Panduan Penghematan Energi Di Gedung Pemerintah PDF
Panduan Penghematan Energi Di Gedung Pemerintah PDF
di Gedung Pemerintah
TIM
PENYUSUN
Hanny Berchmans
Saifudin Suaib
Imas Agustina
Richard Panjaitan
Winne
Daftar Isi
Tentang Buku Ini
04
Dasar Hukum
05
08
08
08
09
11
11
11
11
12
13
15
17
Perencanaan Program Penghematan Energi
18
Hasil Audit Kantor Gabungan Dinas dan Balai Kota
Rekomendasi kegiatan penghematan energi Berdasarkan Hasil Audit Program
19
ECPP dan Verifikasi USAID-ICED team terhadap Hasil Audit
19
Target Penghematan Energi
20
Rekomendasi Aksi dan Potensi Penurunan
22
Inisiatif Lanjutan
22
a. Survei Kesadaran Energi Pegawai.
24
b. Mengkomunikasikan Program Penghematan Energi
27
Pelaksanaan Penghematan Energi
27
Meluncurkan Program
27
Checklist Umum
29
Checklist Ventilasi dan AC, untuk sistem tata udara
32
Checklist Pencahayaan, untuk sistem tata cahaya
34
Checklist Peralatan Pendukung Lainnya
35
a. Checklist Pompa Air
36
b. Checklist Komputer dan Monitor
37
c. Checklist Printer
39
d. Checklist Mesin Fotokopi
40
e. Checklist peralatan audio-video
40
f. Checklist Dispenser Air
41
g. Checklist Mesin Faksimile
h. Checklist Plug-In
i. Checklist Lemari Es dan Freezer
42
42
43
43
44
44
45
45
46
47
47
48
Daftar Pustaka
LAMPIRAN A.1. INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG
PENGHEMATAN ENERGI DAN AIR
LAMPIRAN A.2. PERATURAN MENTERI ESDM NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG
PENGHEMATAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK
LAMPIRAN A.3. PERATURAN MENTERI ESDM NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG
MANAJEMEN ENERGI
LAMPIRAN B SURAT KEPUTUSAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 679/800/Kep/
IV/2013 TENTANG PEMBENTUKAN GUGUS TUGAS PENGHEMATAN
ENERGI DAN AIR PADA LINGKUP PEMERINTAH KOTA MAKASSAR
LAMPIRAN C SURAT PERNYATAAN KOMITMEN UNTUK MENGIKUTI KEGIATAN AUDIT
ENERGI MELALUI PROGRAM KEMITRAAN KONSERVASI ENERGI
51
52
Daftar Gambar
49
50
50
59
73
92
98
08
13
14
26
Gambar 5 Perawatan Berkala dan Pengaturan Suhu yang Tepat sebagai Salah Satu
Perilaku Hemat Energi
29
32
34
36
37
Daftar Tabel
Tabel 1 Berbagai Kebijakan Pemerintah mengenai Penghematan Energi
06
10
12
15
16
18
19
20
21
23
24
26
28
30
32
35
36
38
39
40
41
41
42
42
44
44
46
46
47
49
50
Dasar Hukum
Ruang Lingkup
Lembaga
Permen ESDM 14
tahun 2012
Bangunan Gedung
Negara
Bangunan Gedung
BUMN, BUMD dan
BHMN
Rumah Tinggal Pejabat
Penerangan Jalan
Umum
Lampu Hias
Papan Reklame
Penerangan
Alat pendingin ruangan
Peralatan kantor, perlengkapan,
dan peralatan yang menggunakan
energi listrik atau bahan bakar
minyak
Penghematan listrik
pada:
Sistem tata udara
Sistem tata cahaya
Peralatan pendukung,
meliputi lift, computer,
printer, mesin
fotokopi, peralatan
audio-video, water
heater atau dispenser
Membentuk Gugus
Tugas
Program Manajemen
Pengoperasian dan
Perawatan
Ruang Lingkup
Penghematan
Pendekatan
Sumber: Inpres 13 tahun 2011 dan Permen ESDM No. 13 dan 14 tahun 2012
Pengguna energi
di atas atau sama
dengan 6.000 toe
per tahun
Pengguna energi di
bawah 6.000 toe
per tahun
Melaksanakan
Manajemen Energi,
melalui:
