Anda di halaman 1dari 26

RANCANGAN PEDOMAN

PROGRAM
PERTUKARAN MAHASISWA TANAH AIR NUSANTARA
(PROGRAM PERMATA)

Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia


(MRPTNI)
Januari 2013

Daftar ISI
Rancangan Pedoman

Program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara


(Program PERMATA)
Halaman
Daftar Isi ---------------------------------------------------------------------------------------------i
Kata Pengantar -------------------------------------------------------------------------------------ii
Bab I Pendahuluan--------------------------------------------------------------------------------1
I.1 Latar Belakang Program PERMATA ----------------------------------------------1
I.2 Dasar Hukum Program PERMATA -------------------------------------------------4
I.3 Tujuan Program PERMATA ----------------------------------------------------------6
Bab II Persiapan Pelaksanaan Program PERMATA --------------------------------------7
II.1 Persyaratan Perguruan Tinggi Pengirim dan Perguruan tinggi
Penerima -------------------------------------------------------------------------------7
II.2 Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerjasama Antara Perguruan
Tinggi Pengirim dan Perguruan Tinggi Penerima --------------------------9
II.3 Sosialisasi Program PERMATA di Perguruan Tinggi Pengirim
dan Perguruan Tinggi Penerima ------------------------------------------------11
Bab III Pelaksanaan Program PERMATA ----------------------------------------------------12
III.1 Persyaratan Mahasiswa Peserta Program ------------------------------------12
III.2 Rekrutmen/Seleksi Mahasiswa Peserta Program -------------------------13
III.3 Pelaksanaan Program --------------------------------------------------------------14
III.4 Proses Pemberangkatan Mahasiswa ------------------------------------------16
III.5 Penyambutan dan Pendampingan ---------------------------------------------17
III.6 Pelaksanaan Kegiatan Akademik -----------------------------------------------18
III.7 Kewajiban Perguruan Tinggi Peserta Program ------------------------------18
III.8 Hak dan Kewajiban Mahasiswa Peserta Program --------------------------19
III.9 Pembiayaan Program --------------------------------------------------------------20
Bab IV Monitoring dan Evaluasi --------------------------------------------------------------22
IV.1 Monitoring Program -----------------------------------------------------------------22
IV.2 Evaluasi Program --------------------------------------------------------------------23
Bab V Penutup -------------------------------------------------------------------------------------24

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Program PERMATA


Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi sebagai bagian yang tak terpisahkan dari
penyelenggaraan pendidikan nasional, tidak dapat dilepaskan dari amanat
Pasal 31 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945. Peran perguruan tinggi sebagai penyelenggara layanan pendidikan
tinggi sangat strategis. Peran Perguruan tinggi tidak sekedar membuka akses
pendidikan tinggi sebagai implementasi dari kewajiban konstitusional untuk
menyelenggarakan

pendidikan.

Perguruan

tinggi

berperan

dalam

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban


bangsa menghasilkan modal sumber daya manusia Indonesia dengan cara
menghasilkan

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Peran strategis ini dimainkan oleh perguruan tinggi dengan sejumlah
tantangan baik yang berasal dari internal perguruan tinggi maupun
lingkungan eksternal. Tantangan internal perguruan tinggi terutama berasal
dari tata kelola perguruan tinggi yang belum dilakukan sesuai standar tata
kelola perguruan tinggi yang baik (good university governance). Pengelolaan
perguruan tinggi di Indonesia masih banyak yang dilakukan secara
tradisional, tanpa didasarkan pada suatu perencanaan strategis yang
bersinergis dengan kebutuhan stakeholder atau rencana strategis dan
prioritas nasional yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional.
Tantangan

eksternal

berupa

semakin

kritisnya

masyarakat

terhadap

perguruan tinggi, jumlah perguruan tinggi yang terus bertambah, biaya


pendidikan tinggi semakin meningkat sedangkan proporsi jumlah keluarga
yang mampu membayar penuh biaya kuliah di universitas semakin menurun,
revolusi besar di bidang teknologi yang berdampak revolusioner terhadap
sistem pengajaran dan bagaimana mahasiswa belajar, sektor pencetak laba

telah memasuki pasar pendidikan tinggi, sementara dukungan politik dan


keuangan terhadap pendidikan tinggi semakin berkurang.
Kondisi yang demikian, justru harus dihadapi oleh perguruan tinggi pada saat
yang

bersamaan

pendidikan.

