Anda di halaman 1dari 11

Laporan praktek

PENGUKURAN
(Ultrasonic Thickness Gauge)
Diserahkan kepada:
Bapak Jarot Wijayanto ST,M.Eng
Pengasuh Mata Kuliah Praktek Pengukuran

Oleh :
Tri Warsito

: MP03110068

Kelas

: PERMESINAN 4C

Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
2013

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa serta rahmat-Nya sehingga
dapat diselesaikan laporan Pengukuran ini. Makalah ini disusun berdasarkan
hasil pembelajaran dan bimbingan belajar diteori maupun di workshop teknik
mesin. Laporan ini dibuat agar Mahasiswa Politeknik Negeri Banjarmasin
Khususnya Jurusan Teknik Mesin dapat dengan mudah mempelajari dasardasar dari UTG (Ultrasonic Thickness Gauge)
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih
banyak dari kekurangan dan jauh dari sempurna karena kurangnya
pengalaman yang dimiliki oleh penyusun. Walaupun telah dikerahkan segala
kemampuan untuk lebih teliti, akan tetapi masih dirasakan banyak
kekurangan dan ketepatan isi dari laporan ini. Untuk itu penyusun
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak.
Sehingga kami dapat menyusun kembali laporan yang jauh lebih baik dan
sempurna dimasa yang akan datang.
Kami sangat berharap laporan ini dapat diterima dan bermanfaat bagi
pembaca yang membutuhkannya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
memberikan balasan yang sebesar- besarnya atas segala kemurahan hati
yang telah diberikan kepada penulis.

Banjarmasin,01 Mei 2013

Penulis

DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR.....................................................................................................
...
DAFTAR
ISI....................................................................................................................
DAFTAR
GAMBAR
.
DAFTAR
TABEL

BAB I PENDAHULUAN
1.1

Latar

belakang.........................................................................................
.
1.2

Tujuan

Praktikum..............................................................................................
BAB II TEORI DASAR
2.1
Pengertian Alat Ukur (Ultrasonic Thickness Gauge)
2.2
Prinsip Kerja
2.3
Spesifikasi Alat Ukur
2.4
Keuntungan Dan Kekurangan Ultrasonic Thickness gauge
BAB III LANGKAH PERCOBAAN (SIMULATOR)
3.1
Alat dan bahan yang digunakan
3.2
Langkah praktikum
BAB IV PENUTUP
4.1
Kesimpulan
.

4.2
Saran

DAFTAR
PUSTAKA......................................................................................................
LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan keterampilan dan

ketelitian setiap pesertanya dalam pengukuran dengan alat ukur UTG


(Ultrasonic Thickness Gauge) dalam proses pengerjaan bahan sesuai
dengan standar kerja yang telah ditetapkan.
Kegiatan ini tentunya akan lebih efektif dan membekas apabila
diiringi dengan penyusunan laporan sebagai bentuk tanggung jawab
tertulis serta cermin evaluasi dan realisasi ilmu yang telah diperoleh
secara

teoritis

dan

sistematis.

Dengan

disusunnya

laporan

ini

diharapkan mahasiswa dapat lebih mendalami serta memahami setiap


detail prosedur penggunaan alat ukur UTG (Ultrasonic Thickness
Gauge).

1.2

Tujuan Praktikum

Tujuan dari pelaksanaan Praktek pengukuran dengan UTG ini


antara lain, yaitu :

1. Melatih ketelitian, kepresisian dan kesabaran, serta keterampilan


mahasiswa dalam proses pengukuran.
2. Merupakan kesempatan bagi setiap peserta praktek untuk dapat
memahami secara langsung proses pengukuran dengan UTG
(Ultrasonic Thickness Gauge).
3. Membentuk dan menghasilkan alumni yang propesional dalam
menghadapi dunia industri di masa depan.

BAB II
TEORI DASAR

2.1

Pengertian Ultrasonic Thickness Gauge


Pertama kali ultrasonic thickness gauge dibuat oleh Werneer

Sobek, seorang insinyur Polandia dari Katowice pada tahun 1967.


Ultrasonic Thickness Gauge adalah instrument penentuan ketebalan
dari sampel/material melalui gelombang ultrasonic tanpa melakukan
kerusakan dari sampel/material (non distructive testing/ pengujian
tidak merusak). Metode yang digunakan instrument adalah
mengetahui pengukuran ketebalan ultrasonic (UTM/ultrasonic
thickness Measurement).
2.2
Prinsip Kerja
Metode UTM menggunakan dasar kalkulasi pada waktu
gelombang diambil untuk dikembalikan pada instrument dari
permukaan material yang diberikan. Gelombang ultrasonic akan
diamati dan dijalankan melalui logam dengan sifat kecepatan tetap
untuk di berikan pada paduan vareasi minor untuk yang lain faktor
temperatur. Seperti telah ditentukan bahwa gelombang ultrasonik
melintasi melalui materi pada karakteristik kecepatan konstan, dengan
hanya sedikit variasi karena suhu dan faktor lainnya. Karakteristik ini
konstan dikenal sebagai kecepatan. Dengan kecepatan dan waktu kita
dapat menghitung jarak dengan persamaan berikut: L = ct / 2.
Dimana :
L = jarak atau ketebalan,
c = kecepatan gelombang suara,

t = waktu yang dibutuhkan untuk melintasi.


