Anda di halaman 1dari 2

LI II Memahami dan Menjelaskan Tentang Obturator

Definisi
Sebuah obturator dapat didefinisikan sebagai, sebuah prostesis yang digunakan untuk menutup
jaringan yang terbuka karena kogenital, terutama pada palatum durum dan / atau contiguous
alveolar structures. Restorasi prostetik dari defect (cacat) ini sering menggunakan obturator
bedah, obturator interim, dan obturator definitif .
Rehabilitasi dari reseksi rahang atas dilakukan dalam tiga tahap. Selama tahap pertama, bedah
obturator digunakan. Sebuah obturator interim digunakan pada tahap kedua dan definitif
obturator digunakan pada tahap ketiga atau fase akhir.
DAFTAR PUSTAKA :
1. Nallaswamy D. Textbook of Prosthodontics. New delhi: Jaypee Brothers Medical
Publishers.2007.
Bahan
Berdasarkan bahan yang digunakan, obturators dapat diklasifikasikan menjadi:
1. Akrilik Resin
Menurut American Dental Assosiation (ADA) 1974, terdapat dua resin akrilik yaitu heat
cured polymer dan self cured polymer. Resin akrilik adalah turunan etilen yang
mengandung gugus vinil dalam rumus strukturnya. Dua kelompok resin akrilik dalam
kedokteran gigi yaitu kelompok turunan asam akrilik, CH2 = CHCOOH, dan kelompok
asam metakrilik CH2 = C(CH3)COOH. Kebanyakan basis protesa dibuat menggunakan
resin poli (metilmetaktilat). Resin akrilik terdiri dari poli (metilmetakrilat) yang
berbentuk bubuk disebut polimer, dan metilmetakrilat yang berbetuk cairan disebut
monomer. Resin akrilik terbentuk saat dicampur dengan cairan monomer metal metakrilat
dan bubuk polimerpoli (metilmetakrilat), dan campuran mengalami polimerisasi.
2. Silikon
Silikon yang digunakan saat ini adalah silikon vulkanisasi panas (HTV) dan vulkanisasi
temperatur ruangan (RTV). Silikon vulkanisasi temperatur ruangan (RTV) dikemas dalam
bentuk pasta tunggal. Protesa dapat dipolimerisasi dalam mold stone buatan, meskipun
mold yang lebih tahan lama dapat dibuat dari epoksi resin atau logam. Silikon yang
divulkanisir dengan panas umumnya dikemas dalam bentuk bahan separuh padat atau

menyerupai dempul yang memerlukan penggilingan, pemadatan dengan tekanan, dan


aplikasi siklus panas 180o C selama 30 menit.
3. Polimetil metakrilat
Polimetil metakrilat adalah suatu resin transparan dan sangat stabil. Bahan ini tidak
mempunyai efek terhadap sinar ultra violet. Bahan ini juga stabil secara khemis terhadap
panas dan menjadi lembut pada temperatur 1250 C. Mold dari bahan ini dapat dibuat
sebagai bahan termoplastis dan cenderung mengabsorbsi air melalui proses imbibisi.
Struktur kimia yang non-crystalline memberikan sumber energi yang tinggi.
Molekulmolekul polimer ini dapat berdifusi dalam resin karena pengaktivasian
molekulnya memerlukan sumber energi yang rendah. Polimer ini dapat larut dalam
larutan organik karena polimer ini merupakan suatu polimer yang linear.
4. Logam Titanium
Pada umumnya, logam yang digunakan untuk pembuatan obturator adalah logam
titanium karena logam ini memiliki biokompatibilitas yang tinggi dan resisten terhadap
korosi. Namun, logam titanium ini memiliki kekurangan antara lain kurang padat
dibanding dengan logam alloi yang lain.

DAFTAR PUSTAKA :
2. Nallaswamy D. Textbook of Prosthodontics. New delhi: Jaypee Brothers Medical
Publishers.2007.

Anda mungkin juga menyukai