Anda di halaman 1dari 27

RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN

MENINGKATNYA PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA


( PKPR )
MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PELAYANAN KHUSUS REMAJA
DI PUSKESMAS LAPAI

Oleh :
Nama

: Dr. DESY SUSANTY

NIP

: 19770608 200604 2 010

Jabatan

: Pimpinan Puskesmas Lapai


Dinas Kesehatan Kota Padang

PESERTA DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV


POLA BARU ANGKATAN XIX
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PROVINSI SUMATERA BARAT
TAHUN 2015

1. IDENTITAS PROYEK

NAMA

Meningkatnya pelayanan kesehatan peduli remaja melalui


terbentuknya klinik

Deskripsi

Pelayanan kesehatan peduli remaja

( PKPR) di Puskesmas lapai


Klinik Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja ( PKPR) di
puskesmas bertujuan untuk meningkatkan

penyediaan

pelayanan

berkualitas.

kesehatan

remaja

yang

Meningkatkan pemanfaatan puskesmas oleh remaja untuk


mendapatkan

pelayanan

kesehatan.

Meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan remaja dalam pencegahan


masalah

kesehatan

khusus

pada

remaja

serta

meningkatkan keterlibatan remaja dalam perencanaan,


pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kesehatan remaja.
Dalam menjalankan Klinik PKPR dibutuhkan ruangan dan
lingkungan yang nyaman, lokasi yang mudah terjangkau,
menjamin privasi dan kerahasiaan remaja dan petugas
khusus yang memiliki

kepedulian pada remaja dapat

dipercaya tidak menghakimi dan memiliki waktu sesuai


kebutuhan remaja. Remaja perlu dilibatkan secara aktif
dalam perencanaan pelaksanaan dan penilaian pelayanan
serta mempromosikan layanan kesehatan peduli remaja
melalui

pembentukkan

Konselor

Sebaya

Pelayanan

Kesehatan Peduli Remaja (PKPR). Konselor sebaya


berasal dari perwakilan tiga SMP dan satu SMA di wilayah
kerja Puskesmas Lapai yang berugas sebagai penjaring
remaja-remaja yang bermasalah dan mendekatkan mereka
kepada layanan PKPR.

Sponsor
Project leader
Sumber
Daya
Tim

Depitra Wiguna, SKM


Dr. Desy Susanty
A. Sumber Daya yang dimiliki
1. Kepala Dinas Kesehatan
Sebagai Pembina
2. Kepala bidang Sumber Daya Masyarakat
Sebagai Mentor
3. Pimpinan Puskesmas
Sebagai Project Leader
4. Pemegang Program Promkes, UKS, Gizi, KIA Anak, KB,
Bidan Koordinator
Sebagai pelaksana pelayanan

B. Legitimasi Kegiatan
UU Kesehatan no. 36 tahun Tahun 2009pasal 71 - 79
tentang kesehatan reproduksi remaja
UU Kesehatan no. 23 tahun 2002 tentang undang undang
perlindungan anak.
SK Tim Proyek Perubahan
2. LATAR BELAKANG ( BURNING PLATFORM)
Remaja berada dalam masa transisi/peralihan dari masa kanak-kanak
untuk menjadi dewasa. Secara fisik, remaja dapat dikatakan sudah matang
tetapi secara psikis/kejiwaan belum matang. Beberapa sifat remaja yang
menyebabkan tingginya resiko antara lain: rasa keingintahuan yang besar tetapi
kurang mempertimbangkan akibat dan suka mencoba hal-hal baru untuk
mencari jati diri.
Bila tidak diberikan informasi/pelayanan remaja yang tepat dan benar,

maka perilaku remaja sering mengarah kepada perilaku yang beresiko, seperti:
penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya),
perilaku yang menyebabkan mudah terkena infeksi HIV/AIDS, Infeksi menular
seksual (IMS), masalah gizi (anemia/kurang darah, kurang energi kronik (KEK),
obesitas/kegemukan), kebiasaan merokok dan perilaku seksual yang tidak
sesuai dengan norma-norma yang berlaku.
Remaja adalah Tunas bangsa , generasi penerus bangsa , remaja
adalah tumpuan harapan bangsa yang akan bisa melanjutkan cita-cita bangsa
menuju Indonesia yang bermatabat. Tercatat bahwa usia kelompok remaja 23%
dari seluruh populasi sehingga generasi muda merupakan aset dan modal
utama sumber daya manusia bagi pembangunan bangsa yang akan
datang.Kelompok remaja yang berkwalitas memegang peranan penting dalam
mencapai kelangsungan serta keberhasilan tujuan pembangunan nasional,
sehingga

