Anda di halaman 1dari 31

BENDUNGAN DASAR

Bendung
Bendung adalah pembatas yang dibangun melintasi sungai yang
dibangun untuk mengubah karakteristik aliran sungai. Dalam banyak kasus,
bendung merupakan sebuah kontruksi yang jauh lebih kecil
dari bendungan yang menyebabkan air menggenang
membentuk kolamtetapi mampu melewati bagian atas bendung. Bendung
mengizinkan air meluap melewati bagian atasnya sehingga aliran air tetap
ada dan dalam debit yang sama bahkan sebelum sungai dibendung.
Bendung bermanfaat untuk mencegah banjir, mengukur debit sungai, dan
memperlambat aliran sungai sehingga menjadikan sungai lebih mudah
dilalui.
Bendung juga dapat didefinisikan sebagai bangunan air yang dibangun
secara melintang sungai, sedemikian rupa agar permukaan air sungai di sekitarnya
naik sampai ketinggian tertentu, sehingga air sungai tadi dapat dialirkan melalui
pintu sadap ke saluran-saluran pembagi kemudian hingga ke lahan-lahan pertanian
(Kartasapoetra, 1991: 37).
Suatu konstruksi sebuah bendung dapat dibuat dari urugan tanah, pasangan
batu kali, dan bronjong atau beton. Sebuah bendung konstruksinya dibuat
melintang sungai dan fungsi utamanya adalah untuk membendung aliran sungai
dan menaikkan level atau tingkat muka air di bagian hulu. Sebelum membangun
sebuah konstruksi bendung, terlebih dahulu ditentukan lokasi atau di bagian sungai
mana bendung tersebut akan dibangun. Ini terkait dengan wilayah atau luas petakpetak sawah yang aliran air irigasinya akan dibantu oleh adanya konstruksi
bendung tersebut. Pemilihan lokasi bendung hendaknya memperhatikan beberapa
hal-hal seperti, wilayah atau topografi daerah yang akan dialiri, topografi lokasi
bendung, keadaan hidrolis aliran sungai, keadaan tanah pondasi, dan lain

sebagainya. Selain hal-hal utama yang telah disebutkan tadi, terdapat pula hal-hal
khusus yang harus tetap diperhatikan sebelum membangun sebuah konstruksi
bendung, misalnya konstruksi bendung harus direncanakan sedemikian rupa agar
seluruh daerah dapat dialiri secara proses gravitasi, tinggi bendung dari dasar
sungai tidak lebih dari tujuh meter, saluran induk tidak melewati trase yang sulit,
letak bangunan pengambilan (intake) harus di letakkan sedemikian rupa sehingga
dapat menjamin kelancaran masuknya air, sebaiknya lokasi bendung itu berada
pada alur sungai yang lurus, keadaan pondasi cukup baik, tidak menimbulkan
genangan yang luas di udik bendung serta tanggul banjir sependek mungkin, dan
pelaksanaan tidak sulit dan biaya pembangunan tidak mahal. Untuk keperluan
perencanaan dan pembangunan suatu konstruksi bendung, diperlukan pula datadata yang nanti akan dipergunakan untuk menentukan dimensi, luasan, dan bagianbagian bendung yang perlu dibangun. Data-data tersebut, misalnya data topografi,
data hidrologi, data morfologi, data geologi, data mekanika tanah, standar
perencanaan (PBI, PKKI, PMI, dll), data lingkungan, dan data ekologi. Selain itu,
diperlukan juga data-data terkait tentang curah hujan di derah tersebut, data debit
banjir, dan data-data lain yang terkait dengan keadaan hidrologis daerah tersebut.
Semua data-data ini dipergunakan untuk perencanaan dan pembangunan sebuah
konstruksi bendung

Bendungan
Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk
menahan lajuair menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Seringkali
bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit
Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam juga memiliki bagian yang disebut pintu
air untuk membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau
berkelanjutan.
Kementerian Pekerjaan Umum Indonesia mendefinisikan bendungan
sebagai "bangunan yang berupa tanah, batu, beton, atau pasangan batu
yang dibangun selain untuk menahan dan menampung air, dapat juga
dibangun untuk menampung limbah tambang atau lumpur.

Bendungan (dam) dan bendung(weir) sebenarnya merupakan struktur


yang berbeda. Bendung (weir) adalah struktur bendungan berkepala rendah
(lowhead dam), yang berfungsi untuk menaikkan muka air, biasanya
terdapat di sungai. Air sungai yang permukaannya dinaikkan akan melimpas
melalui puncak / mercu bendung (overflow). Dapat digunakan sebagai
pengukur kecepatan aliran air di saluran / sungai dan bisa juga sebagai
penggerak pengilingan tradisional di negara-negara Eropa. Di negara dengan
sungai yang cukup besar dan deras alirannya, serangkaian bendung dapat
dioperasikan membentuk suatu sistem transportasi air. Di Indonesia,
bendung dapat digunakan untuk irigasi bila misalnya muka air sungai lebih
rendah dari muka tanah yang akan diairi.

