Anda di halaman 1dari 14

Perikatan Dasar

Surat Berharga

NAMA KELOMPOK
Denis Riska Ayu Mustika Rany
Ika Dewi Ambarwati
Anugerah Ramadhani P

(11010114140460)

(11010114140483)
(11010114140490)

TEORI PERIKATAN
DASAR SURAT
BERHARGA ?

Ada 4 teori dasar


perikatan surat berharga,
teori tersebut ialah :
1. Teori Kreasi
2. Teori Perjanjian
3. Teori Kepantasan
4. Teori Penunjukkan

1. Teori Kreasi
Menurut teori ini yang menjadi dasar
hukum mengikatnya surat berharga antara
penerbit dan pemegang adalah perbuatan
menandatangani
surat
berharga
itu.
Penandatanganan inilah yang menciptakan
perikatan antara penerbit dan pemegang.
Karena ada perikatan tersebut, maka penerbit
bertanggungjawab membayar kepda pemegang
surat berharga itu, walaupun tanpa perjanjian
dengan pemegang berikutnya.

Kelemahan Teori Kreasi ;


Menurut teori ini pernyataan sepihak
dengan tanda tangan saja tidak mungkin
menimbulkan periktan. Agar timbul perikatan
harus ada dua pihak yang mengadakan
persetujuan. Dan jika surat berharga yang telah
ditandatangani itu jatuh ke tangan seorang
pencuri atau yang tidak berhak atau tidak jujur
maka penerbit yang menandatangani tetap
terikat untuk membayar.

2. Teori Perjanjian
Yang menjadi dasar hukum mengikatnya surat
berharga antara penerbit dan pemegang ialah
suatu perjanjian yang merupakan perbuatan
dua pihak yaitu penerbit yang menandatangani
dan pemegang pertama yang menerima surat itu.
Dalam perjanjian disetujui bahwa jika pemegang
pertama memperalihkan surat itu kepada
pemegang berikutnya maka penerbit tetap terikat
untuk membayar atau bertanggung jawab untuk
membayar.

Lanjutan....
Jadi, teori ini berlawanan dengan teori
kreasi, sebab disini terdapat perbuatan kedua
belah pihak jadi bukan sepihak. Perbuatan
kedua belah pihak yang disebut suatu
perjanjian yaitu antara orang yang
memberikan dan memperoleh surat berharga.

Kelemahan Teori Perjanjian


Teori ini tidak dapat memberikan
penyelesaian jika surat berharga itu beredar
secara tidak normal, misalnya karena hilang
atau dicuri. Dimana menurut teori ini
penerbita masih bertanggungjawab kepada
pemegang surat itu yang memperolehnya
secara tidak normal.

3. Teori Kepantasan
Teori ini masih berdasarkan teori kreasi,
namun berdasarkan teori ini penerbit hanya
bertanggungjawba kepada pemegang yang
memperoleh surat berharga itu dengan pantas.

Kelemahan Teori Kepantasan


Karena teori ini masih berdasarkan teori
kreasi,
dimana
penandatanganan
surat
berharga itu menimbulkan perikatan. Padahal
pernyataan
sepihak
tidak
mungkin
menimbulkan perikatan, jika tidak ada
persetujuan dari pihak lannya.

4. Teori Penunjukkan
Yang menjdi dasar hukum mengikatnya
surat berharga antara penerbit dan pemegang
adalah perbuatan penunjukan surat itu kepada
debitur. Debitur yang pertama adalah penerbit,
oleh siapa surat berharga itu disuruh
dipertunjukkan pada hari bayar. Sejak itulah
timbul perikatan, dan penerbit selaku debitur
wajib membayarnya.

Kelemahan Teori Penunjukkan


Teori ini tidak sesuai dengan fakta dan terlalu
jauh bertentangan dengan ketentuan undangundang. Dikatakan tidak sesuai dengan fakta,
karena pembayaran itu adalah pelaksanaan dari
suatu perjanjian (perikatan), dengan demikian
perikatan harus sudah ada terlebih dahulu sebelum
pelaksanaannya. Dikatakan juh brtentangan dengn
undang-undang karena dalam KUHD menentukan
bahwa perikatan itu sudah ada sebelum hari
bayar dan sebelum penunjukkan surat berharga itu

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai