Anda di halaman 1dari 5

MATERI PERENCANAAN PEMB

1. -There is no underdeveloped country, there is only under managed country. The


work is done and strongly influenced by national traditions, national hystory
...Culture and society (Drucker)
-Manajemen (kepemimpinan perencanaan - kebijakan. Pnl) Kebudayaan Values
Creation : mengelola dengan mengkreasikan sistem nilai bagaimana masyarakat
berfikir, bersikap, dan berbuat
-Berbagai implikasi dari pendekatan budaya : Kepekaan terhadap budaya dapat
membantu managemen (kebijakan . Pnl) dalam memperkenalkan suatu ide dengan
cara-cara yang tidak menimbulkan suatu penolakan
2. TEORI : a) Kalau semua fakta diketahui maka orang akan berbicara fakta teori tak
diperlukan lagi kecuali fakta itu perlu pentafsiran lebih jauh sekiranya intonasi suara
itu bermakna tunggal maka tidak dibutuhkan pemaknaan. b) proses berteori
meramalkan masa depan dengan menghubungkan masa lalu sekarang dan
kemungkinan kemungkinannya c) perbedaan teori akan berpengaruh dalam melihat
realita kemiskinan oleh Thomas Robert Malthus dan Kemiskinan Karl Marx :
Aliran Malthusian ini dipelopori oleh Thomas Robert Malthus (1766-1834) yang
menyatakan bahwa penduduk apabila tidak ada pembatasan, akan berkembang biak dengan cepat dan
memenuhi dengan cepat beberapa bagian dari permukaan bumi ini. Manusia untuk hidup memerlukan
bahan makanan, sedangkan laju pertumbuhan bahan makanan jauh lebih lambat dibandingkan dengan
laju pertumbuhan penduduk. Apabila tidak diadakan pembatasan terhadap pertumbuhan penduduk,
maka manusia akan mengalami kekurangan bahan makanan. Inilah sumber dari kemelaratan dan
kemiskinan manusia. Menurutnya, untuk dapat keluar dari permasalahan kekurangan pangan tersebut,
pertumbuhan penduduk harus dibatasi, pembatasan tersebut dapat dilaksanakan dengan dua cara,
yakni dengan cara preventive checks dan positive checks. Peventive checks ialah pengurangan
penduduk melalui penekanan angka kelahiran. Preventive checks ini juga dapat dibagi menjadi dua,
yaitu: moral restraint dan vice. Moral restrain (pengekangan diri) yaitu segala usaha untuk
mengekang nafsu seksual, dan vice sendiri adalah pengurangan kelahiran, seperti: pengguguran
kandungan, penggunaan alat-alat kontrasepsi, homoseksual (perkawinan sesame jenis), promiscuity,
dan adultery. Bagi Malthus, moral restraint merupakan pembatasan kelahiran yang paling penting,
sedangkan penggunaan alat kontaspsi belum dapat diterimanya. Positive checks sendiri adalah
pengurangan penduduk melalui proses kematian, yakni penyeimbangan jumlah penduduk dengan
persediaan bahan makanan melalui proses kematian. Positive checks dapat dibagi menjadi lagi
menjadi dua, yaitu vice dan misery. Vice di sini merupakan kajahatan, yakni segala jenis pencabutan
nyawa sesame manusia seperti pembunuhan anak-anak (infanticide), pembunuhan orang-orang cacat,
dan orang-orang tua. Sedangkan misery (kemelaratan) ialah segala keadaan yang menyebabkan
kematian seperti berbagai jenis penyakit dan epidemic, bencana alam, kelaparan, kekurangan pangan,
dan peperangan. (Weeks & Yaukey dalam Ida Bagus Mantra: 2009) Aliran neo-Malthusians adalah
aliran yang menyokong Malthus secara radikal, yakni di mana kelompok ini tidak sependapat dengan
ajaran Malthus yang lebih memilih moral restraint dibandingkan dengan vice. Aliran ini
menganjurkan menggunakan semua cara preventive checks misalnya dengan penggunaan alat-alat
kontrasepsi untuk mengurangi jumlah kelahiran dan pengguguran kandungan (aborsi).
Kemudian dilanjut dengan aliran Marxist yang dipelopori oleh Karl Marx dan Friedrich
Engels. Di sini mereka tidak sependapat dengan Malthus yang menyatakan bahwa apabila tidak

diadakan pembatasan terhadap pertumbuhan penduduk, maka manusia akan kekurangan bahan
pangan. Menurut Marx, tekanan penduduk yang terdapat di suatu Negara bukanlah tekanan penduduk
terhadap bahan makanan, tetapi tekanan penduduk terhadap kesempatan kerja. Kemelaratan terjadi
bukan disebabkan karena pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat, tetapi karena kesalahan
masyarakat itu sendiri seperti yang terdapat pada Negara-negara kapitalis. Jadi, di sini penduduk yang
melarat bukan disebabkan oleh kekurangan bahan pangan, namun karena kaum kapitalis mengambil
sebagian dari pendapatan dari mereka. Menurutnya Marx, dalam sistem sosialis alat-alat produksi
dikuasai oleh pekerja, sehingga gaji pekerja tidak terpotong, dan pekerja tersebut akan menikmati
seluruh hasil kerja mereka, dan oleh karena itu masalah kemelaratan akan dapat dihapuskan.
Selanjutnya, Marx pun berpendapat bahwa semakin banyak jumlah manusia, maka semakin tinggi
produksi yang dihasilkan. Dengan demikian tidak perlu diadakan pembatasan pertumbuhan
penduduk. (Weeks dalam Ida Bagus Mantra: 2009).