2.3

Spesifikasi Alat Ukur

Gambar 1 Ultrasonic thickness gauge TT100

Kinerja parameter :
Jenis Tampilan
Display unit Minimum
Mengukur rentang

: LCD 4-digit
: 0.1 mm
: 1,0 mm - 225,0 mm baja (dengan
pemeriksaan standar)
(Nilai maksimum lain tergantung pada
bahan)
Batas bawah untuk pipa baja
: Diameter minimum. 20 mm x 3
mm ketebalan
Tampilan akurasi
: 1% H + 0,1 mm
Kisaran kecepatan suara
: 1000 - 9999 m / s
Cek Coupling
: Memuaskan / tidak Probe kopling
Suhu operasi
: 0 - 40 derajat C
Frekuensi kerja
: 5 MHz
Perbarui tingkat
: 4 Hz
Power supply
: 2 sel alkaline AA 1,5 V
Baterai
: 250 jam dengan satu set baterai
Ukuran
: 126 x 68 x 23 mm

Ultrasonic couplant Gel UTG

air ultrasonik couplant direkomendasikan untuk digunakan dalam


deteksi cacat, pengukuran ketebalan, aliran metering, dan uji emisi
akustik. Menghapus celah udara antara permukaan diuji untuk pembacaan
yang akurat.

Tranduser

Sebuah fakta dari tranduser, diketahui sebagai piezoelectric,


memancarkan gelomabang bunyi jika dibangkitkan. Tranduser ini
menggunakan frekwuensi antisipasi, standar frekwuensi yang
digunakan oleh ultrasonic thickness gauge ialah 5MHz.
Macam-macam seri tranduser Ultrasonic Thickness Gauge :

Gambar macam-macam seri tranduser


2.4
Keuntungan Dan Kekurangan Ultrasonic Thickness gauge
Keuntungan :
- Teknik non-destruktif.
- Tidak memerlukan akses ke kedua sisi sampel.
- Dapat direkayasa untuk mengatasi coating, pelapis, dll
- Akurasi yang baik (0,1 mm dan kurang) dapat dicapai dengan
menggunakan teknik standar waktu.
Kekurangan :
- Biasanya membutuhkan kalibrasi untuk setiap materi.
- Membutuhkan kontak yang baik dengan materi.

tabel kecepatan suara dari berbagai bahan


Bahan
Kecepatan suara (m / s)

Aluminium
Seng
Perak
Emas
Timah
Besi
Kuningan
Tembaga
SUS
Resin propilena
Air pada 20 derajat C
Gliserin
Gelas air

6260
4170
3600
3240
3230
5900
4640
4700
5790
2730
1480
1920
2350

Tabel 1 Kecepatan suara dari berbagai bahan


BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1 Alat dan bahan yang digunakan


Alat :
Satu buah alat ukur Ultrasonic Thickness Gauge
Satu botol Couplant Gel
Satu buah Jangka sorong

Gambar jangka sorong


Bahan :
V Block

Gambar V-Block
Poros Bertingkat

Gambar Poros Bertingkat


Plat berlubang

Gambar Plat Berlubang


Poros Berlubang

Gambar Poros Berlubang


3.2 Langkah praktikum
Cara menghidupakan ultrasonic thickness gauge :
Hubungkan transduser steker ke soket di atas unit.
Hubungkan soket transmisi(Color = red) pada konektor diposisikan
di sebelah kanan, dan soket penerima (tidak berwarna) kePosisi
sambungan kiri, memegang testerdisplay di depan.
Tekan tombol ON,kunci untuk menghidupkan unit.
Lakukan pengukuran dibagian yang bisa diukur dengan alat ukur
Ultrasonic thinness Gauge.
Cara mengkalibrasi :
Setiap kali probe atau baterai berubah, kalibrasi harus
dilakukan.
Langkah ini agak kritis untuk jaminan akurasi
pengukuran.Mengambil langkah-langkah berikut:
Pasang agen kopling kecil di baja utama pengujian blok pada unit
yang
memiliki ketebalan 4,0 mm.
Sesuaikan kecepatan suara ke 5900 m / s (baja) menggunakan VELkunci dan tombol
Dorong ZERO kunci untuk masuk ke dalam keadaan kalibrasi dan
kemudian menampilkan layar:
----Coupling probe dengan blok pengujian. Pada saat ini garis bar
ditampilkan
pada layar akan hilang satu demi satu sampai layar menampilkan
4,0 mm.
Hal ini menunjukkan bahwa kalibrasi selesai:
----> ---> -> - >>
4.0
Mm

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1

Kesimpulan
Setelah melakukan serangkaian praktikum di laboratorium
teknik mesin maka didapat kesimpulan antara lain :
1. Permukaan probe terbuat dari resin propilena dan sangat
sensitif terhadap goresan berat pada permukaan kasar,
sehingga dalam aplikasi, tekan probe lembut di permukaan.
2. Ultrasonic couplant gel memiliki titik nyala 160 C bila
digunakan untuk waktu yang lama pada temperatur tinggi.
4.2
Saran
Dibawah ini adalah saran-saran dari serangkaian praktikum
di laboratorium teknin mesin.
1. Dalam sebuah kegiatan praktikum diharapkan mahasiswa
mengetahui terlebih dahulu fungsi alat ultrasonic thickness
gauge.
2. Kurangnya perawatan pada alat ultrasonic thickness gauge
sehingga hasil pengukuran kurang persisi.
3. Kurangnya jumlah unit alat ukur Ultrasonic Thickness Gauge.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai