JUDUL KEGIATAN
OPTIMALISASI KEBERADAAN TRANS SARBAGITA SEBAGAI MODA
TRANSPORTASI MASSAL YANG MENCAPAI MOKSA
BIDANG KEGIATAN :
PKM-GT
Diusulkan Oleh:
Ayu Etika Sari
1306305042/2013
1306305066/2013
1306305162/2013
1306305003/2013
Ahmad Taufik
1406305062/2014
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
segala limpahan rahmat-Nya, penulis mampu
menyelesaikan
Program
Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis yang berjudul Pengoptimalan
Keberadaan Trans Sarbagita Sebagai Moda Transportasi Massal Yang Mencapai
Moksa ini.
Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis juga menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1. Surya Dewi,SE.,M.Si selaku dosen pembimbing dalam pembuatan PKMGT ini.
2. Orang tua penulis yang selalu memberi dukungan moral dan material
kepada penulis.
3. Kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan PKM-GT ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan PKM-GT ini
tentunyatidak terlepas dari segala kekurangan maupun kelebihannya. Oleh
karena itulah, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis
butuhkan demi kesempurnaan penyusunan karya tulis ini.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN .
KATA PENGANTAR .
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
RINGKASAN .
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan .
Manfaat ...
GAGASAN
Kondisi Terkini di Masyarakat Terkait Penggunaan Bus
Trans Sarbagita sebagai Moda Transportasi Massal .
Solusi yang Pernah Diterapkan Untuk Menarik Minat
Masyarakat Menggunakan Bus Trans Sarbagita ...
i
ii
iii
iv
v
vi
1
2
2
3
4
8
9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Transportasi memegang peranan penting dalam mendukung terlaksananya
berbagai kegiatan diantaranya adalah kegiatan perekonomian, perindustrian,
pariwisata dan lain sebagainya. Peranan transportasi dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat Indonesia, dapat dilihat dari pergerakan masing-masing orang menuju
tempat tertentu pada pagi hari dan kembali lagi ke tempat asalnya pada sore hari
dan demikian seterusnya. Peranan transportasi yang cukup besar perlu ditunjang
dengan adanya peningkatan kualitas pelayanan yang memadai.
Semakin meningkatnya intensitas kegiatan ekonomi dan pergerakan
manusia berdampak pula pada permasalahan transportasi khususnya permasalahan
kepadatan dan kemacetan lalu lintas. Penyebab kepadatan dan kemacetan lalu
lintas di kota Denpasar dan sekitarnya tersebut diakibatkan karena volume
kendaraan yang tidak seimbang dengan volume jalan. Jumlah kendaraan di kota
Denpasar dan sekitarnya tersebut berjumlah 2,74 juta unit. Jumlah itu didominasi
oleh 2,3 juta unit kendaraan roda dua. Kendaraan roda empat untuk penumpang
sekitar 267.000 unit dan sisanya kendaraan jenis lain (Badan Pusat Statistik Bali,
2013). Sementara jumlah panjang jalan kota Denpasar dan sekitarnya hanya
sepanjang 7.306 km ( Pemerintah Kota Denpasar, 2013). Permasalahan tersebut
harus segera dicarikan solusinya.
Salah satu kebijakan pemerintah Bali untuk mengatasi permasalahan
tersebut dengan penyediaan transportasi massal yaitu bus Trans Sarbagita. Trans
Sarbagita merupakan angkutan umum yang dikeluarkan pemerintah Bali dan
mulai beroperasi pada bulan Agustus 2011. Sarbagita merupakan singkatan dari
Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan. Bus Trans Sarbagita merupakan sistem
transportasi massal yang mengadopsi sitem busway, dimana busway merupakan
sistem bus cepat atau rapid transit yang dilengkapi dengan fasilitas halte dan lajur
khusus, sementara bus Trans Sarbagita modal angkutan umum yang mecakup
trayek lintas kota atau kabupaten dan trayek dalam kota atau kabupaten sebagai
satu kesatuan sistem jaringan pelayanan dengan lajur yang digunakan bercampur
dengan lalu lintas umum ( mix traffic).