8. Teori Lingkaran Setan (Vicious Circle Theory)


Esensi dari teori ini adalah kemiskinan mengekalkan dirinya dalam pengukuhan
lingkaran setan pada dua sisi yakni supply dan demand. Pada sisi supply, karena pendapatan
rendah, konsumsi tidak dapat diubah menjadi tabungan sehingga tidak ada pembentukan
kapital. Minimnya modal (capital) menyebabkan produktivitas rendah, sehingga tingkat
pendapatannya rendah. Sebuah negara menjadi miskin karena sebelumnya terlalu miskin
untuk menabung dan menginvestasi. Atau seperti yang dikatakan oleh Jeffrey Sachs
(2005:56) mengenai jebakan kemiskinan (the poverty trap): kemiskinan itu sendiri yang
menjadi sebab terjadinya stagnasi ekonomi. Jepang memiliki angka tabungan tinggi
sepanjang periode pertumbuhan ekonomi sepanjang dekade 1950an, 1960an, dan 1970n, serta
Macan Asia (Malaysia, Thailand) memiliki angka tabungan yang tinggi menyiratkan sisi lain
dari koin lingkaran setan. Ketika negara-negara kian kaya, mereka menabung lebih,
menciptakan suatu virtuous circle dimana angka tabungan yang tinggi akan membawa
pertumbuhan yang lebih cepat (Edwards 1995; Economist 1995b:72; World Bank 2003i:218
220). Pada sisi demand, karena pendapatan rendah, ukuran pasar (misalnya untuk barang
konsumsi seperti sepatu, tekstil, dsb.) menjadi terlalu kecil untuk melibatkan investor
potensial. Minimnya investasi menyebabkan produktivitas dan pendapatan rendah. Sebuah
negara miskin karena sebelumnya terlalu miskin untuk menyediakan pasar untuk mendorong
investasi.
9. Model kebutuhan dasar : kemiskinan di banyak negara berkembang bukan
kemubaziran ekonomi--tapi kerja tidak produktif. Argumen yang digunakan tidak
memiliki asset produksi selain fisik mereka memerlukan waktu yang sangat lama
perlu subsidi jangka pendek supaya masyarakat mendapat hasil pembangunan.
Program kesejahteraan : Bantuan kesehatan pendidikan raskin / gakin / blt. Belum
seperti yang diharapkan
Permasalahan :
Model Pembangunan People Center Development : skala manusia // komunitas riset
nilai budaya
Local Socio Cultural - Economic Resources Development :
Asumsi dasar :

Masyarakat lebih tahu tentang dirinya sendiri, Masyarakat lebih tahu faktor pendukung
keberhasilan, Masyarakat lebih tahu melihat masalahnya sendiri, Masyarakat lebih tahu
mencari alternatif pemecahan
Soft infrastructure : Sumberdaya manusia / kultur / gaya hidup masyarakat
Model partisipatif Keterlibatan Pihak Lain penyebar luasan metode metode swadaya baru
bimbingan dan bantuan
10. Pencapaian pembangunan kualitas manusia banyak di tentukan dari kebijakan
yang di rencanakan bersama dengan nilai budaya masyarakat
Budi daya pertanian bercocok pada lebih pada keharusan dari pada menguntungkan
pemborosan dan tahayul (Involusi pertanian - shared poverty) : TOKOH MISTIS Sri
(dewi Laksmi) dan Sadono (wisnu) dewa padi / kesuburan keduanya di titahkan turun
ke dunia Galuh Candra Kirana dan Panji Asmara Bangun (di puja sebagai patung tari karonsih) pertemuan di gunung tidar (sebagai romantisme di tancapkan tanda
gunung tidar sekaligus mengokohkan tanah jawa) Keturunan yang baik di asuh semar
yang buruk di asuh togog Pra kolonialisme jaman raja raja kolonialis : Untuk
Kerajaan, petani wajib memberikan 50 % dari hasil panen dan tenaganya Belanda
dengan tanam paksa pajak bumi Masuknya investor (Belanda) untuk maksud
penguasaan tanah untuk tanaman yang di inginkan Jepang dengan romusa dan penyerahan
20 % dari hasil dengan tetap kewajiban feodal Orde lama dan baru 1960 Petani masuk
dalam ranah land reform oleh Partai Komunis yang berakhir dengan peristiwa tragis
pemberontakan PKI 65 (awal kejatuhan Bung Karno - juga kelangkaan pangan) Revolusi
hijau:
Hasil studi:
1. petani sangat kecil kemampuan usaha tani,
2. kelembagaan tingkat petani sangat lemah,
3. dukungan pemerintah tentang dana dan managemen
4. penyuluh rendah kemampuannya,
5. koordinasi pusat daerah lemah
1986 Swasembada pangan GAGAL
a)Ekstensifikasi - mbukak lahan dan transmigrasi b)Intensifikasi- Pembangunan industri
pendukung (bibit, pupuk, pestisida, kredit pertanian - melalui BRI dan KUD Bulog sebagai tata niaga beras (HANYA PEMBANGUNAN HARDWARE LUPA
SOFTWARE)

