Anda di halaman 1dari 12

MAJAS/GAYA BAHASA

Majas (figurative language) adalah bahasa kias yang digunakan untuk menciptakan efek tertentu.

Asosiasi/
simile

Membandingkan sesuatu
keadaan dengan keadaan
lain yang sesuai dengan
keadaan sebenarnya.

a. Sina matamu sayu bagai sinar


rembulan
b. Bibirmu manis bak delima
merekah..

Membandingkan satu
benda dengan benda lain
karena kesamaan atau
kemiripan sifat.

a. Dewi malam nampak muran di


balik awan.
b. Mereka telah menganggapnya
sebagai sampah masyarakat.

Metafora

Mengandaikan benda mati


Personifikas
dpt hdp dan berperilaku
i
seperti manusia.

Hiperbola

Melukiskan suatu keadaan

a. Rumput-rumput bercanda di pagi


hari.
b. Butir-butir pasir itu merangkak di
bibir pantai
a. Tangisnya menyayat hati.

dengan cara yang


berlebihan

b. Sorak sorai penonton membahana


membelah angkasa.

Litotes

Menggambarkan suatu
keadaan dengan kata yang
berlawanan dgn tujuan utk
merendahkan diri.

a. Silakan dimakan hidangan kami


yang hanya seadanya ini.
b. Sudilah Tuan singgah ke gubug
kami.

Ironi

Mengutarakan keadaan
yang sebaliknya dengan
tujuan menyindir

a. Beradat benar temanmu itu.


b. Sedap benar masakannya.

Sinisme

Sama dengan ironi, namun


lebih kasar.

a. Muak rasanya aku melihat


mukamu.
b. Dasar tak tahu malu, berlagak di
depan pimpinan.

Metonimia

Menyebutkan merk untuk


mengacu benda yg
sesungguhnya.

a. Ia pergi dengan Yamaha.


(motor yamaha)
b. Dik, tolong belikan gudang
garam.(rokok gudang garam)

Sinekdok

Menyebutkan sebagian

a. Ayah menyembelih dua ekor

(Pars
prototo)
Sinekdok
10 (Totum
proparte)

untuk keseluruhan.
Menyebutkan keseluruhan
untuk sebagian.

kambing.
b. Penduduk kota ini berjumlah
50.000 jiwa
a. Indonesia meraih medali emas
dalam kejuaraan itu.
b. Pertandingan itu dimenangkan
oleh SMAN 1001 Malam.

Memakai ungkapan atau


Alusio/sindir peribahasa yang sudah
11
an
banyak diketahui oleh
umum.

a. Sejak pagi kerjamu hanya


mengantung asap. (membual)
b. Alaah, kura-kura dalam perahu.
(pura-pura tidak tahu)

12 Inversi

Menggunakan pola terbalik

a. Besar amat batu itu.


b. Bersatulah pelacur-pelacur
ibukota.

13 Elipsis

Menggunakan model
kalimat
a. Bergeraklah.
elips/menghilangkan
b. Tunggulah di situ.
kata(subjek, predikat,objek)

14 Pleonasme

Penegasan dgn bentuk kata a. Samudera luas tak terbatas itu

yang tidak perlu, karena


akan aku arungi.
kata itu sudah termaktub b. Ia melihat kejadian itu dengan
dalam kata sebelumnya.
mata kepala sendiri.
a. Sejak jenazahnya dimandikan,
dikafani, bahkan sampai
Menyatakan beberapa hal
dikuburkan diikutinya dengan
berturut-turut dari yang
tabah dan khidmat.
15 Klimaks
kecil/rendah/sedikit sampai b. Jangankan sebulan, setahun,
sewindu pun akan tetap kutunggu.
yang besar/tinggi/banyak
c.Film itu menjadi idola anak-anak,
remaja, bahkan orang tua.
a. Semua aparat mulai dari bupati,
camat, lurah, bahkan dukuh hadir
Pegungkapan semakin
dalam acara itu.
16 Antiklimaks kecil/rendah/sedikit.
b. Jangankan berlari, berjalan, atau
(kebalikan klimaks)
berdiri, bergeser dari tempat duduk
saja dia tak bisa.
17 Retoris
Penegasan dgn
a. Siapakah di antara kita yang ingin
di-PHK?
menggunakan kalimat
tanya yang tak memerlukan b. Siapa yang melarang Saudara

jawaban.
18 Aliterasi

Majas yang memanfaatkan


kata-kata yang bunyi
awalnya sama.