dengan

Globalisasi,

terjadinya
termasuk

globalisasi,

dalam

bidang

termasuk

globalisasi

pendidikan

tinggi,

merupakan phenomena yang tidak dapat dihindari oleh Indonesia. General


Agreement on Trade in Services (GATS) yang telah diratifikasi oleh
pemerintah Indonesia merupakan pintu masuknya perguruan tinggi asing
untuk menyediakan jasa layanan pendidikan tinggi di Indonesia. Sebagai
konsekuensi Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, pasal 65, Bab XVIII tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Oleh Lembaga Negara Lain, maka perguruan tinggi asing dapat
menyelenggarakan pendidikannya di Indonesia.
Beberapa perguruan tinggi asing saat ini telah mulai berekspansi ke Indonesia, baik dalam skala
terkecilnya bekerjasama dengan konsultan pendidikan atau dengan cara mendirikan cabang unit
pendidikannya di Indonesia, hingga melalui mekanisme kerjasama dengan perguruan tinggi di
tanah air, dengan satu tujuan untuk mendapatkan mahasiswa unggulan dari Indonesia. Dengan
populasi penduduk usia perguruan tinggi mencapai lebih dari 25 juta jiwa dan terus akan
meningkat, Indonesia merupakan pasar yang sangat menggiurkan bagi perguruan tinggi asing.
Menghadapi tantangan tersebut, perguruan tinggi di Indonesia harus terus mengembangkan diri,
meningkatkan kualitas dan relevansinya.
Di sisi lain, berbagai masalah yang berkaitan dengan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia
antara lain terjadi karena disparitas kualitas pendidikan di antara perguruan tinggi masih sangat
tajam, sementara pola pembinaan yang melibatkan perguran tinggi yang kuat terhadap yang lebih
lemah belum berjalan dengan baik. Hingga saat ini belum terciptanya pola kerjasama antar
perguruan tinggi di Indonesia yang dapat mempekuat daya saing dalam era globalisasi
pendidikan tinggi tersebut di atas.

Kerjasama sesama perguruan tinggi maupun dengan lembaga lain sangat penting bagi
pembangunan mutu pendidikan tinggi di Indonesia. Kerjasama pendidikan tersebut akan
memberikan peluang bagi pendidikan tinggi nasional untuk meningkatkan mutu pendidikan,
memperluas akses dan memperkuat jejaring antar perguran tinggi nasional. Kerjasama tersebut
akan berdampak pada perluasan wawasan kebangsaan bagi sivitas akademika perguruan tinggi,
meningkatan sinergi antara perguruan tinggi, meningkatkan efisiensi sumberdaya unutk
pembelajaran dan riset, menumbuhkembangkan Center of Excellence, meningkatkan standar
mutu antar perguruan tinggi nasional, membangun kapasitas bersama untuk meningkatkan dayasaing bangsa, dan memperkuat peran perguruan tinggi sebagai perekat persatuan negara.
Sebagai komitmen sejak awal berdirinya, Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia
(MRPTNI), dimana para rektor Perguruan Tinggi Negeri se Indonesia, yang menjadi anggota
dari majelis ini telah menyepakati untuk mengambil peran sebagai wadah perekat bangsa di
tengah-tengah isu kemajemukan, desintegrasi, otonomisasi dan globalisasi yang lagi marak saat
ini. Bias yang begitu luas dari perkembangan isu ini, dinilai sangat berpotensi mengikis akar
budaya, karakter dan jati diri bangsa Indonesia, bila tidak diiringi dengan keawasan, kedewasaan
dan wawasan kebangsaan yang baik dari seluruh komponen bangsa.
Perguruan Tinggi sebagai pusat pencerdasan dan peningkatan derajat martabat sumber daya
manusia dan kapasitasnya sebagai rahim budaya perdamaian, harus mengambil inisiatif dalam
mencegah keretakan bangsa ini melalui pendidikan, yang dipercaya dapat memperluas
pemahaman berkehidupan kebangsaan di tengah kemajemukan bangsa. Generasi muda dan
mahasiswa pada khususnya, harus dapat memposisikan diri sebagai perisai peradaban bangsa,
sehingga kedepan dapat menjadi pilar-pilar bangsa yang

memiliki integritas tinggi dalam

menyikapi setiap perubahan dan kemajuan.


Dalam perkembangannya, pendidikan tinggi di Indonesia,

semakin hari semakin dirasakan

besarnya ketimpangan mutu, fasilitas dan kemandiriannya. Perguruan Tinggi maju semakin
melaju meninggalkan Perguruan Tinggi yang

kurang maju sehingga dikhawatirkan dapat

memicu pudarnya nilai integritas kebangsaan di antara mahasiswa dan generasi muda yang ada
didalamnya.

Atas pertimbangan tersebut, MRPTNI dengan bimbingan dan arahan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan kemudian bertekad untuk menyelenggarakan kegiatan PERMATA Pertukaran
Mahasiswa Tanah Air-Nusantara, yaitu kegiatan yang dimaksudkan untuk memberikan
kesempatan kepada mahasiwa PTN dan institusi LPTK lainnya se tanah air untuk mengikuti
pekuliahan yang relevan di PTN lainnya di seluruh nusantara, sepanjang memenuhi krteria yang
telah ditetapkan, dalam bentuk kegiatan akademik atau credit earning or credit transfer.
I.2 Dasar Hukum Program PERMATA
Pelaksanaan Program PERMATA didasarkan pada peraturan perundang-undangan sebagai
berikut:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 .
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301).
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
(Lembaran Negara Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5336).
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
Dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor
112, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5157).
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor No 103 tahun 2007 tentang
Pengesahan

Regional

Convention

on

the

Recognition

of

Studies,

Diplomas, and Degrees in Higher Education in Asia and the Pacific.


6. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 264/U/1999
tentang Kerjasama Perguruan Tinggi
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007
tentang Kerja Sama Perguruan Tinggi Dl Indonesia Dengan Perguruan Tinggi Atau Lembaga
Lain di Luar Negeri

I.3 Tujuan Program PERMATA


Secara umum tujuan dari kegiatan PERMATA Pertukaran Mahasiswa Tanah Air-Nusantara
adalah untuk:
1

Meningkatkan wawasan kebangsaan mahasiswa melalui pertukaran mahasiswa PTN se


Indonesia

Meningkatkan integritas, solidaritas, dan perekat kebangsaan antar-mahasiswa seIndonesia.

Mempersiapkan pemimpin bangsa yang memiliki karakter nasional yang berwawasan


kebangsaaan NKRI.

Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk merasakan dan memanfaatkan fasilitas


pendidikan dan suasana akademik di PTN tujuan.

Memperkecil kesenjangan mutu pendidikan antar PTN se Indonesia

Secara

khusus

Program

PERMATA

ditujukan

untuk

membangun

dan

memperkuat nasionalisme mahasiswa, meningkatkan komunikasi mahasiswa


lintas PTN dan lintas budaya, serta memberi kesempatan kepada mahasiswa
untuk mengambil perkuliahan di PTN yang memiliki keunggulan dan
kekhasan keilmuan tertentu sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajari
mahasiswa yang bersangkutan, serta atmosfir akademik yang berbeda
melalui peningkatan mobilitas mahasiswa.

BAB II
PERSIAPAN PELAKSANAAN PROGRAM PERMATA
II.1

Persyaratan Perguruan Tinggi Pengirim dan Perguruan Tinggi Penerima

Program PERMATA adalah program kerjasama yang dilakukan oleh


dan antara perguruan tinggi negeri se-Indonesia.

Perguruan Tinggi Pengirim adalah perguruan tinggi asal dari


mahasiswa yang mengikuti Program PERMATA

Perguruan

Tinggi

Penerima

adalah

perguruan

tinggi

tempat

mahasiswa peserta Program PERMATA melaksanakan kegiatan


akademik selama jangka waktu berlangsungnya Program PERMATA

Perguruan

Tinggi

Pengirim

wajib

memenuhi

persyaratan-

persyaratan sebagai berikut :


a

Merupakan Perguruan Tinggi Negeri Indonesia

Merupakan anggota Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri


Indonesia;

Perguruan Tinggi Pengirim dan Perguruan Tinggi Penerima telah


menandatangani Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerjasama
Pertukaran Mahasiswa yang ditandatangani oleh Rektor masingmasing Perguruan Tinggi.

Perguruan

Tinggi

Pengirim

Akreditasi

Nasional

telah

Perguruan

terakreditasi
Tinggi

sesuai

oleh

Badan

ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.


e

Program Studi
Program

asal yang mengirimkan mahasiswa peserta

PERMATA

wajib

memiliki

ijin

Operasional

dari

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional cq. Direktorat


Jenderal

Pendidikan

Tinggi

sesuai

ketentuan

perundang-

undangan yang berlaku.


f

Program Studi

asal yang mengirimkan mahasiswa peserta

Program PERMATA wajib telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi


Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) atau Badan Akreditasi
Mandiri sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Perguruan

Tinggi

Penerima

wajib

memenuhi

persyaratan-

persyaratan sebagai berikut :


a

Merupakan anggota Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri


Indonesia;

Perguruan Tinggi Pengirim dan Perguruan Tinggi Penerima telah


menandatangani Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerjasama
Pertukaran Mahasiswa yang ditandatangani oleh Rektor masingmasing Perguruan Tinggi.

Perguruan Tinggi Penerima telah terakreditasi oleh Badan


Akreditasi

Nasional

Perguruan

Tinggi

sesuai

ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.


d

Program Studi

yang menerima mahasiswa peserta Program

PERMATA wajib memiliki ijin Operasional dari Kementerian


Pendidikan dan Kebudayaan Nasional cq. Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi sesuai ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
e

Program Studi

yang menerima mahasiswa peserta Program

PERMATA wajib telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional


Perguruan Tinggi (BAN-PT) atau Badan Akreditasi Mandiri sesuai
ketentuan perundang-undangan yang berlaku dengan peringkat
Akreditasi sekurang-kurangnya B.

Apabila dalam dalam jangka waktu pelaksanaan Program PERMATA


terjadi

penurunan

peringkat

Akreditasi

Program

Studi

dari

Perguruan Tinggi Penerima sehingga peringkat Akreditasi menjadi


kurang dari peringkat B, maka Program tetap dilaksanakan sampai
dengan berakhirnya jangka waktu Program yang bersangkutan.