Namun sejak awal beroperasi bus Trans Sarbagita ini sepertinya kurang mendapat
respon yang baik dari masyarakat di Denpasar dan sekitarnya, belum terlalu
banyak masyarakat yang menggunakan fasilitas bus ini. Salah satu faktor
penyebab terjadinya kondisi tersebut adalah evaluasi kinerja bus Trans Sarbagita
yang tidak dilakukan dengan optimal. Seperti terkait dengan kinerja ketepatan
waktu tempuh perjalanan ( travel time) dan ketepatan waktu keberangkatan antar
armada ( head way). Selain itu trayek bus Trans Sarbagita jalur Kota- GWK PP
yang di dominasi oleh mahasiswa Universitas Udayana maupun Politeknik Negeri
1
Bali sering penuh sesak dan tidak nyaman. Ketiga faktor inilah yang
menyebabkan bus Trans Sarbagita kurang diminati terlepas dari murahnya harga
tiket bus itu sendiri.
Untuk mengatasi permasalahan kurangnya minat
masyarakat
menggunakan moda transportasi massal Bus Trans Sarbagita, gagasan yang
diajukan penulis pada usulan program ini adalah dengan mewujudkan Trans
Sarbagita MOKSA. Dimana MOKSA merupakan istilah yang sering kita dengar
dalam masyarakat Bali yang didominasi oleh Agama Hindu. MOKSA berasal dari
bahasa Sanskerta yang berarti kebahagiaan lahir dan batin (Moksarthan
Jagadhita). Dimana kaitannya dengan Trans Sarbagita dimaksudkan untuk
memberikan pelayanan bagi masyarakat di bidang transportasi yang akan
memberikan pelayanan yang MOKSA ( Murah, Optimal, Kualitas terjamin,
Sederhana, Aman).
TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan
Berdasarkan uraian pada latar belakang, tujuan yang ingin di capai dari
penulisan program ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk Memaksimalkan program Pemerintah Bali dalam mengurangi
kemacetan.
2. Untuk mengoptimalkan keberadaan Bus Trans Sarbagita di tengah
masyarakat
3. Untuk meningkatkan minat masyarakat menggunakan Bus Trans Sarbagita
dengan konsep Sarbagita Moksa.
Manfaat
Manfaat dari pelaksanaan program ini adalah sebagai berikut.
Bagi Mahasiswa
Bagi Mahasiswa, program ini sangat berguna sebagai bahan motivasi dan
referensi dalam mengkaji fenomena apa yang sedang terjadi di lingkungan sekitar
khususnya tentang Moda Transportasi Massal.
Bagi masyarakat
Bagi Masyarakat, program ini sangat berguna untuk menambah wawasan
pengetahuan mereka mengenai betapa pentingnya peran moda transportasi massal
dalam era mobilisasi yang sangat padat ini.
Bagi Pemerintah
Bagi Pemerintah, program ini sangat berguna untuk menjadi bahan referensi
dalam menjawab permasalahan di balik pengadaan moda transportasi massal yang
kurang diminati masyarakat.
GAGASAN
Kondisi Terkini di Masyarakat Terkait Penggunaan Bus Trans Sarbagita
sebagai Moda Transportasi Massal
Transportasi atau perangkutan merupakan suatu kegiatan perpindahan
orang dan atau barang dari satu tempat (asal) ketempat lain (tujuan) dengan
menggunakan sarana tertentu untuk maksud dan tujuan tertentu. (Munawar, 2005)
Definisi dari moda adalah merupakan sarana yang digunakan untuk
memindahkan orang dan atau barang dari suatu tempat ketempat yang lain, Moda
transportasi dapat berupa moda transportasi darat, moda transportasi laut dan
moda transportasi udara dimana masing masing moda tersebut memiliki ciri dan
karakteristik sendiri. (Munawar, 2005)
Tujuan utama dari keberadaan moda transportasi massal adalah
menyelenggarakan pelayanan angkutan umum yang baik dan layak bagi
masyarakat. Ukuran pelayanan yang baik adalah pelayanan yang aman, cepat,
murah dan nyaman. Keberadaan angkutan umum penumpang mengandung arti
pengurangan volume lalu lintas kendaraan pribadi. Hal ini dimungkinkan karena
angkutan umum bersifat massal sehingga biaya angkut dapat dibebankan kepada
lebih banyak orang atau penumpang yang menyebabkan biaya penumpang dapat
ditekan serendah mungkin.