Menunjuk Manajer
Energi
Menyusun Program
Konservasi Energi
Melaksanakan
Audit Energi secara
berkala
Melaksanakan
rekomendasi hasil
audit energi
Melaporkan
pelaksanaan
Manajemen Energi
(atau penghematan
energi) setiap
tahun
Panduan Menggunakan
Buku Ini
3.1 Mengapa penghematan energi di bangunan itu penting?
Sektor bangunan menyerap sebesar 40% sumber energi dunia, bahkan
di Indonesia, sektor ini bertanggung jawab terhadap 50% dari total
pengeluaran energi, dan lebih dari 70% konsumsi listrik secara keseluruhan
(EECCHI, 2012). Dari besarnya penggunaan energi tersebut, sektor
bangunan berkontribusi terhadap 30% emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di
Indonesia.
Program penghematan energi yang dilakukan di Gedung Pemerintah
merupakan bentuk awal dari manajemen energi yang dapat membantu
tercapainya penurunan biaya energi di Gedung secara keseluruhan.
Kesuksesannya dapat menjadi motivasi baik bagi Gedung Pemerintah
lain maupun gedung swasta dalam satu wilayah pemerintahan, ataupun
sebagai pendorong munculnya inisiatif serupa di wilayah yang lain.
Oleh karena itu, penting untuk dapat menyusun perencanaan program
penghematan energi yang terorganisir dan sistematik.
2. Mengetahui
Kondisi Saat Ini
5. Pengawasan,
Monitoring, Evaluasi dan
Pelaporan Hasil
3. Perencanaan Program
Penghematan Energi
4. Pelaksanaan Program
Penghematan Energi
Gambar 1 Rangkaian Tahapan Kerja Program Penghematan Energi
Nama
10
Jabatan dalam
Organisasi
Tugas
Mengetahui Kondisi
Saat Ini (baseline))
11
Tagihan Rekening
Bulan
Bulan ke 1
Bulan ke 2
Bulan ke 3
Bulan ke 4
Bulan ke 5
Bulan ke 6
12
Audit Energi
Peluang &
Rekomendasi
Biaya Rendah
Biaya Tinggi
Studi
Kelayakan
Monitoring
Pendanaan
Jadwal Pelaksanaan
Tanpa Biaya
Implementasi
13
Bagi pemerintah daerah yang tertarik untuk melakukan audit energi, Direktorat
Jendral Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) - Kementrian
ESDM melalui Program Kemitraan Konservasi Energi (ECPP) memberikan fasilitas
audit energi secara cuma-cuma. Setiap tahun, Dirjen EBTKE memiliki kuota jumlah
gedung/instansi yang akan diaudit. Permohonan audit energi dapat dilakukan dengan
langkah-langkah berikut:
Contoh formulir permohonan audit energi melalui Program Kemitraan dapat dilihat
pada Lampiran C.
