Kartosuwiryo memang dikenal sebagai pemberontak. Tetapi fakta yang
sebenarnya adalah, Kartosuwiryo sesungguhnya tokoh penyelamat bagi bangsa Indonesia, lebih
dari apa yang dilakukan oleh Soekarno dan tokoh tokoh nasionalis lainnya.
Pada waktu Soekarno bersama tentara Republik
pindah ke Yogyakarta sebagai akibat dari perjanjian Renville, yang menyebutkan bahwa wilayah
Indonesia hanya tinggal Yogya dan sekitamya saja, dan wilayah yang masih tersisa itu pun,
dipersengketakan antara Belanda dan Indonesia, sehingga pada waktu itu nyaris Negara
Kesatuan Republik Indonesia sudah tidak ada lagi. Dan yang ada hanyalah negara-negara serikat,
baik
yang sudah terbentuk, atau pun yang masih dalam proses melengkapi syarat-syarat kenegaraan.
Seperti Jawa Barat, ketika itu dianjurkan oleh Belanda supaya membentuk Negara Pasundan,
namun belum terbentuk sama sekali, karena belum adanya kelengkapan kenegaraan.
Ketika segala peristiwa yang telah disebutkan di atas, menggelayuti atmosfir politik Nusantara,
pada saat itu Indonesia dalam keadaan vacuum of power. Pada saat itulah, Soekarno
memerintahkan semua pasukan untuk pindah ke Yogyakarta berdasarkan perjanjian Renville.
Guna memberi legitimasi Islami, dan untuk rnenipu umat Islam Indonesia dalam memindahkan
pasukan ke Yogya, Soekarno telah memanipuiasi terminologi al-Quran dengan menggunakan
istilah Hijrah untuk menyebut pindahnya pasukan Republik, sehingga nampak Islami dan tidak
terkesan melarikan diri. Namun S.M. Kartosuwiryo
dengan pasukannya tidak mudah tertipu, dan menolak untuk pindah ke Yogya. Bahkan bersama
pasukannya, ia berusaha mempertahankan wilayah jawa Barat, dan menamakan Soekarno dan
pasukannya sebagai pasukan liar yang kabur dari medan perang.
Jauh sebelum kemerdekaan, yaitu pada tahun 1930-an, istilahhijrah sudah pernah
diperkenalkan, dan dipergunakan.sebagai metode perjuangan modern yang brillian oleh S.M.
Kartosuwiryo, berdasarkan tafsirnya terhadap sirah Nabawiyah. Ketika itu, pada tahun 1934
telah muncul dua metode perjuangan

yaitu cooperatif dan non cooperatif. Metode non cooperatif, artinya tidak mau masuk ke dalam
parlemen dan bekerja sama dengan pemerintah Belanda namun bersifat pasif, tidak berusaha
menghadapi penguasa yang ada. Metode ini sebenamya dipengaruhi oleh politik SWADESI,
politik Mahatma Gandhi dari India. Lalu muncullah S.M. Kartosuwiryo dengan metode Hijrah,
sebuah metode yang berusaha membentuk komunitas sendiri, tanpa kerjasama dan aktif,
berusaha untuk melawan kekuatan penjajah.
Akan tetapi, pada waktu itu, metode ini dikecam keras oleh Agus Salim, karena menganggap
S.M. Kartosuwiryo menerapkan metode hijrah ini di dalam suatu masyarakat yang belum melek
politik. Sehingga ia kemudian berusaha menanamkan politik dan metode hijrah itu kepada
anggota PSII pada
khususnya.
Dengan harapan setelah memahami politik, mereka mau menggunakan metode ini, karena paham
politik sangat penting. Namun, Agus Salim menolaknya, karena ia tidak setuju dengan politik
tersebut. Menurutnya rakyat atau anggota partai hanyalah boleh mengetahui masalah mekanisme
organisasi tanpa mengetahui konstelasi politik yang sedang berlangsung, dan hanya elit
pemimpin
saja yang boleh mengetahui. Sedangkan hijrah adalah berusaha menarik diri dari perdebatan
politik, kemudian berusaha membentuk barisan tersendiri dan berusaha dengan kekuatansendiri
untuk mengantisipasi sistem perjuangan yang tidak cukup progresif dan tidak Islami.
Faktor inilah yang menjadi awal perpecahan PSII, yaitu melahirkan PSII Hijrah yang memakai
metode hijrah dan PSII Penyadar yang dipimpin Agus Salim.
Walaupun metode Hijrah, bagi sebagian tokoh politik saat itu, terlihat mustahil untuk digunakan
sebagai metode perjuangan, namun ternyata dapat berjalan efektif pada tahun 1949 dengan
terbentuknya Negara Islam Indonesia yang diproklamasikan dibawah bendera
Bismillahirrahmaniirrahim.
Sehingga pantaslah, jika kita tidak memperhatikan rangkaian sejarah sebelumnya secara
seksama, memunculkan anggapan bahwa berdirinya Negara Islam Indonesia berarti adanya
negara di dalam negara, karena Proklamasi RI pada tahun 1945 telah lebih dahulu dilakukan.
Namun sebenamya jika kita memahami sejarah secara benar dan adil, maka kedudukan Negara
Islam Indonesia dan RI adalah negara dengan negara. Karena negara RI hanya tinggal wilayah
Yogyakarta waktu itu, sementara Negara Islam Indonesia berada di Jawa Barat dan mengalami
ekspansi (pemekaran) wilayah.
Daerah Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Aceh mendukung berdirinya
Negara Islam Indonesia. Dan dukungan itu bukan hanya berupa pernyataan atau retorika belaka,
tapi ikut bergabung secara revolusional. Barangkakali benar, bahwa Negara Islam Indonesia
adalah satu-satunya gerakan rakyat yang disambut demikian meriah di beberapa daerah di
indonesia.
Melihat sambutan yang gemilang hangat dari saudara muslim lainnya, maka rezim Soekarno
berusaha untuk menghambat tegaknya Negara Islam Indonesia bersama A.H. Nasuion, seorang

tokoh militer beragama Islam yang dibanggakan hingga sekarang, tetapi ternyata mempumyai
kontribusi yang negatif
dalam perkembangan Negara Islam Indonesia. Dia bersama Soekarno berusaha menutupi segala
hal yang memungkinkan S.M. Kartosuwiryo dan Negara lslam Indonesia kembali terangkat
dalam masyarakat, seperti penyembunyian tempat eksekusi dan makam mujahid Islam tersebut.
Nampaklah sekarang bahwa sebenarnya penguasa Orla dan Orba, telah melakukan kejahatan
politik dan sejarah sekaligus, yang dosanya sangat besar yang rasanya sulit untuk dimaafkan.
Mungkin bisa diumpamakan, hampir sama dengan dosa syirik dalam pengertian agama, yang
merupakan dosa terbesar dalam Islam. Karena prilaku politik yang mereka pertontonkan, telah
menyesatkan masyarakat dalam memahami sejarah perjuangan Islam di Indonesia dengan
sebenarnya.
Berbagai rekayasa politik untuk memanipulasi sejarah telah dilakukan sampai hal yang sekecilkecilnya mengenai perjuangan serta pribadi S.M. Kartosuwiryo.
Seperti pengubahan data keluarganya, tanggal dan tahun lahirnya. Semua itu ditujukan agar
SMK dan Negara Islam Indonesia jauh dari ingatan masyarakat.
Sekalipun demikian, S.M. Kartosuwiryo tidak berusaha membalas tindakan dzalim pemerintah
RI. Pernah suatu ketika Mahkamah Agung (Mahadper) menawarkan untuk mengajukan
permohonan grasi (pengampunan) kepada presiden Soekarno, supaya hukuman mati yang telah
dijatuhkan kepadanya
dibatalkan, namun dengan sikap ksatria ia menjawab,
Saya tidak akan pernah meminta ampun kepada manusia yang bernama Soekarno.
Kenyataan ini pun telah dimanipulasi. Menurut Holk H. Dengel dalam bukunya berbahasa
Jerman, dan dalam terjemahan Indonesia berjudul: Darul Islam dan Kartosuwiryo,
Angan-angan yang gagal, mengakui bahwa telah terjadi manipulasi data sejarah berkenaan
dengan sikap Kartosuwiryo menghadapi tawaran grasi tersebut. Tokoh sekaliber Kartosuwiryo
tidak mungkin minta maaf, namun ketika kita baca dalam terjemahannya yang diterbitkan oleh
Sinar Harapan telah diubah sebaliknya, bahwa Kartosuwiryo meminta ampun kepada Soekamo,
dan kita tahu Sinar Harapan adalah bagian dari kekuatan Kristen yang bahu -membahu dengan
penguasa sekuler dalam mendistorsi sejarah Islam.
Dalam majalah Tempo 1983, pernah dimuat kisah seorang petugas eksekusi S.M. Kartosuwiryo,
yang menggambarkan sikap ketidak pedulian Kartosuwiryo atas keputusan yang ditetapkan
Mahadper RI kepadanya. Ia mengatakan bahwa 3 hari sebelum hukuman mati dilaksanakan,
Kartosuwiryo tertidur nyenyak, padahal petugas eksekusinya tidak bisa tidur sejak 3 hari
sebelum pelaksanaan hukuman mati. Dari sinilah akhimya diketahui kemudian dimana pusara
Kartosuwiryo berada, yaitu di pulau Seribu.
Usaha untuk mengungkapkan manipulasi sejarah adalah sangat berat. Satu di antara fakta sejarah
yang dimanipulasi, adalah untuk mengungkap kebenaran tuduhan teks proklamasi dan UUD

