Oleh
Rizka Azima Lubis, S.Ked
Pembimbing
Dr. Mawaddah Fitria, Sp.PD
PENDAHULUAN
10-20% keadaan
pasien DM yang harus
rawat inap di rumah
sakit adalah akibat
masalah ulkus kaki
diabetik
TINJAUAN PUSTAKA
Diabetes
Mellitus
Suatu
kelompok
penyakit
metabolik
dengan karakteristik hiperglikemia yang
terjadi karena kelainan sekresi insulin,
kerja insulin atau keduanya
Epidemiologi
Diperkirakan tahun 2030 angka
ini menjadi 366 juta jiwa atau
sekitar 4.4% dari populasi dunia.
Peningkatan prevalensi terbesar
adalah di Asia dan di Afrika , ini
akibat
tren
urbanisasi
dan
perubahan gaya hidup seperti
pola makan yang tidak sehat
Faktor Resiko
-Riwayat Keluarga
DM
-Obesitass
-Kurangnya aktivitas
fisik
-Faktor Stress
-Kolesterol
-Riwayat DM
-dll
Klasifikasi
- DM tipe 1
- DM tipe 2
- DM gestasional
Manifestasi Klinik
Polidipsi
Polifagi
Poliuri
Penuruna
n BB
Gejala Kronis
-Kesemutan
-Kulit terasa panas
-Mata Kabur
-Mudah lelah
-kram
-Impotensi,dll
Tatalaksana
1. Penyuluhan
2. Diet
Dengan
memperhatikan 3 J:
Jumlah, jadwal makan,dan
jenis makanan.
3. Olah raga
4.Medikamentosa
5. Pemantauan
Pengendalian Diabetes dan
Pencegahan Komplikasi
Komplikasi
1.Akut
2.Kronik
KAKI DIABETES
Kaki diabetes adalah
kelainan tungkai kaki
bawah akibat DM
yang tidak terkendali
yg disebabkan olah
gangguan pembuluh
darah, gangguan
persyarafan dan
infeksi
Epidemiologi
Dari keseluruhan penderita diabetes,
15% menderita ulkus di kaki, dan 1214% dari yang menderita ulkus di kaki
memerlukan amputasi
Pasien diabetes memiliki kecendrungan
tinggi untuk mengalami ulkus kaki
diabetik yang sulit sembuh dan risiko
amputasi pada tungkai bawah,
Faktor
Risiko
Yang tidak dapat di
modisikasi
1.Umur
2.Lamanya menderita
DM
Neuropati
Obesitas
Hipertensi
Glikosilasi Hb tidak
terkontrol
5. KGD tidak terkontrol
6. Merokok
7. Diet DM
8. Aktivitas fisik
9. Obat yang tidak teratur
10.Perawatan kaki
11.Penggunaan alas kaki tidak
tepat
Patofisiologi
1. Neuropati
perifer
2. Penyakit
Arterial
Manifestasi Klinis
klaudikasio
intermiten
hipoestesia,
hiperestesia,
parestesia,
disestesia, nyeri
radikuler
anhidrosis,dll
Pemeriksaan
Pemeriksaan Fisik
-Penurunan nadi
perifer spt
:adanya bunyi
bruit pada
a.iliaka,femoralis,
atrofi kulit,
sianosis Jari
kaki,dll
-Anklebrakial
Index
-Reflex tendon
-Pemeriksaan
neurologi
-Pemeriksaan
sensasi getar
dengan
garputala,dll
Pemeriksaan
Laboratorium
-Pemeriksaan
Darah rutin
-Profil metabolik
-Pemeriksaan
fungsi ginjal
dll
Pemeriksaan
Radiologi
- Foto polos
- -CT scan dan
MRI
- Arteriografi
- MRA
- MDCT
- -Carbondioxyde
angiography
- dll
Diagnosis
1. Pemeriksaan
Fisik
2. 2. Pemeriksaan
Penunjang
Klasifikasi
Menurut Wagner
-Grade 1: Ulkus superficial
-Grade 2: Ulkus dalam tanpa
keterlibatan tulang
-Grade 3: Ulkus dalam
dengan abses atau
osteomielitis
-Grade 4: Gangren lokal
-Grade 5: Gangren luas
melibatkan seluruh kaki
Klasifikasi PEDIS
Impaired
None
Perfussion
(Gangguan
Perfusi)
Size/Extent in
(Ukuran)
(Ukuran)
Tissue Loss/Depth 1
(Jumlah
jaringan 2
Tissue Loss/Depth
1
(Jumlah
yang
Ulkus
dibawah
lapisan
dermis, dalam
melibatkan
subkutaneus,
jaringan 2
yang
hilang/kedalaman
dermis,
fasia,
ototmelibatkan
atau tendon subkutaneus,
hilang/kedalaman
)
3
)
Infection
(Infeksi)
infeksi
Infeksi hanya
jaringan subkutan
Eritema
>2mm
pada
kulit
atau
dan
infeksi
subkutan struktur.