Permintaan Formulir
Kosong
Pemerintah
Daerah
Pengiriman Formulir
Kosong
Dirjen EBTKE
Gedung Direktorat
Jenderal EBTKE,
Jl. Pegangsaan Timur No. 1A, Menteng
Jakarta 10320
Telp : (021) 319 24572 (ext. 824)
Fax : (021) 319 24594
Email: subdit_dka@yahoo.id
Pengisian Formulir
Tanda Tangan di atas Materai
Formulir Audit Energi
Bermaterai
Pengajuan Aplikasi
14
<8,5
<3,4
Efisien
8,5 - 14
3,4 - 5,6
Cukup Efisien
14 - 18,5
5,6 - 7,4
>18,5
>7,4
Kriteria
Sangat Efisien
Boros
Pada tahun 2012, Gedung Balai Kota Makassar mengkonsumsi energi rata-rata
sebesar 63,661 kWh setiap bulannya. Luas Bangunan Gedung tersebut adalah
5,119m2. Maka IKEnya adalah sebagai berikut (Gedung ini termasuk kategori
gedung ber-AC karena luas lantai yang tidak ber-AC kurang dari 10%):
IKE=
63.661
5.119
= 12,44 kWh/m2/bulan
15
Standar IKE yang digunakan sebagai rujukan tingkat penggunaan energi gedung dapat
berbeda-beda, dipengaruhi oleh pendekatan analisa dan sampel gedung yang diambil
dalam proses perumusan standar tersebut. Nilai IKE juga bersifat dinamis dan sewaktuwaktu dapat berubah (berdasarkan hasil penelitian terbaru) mengikuti perkembangan
teknologi peralatan hemat energi dan mengikuti tingkat kesadaran hemat energi pegawai
(pengguna gedung). Berikut adalah contoh Intensitas Konsumsi Energi (rata-rata) untuk
Gedung Kantor dari berbagai sumber:
Tabel 5 Berbagai Standar Intensitas Konsumsi Energi untuk Gedung Perkantoran
Sumber
IKE
(kWh/m2/tahun)
ASEAN-USAID
ESDM & JICA Electric Power Development
Co., LTD
berdasarkan GBCI (Konsul Bangunan
Hijau Indonesia)
Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 38
tahun 2012 tentang Bangunan Gedung
Hijau
16
Tahun Pengeluaran
Standar
240
1987
198,2
2008
250
2010
210-285
Perencanaan Program
Penghematan Energi
17
0.75kW
Tenaga 8%
1.7kW
Penerangan 6%
1.3 kW
AC 82%
16.75kW
Pompa air 1%
2.5 kW
Tenaga 8%
21.2kW
Penerangan 7%
19.3 kW
224.3kW
18
Rekomendasi Kegiatan
Potensi
Penghematan
Energi
22,35%
2,02%
20,87%
16,7%
5%
46,17%
19
Potensi Penghematan dalam 1 tahun= IKE x total area x tarif listrik x 12 bulan
Dimana
IKE : selisih intensitas energi Gedung dengan standar Permen 13 tahun 2012 (kWh/m2/
bulan)
Total area gedung, dalam meter persegi (m2)
Tarif listrik adalah tarif dari PLN.
Merujuk pada mandat Inpres No. 13 Tahun 2011, penghematan energi di gedung-gedung
pemerintahan ditargetkan dapat mencapai sebesar 20% terhadap baseline penggunaan
energinya. Pemerintah Daerah dapat menentukan target-target penghematan secara
bertahap sebagai upaya mempertahankan semangat dan motivasi dalam pelaksanaan
program penghematan energi.
Misalnya, penetapan target awal sebesar 5% akan lebih baik mengingat potensi
keberhasilan yang cukup besar dibandingkan dengan target awal sebesar 20%. Di akhir
masa program penghematan energi yang pertama (misalnya setelah pelaporan 6 bulan
pertama), keberhasilan pencapaian target tersebut akan meningkatkan semangat dan
motivasi Tim Gugus Tugas dan pegawai Pemerintah lainnya untuk melanjutkan program
penghematan energi tersebut.
20
1.
2.
3.
2.
3.
Penggantian kabel (rewiring) pada daerahdaerah yang mengalami beban berlebihan &
tidak seimbang, dan rawan terhadap hubungan
pendek.
Tabel 9 Rekomendasi Program Penghematan Energi Tanpa Biaya, dengan Biaya Rendah, Biaya Menengah
dan Biaya Tinggi
TARGET
~5%
TARGET
5 10 %
TARGET
10 - 25 %
TARGET
5 10 %
21
22
PANDANGAN
Apakah pandangan Umum anda terhadap penghematan energi?
A
Sangat Positif -- saya secara aktif menghemat energi dan percaya dapat mengakibatkan perubahan
Sadar dan positif, tapi tidak merupakan bagian dari budaya kerja sehari-hari
Setengah sadar tentang energi; saya mengambil beberapa tindakan dan berbagi informasi dengan
rekan kerja saja
DAMPAK LINGKUNGAN
Seberapa sadarkan anda mengenai dampak lingkungan dari penggunaan energi?