Negara Islam Indonesia adalah jiplakan dari proklamasi Soekarno-Hatta. Yang sebenamya terjadi
justru kebalikannya.
Ketika Hiroshima dan Nagasaki di bom (6 9 Mei 1945) S.M. Kartosuwiryo sudah tahu melalui
berita radio, sehingga ia berusaha memanfaatkan peluang ini untuk sosialisasi proklamasi Negara
Islam Indonesia. Ia datang ke Jakarta bersama pasukan Hisbullah dan mengumpulkan massa
guna mensosialisasikan kemungkinan berdirinya Negara Islam Indonesia, dan rancangan konsep
proklamasi Negara Islam lndonesia kepada masyarakat. Sebagai seorang tokoh nasional yang
pernah ditawari sebagai menteri pertahanan muda yang kemudian ditolaknya, melakukan hal ini
tentu bukan perkara sulit. Salah satu di antara massa yang hadir dalam pertemuan tersebut adalah
Sukarni dan Ahmad Subarjo.
Mengetahui banyaknya dukungan terhadap sosialisasi ini, mereka menculik Soekarno-Hatta ke
Rengasdengklok agar mempercepat proklamasi RI sehingga Negara Islam Indonesia tidak jadi
tegak. Bahkan dalam bukunya, Holk H. Dengel menyebutkan tanggal 14 Agustus 1945 Negara
Islam Indonesia telah di proklamirkan, tetapi yang sebenarnya baru sosialisasi saja. Ketika di
Rengasdengklok Soekamo menanyakan kepada Ahmad Soebardjo, sebagaimana ditulis Mr.
Ahmad Soebardjo dalam bukunya Lahirnya Republik Indonesia.
Pertanyaan Soekarno itu adalah: Masih ingatkah saudara, teks dari bab Pembukaan UndangUndang Dasar kita ?
Ya saya ingat, saya menjawab,Tetapi tidak lengkap seluruhnya.
Tidak mengapa, Soekarno bilang, Kita hanya memerlukan kalimat-kalimat yang menyangkut
Proklamasi dan bukan seluruh teksnya.
Soekarno kemudian mengambil secarik kertas dan menuliskan sesuai dengan apa yang saya
ucapkan sebagai berikut : Kami rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan.
Jika kesaksian Ahmad Soebardjo ini benar, jelas tidak masuk akal, karena kita tahu bahwa UUD
1945 baru disahkan dan disetujui tanggal 18 Agustus 1945 setelah proklamasi. Sehingga
pertanyaan yang benar semestinya adalah, Masih ingatkah saudara akan sosialisasi proklamasi
Negara Islam Indonesia? Maka wajarlah jika naskah Proklamasi RI yang asli terdapat banyak
coretan.
Jelaslah bahwa ternyata Soekarno-Hatta yang menjiplak konsep naskah proklamasi Negara Islam
Indonesia, dan bukan sebaliknya. Memang sedikit sejarawan yang mengetahui mengenai
kebenaran sejarah ini. Di antara yang sedikit itu adalah Ahmad Mansyur Suryanegara, beliau
pernah mengatakan bahwa S.M. Kartosuwiryo pernah datang ke Jakarta pada awal Agustus 1945
bersama pasukan Hizbullah dan Sabilillah.
Sebenarnya, sebelum hari-hari menjelang proklamasi RI tanggal 17 Agustus 1945,
Kartosuwiryo telah lebih dahulu menebar aroma deklarasi kemerdekaan Islam, ketika
kedatangannya pada awal bulan Agustus setelah mengetahui bahwa perseteruan antara Jepang
dan Amerika memuncak dan menjadi bumerang bagi Jepang. Ia datang ke Jakarta bersama
dengan beberapa orang pasukan laskar Hisbullah, dan segera bertemu dengan beberapa elit
pergerakan atau kaum nasionalis untuk memperbincangkan peluang yang mesti diambil guna
mengakhiri dan sekaligus mengubah determinisme sejarah rakyat Indonesia.

Untuk memahami mengapa pada tanggal 16 Agustus pagi Hatta dan Soekamo tidak dapat
ditemukan di Jakarta, kiranya Historical enquiry berikut ini perlu diajukan : Mengapa Soekarno
dan Hatta mesti menghindar begitu jauh ke Rengasdengklok padahal Jepang memang sangat
menyetujui persiapan kemerdekaan Indonesia? Mengapa ketika Soebardjo ditanya Soekarno,
apakah kamu ingat pembukaan Piagam Jakarta ? Mengapa jawaban yang diberikan dimulai
dengan kami bangsa Indonesia ?
Bukankah itu sesungguhnya adalah rancangan Proklamasi yang sudah dipersiapkan
Kartosuwiryo pada tanggal 13 dan 14 Agustus 1945 kepada mereka ? Pada malam harinya
mereka telah dibawa oleh para pemimpin pemuda, yaitu Soekarni dan Ahmad Soebardjo, ke
garnisun PETA di Rengasdengklok, sebuah kota kecil yang terletak di sebelah barat kota
Karawang, dengan dalih melindungi mereka bilamana meletus suatu pemberontakan PETA dan
HEIHO. Ternyata tidak terjadi suatu pemberontakan pun, sehingga Soekamo dan Hatta segera
menyadari bahwa kejadian ini merupakan suatu usaha memaksa mereka supaya menyatakan
kemerdekaan di luar rencana pihak Jepang, tujuan ini mereka tolak. Laksamana Maida mengirim
kabar bahwa jika mereka dikembalikan dengan selamat maka dia dapat mengatur agar pihak
Jepang tidak menghiraukan bilamana kemerdekaan dicanangkan. Mereka mempersiapkan naskah
proklamasi hanya berdasarkan ingatan tentang konsep proklamasi Islam yang dipersiapkan SM.
Kartosuwiryo pada awal bulan Agustus 1945. Maka, seingat Soekarni dan Ahmad
Soebardjo, naskah itu didasarkan pada bayang-bayang konsep proklamasi dari S.M.
Kartosuwiryo, bukan pada konsep pembukaan UUD 1945 yang dibuat oleh BPUPKI atau PPKI.
(Al Chaidar, Pengantar Pemikiran Politik Proklamator Negara Isalam Indonesia S.M.
Kartosoewirjo, hal. 65, Pen. Darul Falah, Jakarta).
Demikianlah, berbagai manipulasi sejarah yang ditimpakan kepada Darul Islam dan
pemimpinnya, sedikit demi sedikit mulai tersibak, sehingga dengan ini diharapkan dapat
membuka cakrawala berfikir dan membangun kesadaran historis para pembaca.
Lebih dari itu, upaya mengungkap manipulasi sejarah Negara Islam Indonesia yang dilakukan
semasa orla dan orba oleh para sejarawan merupakan suatu keberanian yang patut didukung,
supaya pembaca mendapatkan informasi yang berimbang dari apa yang selama ini berkembang
luas.
Kami bersyukur kepada Allah Malikurrahman atas antusiame generasi muda Islam dalam
menerima informasi yang benar dan obyektif mengenai sejarah perjuangan menegakkan Negara
Islam dan berlakunya syariat Islam di negeri ini. Semoga Allah memberi hidayah dan kekuatan
kepada kita semua, sehingga perjuangan menjadikan hukum Allah sebagai satu-satunya sumber
dari segala sumber
hukum dalam kehidupan berbangsa dan bernegara segera terwujud di Indonesia yang, menurut
sensus adalah negara yang penduduknya mayoritas beragama Islam. Amin, Ya Arhamar Rahimin

Jadilah Mujahid yang Mukhlis !


Posted on 3 September 2011
0

Ketika engkau seorang diri, menjelang tidur atau seusai sholat, dibalik terali besi atau di tengah
pengejaran, atau mungkin di saat-saat terakhir ditembak mati, maka fikirkanlah apa sebenarnya
yang engkau cari selama ini? Apa dibalik semua ini? Mengapa engkau rela habiskan uangmu,
korbankan kebebasanmu, engkau singkirkan kesenanganmu? Jauh dari keluarga, terpisah dari
sanak kerabat, apa yang kau cari dibalik semua itu? Ketenaran? Kepahlawanan? Nama baik?
Harta rampasan? Kekuasaan? Jabatan atau apa? Jika kau lakukan semua pengorbanan itu hanya
demi nama baik semata, sekedar pujian belaka, atau sekedar decak kagum manusia saja, maka
alangkah murahnya engkau menjual diri!

Hati-hati, kalau engkau salah memasang niat, maka engkau akan termasuk golongan pertama
dilemparkan ke dalam neraka! Sudah di dunia menderita, hidup dibayangi ketakutan, harta
binasa, di akhirat kekal di dalam adzab, naudzubillahi min dzalik.
Dari itu, gemarlah berdoa, agar Alloh SWT senantiasa jadikan amalmu lebih baik dari
perkataanmu, dan hatimu lebih baik dari amalmu. Mintalah pada-Nya, agar Dia karuniakan hati
yang ikhlas, sebab itu modal utama untuk bertemu dengan-Nya.

Amanat Asy Syahid Imam


S.M Kartosoewiryo
Posted on 3 September 2011
0

dalam Penjelasan 3 : Ancer-ancer MKT No.11 tahun 1959:


Ikutilah zaman, yang beredar secepat kilat ! kejarlah waktu, dan janganlah biarkan waktu
mengejar-ngejar kita! Gunakanlah setiap saat dan detik untuk menunaikan perang mentegakkan
Kalimatillah, dalam bentuk dan sifat apa dan manapun! Ketahuilah! Sekali lampau, ia tidak
berulang kembali! Songsonglah kedatangan kembali Imam Plm.T.dengan realisasi M.K.T Nomor
11 ini! Tunjukkanlah bukti patuh setiamu kepada Allah! Kepada Rosululloh SAW.! Dan kepada
ulil amrimu, Ulil Amri Islam, tegasnya : Imam-Plm.T.! Itulah jalan Jihad Fi Sabilillah, satusatunya Sirathal-Mustaqim!.
Isi MKT No.11, tahun 1959 mengenai estafeta Imam NII dalam Darurat Perang ialah :
K.P.S.I. dipimpin langsung Imam Plim. T.APNII. Jika satu dan hal lain, ia berhalangan
menunaikan tugasnya, maka ditunjuk dan diangkatnyalah seorang Panglima Perang selaku
penggantinya, dengan purbawisesa penuh.
Calon pengganti Panglima Perang Pusat ini diambil dari dan diantara Anggota-anggota KT
termasuk dalamnya KSU dan KUKT atau dari dan diantara Panglima Perang yang kedudukannya
setaraf dengan kedudukan anggota-anggota KT, termasuk didalamnya KSU dan KUKT, yang
kedudukannya dianggap setaraf dengan kedudukan anggota-anggota KT.