perlu mendapat

perhatian

yang serius

untuk meningkatkan

kualitasnya.
Karakteristik PKPR merujuk WHO (2003) yang menyebutkan agar
Adolescent Friendly Health Services (AFHS) / PKPR dapat terakses kepada
semua golongan remaja, layak, dapat diterima, komprehensif, efektif, dan
efisien

memerlukan kebijakkan, prosedur layanan , petugas yang peduli,

fasillitas kesehatan yang peduli remaja dan berbasis masyarakat menjangkau


keluar gedung serta mengupayakan pelayanan sebaya.
Pelayan kesehatan remaja selama ini di Puskesmas Lapai bergabung
dengan Balai Pengobatan Umum dan dilayani oleh petugas Balai Pengobatan
Umum. Alur pelayanan pasien mengikuti alur pelayanan pasien umum. Secara
umum fasilitas kesehatan tergolong

baik. Karena masih bergabung dengan

balai

pengobatan

mengungkapkan

maka

waktu

persoalan

menuangkan kreatifitasnya.

agak

konsultasi
terbatas

dan

dan

kebebasan

remajapun

remaja

tidak

bisa

Untuk saat sekarang jumlah kunjungan remaja

dalam satu bulan hanya sekitar 3 - 4 orang. Rendahnya angka kunjungan


salah satu disebabkan oleh

tidak adanya Klinik dan petugas yang khusus

Peduli Kesehatan Remaja sehingga menyebabkan remaja enggan datang ke


puskesmas untuk meminta pelayanan. Untuk meningkatkan kunjungan
pelayanan kesehatan remaja

maka perlu tersedianya klinik Pelayanan

kesehatan remaja yang bisa memberikan rasa aman nyaman terjangkau dan
tidak ada biaya dan fokus dalam persoalan kesehatan yang dihadapan remaja.

Jangka pendek

3.TUJUAN
1. Menyediakan ruangan

Klinik

Pelayanan

Kesehatan Peduli Remaja di Puskesmas


Lapai.
2. Membentuk tim dan membuat alur serta
mensosialisaskan Pelayanan Kesehatan
Peruli Remaja di Puskesmas Lapai
3. Melakukan

pelayanan

Pelayanan Kesehatan

klinik

khusus

Peduli Remaja

4. Mengadakan sosialisasi Konselor sebaya


PKPR sebanyak 20 orang dari perwakilan 3 SMP
dan 1 SMA yang ada diwilayah kerja Puskesmas
Jangka menengah

Lapai.
1. Membentuk kemitraan PKPR dengan SMP
SMA diwilayah kerja Puskesmas Lapai
2. Mengadakan kerjasama dengan fakultas

Psikologi Unand untuk konsultasi remaja


sehingga Puskesmas Lapai Bisa menjadi
Kemitraan

praktek

lapangan

untuk

mahasiswa Psikologi Unandn


3. Kerja sama dengan Dinas Pendidikan dan
Dinas Sosial untuk pelayanan Kesehatan
Peduli Remaja pada anak jalanan dan
anak putus sekolah.
4. Kerjasama dengan LPM untuk menggalang
kemitraan dan membangun kerjasama.

1.

Meningkatkan

4. MANFAAT
pemanfaatan
puskesmas

oleh

remaja

dalam

pencegahan masalah kesehatan khusus pada remaja sehingga


meningkatkan angka kunjungan puskesmas.
2. Meningkatkan

pengetahuan

dan

keterampilan

remaja

dalam

pencegahan masalah kesehatan khusus pada remaja.


3. Meningkatkan keterlibatan remaja dalam perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi pelayanan kesehatan remaja.
4. Meningkatkan kreatifitas remaja sehingga terbentuk generasi muda yang
kreatif inovatif yang peduli dengan kesehatan diri
5. RUANG LINGKUP
1. Membentuk tim Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
2. Menyediakan ruangan pelayanan dan alur

pelayanan Kesehatan

Remaja
3. Melakukan pelayanan Kesehatan remaja dengan target 20 orang perbulan

4. Mengadakan sosialisasi konselor sebaya PKPR sebanyak 20 orang dari


perwakilan 3 SMP dan 1 SMA yang ada diwilayah kerja Puskesmas Lapai.