Apabila dalam dalam jangka waktu pelaksanaan Program PERMATA


terjadi perubahan peringkat Akreditasi Program Studi dari Perguruan
Tinggi

Penerima

sehingga

menjadi

tidak

terakreditasi,

maka

Perguruan Tinggi Pengirim dapat membatalkan Program yang


sedang berjalan dan menarik kembali mahasiswanya dari Program
Studi yang bersangkutan.

II.2 Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerjasama Antara Perguruan Tinggi Pengirim
Dan Perguruan Tinggi Penerima
1. Sebelum dilaksanakannya Program PERMATA antara dua atau lebih Perguruan
Tinggi yang telah memenuhi persyaratan-persyaratan Program PERMATA, maka
terlebih dahulu wajib menanditandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of
Understanding) dan Perjanjian Kerjasama (Memorandum of Agreement) antara
perguruan tinggi-perguruan tinggi peserta Program PERMATA
2. Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) dan Perjanjian Kerjasama
(Memorandum of Agreement) ditandatangani oleh Rektor masing-masing perguruan
tinggi.
3. Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) sekurang-kurangnya memuat:
a. Identitas Perguruan Tinggi yang melaksanakan kerjasama
b. Tujuan Nota Kesepahaman
c. Jangka Waktu Nota Kesepahaman
d. Pokok-pokok Kesepahaman yang disepakati
e. Berakhirnya Nota Kesepahaman
4. Dalam jangka waktu yang disepakati oleh Para Pihak, Nota Kesepahaman
(Memorandum of Understanding) harus ditindaklanjuti dengan membuat dan
menyepekati Perjanjian Kerjasama (Memorandum of Agreement) yang berisi
ketentuan yang lebih rinci dan lebih teknis dari pelaksanaan kerjasama pertukaran
mahasiswa.
5. Perjanjian Kerjasama (Memorandum of Agreement) sekurang-kurangnya memuat :
a. Identitas Perguruan Tinggi yang melaksanakan kerjasama
b. Jangka Waktu Perjanjian Kerjasama
c. Deskripsi program kerja sama secara rinci yang sekurang-kurangnya memuat
tentang:

1 Sistem rekrutmen peserta termasuk ketentuan persyaratan-persyaratan


mahasiswa peserta Program
2 kurikulum (learning outcomes, proses belajar, beban belajar, evaluasi dan
sistim pelaksanaannya)
3 jumlah program studi yang ditawarkan dari masing-masing Fakultas
4 jumlah mahasiswa yang dapat diterima sebagai peserta Program untuk
masing-masing Program Studi
5 jumlah SKS yang dapat diambil oleh mahasiswa peserta Program
6 jumlah semester yang ditempuh oleh mahasiswa peserta Program
7 tempat pelaksanaan program kerja sama yang menjelaskan tempat dimana
setiap mahasiswa peserta wajib menempuh semua beban studi
8 sistim koordinasi pelaksanaan program kerjasama
9 skema pembiayaan
d. Hak dan Kewajiban Para Pihak/ Perguruan Tinggi yang bekerjasama
e. Hak dan Kewajiban mahasiswa peserta Program
f. Penyelesaian perselisihan
g. Berakhirnya Perjanjian Kerjasama
6. Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) dan Perjanjian Kerjasama
(Memorandum of Agreement) dibuat dalam jumlah rangkap (eksemplar) sesuai
dengan jumlah perguruan tinggi yang melaksanakan kerjasama yang bersangkutan
dan 1 (satu) rangkap diperuntukkan bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Nasional cq. Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi.
II.3 Sosialisasi Program PERMATA di Perguruan Tinggi Pengirim dan Perguruan Tinggi
Penerima
1

Seluruh

Perguruan

Tinggi

Negeri

yang

tergabung

dalam

keanggotaan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia wajib

melaksanakan

sosialisasi

Program

PERMATA

di

lingkungan

perguruan tinggi masing-masing.

Bentuk dan jenis kegiatan serta pembiayaan sosialisasi Program


PERMATA sepenuhnya merupakan kewenangan dan tanggungjawab
masing-masing perguruan tinggi

Sebaiknya bahan sosialisasi dapat di samakan antar seluruh peserta


Program PERMATA, dengan menambahkan bagian atau karakter
yang khusus dari PTN peserta program PERMATA

Bahan sosialisasi yang disamakan dapat berupa brosur, website


atau bahan presentasi yang dapat diunduh pada masing masing
situs PTN peserta program PERMATA.

Sosialisasi Program perlu dikoordinasikan dengan DIKTI.

BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM PERMATA
III.1 Persyaratan Mahasiswa Peserta Program
1. Peserta adalah mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri anggota MRPTNI diseluruh
Indonesia yang memenuhi syarat kualifikasi sebagai berikut :
a

Mahasiswa yang dapat mengambil transfer SKS adalah mahasiswa aktif pada

b
c

semester 5 sampai semester 8 dari PTN anggota MPRTNI


memiliki IPK sekurang-kurangnya 3.0
tidak pernah dikenakan sanksi akademik berdasarkan peraturan akademik atau
peraturan disiplin dan etika mahasiswa pada Perguruan Tinggi Pengirim yang
dibuktikan dengan Surat Keterangan dari Dekan atau Ketua Program Studi

Calon peserta memenuhi kelengkapan dokumen sebagai berikut:


a.

Surat ijin dari orang tua atau wali bagi mahasiswa yang kedua orangtuanya telah

meninggal dunia
b. Surat rekomendasi dari Dekan atau Ketua Program Studi
c. Surat rekomendasi dari Pembantu Rektor/Wakil Rektor Bidang Akademik di
Perguruan Tinggi Pengirim;
d. Menandatangani kesediaan untuk mengikuti ketentuan administrasi, akademik
e.

dan tata tertib kehidupan kampus pada Perguruan Tinggi Penerima.


Surat Keterangan Kesehatan dari Dokter Rumah Sakit Universitas/ Poliklinik
Mahasiswa dari Perguruan Tinggi Pengirim

III.2 Rekrutmen/Seleksi Mahasiswa Peserta Program


1. Dua bulan sebelum masa perkuliahan anggota MPRTNI menerbitkan
daftar PS dan MK yang dapat diambil oleh calon peserta beserta
silabusnya, kuota serta jadwal perkuliahan melalui website MPRTNI
dan atau website masing masing PTN peserta program PERMATA.

2. Calon peserta wajib mendaftarkan diri di Perguruan Tinggi Pengirim


dengan melengkapi seluruh persyaratan yang berlaku.

3. Perguruan Tinggi

Pengirim melakukan seleksi awal dan melalui

Pembantu Rektor I/Wakil Rektor Bidang Akademik mengirimkan


calon peserta kepada PTN Penerima selambat-lambatnya 30 hari
sebelum perkuliahan dimulai disertai dengan seluruh kelengkapan
yang berlaku berupa soft dan hard copy;

4. Kriteria penilaian dan standar kelulusan wawancara ditetapkan oleh


Perguruan Tinggi Pengirim.

5. Perguruan Tinggi Penerima berhak menyeleksi pelamar untuk dapat diterima sebagai
peserta program alih kredit dengan mempertimbangkan:
a. Daya tampung yang tersedia di Perguruan Tinggi Penerima
b. Mata kuliah prasyarat yang harus ditempuh.
c.

Dokumen-dokumen

pendukung

yang

dikirimkan

oleh

Perguruan Tinggi Pengirim

6. Perguruan Tinggi Penerima melalui Pembantu Rektor I /Wakil Rektor


Bidang Akademik menerbitkan surat penetapan penerimaan sesuai
kuota yang tersedia selambat-lambatnya 10 hari sebelum kuliah
dimulai.

7. Perguruan Tinggi Penerima menetapkan Ketua Program Studi


sebagai Pembimbing Akademik bagi mahasiswa peserta transfer
SKS.

Mahasiswa peserta transfer SKS hadir di Perguruan Tinggi Penerima


selambatnya 7 (tujuh) hari sebelum perkuliahan dimulai untuk
melakukan pendaftaran ulang, pembuatan Kartu Tanda Mahasiswa
Sementara serta menerima penjelasan tentang peraturan akademik
dan tata kehidupan kampus.

Mahasiswa

peserta

transfer

SKS

mengikuti

seluruh

kegiatan

perkuliahan sejak hari pertama perkuliahan dimulai yang meliputi


kuliah,

praktikum

dan

praktek

lapangan

(bila

ada),

tugas

terstruktur, kuis dan ujian, serta kegiatan kemahasiswaan sesuai


minatnya.

10 PTN Penerima menerbitkan transkrip bagi mahasiswa peserta

transfer SKS pada akhir semester yang diikuti.

III.3 Pelaksanaan Program


1

Transfer SKS dilaksanakan dalam satu semester penuh sesuai kalender akademik
yang ditetapkan oleh Program Studi/Perguruan Tinggi Penerima.

Seorang mahasiswa hanya memiliki kesempatan satu kali untuk mengambil dan
mendapat pengakuan nilai transfer SKS selama satu semester dan hanya pada satu
Program Studi pada Perguruan Tinggi Penerima.

Jumlah SKS yang dapat diambil dan diakui dalam satu semester adalah 15 sampai
dengan 21 SKS.

Dalam satu semester berjalan jumlah peserta transfer SKS untuk satu mata kuliah
maksimal 5 (lima) orang, namun dengan pertimbangan tertentu Program
Studi/Perguruan Tinggi Penerima dapat meningkatkan daya terimanya sesuai dengan
kesediaan dan daya tampung Program Studi/ Perguruan Tinggi yang bersangkutan.