Marhalah Jiha
Posted on 3 September 2011
0

Sebagaimana telah dipahami bersama bahwa roda perjuangan NII didasarkan pada konstitusi
yang berlaku yakni Qonun Asasi, Stafrecht dan Pedoman Darma Bakti (PDB) yang berisi MKTMKT yang ditandatangani oleh Imam NII.
Berbicara perjuangan NII maka kita pada saat ini meneruskan (estapeta) program perjuangan NII
hasil konferensi Ciasyong Tahun 1948. Untuk saat ini Pemerintah NII dalam masa perang (masa
berjuang) telah merumuskan Tahapan Jihad (Marhalah Jihad).
Dasar Pemikiran
Lahirnya Marhalah Jihad ini merupakan penerjemahan dan penyikapan atas suatu kondisi yang
sedang dihadapi NII, dimana kondisi tersebut terangkum dalam Penjelasan Singkat Proklamasi
NII point 5,6 dan 7. Silakan klik link dibawah ini untuk memahaminya:
http://abuqital1.wordpress.com/category/proklamasi-nii-dan-penjelasannya/
Selain itu juga merupakan penerjemahan dan penyikapan atas kenyataan historis dari pemikiran
para pejuang Islam yang berkonferensi di Cisayong pada tanggal 12-13 Februari 1948 yang
menghasilkan 7 program perjuangan. Silakan klik link dibawah ini untuk memahaminya:
http://abuqital1.wordpress.com/program-perjuangan/
Pokok-pokok Marhalah Jihad
Ada 5 pokok dalam marhalah jihad ini yakni:
Idad yaitu mempersiapkan kekuatan yang meliputi kekuatan sumber daya insani (SDI) dan
sumber daya material (SDM) serta kekuatan lainnya (mastathotum) (pahami QS. 8:60, 9:46,
2:165)
Ribath yaitu menjaga perbatasan wilayah Islam yang dikuasai (pahami QS. 8:60, 3:200).
Berkaitan dengan NII maka ribath ini adalah menguasai kembali wilayah ribath NII yang telah
dirampas oleh RI. Semenjak kekalahan NII oleh RI maka wilayah kekuasaan NII telah
dicaplok semua oleh RI sampai sekarang.
Qital yaitu perang fii sabilillah (pahami QS. 22:39, 2:216, 9:14-15, 9:29)
Futuh yaitu kemenangan Islam (pahami QS. 48:1). Berkaitan dengan NII maka pengertiannya
adalah penaklukan wilayah Indonesia dari kekuasaan thoghut laknatulloh.
Khilafah yaitu institusi politik Islam yang bersifat dunia (multinasional) yang dipimpin oleh
seorang kholifah. Kemutlakan adanya seorang kholifah telah disinyalir sejak manusia pertama
diciptakan (pahami QS. 2:30, 17:70)
Sasaran, Tujuan dan Target Marhalah Jihad
Sasarannya ialah memerdekakan bumi Alloh dari kekuasaan orang-orang kafir dimulai di
Indonesia. Tujuannya adalah memberlakukan hukum Islam dimuka bumi Alloh dimulai di

Indonesia. Sedangkan targetnya yaitu tegaknya Negara Kurnia Alloh Negara Islam Indonesia
(NKA-NII) dan tegaknya khilafah fil Ardh.
Untuk mencapai sasaran, tujuan dan target marhalah jihad tersebut tentunya harus adanya
persiapan (Idad) yakni Pembangunan Ummat baik secara personil maupun jamaah (institusi)
sebagai penopangnya. Adapun pembangunan ummat tersebut adalah:
Pembangunan di bidang Ideologi (Aqidah Islam dan Ideologi NII) (Pahami QS. 2:138, 4:9,
9:111-112, 2:214)
Pembangunan dibidang teritorial wilayah NII sesuai yang telah dikalim oleh proklamasi NII
(Pahami QS. 21:105, 33:27)
Pembangunan dibidang aparatur NII sebagai penanggungjawab pemerintahan dan komando
perang di seluruh tingkatan baik struktural, fungsional maupun kesatuan angkatan perang NII
(APNII).
Pembangunan dibidang ekonomi, keuangan dan logistik perang yang sesuai syariat Islam (QS.
9:20, 7:57-58)
Pembangunan dibidang hukum yang bersumber kepada Al Quran dan Hadits Shohih sehingga
menjadi hukum Islam yang dapat memberikan keadilan bagi keseluruhan warga Negara. Hukum
Islam yang dimaksud adalah hukum yang berkenaan dengan tata Negara (ahkamu sulthoniyyah)
dan juga hukum yang terkait dengan aqidah, ibadah dan muamalah.
Pembangunan dibidang Angkatan Perang NII (APNII) yang meliputi struktural, personil,
logistik, taktik dan strategi serta intelijen sebagai alat pertahanan Negara (Pahami QS. 8:60).
Pembagunan dibidang Perhubungan yakni hubungan interinsuler, hubungan diplomatik
internasional seperti menjalin hubungan gerakan jihad di negeri lainnya dan hubungan
koordinatif dengan faksi-faksi NII yang telah ada.
BERITA GEMBIRA.!!!
Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana Isa Ibnu
Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: Siapakah yang akan menjadi
penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah? Pengikut-pengikut yang setia itu
berkata: Kamilah penolong-penolong agama Allah, lalu segolongan dari Bani Israil beriman
dan segolongan lain kafir; Maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman
terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang. (QS. 61:14)
Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu
dan meneguhkan kedudukanmu. (Qs. 47:7)
10. Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat
menyelamatkanmu dari azab yang pedih?
11. (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta
dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.

12. niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di
dalam jannah Adn. Itulah keberuntungan yang besar.
13. dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan
kemenangan yang dekat (waktunya). dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang
beriman. (QS. 61:10-13)
PERINGATAN.!!!
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, Padahal belum datang kepadamu
(cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh
malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga
berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: Bilakah datangnya pertolongan
Allah? Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu Amat dekat. (QS. 2:214)
Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada
tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat
kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. yang demikian itu karena mereka kafir
kepada ayat-ayat Allah dan membunuh Para Nabi tanpa alasan yang benar. yang demikian itu
disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas. (QS. 3:112)
Sesungguhnya orang-orang yang menukar iman dengan kekafiran, sekali-kali mereka tidak
dapat memberi mudharat kepada Allah sedikitpun; dan bagi mereka azab yang pedih. (QS.
3:177)

,Menjongsong AD-DAULATUL
ISLAMIJAH
Posted on 3 September 2011
0

RIWAJAT PERDJUANGAN UMMAT DAN BANGSA.


1. Zaman Belanda kolonial dulu.
Sjahdan, maka sebelum menggambarkan perdjalanan riwajat revolusi dimasa jang akan datang,

suatu perdjuangan Ummat dan perdjuangan bangsa, perdjuangan kemerdekaan dan perdjuangan
Agama, suatu perdjuangan kemerdekaan jang tiada taranja dalam tarich dunia, terutama sekali
dalam tempo2 dan riwajat Indonesia dikala silam, maka ingin sekali kami hendak melukiskan
dengan tjara populer dan elementer, dengan tjara mudah, betapa gerangan kiranja perdjalanan
riwajat bangsa kita didalam masa kl. 7 tahun lamanja.
Kami mulaikan dengan djatuhnja Pemerintah Pendjadjahaa Belanda di Indonesia (awal 1942),
atau penjerbuan Djepang di daerah kepulauan kita ini, hingga sesudah daerah Republik diserbu
oleh Belanda, karena akibat daripada aksi polisionil jang kedua (Desember 1948).
Pada zaman kolonial Belanda dulu jang berachir dengan penjerbuan Djepang ke Indonesia
(1942), maka bangsa kita dapat mentjatat riwajatnja dengan pedih dan pilu hati. Karena tiap2 kali
gerakan Ummat dan bangsa hendak naik dan mendaki. tiap2nja itu menghadapi pintu besi dan
djurang serta lurah jang amat dalam dan tjuram, sehingga tiada mungkin melantjutkan
perdjuangan. Oleh karenanja, maka perdjuangan kemerdekaan dan perdjuangan kebangsaan,
begitu djuga perdjuangan Agama, selalu kandas, dengan karena sebab tekanan, hambatan dan
tindasan dari pihak pendjadjah.
Sewaktu2 tindakan gerakan itu merupakan paksaan dengan sendjata. Setiap kali timbul gerakan
jang agak revolusioner, agak kiri, maka tangan besi turun, menjapu benih2 gerakan itu.
Tangkapan, penahanan, pembuian dan pembuangan, bukanlah peristiwa jang aneh dalam tjatatan
tarich perdjuangan di Indonesia menghadapi keganasan pendjadjah.
Walhasil Bangsa Indonesia dan Ummat Islam pada masa jang lalu sudah tjukup kenjang
makan ,,pil-pahit ala Batavia atau bikinan Den Haag.
Hatta maka pendjadjahan Belanda di Indonesia, pada dewasa itu merupakan ,,kebon-binatang,
dimana masing2 binatang dan seluruh kebon itu dilingkungi oleh pagar besi jang amat kuat, ialah
undang2 dan fasal2 dalam Hukum Siksa Hindia Belanda (karet artikelen) dan hak2 luar biasa
(exorbitante rechten).
Tiap2 pintu daripada kandang2 binatang itu didjaga oleh mandor2 Belanda, jang merupakan
polisi, pamong pradja, tentara.
Oleh sebab itu, sebuas-buas binatang jang sudah masuk kandang dalam kebon binatang itu, maka
kemerdekaannja bergerak dan 1ingkungannja bertindak terbatas pula dengan batas2 kandang.
Setinggi2 burung terbang dan setjepat-tjepat kuda lari, tetap pula ia didalam kandangnja.
Demikian pula gigi jang tadjam dan kuku jang pandjang dari pada seekor harimau jang sudah
masuk perangkap, terutama jang sudah masuk dalam kandang dikebon binatang, tidak sedikitpun
menolong dia. Sekali masuk dalam perangkap pendjadjahan jang merupakan berbagai-bagai
djabatan dan tingkatan hidup djangankan sudah masuk salah satu kandang didalam kebon
binatang itu, maka lenjap-musnahlah semua kemerdekaan, walaupun ia mula pertama seorang
radja jang bermahkota jang gagah dan perkosa.
Sekali mendjadi hamba, tetaplah ia hamba, walau dihiasi dengan kebesaran, pangkat, dan
kemegahan dunia apapun.
2. Ganti tuan.
Ditengah-tengah panas terik pada zaman pendjadjahan Belanda, maka turunlah hudjan saldju
dari Tokyo.
Orang menjangka, bahwa itulah Kurnia Tuhan!, itulah pertolongan Tuhan, jang akan pandai
menjelamatkan Ummat dan bangsa Indonesia daripada Neraka Dunia dan Neraka Achirat kelak.
Bahkan sebagian daripada alim-ulama jang buta politik (dan buta masjarakat pada waktu itu
menjangka, bahwa Djepang adalah ,,Ratu Adil, Imam Mahdi, Imamul Huda, jang akan

menjapu semua kekufuran dan pendjadjahan di Indonesia.


