Anda di halaman 1dari 2

Jawaban UTS Lisan Kaidah fikiyah :

1. Urgensi atau fungsinya adalah :


a. menjadi rujukan ahli atau peminat hukum dalam rangka memudahkan mereka untuk
penyelesaian masalah-masalah fiqih yang mereka hadapi dengan mengkategorikan masalah-
masalah yang serupa dalam lingkup satu kaidah.
b. sebagai media atau alat untuk menafsirkan nash-nash dalam rangka penetapan hukum.
c. menjadi pedoman dalam penyelesaian hukum Islam kontemporer
d. Merupakan media untuk memahami maqashid syariah

ِ َ‫اَألُ ُم ْو ُر بِ َمق‬
2.‫اصدهَا‬
Artinya: “Segala perkara tergantung denganniatnya”

Maksud dari kaidah ini adalah segala perkataan maupun perbuatan semua tergantung
dari niatnya.

Dengan niat, akan terbedakan antara dua orang yang melakukan jenis kegiatan yang sama,
tetapi yang satu berpahala yang satunya tidak, atau yang satu berpahala tetapi sedikit namun
satunya berpahala yang sangat besar.

3. Dasar Hadits
Sabda Rasul SAW:

ِ ‫ت ِهجْ َرتُهُ إلى‬


‫هللا‬ ْ َ‫ت وإِنَّما لِ ُكلِّ امري ٍء ما نَ َوى فَ َم ْن َكان‬ ِ ‫إنَّ َما األع َمال بالنِّيَّا‬
ِ ‫ت ِهجْ َرتُهُ لِ ُد ْنيَا ي‬
‫ُص ْيبُها أو امرأ ٍة‬ ْ َ‫ه و َم ْن َكان‬3ِ ِ‫ورس ُْول‬ ِ ‫ورسُولِ ِه ف ِهجْ َرتُهُ إلى‬
َ ‫هللا‬ َ
َ َ‫يَ ْن ِك ُحهَا ف ِهجْ َرتُهُ إلى ما ه‬
‫اج َر إلي ِه‬

“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa
yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah
dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang
dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Al- Bukhari dan Muslim).

4. ُ‫اَل يَ ْل َز ُم نِيَةُا ْل ِعبَا َد ِة فِ ْي ُك َّل ُج ْز ٍء ِٕانَّ َما تَ ْل َز ُم فِ ْي ُج ْملَ ٍة َما يَ ْف َعلُه‬


“Tidak wajib niat ibadah dalam setiap bagian, tetapi niat wajib dalam keseluruhan yang
dikerjakan.”
Contoh: Untuk shalat, cukup niat shalat, tidak berniat setiap perubahan rukunnya.
5. Makna qaidah tersebut adalah kesulitan menyebabkan adanya kemudahan. Maksudnya adalah
hukum-hukum syari’ah didasarkan atas kenyamanan, keringanan dan menghilangkan kesulitan.
Hukum-hukum yang dalam penerapannya menimbulkan kesulitan dan kesukaran bagi mukallaf
(subjek hukum).
Contoh penerapan : boleh berbuka puasa pada bulan Ramadhan ketika sakit atau bepergian
jauh. Atau adanya kebolehan untuk mengqashar shalat karena perjalan jauh dan tujuannya
bukan untuk maksiat.

Anda mungkin juga menyukai