Anda di halaman 1dari 1

http://smec-group.com/news.php?item.

33
Page 1/1

Mitoskah Membaca Sambil Tidur dapat Menyebabkan Mata Rabun?

Oleh Dr. Laksono B. Sasmito, SpM

admin123, 17 September 2013

Banyak sekali nasihat perihal kesehatan yang kita ketahui dan berasal dari orangtua, teman, atau orang lain di sekitar kita. Namun
informasi yang datang dari mulut ke mulut tentu saja tidak bisa langsung kita percaya seratus persen. Sudah saatnya kita bisa
membedakan mana yang mitos dan mana yang fakta atau sesuai kebenaran.

Pada waktu kita masih kecil dan juga masih banyak diyakini sampai saat ini ada yg melarang kita melakukan aktifitas membaca
dengan posisi tidur atau terlentang. Mitos ini sebenarnya tidak benar tetapi juga tidak seratus persen salah. Seseorang yang sudah
punya kecenderungan rabun jauh, misalnya dalam keluarga hampir semua menderita rabun jauh meskipun tidak pernah membaca
sambil tiduran, tetap saja berpotensi menderita rabun jauh.

Yang menjadi masalah dalam aktivitas ini adalah apabila jarak baca terlalu dekat. Seperti diketahui membaca sambil tidur biasanya
membuat jarak buku dengan mata makin lama makin dekat sehingga mata dipaksa untuk terus fokus dalam jarak yang tidak ideal.
Ketika jarak antara mata dan buku bacaan semakin dekat, secara tidak langsung, mata akan dipaksa untuk bekerja lebih keras
melihat tulisan yang ada di buku.
Padahal saat membaca buku kita memerlukan untuk berkonsentrasi dan mengerti apa yang kita baca. Dengan bekerjanya mata
berlebihan akan membuat kita merasa lelah. Oleh karena itu, membaca sambil tiduran atau rebahan sangatlah tidak dianjurkan.
Yang paling baik serta dianjurkan adalah membaca dengan posisi duduk, akan tetapi membaca sambil duduk atau berdiri sekalipun
kalau jaraknya tidak ideal akan membuat mata cepat lelah sehingga dalam jangka panjang bisa menyebabkan gangguan rabun jauh.
Yang pasti, gaya membaca seperti ini bisa membuat mata cepat lelah. Yang paling ideal adalah memposisikan bahan bacaan pada
sudut 60 derajat ke arah bawah dan berjarak sekitar 30 - 33 cm dari wajah. Jika ingin membaca sambil tiduran, pilih posisi rebah,
usahakan tubuh setengah duduk (bersandar pada bantal) dan kepala tegak. Meski demikian ada hal lain yang juga harus
diperhatikan, saat kita membaca, yaitu ketersediaan cahaya cukup terang dan bersahabat dengan mata.
Pada saat membaca sambil tiduran atau rebahan, biasanya cahaya akan terlindung oleh buku yang kita baca. Karena, kebanyakan
posisi lampu berada di atas. Peran cahaya di sini sangatlah penting membantu mata mengenali objek atau huruf yang kita baca. Pada
posisi membaca sambil duduk, lampu yang menerangi biasanya datang dari atas, sehingga posisi membaca demikian ini dinilai paling
baik.
Namun, tidak ada salahnya mengingatkan anak-anak, atau siapa pun, untuk tidak membaca sambil tiduran, apalagi kalau penerangan
lampu tidak cukup. Semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai