Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU FISIOLOGI TUBUH MANUSIA

VOLUME
PARU

ANGGOTA KELOMPOK 2:
Fitria Renata Bella

(081411731008)

Puteri Rahmadani

(081411731009)

Adita Kusuma Wardhani (081411731010)


Nadia Rifqi Cahyani (081411731011)
Ewika Nadia Iftitah

(081411731012)

Mohammad Bagus Lazuardi


Tino Ardiansyah G. S
Andhi Baskoro

(081411731014)
(081411731019)

(081411731020)

PROGRAM STUDI S1 TEKNOBIOMEDIK


UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016

PENDAHULUAN
VOLUME PARU
STATIK

VOLUME PARU
VOLUME PARU
DINAMIK

1. TV
2. IRV
3. ERV
4. KAPASITAS PARU
(IC, VC ONE STAGE, & VC TWO
STAGE)

1. FEV 1
2. FEV 2
3. FEV 3
4. KPM

KELAINAN SALURAN NAFAS


Obstruksi
Terdapat tonjolan dinding saluran napas kearah lumen, yang
terganggu yaitu kecepatan aliran udara pernapasan. Dapat dideteksi
dengan pengukuran FEV1 dan KPM.
Restriksi
Jaringan elastic peribronchial diganti dengan jaringan ikat, yang
terganggu yaitu pengembangan saluran napas. Dapat dideteksi
dengan pengukuran VC dan FVC.

METODE PERCOBAAN
ALAT :
1. Spirometer, dilengkapi dengan:
Drum yang menyatu dengan silinder yang berisi air. Drum
ini mempunyai tiga kecepatan:
Rendah (LOW) 3cm/menit
Sedang (MEDIUM) 3cm/12detik
Tinggi (HIGH) 3cm/detik

2. Fluktuasi vertikal sesuai dengan 500ml/cm vertikal.


Silinder yang berisi air dan di atasnya dipasang
sungkup yang dihubungkan dengan penulis pada drum.
Di atas sungkup terpasang termometer.

3. Ukuran tinggi badan


4. Barometer aneroid
5. Penjepit hidung dan mouth piece
6. Daftar konversi suhu ruangan ke tekanan parsial
uap air

Semua volume yang diukur adalah volume paru di dalam alat atau dalam

kondisi ATPS (Ambient Temperature Pressure Saturated), karena itu harus diubah ke
kondisi BTPS (Body Temperature Pressure Saturate), dengan menggunakan rumus
Boyle Gay Lussac :
P= Pbar PH2O
V= volume udara yang terukur
T= suhu kelvin = 273 + temperatur spirometer yang dibaca dari termometer
sungkup
P1= Pbar PH2O37o
V1= volume BTPS yang dicari
T1= suhu kelvin = 273 + 37 o
Pbar adalah tekanan barometer yang dibaca pada barometer
PH2O= tekanan uap jenuh pada temperatur yang sesuai

HASIL PENGAMATAN
Praktikan Laki-Laki : Andhi Baskoro
Tinggi Badan

: 165 cm

Umur

: 20 tahun

Suhu tubuh

: 37C

Praktikan Perempuan
Tinggi Badan

: 171 cm

Umur

: 19 tahun

Suhu tubuh

: 37C

: Nadia Rifqi Cahyani

Tekanan (P) pada barometer

759 mmHg

Tekanan (P) air pada spirometer

22,2 mmHg

Tekanan (P) air pada suhu 37

46,6 mmHg

Temperatur (T) pada spirometer

297 Kelvin

LAMPIRAN HASIL PENGAMATAN

ANALISIS DATA
PADA PRAKTIKAN LAKI-LAKI :

ANALISIS DATA
PADA PRAKTIKAN PEREMPUAN:

KESIMPULAN INDIKATOR RETRIKSI :


VC one stage :
Laki-laki = 59,19%
Perempuan = 66,61%

VC two stage :
Laki-laki = 101,67%
Perempuan = 125,79%

PEMBAHASAN
Pada pemeriksaan VC one stage, berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa praktikan 1 (laki
laki) menunjukkan VC BTPS 2234,67 dengan keterangan restriksi sedang yang artinya
praktikan 1 memiliki kapasitas paru 50% VC < 60% nilai standar, yaitu 59,19%. Pada
praktikan 2 (perempuan) menunjukkan VC BTPS 2191,49 dengan keterangan restriksi ringan
yang artinya praktikan 2 memiliki kapasitas paru 60% VC < 80% nilai standar, yaitu 66,61 %
. kedua praktikan tersebut mengalami retriksi yang disebabkan beberapa faktor, salah
satunya adalah compliance, merujuk pada seberapa banyak upaya yang dibutuhkan untuk
meregangkan dan mengembangkan paru. Pada retriksi terjadi penurunan compliance atau
penurunan daya pengembangan paru. Oleh karena itu, semakin kecil compliance paru,
semakin besar kerja yang harus dilakukan untuk menghasilkan pengembangan paru yang
sama begitupun sebaliknya. Faktor lainnya adalah kadar O2 didalam darah,perbedaan tekanan
inspirasi / ekspirasi dengan spirometer, faktor perokok dan lain lain.

