1. Perdarahan. Insiden 15-25%, meningkat pada usia lanjut (>60 tahun) akibat
adanya penyakit degenerative dan meningkatnya pemakaian OAINS (20%
tanpa simtom dan tanda penyakit sebelumnya). Sebagian besar perdarahan
berhenti spontan, sebagian memerlukan tindakan endoskopi terapi, bila gagal
dilanjutkan dengan tindakan operasi (5% dari pasien yang memerlukan
transfuse darah)
2. Perforasi, rasa sakit tiba-tiba, sakit berat, sakit difus pada perut.
Insidensi 6-7%, hanya 2-3% mengalami perforasi terbuka ke peritoneum, 10%
tanpa keluhan/ tanda perforasi dan 10% disertai perdarahan tukak dengan
mortalitas yang meningkat. Insiden perforasi mengingkat pada usia lanjut
karena proses aterosklerosis dan meningkatnya penggunaan OAINS. Perforasi
tukak gaster biasanya ke lobus kiri hati, dapat menimbulkan fistula gaster
kolik. Penetrasi adalah suatu bentuk perforasi yang tidak terbuka/ tanpa
pengeluaran isi lambung karena tertutup oleh omentum/ organ perut
disekitar. Terapi perforasi: dekompresi, pemasangan nasogastrik
tube,
NON MEDIKAMENTOSA
1. Istirahat. Secara umum pasien tukak dianjurkan pengobatan rawat jalan,
bila kurang berhasil atau ada komplikasi baru dianjurkan rawat inap di rumah
sakit.
2. Diet. Makanan lunak apalagi bubur saring, makanan yang mengandung susu
tidak
lebih
baik
dari
makanan
biasa,
karena
makanan
halus
dapat
meningkatkan
kekambuhan
tukak.
Alcohol
belum
terbukti
Efek
samping
diare,
mual,
muntah,
dan
menimbulkan
Sudoyo, Aru. Buku ajar ilmu penyakit dalam Edisi V. Interna Publishing, Jakarta: 2009