Fungsi Bendungan

Bendungan untuk persediaan air dan irigasi, menampung air dalam


waduk. Air ini kemudian dialirkan ke kota kota atau pertanian dengan
menggunakan pipa atau saluran besar.

Bendungan Hydropower, menggunakan air untuk menggerakkan turbin


untuk membangkitkan listrik. Setelah melewati turbin air kemudian
dilepaskan kembali ke sungai yang terletak di bawah bendungan.

Bendungan pengendali banjir, menampung air selama hujan deras


untuk mengurangi banjir pada hilir sungai.

Bendungan Navigasi, menampung air dan melepaskannya saat air


dalam sungai sedang rendah. Bendungan ini biasanya digunakan untuk

memindahkan kapal kapal yang sedang berlayar yang melewati


bendungan.

Bendungan pembagi aliran air, membagi air ke saluran saluran lain.

Bendungan untuk rekreasi, bendungan dibuat sebagai tempat rekreasi


untuk menikmati keindahan alam

Sebuah bendungan berbeda dari bangunan-bangunan teknik sipil lainnya.


1. Bendungan adalah suatu massa material bangunan dalam jumlah
besar di atas sebuah tempat yang luasnya terbatas, sehingga
karenanya akan terjadi tekanan beban yang sangat besar terhadap
bawah tanah.
2. Dampak destruktif dari air dalam reservoir terhadap pondasi dan
tehadap bendungan itu sendiri, sehingga bisa timbul kebocoran, erosi,
dan bahkan ambruknya struktur bersangkutan.
3. Sebuah bendungan selalu dibangun di sebuah lembah.
Sebuah bendungan yang dibuat dari beton menurut beberapa persyaratan
mengenai massa tanah, karena massa tanah akan memikul hampir semua
tegangan geser yang timbul, dan tidak boleh menunjukkan penurunan
diferensial yang berarti, karena struktur bangunan yang kokoh itu bisa
ambruk.

Perbedaan Bendungan dan Bendung secara


Spesifik

Fungsi bendung ini berbeda dengan fungsi bendungan dimana sebuah


bendungan berfungsi sebagai penangkap air dan menyimpannya di musim
hujan waktu air sungai mengalir dalam jumlah besar dan yang melebihi
kebutuhan. Air yang ditampung di dalam bendungan ini dipergunakan untuk
keperluan irigasi, air minum, industri, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.
Kelebihan dari sebuah bendungan, yaitu dengan memiliki daya tampung
tersebut, sejumlah besar air sungai yang melebihi kebutuhan dapat disimpan
dalam waduk dan baru dilepas mengalir ke dalam sungai lagi di hilirnya
sesuai dengan kebutuhan saja pada waktu yang diperlukan.
Bendung juga dapat didefinisikan sebagai bangunan air yang dibangun
secara melintang sungai, sedemikian rupa agar permukaan air sungai di
sekitarnya naik sampai ketinggian tertentu, sehingga air sungai tadi dapat
dialirkan melalui pintu sadap ke saluran-saluran pembagi kemudian hingga
ke lahan-lahan pertanian
Berdasarkan Bentuk dan Material Konstruksi
Bendung
1. Masonary Weir With Vertical Drops.
Bendung tipe ini terdiri dari sebuah lantai horisontal dan sebuah puncak
ambang dari pasangan batu tembok dengan permukaan air hampir tegak.
Bendung tipe ini cocok untuk tanah dasar lempung keras.

2. Rock Dry Stone Weir.


Bendung tipe ini adalah tipe yang sederhana, tipe ini cocok untuk tanah

dasar berpasir halus seperti tanah alluvial. Bendung tipe ini juga
membutuhkan jumlah batu yang sangat banyak, jadi bendung tipe ini tidak
banyak dipakai.
Bendungan
1. Bendungan besar: bendungan yang tingginya lebih dari 15 meter, diukur
dari bagian terbawah pondasi sampai ke puncak bendungan.
2. Bendungan kecil: bendungan yang tingginya di bawah 15 meter.

Pintu Air
Pintu air (gates) Digunakan untuk mengatur, membuka dan menutup
aliran air di saluran baik yang terbuka maupun tertutup. Bagian yang penting
dari pintu air adalah :
a. Daun pintu (gate leaf) Adalah bagian dari pintu air yang menahan
tekanan air dan dapat digerakkan untuk membuka , mengatur dan menutup
aliran air.
b. Rangka pengatur arah gerakan (guide frame) Adalah alur dari baja atau
besi yang dipasang masuk ke dalam beton yang digunakan untuk menjaga
agar gerakan dari daun pintu sesuai dengan yang direncanakan.
c. Angker (anchorage) Adalah baja atau besi yang ditanam di dalam beton
dan digunakan untuk menahan rangka pengatur arah gerakan agar dapat
memindahkan muatan dari pintu air ke dalam konstruksi beton.
d. Hoist Adalah alat untuk menggerakkan daun pintu air agar dapat dibuka
dan ditutup dengan mudah
Contoh pintu air :
1. Pintu Kembar / Kuku Tarung (Mitre Gate)

2. Pintu Angkat / Kerek (Lift Gate)


3. Pintu Sorong / Geser (Rolling Gate)
4. Pintu Rebah (Falling Gate)

Perbedaan Bendungan dan Pintu Air


Bendungan (dam) adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan
laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan
juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga
Air.
Sedangkan pintu air adalah bagian dari komponen penting sebuah
bendungan.

