Internal
A. PENDAHULUAN
Berikut ini adalah peran yang dapat dilakukan oleh auditor internal
dalam manajemen perubahan:
• Memperjuangkan perubahan yang diperlukan, melibatkan orang lain
dalam upaya/perjuangan tersebut, dan menyusun suatu strategi
perbuahan yang dilengkapi dengan target-target dan jangka
waktunya.
• Membuat model perubahan yang diharapkan.
• Secara akurat menilai hambatan-hambatan yang mungkin terjadi
dan menghitung sumber daya yang diperlukan untuk memulai
perubahan.
• Menyediakan sumber daya, mengatasi hambatan, dan bertindak
sebagai penasehat bagi mereka yang memulai proses perubahan.
• Menjaga efisiensi kerja dan memberikan tanggapan yang positif
terhadap lingkungan yang sedang berubah.
C. JENIS-JENIS PERUBAHAN
A. PENDAHULUAN
Auditor internal harus mampu menyeimbangkan hubungan dengan
para pemangku kepentingan. Seringkali, kepentingan mereka berbenturan
dengan pelaksanaan tanggung jawab auditor internal terhadap
organisasi/perubahan dimana mereka bekerja.
Pada prinsipnya aktivitas audit internal memiliki dua garis tanggung
jawab. Secara administratif aktivitas audit internal bertanggung jawab
kepada Chief Executive Officer (CEO) dan secara fungsional bertanggung
jawab kepada Dewan Komisaris dan Komite Audit.
B. DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT
A. PENGERTIAN
Etika bisnis adalah kebijakan dan standar yang ditetapkan oleh
suatu organisasi untuk memastikan diperlihatkannya sikap-sikap tertentu
oleh segenap jajarannya. Sedangkan etika individu adalah prinsip-prinsip
untuk bertindak yang diharapkan diterapkan oleh para individunya.
B. BEBERAPA MASALAH DALAM ETIKA BISNIS
A. PENDAHULUAN
Standar Profesional Auditor Internal 2100 tentang Sifat
Pekerjaan menyatakan, bahwa “Aktivitas audit internal harus
mengevaluasi dan memberikan kontribusi bagi perbaikan proses-
proses governance, manajemen risiko dan pengendalian
menggunakan pendekatan yang sistematis dan konsisten.”
Sehubungan dengan sifat pekerjaannya tersebut, auditor
internal harus mengedukasi Direksi dan Dewan Komisaris mengenai
praktik-praktik terbaik dalam governance, manajemen risiko,
pengendalian, dan kepatuhan.
B. SIFAT PEKERJAAN AKTIVITAS AUDIT INTERNAL
1. Layanan Asurans
Suatu kegiatan pengujian bukti-bukti secara obyektif dengan maksud
memberi penilaian independen atas proses-proses governance,
manajemen risiko, dan pengendalian bagi organisasi. Contohnya
adalah penugasan asurans atas keuangan, kinerja, kepatuhan, sekuriti
sistem dan uji tuntas (due diligence)
2. Layananan Konsultasi
Pemberian saran dan aktivitas lain yang terkait dengan pemberian
layanan/jasa kepada klien, dimaksudkan untuk memberi nilai tambah.
Contohnya konseling, pemberian saran, fasilitasi, dan pelatihan.
KOORDINASI
A. PENDAHULUAN
Standar Profesional Audit Internal (SPAI) 2050 tentang Koordinasi
menyatakan, “CAE harus berbagi informasi dan mengkoordinasikan
kegiatannya dengan penyedia jasa assurance dan konsultasi dari internal
maupun eksternal untuk memastikan cakupan yang layak dan
meminimalkan duplikasi kerja.”
B. KOORDINASI AKTIVITAS AUDIT INTERNAL DENGAN AUDITOR
EKSTERNAL
A. PENDAHULUAN
Peran stratejik aktivitas audit internal meliputi Perbaikan Proses
Bisnis, Pengukuran Kinerja Audit Internal serta Tujuan Koorporasi dan
Sistem Pengukuran Kinerja.
A. PENDAHULUAN
Standar Profesional Audit Internal 2040 tentang “Kebijakan dan Prosedur”
menyatakan bahwa “Chief Audit Executive (CAE)” harus menyusun kebijakan
dan prosedur untuk memandu aktivitas audit Internal.
A. PENDAHULUAN
Chief Audit Executive (CAE) bertanggung jawab atas pengelolaan
sumber daya aktivitas audit internal untuk memastikan pemenuhan tugas
dan tanggung jawabnya.
Manajemen aktivitas audit internal mengawasi operasi harian dari
aktvitas audit internal, termasuk kegiatan pengelolaan sebagai berikut :
• Pembuatan budget dan akuntansi manajemen
• Manajemen sumber daya manusia, termasuk evaluasi personalia dan
kompensasi
• Arus komunikasi dan informasi internal
• Pengelolaan kebijakan dan prosedur aktivitas audit internal.
B. STANDAR PROFESIONAL AUDIT INTERNAL TERKAIT
Standar Profesional Audit Internal 2030 mengenai Manajemen Sumber
Daya menyatakan “ Chief Audit Executive (CAE)” harus memastikan
sumber daya audit internal yang tepat, memadai, dan dimanfaatkan secara
efektif untuk mencapai rencana yang disetujui.
C.BUDGETING
CAE bertanggung jawab untuk membuat dan mengoperasikan budget
(anggaran) keuangan. Pada umumnya, CAE, manajer audit, dan aktivitas
audit internal bekerja sama menyusun budget setiap tahun. Budeget
tersebut kemudian diserahkan kepada manajemen dan dewan komisaris
untuk direviu dan disetujui.
D. MODEL STAFFING UNTUK FUNGSI AUDIT INTERNAL
Jejak karir Proses yang dilalui ketika individu berkembang melalui tahapan
(Career path) karirnya.
Uraian Hasil dari analisis pekerjaan yang berupa ringkasan tertulis fitur
pekerjaan (Job terpenting suatu pekerjaan, yang mencakup tugas,
description) pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan struktur
pelaporan yang diperlukan
Spesifikasi Hasil dari analisis pekerjaan yang berupa pernyataan
pekerjaan (Job tertulis mengenai persyaratan kualifikasi bagi
specification) seseorang yang akan melaksanakan pekerjaan.
1. Orientasi Staf
• Progaram orientasi yang memadai memberikan keyakinan yang wajar
bahwa auditor baru akan segera menjadi produktif. Program ini akan
meningkatkan semangat auditor dan mencegah auditor mengundurkan
diri.
2. Tujuan pelatihan staf
• membantu audit internal melakukan pekerjaan yang lebih baik
• menambah keragaman keahlian bagi aktivitas audit internal
• membantu mengembangkan keterampilan supervisory
• mempersiapkan anggota staf untuk promosi
• meningkatkan kepuasan kerja, loyalitas kepada organisasi, dan
produktivitas
• memperbaiki keterampilan teknis
• meng-up-date pengetahuan tentang perkembangan profesi dan teknik-
teknik pembuatan laporan (pendidikan yang berkelanjutan)
I. EVALUASI STAF
A. PENDAHULUAN
Komisaris menyatakan, bahwa CAE harus membuat laporan secara
periodik kepada Direksi dan Dewan Komisaris terkait tujuan aktivitas audit
internal, tanggung jawab, dan kinerjanya terhadap rencana.
A. PENDAHULUAN
Standar Profesional Audit Internal (SPAI) 1300 tentang Program
dan Peningkatan dan Jaminan Kualitas menyatakan bahwa, “Chief Audit
Executive (CAE) harus mengembangkan dan mengelola Program
Peningkatan dan Jaminan Kualitas (QAIP – Quality Assurance and
ImprovEment Program) yang meliputi seluruh aspek dari aktivitas audit
internal. Interpretasinya menyatakan “Program Peningkatan dan Jaminan
Kualitas dirancang untuk memungkinkan dilakukannya evaluasi
kesesuaian aktivitas audit internal terhadap Definisi Audit Internal, dan
Standar dan evaluasi apakah auditor intern telah menerapkan Kode Etik.
Program tesebut juga menilai efisiensi dan efektifitas aktifitas audit internal
dan mengidentifikasi peluang peningkatan.”
B. QUALITY ASSURANCE AND IMPROVEMENT PROGRAM (QAIP)