6. OUTPUT KUNCI (KEY PROJECT DELIVERABLES)


Nama
Deskripsi
Out put antara :
1.Terbentuknya

tim

Pelayanan

Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)

Tim

Pelayanan

Kesehatan

Peduli Remaja (PKPR) yang


terdiri dari dokter penanggung
jawab,

koordinator

pemegang
Promosi

PKPR,

program

UKS,

Kesehatan,

Gizi,

KesehatanAnak,

Bidan

koordinator dan program KB.


2.Tersedianya ruangan Klinik

Pelayanan

Kesehatan Peduli Remaja

Tersedianya

ruang

Klinik

Khusus Pelayanan Kesehatan


Peduli
Lapai

Remaja

dipuskesmas

diharapakan

memberikan pelayanan
aman

nyaman

privasinya

pelayanan

yang
terjaga

sehingga

meningkatkan

dapat

dapat

kunjungan

kesehatan

peduli

remaja.
3. Tersediannya alur pelayanan Klinik
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja

Alur pelayanan memudahkan


remaja

dalam

mendapatkan

(PKPR)

layanan mulai dari pendaftaran


diloket, pelayanan diruangan
poli

PKPR

dengan

dan

program

terintegrasi
lain

bila

diperlukan.
4.

Terlaksananya

Sosialisasi

Konselor

Konselor sebaya merupakan

sebaya PKPR sebanyak 20 orang dari

Kader Pelayanan Kesehatan

perwakilan SMP dan SMA.

Peduli Remaja berasal pelajar


perwakilan 3 SMP dan 1 SMA
masing masing 5 siswa.

MILESTONES
No.

Tahap Utama

Waktu

Melapor kepada mentor

12 - 15 Oktober

Pembuatan dan pembentukan SK Tim

2015
14 - 17 Oktober

Menyiapkan

2015
15 17 Oktober

ruangan

pelayanan

PKPR

beserta

fasilitasnya

2015

Pembuatan Alur layanan Klinik PKPR

5
6

Pembuatan Leaflet mengenai klinik PKPR


Mensosialisasikan pelayanan dan alur layanan klinik

14 - 17 Oktober

PKPR kepada semua staf Puskesmas Lapai


Mengadakan rapat dengan Tim PKPR

2015
19 - 22 Oktober

persiapan sosialisasi kader PKPR di sekolah

untuk

2015

Menghubungi

narasumber

untuk

acara

s/d

30

oktober 2015

sosilaisasi PKPR

20

Mensosialisasikan kegiatan ini kepada pihak


sekolah

dan

mengundang

perwakilan

Pengurus OSIS masing masing SMP dan SMA


dan pembagian leaflet.

Mengkoordinasikan kegiatan ini ke Camat,


Lurah

Dinas

Pendidikan,

Polres

dan

pembagian leaflet
Mengadakan sosialisasi Konselor Sebaya PKPR

3 - 5 november

10

Mengadakan pelayanan PKPR

2015
4 November s/d

DESKRIPSI

Sponsor adalah Kepala Bidang


11
12

Mengadakan
monitoring
dan evaluasi
Sumber
Daya Masyarakat
yang terhadap
pelayanan sekaligus
Klinik PKPR berfungsi sebagai
Melakukan konsultasi dan penyampaian laporan
mentor
kepada mentor
dan coach
secara berkala
Project
Leader
adalah

Desember

2015
5
desember
2015
12 Oktober s/d 5
Desember 2015

8. TATA

pelaksana area perubahan


Tim Klinik PKPR bertugas

KELOLA PROYEK

STRUKTUR

melaksanakan semua kegiatan

PROYEK

pelayanan dalam gedung mulai


SPONSOR
dari melayani
di klinik,
Depitra pasien
Wiguna
menginventaris

sarana

dan

prasarana yang dibutuhkan.