Walhasil, setelah beberapa minggu dan bulan, anak Dewi Amaterasu itu tinggal di Indonesia,
maka njatalah, bahwa datangnja Djepang di Indonesia, bukanlah sekali2 untuk memerdekakan
Ummat dan Bangsa Indonesia daripada belenggu pendjadjahan. Bahkan anak Dewata itu ingin
sekali menggantikan kedudukan Belanda di Indonesia.
Bedanja pendjadjahan Belanda dan pendudukan Djepang, seperti perbedaan antara ,,kebon
binatang dan ,,komidi kuda (circus).
Masing2 anggota ,,komedi kuda itu memainkan rolnja, menurut ketjakapan dan ketangkasannja
sendiri2.
Ada harimau jang ,,tertawa, kuda jang ,,berdiri, gadjah jang ,,duduk, monjet jang ,,naik
speda, dan lain2 keadjaiban jang amat luar biasa sekali.
Semua tari-tarian itu menurutkan komando dari tuannja. Habis permainan, lajar ditutup, dan
semuanja anggota circus itu pulang kembali kekandangnja masing2.
Maka kera tetap kera, walaupun tadinja dalam permainan ia merupakan seorang akrobaat
(pemain) jang amat ulung dan berpakaian sematjam manusia.
Walhasil, kedatangan Djepang disini, bukanlah sekali untuk menolong rakjat daripada
kesengsaraan lahir dan batin, jang telah berabad-abad lamanja dideritanja, bahkan menambah
kerusakan dan malapetaka, menjempurnakan kedjahilan jang sudah2.
Maklum keadaan negerinja amat serba kurang dan sempit, sehingga terpaksalah mengambil
berbagai-bagai bahan, terutama bahan perang, dari daerah jang didudukinja.
Djepang menapis-ledis segala kekajaan Indonesia !
Kekajaan Indonesia itu tidak hanja merupakan benda kasar (materi) jang diambil dari alam,
tetapi djuga kekajaan diri, bahkan otak manusiapun ditapis dan diperah, hingga tinggal sampah
manusia belaka.
Bolehlah kiranja kita tjatat dalam bukti riwajat Indonesia, bahwa Djepang sebagai pendjadjah
memang masuk golongan jang istimewa.
Hanja dalam beberapa tahun sadja, Djepang dapat menarik kekajaan Indoncsia sebanjak
kekajaan Indonesia jang diperas oleh Belanda, selama berabad-abad lamanja.
Sungguh mentadjubkan !
Sekali lagi rakjat Indonesia tertipu !
3. Banteng mentjium darah.
Djepang diserang oleh bom atom. Situasi militer dunia beralih seketika. Dengan pergantian
situasi militer jang amat mendadak itu, maka berganti pulalah politik dunia dengan segera.
Perubahan politik dan militer didalam Keradjaan Tenno Heika itu amat tjepat sekali
mempengaruhi semua situasi di Indonesia.
Djepang tekuk lutut, dan api revolusi jang pertama mulailah berkobar diseluruh kepulauan
Nusantara.
Daripada djiwa jang tertekan, daripada djiwa jang tertindas, djiwa penakut dan djiwa pengetjut
itu, dengan tolong dan Kurnia Ilahi, mendadak mendjadi djiwa pahlawan, djiwa revolusioner,
djiwa jang tidak kenal damai, djiwa pemberani jang 1uar biasa dan jang tidak kenal takut kepada
siapa dan apapan djua.
Malahan, seringkali kita dapat menjaksikan, bahwa gelombang revolusi Nasional itu sungguh
terlampau amat luar biasa sekali dan kadang2 melampaui batas2 ekstremisme.
Memang begitulah hendaknja sifat revolusi. Dan begitu pulalah kiranja hukum alam jang berlaku
diseluruh alam ini: hukum sebab dan akibat (causaliteitswet) dan hukum aksi dan reaksi.

Maka pada waktu itu tampaklah Kebesaran Tuhan dan Maha KuasaNja, jang meliputi,
menggenggam dan mengekang seluruh alam mumkin ini.
Hanja Ia-lah jang pandai menghidupkan bangkai jang mati, dan mematikan barang sesuatu jang
hidup. Dan hanja Allah sendirilah jang pandai menghidupkan Bangsa jang sudah mati,
mematikan Bangsa jang hidup dengan megahnja.
Alhamdulillah, dengan tjurahan darah yang membasahi bumi Allah pada waktu itu, seluruh rakjat
bangsa dan berbangkit serentak serta berdjuang menuntut kemerdekaannja. Pada waktu itu,
tongkat (takeyari) melawan senapang, kelewang melawan mitraljur tetapi karena
Tolong dan Kurnia Allah dan karena berkat keberanian mendadak jang tiada bandingannja, maka
tentara Djepang jang gagah perkosa itu sebagian besar dapat dilutjuti oleh rakjat, sedang
barangsiapa dan apapun djua jang malang melintang dalam djalan revolusi itu, terlindaslah dan
hantjur lebur sama sekali.
Belanda jang penakut itu baru sadja mendjedjakkan kakinj di Tandjung Priok (Djakarta) dan
Tandjung Perak (Surabaja), tidaklah, berani melandjutkan langkahnja, melainkan ia minta
bantuan kepada Uncle Sam (Inggeris ), jang lalu menurunkan ten taranja di Indonesia.
Katanja, begitulah istilah jang dipakai oleh Inggeris, akar menjelesaikan tawanan2 Djepang dan
lain2 jang berkenaan dengan urusan peperangan. Tetapi pada hakikatnja Inggeris-lah jang
mendjadi tangga pertama bagi Belanda masuk di Indonesia, terutama dipulau Djawa.
Sementara itu, selama petjah Perang di Eropa, hingga waktu masuk kembali di Indonesia, kurang
lebih 4 tahun setengah, Belanda kekurangan modal, terutama sekali jang merupakan bekal dan
alat peperangan, Dengan djalan matjam2 perdjandjian rahasia, maka Amerika memberikan
pindjaman jang tjukup kepada Belanda. untuk merebut kembali djadjahan jang lama.
Dalam pada itu agen2 Belanda dan mata2 dimasukkan dalam tubuhnja rakjat Indonesia, terutama
didalam kalangan tentara dan pemerintahan. Belum pula terhitung diumlahnia agen2 Belanda
dan mata2 jang sudah lebih dahulu berkeliaran didalam tubuhnja Ummat Bangsa kita, sebelum
Belanda kembali di Indonesia.
4. Diplomasi pertama.
Pada bulan2 pertama Belanda mengulurkan tangannja, jang disambut oleh Pemerintah Indonesia.
Waktu itu masill memerlukan djenderal Inggeris sebagai pengantara.
Lambat laun, diplomasi dilangsungkan, dan mulailah dilakukan pembitiaraan di Djakarta.
Belanda mulai mendjedjaki kakinja di Djakarta.
Kemudian dengan perantaraan Inggeris dan dikawal oleh tentara Republik sendiri (waktu itu
masih merupakan B.K.R. Badan Keamanan Rakjat) masuk kekota Bandung dan Bogor.
Dalam pada itu revolusi masih terus-menerus menggelora dan pertempuran terdjadi ditiap2
sudut.
5. Diplomasi menghambat revolusi.
Sementara dilakukan diplomasi jang pertama itu, maka revolusi nasional jang lagi menggelora
itu makin ditekan dan dihambat. Orang mengadakan ,,gentjatan sendjata, menentukan batas2
bagi tiap2 fihak.
Dan tiap2 kali diadakan ,,peraturan baru, baik jang merupakan gendjatan sendjata maupun jang
lainnja, maka Belanda mempergunakan kesempatannja, untuk memperkokoh kedudukannja, baik
politis maupun militer.
Lagi pula semasa api revolusi masih menggelora dengan dahsjatnja, maka dengan tabah hati
Agen2 Belanda meng-indjeksikan ,,ratjun pembangunan dalam tubuhnja masjarakat Indonesia,

Djuga didalam kalangan tentara, Sehingga seleksi (pemilihan) mulai berdjalan, dan bahan2
perdjuangan jang revolusioner mulai menderita tekanan. Berbagai-bagai tipu daja jang halus2
didjalankan, dengan alasan jang bagus2 dan muluk2, terutama sekali dengan alasan2 untuk:
(1) Memelihara persatuan, (2) mentjegah timbulnja perang saudara, (3) mendjaga kedudukan,
harga dan kehormatan Republik dimata dunia internasional, (4) dan berbagai-bagai tipu-muslihat
jang lainnja.
6. Ketjakapan Sjahrir mendjual negara.
Dengan tjara jang amat nakal, maka Sjahrir naik tachta. Ia mendjadi ketua K.N.I. Pusat dan
kemudian mendjadi Perdana Menteri jang kekuasaannja hampir2 tidak terbatas. Dengan tjara dan
laku jang istimewa, jang hanja dapat dilakukan oleh seorang diplomat chianat sematjam Sjahrir
itu, maka ia berhasil mentjapaikan maksudnja ialah:
a. menghambat derasnja gelombang revolusi nasional, dan
b. mengikat Indonesia dengan tali pendjadjahan jang pertama merupakan Naskah Linggadjati,
jang ditanda-tanganinja kl. setahun setengah, setelah meletus revolusi nasional di Indonesia.
7. Amir pura2 anti Sjahrir.
Dalam pada itu, maka Amirpendjual Bangsa dan Negara Kedua jang amat ,,masjhur itu
pura2 bersikap anti Sjahrir.
Dengan tjara itu, maka Amir menggantikan kedudukan Sjahrir dalam kalangan Pemerintah
Republik.
Amir-pun ,,maha kuasa tak bedanja dengan Sjahrir.
8. Diplomasi kedua dilakukan.
Dengan tiara jang agak berlainan dengan Sjahrir, maka Amir pun lalu mendjalankan rolnja,
politis dan militer.
Dengan tjara jang amat tjerdik dan ulung, ia dapat mentjapai kan maksudnja, jang senantiasa
mendjadi idam-idamannja, siang dan malam, ialah:
1. Menghentikan roda revolusi nasional, sampai batas jang paling rendah; dan
2. Mengikat Indonesia dengan tali pendjadjahan jang kedua, jang berwudjudkan Naskah Renville
(17 Djanuari 1948).
9. Bahtera Republik terdampar.
Dengan ditanda-tanaaninja Naskah Renville itu, maka bahtera Republik terdampar disuatu pantai
jang amat dangkal sekali sehingga Djawa sebelah Baratdemikian pula bagian! jang lainnja
terlepaslah daripada ikatan dengan Pemerintah Republik Indonesia.
10. Djawa sebelah Barat mendjadi daerah pendudukan.
Dalam beberapa minggu setelah Naskah Renville ditanda-tangani, maka daerah Djawa sebelah
Barat merupakan daerah pen dudukan alias daerah pendjadjahan. Sebab TNI sudah mengalir
(bukan ,,hidjarah) kedaerah Republik dan pegawai2 sipil dan lainnja pun mendjadi pegawai
pemerintah Belanda, selainnja jang djuga ikut berangkat kedaerah Republik.
11. Tolong Allah tiba, Revolusi Islam meletus.
Pada masa kedjatuhan dan keruntuhan jang amat dahsjat itu (debacle), maka seluruh Djawa
sebelah Barat mungkin djuga daerah2 pendudukan jang lainnjadiliputi oleh awan jang amat
gelap dan keruh.
Orang tidak tahu, kemana djalan, apa jang harus diperbuat kemana arah jang ditudju
Wallahu Alam !
Mereka berlaku dan berbuat sendiri2, menurut kejakinan dan pikirannja.