A
Saya tahu mengenai debat lingkungan hidup yang berkembang sekarang, namun belum terlalu yakin
Saya sadar akan biaya energi yang ada, namun tidak sadar akan pemborosan yang terjadi
Saya tidak tahu apa itu biaya energi atau pemborosan energi
PENGHEMATAN ENERGI
Seberapa sadar Anda akan cara-cara penghematan energi?
A
MOTIVASI
Seberapa termotivasi Anda untuk menghemat energi?
A
Saya termotivasi dan melakukan hal-hal sebisa saya untuk menghemat energi
Saya merasa termotivasi namun tidak lagi antusias karena kebanyakan orang apatis
23
JALUR KOMUNIKASI
Komunikasi internal
TIPS
Masukkan slogan Hemat Energi dalam memo,
catatan (minutes), surat, dan materi komunikasi
internal standar
Penyampaian program
saat pelaksanaan upacara
bendera oleh pimpinan
institusi
Newsletter
24
Papan buletin
ANALISA
EFEKTIF/
TIDAK
PJ
JALUR KOMUNIKASI
TIPS
Spanduk
Press Release
Display Booth
ANALISA
EFEKTIF/
TIDAK
PJ
Benda-benda souvenir
(T-shirt, pin, mug,
gantungan kunci, dll)
Hindari Overload
Pesan harus singkat dan sederhana
Fungsi utama sebagai pengingat, jangan
masukkan terlalu banyak informasi
Paling baik ketika dihubungkan dengan acara
yang sedang berlangsung di dalam institusi Anda
Video
25
3.
4. Hasil survey kesadaran hemat energi. Materi komunikasi hemat energi perlu
disesuaikan dengan hasil survey kesadaran hemat energi, sebagai berikut:
Tabel 12 Jenis Muatan Informasi dalam Media Komunikasi Berdasarkan Tingkat Kesadaran Hemat Energi Pegawai
Hasil Survey
Muatan Informasi
26
Pelaksanaan
Penghematan Energi
27
TINDAKAN
PENGHEMATAN
28
PJ
KOMUNIKASI
24
Gambar 5 Perawatan Berkala dan Pengaturan Suhu yang Tepat sebagai Salah Satu Perilaku Hemat Energi
29
Tabel di bawah ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan perawatan sistem tata
udara dalam gedung Balai Kota dan Gabungan Dinas, ataupun Gedung dengan sistem tata udara
serupa.
Tabel 14 Checklist Kegiatan Penghematan Energi untuk Ventilasi dan AC Split di Gedung Kantor
TINDAKAN
30
PENGHEMATAN
PJ
KOMUNIKASI
TINDAKAN
PENGHEMATAN
PJ
KOMUNIKASI
31
TINDAKAN
32
PENGHEMATAN
PJ
KOMUNIKASI
TINDAKAN
PENGHEMATAN
KOMUNIKASI
PJ
33
34
TINDAKAN
PENGHEMATAN
PJ
KOMUNIKASI
35
36
TINDAKAN
PENGHEMATAN
PJ
KOMUNIKASI
TINDAKAN
PENGHEMATAN
PJ
KOMUNIKASI
c. Checklist Printer
Checklist berikut dapat digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan penghematan energi
pada printer di kantor Anda.
37
TINDAKAN
PENGHEMATAN
38
PJ
KOMUNIKASI
TINDAKAN
PENGHEMATAN
PJ
KOMUNIKASI
39
TINDAKAN
PENGHEMATAN
PJ
KOMUNIKASI
40
TINDAKAN
PENGHEMATAN
PJ
KOMUNIKASI
TINDAKAN
PENGHEMATAN
PJ
KOMUNIKASI
41
h. Checklist Plug-In
Checklist berikut dapat digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan penghematan
energi pada peralatan Plug-In di kantor Anda.
