Anda di halaman 1dari 2

Hubungan Teori Struktualisme dengan Ekonomi Islam

Strukturalisme merupakan segala ilmu yang mempersoalkan struktur, yaitu dengan cara yang
bagian-bagian sebuah sistem saling berkaitan, strukturalisme juga beranggapan bahwa seluruh
organisasi manusia ditentukan secara luas oleh struktur sosial atau psikologi yang mempunyai logika
independen yang menarik, berkaitan dengan maksud, keinginan, maupun tujuan manusia.

Keterkaitan teori struktualisme dengan ekonomi islam yaitu Struktur ekonomi merupakan komposisi atau
susunan sektor-sektor ekonomi dalam suatu perekonomian. Sektor yang dominan mempunyai
kedudukan paling atas dalam struktur tersebut dan menjadi ciri khas dari suatu perekonomian. Artinya,
sektor yang dominan ini akan menjadi sumber mata pencaharian terbesar. Sektor ekonomi yang
dominan juga berarti sektor yang memberikan sumbangan terbesar terhadap produk nasional dengan
laju pertumbuhan yang tinggi, yang menjadi ciri khas dari suatu perekonomian.

Dalam struktur ekonomi, dikenal dua macam struktur ekonomi. Pertama, struktur agraris dimana
struktur ini di dominasi oleh sektor pertanian. Sektor pertanian menjadi sumber mata pencaharian
sebagian besar penduduknya. Pada umumnya negara-negara berkembang disebut negara agraris dan
negara-negara yang negara-negara belum bekembang dimana pertaniannya masih sangat tradisional
diketegorikan negara agraris tradisional. Kedua, struktur industri dimana struktur ini didominasi oleh
sektor industri. Sebagian besar produk domestik disumbangkan dan laju pertumbuhan ekonomi yang
tinggal disumbangkan oleh sektor industri.

Pada struktur ekonomi, terdapat teori-teori yang membahas bagaimana perubahan struktur tersebut,
pada umumnya transformasi struktural didefinisikan sebagai suatu rangkaian perubahan yang saling
terkait satu sama lainnya dalam komposisi permintaan agregat, perdagangan luar negeri (ekspor dan
impor), dan penawaran agregat (produksi dan penggunaan faktor-faktor produksi yang diperlukan guna
mendukung proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan). Teori perubahan
struktural memusatkan perhatiannya pada mekanisme yang memungkinkan negara-negara yang masih
terbelakang untuk mentransformasikan struktur perekonomian dalam negeri mereka dari pola
perekonomian subsisten tradisional ke perekonomian yang lebih modern.

Dalam sistem ekonomi Islam yang harus di dasarkan pada ajaran dan nilai-nilai Islam yang bersumber
dari Al-Quran, As-Sunnah, Ijma, dan Qiyas di dalamnya dijelaskan tentang bagaimana sistem ekonomi
untuk mencegah ketimpangan dengan pembentukan struktur ekonomi yang adil. Islam mengatur
kepemilikan menjadi tiga yaitu kepemilikan individu, negara, dan kepemilikan umum. Kepemilikan
individu agar tidak menzalimi manusia lainnya dengan adanya aturan tentang kepemilikan umum dan
kepemilikan negara.

Dalam ekonomi Islam tidak hanya membangun materiel, tetapi segi spiritual dan moral sangat berperan.
Pembangunan moral, dan spiritual harus terintegrasi dengan ekonomi (pembangunan ekonomi) dimana
hal ini akan mempertimbangan bagaimana struktur perekonomian suatu wilayah.

Secara umum, Islam mengarahkan mekanisme berbasis moral spritual dalam pemeliharaan keadilan
sosial pada setiap aktivitas ekonomi (seluruh sektor ekonomi). Latar belakangnya karena
ketidakseimbangan distribusi kekayaan merupakan hal yang mendasari hampir semua konflik individu
maupun sosial. Sistem ekonomi Islam menjelaskan bagaimana sebaiknya sistem perekonomian
dibangun demi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat yang
berorientasi falah atau kesejahteraan bagi umat. Islam memiliki sistem ekonomi yang secara
fundamental berbeda dari sistem-sistem yang tengah berjalan. Ia memiliki akar dan syariat yang
membentuk pandangan dunia sekaligus sasaran-sasaran dan strategi (maqashid asy-syariah) yang
berbeda dari sistem-sistem sekuler yang menguasai dunia hari ini. Sasaran-saran yang dikehendaki Islam
secara mendasar bukan materiel. Mereka di dasarkan atas konsep-konsep Islam sendiri tentang falah
dan hayatan thayyibah (kehidupan yang baik) yang sangat menekankan aspek persaudaraan (ukhuwah),
keadilan sosio-ekonomi, dan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan spiritual umat manusia.

Kemudian negara juga berperan mengenai perencanaan ekonomi, tentu negara memainkan peranan
pokok dalam proses pembangunan ekonomi dalam sistem ekonomi yang terpusat pada suatu
perencanaan untuk mencapai tujuannya. Ini artinya, negara berhak melakukan campur tangan dalam
melaksanakan tanggungjawabnya terhadap masyarakat namun harus tidak sampai pada batas yang
dapat menghilangkan inisiatif individu.

Dari beberapa penjelasan terkait sistem-sistem ekonomi islam yang telah diuraikan diatas, hal tersebut
menggambarkan jika setiap sektor perekonomian saling terkait baik sektor yang menjadi sektor dominan
dalam struktur ekonomi maupun sektor penunjang dibawahnya. Itulah alasan kenapa teori
struktualisme masih bisa saling berhubungan dengan ekonomi islam, karena sistem-sistem atau struktur
dalam ekonomi islam itu saling berkaitan khususnya dalam mencapai tujuannya,.

Anda mungkin juga menyukai