(1) Ada jang berangkat kedaerah Republik, karena ia merasa tidak aman dan tidak terdjamin
keselamatannja, djika tetap tinggal didaerah pendudukan.
Orang ini setidak-tidaknja mempunjai pandangan dan filsafat jang agak djauh. Bahkan
diantaranja ada pula orang2 jang ber-ideologi, sekurang2nja orang jang ,,tidak ridla menerima
pendjadjahan.
(2) Ada jang pulang kembali ketempat pelcerdjaannja jang asli. Misalnja: bekas pegawai negeri,
kembalilah mendjadi pegawai negeri lagi.
Jang tadinja pedagang, pun pulang pula mendapat kedai atau warungnja.
Golongan kedua ini rata2 adalah orang2 jang tidak ber-ideologi, dan sanggup hidup didalam
masiarakat dan keadaan jang manapun djua. Djiwa ,,jahudi jang serupa itu sanggup pula
menerima pendjadjahan lantaran ,,lebih berat isi perut nja daripada isi kepala dan isi hatinja.
(3) Ada jang mengubur dirinja hidup2, ialah orang2 jang passif. Orang2 atau golongan ini tidak
menjukai pendjadjahan, tetapi tak kuasa dan tak suka ichtiar. Ingin melandjutkan perdjuangan,
tetapi tidak sanggup menderita atau tidak tahu djalan, atau tidak berani tanggung djawab atas
segala ma tjam kemungkinan dan kepahitan, jang mungkin tumbuh daripadanja. Tapi mereka itu
tidak pula suka pergi kedaerah Republik dan, seolah2 terpaku oleh kampung halamannja.
(4) Diantara mereka jang tertulis dalam (3), ada djuga jang masih selalu mengharap-harap
pertolongan dari Republik atau dari kawan2nja (tentara atau sipil) jang tempo hari berangkat
kedaerah Republik. Gerangan orang2 atau golongan2 ini (diantaranja Slw.) serta pegawai2 sipil
Pemerintah Republik masuk dalam daerah pendudukan Djawa sebelah Barat.
(5) Hanjalah sebagian ketjil daripada Pemimpin2 jang ber-ideologi Islam, jang masih tetap
berpendirian: ,,sanggup melandjutkan perdjuangan Islam, hingga terlaksana berdirinja Negara
Islam. atau mati pada djalan sutji.
(6) Dikala jang serupa itu dimasa tiap! djalan tidak dapat dilalui dan ditempuh dengan tjara akal,
maka terdjadilah peristiwa jang pertama jalah: Ummat Islam angkat sendjata, menghadapi musuh
djahanam jang ganas dan kedjam itu, ialah Belanda dan kaki tangannya. Letusan pertama itu
terdjadi pada tgl. 17 Pebruari 1948, di daerah Tjiamis Utara, dalam lingkungan Gunung Tjupu.
Maka api revolusi Islam jang pertama menjalalah, dan meluas diseluruh pelosok Indonesia.
Sehingga pada saat ini hampir meratalah mendjalarnja revolusi itu, jang merupakan
pemberontakan rakjat, pemberontakan ummat, melawan si durdjana pendjadjah.
12. Betapa nasibnja Republik ?
Setelah meletusnja revolusi, maka berkali-kali Republik menderita kedjatuhan jang amat
membahajakan dirinja. Tetapi karena penjakit sudah amat meningkat tinggi, maka sisakit tak
dapat merasakannja lagi. Sudah amat lebih djauh melampaui batas maksimum daripada krisis
penjakit dan penderitaan sesuatu bangsa.
Buktinja, kalau ada ,,dokter atau ,,dukun masjarakat jang ingin mengobati penjakit itu, maka
sisakit (patint) itu menolak dengan keras, bahkan ada kalanja ,,dokter dan ,,du kun itu diusir
mentah-mentah, kalau perlu dengan kekerasan. Republik sakit keras. Republik tidak sadar lagi
akan dirinja.. Para kahin atau dukun-dukun palsu, jang memang sengadja memberi ratjun,
supaja sisakit lekas melepaskan njawanja, selalulah menantikan adjalnja sisakit itu, dari dekat.
Penjakit diplomasi makin menghebat. Orang diberi ,,pengharapan kosong, supaja pertjaja dan
berkiblat kepada politik internasional jang penuh dengan tipu daja tipu muslhat itu. Orang tak
sadar lagi akan kekuatan dirinja. Bahkan kekuatan jang adapun makin diperkurang, dengan
alasan-alasan ,,rasionalisasi palsu dll.
Ratjun pembangunan mengalir bersama-sama dengan darah masjarakat, sehingga tiada lagi

bagian masjarakat (cel) seketjil-ketjilnja sekalipun, jang lepas daripada ,,ratjun pembangunan
itu.
Walhasil, semangat-malioboro, ( ) jang mendjadi realisasi (perwudjudan) daripada degradasi dan
demoralisasi, ukuran kerendahan achlak dan budi pekerti (immoraliteit dan karakterloosheid),
maka kerendahan budi dan keruntuhan achlak jang serupa itulah jang seringkali dipertontonkan
orang sebagai tjontoh, dengan megah, mewah dan tjongkaknja.
Dengan gambaran sepatah dua patah kata jang tertulis di atas, maka tiap-tiap politikus jang agak
berpengalaman dan berpendirian jang luas, apalagi djika ia mempunjai hati dan djiwa
perdjuangan jang tulus ichlas, nistjaja akan dapat memperhitungkan:
,,Bahwa dalam suatu masa jang dekat, Republik akan djatuh sebagai negara.
O, nasib ! O, nasib ! O, nasib !
Memang, kalau bukan karena nasib jang sudah disuratkan Allah bagi Republik, agaknja kitapun
harus menjesalkannja !
Tetapi kami pertjaja, Allah Maha Kuasa, Maha Bidjaksana, Maha Mengetahui, dan pandai
menentukan segala sesuatu menurut kehendakNja !
Tiada sesuatu jang diluarnja, dan keluar daripadaNja. Bahkan dengan djatuhnja Republik
Indonesia timbullah kepertjajaan kami, bahwa dengan djalan itulah Allah akan membukakan
pintu Sjurga Dunia dan Sjurga Achirat, bagi tiap-tiap Muslim jang sengadja sungguh2 hendak
menghambakan dirinja kepada Allah semata-mata.
Insja Allah.
Djadi djatuhnja Republik tidaklah sekali-kali mentadjubkan seperti sangkaan kita semula,
walaupun hanja didalam waktu sehari semalam sekalipun.
13. Nasib dan tingkatan Republik kedepan.
Setinggi-tinggi tingkatan Republik dimasa jang mendatang rupanja tidaklah djauh daripada garis
jang telah ditentukan oleh naskah Renville. Bahkan makin lama makin berkurang. Lebih-lebih
lagi, karena agen-agen Belanda jang sudah bersarang didalam tubuhnja masjarakat, terutama
dalam kalangan pemerintahan (militer dan sipil) senantiasa bekerdja dengan giatnja, untuk
menurunkan dan meruntuhkan sebuah Republik, sampai kepada harkat dan deradjat ,, negara
merdeka.(Tulisan ini terdapat dalam buku M. Isa Anshary, Sebuah Manifesto, Bandung: Badan
Penerbit Pasifik, 1952, hal. 43-53)

NII DAN ORDE BARU


Posted on 3 September 2011
0

Berbicara tentang Komando Jihad, tidak bisa lepas dari gerakan NII (DI/TII) pimpinan SM
Kartosoewirjo (SMK). Karena, seluruh tokoh penting yang terlibat di dalam gerakan Komando
Jihad ini, adalah petinggi NII (DI/TII) pimpinan SMK yang dieksekusi pada September 1962 di
sebuah pulau di Teluk Jakarta.
Boleh dibilang, gerakan Komando Jihad merupakan salah satu bentuk petualangan politik para
pengikut SMK pasca dieksekusinya sang imam. Sebelumnya, pada Agustus 1962, seluruh warga