Tabel 23 Checklist Kegiatan Penghematan Energi untuk Plug-In
TINDAKAN
PENGHEMATAN
PJ
KOMUNIKASI
TINDAKAN
PENGHEMATAN
42
PJ
KOMUNIKASI
Monitoring/Pengawasan
Evaluasi, dan Pelaporan
(PEP)
8.1 Monitoring/Pengawasan
Pengawasan terhadap pelaksanaan program penghematan energi
ini dilakukan dalam rangka proses perbaikan program penghematan
energi untuk periode selanjutnya. Dalam tahap ini perlu dilihat:
1. Penurunan penggunaan listrik, meliputi tenaga listrik (kWh) dan
biaya listrik (Rp)
2. Program yang berhasil dijalankan
3. Program yang belum berhasil dijalankan
4. Kendala pelaksanaan program
Dalam Peraturan Menteri ESDM No. 13 Tahun 2012, telah dikembangkan
sebuah format sederhana yang dapat digunakan oleh instansi
pemerintah untuk memantau penggunaan listrik pada tahun berjalan.
Pemantauan tersebut dilakukan dengan membandingkan penggunaan
listrik terhadap Baseline, yaitu tagihan listrik dan pemakaian rata-rata
listrik selama 6 bulan sebelum dikeluarkannya Peraturan Menteri ini
(Januari Juni 2012) atau 6 bulan sebelum dilakukannya kegiatan
penghematan.
Tahapan dan format pemantauan sederhana berikut dapat digunakan
sebagai acuan.
43
(a)
Pemakaian Tenaga Listrik (kWh)
(b)
Biaya Tenaga Listrik
(Rp)
Januari 2013
Februari 2013
Maret 2013
April 2013
Mei 2013
Juni 2013
Rata - rata
Bulan
(c)
Pemakaian Tenaga Listrik
(kWh)
Ke-1
Juli
(dilaporkan Bulan
Agustus
Oktober)
September
Rata - rata
Ke-2
Oktober
(dilaporkan Bulan
November
Januari)
Desember
Rata - rata
44
(d)
Biaya Tenaga Listrik
(Rp)
Bulan
Ke-3
(dilaporkan bulan
Juli)
(c)
Pemakaian Tenaga Listrik
(kWh)
(d)
Biaya Tenaga Listrik
(Rp)
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Rata - rata
Dst.
(d) - (b)
x100%= ...%
(b)
d. Hitung besarnya emisi gas rumah kaca yang dapat dikurangi (dihindari)
Penghematan listrik yang berhasil dilakukan oleh Pemerintah Daerah berkontribusi
terhadap penurunan emisi gas rumah kaca nasional. Besarnya kontribusi tersebut
dapat dihitung sebagai berikut:
Avoided Emission EE = Jumlah penghematan (kWh) x Faktor Emisi Grid (kgCO2-e/
kWH)
Faktor Emisi Grid untuk tiap wilayah dapat dilihat pada table berikut:
45
Sistem Interkoneksi
Jawa-Madura-Bali (JAMALI)
0.823
Sumatera
0.687
0.732
0.900
1.069
Minahasa Kotamobagu
0.600
0.746
Batam
0.836
0.800
0.800
Program
46
Pelaksanaan
Terlaksana
Tidak Terlaksana
Catatan / Kendala
Nama Gedung :
Institusi :
Luas Lantai Total* :
... m2 (100%)
(e)
... m ( ... %)
(f)
... m ( ... %)
(g)
Periode
Laporan
Bulan
2
2
(h)
(i)
Total
Perkiraan
Pemakaian
Pemakaian
Tenaga Listrik Tenaga Listrik
dari Rekening
dari AC
(kWh)
(kWh)**
(k)
Lantai Tanpa AC
(kWh/m2)
Ke-1
Juli
(dilaporkan Bulan
Agustus
Oktober)
September
Rata - rata
Ke-2
Oktober
(dilaporkan Bulan
November
Januari)
Desember
Rata - rata
47
Nama Gedung :
Institusi :
Luas Lantai Total* :
... m2 (100%)
(e)
... m ( ... %)
(f)
... m ( ... %)
(g)
Periode
Laporan
Bulan
Ke-3
(dilaporkan bulan
Juli)
2
2
(h)
(i)
Total
Perkiraan
Pemakaian
Pemakaian
Tenaga Listrik
Tenaga Listrik
dari Rekening
dari AC
(kWh)
(kWh)**
(k)
Lantai Tanpa AC
(kWh/m2)
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Rata - rata
Dst.
