3. Hal Tertentu
Dalam suatu kontrak objek perjanjian harus jelas dan ditentukan oleh para pihak,
objek perjanjian tersebut dapat berupa barang maupun jasa, namun dapat juga berupa tidak
berbuat sesuatu. Hal tertentu ini dalam kontrak disebut prestasi yang dapat berwujud barang,
keahlian atau tenaga, dan tidak berbuat sesuatu.
Berbeda dari hal di atas, dalam BW dan pada umumny sarjana hukum berpendapat
bahwa prestasi itu dapat berupa:
a. menyerahkan/memberikan sesuatu;
b. berbuat sesuatu; dan
c. tidak berbuat sesuatu.
Untuk menentukan barang yang menjadi objek perjanjian, dapat dipergunakan
berbagai cara seperti: menghitung, menimbang, mengukur, atau menakar. Sementara itu,
untuk menentukan jasa, harus ditentukan apa yang harus dilakukan oleh salah satu pihak.
Untuk menentukan tentang hal tertentu yang berupa tidak berbuat sesuatu juga harus
dijelaskan dalam kontrak seperti “berjanji untuk tidak saling membuat pagar pembatas antara
dua rumah yang bertetangga.”
4. Sebab yang Halal
Istilah kata halal bukanlah lawan kata haram dalam hukum Islam, tetapi yang
dimaksud sebab yang halal adalah bahwa isi kontrak tersebnt tidak bertentangan dengan
peraturan perunnang-undangan.