HUKUM HESS
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1
NAMA : DINDA JUWITA (061430401246)
LISA ANDRIANI (0614304012
MIEN AGUSTINA (061430401255)
MIFTAH ANASIA (061430401256)
NURRUHUL FURQONNIYATUL AZZAHRA
(061430401260)
IIS MELINDA SARI (061430401991)
SEBRINA FITRIANI (061430401994)
DOSEN PEMBIMBING : Dr.Ir. H. Muhammad Yerizam, M.T.
2015/2016KATA PENGANTAR
dan
pengarahan
dari
berbagai
pihak.
Maka
pada
Palembang,
2015
Penyusun
Desember
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
B. TUJUAN
C. MANFAAT
BAB 2 PEMBAHASAN
1. KAJIAN TEORI
A. SEJARAH HUKUM HESS
B. HUKUM HESS
a. Penentuan H Reaksi dengan Hukum Hess
b. Penentuan H Reaksi Berdasarkan Data Perubahan Entalpi
Pembentukan Standar (Hf)
c. Penentuan H Reaksi Dari Energi Ikatan
C. APLIKASI HUKUM HESS DALAM INDUSTRY
D. MANFAAT HUKUM HESS
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1 PENDAHULUAN
I.
LATAR BELAKANG
II.
TUJUAN
a. Mempelajari
b. Mempelajari
c. Mempelajari
d. Mempelajari
III.
IV.
MANFAAT
a. Mengetaui tentang hukum hess
b. Mengetahui peneerapan dan kegunaan hukum hess
pada industri kimia
BAB 2 PEMBAHASAN
I.
KAJIAN TEORI
A. Sejarah hukum Hess
B. Hukum Hess
Dalam perubahan entalpi, terdapat hukum yang dinamakan
Hukum Hess. Hukum Hess adalah hukum yang menyatakan bahwa
perubahan entalpi suatu reaksi akan sama walaupun reaksi tersebut
terdiri dari satu langkah atau banyak langkah. Perubahan entalpi
tidak dipengaruhi oleh jalannya reaksi, melainkan hanya tergantung
pada keadaan awal dan akhir.
Hukum Hess mempunyai pemahaman yang sama dengan
hukum kekekalan energi, yang juga dipelajari di hukum pertama
termodinamika. Hukum Hess dapat digunakan untuk mencari
keseluruhan energi yang dibutuhkan untuk melangsungkan reaksi
kimia. Perhatikan diagram berikut:
pembakaran
karbon
tidak
mungkin
hanya
mengatasi
hal
serangkaian
percobaan
dan
tersebut, Henry
menyimpulkan
Hess
melakukan
bahwa perubahan
hasil reaksi) dari suatu reaksi dan tidak tergantung pada jalannya
reaksi. Pernyataan ini disebut Hukum Hess, rumus yang dapat
dipakai yaitu Hreaksi = H1 + H2 +.
Jika perubahan entalpi bersih bernilai negatif (H < 0), reaksi
tersebut merupakan eksoterm dan bersifat spontan. Sedangkan jika
bernilai positif (H > 0), maka reaksi bersifat endoterm.
Perhatikan diagram berikut:
hukum
Hess,
dengan
persamaan
melakukan operasi
reaksi yang
aritmatika pada
perubahan
entalpinya
beberapa
diketahui.
entalpi
(H)
suatu
reaksi
dihitung
melalui
entalpi pembakaran
reaktan
dan
produk,
dengan
rumus :
H = -HcP + HcR
Konsep
menghitung
dari
hukum
Hess
perubahan
juga
fungsi
dapat
diperluas
keadaan
untuk
lainnya,
seperti entropi dan energi bebas. Kedua aplikasi ini amat berguna
karena besaran-besaran tersebut sulit atau tidak bisa diukur secara
langsung, sehingga perhitungan dengan hukum Hess digunakan
sebagai salah satu cara menentukannya.
Untuk perubahan entropi:
So = (Sfoproduk) - (Sforeaktan)
S = (Soproduk) - (Soreaktan).
Untuk perubahan energi bebas:
Go = (Gfoproduk) - (Gforeaktan)
G = (Goproduk) - (Goreaktan).
Sehingga
harga
perubahan
entalpi
adalah
Hreaksi = H1 + H2 + H3.
