Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang
saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan
produk atau layanan (demi meraih tujuan tertentu). Suatu proses bisnis dapat
dipecah menjadi beberapa subproses yang masing-masing memiliki atribut sendiri
tapi juga berkontribusi untuk mencapai tujuan dari superprosesnya. Analisis proses
bisnis umumnya melibatkan pemetaan proses dan subproses di dalamnya hingga
tingkatan aktivitas atau kegiatan.
Proses bisnis (business process) dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari proses
dan berisi kumpulan aktifitas (tasks) yang saling berelasi satu sama lain untuk
menghasilkan suatu keluaran yang mendukung pada tujuan dan sasaran strategis
dari organisasi.
Proses bisnis merupakan prosedur kerja perusahaan menangani permintaan bisnis,
misalnya permintaan pinjaman di bank, atau order masuk di sebuah perusahaan
pelayaran. Proses ini bukanlah hal yang konkret, itu adalah cara orang berinteraksi
dan sistem untuk menangani permintaan bisnis.
Davenport (1993)
Aktivitas yang terukur dan terstruktur untuk memproduksi output tertentu untuk kalangan
pelanggan tertentu. Terdapat di dalamnya penekanan yang kuat pada bagaimana pekerjaan itu
dijalankan di suatu organisasi, tidak seperti fokus dari produk yang berfokus pada aspek apa.
Suatu proses oleh karenanya merupakan urutan spesifik dari aktivitas kerja lintas waktu dan
ruang, dengan suatu awalan dan akhiran, dan secara jelas mendefinisikan input dan output.
Definisi dari Hammer dan Champys (1993) bisa dianggap merupakan turunan dari
definisi Davenport.
Kumpulan aktivitas yang membutuhkan satu atau lebih inputan dan menghasilkan output yang
bermanfaat/bernilai bagi pelanggan.
Proses bisnis adalah sebuah rantai aktivitas berulang yang berhubungan secara logis
yang menggunakan sumber daya perusahaan untuk mengolah sebuah obyek (fisik atau
mental) dengan tujuan untuk mencapai produk atau hasil yang terukur dan telah
ditentukan untuk pelanggan internal maupun eksternal
Klasifikasi proses bisnis menurut TOPP:
Struktur organisasi
Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan
dikoordinasikan secara formal
Struktur organisasi
Struktur organisasi adalah suatu susunan komponen-komponen atau unit-unit kerja dalam sebuah
organisasi.
Struktur organisasi adalah suatu susunan atau hubungan antara kemponen bagian-bagian dan
posisi dalam sebuah organisasi, komponen-komponen yang ada dalam organisasi mempunyai
ketergantungan.
Struktur organisasi merupakan susunan dan hubungan antara setiap bagian maupun posisi yang
terdapat pada sebuah organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan
operasionalnya dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Struktur Organisasi menurut Schermerhorn (1996) adalah sistem tugas, alur
kerja, hubungan pelaporan dan saluran komunikasi yang dikaitkan secara bersama
dalam pekerjaan individual maupun kelompok.
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta
posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di harapakan dan di inginkan.
1. Struktur organisasi dapat diartikan sebagai kerangka kerja formal organisasi yang dengan
kerangka kerja itu tugas-tugas pekerjaan dibagi-bagi, dikelompokkan, dan
dikoordinasikan (Robbins dan Coulter, 2007:284).
2. Struktur organisasi didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana
organisasi dikelolah (Handoko, 2003:169).
3. Struktur organisasi adalah pola formal mengelompokkan orang dan pekerjaan (Gibson
dkk, 2002:9).
4. Struktur organisasi yaitu menggambarkan tipe organisasi, pendepartemenan organisasi,
kedudukan dan jenis wewenang pejabat, bidang dan hubungan Universitas Sumatera
Utara pekerjaan, garis perintah dan tanggungjawab, rentang kendali dan sistem pimpinan
organisasi (Hasibuan, 2004:128).