Selama mengikuti transfer SKS mahasiswa berhak mendapat pelayanan administrasi


dan akademik Perguruan Tinggi Penerima mencakup:
a memperoleh Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) Sementara dari Perguruan Tinggi
Penerima yang berlaku selama satu semester;
b memperoleh pelayanan perpustakaan;
c memperoleh kesempatan berkonsultasi dengan

dosen

pengampu

dan

Pembimbing Akademik (PA) di Perguruan Tinggi Penerima termasuk informasi


tentang pemondokan dan biaya hidup di kota lokasi Perguruan Tinggi Penerima,
d
6

dan
kegiatan kemahasiswaan di Perguruan Tinggi Penerima,

Mahasiswa peserta transfer SKS diwajibkan mengikuti ketentuan administrasi,


akademik dan tata tertib kehidupan kampus pada Perguruan Tinggi Penerima.

Sistem penilaian bagi mahasiswa peserta transfer SKS dilakukan dengan mengikuti
sistem yang berlaku di Program Studi/Perguruan Tinggi Penerima.

Pada akhir masa transfer SKS mahasiswa berhak mendapat transkrip nilai untuk mata
kuliah yang telah diambilnya yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang di
Perguruan Tinggi Penerima.

III.4 Proses Pemberangkatan Mahasiswa


1

Perguruan Tinggi Pengirim dan Perguruan Tinggi Penerima masingmasing menunjuk petugas yang bertanggungjawab dalam urusan
pemberangkatan dan penerimaan mahasiswa peserta Program.

Sebelum mahasiswa Peserta Program berangkat menuju Perguruan


Tinggi

Penerima,

kepada

mahasiswa

Peserta

Program

telah

diberikan pembekalan dan seluruh informasi/keterangan-keterangan


sehubungan dengan Program PERMATA.
3

Pembekalan juga setidaknya harus melingkupi informasi yang jelas


mengenai syarat dan sanksi pelaksanaan program PERMATA dan
juga mengenai PTN yang akan dituju termasuk kota tempat tinggal,
nama penanggung jawab serta alamat dan nomor yang dapat
dihubungi.

Petugas

pemberangkatan

dari

Perguruan

Tinggi

Pengirim

berkoordinasi dengan petugas dari Perguruan Tinggi Penerima


mengenai keberangkatan mahasiswa Peserta Program meliputi
nama-nama Peserta Program, tanggal keberangkatan dan modal
transportasi yang dipergunakan.
5

Untuk keamanan dan kenyamanan mahasiswa Peserta Program,


maka

Petugas

menjemput

penjemputan
mahasiswa

dari

Perguruan
Peserta

Tinggi

Penerima

Program

di

bandara/pelabuhan/stasiun/terminal tempat kedatangan mahasiswa

Peserta Program dan mengantarkan mahasiswa Peserta Program ke


tempat yang telah ditetapkan oleh petugas dari Perguruan Tinggi
Penerima.

III.5 Penyambutan dan Pendampingan


1

Mahasiswa peserta transfer SKS hadir di Perguruan Tinggi Penerima


selambatnya 7 (tujuh) hari sebelum perkuliahan dimulai untuk
melakukan pendaftaran ulang, pembuatan Kartu Tanda Mahasiswa
Sementara,

serta

menerima

penjelasan

tentang

peraturan

akademik dan tata kehidupan kampus.

Pada hari pertama kehadiran di Perguruan Tinggi Penerima,


mahasiswa-mahasiswa peserta Program transfer SKS mendatangi
Kantor Pembantu Rektor/Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan
selanjutnya Pembantu Rektor/Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan
menunjuk

petugas

untuk

mendampingi

mahasiswa/mahasiswa-mahasiswa

peserta

dan
Program

membantu
mengurus

segala sesuatu yang diperlukan.


3

Mahasiswa Peserta Program dan Petugas pendamping menghadap


ke Biro Akademik untuk menyelesaikan urusan-urusan administrasi
sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi Penerima.

Pembantu Rektor/Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pembantu


Rektor/Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan atau petugas yang
ditunjuk pada Perguruan Penerima memberikan penjelasan tentang
berbagai hal yang diperlukan, antara lain :
a.
b.
c.

peraturan akademik dan tata kehidupan kampus


pengenalan kampus, khususnya Program Studi yang diikuti
tempat tinggal/pemondokan

d.

Konseling dan keadaan darurat (nomor dan pihak yang bertanggung jawab selama

program berlangsung)
e. hal-hal lain yang diperlukan

Petugas

pendamping

membawa

Peserta

Program

menghadap

Dekan dan/atau Ketua Program Studi serta membantu mahasiswa


Peserta Program mengurus hal-hal yang diperlukan pada tingkat
Fakultas dan/atau Program Studi.
III.6 Pelaksanaan Kegiatan Akademik
1.

Pelaksanaan kegiatan akademik Peserta Program di Perguruan Tinggi Penerima


dilaksanakan sesuai dengan kalender akademik dan peraturan akademik yang berlaku
di Perguruan Tinggi Penerima.