Tim Kegiatan Luar Gedung:
melaksanakan semua kegiatan
COACH

di

luar

gedung
dan
PROJECT
LEADER
Drs.H.Arizallidjar.
mengkoordinir konselor sebaya.
M,M.Si
Dr. Desy
COACH Memberikan
Susanty arahan
dan bimbingan kepada Project
leader

TimKlinik
PKPR
1. Novita
A, SKM

Tim Kegiatan
Luar Gedung
1. Rosa
fitriana

2. Elviyant
i,SKM

2. Sesmi

3. Fatmaw

9. ANGGARAN
Estimasi Anggaran yang di butuhkan Rincian sebagai berikut :
Rp. 1.120.000,1.
Anggaran biaya snack dan
makan rapat yang diperlukan dalam

1. @ Rp. 10.000,- x 12 = Rp
120.000,-

kegiatan bersama team work


2.

Anggaran

sosialisasi
peduli

biaya

pelayanan

remaja

dan

snack

kesehatan

pembentukan

kader PKPR di Puskesmas Lapai

2. @ Rp. 10.000,-x 30 peserta =


Rp. 300.000,-

@6000,- untuk 30 orang


3.

Transport

sosialisasi
peduli

narasumber

pelayanan

remaja

dan

kesehatan

3. 2 orang Narasumber x Rp.


200.000,- = Rp.400.000,-

pembentukan

kader PKPR di Puskesmas Lapai .


4.

Anggaran

biaya

ATK

dan

4. Rp. 200.000,-

Pelayanan

5. Rp. 100.000,-

pembuatan laporan.
5.

Spanduk

Klinik

Kesehatan Peduli Remaja

10. IDENTIFIKASI STAKEHOLDER

METODE NET MAP


KETERANGAN
Int
Eks

Internal
Eksternal
Keterkaitan Positif

+
1-2
3-5
6-8

Keterkaitan Negatif
Rendah
Sedang
Tinggi

STAKEHOLDER INTERNAL
Kepala Dinas Kesehatan

DESKRIPSI
Kepala Dinas Kesehatan merupakan
stakeholder internal utama, berpengaruh
tinggi dan paling positif yang memberi
dukungan dan pengambil kebijakkan

Kepala Bidang Sumber Daya

terhadap proyek perubahan ini.


Kabid SDM merupakan stakeholder

Masyarakat

internal yang berpengaruh tinggi dan


paling positif dan memiliki keterkaitan
langsung dengan pelaksanaan proyek
perubahan ini dan sekaligus sebagai

Tim klinik PKPR

mentor.
Tim klinik PKPR merupakan stakeholder
internal

berpengaruh sedang dan

positif yang memiliki keterkaitan


langsung dengan pelaksanaan proyek
Tata Usaha Puskesmas

perubahan ini.
Tata Usaha merupakan stakeholder
internal yang berpengaruh sedang dan
positif dan memiliki keterkaitan langsung
dengan pelaksanaan proyek perubahan

Tim PKPR Luar Gedung

ini.
Tim PKPR luar gedung merupakan
stakeholder internal yang berpengaruh
sedang dan positif dan memiliki
keterkaitan langsung dengan
pelaksanaan proyek perubahan ini. Tim
ini mengkoordinir konselor sebaya dan

membantu konselor sebaya dalam


STAKEHOLDER EKSTERNAL

menjalankan tugasnya
DESKRIPSI

Dinas Pendidikan

Dinas Pendidikan Bagian Kesiswaan


merupakan stakeholder eksternal yang
berpengaruh sedang dan positif.
Memiliki keterkaitan tidak langsung

Kepala Sekolah SMP dan SMA

sebagai Pembina terhadap sekolah.


Kepala sekolah SMP dan SMA
merupakan stakeholder ekternal yang
berpengaruh sedang dan positif memiliki
keterkaitan tidak langsung sebagai
pengambil kebijakan untuk konselor

Guru Bimbingan Konseling SMP

sebaya.
Guru Bimbingan Konseling SMP dan

dan SMA

SMA merupakan stakeholder eksternal


yang berpengaruh sedang dan positif.
Memiliki keterkaitan tidak langsung

Konselor Sebaya

sebagai pembimbing konselor sebaya


Konselor sebaya adalah stakeholder
eksternal yang berpengaruh sedang dan
positif dan memiliki keterkaitan langsung

Badan Narkotika Kota Padang

dalam proyek perubahan ini.


