Pedoman Kebijakan Prosedur Instalasi - HTML
Pedoman Kebijakan Prosedur Instalasi - HTML
Beranda
Beranda
M
M ii nn gg gg uu ,, 11 88 D
D ee ss ee m
m bb ee rr 22 00 11 11
jelas dan bagan struktur organisasi. Uraian kerja dari semua personel
inti, tanggungjawab, kewenangan, dan hubungan timbal balik personel
yang mengelola, melaksanakan, memverifikasi, atau mengkaji pekerjaan
yang mempengaruhi mutu pelayanan IFRS
14. Kebijakan pokok dari semua tugas, fungsi, dan kegiatan IFRS. Dalam
bagian ini tertera kebijakan pokok secara berurutan mulai dari tugas,
fingsi, dan kegiatan dari manajemen; pelayanan farmasi nonklinik,
pelayanan farmasi klinik; dan personel. Kebijakan pokok merupakan
klausal/ketentuan system mutu dari tugas, fungsi, dan kegiatan di IFRS.
Pada tiap klausal diberi identitas prosedur pelaksanaan yang tertera
dalam dokumen prosedur.
15. Lampiran contoh formulir rekaman mutu yang digunakan IFRS dan
lai-lain.
Kegunaan Panduan Mutu
Ada berbagai kegunaan panduan mutu sebagai berikut :
Menyempurnakan/meningkatkan komunikasi intra dan antardeparteme,
unit, dan individu di IFRS/rumah sakit
Menyediakan alat bantu yang berharga untuk pelatihan staf IFRS dengan
menetapkan cara mutu dikelola dalam IFRS/rumah sakit
Membantu staf IFRS melakukan tugas mereka secara efektif dengan
meniadakan kemenduaan, dengan menetapkan system, menetapkan
tanggung jawab dan menetapkan yang bertanggungjawab sehingga
setiap orang mengetahui apa saja yang terjadi
Memberikan suatu dasar untuk audit dan kaji ulang manajemen bagi
pimpinan IFRS guan menetapkan : pertama apakah kita lakukan apa
yang kita katakan?, kedua :apakah system masih memenuhi kebutuhan
kita?
Menunjukkan kepada siapa konsumen (penderita dan professional
kesehatan), lembaga sertifikasi, dan bahkan stakeholders bahwa
system mutu IFRS telah direncanakan secara sistematis
Digunakan sebagai suatu alat promosi yang menunjukkan upaya IFRS
memenuhi persyaratan konsumen.
Digunakan sebagai suatu sarana mengomunikasikan kebijakan,
prosedur, dan keterikatan IFRS pada mutu.
Membantu staf IFRS dalam penerapan dan pemeliharaan yang efektif
dari system mutu
Mengadakan titik temu antar dan intra-IFRS yang efektif
10.
Membuat pengendalian praktek yang meningkat dan member
kemudahan dalam kegiatan jaminan mutu
11. Memberikan konsistensi dan keseragaman dalam penerapan dari
prosedur system
12. Memberikan suatu bukti yang efektif bahwa IFRS telah melaksanakan
system mutu dengan bena, sesuai dengan kebijakan dan tujuan yang
dinyatakan
13. Memelihara kontinuitas system mutu dan persyaratannya selama
perubahan keadaan.
Dokumen Prosedur
Adalah dokumen tingkat II dalam sistem dokumentasi ISO 9000.
Prosedur didefenisikan sebagai suatu cara tertentu untuk melakukan
suatu kegiatan.
Prosedur didokumentasikan biasanya disebut prosedur tertulis dan/atau
prosedur terdokumentasi.
Prosedur terdokumentasi biasanya mengikuti format berikut :
Struktur kegiatan, uraian struktur kegiatan
Maksud suatu kegiatan, uraian maksud spesifik dari prosedur
Lingkup suatu kegiatan, uraian daerah departemen, kelompok atau
personel yang dicakup prosedur atau terhadap mana prosedur itu
diterapkan
tanggung jawab, siapa yang menerapkan prosedur untuk mencapai
maksud atau siapa yang melaksanakan tugas tertentu.