Dari beberapa definisi tersebut dapat diketahui bahwa struktur organisasi menggambarkan
kerangka dan susunan hubungan diantara fungsi, bagian atau posisi, juga menunjukkan hierarki
organisasi dan struktur sebagai wadah untuk menjalankan wewenang, tanggung jawab dan sistem
pelaporan terhadap atasan dan pada akhirnya memberikan stabilitas dan kontinuitas yang
memungkinkan organisasi tetap hidup walaupun orang datang dan pergi serta pengkoordinasian
hubungan dengan lingkungan.
SOP (Standard Operating Procedures) adalah panduan hasil kerja yang diinginkan
serta proses kerja yang harus dilaksanakan.
Menurut Tjipto Atmoko, Standar Operasional Prosedur merupakan suatu pedoman atau
acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan
Apa definisi Standard Operating Procedure (SOP) itu dan apa fungsi Standard
Operating Procedure (SOP) itu?
Berikut ini beberapa definisi tentang Standard Operating Procedure , iaitu:
(1) SOP adalah serangkaian instruksi yang menggambarkan pendokumentasian dari
kegiatan yang dilakukan secara berulang pada sebuah organisasi (EPA, 2001)
(2) SOP adalah suatu panduan yang menjelaskan secara terperinci bagaimana suatu
proses harus dilaksanakan (FEMA, 1999).
(3) SOP adalah serangkaian instruksi yang digunakan untuk memecahkan suatu
masalah (Lingappan, 2000).
(4) SOP adalah sebuah panduan yang dikemukakan secara jelas tentang apa yang
diharapkan dan disyaratkan dari semua majikan dalam menjalankan kegiatan seharihari (Developing standard operating procedures in Wildland Fire Management, 2003).
Fungsi dari standard operating procedure adalah untuk mendefinisikan semua konsep
dan teknik yang penting serta persyaratan yang dibutuhkan, yang ada dalam setiap
kegiatan yang dituangkan ke dalam suatu bentuk yang langsung dapat digunakan oleh
majikan dalam pelaksanaan kegiatan seharian berkerja.
chart of Accounts atau yang di dalam bahasa Indonesia disebut Bagan Akun, adalah satu daftar
rangkaian akun-akun yang sudah dibuat atau disusun secara sistematis dan teratur dengan
menggunakan simbol-simbol huruf, angka, atau paduan antara keduanya yang bermanfaat untuk
membantu pemrosesan data, baik secara manual maupun terkomputerisasi, agar lebih mudah
diproses, dikontrol, dan dilaporkan.
Chart Of Accounts (Struktur Rekening) : susunan account yang dibuat sedemikian
rupa berdasarkan komponen utama yang membentuk sistem akuntansi dan dapat
mencerminkan karakteristik kegiatan utama perusahaan.
Chart of Account atau yang sering kita kenal dengan Daftar Akun atau Daftar
Perkiraan atau Daftar Rekening merupakan daftar yang tersusun dalam struktur
tertentu yang terdiri dalam rangkaian kode dan nama akun.
Kode Rekening adalah kode-kode atau simbol dari rekening-rekeing transaksi
perusahaan yang mempermudah pencatatan data yang akan menjadi dasar
penyusunan laporan-laporan keuangan.
2) Sistem Keuangan
Direct Finance or Indirect Finance
Deposit Taker or Fund Provider
3) Sistem Perbankan
Indirect Finance
Deposit Taker and Fund Provider
Sistem Perbankan Di Indonesia
Sistem Perbankan di Indonesia diatur dalam UU No.7 Tahun 1992 (diubah dengan UU No.10
Tahun 1998), bahwa perbankan di Indonesia terdiri dari 2 jenis :
1. Bank Umum (BU)
2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Kedua jenis bank tersebut melaksanakan kegiatan konvensional atau syariah.
Definisi & Fungsi Bank
Bank adalah bidang usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Peran Perbankan Dalam Perekonomian adalah sebagai berikut :
Sebagai lembaga bank merupakan bagian dari sistem perbankan.
Dalam sistem perbankan juga termasuk pasar uang antar bank (PUAB), instrumen yang
digunakan produk yang dihasilkan ketentuan dan interaksi unsur-unsur tersebut.
Sebagai lembaga keuangan bank merupakan bagian dari sistem keuangan
Sistem keuangan mencakup pasar keuangan, lembaga keuangan dan piranti keuangan.
