Pemerintah berkewajiban untuk mengatur perekonomian dalam negeri untuk menjaga stabilitas ekonomi dan
mencegah terjadinya kekacauan dan hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian bagi rakyat banyak. Jadi, secara
langsung atau tidak langsung pemerintah berperan dalam kegiatan ekonomi masyarakat.
Bentuk peran pemerintah tersebut antara lain:
3.1.1. Mengatur Kegiatan Ekonomi
Pemerintah dapat mengatur, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan ekonomi melalui berbagai kebijakan,
peraturan, undang-undang, dan pengawasan secara langsung di lapangan.
Beberapa tindakan dan peran rumah tangga pemerintah dalam kegiatan ekonomi antara lain:
1.
Membuat perencanaan ekonomi jangka pendek, menengah, dan jangka panjang untuk mengarahkan
kehidupan ekonomi ke kondisi yang diinginkan.
2.
Menyediakan sarana dan prasarana publik untuk mendukung kebutuhan fisik dan nonfisik masyarakat.
Sarana pemenuhan kebutuhan fisik, contohnya jalan raya, bandar udara, jembatan, terminal, dan jaringan listrik.
Sedangkan sarana pemenuhan kebutuhan nonfisik contohnya sekolah, rumah sakit, dan pertahanan keamanan.
3.
Menetapkan peraturan untuk mengatur, melindungi, atau mengarahkan kegiatan konsumsi, produksi, dan
distribusi agar sesuai dengan program pembangunan. Misalnya untuk melindungi kepentingan buruh dan pengusaha,
pemerintah harus merancang undang-undang ketenagakerjaan yang berpihak pada keduanya.
4.
Pengawasan jalannya perekonomian, misalnya pada saat terjadi kelangkaan minyak tanah pemerintah
perlu mengawasi distribusi di lapangan agar pasokan minyak tanah tidak terhambat.
5.
6.
Mengadakan bimbingan dan penyuluhan kepada pelaku ekonomi yang masih lemah usahanya atau bagi
pengusaha pemula.
7.
8.
bidang keuangan. Dari uraian tersebut Anda dapat menyimpulkan bahwa telah terjadi pertukaran tenaga kerja
antara negara kita dengan negara lain.
Masyarakat ekonomi luar negeri pada dasarnya merupakan pelaku ekonomi yang berhubungan dengan transaksi luar
negeri. Transaksi luar negeri bersih (neto) akan memengaruhi tingkat dan komposisi kegiatan ekonomi domestik
dan keadaan pembayaran negara. Selain itu, kegiatan ekspor dan impor serta tinggi rendahnya kurva valuta asing
(dolar) berpengaruh besar terhadap kegiatan ekonomi nasional, produksi, tingkat harga, peredaran uang, dan
kesempatan kerja. Namun, apabila masyarakat ekonomi dalam negeri akan melakukan kerja sama dengan
masyarakat luar negeri dalam bentuk ekspor impor harus mendapat izin dari rumah tangga negara (pemerintah).
Karena hubungan ekonomi dengan masyarakat luar negeri menyangkut bidang yang sangat luas, yang jelas
memengaruhi kepentingan nasional sehingga pemerintah tidak dapat tinggal diam saja. Campur tangan pemerintah
berkaitan dengan transaksi luar negeri adalah dengan cara aktif mengatur dan mengawasinya.
Hubungan kerjasama dengan luar negeri dalam bidang ekonomi dapat berupa: [2]
a. Perdagangan (Ekspor ke luar negeri dan Impor ke dalam negeri)
b. Kerjasama Regional (satu kawasan) seperti:
1.
ASEAN (Association of South East Asian Nation) atau Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara.
2.
AFTA (Asean Free Trade Area) atau Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN.
3.
4.
c. Kerjasama Multilateral (dari berbagai kawasan), seperti IMF (International Monetary Fund = Dana Moneter
Internasional), World Bank (Bank Dunia).