2.

Peserta Program wajib mematuhi setiap peraturan akademik, peraturan disiplin, etika
mahasiswa dan peraturan-peraturan lainnya yang diberlakukan oleh Perguruan Tinggi
Penerima.

3.

Peserta Program diperlakukan sama dengan mahasiswa Perguruan Tinggi Tinggi


Penerima dalam hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan akademik.

III.7 Kewajiban Perguruan Tinggi Peserta Program


1.

Perguruan Tinggi Pengirim memiliki kewajiban-kewajiban sebagai berikut:


a

Mengikuti

persyaratan/ketentuan

pelaksanaan

transfer

SKS

(kalender akademik, standar penilaian, dll) yang ditetapkan oleh


Perguruan Tinggi Penerima.
b

Menerima dan mengakui nilai yang ditetapkan oleh Perguruan


Tinggi Penerima dengan menyebutkan identitas Perguruan Tinggi

Penerima untuk mata kuliah (MK) yang diambil di Perguruan


Tinggi

Penerima

pada

transkrip

akhir

mahasiswa

yang

bersangkutan.
c

Dalam

hal

mahasiswa

peserta

program

transfer

SKS

mendapatkan nilai D atau E dari Perguruan Tinggi Penerima


maka kebijakan penyelesaiannya diserahkan kepada Perguruan
Tinggi Pengirim.
2.

Perguruan Tinggi Penerima memiliki kewajiban-kewajiban sebagai berikut:


a

Menerima calon mahasiswa peserta transfer SKS berdasarkan


kuota yang tersedia di setiap Program Studi Perguruan Tinggi
Penerima.

Menyelenggarakan perkuliahan bagi mahasiswa peserta transfer


SKS bersama-sama dengan mahasiswa regular di Perguruan
Tinggi Penerima dan menyediakan konsultasi mata kuliah bila
diperlukan.

Menetapkan Ketua Program Studi Perguruan Tinggi Penerima


sebagai Pembimbing Akademik (PA) bagi mahasiswa peserta
transfer SKS.

Menerbitkan transkrip bagi mahasiswa peserta transfer SKS


dengan standar/sistem penilaian yang berlaku di Perguruan
Tinggi Penerima.

III.8 Hak dan Kewajiban Mahasiswa Peserta Program


1

Selama mengikuti transfer SKS mahasiswa berhak mendapat pelayanan administrasi


dan akademik Perguruan Tinggi Penerima mencakup:
a. memperoleh Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) Sementara dari Perguruan Tinggi
Penerima yang berlaku selama satu semester;
b. memperoleh pelayanan perpustakaan;

c. memperoleh kesempatan berkonsultasi dengan dosen pengampu dan Pembimbing


Akademik (PA) di Perguruan Tinggi Penerima termasuk informasi tentang
pemondokan dan biaya hidup di kota lokasi Perguruan Tinggi Penerima, dan
d. kegiatan kemahasiswaan di Perguruan Tinggi Penerima,
2

Pada akhir masa transfer SKS mahasiswa berhak mendapat transkrip nilai untuk mata
kuliah yang telah diambilnya yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang di
Perguruan Tinggi Penerima.

Mahasiswa peserta transfer SKS diwajibkan mengikuti ketentuan administrasi,


akademik dan tata tertib kehidupan kampus pada Perguruan Tinggi Penerima.

Perguruan Tinggi Penerima memiliki berhak untuk memberikan sanksi kepada


mahasiswa peserta Program sesuai ketentuan yang berlaku di Perguruan Tinggi
Penerima apabila mahasiswa Peserta Program melakukan perbuatan yang melanggar
peraturan akademik, atau peraturan disiplin atau etika mahasiswa.

III.9 Pembiayaan Program


1. Sumber pembiayaan penyelenggaraan Program PERMATA berasal dari Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI, Perguruan
Tinggi Pengirim, Perguruan Tinggi Penerima, mahasiswa peserta Program dan
sumber pendanaan lain yang tidak mengikat, yang sesuai dengan standar SBU
Beasiswa.

2. Komponen biaya pelaksanaan Program PERMATA adalah sebagai berikut:


No.
(1)

Jenis Biaya
(2)

Penanggungjawab
(3)

Keterangan
(4)

01.

Biaya SPP

Perguruan Tinggi Pengirim

SPP dibayarkan pada


Perguruan Tinggi
Pengirim

02.

Biaya transportasi

Perguruan Tinggi Pengirim

Jumlah biaya

keberangkatan ke Perguruan
Tinggi Penerima

ditetapkan oleh
Perguruan Tinggi
Pengirim
Jumlah biaya
ditetapkan oleh
Perguruan Tinggi
Pengirim

03.

Biaya transportasi
Perguruan Tinggi Pengirim
keberangkatan ke Perguruan
Tinggi Pengirim pada saat
Program Berakhir

04.