NII (DI/TII) yang jumlahnya mencapai ribuan orang, mendapat amnesti dari pemerintah.
Termasuk, 32 petinggi NII (DI/TII) dari sayap militer, belum termasuk Haji Ismail Pranoto
(Hispran) dan anak buahnya, yang baru turun gunung (menyerah kalah kepada pasukan Ali
Moertopo) pada 1974.
Dari 32 petinggi NII (DI/TII) yang telah menyerah[1] kepada pihak Soekarno tanggal 1 Agustus
1962 itu, sebagian besar menyatakan ikrar bersama, yang isinya:
Demi Allah, saya akan setia kepada Pemerintah RI dan tunduk kepada UUD RI 1945. Setia
kepada Manifesto Politik RI, Usdek, Djarek yang telah menjadi garis besar haluan politik Negara
RI. Sanggup menyerahkan tenaga dan pikiran kami guna membantu Pemerintah RI cq alat-alat
Negara RI. Selalu berusaha menjadi warga Negara RI yang taat baik dan berguna dengan dijiwai
Panca Sila. [2]
Sebagian kecil di antara mereka tidak mau bersumpah setia, yaitu Djadja Sudjadi, Kadar
Shalihat, Abdullah Munir, Kamaluzzaman, dan Sabur. Dengan adanya ikrar tersebut, maka
kesetiaan mereka kepada sang Imam telah bergeser, sekaligus mengindikasikan bahwa sebagai
sebuah gerakan berbasis ideologi Islam, NII (DI/TII) sudah gagal total. Dan sisa-sisa gerakan NII
pada saat itu (1962) dapat dikata sudah hancur lebur basis keberadaannya.
Setelah tiga tahun vakum, ada di antara mereka yang berusaha bangkit melanjutkan perjuangan,
namun dengan meninggalkan karakter militeristik dan mengabaikan struktur organisasi
kenegaraan NII. Mereka inilah yang meski sudah menerima amnesti namun tidak mau
bersumpah-setia sebagaimana dilakukan oleh sebagian besar mantan petinggi NII lainnya.
Gerakan tersebut menamakan diri sebagai gerakan NII Fillah (bersifat Non Struktural).
Kepemimpinan gerakan dijalankan secara kolektif oleh Kadar Shalihat dan Djadja Sudjadi.
Munculnya kelompok Fillah atau NII non struktural ini, ditanggapi serius oleh pihak militer
NKRI. Yaitu, dengan menciptakan keseimbangan, dengan cara melakukan penggalangan
kepada para mantan mujahid NII yang pernah diberi amnesti dan telah bersumpah setia pada
Agustus 1962 lalu.
Melalui jalur dan kebijakan Intelijen, pihak militer memberikan santunan ekonomi sebagai
bentuk welfare approach (pendekatan kesejahteraan) kepada seluruh mantan mujahid petinggi
NII yang menyerah dan memilih menjadi desertir sayap militer NII.
Nama-nama Tokoh Penting di Belakang Gerakan Komando Jihad.
Nama Danu Mohammad Hasan[3] yang pertama kali dipilih Ali Murtopo untuk didekati dan
akhirnya berhasil dibina menjadi orang BAKIN, pada sekitar tahun 1966-1967. Pendekatan
intelijen itu sendiri secara resmi dimulai pada awal 1965, dengan menugaskan seorang perwira
OPSUS bernama Aloysius Sugiyanto.[4] Tokoh selanjutnya yang menyusul dibidik Ali Murtopo
adalah Ateng Djaelani Setiawan.
Tokoh lain yang diincar Ali Murtopo dalam waktu bersamaan yang didekati Aloysius Sugiyanto
adalah Daud Beureueh mantan Gubernur Militer Daerah Istimewa ACEH tahun 1947 yang
memproklamirkan diri sebagai Presiden NBA (Negara Bagian Aceh) pada 20 September 1953,
dan menyerah, kembali ke NKRI Desember tahun 1962.
Selanjutnya pendekatan terhadap para mantan petinggi sayap militer DI-TII yang lain yang
berpusat di Jawa Barat dilakukan oleh Mayjen Ibrahim Aji, Pangdam Siliwangi saat itu.[5]
Mereka yang dianggap sebagai petinggi NII oleh Ibrahim Aji itu di antaranya: Adah Djaelani
dan Aceng Kurnia. Kedua mantan petinggi sayap militer DI ini pada saat itu setidaknya
membawahi 24-26 nama (bukan ulama NII). Sedangkan mereka yang dianggap sebagai mantan
petinggi sayap sipil DI yang selanjutnya menyatakan diri sebagai NII Fillah antara lain adalah
Kadar Shalihat, Djadja Sudjadi dan Abdullah Munir dan Kamaluzzaman membawahi puluhan

ulama NII.
Pengaruh dan Akibat Kebijakan Intelijen Ali Murtopo ORDE BARU.
Baik menurut kubu para mantan petinggi sayap militer maupun sayap sipil NII, politik
pendekatan pemerintah orde baru melalui Ibrahim Aji yang menjabat Pangdam Siliwangi
tersebut, sangat diterima dengan baik, kecuali oleh beberapa pribadi yang menolak uluran
pemerintah tersebut, yaitu Djadja Sudjadi[6] dan Abdullah Munir. Para mantan tokoh sayap
militer dan sayap sipil DI selanjutnya menjadi makmur secara ekonomi. Hampir masing-masing
individu mantan tokoh DI tersebut diberi modal cukup oleh Letkol Pitut Suharto berupa
perusahaan CV (menjadi kontraktor) dilibatkan dalam proyek Inpres, SPBU atau agen Minyak
Tanah.
Kebijakan OPSUS dan Intelijen selanjutnya menggelar konspirasi dengan meminta para mantan
laskar NII tersebut mengkonsolidasikan kekuatan melalui reorganisasi NII ke seluruh Jawa dan
Sumatra. Pada saat itu Ali Murtopo masih menjabat Aspri Presiden selanjutnya menjadi Deputi
Operasi Ka BAKIN dan merangkap Komandan OPSUS ketika mendekati detik-detik digelarnya
opera konspirasi dan rekayasa operasi intelijen dengan sandi: Komando Jihad di Jawa Timur.
Dalam waktu yang bersamaan Soeharto menyiapkan Renstra (Rencana Strategis) Hankam (19741978) sebagaimana dilakukan ABRI secara sangat terorganisir dan sistematis melalui penyiapan
420 kompi satuan operasional, 245 Kodim sebagai aparat teritorial dan 1300 Koramil sebagai
ujung tombak intelijen dalam gelar operasi keamanan dalam negeri yang diberi sandi Opstib dan
Opsus.
Sementara, pada saat yang bersamaan di tahun 1971-1973 tersebut Ali Murtopo juga melindungi
sekaligus menggarap Nurhasan al-Ubaidah Imam kelompok Islam Jamaah yang secara
kelembagaan telah dinyatakan sesat dan terlarang oleh Kejaksaan Agung tahun 1971, namun
pada waktu yang sama justru dipelihara serta diberi kesempatan seluas-luasnya melanjutkan
kiprahnya dengan missi menyesatkan ummat Islam melalui lembaga baru LEMKARI (Lembaga
Karyawan Islam) di bawah naungan bendera Golkar dan berganti nama menjadi LDII (Lembaga
Dakwah Islam Indonesia) yang berlanjut hingga sekarang.
Dari sinilah pendekatan itu berkembang menjadi makin serius dan signifikan, ketika Ali Murtopo
mengajukan ide tentang pembentukan dan pembangunan kembali kekuatan NII, guna
menghadapi bahaya laten komunis dari utara maupun dalam rangka mengambil alih kekuasaan.
Ide Ali Murtopo ini selanjutnya diolah Danu Mohammad Hasan dan dipandu Letkol Pitut
Suharto, disambut Dodo Muhammad Darda, Tahmid Rahmat Basuki (anak SMK) dan H.Ismail
Pranoto (Hispran).
Keberadaan dan latar belakang Letkol Pitut Suharto yang memiliki kedekatan hubungan pribadi
dengan Andi Sele di Makassar, juga dengan H. Rasyidi [7] di Gresik Jawa Timur, pada tahun
1968 akhirnya ditugaskan Ali Murtopo untuk mengolah hubungan dan keberadaan para mantan
petinggi NII yang sudah dirintisnya sejak 1965 tersebut dengan kepentingan membelah mereka
menjadi 2 faksi.
Faksi pertama diformat menjadi moderat untuk memperkuat Golkar, dan faksi kedua diformat
bagi kebangkitan kembali organisasi Neo NII.
Keterlibatan Pitut Suharto yang akhirnya dinaikkan pangkatnya menjadi pejabat Dir Opsus di
bawah Deputi III BAKIN terus berlanjut, Pitut tidak saja bertugas untuk memantau aktifitas para
mantan tokoh DI tersebut, tetapi Pitut sudah terlibat aktif menyusun berbagai rencana dan
program bagi kebangkitan NII, baik secara organisasi maupun secara politik termasuk aksi
gerakannya.
Ketika BAKIN membuat program pemberangkatan atau pengiriman pemuda (aktifis kader)

Indonesia ke Timur Tengah seperti Mesir, Syria, Libya dan Saudi Arabia yang diantara
alumnnya kemudian terkait dengan konflik Moro (MNLF) dan kelompok perlawanan Aceh
Pitut Suharto-lah yang ditunjuk Ali Murtopo untuk mengelola (membimbing, memantau,
mengurus dan menyelesaikan) masalah tersebut, sekalipun keberangkatan para kader aktifis
Indonesia ke Negara-negara Timur Tengah tersebut terbukti hanya untuk mempelajari pola-pola
gerakan Islam di sana, sembari mempelajari syariah sebagai cover, dan melakukan pelatihan
militer.
Tetapi antisipasi yang dilakukan pihak pemerintah Indonesia pada saat itu terlampau maju dan
cepat, sekitar tahun 1975 keberadaan kedutaan Libya di Jakarta dipaksa tutup. Tetapi skenario
Opsus terhadap kebangkitan organisasi NII terus digelindingkan. Bahkan Pitut Suharto (pihak
intelijen/orde baru) justru menggunakan isu politik Libya di mata Barat dan bangkitnya NII
tersebut dijadikan sebagai isu sentral terkait dengan bahaya laten kekuatan ekstrim kanan di
Indonesia.
Kebijakan Abbuse of Power Intelijen Ali Murtopo.
Bersamaan dengan kebijakan itu (memanfaatkan situasi politik terhadap Libya tersebut) strategi
Opsus yang dilancarkan melalui Pitut Suharto berhasil meyakinkan para Neo NII tersebut untuk
sesegera mungkin menyusun gerakan jihad yang terkonsentrasi di Jawa dan Sumatra untuk
melawan dan merebut kekuasaan Soeharto. Semakin cepat hal tersebut dilaksanakan semakin
berprospek mendapat bantuan persenjataan dari Libya, yang sudah diatur Ali Murtopo.
Berkat panduan Letnan Kolonel TNI AD Pitut Suharto[8] kegiatan musyawarah dalam rangka
reorganisasi NII yang meliputi Jawa-Sumatra tersebut berlangsung beberapa hari, hal itu justru
dilaksanakan di markas BAKIN jalan Senopati, Jakarta Selatan. Di sinilah situasi dan kondisi
(hasil rekayasa BAKIN-Ali Murtopo dan Pitut Suharto melalui kubu Neo NII Sabilillah di bawah
Daud Beureueh, Danu Mohammad Hasan, Adah Djaelani, Hispran dkk) berhasil didesakkan
kepada kubu Fillah yang dipimpin secara kolektif oleh Djaja Sudjadi, Kadar Shalihat dan
Abdullah Munir dkk untuk memilih kepemimpinan.
Hasil musyawarah kedua kubu (Fillah dan Sabilillah ini) yang dilakukan pada tahun 1976 ini
menetapkan, kepemimpinan NII diserahkan kepada Tengku Daud Beureueh sekaligus
membentuk struktur organisasi pemerintahan Neo NII yang terdiri dari Kementrian dan
Komando kewilayahan (dari Komandemen Wilayah hingga Komandemen Distrik dan
Kecamatan) namun tanpa dilengkapi dengan Majelis Syura maupun Dewan Syura.
Provokasi dan jebakan OPSUS terhadap para mantan tokoh DI berhasil, Struktur organisasi NII
kepemimpinan Daud Beureueh berdiri dan berlangsung di bawah kendali Ali Murtopo yang saat
itu menjabat sebagai Deputi Operasi Ka BAKIN melalui Kolonel Pitut Suharto.
Gerakan dakwah agitasi dan provokasi neo NII Sabilillah disponsori Pitut Suharto dan Ali
Murtopo mulai berkembang ke seantero pulau Jawa. Muatan dakwah, agitasi dan provokasi para
tokoh Neo NII bentukan Ali Murtopo-Pitut Suharto hanya berkisar seputar pentingnya struktur
organisasi NII secara riil.
Karenanya kegiatan seluruh anggota kabinet Neo NII adalah melakukan rekrutmen melalui
pembaiatan secepatnya untuk mengisi posisi pada struktur wilayah (Gubernur sekaligus sebagai
Pangdam = Komandemen Wilayah) dan posisi pada struktur Distrik (Bupati sekaligus sebagai
Kodim = Komandemen Distrik) seraya menebar janji akan segera memperoleh supply
persenjataan dari Libya sebanyak satu kapal[9] yang akan mendarat di pantai selatan Pulau Jawa.
Sasaran rekrutmen (pembaiatan) dilakukan hanya sebatas mengisi posisi pada komandemen
distrik struktur Neo NII, maka sasaran rekrutmen dipilih secara tidak selektif di antaranya adalah
para tokoh pemuda Islam dan ulama atau kiai yang nota bene sangat awam politik maupun