Jenis-jenis Bendungan
a. Berdasarkan ukuran
Berdasarkan ukurannya bendungan diklasifikasikan menjadi dua jenis
yaitu bendungan minor dengan ketinggian 15 20 m dan bendungan mayor
dengan ketinggian 150 250 m.
b. Berdasarkan tujuan dibangunnya Bendungan
Tujuan dibangun bendungan mencakup penyediaan air untuk
irigasi,meningkatkan navigasi, pembangkit listrik, mencegah banjir dll.
Beberapa bendungan melayani semua tujuan ini tetapi beberapa bendungan
serbaguna melayani lebih dari satu.Berdasarkan tujuan dari pembuatan
bendungan, bendungan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Check Dam, Bendungan kecil yang bersifat sementara atau permanen


yang dibangun melintasi saluran kecil atau drainase. Bendungan ini
berfungsi mengurangi erosi dalam saluran dan menurunkan kecepatan
air pada saat badai. Bendungan dibangun dengan kayu, batu, atau
karung pasir. Bendungan ini biasanya digunakan dalam skala kecil,
saluran terbuka yang mengalirkan 10 hektar (0,040 km2) atau kurang,
dan biasanya tinggi tidak melebihi dari 2 kaki (0,61 m).

Dry Dam, yaitu sebuah bendungan yang dibangun untuk tujuan


pengendalian banjir. Bendungan ini biasanya tidak terdapat gerbang
atau turbin untuk mengalirkan air keluar dari bendungan. Selama
periode yang intensitas hujan nya besar tetapi tidak menyebabkan
banjir, air yang berada dalam bendungan bisa dialirkan ke daerah hilir.

Divertionary Dam, adalah istilah untuk sebuah bendungan yangakan


mengalihkan semua atau sebagian dari aliran sungai dari aliran
aslinya. Bendungan pengalihan umumnya tidak menahan air di dalam
reservoir. Sebaliknya air dialihkan ke saluran saluran lain yang bisa
digunakan untuk irigasi, pembangkit listrik, mengalirkan air ke sungai
yang berbeda atau membuat waduk yang dibendung.

C. Berdasarkan struktur dan bahan yang digunakan


Berdasarkan struktur dan bahan yang digunakan, bendungan
diklasifikasikan sebagai berikut :

Embankment Dam, adalah bendungan yang mengandalkan berat


sendiri bendungan untuk melawan tekanan air. Bendungan ini terbuat
dari berbagai komposisi dari urugan tanah, pasir, tanah liat dan atau
batuan. Meskipun struktur pembentuknya seperti itu, bendungan ini
cukup padat dan kedap air pada bagian inti bendungan.Distribusi
beban pada bendungan ini yaitu air yang menekan dinding bendungan
ditahan oleh berat sendiri bendungan lalu didistribusikan ke dalam
tanah untuk mencegah struktur bendungan terguling. Oleh karena itu,
bendungan ini dibuat lebar pada bagian bawahnya.

Bendungan Gravitasi (Gravity Dam), adalah sebuah struktur besar


yang terbuat dari pasangan batu atau beton dengan tanah dan
batuan.Seperti halnya Embankment Dam, bendungan gravitasi
menggunakan berat sendirinya untuk melawan kekuatan yang
berlawanan dengan bendungan tersebut oleh karena itu, bendungan
ini memerlukan pondasi keras. Bendungan ini rancangannya
sederhana tetapi membutuhkan material yang banyak.Bendungan
gravitasi mendistribusikan beban dengan cara memanfaatkan gaya
gravitasi bumi dan berat sendiri bendungan untuk menahan beban,
lalu ditahan oleh pondasi agar bendungan tidak terguling.

Bendungan yang dilengkapi dengan penopang (Buttress Dam).


Bendungan ini dilengkapi dengan sejumlah penopang pada interval
tertentu di bagian hilir untuk menahan dinding bendungan dan
mencegah bendungan terguling. Tekanan air yang mendorong
bendungan ditahan oleh penopang penopang bendungan lalu beban
didistribusikan ke pondasi.

Bendungan Lengkung (Arch Dam). Bendungan lengkung yaitu


bendungan yang berbentuk melengkung dengan lengkungan
mengarah ke hulu sungai. Distribusi beban pada bendungan lengkung

yaitu, pada dinding bendungan berfungsi mendorong beban ke bagian


tumpuan bendungan lalu mendistribusikannya ke bagian tumpuan dan
pondasi.Bendungan lengkung umumnya terbuat dari beton pratekan,
jadi bendungan ini bisa menghemat volume beton dari pada jenis
bendungan lainnya. Bendungan lengkung adalah tipe bendungan yang
baik untuk daerah yang sempit di daerah pegunungan dengan dinding
batu yang terjal. Bendungan lengkung terdapat dua jenis yaitu
lengkung tunggal dan lengkung ganda, perbedaannya yaitu pada
jumlah tumpuan pada lengkung ganda lebih banyak dari pada
lengkung tunggal.
Adapula jenis-jenis bendungan sebagai berikut :
Bendungan berdasarkan ukurannya.
1. Bendungan besar ( large dam ).
2. Bendungan kecil ( small dam ).