Sistem perbankan juga merupakan bagian dari sistem moneter, yang terdiri dari otoritas
moneter dan lembaga lain yang menjalankan fungsi moneter.
Fungsi bank dalam :
1. Dalam sistem moneter : sebagai sarana transmisi kebijakan moneter
2. Dalam sistem pembayaran : memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Perbankan masih memiliki posisi yang dominan dan mampu memberikan pengaruh yang positif
bagi perekonomian. Namun demikian, dibandingkan dengan negara lain masih tertinggal jauh.
B. Laporan Keuangan dan Sistem Akuntansi Perbankan
Sistem Akuntansi Perbankan adalah sebagai berikut :
1. Laporan Keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan.
6. Perlindungan Konsumen.
Struktur Perbankan Indonesia Sesuai Visi API adalah sebagai berikut :
1. Bank Internasional permodalan di atas 50 (lima puluh) triliun
2. Bank Nasional baik dengan fokus daerah, korporasi, ritel dan lainnya permodalan di atas 10
(sepuluh) sampai dengan 50 (lima puluh) triliun
3. BPR, bank dengan kegiatan usaha terbatas permodalan di bawah 1 (satu) triliun.
Tahap Implementasi Pilar API adalah sebagai berikut :
1. Program Penguatan Struktur Perbankan yang Sehat.
a. Memperkuat permodalan Bank, dengan jangka waktu 7 (tujuh) tahun yaitu tahun 2004 sampai
dengan tahun 2010
b. Memperkuat daya saing BPR, dengan jangka waktu 1 (satu) tahun yaitu tahun 2004 sampai
dengan tahun 2005
c. Meningkatkan akses kedit, dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun yaitu tahun 2004 sampai
dengan tahun 2006
2. Program Peningkatan Kualitas Pengaturan Perbankan
a. Memformalkan proses sindikasi dalam membuat kebijakan perbankan, dengan jangka waktu 2
(dua) tahun yaitu tahun 2004 sampai dengan tahun 2005
b. Implementasi secara bertahap 25 Basel Core Principle for Effective Banking Supervision,
dengan jangka waktu 10 (sepuluh) tahun yaitu tahun 2004 sampai dengan tahun 2013
3. Program Peningkatan Fungsi Pengawasan
a. Meningkatkan koordinasi antarlembaga pengawas, dengan jangka waktu 1 (satu) tahun yaitu
tahun 2004
b. Melakukan konsolidasi sektor perbankan Bank Indonesia, dengan jangka waktu 2 (dua) tahun
yaitu tahun 2004 sampai dengan tahun 2005
c. Meningkatkan kompetensi pemeriksaan bank, dengan jangka waktu 2 (dua) tahun yaitu tahun
2004 sampai dengan tahun 2005
d. Mengembangkan sistem pengawasan berbasis resiko, dengan jangka waktu 2 (dua) tahun yaitu
tahun 2004 sampai dengan tahun 2005
e. Meningkatkan efektivitas enforcement , dengan jangka waktu 2 (dua) tahun yaitu tahun 2004
sampai dengan tahun 2005
4. Program Peningkatan Kualitas Manajemen dan Opersional Perbankan
a. Meningkatkan Good Corporate Governance, dengan jangka waktu 2 (dua) tahun yaitu tahun
2004 sampai dengan tahun 2005
b. Meningkatkan kualitas manajemen risiko perbankan, dengan jangka waktu 1 (satu) tahun yaitu
tahun 2004
c. Meningkatkan kemampuan operasional bank, dengan jangka waktu 2 (dua) tahun yaitu tahun