Acuan atau dokumen terkait jika prosedur mempunyai titik temu dengan
prosedur lain atau dokumen system mutu, cantumkan acuan dokumen
prosedur tersebut. Bagian ini merupakan daftar konsumen internal atau
ekternal yang harus dikonsultasikan berkaitan dengan prosedur
Prosedur/proses/kegiatan, daftar tahap kegiatan yang perlu dilakukan.
Apabila dilakukan dan mengapa kegiatan dilakukan. Harus diidentifikasi
personel dan departemen yang dilibatkan dalam kegiatan.
Direkomendasikan agar menggunakan peta alur untuk menguraikan
suatu kegiatan Karena peta menunjukkan urutan tugas berbeda yang
terlibat
Bahan, alat, dan dokumen apa yang harus dilakukan
Dokumentasi, identifikasi dokumen atau formulir berkaitan dengan
penggunaan prosedur, atau data yang direkam dan cara mengendalikan.
Bila perlu diberi contoh.
Rekaman, identifikasi rekaman yang diadakan sebagai hasil dari
penggunaan prosedur, siapa yang akan memeliharanya dan beberapa
lama.
10. Lampiran, identifikasi lampiran, peta alur atau dokumentasi lain sebagai
bagian dari prosedur
11. Informasi pengendalian, halaman informasi pengendalian dari prosedur
harus mencakup berbagai hal berikut : nama rumah sakit /IFRS, judul
dokumen, nomor dokumen, penerbitan dokumen dan tanggal revisi,
nama pembuat, dan nama yang mengesahkan dokumen prosedur.
Bagian dari format prosedur tersebut sebenarnya adalah system mutu
seperti yang telah diuraikan terdahulu, yaitu struktur organisasi,
tanggungjawab prosedur, dan sumber untuk penerapan manajemen
mutu. Demikian juga, dokumen prosedur IFRS adalah uraian cara
melaksanakan kebijakan pokok yang tertera dalam dokumen panduan
mutu. Semua tugas, fungsi, pengelolaan dan kegiatan IFRS, mempunyai
system mutu. Jadi, proses dari IFRS menguraikan apa saja yang harus
dilakukan, oleh siapa, bagaimana, apabila, dimana, dan mengapa suatu
Temuan dan hasil yang diperoleh oleh system mutu digunakan untuk
pengkajian dan peningkatan pelayanan
Dasar untuk analisis dari kecenderungan mutu
Tindakan perbaikan yang dilakukan dan keefektifannya
Unjuk kerja pemasok
Keterampilan personel, pelatihan personel
Contoh rekaman mutu IFRS antara lain resep/order dokter,.
TUGAS-FUNGSI-KEGIATAN IFRS YANG MEMERLUKAN KEBIJAKAN DAN
PROSEDUR
Kebijikan dan prosedur yang perlu dikembangkandan ditetapkan dalam
lingkup IFRS mencakup bidang berikut.
Bidang Manajemen/Administratif
Dalam bidang ini kebijakan dan prosedur yang perlu dikembangkan
untuk :
Penetapan tanggung jawab pimpinan IFRS
Penetapan visi, misi, kebijakan mutu, dan tujuan mutu
Manajemen sumber daya
Dokumentasi system mutu
Audit mutu internal
Kaji ulang manajemen
Pengendalian mutu terapi obat
Penggunaan obat investigasi
Pelayanan farmasi dalam kejadian bencana
10. Kegiatan perwakilan perusahaan farmasi (PPF)
11. Memastikan bahwa penderita menerima obat yang benar pada waktu
yang benar
12. Mengidentifikasi dan penggunaan obat yang dibawa penderita kerumah
sakit
13. Pengelolaan belanja obat dengan metode formularium terkendali
pembelian kelompok dan pengkajian penggunaan obat
14. Perencanaan pengadaan perbekalan kesehatan
15. Pembelian
16. Produksi sediaan obat
17. Penyimpanan
18. Pengemasan kembali
19. Distribusi dan pengendalian
20. Pengendalian ketidaksesuian/tindakan perbaikan
Bidang professional
Kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan pelayanan penderita
langsung atau tidak langsung.
Pelaksanaan peranan apoteker dalam proses penggunaan obat
Pelaksanaan wawancara sejarah obat
Seleksi obat dan regimen obat
Beranda
rangga htc
Lihat profil lengkapku