Badan Narkotika Kota Padang
merupakan stakeholder eksternal yang
berpengaruh sedang dan positif.
Memiliki keterkaitan langsung sebagai
narasumber dalam sosialisasi proyek

Psikolog

peruhaban ini.
Psikolog merupakan stakeholder
eksternal yang berpengaruh sedang dan
positif. Memiliki keterkaitan langsung
sebagai narasumber dalam sosialisasi

Polsek Nanggalo

proyek peruhaban ini.


Polsek Nanggalo merupakan
stakeholder eksternal yang berpengaruh
sedang dan positif. Memiliki keterkaitan
langsung sebagai pemberi informasi
kepada remaja yang bermasalah yang

Camat

membutuh layanan kesehatan.


Camat merupakan stakeholder eksternal
yang berpengaruh sedang dan positif.
Memiliki keterkaitan tidak langsung
sebagai pengambil kebijakkan diwilayah
Nanggalo.
Lurah merupakan stakeholder eksternal

Lurah

yang berpengaruh sedang dan positif.


Memiliki keterkaitan langsung sebagai
koordinasi yang terkait dengan remaja di
kelurahan.

No
1

11. IDENTIFIKASI POTENSI MASALAH


DESKRIPSI
Potensi kendala yang akan menghambat kelancaran atau keberhasilan
pencapaian target dan tujuan proyek perubahan :
1. Kurang responnya pihak sekolah dalam kegiatan pelayanan Kesehatan
Peduli Remaja

2. Kurang kepercayaan remaja unutk mengungkapkan persoalan pribadi


mereka kepada petugas sehingga minat remaja dalam memenfaatkan
layanan PKPR berkurang
3. Jadwal Kegiatan yang berbarengan dengan jadwal kegiatan / ujian di
sekolah
4.

Jadwal kegiatan Narasumber yang berbarengan dengan kegiatan

sosialisasi PKPR
5. Kemampuan SDM yang belum optimal dalam melakukan pelayanan
2

PKPR
1.Memberikan penjelasan yang mudah diterima kepada dinas
pendidikan dan Kepala sekolah serta guru BK sehingga mengerti
kenapa kegiatan ini perlu didukung dan divasilitasi.
2.Menumbuhkan

kepercayaan

remaja

kepada

petugas

untuk

menceritakan masalah yang mereka hadapi dengan memberikan


ruang

pelayanan

khusus

terjangkau

aman

terjaga

kerahasiaannya dan gratis tidak dipungut bayaran.


3.Kordinasi dengan pihak sekolah untuk jadwal kegiatan sosialisasi
4.Koordinasi dengan narasumber

tentang jadwal kegiatan dan

membuat alternatif narasumber jika berhalangan.


5.Mengadakan pelatihan untuk konselor sebaya PKPR
12. RESIKO
Adapun resiko yang harus diantisipasi bagi keberhasilan pencapaian tujuan
proyek perubahan adalah:
1. Adanya tugas tambahan diluar proyek perubahan yang harus dilaksanakan
sehubungan dengan perintah atasan pada saat pelaksanaan kegiatan.
2. meningkatnya angka kunjungan remaja pada waktu tertentu sehingga tidak

tertampung di klinik PKPR puskesmas Lapai.


Strategi mengatasinya
1. Mengatur waktu lebih baik
2. Mengatur jam kunjungan pasien dan membuat perjanjian kunjungan
dengan petugas sesuai kapasitas layanan klinik PKPR puskesmas
Lapai.

13. KRITERIA KEBERHASILAN


1. Tersedianya klinik PKPR yang nyaman aman dengan fasilitas yang baik
2. Tersediannya alur pelayanan Klinik PKPR
3. Target kunjungan sebanyak 20 orang perbulan
4. Terlaksananya Sosialisasi Konselor Sebaya sebanyak 20 orang.
5. Terbentuknya konselor sebaya sebanyak 20 orang di 3 SMP dan 1 SMA
di wilayah kerja Puskesmas Lapai.
14. FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN ( KEYS SUKSES FACTOR)
Adapun kunci keberhasilan proyek perubahan ini adalah
1. Adanya dukungan dan komitmen dari pimpinan
2. Adanya komitmen dari semua anggota tim dan staf puskesmas untuk
melaksanakan kegiatan ini sesuai dengan yang telah diharapkan.
3. Adanya Komitmen dari pihak sekolah dan konselor sebaya untuk mau
bekerjasama dengan puskesmas untuk menjalankan kegiatan PKPR
15. PERSETUJUAN
Padang, September 2015
Project Sponsor
Kabid SDM Dinas Kesehatan
Kota Padang