Bendungan berdasarkan tujuasnnya.


1. Bendungan dengan tujuan tunggal ( single purpose dam ).
2. Bendungan dengan banyak tujuan ( multi purpose dam ).
Bendungan berdasarkan penggunaannya.
1. Bendungan untuk membentuk waduk (storage dam ).
2. Bendungan penangkap / pembelok air ( divertion dam ).
3. Bendungan untuk memperlambat jalannya air ( detention dam ).
Bendungan berdasarkan jalannya air.
1. Bendungan untuk dilewati air ( overflow dam ).
2. Bendungan untuk menahan air (non overflow dam ).
Bendungan berdasarkan konstruksinya.
1. Bendungan urugan ( fill type dam ).
2. Bendungan beton ( concrete dam ).
Bendungan berdasarkan fungsinya.

1. Bendungan pengelak pendahuluan ( primary coffer dam ).


2. Bendungan pengelak ( coffer dam ).
3. Bendungan utama ( main dam ).
4. Bendungan ( hight level dam ).
5. Bendungan ditempat rendah ( sadlle dam ).
6. Tanggul.
7. Bendungan limbah industri ( industrial waste dam ).
8. Bendungan pertambangan ( main tailing dam ).
Bendungan menurut the international commossion on large dams
1. Bendungan urugan tanah.
2. Bendungan urugan batu.
3. Bendungan beton berat sendiri.
4. Bendungan beton penyangga.
5. Bendungan beton lengkung.
6. Bendungan lebih dari satu lengkung.
Sumber : http://tukangbata.blogspot.com/2013/01/definisi-bendungan-fungsidan-jenisnya.html
http://yuliantoconstruction.blogspot.com/2010/10/jenis-jenisbendungan.html

Pengertian Aliran Seragam, Tak Seragam, Mantap dan Tak Mantap


Aliran mantap (steady flow) terjadi jika variabel aliran di sebarang titik
pada zat cair tidak berubah

dengan waktu. Yang termasuk variabel

aliran misalnya : kecepatan aliran V, tekanan p, rapat massa ,


tampang aliran A, debit Q, dsb)

Aliran tak mantap (unsteady flow) terjadi jika variabel aliran di


sebarang titik pada zat cair berubah dengan waktu.
Aliran seragam dan tak seragam (uniform and non-uniform flows)
Aliran seragam adalah kondisi dimana komponen aliran tidak berubah
terhadap jarak. Contoh aliran di saluran/sungai pada kondisi tidak ada
pengaruh pembendungan/terjunan, tidak ada penyempitan/pelebaran yang
ekstrim.
Aliran tidak seragam (non-uniform flow) adalah kondisi dimana
komponen aliran berubah terhadap jarak. Contoh aliran di saluran/sungai
pada kondisi ada pengaruh pembendungan/terjunan, ada
penyempitan/pelebaran yang ekstrim.

Debit
Definisi debit adalah besaran yang menunjukkan volume fluida
atau cairan (m3 yang mengalir melalui suatu penampang per satuan
waktu (sekon). Untuk fluida atau cairan tidak kompresibel, debit
dinyatakan sebagai hasil kali antara laju aliran dengan luas
penampang dan dirumuskan :
Q=A.V
Keterangannya adalah
A : Luas Penampang (m2)
V : Laju aliran fluida atau cairan (m/s)
Debit adalah jumlah fluida yang mengalir setiap waktu atau boleh diartikan banyaknya
volume air yang mengalir setiap waktu. Rumus empiris dari debit air ialah:

Q=
t
Dimana,

Q= Debit fluida (m3/s)


= Volume fluida (m3)
t= Waktu (s)

Koefisien Debit dan Rumus-rumus Teoritis yang


Berlaku
Koefisien debit (Cd) : perbandingan antara debit nyata dan debit teoritis.

Cd

debit nyata
Kecepatan nyata luas nyata tampang aliran

debit teor itis


kecepatan teoritis luas lubang

C d Cv C c

Nilai koefisien debit tergantung pada nilai Cc dan Cv yang nilai reratanya adalah 0,62.

