Anda di halaman 1dari 1

KASUS KECELAKAAN KERJA

Suroto bekerja di perusahaan percetakan majalah di Bogor selama 8 tahun, ia pertama kali masuk
bekerja pada waktu berumur 20 tahun setelah tidak dapat melanjutkan sekolah karena faktor biaya. Ia
sudah kawin dan mempunyai 2 orang anak, anak bungsunya baru berumur 4 bulan. Pagi itu ia berangkat
bekerja dengan perasaan ragu-ragu karena istrinya sakit, namun mengingat pekerjaan yang sulit
ditinggalkannya, akhirnya ia berangkat juga bekerja setelah berusaha menitipkan keluarganya kepada
salah satu tetangganya. Dalam perjalanan pikirannya selalu terikat kepada anak-anak yang
ditinggalkannya dirumah.

Sesampainya di tempat kerja, ia menyimpan barang-barang pribadinya di loker, dan langsung menuju
tempat forklift diparkir untuk memulai bekerja memindahkan gulungan kertas dari dekat pintu gudang
ke dekat mesin cetak otomatik yang akan mengunakan gulungan kertas tersebut.Suroto sendiri baru 1
bulan ditugaskan untuk mengoperasikan forklift tersebut setelah operator sebelumnya keluar untuk
bekerja di tempat lain karena mendapatkan upah lebih besar, dan ia belum mempunyai surat ijin
mengoperasikan (SIO) forklift. Pada saat keluar dari gudang samping kiri forklift telah mnyerempet pintu
gudang karena Suroso kurang kobnsentrasi pada waktu mengendarainya, dan melanjutkan
mengoperasikan forklift untuk memindahkan gulungan bahan kertas yang akan dicetak

Satu jam telah berjalan dalam melakukan pekerjaannya, Suroto berfikir untuk bekerja setengah hari dan
minta ijin pulang guna mengurus istrinya yang sakit dan menjaga anaknya yang masih kecil-kecil di
rumah. Untuk itu ia melaporkan rencananya kepada atasannya, dan atasannya mengijinkan asalkan ia
dapat menyeleseikan paling tidak setengah dari target pekerjaannya untuk memindahkan gulungan
bahan kertas yang akan dicetak dan mencari operator pengganti.

Suroto segera bekerja dengan lebih cepat dan sambil berfikir siapa temannya yang dapat menggantikan
pekerjaannya sementara ia sambil bekerja. Pada saat setelah menurunkan barang dan kembali akan
mengambil barang kegudang, forklift dijalankan terlalu cepat sambil berputar haluan sehingga oleng
kekiri dan secara reflek ia membangtingkan kemudinya kekakanan dengan kecepatan yang tidak
berubah. Suroto tidak mampu menguasai kendaraan dan menabrak dua orang temannya (Tono dan
Adin) yang sedang bekerja di dekatnya sehingga satu orang mengalami satu kakinya patah dan satu
orang lagi dadanya terjepit garpu forklift. Setelah dibawah ke rumah sakit temannya satu menunggal
dunia di rumah sakit dan satunya dirawat inap.

BUAT LAPORAN KERJA BERDASARKAN INFORMASI DIATAS MENGGUNAKAN FORM LAPORAN


KECELAKAAN KERJA DEPNAKER.

Anda mungkin juga menyukai