Anda di halaman 1dari 4

SELEKSI MAHASISWA BERPRESTASI ASRAMA TAHUN 2015

JUDUL ESAI
ANTUM (ASURANSI NELAYAN UNTUK KEDAULATAN MARITIM) :
PENERAPAN ASURANSI BERBASIS KELOMPOK NELAYAN UNTUK
MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN NELAYAN DAN MEWUJUDKAN
KEDAULATAN MARITIM DI INDONESIA

Oleh:
Salis Deris Artikanur

(G24140057)

ASRAMA TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA


INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

ANTUM (ASURANSI NELAYAN UNTUK KEDAULATAN MARITIM) :


PENERAPAN ASURANSI BERBASIS KELOMPOK NELAYAN UNTUK
MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN NELAYAN DAN MEWUJUDKAN
KEDAULATAN MARITIM INDONESIA
Summary
Luasnya wilayah maritim Indonesia tidak sepadan dengan luas
kesejahteraan masyarakat Indonesia di sekitarnya. Wilayah maritim mendominasi
dan menjanjikan kolam harta yang melimpah. Hal inilah yang menjadi salah satu
alasan sampai saat ini wilayah maritim Indonesia masih diincar berbagai pihak
yang ingin meraup untung sebanyak-banyaknya hanya untuk dirinya sendiri.
Belakangan ini, sering terjadi cuaca buruk yang menjadikan nelayan sulit untuk
pergi melaut. Salah satu solusi yang dapat diterapkan yaitu dengan membentuk
ANTUM (Asuransi Nelayan untuk Kedaulatan Maritim). ANTUM adalah sistem
asuransi untuk para nelayan di Indonesia berbasis kelompok nelayan untuk
meningkatkan kesejahteraan nelayan dan mewujudkan kedaulatan maritim.
ANTUM dapat dijalankan oleh badan di bawah naungan Kementerian Kelautan
yang bekerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat yang berkaitan.
Diperlukan kerja sama antara pemerintah dengan masyarakat nelayan dan
lembaga-lembaga swadaya masyarakat supaya sistem ANTUM dapat diterapkan.
Dengan kerja keras semua pihak maka kedaulatan maritim dan kesejahteran
masyarakat Indonesia dapat diwujudkan.
Luasnya wilayah maritim Indonesia ternyata tidak sepadan dengan luas
kesejahteraan masyarakat Indonesia di sekitarnya. Cerahnya warna biru laut
Indonesia juga tidak sepadan dengan kecerahan hidup masyarakat yang ada saat
ini. Tetapi dalamnya wilayah maritim Indonesia masih tidak sedalam harapan
yang selalu ada di benak masyarakat untuk mencapai kesejahteraan dan untuk
mencapai kecerahan hidup.
Wilayah Indonesia seluas ?????????????? dan ?????????????? dari
keseluruhan luas tersebut adalah wilayah maritim. Wilayah maritim mendominasi
dan menjanjikan kolam harta yang melimpah. Kolam harta yang bukan hanya
terdapat emas dan mutiara di dalamnya tetapi juga sumber pangan. Pangan adalah
harta yang paling berharga. Tanpa pangan manusia tidak bisa bertahan hidup
lama. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan sampai saat ini wilayah maritim
Indonesia masih diincar berbagai pihak yang ingin meraup untung sebanyakbanyaknya hanya untuk dirinya sendiri baik dari dalam maupun luar negeri.
Wilayah maritim adalah sumber kekayaan yang bisa dikatakan tidak ada
habisnya. Volumenya dipenuhi oleh interaksi kehidupan yang saling memengaruhi
keseimbangan alam dan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi
berbagai kebutuhan hidup manusia. Walaupun seperti tidak ada habisnya,

pemanfaatannya tidak boleh sembarangan. Aturan mengenai hukum laut begitu


ketat, bahkan ada Hukum Laut Internasional yang mengatur supaya tidak terjadi
konflik antar negara yang disebabkan oleh perebutan sumber daya maritim. Tetapi
aturan baru ketat di dalam tulisan, dalam penerapannya masih banyak
pelanggaran.
Hasil laut Indonesia masih banyak dicuri oleh pihak luar yang melakukan
illegal fishing. Akibatnya, dapat semakin mengancam kesejahteraan nelayan pada
khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Berdasarkan
data ????????????? pencurian sumber daya laut oleh pihak yang melakukan
illegal fishing tidak tanggung-tanggung yaitu sebanyak ????????. Selain pihak
luar yang merugikan Indonesia dengan melakukan illegal fishing, pihak dalam
juga masih ada yang melakukan pelanggaran yaitu mengambil hasil laut dengan
cara merusak lingkungan, menggunakan peledak misalnya. Sangat
memprihatinkan.
Illegal fishing bukanlah satu-satunya ancaman yang dihadapi oleh para
nelayan. Belakangan ini, sering terjadi cuaca buruk akibat cuaca ekstrem yang
sangat memengaruhi nelayan dalam melaksanakan mata pencahariannya. Cuaca
buruk menjadikan nelayan sulit untuk pergi melaut karena taruhan apabila nekat
melaut pada saat cuaca ekstrem tidak main-main, yaitu nyawa. Kalaupun nyawa
berhasil selamat, kapal-kapal mereka akan rusak diterjang gelombang.
Cuaca buruk semakin sulit diprediksi mulainya. Cuaca buruk juga semakin
sulit diprediksi berakhirnya. Nelayan hanya bisa menunggu selama waktu yang
tidak bisa ditentukan hingga cuaca buruk mereda. Selama menunggu itu pula
mereka tidak bisa mencari nafkah, tidak produktif. Hal ini berbuntut panjang.
Nelayan yang terkena dampak cuaca buruk tidak sedikit, apalagi ditambah jumlah
orang di dalam keluarganya. Apabila nelayan sudah lama tidak melaut maka tidak
ada penghasilan yang didapat. Akhirnya, kebutuhan pokok keluarganya sulit
dipenuhi, pendidikan untuk anaknya sulit diberikan, kesejahteraan masyarakat
semakin berkurang.
Berdasarkan
data
????????
nelayan
yang
menjadi
korban
sebanyak ??????????. Kalau bukan karena keterpaksaan melaut karena tidak ada
kegiatan lain yang dapat memenuhi kebutuhan hidup, maka nelayan tidak akan
mengorbankan nyawanya dengan menerjang cuaca buruk di lautan. Apabila
nelayan menjadi korban jiwa, maka keluarga yang ditinggalkan akan semakin
menderita. Padahal di tengah mereka terdapat mimpi-mimpi supaya bisa hidup
sejahtera, terdapat pula anak-anak yang ingin terus mengenyam pendidikan.
Dibutuhkan solusi supaya masalah yang dihadapi nelayan dan keluarganya
tidak berlarut-larut. Salah satu solusi yang dapat diterapkan yaitu dengan
membentuk ANTUM (Asuransi Nelayan untuk Kedaulatan Maritim). ANTUM

adalah sistem asuransi untuk para nelayan di Indonesia berbasis kelompok


nelayan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dan mewujudkan kedaulatan
maritim. ANTUM dapat dijalankan oleh badan di bawah naungan Kementerian
Kelautan yang bekerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat yang berkaitan.
Penerapan sistem ANTUM dimulai dengan membentuk kelompokkelompok nelayan supaya tercipta suasana kekeluargaan antar nelayan. Suasana
kekeluargaan sangat diperlukan sebagai pondasi karena nelayan dapat saling
bekerja sama dan saling membantu dalam meringankan beban. Selanjutnya
kelompok nelayan tersebut dijadikan tim dalam melaksanakan mata
pencahariannya. Sistem asuransi diterapkan dengan cara membayar premi bagi
setiap kelompok nelayan. Pembayaran premi dengan cara berkelompok akan jauh
lebih ringan dibandingkan harus membayar premi secara individu.
Biaya premi diolah oleh badan legal khusus supaya apabila terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan biaya tersebut dapat dipakai untuk meringankan beban.
Misalnya, kapal kelompok nelayan yang rusak karena dihantam gelombang maka
kelompok nelayan berhak mendapatkan uang asuransi untuk memperbaiki kapal.
Selain itu, apabila terjadi kemalangan maka uang asuransi dapat diberikan kepada
keluarga yang mengalami kemalangan sehingga dapat mengurangi beban yang
ditanggung.
Kelompok-kelompok nelayan diberi hak untuk mengolah laut bagian tepi
yang dekat dengan daratan dengan pembagian tertentu untuk kemudian dibangun
kerambah budidaya ikan ataupun hasil laut lainnya, misalnya rumput laut. Hal ini
untuk mengatasi masalah para nelayan yang tidak bisa melaut akibat cuaca buruk.
Mereka dapat bersama-sama mengolah hasil budidaya sebagai sumber pendapatan
selain melaut. Mereka tidak lagi harus hanya menunggu berakhirnya cuaca buruk
yang tidak tahu kapan untuk bisa kembali mendapatkan penghasilan.
Sistem asuransi ANTUM ini juga selanjutnya dapat dikembangkan sebagai
tempat transaksi simpan-pinjam yang memudahkan para nelayan dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Terutama untuk mewujudkan masa depan
generasi yang lebih baik dengan menyekolahkan anak-anaknya.
Diperlukan kerja sama antara pemerintah dengan masyarakat nelayan dan
lembaga-lembaga swadaya masyarakat supaya sistem ANTUM dapat diterapkan.
Dibutuhkan pula rasa optimis dan saling percaya antar pihak serta kesadaran dari
diri masyarakat bahwa Allah SWT tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali
kaum itu berusaha untuk mengubah nasibnya sendiri. Kita tidak bisa membiarkan
kolam harta yang ada di depan mata tidak dimanfaatkan sebaik mungkin. Namun,
kita juga tidak boleh serakah dengan merusak keseimbangan alam untuk
mendapatkan keuntungan pribadi. Dengan kerja keras semua pihak maka
kedaulatan maritim dan kesejahteran masyarakat Indonesia dapat diwujudkan.

Anda mungkin juga menyukai