Catatan:
*)
Luas lantai bangunan gedung perkantoran yang digunakan untuk aktivitas kerja, tidak
termasuk aula dan area parkir.
**) Diisi jika persentase perbandingan luas lantai ber AC terhadap luas lantai total Antara 10%
(sepuluh persen) 90% (Sembilan puluh persen). Cara perhitungannya: Konsumsi energi AC
(kWh) = daya nominal AC (kW) x jumlah pemakaian dalam sebulan (jam), dengan ketentuan:
a)
Konversi satuan daya nominal AC: 1 PK = 0,7355 kW; 1 HP = 0,7459 kW;
b)
Untuk pemakai AC sentral, harus diperhitungan semua daya peralatan lain yang
menyertainya, misalnya kompresor, blower, pompa, menara pendingin, dsb.
48
Gedung Perkantoran
Ber- AC
Gedung Perkantoran
Tanpa AC
Jika f >90%
Jika g >90%
(e)
(h) - (i)
(e)
(h) - (i)
(g)
49
Kriteria
Konsumsi Energi
Spesifik
(kWh/m2/bulan)
Sangat efisien
Kriteria
Konsumsi Energi
Spesifik (kWh/m2/
bulan)
Lebih kecil dari 3,4
Efisien
8,5 14
Efisien
3,4 5,6
Cukup Efisien
14 18,5
Cukup Efisien
5,6 7,4
Boros
Boros
Pelaksanaan
Terlaksana
Tidak Terlaksana
Catatan /
Kendala
Tindak
Lanjut
50
Daftar Pustaka
Instruksi Presiden Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penghematan Energi dan Air
Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 tahun 2012 tentang Penghematan Pemakaian Tenaga Listrik
Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 tahun 2012 tentang Manajemen Energi
Peraturan Gubernur DKI Jakarta No.38 tahun 2012 tentang Bangunan Gedung Hijau
Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi. 2012. Laporan Audit Energy di Sektor
Bangunan: Gedung Balai Kota Makassar. Jakarta: PT. Energy Management Indonesia (Persero)
Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi. 2012. Laporan Audit Energy di Sektor
Bangunan: Gedung Gabungan Dinas Kota Makassar. Jakarta: PT. Energy Management Indonesia
(Persero)
Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi. 2011. ENERGY SWITCH: Energy Saving
with Changing Behaviour. Jakarta: EECCHI
EECCHI, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi. 2012. Buku Pedoman Energi
Efisiensi untuk Desain Bangunan Gedung di Indonesia. Jakarta
Energy Efficiency and Conservation Clearing House Indoesia: www.konservasienergiindonesia.info
Elyza R, Hulaiyah Y, Salim N, Iswarayoga N (2005). Buku Panduan Penghematan energi di Hotel. www.
pelangi.or.id (diakses pada Mei 2013)
Green Building Council Indonesia: http://www.gbcindonesia.org/
PT. Energy Management Indonesia (Persero). Mari Berhemat Listrik di Kantor. (diakses pada Juli 2013)
USAID-ICED. 2013. Implementasi Program Penghematan energi di Kantor Pemerintah Daerah Makassar:
Gedung Balai Kota dan Gedung Kantor Gabungan Dinas, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Jakarta: ICED Project
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
Tagihan Rekening
Bulan
Januari 2012
Februari 2012
Maret 2012
April 2012
Mei 2012
Juni 2012
Rata-rata
(a)
b)
Pemakaian
Tenaga
Listrik
(kWh)
Biaya
Tenaga
Listrik (Rp)
Tagihan Rekening
Periode
Laporan
Bulan
(c)
(d)
Pemakaian
Tenaga
Listrik
(kWh)
Biaya
Tenaga
Listrik (Rp)
Juli
Ke-1 (dilapor- Agustus
kan bulan
Oktober 2012) September
Rata-rata
Ke-2 (dilaporkan bulan
Januari 2013)
Oktober
November
Desember
Rata-rata
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Rata-Rata
dst.