Majas yang mengandung


ulangan kata yang sama
Antanaklasi dengan makna yang
19
s
berbeda

20 Repetisi

Menegaskan dgn
mengulang sepatah kata
berkali-kali dalam kalimat.
(dalam prosa)

21 Paralelisme Mengulang kata berkali-kali


pada awal baris puisi.

berbuat baik?
a. Dara damba daku, datang dari
danau
b. Inilah indahnya impian, insan
ingat ingkar
a. Karena buah penanya yang
kontroversial, dia menjadi buah
bibir masyarakat.
b. Kita harus saling
menggantungkan diri satu sama
lain. Jika tidak, kita telah
menggantung diri.
a. Di sini dia lahir, di sini dia
berjuang, dan di sini dia
dikuburkan.
b. Selera adalah kemauan. Selera
berkaitan dengan rasa. Selera
berkaitan dengan pilihan.
a. Kepada-Mu aku menyembah.
Kepada-Mu aku memohon

b. Lihatlah rakyatmu
Lihatlah bangsamu

(Anafora)

Paralelisme Mengulang kata berkali-kali


22
pada akhir baris puisi
(Epifora)

a. Hartaku kuberikan
Nyawaku kuberikan
b. Sayangilah dia
Cintailah dia
Kasihilah dia

Antonomasi Menyebut sesuatu dgn


/
mengganti nama berdsrkan
23
sifat atau ciri-ciri yang
Pengganti
dimilikinya.
nama
24 Perifrasis
25 Tropen

a. Si Botak sudah datang.


b. Tanya saja pada si kacamata,
pasti ia tahu.

Menggantikan kata dgn


sebuah frase yg memiliki
pengertian yg sama.

Ketika matahari mulai bangun dari


tidurnya, petani pergi ke sawah.

Memakai kata-kata yang


sejajar artinya dgn

a. Minggu depan ayah akan terbang


ke Libanon.

(Pagi-pagi benar ...)

26 Parabel

27 Alegori

28 Eufemisme

pengertian yang
dimaksudkan.

b. Pikirannya melayang-layang
entah ke mana.
c.Dia duduk melamun dan hanyut
dibawa perasaannya.

Mengandung pedoman
hidup dan tuntutan hidup
yg terkandung dalam
seluruh karangan.

a. Hikayat Mahabarata
b. Hikayat Budiman

a. Agama adalah kompas kita dalam


mengarungi samudera kehidupan
Membandingkan suatu
yang penuh badai dan gelombang.
keadaan/peristiwa dgn
b. Untuk calon istri, bantulah
beberapa kiasan yang
nakhoda dalam mendayung
membentuk satu kesatuan.
bahtera hidup menuju pulau
bahagia.
a. Maaf, saya mau ke belakang.
Menggantikan kata dgn
b. Orang itu berubah akal karena
tujuan utk memperhalus hal
ditinggal mati anaknya.
yang tabu, kasar, pantang
c.Pelaku langsung diamankan pihak
berwajib.

29 Simbolik

Menggambarkan sesuatu
dengan menggunakan
lambang atau simbul

Mengungkapkan beberapa
hal dengan menggunakan
30 Polisindeton
kata penghubung secara
eksplisit.

31 Asindeton

Menyebutkan beberapa hal


tanpa kata penghubung
secara eksplisit.

a. Dia termasuk lintah darat di


daerahku.
b. Prajurit yang bersifat bunglon
harus dihukum berat.
c.Di hitam matamu ada bunga
mawar dan melati
a. Ia bercerita dengan gerak
tangannya, dengan
menggelengkan kepalanya, dengan
senyumnya dan kadang-kadang
dengan ketawa gelak-gelak.
b. Setelah keadaan aman, lalu
mereka secara diam-diam
meninggalkan daerah itu, dan
mengadakan rencana serangan
balik.
a. Ayah, ibu, kakak, adik, nenek,
kakek, semua menghadiri pesta
perkawinan paman.
b. Suka, duka, enak, sakit, malang,
mujur, akan diterimanya dengan

senang hati.