Contoh Soal :
Diketahui data entalpi reaksi sebagai berikut :
Ca(s) + O2(g) CaO(s)
C(s) + O2(g) CO2(g)
H = - 635,5 kJ
H = - 393,5 kJ
H = + 635,5 kJ
H = + 393,5 kJ
H = - 178,1 kJ
Hf ( kJ/mol )
Zat
Hf ( kJ/mol )
H2(g)
C2H4(g)
+ 52,5
O2(g)
CCl4(g)
- 96,0
C(s)
NH3(g)
- 45,9
H2O(g)
- 241,8
NO2(g)
+ 33,2
H2O(l)
- 285,8
SO2(g)
- 296,8
CO2(g)
- 393,5
HCl(g)
- 92,3
CO(g)
-110,5
NO(g)
+ 90,3
Contoh Soal :
Dari tabel entalpi pembentukan diatas, tentukan :
a. H reaksi pembakaran C2H4 !
b. Tentukan jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 56 g
gas C2H4
Jawab :
a. Reaksi pembakaran C2H4
C2H4(g) + 3O2(g)2CO2(g) + 2H2O(l)
H reaksi = Hf hasil reaksi - Hf pereaksi
= ( 2. Hf CO2 + 2. . Hf H2O ) ( 1. Hf C2H4 + 3. Hf O2)
= ( 2 . -393,5 + 2. -285,8 ) ( 1. 52,5 + 3. 0 )
= -787 571,6 + 52,5
= - 1306,1 kJ/mol
b. Mr C2H4 = (2x12) + (4x1) = 28
Mol C2H4 = 56/28 = 2 mol
H pembakaran 2 mol C2H4 = 2 mol x ( -1306,1 kJ/mol )
= -2612,2 kJ
Jadi, pada pembakaran 56 gram gas C 2H4 dibebaskan kalor
sebesar
2612,2 Kj
c. Penentuan H Reaksi Dari Energi Ikatan
Reaksi kimia antarmolekul dapat dianggap berlangsung dalam 2
tahap yaitu :
1. Pemutusan ikatan pada pereaksi
2. Pembentukan ikatan pada produk
Sesuai dengan hukum Hess, H reaksi total adalah H tahap-I +
H tahap-II.
H tahap-I = Energi ikatan pada pereaksi (yang putus)
H tahap-II = - Energi ikatan pada produk (yang terbentuk).
H reaksi
E (kJ/mol)
Ikatan
E (kJ/mol)
H-H
436
O=O
498
H-C
415
CN
891
H-N
390
F-F
160
C-C
345
Cl-Cl
243
CC
837
H-Cl
432
C-O
350
C=C
611
C=O
741
I-I
150
C-Cl
330
N=N
418
O-H
450
C-F
485
Penyelesaian :
H
l
H
C O H + 1 O = O
O = C = O + 2H - O
- H
l
H
H reaksi
= Epemutusan -Epembentukan
{(3.415)+(1.460)+(1.350)+1
.498)}
{(2.741)+(4.460)}
= 2802-3322
= -520 kJ/mol
satu
manfaat
hukum
Hess
adalah
kita
dapat
harus
memahami
bahwa
perubahan
entalpi
Konsep
menghitung
dari
hukum
Hess
perubahan
juga
fungsi
dapat
diperluas
keadaan
untuk
lainnya,
seperti entropi dan energi bebas. Kedua aplikasi ini amat berguna
karena besaran-besaran tersebut sulit atau tidak bisa diukur secara
langsung, sehingga perhitungan dengan hukum Hess digunakan
sebagai salah satu cara menentukannya.
Untuk perubahan entropi:
So = (Sfoproduk) - (Sforeaktan)
S = (Soproduk) - (Soreaktan).
Go = (Gfoproduk) - (Gforeaktan)
G = (Goproduk) - (Goreaktan).
PENUTUP
I.
KESIMPULAN
II.
DAFTAR PUSTAKA
http://annesniwa.blogspot.co.id/2014/09/penentuan-perubahanentalpi-h-reaksi_28.html
http://saintpaul50.blogspot.co.id/2014/06/hukum-hess.html
https://www.scribd.com/doc/89744029/Makalah-Termodinamika