69
Periode
Laporan
Bulan
(h)
Total
Pemakaian
Tenaga
Listrik dari
Rekening
(kWh)
(i)
Perkiraan
Pemakaian
tenaga
Listrik dari
AC
(kWh)
Juli
Ke-1 (dilapor- Agustus
kan bulan
Oktober 2012) September
Rata-rata
Ke-2 (dilaporkan bulan
Januari 2013)
Oktober
November
Desember
Rata-rata
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Rata-Rata
dst.
70
(k)
Lantai
tanpa AC
(kWh/m2)
Kriteria
Sangat Efisien
Efisien
Cukup Efisien
Boros
Kriteria
Sangat Efisien
Efisien
Cukup Efisien
Boros
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
Nama Perusahaan
Alamat Perusahaan
Kota/Kabupaten :
Provinsi :
Nomor Telepon
Nomor Faksimile
Subsektor Gedung Komersial
Pupuk
Semen
Lainnya
NAMA
STATUS
ADA
Manager Energi
Jika ada,
Nama
: ...............................................
Jika ada,
Nama
No. Sertifikat
: ...............................................
: ...............................................
JENIS PRODUKSI
86
KETERANGAN
TIDAK
JUMLAH
SATUAN
JENIS ENERGI
Dalam Original Unit
Dalam
GJoule
LISTRIK PLN
BBM
GAS
BATUBARA
LAINNYA
TOTAL
Tahun
Sebelumnya
(A)
(C)
(D)
Produksi (*)
(C/D)
Tahun ini
(B)
Pertumbuhan
[(B-A)/(A)]
87
JENIS
PERALATAN
PEMANFAAT
ENERGI UTAMA
KEGIATAN
TARGET
PENGHEMATAN
ENERGI
(GJoule)
KEGIATAN
JENIS PERALATAN
PEMANFAAT ENERGI
UTAMA
88
REALISASI
ENERGI
(GJoule)
TARGET
PENGHEMATAN
ENERGI
(GJoule)
STATUS
SUDAH*
BELUM
Dalam
GJoule
KETERANGAN
(HAMBATAN, DLL)
KETERANGAN
(JADWAL, DLL)
KETERANGAN
(NAMA DAN NOMOR
SERTIFIKAT AUDITOR
ENERGI, WAKTU
PELAKSANAAN, DLL)
Nama Perusahaan
Alamat Perusahaan
Kota/Kabupaten :
Provinsi :
Nomor Telepon
Nomor Faksimile
Subsektor Gedung Komersial
Hotel
Pusat Perbelanjaan
Perkantoran
Rumah Sakit
Lainnya
STATUS
NAMA
ADA
KETERANGAN
TIDAK
Manager Energi
Jika ada,
Nama
: ...............................................
Jika ada,
Nama
No. Sertifikat
: ...............................................
: ...............................................
JENIS ENERGI
Dalam Original Unit
Dalam
GJoule
LISTRIK PLN
BBM
GAS
BATUBARA
LAINNYA
TOTAL
89
Tahun
Sebelumnya
(A)
(C)
(D)
(C/D)
Pertumbuhan
[(B-A)/(A)]
JENIS
PERALATAN
PEMANFAAT
ENERGI UTAMA
KEGIATAN
90
Tahun ini
(B)
TARGET
PENGHEMATAN
ENERGI
(GJoule)
Dalam
GJoule
REALISASI
ENERGI
(GJoule)
KETERANGAN
%
KEGIATAN
JENIS PERALATAN
PEMANFAAT ENERGI
UTAMA
TARGET
PENGHEMATAN
ENERGI
(GJoule)
STATUS
SUDAH*
BELUM
KETERANGAN
(JADWAL, DLL)
KETERANGAN
(NAMA DAN NOMOR
SERTIFIKAT AUDITOR
ENERGI, WAKTU
PELAKSANAAN, DLL)
91
92
93
94
95
96
97
(Kop Perusahaan)
Nomor
Lampiran
Hal
:
....................... , ................2013
: -: Surat Pemberitahuan Untuk Mengikuti Program Kemitraan
Konservasi Energi Melalui Audit Energi
Yang terhormat,
Direktur Konservasi Energi
Gedung Direktorat Jenderal EBTKE
Jl. Pegangsaan Timur No. 1A, Menteng
Jakarta 10320
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ....................................................................................