[(

) ( )]

2 3

2
V 2
v
Q= Cb 2 g H +

3
2g
2g

3
2

Dimana:
3

= dalam m / det

= koefisien

= Panjang puncak bendungan dalam meter

= Head pada bendungan dalam meter

= kecepatan pendekatan rata-rata dalam m/det

DAMPAK ALIRAN JET


Definisi Aliran Laminer, Transisi dan Turbulen
Aliran laminer adalah aliran fluida yang bergerak dengan kondisi lapisanlapisan yang membentuk garis-garis alir dan tidak berpotongan satu sama
lain. Alirannya relatief mempunyai kecepatan rendah dan fluidanya bergerak
sejajar (laminae) & mempunyai batasan-batasan yang berisi aliran fluida.
Laminar adalah ciri dari arus yang berkecepatan rendah, dan partikel
sedimen dalam zona aliran berpindah dengan menggelinding (rolling)
ataupun terangkat (saltation).
Aliran turbulen adalah aliran fluida yang partikel-partikelnya bergerak
secara acak dan tidak stabil dengan kecepatan berfluktuasi yang saling
interaksi. Akibat dari hal tersebut garis alir antar partikel fluidanya saling
berpotongan.
Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminar ke aliran
turbulen.

Aplikasi DAJ dalam Kehidupan


1. Sprinkler berputar
Sprinkler bekerja dengan cara menyemprotkan air bertekanan lewat suatu lubang
kecil atau nozzle ke udara. Jet air ini selama perjalanannya akan pecah menjadi butiran air
dan jatuh ke tanah atau tanaman. Sprinkler berputar horizontal dan menghasilkan pola
pembasahan berbentuk lingkaran. Jarak dari sprinkler ke lingkaran terluar disebut jarak
lemparan (throw) atau radius pembasahan. Tipikal sprinkler kecil akan membasahi lahan

dengan diameter basah 36 m. Sprinkler berputar disebabkan oleh adanya aliran jet air dan
beban pegas pada lengan ayun (swing arm). Pada waktu sprinkler beroperasi, lengan ayun
bergerak karena jet air dan memukul kepala sprinkler ke satu sisi, kemudian lengan ayun
kembali ke posisi semula karena adanya tegangan pegas. Kecepatan putar dikendalikan
oleh tegangan
2. Salah satu perangkat yang menggunakan prinsip aliran jet adalah karburator. Pada dasarnya
karburator bekerja menggunakan Prinsip Bernoulli: semakin cepat udara bergerak maka
semakin kecil tekanan statis-nya namun makin tinggi tekanan dinamisnya.
Pedal gas pada mobil sebenarnya tidak secara langsung mengendalikan besarnya
aliran bahan bakar yang masuk kedalam ruang bakar. Pedal gas sebenarnya mengendalikan
katup dalam karburator untuk menentukan besarnya aliran udara yang dapat masuk
kedalam ruang bakar. Udara bergerak dalam karburator inilah yang memiliki tekanan untuk
menarik serta bahan bakar masuk kedalam ruang bakar. Karburator pada dasarnya
merupakan pipa terbuka dikedua ujungnya, dalam pipa ini udara bergerak menuju intake
mainfold menuju kedalam mesin/ruang bakar. Pipa ini berbentuk venturi, yaitu dari satu
ujung permukaannya lebar lalu menyempit dibagian tengah kemudian melebar lagi di
ujung satunya. Bentuk ini menyebabkan kecepatan aliran udara meningkat ketika melewati
bagian yang sempit.
Pada tipe venturi tetap, diujung karburator dilengkapi dengan katup udara
berbentuk kupu-kupu yang disebut sebagai throttle valve (katup gas), yaitu semacam
cakram yang dapat berputar untuk menutup dan membuka pergerakan aliran udara
sehingga dapat mengatur banyaknya campuran udara/bahan bakar yang masuk dalam
ruang bakar. Banyaknya campuran udara/bahan bakar inilah yang menentukan besar tenaga
dan/atau kecepatan gerak mesin. Pedal gas, atau pada sepeda motor, grip gas dihubungkan
langsung dengan katup ini melalui kabel. Namun pada tipe venturi bergerak, keberadaan
katup ini tidak ditemukan karena yang mengatur besarnya aliran udara/bahan bakar adalah
ukuran venturi itu sendiri yang dapat berubah-ubah. Pedal atau grip gas dihubungkan
dengan piston yang mengatur celah sempit dalam venture Bahan bakar disemburkan
kepada aliran udara melalui saluran-saluran kecil yang terdapat dalam ruang sempit dalam
venturi. Tekanan rendah dari udara yang bergerak dalam venturi menarik bahan bakar dari

mangkuk karburator sehingga bahan bakar ini tersembur dan ikut aliran udara. Saluransaluran ini disebut jet.

Pengertian Nozzle dan Kegunaanya


Nozzle adalah alat mekanis yang dirancang untuk mengontrol arah atau
karakteristik aliran fluida saat keluar (atau masuk) suatu ruang tertutup atau
pipa melalui suatu lubang.nosel A sering merupakan pipa atau tabung yang
bervariasi luas penampang, dan dapat digunakan untuk mengarahkan atau
memodifikasi aliran cairan (cairan atau gas).
Kegunaan Nozzle, Nozzle sering digunakan untuk mengontrol laju aliran,
kecepatan, arah, massa, bentuk, dan / atau tekanan dari aliran yang muncul
dari mereka.

Hubungan Diameter nozzle dan Kecepatan Aliran


1. Semakin dekat jarak nozel dengan pipa hisap, semakin banyak debit
yang di keluarkan (Spray).
2. Diameter nozel yang lebih kecil dapat mengeluarkan spray yang banyak
(debit) dibanding dengan nozel berdiameter lebih besar.
3. Tekanan udara yang besar menghasilkan debit yang besar pula.

