5.spektrofotometer Uv
5.spektrofotometer Uv
Spektrofotometer UV/Vis
alat analisis sampel dengan
menggunakan prinsip-prinsip absorpsi radiasi gelombang
elektromagnetik oleh bahan untuk panjang gelombang sinar UV
sampai dengan sinar tampak.
Guna UV/Vis spektrofotometer
untuk menentukan kandungan zat organik/anorganik dalam
larutan.
Komponen-komponen spektrofotometer yang penting yaitu:
Sumber energi radiasi yang stabil
Monokromator (celah, lensa, cermin, dll.)
Wadah sampel transparan (cuvet)
Detektor radiasi yang dilengkapi recorder.
UV mini-1240 SHIMADZU
Monokromator
sampel
detektor
recorder
Sumber radiasi
Sumber radiasi
Panjang gelombang yang dihasilkan beragam pada daerah pita
energi yang luas.
Intensitas radiasi yang dihasilkan harus sama dan tetap sehingga
tidak ada beda Po pada saat standarisasi dengan Po pada saat
pengukuran
Penting untuk model single-beam.
Pada double-beam, setiap saat Po dan P selalu diukur dan
dibandingkan secara simultan sehingga kestabilan sumber radiasi tidak
terlalu penting.
Sumber radiasi UV:
Lampu hidrogen
Lampu deutorium
Radiasi yang dihasilkan mempunyai panjang gelombang 180-350 nm.
Tungsten lamp
Celah keluar
Monochromator
Detektor
Fungsinya adalah mengabsorpsi foton yang menumbuknya dan
mengubahnya menjadi kuantitas yang dapat diukur seperti arus listrik atau
perubahan suhu.
Sebagian besar detektor modern mengubah energi foton menjadi sinyal
listrik yang segera mengaktifkan meteran/recorder.
Syarat detektor:
Sensitivitas tinggi sehingga daya radiasi yang kecil dapat terdeteksi.
Waktu response yang singkat
Stabil.
Sinyal elektronik yang dihasilkan mudah diperkuat sehingga dapat
dipakai untuk mengoperasikan alat pembaca hasil pengukuran
Contoh: Photoelectric detector (Jumlah arus listrik yang dibangkitkan
berbanding lurus dengan daya radiasi foton yang terabsorpsi)
Double-beam
Sinar dari monokromator diarahkan ke sel blangko dan sel
sampel dengan bantuan beam splitter (chopper). Kedua sinar
dibandingkan terus menerus/ bergantian secara berulangulang.
Fluktuasi pada intensitas sumber cahaya respon detektor
dan hasil penguat sinyal dikompensasi dengan mengamati
perbandingan sinyal antara blangko dengan sampel.
Pengukuran konsentrasi
Pengukuran konsentrasi zat dalam sampel dengan UV/Vis dapat
dilakukan untuk:
Single komponen
mengandung satu zat terlarut dan
pelarutnya.
Multi komponen
mengandung lebih dari 1 zat terlarut
dengan satu pelarut.
Sistem single komponen
Tahap penentuan konsentrasi meliputi
1. Penentuan max (panjang gelombang yang terserap paling
banyak oleh sampel)
2. Penyiapan larutan standar dan sampel
3. Pembuatan kurva standar (kurva kalibrasi)
4. Pengukuran absorbansi sampel.
Penentuan max
Zat tertentu
max tertentu
max
A
Konsentrasi,ppm
% transmitansi rendah
larutan
konsentrasi sampel
I + II
A
I
I
II
Panjang gelombang
Pada 1 : AI
I bc I
A AI AII
Pada 2 : AI
AI
dan AII
I bc I
AII
II bc II
I bc I II bc II
2
dan
2
AII
(1)
2
II bc II
I bc I II bc II
(2)
Dengan:
A1 dan A2
AI 1 dan AI
AII
dan AII
I , I , II , II
c I dan c II
A An b n cn
PR
Analisis nitrat dalam air dilakukan dengan metode Brucine dengan menggunakan
spektrofotometer UV-Vis. Mula-mula dibuat dulu kurva standard dengan cara
membuat larutan standard nitrat dengan berbagai konsentrasi yaitu dengan cara
mengambil larutan yang mengandung nitrat 10 ppm yaitu berturut-turut 0,5; 1; 2,5;
5, dan 10 mL ditambah dengan aquades, brucine dan asam sulfat pekat dengan
volume tertentu. Campuran didiamkan selama waktu tertentu dalam ruang gelap
selanjutnya ditambah aquades, dibiarkan lagi selama waktu tertentu dan terakhir
diencerkan sampai 50 mL (disebut dengan standard 1, 2, 3, 4 dan 5). Masingmasing larutan standard diukur absorbansinya pada panjang gelombang 410 nm
dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Sampel air sejumlah 5 mL
diperlakukan sama dengan larutan standard. Pembacaan absorbansi dengan UV-Vis
dapat dilihat pada tabel berikut:
Absorbansi
Blangko
Standard
Standard
Standard
Standard
Standard
Sampel
1
2
3
4
5
0,0
0,01
0,03
0,13
0,28
0,52
0,46