organisasi.
Tugas rekrutmen untuk Jawa Tengah dan Jawa Timur dilakukan oleh H. Ismail Pranoto dan H.
Husein Ahmad Salikun. Di Jawa Timur aktifitas rekrutmen bagi kebangkitan Neo NII yang
dilakukan oleh H. Ismail Pranoto tersebut sama sekali tidak terlihat ada tindak lanjut apapun,
baik yang berbentuk pelatihan manajemen dakwah dan organisasi maupun yang bersifat fisik
baris berbaris, menggunakan senjata atau merakit bom. Tetapi hanya terhitung selang sebulan
atau dua bulan kemudian, aparat keamanan dari Laksus tingkat Kodam, Korem dan Kodim
menggulung dan menyiksa mereka tanpa ampun.
Jumlah korban penangkapan oleh pihak Laksusda Jatim yang digelar pada tanggal 6-7 Januari
1977 terhadap para rekrutan baru H. Ismail Pranoto mencapai sekitar 41 orang, 24 orang di
antaranya diproses hingga sampai ke pengadilan.
H. Ismail Pranoto divonis Seumur Hidup, sementara para rekrutan Hispran yang juga disebut
sebagai para pejabat daerah struktur Neo NII tersebut, baru diajukan ke persidangan pada tahun
1982, setelah disimpan dalam tahanan militer selama 5 tahun, dengan vonis hukuman yang
bervariasi. Ada yang divonis 16 tahun, 15 tahun, 14 tahun hingga paling ringan 6 tahun penjara.
H. Ismail Pranoto disidangkan perkaranya di Pengadilan Negeri Surabaya tahun 1978 dengan
memberlakukan UU Subversif PNPS No 11 TH 1963 atas tekanan Pangdam VIII Brawijaya saat
itu, Mayjen TNI-AD Witarmin[10]. Sejak itulah UU Subversif ini digunakan sebagai senjata
utama untuk menangani semua kasus yang bernuansa makar dari kalangan Islam.
Nama Komando Jihad sendiri menurut H. Ismail Pranoto merupakan tuduhan dan hasil
pemberkasan pihak OPSUS, baik pusat maupun daerah (atas ide Ali Murtopo dan Pitut Suharto).
Sementara penyebutan yang berlaku dalam tahanan militer Kodam VIII Brawijaya
ASTUNTERMIL di KOBLEN Surabaya, mereka dijuluki sebagai jaringan Kasus Teror Warman
(KTW).
Sementara keberadaan Pitut Suharto sendiri sejak tanggal 6 Januari 1977 saat dimulainya
penangkapan terhadap H. Ismail Pranoto dan orang-orang yang direkrutnya sebagai kelompok
Komando Jihad Pitut justru pergi menyelamatkan diri dengan menetap di Jerman Barat, dan
baru kembali ke Indonesia setelah 6 atau 7 tahun kemudian.
Di Jawa Tengah sendiri aksi penangkapan terhadap anggota Neo NII rekrutan H. Ismail Pranoto
dan H. Husen Ahmad Salikun oleh OPSUS, seperti Abdullah Sungkar maupun Abu Bakar
Baasyir dan kawan-kawan berjumlah cukup banyak, sekitar 50 orang, akan tetapi yang diproses
hingga sampai ke pengadilan hanya sekitar 29 orang. Penangkapan terhadap anggota Neo NII
wilayah Jawa Tengah rekrutan H. Ismail Pranoto dan H. Husen Ahmad Salikun berlangsung
tahun 1978-1979.
Di Sumatera, aksi penangkapan secara besar-besaran berdasarkan isu Komando Jihad ini terjadi
sepanjang tahun 1976 hingga tahun 1980, dan berhasil menjaring dan memenjarakan ribuan
orang.
Sementara penangkapan terhadap para elite Neo NII yang musyawarah pembentukan
strukturnya dilakukan di markas BAKIN (jalan Senopati, Jakarta Selatan) seperti Adah Djaelani
Tirtapradja, Danu Mohammad Hasan, Aceng Kurnia, Tahmid Rahmat Basuki Kartosoewirjo,
Dodo Muhammad Darda Toha Mahfudzh, Opa Musthapa, Ules Sujai, Saiful Iman, Djarul Alam,
Seno alias Basyar, Helmi Aminuddin Danu[11], Hidayat, Gustam Effendi (alias Ony), Abdul
Rasyid dan yang lain dengan jumlah sekitar 200 orang, mereka ditangkap Laksus sejak akhir
1980 hingga pertengahan 1981.
Namun dari sekitar 200 orang anggota Neo NII yang ditangkap OPSUS tersebut, hanya sekitar
30 elitenya saja yang dilanjutkan ke persidangan, selebihnya dibebaskan bersyarat oleh OPSUS

termasuk beberapa nama yang menjadi tokoh komando KW-9 [12], kecuali satu nama tokoh
yang dibebaskan tanpa syarat, yaitu Menlu kabinet Neo NII yang bernama Helmi Aminuddin bin
Danu, salah seorang alumni program pemberangkatan atau pengiriman pemuda (aktifis kader)
Indonesia ke Timur Tengah (Madinah, Saudi Arabia) oleh Bakin.
Akan tetapi isu dan dalih keterkaitan dengan bahaya kebangkitan NII, Komando Jihad dan Teror
Warman berdasarkan hasil pengembangan penyidikan pihak keamanan terhadap mereka yang
pernah ditangkap maupun yang diproses ke pengadilan, oleh pihak OPSUS digunakan terus
untuk melakukan penangkapan-penangkapan secara berkelanjutan dan konsisten.
Sekitar medio 1980 OPSUS Jawa Timur melakukan penangkapan terhadap 5 tokoh pelanjut
Komandemen Wilayah Jawa Timur, Idris Darmin Prawiranegara. Kemudian dilanjutkan dengan
penangkapan berikutnya pada medio 1982, terhadap orang-orang baru yang direkrut Idris
Darmin di wilayah jawa timur dengan jumlah sekitar 26 orang.
Kesimpulan
Secara substansi, makna kebangkitan Neo NII yang lahir dibidani dan buah karya operasi
intelijen OPSUS tersebut, sangat tidak layak untuk dinilai dan atau diatasnamakan sebagai wujud
perjuangan politik berbasis ideologi Islam (apalagi sampai dikategorikan sebagai jihad suci fii
sabilillah).
Misi dan orientasi kiprah gerakan reorganisasi yang dilakukan para mantan tokoh sayap militer
NII tersebut adalah lebih didorong oleh dan dalam rangka memperoleh materi dan kedudukan
politis, kemudian bertemu-bekerjasama (bersimbiosis mutualistis) dengan para tokoh intelijen
BAKIN yang benci terhadap Islam. Dengan demikian gerakan Komando Jihad, Kebangkitan
Neo NII maupun para mantan tokoh sayap militer DI tersebut sulit dinilai sebagai perjuangan
yang murni untuk tegaknya Islam.
Perjuangan dan usaha para pihak atau pribadi yang dilakukan karena semangat dan ketulusan
untuk memperjuangkan Islam, yang tidak didorong dalam rangka memperoleh jabatan politis
atau sarana materi sebagaimana halnya sikap dan tindakan para mantan tokoh sayap sipil DI
tersebut, menunjukkan posisi mereka sebagai korban pengkhianatan para mantan tokoh sayap
militer DI sendiri dalam berpolitik.
Seluruh bentuk kerugian atau efek negatif yang menimpa masyarakat Neo NII adalah karena
provokasi dan agitasi para mantan tokoh sayap militer DI, yang secara sadar dan sukarela
menyetujui dan mendukung kebijakan intelijen OPSUS (orde baru). Oleh karenanya merekalah
yang harus bertanggungjawab atas hancurnya gerakan dakwah Islam dan citra negatif citra
negatif dakwah. Dalam hal ini, ada tiga pihak yang harus bertanggung jawab :
Pihak ke I adalah aparat teritorial pemerintah Orde Baru, mulai dari tingkat Kodim, Korem
hingga Kodam yang pada masa itu disebut sebagai aparat Laksusda (DanSatgas Intel atau Intel
Balak = Intelijen Badan Pelaksana) yang bertugas melakukan penangkapan, penyiksaan hingga
pemberkasan terhadap jaringan gerakan Islam (Neo NII, Komando Jihad, Teror Warman, Teror
Imran* dan Usrah) yang menjadi target obyek operasi intelijen. Pihak berikutnya adalah para
pemrakarsa, pembuat skenario dan sutradara dari operasi intelijen yang dirancang oleh sayap
intelijen yang berkuasa penuh di bawah struktur Kopkamtib.
Pihak ke I bisa juga disebut sebagai kekuatan bayangan dari struktur kekuasaan yang ada saat itu
namun diformat memiliki kewenangan penuh untuk merancang program, mekanisme dan
pengelolaan (mengendalikan) terhadap perjalanan sistem politik, ekonomi dan pemerintahan
yang berlaku. Pihak ke I sangat dimungkinkan untuk melakukan kerjasama dan menerima order,
baik dari penguasa domestik maupun asing, mengingat hukum Politik, kepentingan kekuasaan
dan intelijen selalu mengglobal, sesuai peta dan kubu ideologi yang eksis di dunia atau berlaku