Aliran Super Kritis

Aliran superkritis,aliran yang ditandai dengan kecepatan tinggi. Jika


bilangan Froude lebih besar dari 1 (Fr>1). Untuk aliran superkritis kedalaman
relatife lebih kecil dan kecepatan relative tinggi (segala riak yang
ditimbulkan dari suatu gangguan adalah mengikuti arah arus). Kecepatan air
> kecepatan gelombanghulu aliran tidak dipengaruhi pengendali hilir.

KALIBRASI TEKANAN BEBAN MATI

Pengertian kalibrasi
Menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of International
Metrology (VIM) adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan
antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran,
atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah
diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu.
(Rouessac 2007) Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan
suatu standar yang terhubung dengan standar nasional maupun
internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.
(Pyzdek 2003) Prinsip kalibrasi alat ukur volume dilakukan dengan
mengukur bobot suatu volume air destilata yang dikeluarkan oleh alat ukur
volume. Bobot ini kemudian dibandingkan dengan bobot jenis air pada suhu
pengukuran volume tersebut dilakukan, sehingga dapat ditentukan nilai
ketepatannya.

(Patnaik 2004) Kalibrasi alat ukur volume dilakukan untuk


menyesuaikan keluaran atau indikasi dari suatu perangkat pengukuran
volume agar sesuai dengan besaran dari standar yang digunakan dalam
akurasi tertentu.
Nilai yang sudah diketahui ini biasanya merujuk ke suatu nilai dari
kalibrator atau standar, yang tentunya harus memiliki akurasi yang lebih
tinggi daripada alat ukur yang di tes (biasa disebut unit under test atau
UUT). Ini sesuai dengan salah satu tujuan kalibrasi adalah untuk mencapai
ketertelusuran pengukuran atau menjaga agar traceability link tidak putus,
selain itu untuk menentukan tingkat kepercayaan yang di evaluasi dengan
seksama dengan analisa ketidakpastian.
Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur
sesuai dengan rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan
membandingkan suatu standar yang terhubung dengan standar nasional
maupun internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi. Sistem
manajemen kualitas memerlukan sistem pengukuran yang efektif, termasuk
di dalamnya kalibrasi formal, periodik dan terdokumentasi, untuk semua
perangkat pengukuran. ISO 9000 dan ISO 17025 memerlukan sistem
kalibrasi yang efektif.

Kalibrasi diperlukan untuk:


* Perangkat baru
* Suatu perangkat setiap waktu tertentu
* Suatu perangkat setiap waktu penggunaan tertentu (jam operasi)
* Ketika suatu perangkat mengalami tumbukan atau getaran yang
berpotensi mengubah kalibrasi
* Ketika hasil observasi dipertanyakan

Kalibrasi, pada umumnya, merupakan proses untuk menyesuaikan


keluaran atau indikasi dari suatu perangkat pengukuran agar sesuai dengan
besaran dari standar yang digunakan dalam
akurasi tertentu.
Contohnya, termometer dapat dikalibrasi sehingga kesalahan indikasi
ataukoreksi dapat ditentukan dan disesuaikan (melalui konstanta kalibrasi),
sehingga thermometertersebut menunjukan temperatur yang sebenarnya
dalam celcius pada titik-titik tertentu di skala.
Di beberapa negara, termasuk Indonesia, terdapat direktorat metrologi
yang memiliki standarpengukuran (dalam SI dan satuan-satuan turunannya)
yang akan digunakan sebagai acuan bagiperangkat yang dikalibrasi.
Direktorat metrologi juga mendukung infrastuktur metrologi di suatunegara
(dan, seringkali, negara lain) dengan membangun rantai pengukuran dari
standar tingkattinggi/internasional dengan perangkat yang digunakan. Hasil
kalibrasi harus disertai pernyataantraceable uncertainity untuk
menentukan tingkat kepercayaan yang di evaluasi dengan seksama dengan
analisa ketidakpastian

Dengan kata lain:


Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional
nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan
terhadap standar ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar
nasional maupun internasional untuk satuan ukuran dan/atau internasional
dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.

Macam-macam Kalibrasi

1.

Kalibrasi besaran dimensi dengan kemampuan ukur sampai resolusi


0,00001 mm untuk alat ukur panjang seperti gauge block, caliper,
mikrometer, ring gauge dan sebagainya.

2.

Kalibrasi besaran massa untuk alat ukur massa sampai kelas E2 seperti
timbangan, anak timbangan, dan sebagainya.

3.

kalibrasi besaran gaya untuk alat ukur gaya sampai kapasitas 1000 kN
seperti proving ring, compression machine, torque meter, dan sebagainya.

4.

Kalibrasi besaran tekanan untuk alat ukur tekanan sampai kapasitas


1200 bar seperti pressure gauge, dead weight tester, digital manometer,
pressure indicator, dan sebagainya.

5.