Perencanaan :rangkaian kegiatan dalam rangka menyiapkan keputusan / kebijakan yang


diharapkan akan terjadi seperti yang di inginkan. PembangunanUsaha pertumbuhan dan
perubahan yang berencana, dilakukan secara sadar oleh suatu organisasi--rangkaian kegiatan
dalam rangka menyiapan keputusan / kebijakan yang dilakukan secara sadar dan terencana
untuk kesejahteraan masyarakat. Manfaat perencanaan : Ada pengarahan dalam langkah
kegiatan diketahui dengan baik resiko resiko yang dihadapi mengurangi/ menghilangkan
ketidakpastian penyusunan prioritas memilih alternative ada alat pengukur untuk
pengawasan
George r. Terry (Planning is the selecting and releting of facts and the making and using of
assumtions regarding the future in the vusualization and formulation of proposed activities believed
necessary to a
chieve desired result) perencanaan
adalah upaya memilih dan

menghubungkan fakta fakta dan akibat serta menggunakan asumsi asumsi mengenal
masa yang akan datang dengan jalan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan
kegiatan yang di perlukan untuk mencapai hasil yang di inginkan . Jawaharlal nehru
(Planning is the exercise of intelegence to deal with facts and situations as they are and find
a way to solve problem) Perencanaan merupakan penetapan
intelegemsia untuk

mengolah fakta fakta dan situasi apa adanya dan menemukan suatu cara untuk
memecahkan masalah masalah
Perencanaan berarti memilih atau membuat pilihan a. Memilih prioritas b.
Memilih cara alternatif yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan. Perencanaan
berarti pengalokasian sumber daya a. Oftimalisasi pemberdayaan sumber sumber daya
alam, manusia dan anggaran b. Pengumpulan dan analisis sumberdaya yang tersedia.
Tujuan harus jelas ekonomi. Politik. Sosial. Ideologi atau kombinasi dari semuanya.
Perencanaan berhubungan dengan masa yang akan dating. Perencanaan bersifat
kontinyu dalam proses perencanaan dan pelaksanaannya sering terjadi reformulasi
rencana
Perencanaan pembangunan adalah riset masalah // perumusan masalah // teknik
pengumpulan data // analisis data dll baik bersifat kwalitatif maupun kwantitatif
Filsafat untuk mencari kebenaran hal hal pokok yang di perhitungkan dalam
perencanaan pembangunanfriedman, 1987 : 1. Tujuan akhir yang di kehendaki 2. Sasaran
sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya 3. Jangka waktu untuk mencapai sasaran 4.
Masalah masalah yang dihadapi 5. Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta
pengalokasiannya 6. Kebijaksanaan kebijaksanaan untuk melakukannya 7. Orang, atau badan
pelaksananya 8. Mekanisme pemantauan dan evaluasi
Faktor yg mempengaruhi tingkat keberhasilan dlm perencanaan :
1. faktor lingkungan---internal dan external a.Sosial--social planning = masyarakat harus
menerima kondisi ideal yang
diharapkan b.Budaya--bagaimana budaya tumbuh /
berubah, dan kita arahkan self sustaining process / bergerak maju sendiri c.Ekonomi-gejolak ekonomi (ekonomi politik) akan berpengaruh d.Politik--ideologi yang dianut
oleh suatu bangsa / komitmen elite
2. Faktor sumber daya manusia perencanaan :1. Mengenal wilayah dan masalah 2.
Kepentingan intersektora(hiterogen) 3. Memadukan kepentingan rakyat (pusat dan daerah)
4. Penyusunan langkah rencana aksi dan operasional 5. Melaksanakan rencana aksi 6.
Evaluasi perencanaan
3. Faktor system yang digunakan sitim perencanaan pembangunan biasanya banyak
dipengaruhi oleh ideologi Korten dan Klaus menawarkan konsep pembangunan
people centered development capacity (kemampuan melaksanakan pembangunan //
equity (pemerataan hasil) // empowerment (pemberdayaan masyarakat) // sustainability
(berkelanjutan)
4. Faktor pengembangan ilmu dan teknologi pengembangan ilmu dan terobosan
teknologi
5. Pendanaan berapa dana yang dimiliki dan bagaimana menjaga efisiensi

Anda mungkin juga menyukai