Senada dengan hal diatas berikut data perkembangan bus Trans Sarbagita
pada tahun 2011 2012.
Gambar 1. Grafik Jumlah Penumpang Sarbagita
Total jumlah penumpang selama operasi 193 hari ( 18 Agustus 2011 s/d 26
Pebruari 2012 ) sebanyak 303.147 orang atau rata-rata 1.571 orang per hari terdiri
penumpang dewasa 75,34 % dan pelajar / Mahasiswa 24,66 %.
Gambar 2. Rata rata Load Factor
antara
biasa
Moksa adalah tujuan terakhir bagi umat Hindu dengan menghayati dan
mengamalkan ajaran agama dalam kehidupan sehari hari secara baik dan benar,
misalnya dengan menjalankan sembahyang batin dengan menetapkan cipta
(Dharana), memusatkan cipta (Dhyana) dan mengheningkan cipta (Samadhi)
manusia berangsur angsur akan dapat mencapai tujuan hidupnya yang tertinggi
ialah bebas dari segala ikatan kedamaian untuk mencapai bersatunya Atman dan
Brahman. (Admin, 2015)
Kiranya setiap orang perlu menyadari bahwa tubuh ini adalah suatu alat
untuk mendapatkan moksa. Moksanam Sarinam Sadhanam yang artinya bahwa
tubuh ini adalah sebagai alat untuk mencapai moksa. (Kitab Brahma Purana
228.45)
Dari istilah Moksa inilah penulis mengusulkan program Trans Sarbagita
Moksa. Dimana Trans Sarbagita Murah, Optimal, Kualitas terjamin, Sederhana,
Aman untuk mencapai kebahagiaan lahir batin bagi penumpang Bus Trans
Sarbagita. Dimulai dengan penambahan Unit Trans Sarbagita, Penambahan Wi Fi
sebagai fasilitas di dalam bus Trans Trans Sarbagita, Mengupayakan jalur khusus
Sarbagita, Mengupayakan Cafetaria di setiap halte untuk kenyamanan penumpang
yang lelah selagi berpergian, Penambahan fasilitas Alarm Bahaya untuk
mengantisipasi hal yang tidak di inginkan.
Gambar 3. Penerapan Trans Sarbagita Moksa
No
Keterangan
1
Penambahan
Unit
Sarbagita
Penjelasan
Trans Penambahan Unit Trans Sarbagita
memang tidak mudah mengingat dana
yang dikeluarkan untuk pengadaan
Trans Sarbagita ini tidak
kecil.
Namun tidak dipungkiri hal ini
merupakan
jawaban
untuk
peningkatan pelayanan dan menarik
minat masyarakat. Dimana saat Trans
Sarbagita Unit nya bertambah banyak,
ini mengurangi waktu
tunggu
penumpang di halte dan mengurangi
desak desakan dalam sarbagita pada
saat jam pagi dan sore.
Jalur Khusus Trans Sarbagita
Jalur khusus Trans Sarbagita juga
tidak mudah diwujudkan mengingat
ruas jalan Kota Denpasar dan
sekitarnya yang cukup sempit namun
untuk kenyamanan dalam
hal
pelayanan hal ini murni dibutuhkan.