Kalibrasi besaran temperatur/suhu untuk alat ukur suhu dari (-)2000C


sampai 1700oC seperti oven, termometer, termocouple, cold storage,
furnace, dan sebagainya.

6.

Kalibrasi besaran listrik untuk alat-alat ukur seperti voltmeter,


amperemeter, ohmmeter, powermeter, capacitance meter, oscilloscope, dan
sebagainya.

7.

Kalibrasi besaran volume dan aliran untuk alat ukur volume seperti
peralatan gelas laboratorium, micro syringe, flow meter cairan, dan
sebagainya.

8.

Kalibrasi instrumentasi laboratorium seperti gas detector, pH meter,


conductivity meter, turbidity meter, spectrophotometer UV-Vis, AAS, GC, ICP,
dan sebagainya.

9.

Kalibrasi peralatan rumah sakit seperti ECG, tensimeter, blood warmer,


incubator, defibrator, suction, ventilator, tread mill, dan sebagainya.

10.

Kalibrasi atas alat ukur volumetrik yang terdiri dari:


a. Kalibrasi atas peralatan alat ukur dinamis (meter prover dan flow meter);
b. Kalibrasi alat ukur statis (tangki timbun).

Alat Ukur Bourdon


Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan fluida dalam pipa
Biasa digunakan pada industri-industri kimia/teknik pendingin
Satuan yang biasa digunakan pada alat Kpa, Bar dan Psi Konversi
satuan tekanan :
1 kg/cm2 = 0.980 bar
1 kg/cm2 = 14.221 psi
1 bar = 105 Pa
Cara Kerja Bourdon Tube :
Bourdon Tube ini terbuat dari Pipa pendek lengkung yang mana salah satu
ujungnya tertutup. Saat bourdon tube diberikan tekanan, maka ia akan
menegang.
Perubahan yang dihasilkannya akan sebanding dengan besarnya tekanan
yang diberikan. Hal ini dapat dilihat dari indikator dial yang tertera pada
alat Bourdon Tube.
Perubahan tekanan yang dideteksi oleh Bourdon tube akan menyebabkan
pipa bergerak
Kemudian gerakan pipa tersebut ditransmisikan untuk menggerakkan
jarum meter

Pengukuran Tekanan
Tekanan (p) adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per
satuan luas (A).

Satuan tekanan sering digunakan untuk mengukur kekuatan dari


suatu cairan atau gas.
Satuan tekanan dapat dihubungkan dengan satuan volume (isi) dan suhu.
Semakin tinggi tekanan di dalam suatu tempat dengan isi yang sama, maka
suhu akan semakin tinggi. Hal ini dapat digunakan untuk menjelaskan
mengapa suhu di pegunungan lebih rendah dari pada di dataran rendah,
karena di dataran rendah tekanan lebih tinggi.
Akan tetapi pernyataan ini tidak selamanya benar atau terkecuali untuk uap
air, uap air jika tekanan ditingkatkan maka akan terjadi perubahan dari gas
kembali menjadi cair. (dikutip dari wikipedia : kondensasi). Rumus dari
tekanan dapat juga digunakan untuk menerangkan mengapa pisau yang
diasah dan permukaannya menipis menjadi tajam. Semakin kecil luas
permukaan, dengan gaya yang sama akan dapatkan tekanan yang lebih
tinggi.
Tekanan udara dapat diukur dengan menggunakan barometer.
Saat ini atau sebelumnya unit tekanan rakyat adalah sebagai berikut:

atmosfer (atm)

manometric unit:

sentimeter, inci, dan milimeter merkuri (torr)

Templat:Jangkar Tinggi kolom air yang setara, termasuk milimeter (mm


H2O), sentimeter (cm H2O), meter, inci, dan kaki dari air

adat unit:

tidur, ton-force (pendek), ton-force (lama), pound-force, ons-force,


dan poundal inci per persegi

ton-force (pendek), dan ton-force (lama) per inci persegi

non-SI unit metrik:

bar, decibar, milibar

kilogram-force, atau kilopond, per sentimeter persegi (tekanan


atmosfer)

gram-force dan ton-force (ton-force metrik) per sentimeter


persegi

Barye (dyne per sentimeter persegi)

kilogram-force dan ton-gaya per meter persegi

sthene per meter persegi (pieze)

Alat Ukur Tekanan


Macam-macam alat ukur tekanan ini adalah :
1. Barometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan atmosfir. Alat ukur ini
memiliki satuan mb. Barometer ada dua jenis yaitu barometer raksa dan barometer aneroid,
kedua jenis barometer ini memiliki fungsi yang sama yaitu untuk mengukur tekanan udara.
Barometer baik raksa maupun aneroid dipengaruhi oleh ketinggian, karena semakin tinggi

keadaan saat pengukuran maka semakin kecil tekanan udara sehingga perlu kalibrasi. Prinsip
inilah yang digunakan pada barometer yang akan langsung terbaca pada perbedaan ketinggan air
raksa pada barometer tersebut untuk menentukan tekanan udara.
1.
2.

Manometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan cairan (yaitu cairan
dan gas).