DEPITRA WIGUNA, SKM


NIP.196612251989031005

DAFTAR ISI

1. IDENTITAS PROYEK...................................................................................1
2. LATAR BELAKANG (BURNING PLATFORM)...............................................3
3. TUJUAN........................................................................................................4
A. Jangka Pendek........................................................................................
B. Jangka Menengah ..................................................................................
4. MANFAAT.....................................................................................................5
5. RUANG LINGKUP........................................................................................6
6. OUTPUT KUNCI (KEY PROJECT DELIVERABLES) ...................................6
7. PENTAHAPAN (MILESTONES)....................................................................8
8. TATA KELOLA PROYEK...............................................................................10
9. ANGGARAN.................................................................................................11
10. IDENTIFIKASI STAKEHOLDER..................................................................12

11. IDENTIFIKASI POTENSI MASALAH..........................................................16


12. RESIKO......................................................................................................17
13. KRITERIA KEBERHASILAN.......................................................................17
14. FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN (KEY SUCCES FACTOR)....................18
15. DISETUJUI.................................................................................................18

KESEPAKATAN AREA PERUBAHAN


PESERTA DIKLAT PIM IV ANGKAAN IV

Oleh :
Nama

: Dr. DESY SUSANTY

NIP

: 19770608 200604 2 010

Jabatan

: Pimpinan Puskesmas Lapai


Dinas Kesehatan Kota Padang

PESERTA DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV


POLA BARU ANGKATAN XIX
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PROVINSI SUMATERA BARAT
TAHUN 2015

Lampiran 1 : Formulir Kesepakatan Area Perubahan

KESEPAKATAN AREA PERUBAHAN


PESERTA DIKLAT PIM TINGKAT IV

A. DESKRIPSI SINGKAT TUGAS DAN FUNGSI UNIT KERJA


Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanyadalam
rangka mendukung terwujudnya kecamatansehat.
Berdasarkan Permenkes No.75 Tahun 2014, Puskesmas dalam
melaksanakan tugasnya memiliki dua program pokok, yaitu:
1. P enyelenggaraan UKM (Upayakesehatanmasyarakat) tingkat pertama
di wilayah kerjanya,meliputi:
a. UKM Esensial, meliput:

Pelayanan promosi kesehatan;

Pelayanan kesehatan lingkungan;

Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;

Pelayanan gizi; dan

Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.

b. UKM Pengembangan, merupakan upaya kesehatan masyarakat


yang kegiatannya memerlukan upaya yangsifatnya inovatifdan/atau
bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan
dengan prioritas masalah kesehatan,kekhususan wilayah kerja dan
potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas.
2.penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya, meliputi:
a.Rawat jalan;
b.Pelayanan gawat darurat;
c. Pelayanan satu hari (one daycare);
d.Home care; dan/atau
e. Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan
kesehatan.
OrganisasiPuskesmasdisusunolehdinaskesehatankabupaten/kota

berdasarkan

kategori,upaya kesehatan dan beban kerja Puskesmas, yang terdiri dari


a.kepala Puskesmas;
b.kepala sub bagian tata usaha;
c. penanggung jawab UKMdan Keperawatan Kesehatan Masyarakat;
d.penanggung jawab UKP, kefarmasian dan Laboratorium; dan
e. penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas
pelayanan kesehatan.

Berdasarkan Perwako No.2 Tahun 2013 tugas dan fungsi kepala Puskesmas
meliputi:
a. melaksanakan

penatausahaan

program/kegiatan,

keuangan,

peralatan, perlengkapan aset,kepegawaian dokumentasi dan arsip


dilingkup bidang tugasnya;
b. menyusun kebutuhan obat 1 (satu) tahun dan bulanan berdasarkan 10
(sepuluh) penyakit terbanyak;
c. melaksanakan kerjasama dengan lintas sektoral di wilayah kerjanya;
d. melaksanakan fungsi manajemen Puskesmas;
e. melaksanakan pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja staf
Puskesmas;
f.