32 Koreksio

Penegasan dgn
membetulkan kembali
perkataan yang salah baik
yang disengaja maupun
yang tidak.

33 Interupsi

Penegasan
dengan
mempergunakan
sisipan a. Dalam keadaan tidak sadar ia anak itu diculik penjahat.
yang berupa frase atau kata
di tengah kalimat dengan b. Saya - kalau bukan karena
sesuap nasi - tak mau bekerja
tujuan
menambah
sama denganmu.
kejelasan.

34 Eklamasio

Majas menggunakan katakata seru.

35 Enumerasio Melukiskan beberapa


peristiwa satu per satu
sehingga membentuk satu

a. Ani adalah pacarku, eh bukan,


temanku.
b. Silakan keluar, eh maaf, silakan
masuk.

a. Amboi, bagus benar lukisan ini.


b. Bedebah, akan kucincang
kepalanya.
Pagi cerah. Di ufuk timur mentari
muncul dari balik peraduannya.
Merah meroma sinarnya. Burung-

kesatuan yang jelas.

36 Preterito

37

Tautologi/
Repetisi

38 Sarkasme

burung kecil nampak bernyanyi


riang.
Angin
pun
berhembus
perlahan dari diam. Embun satu per
satu mulai menetes dari dedaunan.
Semua bersatu membangun suatu
panorama yang semarak. Itulah
keindahan yang tiada tara.

Mengungkapkan secara
a. Sang juara ada di kelas ini, dan
tersembunyi karena
Anda tentu tahu siapa dia.
dianggap sudah sama-sama b. Mengenai kecantikannya tak usah
diragukan, lihat saja nanti.
tahu.
Penegasan
dengan
a. Terlalu, sungguh terlalu tingkah
mengulang beberapa kali
laku anak itu.
sebuah kata yang sama b. Sungguh indah lagi permai
pemandangan di sini.
atau senada dalam kalimat.
Sindiran yang paling kasar.

a. Dasar muka badak, enyak kau


dari sini.
b. Bangsat! Rupanya kau yang

melakukan ini semua.

39 Paradoks

Menyatakan keadaan yang


kelihatannya berlawanan,
tetapi ternya tidak
berlawanan karena
objeknya berbeda.

40 Antitesis

Menggunakan kata-kata
yang berlawanan arti.

41 Okupasi

Pertentangna yang di
dalamnya terkandung
bantahan yang kemudian
diberi keterangan untuk
menjelaskan
pertentangannya.

a. Ia masih tetap bahagia di tengahtengah kesedihan hidupnya.


b. Saudagar itu menderita di balik
kekayaannya yang melimpah ruah.
a. Tua muda, besar kecil, anak-anak
remaja, semua melihat sekaten.
b. Cantok atau bopeng, tua atau
muda, kaya atau miskin, di
hadapan Allah semua sama.
Selundupan merugikan pemerintah,
maka pemerintah selalu
memantaunya. Akan tetapi
penyelundup tetap melakukan
kegiatan itu secara sembunyisembunyi.

Memperlihatkan hal yang


Kontradiksi bertentangan dengan apa
42
o Interminis yang sudah diuraikan pada
awalnya.

a. Semua warga di sini sudah ikut


KB, kecuali kamu.
b. Semuanya sudah beres, kecuali
transportasi.

Melukiskan sesuatu tidak


Anakronism sesuai dengan zamannya
43
e
atau kurang dapat diterima
oleh akal.

a. Begitu menghembuskan nafas


terakhir dia menjerit sejadi-jadinya.
b. Setelah lahir bayi itu lantas bicara
dengan ibunya.

44
EPITET
.

SI LEHER BETON?
I

Anda mungkin juga menyukai