Anda di halaman 1dari 2

KESIMPULAN

Tata cara penyelesaian sengketa ekonomi syariah menjelaskan bahwa perkara ekonomi
syariah bisa diajukan dengan dua mekanisme, salah satunya dapat diajukan dengan gugatan acara
biasa (Perma no 14 Tahun 2016). Pemeriksaan dengan acara biasa merupakan proses
pemeriksaan normal yang seharusnya dilalui oleh setiap gugatan yang diajukan (proses yang
tidak diterapkan secara khusus). Dalam acara biasa terdapat mekanisme yang harus dilalui yaitu
memeriksa pengaduan, memeriksa pihak-pihak yang terkait, memeriksa pihak yang diadukan,
memeriksa pihak lain yang diajukan oleh pihak yang diadukan, memeriksa surat-surat,
mengkonfrontir antara pengadu dengan pihak yang diadukan, atau pihak lainnya (apabila
diperlukan), pembacaan gugatan, jawaban tergugat, ekspesi dan rekonvensi, replik, duplik,
pemeriksaan bukti surat, pemeriksaan saksi, pemeriksaan saksi ahli, pemeriksaan setempat, dan
yang terakhir yaitu kesimpulan.

Waktu dalam penyelesaian sengketa dalam acara biasa untuk memperbaiki gugatan dan
melengkapinya dengan data yang diperlukan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak
pemeriksaan persiapan dilaksanakan. Tenggang waktu 30 (tiga puluh) hari untuk perbaikan
gugatan, Jangka waktu penyelesaian sengketa TUN adalah maksimal 6 bulan, Putusan harus
ditandatangani Hakim yang memutus dan Panitera/Panitera Pengganti selambat-lambatnya 30
hari sesudah Putusan diucapkan, Salinan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap, dikirimkan kepada para pihak dengan surat selambat – lambatnya dalam waktu 14
hari kerja, apabila setelah 60 (enam puluh) hari kerja tergugat tidak melaksanakan kewajibannya
dan tidak akan mempunyai kekuatan hukum lagi. Dalam hal tergugat ditetapkan harus
melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 97 ayat (9) huruf b dan huruf c,
dan kemudian setelah 90 (sembilan puluh) hari kerja.

Pemanggilan para pihak adalah menyampaikan secara resmi (officiaicial) dan patut
(properly) kepada pihak-pihak yang terlibat dalam suatu perkara di pengadilan, agar memenuhi
dan melaksanakan hal-hal yang diminta dan diperintahkan majelis hakim atau pengadilan.
pemanggilan para pihak untuk hari sidang yang ditentukan umumnya maksimal dilakukan 3
(tiga) kali pemanggilan. Jika ia tetap tidak hadir setelah tiga kali panggilan, maka putusan
verstek yang akan diambil. Kemudian apabila tergugat merasa keberatan dengan Putusan Verstek
yang telah dijatuhkan, maka Tergugat memiliki hak untuk mengajukan upaya hukum bernama
Verzet.

Upaya damai yang bisa dilakukan dalam penyelesaian sengketa ekonomi syariah dengan
acara biasa diatur dalam Undang-Undang No 14 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelesaian
Sengketa Ekonomi Syariah Sebelum pemeriksaan perkara dimulai dan Upaya damai
sebagaimana dimaksud ayat 1 mengacu pada ketentuan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1
Tahun 2016 tentag Prosedur Mediasi di Pengadilan, yaitu dengan cara mediasi. Mediasi adalah
cara penyelesaian sengketa melalui proses kesepakatan untuk memperoleh kesepakatan para
pihak dengan dibantu oleh Mediator.

SARAN

Setelah penulisan makalah ini, penulis mengharapkan pembaca dapat mengetahui


memahami isi dari makalah ini mengenai hal-hal yang diatur dalam penyelesaian sengketa
ekonomi syariah dengan acara biasa. Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini memiliki
banyak kekurangan serta kesalahan yang jauh dari kata sempurna. Tentunya, penulis akan terus
menyempurnakan makalah dengan acuan dari sumber-sumber yang dijelaskan kemudian. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran atas pembahasan dalam makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai