Anda di halaman 1dari 2

EFEK POTENSIAL NEGATIF DARI ZAT PELINCIR

SELAMA DALAM PROSES DAN FORMULASI


Setiap prosedur pengerjaan

dan kapsul padat dan kelengkapn tablet dapat

dipengaruhi oleh zat pelincir dan glidant. Termasuk tipe dan konsentrasi dari zat
tambahan, intensitas pencampuran (waktu dan kecepatan), tipe pencampuran, dan metode
penambahan zat tambahan. Magnesium stearat menghilangkan efek pada kelengkapan
tablet dari berbagai zat pelincir yang diketahui. Kenaikan waktu pencampuran
magnesium sterarat mengurangi disintegrasi dari berbagai formulasi tablet. Rata-rata
energi yang diberikan dalam pencampuran dapat mempengaruhi juga.
Zat pelincir yang hidrofobik dapat mengurangi bioavabilitas dan kelarutan secara
in vitro pada beberapa formulasi tablet dan kapsul. Kehadiran natrium stearyl fumarat
mempunyai efek yang sangat sedikit pada waktu disintegrasi. Efek negatif dari
magnesium stearat pada disintegrasi berhubungan dengan konsentrasi. Bentuk
magnesium stearat memiliki kekuatan yang rendah dan kapisan hidrofobik mengelilingi
partikelnya.
Kehadiran dalam jumlah kecil dari magnesium stearat tidak memberikan efek
yang begitu berarti pada rentang disintegrasi.

Akan tetapi, berbeda halnya bila

dikombinasikan dengan aerosil 200 dan atau avicel PH 101 rentang disintegrasi akan
turun. Apabila magnesium stearat ditambahkan pada formulasi yang mengandung
amylum kentang sebagai agen disintegrasi, maka akan menurunkan kekuatan tablet dan
menaikkan waktu disintegrasi. Dengan adanya penambahan natrium tearyl glycolate
pengaruhnya akan sangat kecil. Zat pelincir dapat memiliki efek negatif pada ikatan dari
amylum dan derivat amylum.
Kenaikkan waktu disintegrasi tablet yang dikarenakan formasi lapisan hydrofobik
pada partikel sunstrat oleh magnesium stearat selama pencampuran dan tergantung pada
intensitas waktu pencampuran. Lapisan dibentuk pada partikel substrat oleh zat pelincir,
seperti magnesium stearat, selama pencampuran sebelum pencetakkan. Zat pelincir
berfungsi sebagai barier atau batas. Campuran partikel yang dicetak dengan bahan plastik
dan elastik mengurangi kekuatan hancur dari tablet yang sesuai dengan atau sama dengan
konsentrasi zat pelincir.

Peralatan yang digunakan dalam pencetakan tablet akan dipengaruhi oleh tipe dan
konsentrasi zat pelincir yang dibutuhkan dalam memproduksi tablet yang dapat diterima.
Zat pelincir yang tidak sufisien akan menyebabkan rusaknya alat.
Pengerasan merupakan salah satu permasalahan dalam penambahan zat pelincir
yang tidak tepat. Permasalahan yang berat dari pengerasang adalahpicking. Picking
merupakan adanya partikel padat pada punch. Hal ini dikarenakan granul tidak kering.
Kesalahan dalam formulasi tablet terjadi bila agen disintegrasi dan zat pelincir
ditambahkan dalam satu alat pencampuran. Menyebabkan penyalutan zat pelincir pada
aen dsintegrasi.
PEMILIHAN ZAT PELINCIR
Dalam situasi formulasi yang baik, zat pelincir tidak diperlukan. Efek dari zat
pelincir tergantung pada kemampuan untuk mengurangi ikatan interpartikel.
Dengan menyemprotkan zat pelincir pada granul akan meningkatkan kelinciran
tablet.
ZAT PELINCIR UNTUK DOSIS PADAT BENTUK TEKNOLOGI
Zat pelincir dapat dikategorikan sebagai kategori larut air atau tidak larut air. Zat
pelincir yang tidak larut air contohnya : asam stearat, minyak mineral, minyak tumbuhan
yang terhidrigenisasi glyceril bihanat, parafin dan....................................

Anda mungkin juga menyukai