Anda di halaman 1dari 3

Mekanisme Terjadinya Pertautan antara Batang Atas dan Batang Bawah.

Pada penyambungan tanaman, pemotongan bagian tanaman menyebabkan


jaringan parenkim membentuk kalus. Kalus-kalus tersebut sangat
berpengaruh pada proses pertautan sambungan. Proses pembentukan kalus
ini sangat dipengaruhi oleh kandungan protein, lemak dan karbididrat yang
terdapat pada jaringan parenkim karena senyawa-senyawa tersebut
merupakan sumber energi dalam membentuk kalus.
Batang bawah lebih berperan dalam membentuk kalus (Harmann, 1997).
Pembentukan kalus sangat dipengaruhi oleh umur tanaman. Batang bawah
yang lebih muda akan menghasilkan persentase sambungan yang tumbuh
lebih besardibandingkan dengan tanaman yang lebih tua (Samekto,
Supriyanto dan Kristianto, 1995).
Mekanisme terjadinya proses pertautan antara batang atas dan batang
bawah adalah sebagai berikut: (1) lapisan cambium masing-masing sel
tanaman baik batang atas dan batang bawah membentuk jaringan kalus
berupa sel-sel parenkim, (2) sel-sel parenkim dari batang bawah dan batang
atas masing-masing saling kontak, menyatu dan selanjutnya membaur, (3)
sel-sel parenkim yang terbentuk akan terdiferensiasi membentuk kambiun
sebagai lanjutan dari lapisan cambium batang atas dan batang bawah yang
lama, (4) dari lapisan cambium akan terbentuk jaringan pembuluh sehingga
proses translokasi hara dari batang bawah ke batang atas dan sebaliknya
untuk hasil fotosintesis dapat berlangsung kembali (Hartmann, et al.,1997).

Menyambung atau okulasi dalam pelaksanaanya memerlukan tehnik dan cara


yang khusus, yaitu memilih tanaman kamboja yang akan disambung,
sebelum melakukan penyambungn hal pertama yang di lakukan adalah
memilih dan menentukan tanaman yang akan di sambung, dengan
memenuhi beberapa kriteria berikut : tanaman harus sevarietas, tidak
terlalu tua dan tidak terlalu mudah, tanaman yang sehat, dalam melakukan
mekanisme kerjanya memotong bagian tanaman yang akan di sambung,
setelah memotong bagian bawah tanaman tersebut memotong dengan
bentuk huruf V usahakan potongannya cukup sekali potong agar tidak
terjadi goresan pada potongan tersebut, tanaman bagian atas juga di potong
tetapi bentuknya lancip, potongan usahakan bisa masuk pas dengan
potongan bagian bawah.
Batang atas dan bawah yangt sudah di potong tersebut ditempelkan dengan
pas kemudian pada sambungan tersebut di ikat dengan plastik transparan

dengan kencang dan rapat, kemudian setelah di ikat pada tanaman bagian
atas di buang daun yang tidak perlu, tinggalkan daun hanya dua helai dan
pada perlakuan tanaman yang satu memotong semua daun yang tumbuh,
sehabis semua daunnya dibuang tanaman tersebut di bungkusi dengan
plastik yang transparan , tujuannya adalah untuk mengurangi daya
transpirasi dan menaungi dari cahaya matahari secara langsung, plastik
pembungkus ( sungkup plastik ) ini boleh dilepas setelah tanaman hasil
sambungan mencapai umur 14 hari atau dua minggu.
Dalam penyambungan, terjadi penggabungan antara dua jenis tanaman
yaitu batang atas dan batang bawah yang berbeda. Dari batang atas
diharapkan akan berkembang pertumbuhan cabang, tunas, dan produksi
buah yang tinggi dengan kualitas yang baik. Di lain pihak batang bawah
diharapkan berkembang sistem perakaran yang kokoh, dapat beradaptasi
pada kondisi tanah yang kurang subur dan tahan terhadap penyakit.
Tanaman hasil penyambungan tersebut diharapkan akan memiliki sifat-sifat
unggul yang dimiliki oleh batang atas dan batang bawah. Namun karena
dalam penyambungan terjadi penggabungan dari dua sistem kehidupan
maka dibutuhkan adanya pengakjian bagaimana hasil selanjutnya dari
tanaman yang disambung tersebut.

Mekanisme terjadinya proses pertautan antara batang atas dan batang bawah adalah sebagai berikut:
(1) lapisan cambium masing-masing sel tanaman baik batang atas dan batang bawah membentuk
jaringan kalus berupa sel-sel parenkim,
(2) sel-sel parenkim dari batang bawah dan batang atas masing-masing saling kontak, menyatu
dan selanjutnya membaur,
(3) sel-sel parenkim yang terbentuk akan terdiferensiasi membentuk kambiun sebagai lanjutan
dari lapisan cambium batang atas dan batang bawah yang lama, (4) dari lapisan cambium akan
terbentuk jaringan pembuluh sehingga proses translokasi hara dari batang bawah ke batang atas
dan sebaliknya untuk hasil fotosintesis dapat berlangsung kembali (Hartmann, et al.,1997).
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi dalam suksesnya pertumbuhan tanaman hasil okulasi
ini di antaranya yaitu faktor eksternal dan internal, varietas tanaman, hubungan kekerabatan
antara batas atas dan batas bawah, keadaan fisiologis tanaman, keserasian bentuk potongan,

persentuhan cambium, kegiatan pertumbuhan cambium, kekuatan akar, selain itu faktor
internalnya eksternalnya adaalah faktor lingkungan, seperti waktu penyambungan, temperatur,
dan kelembapan, cahaya dan faktor yang trakhir yaitu faktor pelaksanaan seperti ketajaman dan
kebersihan alat yang digunakan untuk memotong batang, pemeliharaan sambungan, mengurangi
transpirasi dengan mengurangi daun atau memberi sangkup plastik.
Syarat tanaman dapat diokulasi yaitu:
1. tanaman tidak sedang Flush (sedang tumbuh daun baru) antara batang atas dan batang bawah
harus memiliki umur yang sama.
2. Tanaman harus masih dalam satu family atau satu genus.Umur tanaman antara batang atas dan
batang bawah sama.
3. Pada klon yang dijadikan batang bawah memiliki perakaran yang kuat/kokoh, tidak mudah
terserang penyakit terutama penyakit akar, mimiliki biji/buah yang banyak yang nantinya
disemai untuk dijadikan batang bawah, umur tanaman induk pohon batang bawah yang
biji/buahnya akan dijadikan benih untuk batang bawah minimal 15 tahun, memiliki pertumbuhan
yang cepat.

Anda mungkin juga menyukai