Bisa di aplikasikan pada jalan jalan
Fasilitas Wi Fi
KESIMPULAN
Gagasan yang Diajukan
Untuk mengatasi permasalahan kurangnya minat
masyarakat
menggunakan moda transportasi massal Bus Trans Sarbagita, gagasan yang
diajukan penulis pada usulan program ini adalah dengan mewujudkan Trans
Sarbagita MOKSA. Dimana MOKSA merupakan istilah dalam Agama Hindu
yang sering kita dengar. MOKSA yaitu tujuan hidup untuk mendapatkan
kebahagiaan lahir dan batin (Moksarthan Jagadhita). Dari istilah Moksa inilah
penulis mengusulkan program Trans Sarbagita Moksa. Dimana Trans Sarbagita
Murah, Optimal, Kualitas terjamin, Sederhana, Aman untuk mencapai
kebahagiaan lahir batin bagi penumpang Bus Trans Sarbagita.
Teknik Implementasi yang Diajukan
Dalam mengimplementasikan gagasan program ini teknik yang di lakukan penulis
adalah mengadakan penyuluhan ke berbagai Universitas di Provinsi Bali,
mengadakan seminar yang bekerja sama dengan Dinas Perhubungan, Informasi
dan Komunikasi, memberikan informasi dalam bentuk spanduk maupun baliho
yang berisi tentang alternatif Trans Sarbagita Moksa sebagai jawaban untuk
kepadatan dan permasalahan lalu lintas, membuat artikel untuk dikirim ke
berbagai media massa seperti koran dan majalah yang berisi solusi untuk
mengatasi permasalahan Kepadatan dan permasalahan lalu lintas ditambah dengan
peningkatan kualitas pelayanan Moda Transportasi Massal Trans Sarbagita
melalui program Trans Sarbagita Moksa.
Prediksi Hasil yang Diperoleh Melalui Gagasan yang Diajukan
Gagasan pada progam kreativitas mahasiswa ini diharapkan dapat memberikan
dampak positif pada penggunaan moda transportasi massal. Melalui gagasan ini
diharapkan dapat mengatasi berbagai macam persoalan pada kurang minatnya
masyarakat menggunakan Bus Trans Sarbagita. Masyarakat diharapkan mau
menggunakan moda transportasi massal dan mengurangi penggunaan kendaraan
pribadi yang mana dapat mengurangi kepadatan serta permasalahan lalu lintas.
Melalui gagasan Trans Sarbagita Moksa ini diharapkan dapat menarik minat
masyarakat untuk mulai memanfaatkan Moda Transportasi massal sebagai sarana
mobilisasi. Dimana Trans Sarbagita Murah, Optimal, Kualitas terjamin,
Sederhana, Aman untuk mencapai kebahagiaan lahir batin bagi penumpang Bus
Trans Sarbagita.
DAFTAR PUSTAKA
Munawar, A. 2005. Dasar-Dasar Teknik Transportasi. Jogjakarta: Penerbit Beta
Offset.
Bali Post, 2013. Angkutan Penumpang Bus Trans Sarbagita (2-habis). Sulit, Ajak
Masyarakat beralih ke Angkutan Umum. Terbit 13 Juli 2013.
Bali Post, 2013. Lagi, Angkot Pengumpan Dialokasikan Rp. 1,2 Miliar. Terbit 27
juli 2013
Malkhamah, Siti. 2007. Keuntungan Penyediaan dan Penggunaan
Angkutan Umum untuk Perkotaan. Universitas Gajah Mada (UGM).
Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi. 2007. Penataan Angkutan Umum
di Sarbagita, Denpasar
Badan Pusat Statistik Propinsi Bali. 2013. Bali Dalam Angka 2013. Denpasar
Admin. 2015. Klarifikasi Berita Trans Sarbagita, (online),
(http://www.baliprov.go.id/id/Klarifikasi-Berita-Trans-Sarbagita, 20
Februarri 2015).
Admin. 2015. Angkutan Umum Trans Sarbagita, (online),
(http://www.dishubinkom.baliprov.go.id/id/ANGKUTAN-UMUM-TransSARBAGITA, 20 Februari 2015).
LAMPIRAN