PERCOBAAN 6
COMMON BASIS
7.1
Tujuan Percobaan
1.
2.
3.
4.
5.
7.2
7.3
Gambar Rangkaian
Keterangan :
RL = 10K, 27K, 33K, 47K, 180K, 220K, 270K, 680K
7.4
Langkah Percobaan
1. Melakukan kalibrasi pada osiloskop
2. Merangkai rangkaian penguat Common Basis seperti pada gambar 7.1
3. Meneliti rangkaian kembali apakah sudah benar agar tidak terjadi
4.
5.
6.
7.
8.
9.
kerusakan
Mengatur frekuensi AFG sebesar 100 KHz
Mengatur Vpp input sebesar 1 volt
Menghubungkan rangkaian ke Vcc 12 volt
Mengukur Vin pada rangkaian menggunakan osiloskop
Mengukur Vout pada RL dengan menggunakan osiloskop
Menggambarkan dan mencatat ragam gelombang tegangan keluaran
7.5
Data Percobaan
Tabel 7.1 Hasil percobaan Common Basis
No
Frekuensi
(kHz)
100
Rd
Ragam Gelombang
Masukan (Vi)
56
RL()
100
56
3.4 V
270k
580 mV
100
56
3.6 V
180k
980 mV
100
56
3.8 V
20k
1.04 V
100
Keluaran (VO)
33k
580 mV
Ragam Gelombang
56
1.84 V
680k
1.04 V
4.2 V
100
56
100k
1.04 V
100
56
4V
4k7
1.04 V
100
56
4V
2k2
1.04 V
1.76 V
tegangannnya memiliki nilai yang cukup tinggi (hampir sama dengan harga
konfigurasi CE) sedangkan nilai bati arusnya kurang dari.Untuk nilai Ri
memiliki nilai yang sangat kecil sedangkan nilai Ro memiliki nilai yang
sangat besar daripada ketiga konfigurasi yang lain.Penggunaan konfigurasi
CB diperalatan elektronik berfungsi sebagai penyearah (match) sumber
berimpedansi rendah dengan beban berimpedansi tinggi yang di gerakannya
atau juga dapat berfungsi sebagai penguat tak terinversi(non inverting
amplifier)dengan bati tegangan yang lebih dari satu .Konfigurasi ini juga
dapat digunakan sebagai sumber arus tetap misalnya sebagai rangkaian
lejang atau rangkaian sweep (sweep circuit)untuk mengisi kapasitor secara
linier.
Atau
Karena
Bati tegangan
Transkonduktivitas(Gm)
Keterangan :
RL = 680 k; 270 k; 180 k; 100 k; 33 k; 20 k; 4,7 k; 2,2
k.
7.7.1.2 Data Percobaan Simulasi Proteus Common Base
Dari simulasi rangkaian Common Base diatas, dengan variasi
RL yang berbeda didapatkan data sebagai berikut.
Tabel 7.2 Data Hasil Percobaan Proteus Rangkaian Common Base
No
Frekuensi (kHz)
Rd ()
RL ()
Vi (V)
Vo (V)
1.
56
680k
1,72
4,7
2.
56
270k
1,72
4,6
3.
56
180k
1,72
4,4
4.
56
100k
1,72
4,24
5.
56
33k
1,72
4,2
6.
56
20k
1,72
7.
56
4,7k
1,72
2,8
8.
56
2,2k
1,72
2,16
Dari data diatas, terlihat bahwa semakin besar nilai RL, maka
semakin besar nilai Vo (Tegangan Keluaran) ataupun sebaliknya.
Dapat disimpulkan bahwa nilai RL berbanding lurus dengan Vo. Hal
(karena
= RL//(RC+10K)
=
= 13622
I L =I o )
9,52.10 +4,9.10
AI =
I L I O
=
Ii
Ie
Dengan memasukkan nilai Vo (sama dengan -iC.RL) di persamaan
(2)
I o=hfb . I i +hob (I o . RL ' )=hfb. I i hob . I o RL '
I o+ hob . I o RL '=hfb . I i
I o (1+ hob . R L ')=hfb. I i
Io
hfb
=
I i (1+hob . R L ')
Sehingga
A I=
Io
hfb
=
..............(3)
I i (1+ hob . R L ')
AI
(0,98)
1+0,34. 106 .13622
AI
0.98
1+ 4.63 .103
AI
= 0.985
Vi Ve
=
Ii Ie
Vi hib . Iihrb . ( Io . R L )
=
Ii
Ii
Vi
Io
=hibhrb . . R L'
Ii
Ii
Vi
Ii
dengan Ri dan
Io
Ii
AI =
hfb
'
). R L
'
(1+hob . RL )
hfb
(1+ hob . R L ' )
dari persamaan
Ri=hib(
hrb .hfb
)
1
.............................(5)
+hob
'
RL
((
Ri=hib
hrb . hfb
+ Rd
1
+ hob
RL'
5.104 .0,98
28
+56
1
+0,34.106
13622
150,44
Vo Vo
=
Vi Ve
Io . R L'
Vi
( Vo=I o . R L ' )
AI . I i R'L
Ii
= AI . R L ' ( )
Vi
Vi
Kemudian ganti
AV =
AI . R L
Ri
'
Vi
Ii
hib
dengan
((
hfb
) dan Ri (sama
(1+hob . R L ' )
hrb . hfb
+ Rd
1
) dan menyederhanakannya maka
+hob
RL '
menjadi,
AV =
hfb. RL'
hib+ Rd +(ho . Rd+ hib. hobhrb . hfb) RL'
hfb . RL '
hib+ Rd +( ho . Rd+ h) RL '
AV =
0,98.13622
28+56+(0,34.106 .56+ 4,99.104 ) 13622
AV =133,4
Tegangan Keluaran
AV =
Vo
Vi
Vo= AV .Vi
133.,4 . 0,58
77,372V
Vo
Vo
=
......................(6)
Io (hfb . I i +hob . V o )