Biaya hidup mahasiswa


Peserta Program termasuk
biaya sewa tempat
tinggal/pemondokan

Perguruan Tinggi Pengirim

Jumlah biaya setiap


bulannya ditetapkan
oleh Perguruan
Tinggi Pengirim atas
informasi PT
Penerima

05.

Biaya penjemputan awal dan Perguruan Tinggi Penerima


biaya transportasi lokal pada
saat pemulangan peserta

Jumlah biaya setiap


bulannya ditetapkan
oleh Perguruan
Tinggi Penerima.

06.

Biaya pembekalan dan


Perguruan Tinggi Penerima
orientasi pengenalan kampus

Jumlah biaya setiap


bulannya ditetapkan
oleh Perguruan
Tinggi Penerima.

BAB IV
MONITORING DAN EVALUASI
IV.1 Monitoring Program
1

Perguruan Tinggi Pengirim dan Perguruan Tinggi Penerima melakukan monitoring


atas pelaksanaan Program PERMATA

Perguruan Tinggi Penerima menyampaikan laporan keadaan mahasiswa Peserta


Program setelah berakhirnya ujian tengah semester (UTS) yang sekurang-kurangnya
meliputi :
a. jumlah mahasiswa Peserta Program yang berasal dari Perguruan Tinggi Pengirim

b. alamat tempat tinggal/pemondokan mahasiswa


c. kendala/masalah yang dihadapi mahasiswa (jika ada)
d. hal-hal lain yang dipandang perlu
3

Pada setiap akhir semester, Perguruan Tinggi Penerima membuat dan menyampaikan
Laporan Kemajuan yang memuat kemajuan pelaksanaan kegiatan, yang
mencakup identifikasi hambatan, langkah penanganan, dan analisis
serta evaluasi.

Perguruan Tinggi Penerima membuat dan menyampaikan Laporan


Akhir. Laporan ini selain memuat laporan hasil implementasi
semester kedua, juga memuat analisis dan evaluasi menyeluruh
terhadap proses dan hasil pembelajaran selama dua semester.
Laporan akhir juga memuat analisis data dan masukan dari pihakpihak terkait (yang diperoleh melalui diseminasi program) serta
rekomendasi kepada Perguruan Tinggi Pengirim

dalam bentuk

dokumen tertulis lengkap dan Ringkasan Eksekutif


IV.2 Evaluasi Program
1. Berdasarkan
Perguruan

hasil
Tinggi

monitoring
Pengirim

dan

dan

laporan-laporan

Perguruan

Tinggi

kegiatan,
Penerima

melakukan evaluasi bersama setelah berakhirnya jangka waktu


Program yang dikerjasamakan.
2. Evaluasi

Program

menghasilkan

keputusan

bersama

tentang

keberlanjutan Program dan/atau rekomendasi perbaikan-perbaikan


Program untuk masa yang akan datang.
3. Hasil Evaluasi dan rekomendasi-rekomendasi yang dihasilkan dicantumkan dalam
Berita Acara Evaluasi dan 1 (satu) rangkap/ eksemplar disampaikan kepada MRPTNI.

BAB V
PENUTUP
Pedoman ini dibuat sebagai rujukan yang wajib dipedomani oleh seluruh anggota MRPTNI yang
melakukan kerjasama dalam Program PERMATA. Pedoman ini sebagai rujukan dalam
merumuskan Manual Prosedur/Standard Operating Procedure (SOP) pertukaran mahasiswa
pada masing-masing Perguruan Tinggi Negeri anggota MRPTNI.
Lingkup keberlakuan Pedoman ini terbatas pada perguruan tinggi negeri anggota MRPTNI yang
saling bekerjasama dalam Program PERMATA dalam bentuk transfer SKS. Oleh karena itu,
apabila terdapat kerjasama pertukaran mahasiswa yang dilakukan oleh PTN anggota MRPTNI
dengan perguruan tinggi lain bukan anggota MRPTNI, termasuk perguruan tinggi di luar negeri,
maka kerjasama tersebut dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan perguruan tinggi yang
bekerjasama dengan tetap merujuk pada peraturan perundang-undangan.
Apabila terdapat ketentuan-ketentuan dalam Pedoman ini yang bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku pada saat ini ataupun yang ada dikemudian hari, maka
ketentuan-ketentuan dalam Pedoman ini akan disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan
tersebut.

Lampiran-Lampiran (bila ada)


1

SK Dirjen Dikti mengenai Program PERMATA (bila ada)

UNAIR, USU, UNPATTI, UNHAS, UNPAD, UNTAN, UNSTRAT, UNSRI, UNDIP, LPKTK
(POLITEKNIK).

Lampiran
Nama Dan Nomor Kontak Penanggung Jawab Program PERMATA
pada Masing Masing Perguruan Tinggi
No.

NAMA

NIP

JABATAN

NOMOR
TELEPON/HP

Anda mungkin juga menyukai