2004 sampai dengan tahun 2005
5. Program Pengembangan Infrastruktur Perbankan.
a. Mengembangkan Credit Bureau, dengan jangka waktu 2 (dua) tahun yaitu tahun 2004 sampai
dengan tahun 2005
b. Mengoptimalkan penggunaan credit rating agencies, dengan jangka waktu 2 (dua) tahun yaitu
tahun 2004 sampai dengan tahun 2005
Pengaturan Dan Pengawasan Bank
Ruang Lingkup Kebijakan Perbankan adalah sebagai berikut :
1. Perijinan di bidang perbankan
2. Pengaturan dan ketentuan perbankan
3. Pengawasan terhadap bank
4. Sanksi terhadap pelanggaran ketentuan
Pengaturan Dan Pengawasan Bank
Produk Pengaturan Bank Indonesia bagi Perbankan :
1. Peraturan Bank Indonesia (PBI), berupa pedoman pokok bagi perbankan dalam menjalankan
operasionalnya yang mengacu pada Basel II dalam rangka harmonisasi sistem perbankan
internasional
2. Surat Edaran Bank Indonesia (SE BI), berupa pedoman pelaksanaan bagi BPR yang mengatur
lebih lanjut mengenai peraturan perbankan sesuai PBI
Apr
29
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Secara ringkas bank dapat didefinisikan sebagai lembaga intermediasi keuangan.
Menurut UU RI No.10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan
dapat
disimpulkan
bahwa
usaha
perbankan
meliputi
tiga
kegiatan,
yaitu
menghimpun dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan
menghimpun dana dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok bank
sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung.
Agar kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana dapat berjalan secara optimal
maka diperlukan penataan organisasi dan pengelolaan bisnis yang efektif, penataan
organisasi dapat tercermin dari struktur organisasi yang dibentuk sedangkan
pengelolaan bisnis dapat tergambar dari proses bisnis yang berjalan.
Proses bisnis adalah serangkaian kegiatan dan prosedur kerja perusahaan dalam
menangani suatu permintaan bisnis. Suatu proses bisnis memerlukan suatu
interaksi dan kerjasama dari suatu bagian / unit dengan bagian / unit lainnya dalam
suatu sistem. Sasaran akhir dari proses bisnis adalah menghasilkan output produk
yang berkualitas dan menguntungkan. Oleh karenanya untuk menghasilkan output
produk / bisnis yang baik dan menguntungkan diperlukan proses bisnis yang baik
pula.
Berikut disajikan contoh sederhana proses bisnis perbankan dengan model branch
banking system :
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa output produk/bisnis didapat setelah
melalui 7 (tujuh) rangkaian proses yang saling berkaitan serta melibatkan interaksi
dan kerjasama unit/bagian lainnya. Semakin ringkas / cepat proses bisnis, semakin
efisien output/ bisnis yang dihasilkan. Namun khusus untuk bisnis perbankan, perlu
tingkat kehati-hatian yang tinggi serta proses dual kontrol yang memadai
mengingat bisnis perbankan merupakan bisnis dengan potensi kecurangan / fraud
yang tinggi oleh karenanya bisnis tersebut memiliki regulasi dan aturan yang paling
komplek.
1. Sector manufacture
Proses bisnis
Untuk mendukung proses bisnis di era persaingan global, SAP sebagai penyedia solusi bisnis
terlengkap dan menyeluruh menghadirkan solusi kunci bagi industri pertambangan di Indonesia.
Solusi tersebut yakni SAP for Mining : Core ERP, IS-Mining, Enterprise Asset Management
(EAM), Environment Health & Safety (EH&S), Human Capital Management (HCM),
Dashboards, Business Planning & Consolidation (BPC).
Industri pertambangan merupakan salah satu industri yang memegang peranan penting bagi roda
perekonomian di Indonesia, terlebih Indonesia dikenal sebagai salah satu produsen timah,
batubara dan tembaga terbesar di dunia. Selain itu, Indonesia juga merupakan Negara penghasil
emas dan nikel yang cukup besar. Menurut data SAP, sekitar 200 perusahaan di Indonesia
bergerak di industri pertambangan, dan 10 perusahaan pertambangan skala enterprise diantaranya
telah menggunakan SAP. Beberapa perusahaan pertambangan yang telah mengimplementasikan
solusi SAP diantaranya adalah PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) & PT Timah
(Persero) Tbk, ABM Investama, SinarMas Mining dan lain lain.
Seperti halnya industri-industri lainnya, industri pertambangan pun terus berkembang dari hari
ke hari dan memiliki trennya sendiri. Untuk tahun 2012, trend yang berkembang di industri ini
yakni seputar meningkatknya fokus terhadap keamanan lingkungan dan kepatuhan, produksi dan
transportasi, merger dan akuisisi, serta kendala sulitnya merekrut dan mempertahankan karyawan
di sebuah perusahaan pertambangan.