mengkoordinir staf pelayanan medik dalam melakukan kegiatan


pengobatan umum dan gigi, kesehatan ibu dan anak, Keluarga
Berencana, Laboratorium, dan Apotik;

g. mengkoordinir

staf

pelayanan

kesehatan

masyarakat

dalam

melakukan pelayanan, penyelenggaraan kegiatan promosi hidup sehat


dan kesehatan lingkungan, pemberantasan penyakit menular serta
peningkatan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan;
h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

B. AREA ORGANISASI YANG BERMASALAH


Setelah

diadakan

pertemuan

ditemukan beberapa masalah

dengan

staf

puskesmas

lapai

1. Rendahnya kunjungan Layanan Kesehatan Peduli Remaja di Puskesmas


Lapai
2. Kurangnya Pencapaian KB aktif di Puskesmas Lapai
3. Kurang optimalnya Pelaporan dari FKTP Swasta dan Bidan jejaring di
Puskesmas Lapai
4. Kurang optimal pencapaian D/S Puskesmas Lapai
5. Kurang optimal pencapaian suspek TBC paru pada Puskesmas Lapai

No
1

Permasalahan
Kunjungan PKPR Puskesmas Lapai

Jumlah Rangking

16

12

III

13

II

12

III

11

IV

Kurangnya pencapai KB aktif Puskesmas


2
Lapai
Kurang optimal Pelaporan Dari FKTP
3

Swasta Dan Bidan Jejaring Di


Puskesmas Lapai
Kurang Optimal pencapaian D/S

4
Puskesmmas Lapai
Belum optimal Pencapain Saspes TBC
5
Paru Pada Puskesmas Lapai

Dari permasalahan yang teridentifikasi, setelah dilakukan analisis matriks APKL


maka permasalahan yang terpilih adalah : Rendahnya kunjungan Pelayanan
Kesehatan Peduli Remaja ( PKPR) di Puskesmas Lapai.

C. AREA ORGANISASI YANG MENJADI AREA PERUBAHAN


Setelah dilakukan Identifikasi dan Analisis maka Area Perubahan yang
akan diambil adalah area tata kerja dan tata laksana yaitu meningkatnya
kunjungan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja di Puskesmas Lapai.
Untuk mencapai maksud tersebut diperlukan sebuah Klinik Pelayanan
Kesehatan Peduli Remaja di Puskesmas Lapai.

Padang, 4 September 2015


Atasan Langsung Peserta Diklat PIM IV

Peserta Diklat PIM IV

DEPITRA WIGUNA, SKM

Dr. DESY SUSANTY

NIP. 196612251989031005

NIP. 197706082006042010

Lampiran 2 : Formulir Taking Ownership


FORMULIR KEGIATAN PESERTA DIKLAT
PADA TAHAP TAKING OWNERSHIP
1 Nama Peserta
: Dr. Desy Susanty
2 Instansi
: Puskesmas Lapai ( Dinas Kesehatan Kota Padang
3

Rencana Area Perubahan

)
: Meningkatnya Kunjungan Layanan Kesehatan
Peduli Remaja Melalui Penyediaan Fasilitas

Hari &

Tanggal

Pelayanan Khusus Remaja Di Puskesmas Lapai


Diinfokan
Paraf
ke Coach
Kegiatan

Output
pada
Tanggal

Selasa,

Rapat dengan

Inventarisa

1 September

seluruh staff untuk

si masalah

2015

menentukan prioritas
program yang
bermasalah yang
akan dijadikan proyek
perubahan
( identifikasi

Mentor

masalah )

Rabu, 2
Inventarisasi masalah

Beberapa

yang ada

masalah

September
3

2015
Kamis, 3

Menetapkan

September

perubahan

area Rancangan

2015

sederhana
proyek
perubahan

Jum'at, 4

Diskusi dengan
Rancangan

September

mentor untuk

2015

merencanakan

sederhana
proyek
rancangan proyek
perubahan
5

Sabtu, 5

perubahan
Mengirimkan

Melalui

September

rancangan sederhana

email

2015

proyek perubahan
kepada coach

Senin, 7

Latar
Menentukan latar

September

belakang
belakang area terpilih

2015

area
dengan staff
terpilih
Menemui mentor
untuk konsultasi
Mengirimkan
Melalui
perubahan kepada
email
coach

Padang, 7 September 2015


Peserta Diklat PIM Tingkat IV

Dr. Desy Susanty


NIP. 197706082006042010

Anda mungkin juga menyukai