PEMBAHASAN
Pada pemeriksaan VC two stage didapat VC BTPS pada praktikan 1 (laki
laki) adalah 3843,09 dan praktikan 2 (perempuan) yang didapat adalah
4170,79. Kedua praktikan tersebut memiliki keterangan normal artinya
kedua praktikan memiliki kapasitas paru 80% nilai standar. Pada
praktikan 1 memiliki kapasitas paru sebesar 101,67% dan pada praktikan
perempuan memiliki kapasitas paru sebesar 125.79%. VC two stage
memiliki volume yang lebih besar dibanding VC one stage, hal ini
disebabkan karena ketika inspirasi semaksimal mungkin, setelah itu ada
jeda untuk istirahat, kemudian dilanjutkan dengan ekspirasi semaksimal
mungkin.

Hal ini dapat disebabkan


oleh faktor lain, seperti
tinggi badan praktikan
wanita yang lebih tinggi
dari paraktikan laki laki.
Selain itu faktor faktor
tingginya kapasitas
volume juga bisa
dipengaruhi oleh usia,
jenis kelamin, tinggi
badan, berat badan, ras
dan bentuk tubuh. Namun
faktor yang paling
berpengaruh adalah tinggi
badan (Wanger et, al.
2005)

4500
4000
3500
3000
2500
laki laki
Column1

2000
1500
1000
500
0
VC one stage

VC two stage

VC standar

Keadaan fungsi paru dapat dinilai atau diukur dengan pemeriksaan


spirometri. Pemeriksaan spirometri adalah pemeriksaan untuk mengukur
volume paru dalam keadaan statis dan dinamis seseorang dengan alat
spirometer. Nilai normal kapasitas vital tergantung pada usia, jenis
kelamin, bentuk tubuh dan berat badan (Smeltzer & Bare, 2002) :
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Suhu tubuh
4. Posisi tubuh
5. Kegiatan tubuh
Untuk memperoleh pengukuran yang lebih akurat dapat menggunakan
metode lain seperti body plethysmograpy, nitrogen washout, helium
dilution dan teknik imajing (Wanger et, al. 2005).

SIMPULAN
Parameter dari pemeriksaan fungsi paru adalah kapasitas volume paru
Metode pengukuran parameter dalam pemeriksaan fungsi faal paru menggunakan alat
spirometer Harvard.
Kapasitas laki laki lebih tinggi daripada perempuan
Pengukuran VC pada one stage menghasilkan VC BTPS dalam kategori retriksi sedang
untuk praktikan laki laki sedangkan pada praktikan perempuan dihasilkan VC BTPS dalam
kategori retriksi ringan
Berdasarkan percobaan didapatkan hasil bahwa tinggi badan, aktivitas, riwayat penyakit,
aktivitas otot, usia dan jenis kelamin mempengaruhi kapasitas vital paru paru
Kelemahan dari metode pemeriksaan fungsi faal paru menggunakan spirometer adalah
alatnya yang cukup tua sehingga dikhawatirkan terjadi kejenuhan alat, serta kita tidak
dapat mengukur volume residu (VR) dalam paru paru.

DAFTAR PUSTAKA
Arthur C. Guyton & John E.Hall. 1997. Buku ajar Fisiologi
Kedokteran, Edisi 9. EGC : Jakarta.
Guyton AC, MD, Hall JE, Ph.d. 2006. Textbook of Medical Physiology.
USA: Elsevier
Smeltzer, Suzanne C. dan Bare, Brenda G, 2002, Buku Ajar
Keperawatan Medikal bedah Brunner dan Suddarth (Ed.8, Vol. 1,2),
Alih bahasa oleh Agung Waluy (dkk), Jakarta:ECG
Wanger, et.al. 2005. Standartditation of the Measurement of Lung
Volumes. European Respiratory Journal Volume 26 Number 3

Anda mungkin juga menyukai