universal.
Oleh karena itu pihak ke I diberi kewenangan luar bisa, baik dalam menyusun grand scenario
hingga tingkat pelaksanaan (juklak) yang dilakukan secara rahasia dan rapi, selanjutnya
dikordinasikan penerapan aturan mainnya dengan lemhannas dan departemen-departemen
maupun kementrian. Dengan demikian tugas, peran dan keberadaan pihak ke I menurut garis
besar haluan negara merupakan hal yang legal dan wajar, sekalipun untuk kepentingan itu harus
mengorbankan apa saja (abuse of power: terhadap demokrasi dan HAM) atau membuat
sandiwara dan rekayasa apa saja. Itulah hukum yang berlaku dalam dunia politik, kepentingan
kekuasaan dan intelejen.
Selanjutnya, pihak ke I lainnya adalah mereka yang menjadi inisiator membangkitkan neo NII,
dalam rangka memberikan stigma negative terhadap umat Islam, menciptakan beban psikologis
kepada umat Islam Indonesia yang hingga kini diposisikan sebagai produsen gerakan radikal
bahkan pelaku teror. Sebagai aparat negara seharusnya mereka menggali potensi rakyat dan
memberdayakan potensi tersebut ke tempat semestinya, bukan justru dijadikan instrumen politik
untuk menggapai kekuasaan dan atau mempertahankan kekuasaan.
- Pihak ke II adalah pihak yang secara sengaja dan sadar menjalin hubungan dengan pihak ke I,
yang dikenal dan dipahami sebagai pejabat intelejen militer sekaligus sebagai pejabat pemerintah
dan Negara yang licik dan kejam.
- Pihak ke III, adalah orang-orang yang bersedia direkrut dan memposisikan dirinya sebagai
pihak yang secara sadar telah terdorong dan termotivasi untuk berjihad secara ikhlas di jalan
Islam namun terperosok dan terlanjur masuk ke dalam struktur gerakan Neo NII. Posisi mereka
adalah sebagai korban tak sadar dari abuse of Power, sistem dan kebijakan politik maupun
intelejen Orde Baru.
Keterangan Tambahan Mengenai Teror Imran:
Munculnya kasus Jamaah Imran pada pertengahan tahun 1980 berlangsung melalui proses yang
berdiri sendiri. Dalam artian, tidak ada keterkaitan dan tidak ada hubungan baik secara ideologi
maupun sikap politik dengan eksistensi gerakan Neo NII atau Komando Jihad dan Teror
Warman.
Memang sempat terjadi interaksi antara anggota Jamaah Imran dengan beberapa elite KW-9
(Komandemen Wilayah 9) dalam struktur Neo NII atau Komando Jihad hasil ciptaan Ali
Murtopo dan Pitut Suharto tersebut.
Bentuk interaksi yang terjadi pada akhir 1980-an itu, bukanlah interaksi yang kooperatif
tetapi justru saling kecam dan saling ancam. Hal ini terjadi, karena H.M. Subari (alm) yang
merupakan elite (orang struktur) Neo NII KW-9 pernah mengatakan, dalam satu wilayah tidak
boleh ada 2 Jamaah dan 2 Imam yang berlangsung secara bersamaan, kecuali salah satunya
harus dibunuh.
FOOTNOTE
[1] Padahal, amanat/wasiat sang imam (SMK) adalah tidak boleh menyerah.
[2] Rahmat Gumilar Nataprawira, RUNISI (Rujukan Negara Islam Indonesia). Dipertegas juga
oleh pernyataan lisan dari Abdullah Munir dan tertulis dari Abdul Fatah Wirananggapati
(pemegang amanah KUKT dari SMK 1953).
[3] Mantan Panglima Divisi atau Komandan Resimen DI-TII, pada saat sidang pengadilan
Militer MAHADPER, Agustus 1962 mengaku salah dan memberi kesaksian yang isinya
menyalahkan sikap dan kebijakan politik SM Kartosoewiryo. Hubungan ini kemudian memberi
OPSUS buah menguntungkan yang tidak disangka-sangka. Saya berperan sebagai petugas
pengawas Danu, kenang Sugiyanto, dan di bulan Maret 1966, kami menggunakan dia dan anak

buahnya untuk memburu anggota BPI yang sedang bersembunyi di Jakarta. Selanjutnya sejak
tahun 1971, Danu Muhammad Hasan dan Daud Beureueh sering terlihat di jalan Raden Saleh 24
Jakarta Pusat (salah satu kantor Ali Murtopo), terkadang di Jalan Senopati (Kantor BAKIN), ada
kalanya di Tanah Abang III (Kantor CSIS).
[4] Menurut Sugiyanto hubungan ini kemudian memberi OPSUS bunga menguntungkan yang
tidak disangka-sangka. Saya berperan sebagai petugas pengawas Danu, kenang Sugiyanto,
dan di bulan Maret 1966, kami menggunakan dia dan anak buahnya untuk memburu anggota
BPI yang sedang bersembunyi di Jakarta. (lebih jelasnya lihat Kenneth Conboy, Intel: Inside
Indonesias Inteligence Services).
[5] Seperti pengakuan Ules Sujai: Soal pak Adah yang santer diisukan menerima jatah minyak
dari militer, memang dulu itu saya tahu pak Adah pernah menerima jatah minyak dan oli dari
RPKAD (KOPASSUS sekarang, pen), karena setiap pasukan itu kan memiliki jatah dari
Pertamina, nah oleh RPKAD jatah tersebut diberikan ke pak Adah. Itu mah lewat perjuangan.
Saya sendiri dengan pak Adah memang pernah dipanggil oleh Ibrahim Aji mendapat surat
supaya dibantu oleh Pertamina lalu masuk ke Pertamina pusat jawabannya kurang memuaskan,
malah kalau saya sendiri sampai ke WAPERDAM sampai ketemu Khaerus Shaleh, ya
Alhamdulillah berhasil.
[6] Djadja Sudjadi akhirnya tewas dibunuh Ki Empon atas perintah Adah Djaelani. Ironisnya,
hingga akhir hayatnya Ki Empon meninggal dalam keadaan miskin dan serba susah sedangkan
Adah Djaelani hidup terpandang dan lumayan sejahtera sebagai petinggi yang lebih dihormati
dari AS Panji Gumilang di lingkungan mabes NII di Mahad Al-Zaytun, Indramayu.
[7] H. Rasyidi, adalah bapak kandung Abdul Salam alias Abu Toto alias Syaikh A.S. Panji
Gumilang, yang kini menjadi syaikhul Mahad Al-Zaytun yang dikenal sebagai mabes NII
yang kental dengan nuansa misteri intelejen. Abu Toto alias Abdul Salam Panji Gumilang sendiri
sejak mahasiswa menjadi kader intelejen kesayangan Pitut Suharto.
[8] Pitut Suharto pensiun dengan pangkat Kolonel, kini berdomisili di Surabaya.
[9] Janji serupa ini juga berulang pada diri Nur Hidayat, provokator kasus Lampung (Talangsari)
yang terjadi Februari 1989. Nur Hidayat dkk ketika itu yakin sekali bahwa rencana makarnya
pasti berhasil karena akan mendapat bantuan senjata satu kapal yang akan mendarat di
Bakauheni, Lampung.
[10] Witarmin, menurut penuturan H Ismail Pranoto di masa pergolakan DI-TII adalah sebagai
komandan Batalyon 507 Sikatan yang sempat dilucuti oleh pasukan TII di bawah komando H.
Ismail Pranoto.
[11] Helmi Aminuddin adalah putera Danu Mohammad Hasan, alumni Universitas Madinah,
yang dikirim Bakin ke Saudi Arabia dalam Program pemberangkatan para pemuda ke Timur
Tengah, yang ketika kembali ke Indonesia aktive dalam pergerakan.
[12] Pada tahun 1984, para para elite NII Komandemen Wilayah IX (yang ditangkap OPSUS
pada pertengahan tahun 1980 hingga pertengahan tahun 1981, bersama dengan para pimpinan
Neo NII, Adah Djaelani-Aceng Kurnia) dibebaskan bersyarat dari Rumah tahanan militer
Cimanggis, tanpa melalui proses hukum (Pengadilan), mereka itu adalah: Fahrur Razi,
Royanuddin, Abdur Rasyid, Muhammad Subari, Ahmad Soemargono, Amir, Ali Syahbana,
Abdul Karim Hasan, Abidin, Nurdin Yahya dan Muhammad Rais Ahmad, dan Anshory; kecuali
Helmi Aminuddin bin Danu M Hasan yang dibebaskan tanpa syarat.
Mohamad Fatih.
Referensi:
Dengel,Holk H., Darul Islam dan Kartosuwiryo (terj.), Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996.

Jackson, Karl D., Kewibawaan Tradisional, Islam dan Pemberontakan: Kasus Darul Islam Jawa
Barat, Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1989.
Kansil, C.S.T. dan Julianto S.A., Sejarah Perjuangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia,
Jakarta: Erlangga, 1982.
Kuntowidjojo, Dinamika Sejarah Perjuangan Umat Islam Indonesia, Yogyakarta: Shalahuddin
Press, 1985.
Van Dijk, C. Darul Islam: Sebuah Pemberontakan (terj.), Jakarta: Pustaka Grafiti Utama, 1989.
Horikoshi, Hiroko, The Darul Islam Movement in West Java : An Experience in Historical
Process, Indonesia, Nr.20, 1975.
Simatupang, T.B. dan Lapian, Pemberontakan di Indonesia: Mengapa dan Untuk Apa,
Prisma, 1978.
Basri, Jusmar, Gerakan Operasi Militer VI: Untuk Menumpas DI-TII di Jawa Tengah, Jakarta:
Mega Bookstore dan Pusat Sejarah Angkatan Bersenjata SAB., n.d.
Dinas Sejarah Militer TNI-AD, Penumpasan Pemberontakan DI-TII/SMK di Jawa Barat,
Bandung: Dinas Sejarah TNI-AD.
Komando Daerah Militer VII Diponegoro, Staf Umum I, Bahan Perang Urat Syaraf Terhadap
Gerombolan D.I. Kartosuwirjo.
Wawancara dengan beberapa tokoh terkait peristiwa Komando Jihad.

Anda mungkin juga menyukai