Nikhil Chaturvedi, Global Lead, Mining, SAP AG mengatakan Untuk merespon berbagai
tantangan tersebut, SAP menyediakan solusi lengkap untuk membantu perusahaan pertambangan
dalam menjalankan bisnisnya dengan lebih baik lagi, dan memaksimalkan efisiensi perusahaan.
SAP merupakan solusi yang telah diadaptasi dan dibuktikan, dimana perusahaan-perusahaan
pertambangan terbaik di seluruh dunia telah menggunakan SAP. Kami memiliki ekosistem mitra
yang luas & sangat terampil yang terus bekerja sama dengan perusahaan pertambangan untuk
membuat solusi kami lebih realistis dalam memenuhi semua persyaratan pertambangan dari
awal sampai akhir / dari area tambang hingga pelabuhan .
SAP menyediakan paket aplikasi lengkap yang terintegrasi dengan dukungan bisnis dan piranti
lunak analytics yang memungkinkan perusahaan pertambangan untuk mengoptimalkan proses
bisnis dari awal sampai akhir meliputi area: Perencanaan Bisnis, Pengelolaan Rantai Persediaan,
Kontak ke Kas, Pengelolaan Operasional, Pemenuhan Operasional, Pengelolaan Aset
Perusahaan, Pengelolaan Persediaan, Pengelolaan dan Dukungan Perusahaan
Singgih Wandojo, MD, SAP Indonesia menambahkan : Pertambangan merupakan industri
strategis bagi SAP dan kami terus melakukan investasi serta melatih mitra-mitra lokal di Industri
ini.
Studi Kasus
PT BUMA adalah salah satu perusahaan kontraktor jasa penambangan batubara terbesar di
Indonesia yang telah mengimplementasikan SAP ERP SAP (Enterprise Resource Planning).
Proses implementasi telah dimulai sejak April 2010 dan telah go-live pada 3 Januari 2011,
dengan jumlah pengguna sebanyak 250 pengguna. SAP ERP merupakan solusi bisnis yang
terintegrasi untuk organisasi dari beragam industri termasuk pertambangan, dan mendukung
proses bisnis end-to-end yang dapat memberikan wawasan dan keunggulan operasional bagi
perusahaan yang mengimplementasikannya. Sistem baru ini memungkinkan BUMA untuk
memperoleh integrasi data, efisiensi proses bisnis, dan informasi secara real time.
Sementara itu, SAP SRM PPS. 7.0 telah Go Live di PT Timah (Persero) Tbk sejak 13 Juni 2011.
Proses implementasi dilakukan selama 4, 5 bulan dengan melalui beberapa fase implementasi
mulai dari project preparation, blue print, realisasi dan final preparation. Solusi SAP SRM di
PT Timah membantu mereka dalam mencapai KPI dari proses pengadaan yaitu harga yang lebih
baik, kualitas yang meningkat, ketersediaan barang dan jasa serta pengiriman yang tepat waktu.
SRM mempermudah proses pengadaan karena dapat dilakukan dengan email. Hal ini membantu
mempercepat proses pengadaan di PT Timah.
Dalam menjalankan proses bisnis suatu perusahaan / instansi akan melibatkan seluruh
fungsi yang ada. Masing masing fungsi mempunyai peran yang sama pentingnya. Ketika peran
salah satu dari fungsi tersebut tidak optimal maka akan berpengaruh juga pada fungsi lainnya.
Bagaimana hubungan proses kerja antara fungsi yang satu dengan yang lain dapat digambarkan
dalam suatu standar prosedur kerja yang sering disebut dengan SOP (Standard Operating
Procedure).
Peran dan fungsi SOP / prosedur kerja perusahaan tidak hanya sebatas hal tersebut di atas, SOP
mempunyai banyak peran yang sangat membantu perusahaan untuk terus berkembang dan
mencapai tujuannya.
Peran dari adanya suatu prosedur kerja / SOP di suatu perusahaan yakni :
SOP sebagai acuan kerja.