Jabatan : ....................................................................................
Nama perusahaan
: .....................................................................................
Jenis bangunan gedung (Berdasarkan fungsi) :
O Kantor pemerintah
O Gedung Perkantoran
O Shoping Centre/Mall
O Hotel
O Rumah Sakit
O Apartemen
O Sekolah/Universitas
O Lain-lain (...................)
Alamat
: .....................................................................................
Telepon/ Fax
: .....................................................................................
Contact Person : .....................................................................................
Menyatakan berminat untuk mengikuti Audit Energi melalui Program Kemitraan
Konservasi Energi yang akan dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Energi Baru
Terbarukan dan Konservasi Energi. Adapun Surat Pernyataan Komitmen untuk mengikuti
kegiatan tersebut akan kami kirimkan dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Demikian pernyataan ini, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.
................... (Nama Instansi/Perusahaan)
...................... (Nama Jelas)
...................... (Jabatan)
98
Pada hari ini, ..................tanggal .............bulan ..................... tahun ........ , kami yang
bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama :
2. Jabatan :
3. Nama Bangunan Gedung
:
4. Jenis Bangunan Gedung (berdasarkan fungsi) :
Kantor Pemerintah
Gedung Perkantoran
Shopping Centre/Mall
Hotel
Rumah Sakit
Apartemen
Sekolah/Universitas
Lain-lain (...............)
5. Alamat :
6. Kota, Provinsi
:
7. Telp :
8. Fax
:
9. Contact person
:
bermaksud untuk berperan aktif dalam kegiatan konservasi energi dengan menerapkan
prinsip-prinsip manajemen energi.
Berdasarkan hal tersebut di atas, kami menyatakan berminat untuk mengikuti kegiatan
audit energi melalui program kemitraan konservasi energi, Direktorat Jenderal Energi
Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral
dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan kemitraan ini dibagi dalam beberapa tahap:
a. penandatanganan Surat Pernyataan Komitmen untuk mengikuti
Program Kemitraan Konservasi Energi
b. bersedia untuk dilakukan audit penggunaan energinya
c. bersedia mengimplementasikan hasil rekomendasi audit energi/
peluang penghematan energi tanpa biaya, biaya rendah, biaya sedang dan biaya
tinggi
d. mendukung sosialisasi hemat energi
2. Biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan tugas koordinasi, audit energi,
pelatihan/seminar atas pelaksanaan kemitraan ini akan ditanggung oleh Direktorat
Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral, sedangkan biaya untuk implementasi yang timbul akibat
rekomendasi audit energi ditanggung oleh Instansi/Perusahaan.
Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah
99
..................................................
(Nama Instansi/Perusahaan)
............................(Nama Instansi/Perusahaan)
Materai 6.000
..............................(nama)
..............................(jabatan)
100
ICED memberikan dukungan perbaikan kebijakan bidang energi kepada pemangku kepentingan
lokal dan nasional di Pemerintah Indonesia dengan tujuan mengatasi hambatan pada penyebaran
teknologi energi bersih.
2.
ICED menawarkan pengembangan kapasitas institusional dan pelatihan untuk bank dan institusi
keuangan lokal dalam pelaksanaan due diligence proyek energi terbarukan dan energi efisiensi.
3.
ICED memberikan bantuan konsultasi teknis kepada sponsor proyek, dunia industri termasuk
sektor agro industri.
Pembangunan energi bersih di Indonesia memiliki potensi untuk menyediakan masyarakat pedesaan
akses ke energi modern yang mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi emisi gas rumah kaca
dari sektor energi dan mengurangi subsidi pemerintah pusat untuk listrik yang dibangkitkan oleh
bahan bakar fosil.
Di bidang efisiensi energi, ICED berperan dalam mendorong penerapan penghematan energi di
berbagai sektor, salah satunya adalah pada bangunan gedung Pemerintah, yang diwujudkan melalui
kerjasama dengan UNDP BRESL dan Pemerintah Kota Makassar.