Ii=
hrb .Vo
( Rs+ hib)
Ro=
Ro=
( Rs+ hib)
hfb . hrb+ ( Rs+ hib ) hob
Ro=
(Rs+hib)
Rs .hob+ hib. hobhfb. hrb
Ro=
(Rs+ hib)
Rs .hob+ h
56+ 28
56. 0,34.106 + 4,99.104
161.987,041
Rm= A I . Ri
Gm=
Rm=0,985. 150,44
Rm=148,1
Gm=
0,985
150,44
Gm=0,00655
RL
RL
()
()
68000
0
27000
0
18000
0
10000
0
AI
13622
0,985
13219
0,984
12904
0,984
12204
0,984
33000
9780,4
0,983
20000
8200,6
0,983
4700
3512,4
0,981
2200
55,775
0,98
7.7.2.2
Ri
()
150,4
4
148,4
9
146,9
5
143,5
5
131,7
7
124,0
7
101,1
9
84,27
3
AV
Vo
(V)
133,4
138,8
129,7
75,25
126,9
124,3
120,4
125,2
97,74
56,69
82,64
85,95
36,3
37,75
0,588
0,611
h
0,00049
0,00049
0,00049
0,00049
0,00049
0,00049
0,00049
0,00049
Ro ()
Rm
Gm
161987.041
148,1 0,00655
161987.041
146,2 0,00663
161987.041
144,7
161987.041
141,3 0,00686
161987.041
129,6 0,00746
161987.041
121,9 0,00792
161987.041
99,29
0,0097
161987.041
82,59
0,01163
Hubungan RL terhadap Vo
0,0067
RL ()
680000
270000
180000
100000
33000
20000
4700
2200
Vo (V)
138,8
75,25
124,3
125,2
56,69
85,95
37,75
0,611
Chart Title
6
5
4
3
2
1
0
Category 1
Category 2
Series 1
Category 3
Series 2
Series 3
Hubungan RL terhadap AV
Category 4
RL ()
680000
270000
180000
100000
33000
20000
4700
2200
AV
133,4
129,7
126,9
120,4
97,74
82,64
36,3
0,588
7.7.2.4
Hubungan RL terhadap AI
RL ()
AI
680000
270000
180000
100000
33000
20000
4700
2200
0,985
0,984
0,984
0,984
0,983
0,983
0,981
0,98
Dari data percobaan dan data simulasi, diperoleh tabel sebagai berikut.
Tabel 7.7 Perbandingan Data Percobaan dan Data Simulasi
RL ()
680000
270000
180000
100000
33000
20000
Frekuensi
Vi (V)
Vo simulasi
Vo percobaan
(kHz)
1
1
1
1
1
1
1,04
0,58
0,98
1,04
0,58
1,04
(V)
138,8
75,25
124,3
125,2
56,69
85,95
(V)
3,4
3,6
3,8
1,84
4,2
4
4700
2200
1
1
1,04
1,04
37,75
0,611
2,4
1,76
Dari tabel terlihat perbedaan data yang tidak begitu jauh. Hal
ini dapat disebabkan oleh kesalahan dalam pengukuran, kesalahan
pengambilan data, kurang presisinya alat ukur yang digunakan, atau
kemungkinan komponen yang rusak. Namun terlihat bahwa
keduanya menunjukan nilai Vo yang sama-sama meningkat sesuai
dengan pertambahan nilai RL. Hal ini berarti percobaan telah sesuai
dengan teori bahwa penguat common base berguna untuk
menguatkan tegangan.
7.7.4
RL ()
Frekuensi
Vi (V)
(kHz)
1
0,86
680000
(V)
(V)
0,86
270000
42.48
1
0,86
180000
42.11
1
0,86
0,86
33000
41.26
37.77
1
20000
Vo Percobaan
42.92
1
100000
Vo Perhitungan
0,86
34.9
6,8
6,6
6,6
6,4
6,2
5,36
0,86
4700
21.45
1
0,86
2200
13.64
4
2,8
Dari tabel terlihat perbedaan data yang sangat jauh. Hal ini
dapat disebabkan oleh kesalahan dalam pengukuran, kesalahan
pengambilan data, kurang presisinya alat ukur yang digunakan, atau
kemungkinan komponen yang rusak. Namun terlihat bahwa
keduanya menunjukan nilai Vo yang sama-sama meningkat sesuai
dengan pertambahan nilai RL. Hal ini berarti percobaan telah sesuai
dengan teori bahwa penguat common base berguna untuk
menguatkan tegangan.
7.8
Kesimpulan
1. Rangkaian penguat common base adalah rangkaian penguat yang berguna
sebagai penguat tegangan.
2. Nilai Voltage Gain penguat common base relatif tinggi seiring semakin
besarnya tahanan beban.
3. Rangkaian penguat common base tidak cocok menjadi penguat arus.
4. Rangkaian penguat common base memiliki Rm tinggi yang berarti
penguat ini cenderung memiliki arus kecil, sedangkan tegangannya besar.
5. Rangkaian penguat common base memiliki nilai Gm yang rendah, hal ini
berarti penguat ini dengan tegangan masukan kecil, tegangan keluaran
cenderung lebih besar dan arusnya kecil.
6. Perbedaan hasil percobaan dengan simulasi dalam Proteus memiliki
perbedaan, hal ini disebabkan karena kurang presisinya alat ukur yang
digunakkan dalam percobaan serta kemungkinan komponen yang rusak.