(http://www.chem-is-try.org/wp-content/uploads/2009/05/gb44444.jpg)
3.

Bourdon tube adalah metal berongga indikator tekanan yang berbentuk "C" yang berada
didalam pressure gauge yang akan lurus jika mendapat tekanan. Para pengukur tekanan
Bourdon menggunakan prinsip bahwa tabung pipih cenderung berubah diluruskan atau
lebih besar penampang melingkar ketika bertekanan. (Wikipedia)

(http://www.inventionware.com/images/bourdon-pressure-gauge.jpg)
4. Bellows Gage adalah sebuah perangkat untuk mengukur tekanan yang rendah (bellows),
dengan pelat ujung yang melekat pada sebuah pegas, menyebabkan gerakan terukur dari
piring.

(http://firecontrolman.tpub.com/14104/img/14104_234_1.jpg)

Pemilihan alat ukur dalam pengukuran pressure, penekanan lebih sedikit


pada karakteristik fluida dan lebih banyak pada pertimbangan akurasi, range
pengukuran dan pemilihan material.

Prinsip Kerja Bourdon

Bourdon Tube ini terbuat dari Pipa pendek lengkung yang mana salah satu
ujungnya tertutup. Saat bourdon tube diberikan tekanan, maka ia akan
menegang.

Perubahan yang dihasilkannya akan sebanding dengan besarnya tekanan


yang diberikan. Hal ini dapat dilihat dari indikator dial yang tertera pada alat
Bourdon Tube.
Perubahan tekanan yang dideteksi oleh Bourdon tube akan menyebabkan
pipa bergerak
Kemudian gerakan pipa tersebut ditransmisikan untuk menggerakkan jarum
meter
Bourdon Tube
Merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tekanan fluida
dalam pipa
Biasa digunakan pada industri-industri kimia/teknik
pendingin
Satuan yang biasa digunakan pada alat Kpa, Bar dan Psi
Konversi satuan tekanan
1 kg/cm2 = 0.980 bar
1 kg/cm2 = 14.221 psi
1 bar = 105 Pa
Gerakan pada Bourdon tube disebabkan
karena adanya tekanan yang disebabkan
oleh gaya ( dinamika)

Bagian-bagian bourdon tube

Cara Kerja Bourdon Tube :


1. Bourdon Tube ini terbuat dari Pipa pendek lengkung
yang mana salah satu ujungnya tertutup. Saat bourdon
tube diberikan tekanan, maka ia akan menegang.
2. Perubahan yang dihasilkannya akan sebanding dengan
besarnya tekanan yang diberikan. Hal ini dapat dilihat
dari indikator dial yang tertera pada alat Bourdon
Tube.
3. Perubahan tekanan yang dideteksi oleh Bourdon tube
akan menyebabkan pipa bergerak

4. Kemudian gerakan pipa tersebut ditransmisikan


untuk menggerakkan jarum meter
Tipe-tipe Bourdon Tube :

Tipe C

Tipe Helix

Tipe Spiral

Aplikasi Kalibrasi Tekanan Beban Mati


Aplikasi keterbatasan, proses perubahan tekanan menyebabkan masalah dengan
peningkatan dalam ukuran komponen.

Musim semi dan Bellows


Sebuah Bellows merupakan unsur yang diperluas dari serangkaian lipatan yang
memungkinkan ekspansi. Salah satu ujung Bellows adalah tetap dan bergerak
lainnya dalam menanggapi tekanan yang diterapkan. Sebuah pegas digunakan
untuk melawan gaya yang diterapkan dan berhubungan yang menghubungkan
ujung Bellows kesebuah penunjuk untuk indikasi.

Aplikasi khas
Tekanan proses terhubung ke sensor dan diterapkan secara langsung ke Bellow
dengan meningkatkan tekanan Bellow menggunakan gaya pada musim semi
utama. Ketika gaya ambang musim semi utama diatasi gerakan tersebut akan
dipindahkan ke blok kontak yang akan menyebabkan kontak untuk menjalankan.

Pendingin Aplikasi
Kontrol netrigerasi dibangun dengan denyut peredam tambahan untuk menyaring
palsakons parah yang dihasilkan oleh kompresor reciprocating pendinginan.
Keuntungan :
Konstruksi sederhana
Mudah dipelihara
Kerugian :

Sensitive terhadap variasi suhu

Rumus-rumus Kalibrasi Tekanan Beban Mati


P=

F
A

Dimana :
2
P= Tekanan (N/ m )

F= Gaya(N)
2
A= luas penampang( m

F= . h

Dimana :
= berat jenis
h=kedalaman (m)

Pabs= Pbar + Prelatif


Pabs= Tekanan absolut / mutlak
Pbar= Tekanan pada barometer / tekanan terukur
Prelatif= Tekanan atmosfer

Hukum Bernoulli: Jumlah energy pada suatu titik di dalam suatu aliran tertutup sama
besarnya dengan jumlah energy di titik lain pada jalur aliran yang sama
1
1
P1+ . g . h1+ . v 21=P 2+ . g . h2 + . v 22
2
2

Anda mungkin juga menyukai