0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan1 halaman
Abu Hanifah (80-150 H/699-767 M) adalah salah satu imam mazhab besar dalam fiqih Islam. Ia lahir di Kufah, Irak dan mendapatkan pendidikan agama di Kufah, Basrah, Mekkah, dan Madinah. Abu Hanifah memiliki pemikiran penting mengenai ekonomi Islam seperti akad salam, zakat madu, dan akad hawalah.
Abu Hanifah (80-150 H/699-767 M) adalah salah satu imam mazhab besar dalam fiqih Islam. Ia lahir di Kufah, Irak dan mendapatkan pendidikan agama di Kufah, Basrah, Mekkah, dan Madinah. Abu Hanifah memiliki pemikiran penting mengenai ekonomi Islam seperti akad salam, zakat madu, dan akad hawalah.
Abu Hanifah (80-150 H/699-767 M) adalah salah satu imam mazhab besar dalam fiqih Islam. Ia lahir di Kufah, Irak dan mendapatkan pendidikan agama di Kufah, Basrah, Mekkah, dan Madinah. Abu Hanifah memiliki pemikiran penting mengenai ekonomi Islam seperti akad salam, zakat madu, dan akad hawalah.
Ia lahir pada tahun 80 masehi di irak tepatnya di kota kuffah pada kekuasaan khalifah ke 4 bani umayah. Yaitu pada masa khalifah abdul malik bin Marwan menjabat. Ia nama mempunya nama asli an-Nu’man bin tsabit bin zuwatha. Alasan dia disebut abu hanifah karena salah satu alasannya ia dikenal seorang yang soleh dan bertakwa oleh masyarakat pada waktu itu . beliau merupakan seorang ulama mujtahid dalam bidang fikih, dan salah satu dari keempat imam madzhab. Beliau memiliki kepribadian yang berwibawa dan tidak banyak berbicara kecuali ketik dia dilontarkan pertanyaan oleh seseorang. Ia menyelesaikan pendidikannnya si kuffah dan di basrah , setelah itu beliau pergi ke mekkah dan Madinah dan disana ia menjadi murid dari ulama yang populer yaitu Atha bin abi. Dan pada masa pemerintahan khalifah abu jafar al – mansur tepatnya pada tahun tahun 150 hijriah atau 767 masehi ia meninggal dunia.
Pokok pemikiran Abu hanifah menegenai perekonomian . ada 3 yaitu :
a. Akad salam. Abu hanifah membahas syarat salam, yang mana syarat salam tersebut ada 6. Yaitu pertama harga barang harus dieketahu jenisnya. Maksudnya apakah dibayarnya menggunakan uang atau dengan barang. Kedua, harus diketahui harganya dengan pasti. Ketiga, menyerahkan harga sebagai modal pedagang. Serta harus dilakukan di majelis akad. Keempat, barang dagangan harus ada di tangan pedagang. Yang kelima yaitu barang dagangan harus bisa diestimasi nilainya bisa dilihat dari ukurannya, beratnya, dan sifatnya. Keenam. Adalah penyerahan barang yang harus ditentukan. Pendapat abu hanifah ini tidak ada perbedaan yang jauh berbeda dengan pendapat ulama lainnya mengenai syarat jual beli salam ini. dengan adanya keenam syarat tersebut serta bisa memahaminya hal tersebut bisa memunculkan kejelasan dan keridhoan baik bagi pihak penjual maupun pihak pembeli b. Zakat madu. Zakat madu ini maksudnya adalah, zakat madu ini harus dikeluuarkann dari zakat madu tersebut dan hukumnya bersifat wajib. Asalkan sarang lebah tersebut tidak terdapat di lahan kharja. Begitupun hal yang sama berlaku pada zakat madu yang terdapat di lahan tandus yang hukumnya juga wajib. Dasar pemikiran abu hanifah mengenai zakat madu tersebut yaitu berdasarkan pads hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu majjah. c. Akad hawalah. Pendapat abu hanifah tentang hawalah ini adalah perpindahan atau pengalihan hutang dari satu orang ke orang yang lainnya. Abu hanifah berpendapat mengenai akad tersebut berdasarkan pada hadit dan ijma. Pemikiran abu hanifah tersebut jjika ditelaah lebih dalam bisa mempunyai persaamn dengan peraturan2 yang berklaku di Indonesia yang berlaku pada saat ini.
Jual Beli Salam Adalah Akad Jual Beli Barang Pesanan Diantara Pembeli Jual Beli Salam Adalah Akad Jual Beli Barang Pesanan Diantara Pembeli Dengan Penjual