Tidak ada tanda sistemik respon
Impaired
4
1
inflmasi
Infeksi dengan manifestasi sitemik
Tidak Ada
Sensation
(Gangguan
Ada
Sensasi)
Infection
(Infeksi)
Tidak
ada
gejalan
dan
tanda
infeksi
Infeksi hanya pada kulit dan jaringan
subkutan
Eritema >2mm atau infeksi subkutan
struktur.
Tidak
ada
Tidak Ada
(Gangguan
Ada
Sensasi)
sistemik
respon
inflmasi
Infeksi dengan manifestasi sitemik
Impaired Sensation 1
2
tanda
Cara lain:
-Metode Planimetri
-Metode Fotografi
-Metode Visitrak
Penatalaksanaan
Faktor-faktor yang
harus dikendalikan:
Mechanical ControlPressure Control
Metabolic Control
Vascular Control
Educational Control
Wound Control
Microbiological
Control-Infection
Control
Pencegahan
Primer
Pencegahan
Sekunder
Terapi Farmakologi
Pengobatan
kaki
diabetik
meliputi
pengendalian gula darah. Pengendalian gula
darah dapat dilakukan melalui pemberian obat
pemberian obat meliputi obat hipoglikemi oral
(OHO) dan insulin, pemberian obat hipoglikemi
oral diberikan kurang lebih 30 menit sebelum
makan, pemberian insulin biasanya diberikan
lewat penyuntikan di bawah kulit (subkutan)
dan pada keadaan khusus diberikan secara
intravena (melalui vena) atau intramuskuler
(melalui otot).
Debridemen
Prinsip penanganannya meliputi : pengelolaan komorbid,
evaluasi status vaskuler dan penanganannya secara tepat,
penilaian faktor-faktor psikososial / gaya hidup, penilaian dan
evaluasi ulkus, penanganan luka / debridemen / wound bed
preparation dan menghilangkan faktor tekanan / offloading.
Kegagalan penyembuhanKegagalan penyembuhan karena
eradikasi terhadap infeksi yang tidak adekuat dan kuman
patogen opurtunistik.
fungsi dari debridemen adalah membuang jaringan nekrotik,
mengurangi tekanan, evaluasi adanya kantong-kantong
infeksi yang tersembunyi (tracking and tunneling), drainase,
dekolonisasi bakteri, dan hanya meninggalkan jaringan sehat
untuk mendorong penyembuhan luka
Perawatan Luka
Penggunaan balutan yang efeklif dan tepat menjadi
bagian
yang
penting
untuk
memastikan
penanganan ulkus diabetes yang optimal.
Balutan basah-kering dengan normal salin menjadi
standar baku perawatan luka.
Penggunaan pengganti kulit/dermis dapat bertindak
sebagai balutan biologis, dimana memungkinkan
penyaluran faktor pertumbuhan dan komponen
matrik esktraseluler
PROGNOSIS
Pada penderita diabetes, 1 diantara 20
penderita akan menderita ulkus pada kaki dan
1 diantara 100 penderita akan membutuhkan
amputasi setiap tahun
Pada penderita diabetes
dengan neuropati, meskipun
hasil penyembuhan ulkus
tersebut baik, angka
kekambuhanrrya 66% dan
angka amputasi meningkat
menjadi 12%
TERIMA KASIH