Dengan adanya SOP, setiap karyawan akan dilengkapi dengan petunjuk/acuan yang berisi
tahapan dalam melakukan suatu pekerjaan yang memberikan kontrol terhadap proses dan hasil
dari suatu pekerjaan tersebut sehingga hasilnya selalu konsisten. Selain itu juga, karyawan akan
mengetahui dengan jelas uraian tugas / job description dan tanggung jawab yang harus
dilakukannya serta akan mengetahui target yang harus dicapai dalam melaksanakan pekerjaan
tersebut.
SOP sebagai bahan pelatihan.
SOP dapat menjadi bahan pelatihan bagi karyawan baru dimana karyawan dapat belajar proses
bisnis perusahaan dari SOP yang ada. Karyawan tersebut tidak lagi bergantung pada karyawan
yang lama atau bagian lain yang terkait dengan pekerjaan tersebut.
SOP sebagai dasar audit.
SOP dapat sebagai dasar audit untuk menelesuri ketidaksesuaian yang terjadi. Ketika ada proses
yang menyimpang atau produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar, maka dapat
diidentifikasi letak kesalahannya dan juga dapat mengetahui cara untuk memperbaikinya.
Organisasi adalah suatu mekanisme pembagian kerja dan kerjasama dari orang yang berhimpun
untuk menjalankan kegiatan produksi.
Pada umumnya pelaksanaan operasi penanmbangan dapat menggunakan 2 alternative pola kerja
yang perlu di kaji, yaitu:
1. seluruh kegiatan penambangan dikerjakan sendiri.
2. seluruh kegiatan operasi penambangan oleh sub-kontraktor
Pada kegiatan pola pertama konsekuensinya akan banyak tenaga kerja yang di serap.
Organisasi penambangan di pimpin oleh seorang manajer tambang yang bertanggung jawab
kepada direksi. Manajer tambang atau kepala teknik tambang merupakan pimpinan tertinggi di
lokasi penambangan, yang membawahi 5 divisi organisasi yaitu: divisi perencanaan, divisi
operasi tambang, divisi pengolahan, divisi perawatan dan lingkungan serta divisi administrasi
dan keuangan. Setiap divisi akan didukung oleh beberapa staff untuk kelancaraan pekerjaan.
Struktur organisasi alternatif pola kerja pertama dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Divisi ini di bagi 2 bagian yaitu bagian ekplorasi yang bertugas melakukan ekplorasi yang
dibantu oleh para staf dan bagian penambangan yang bertanggung jawab pada pembongkaran ,
pengangkutan, dan pemuatan serta kualitas dari bahan galian itu sendiri.
3. Divisi Pengolahan
Tugas dari divisi pengolahan antara lain sebagai pengendali mutu yang mempunyai fungsi
menganalisa bahan galian yang akan diolah.
contoh Chart of Account, untuk coal mining company bisa di sesuaikan aja...
Current Assets (account numbers 10000 - 16999)
10100
10200
10600
12100
12500
13100
14100
15300
Land
Buildings
Equipment
Vehicles
Accumulated Depreciation - Buildings
Accumulated Depreciation - Equipment
Accumulated Depreciation - Vehicles
Sales
Sales
Sales
Sales
Division
Division
Division
Division
#1,
#1,
#2,
#3,
Product
Product
Product
Product
Line
Line
Line
Line
010
022
015
110
COGS
COGS
COGS
COGS
Division
Division
Division
Division
#1,
#1,
#2,
#3,
Product
Product
Product
Product
Line
Line
Line
Line
010
022
015
110
Marketing
Marketing
Marketing
Marketing
Dept.
Dept.
Dept.
Dept.
Salaries
Payroll Taxes
Supplies
Telephone
Payroll
Payroll
Payroll
Payroll
Dept.
Dept.
Dept.
Dept.
Salaries
Payroll Taxes
Supplies
Telephone
2. Sector perdagangan
Bagian Gudang akan membuat Surat Jalan berdasarkan Surat Pesanan. Kemudian
menyerahkan furniture yang sudah di-packing ke Bagian Pengiriman beserta Surat
Jalan untuk kemudian dikirimkan kepada pelanggan.
Struktur organisasi