BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Strategi
Menurut Luis dan Biromo (2007:52), strategi adalah serangkaian akivitas yang
Retrenchment strategy
Strategi yang yang diterapkan untuk memperkecil atau mengurangi usaha
yang dilakukan perusahaan
Strategi diferensiasi
Strategi fokus
Strategi pada tingkat ini dirumuskan dan ditetapkan oleh para manajer yang
diserahi tugas tanggung jawab oleh manajemen puncak untuk mengelola
bisnis bersangkutan.
10
berhubungan. Tujuan strategi ini untuk menambah produk baru yang tidak saling
berhubungan untuk pasar yang berbeda.
c. Horizontal Diversification Strategy
Strategi ini dilakukan dengan menambahkan produk dan jasa yang baru,
tetapi tidak saling berhubungan untuk ditawarkan kepada konsumen yang ada
sekarang.
4. Strategi Bertahan (Defensif Strategy)
a. Joint Venture Strategy
Strategi dimana terjadi saat atau lebih perusahaan membentuk suatu
perusahaan temporer atau konsorsium untuk tujuan kapitalisasi modal.
b. Retrenchment Strategy
Strategi ini dapat dilaksanakan melalui reduksi biaya dan asset perusahaan.
Retrenchment disebut juga turnaround yang dirancang agar perusahaan mampu
bertahan pada pasar persaingannya.
c. Divestiture Strategy
Strategi ini merupakan strategi menjual satu devisi atau bagian dari
perusahaan. Strategi ini sering digunakan dalam rangka penambahan modal dari
suatu rencana investasi atau untuk menindaklanjuti strategi akuisisi yang telah
diputuskan untuk proses selanjutnya. Strategi ini dapat dilaksanakan melalui
reduksi biaya dan asset perusahaan. Retrenchment disebut juga turnaround yang
dirancang agar perusahaan mampu bertahan pada pasar persaingannya.
d. Liqudation Strategy
Strategi ini merupakan strategi menjual seluruh asset perusahaan yang dapat
dihitung nilainya. Strategi ini bertujuan untuk menghentikan operasi perusahaan
atau menutup perusahaan daripada meneruskan akan tetapi rugi.
11
e. Combination
Ini merupakan gabungan dari dua strategi yang total nilainya tidak jauh
berbeda. Strategi ini memungkinkan untuk diterapkan jika sumber daya dan
kondisi perusahaan mampu menerapkan kedua strategi kombinasi ini.
2.2
Manajemen Strategis
Menurut Robbin dan Coulter (2007:218) manajemen strategis adalah
12
membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa yang ingin dicapai, dan bagaimana
seharusnya mencapai hasil yang bernilai.
Dengan demikian, manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai
pengimplementasian keputusan lintas fungsional dalam sebuah organisasi dan
dievaluasi lewat tindakan manajerial untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen strategis dapat berfungsi sebagai sarana mengkomunikasikan
tujuan perusahaan dan jalan yang hendak ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut
kepada pemilik, eksekutif, karyawan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Oleh
karena itu, berbagai pihak yang memiliki kepentingan langsung dapat lebih
memahami peluang dan tantangan bisnis yang dihadapi. Mereka akan memiliki
kepekaan yang cukup terhadap lingkungan bisnis dan di saat yang sama memiliki
kesiapan yang cukup jika sekiranya perusahaan memutuskan untuk melakukan
perubahan internal (Suwarsono, 2008:26)
2.2.1 Tahap-Tahap Manajemen Strategis
Proses manajemen strategis terdiri atas tiga tahap, yaitu (David, 2011):
1. perumusan strategi
2. penerapan strategi
3. penilaian strategi
2.2.1.1 Perumusan strategi
Perumusan strategi mencakup
-
13
Isu isu dalam perumusan strategi mencakup penentuan bisnis apa yanng akan
dimasuki, bisnis apa yang akan dijalankan, bagaimana mengalokasi sumber daya,
perlukah dilakuakn ekspansi atau diversifikasi operasi, apakah perusahaan perlu
terjun ke pasar internasioanal, pertimbangan melakukan merger atau penggabungan
usaha, bagaimana mengatasi hal yang merugikan. Tidak ada organisasi yang
memiliki sumber daya yang tidak terbatas, maka para penyusun strategi harus
memutuskan strategi alternatif mana yang paling menguntungkan.
2.2.1.2 Penerapan Strategi
Penerapan strategi disebut sebagai tahap aksi dari manajemen strategik.
Penerapan strategi mengharuskan perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan,
membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya,
sehingga strategi yang telah dirumuskan dapat dijalankan.
Hal penting lainnya yang terkait dengan pelaksanaan strategi (startegy
implementation) yaitu mengembangan budaya yang mendukung pelaksanaan
strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif, mengarahkan usaha
pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memberdayakan sistem
informasi, dan menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja orgnisasi.
2.2.1.3 Penilaian Strategi
Penilaian strategi adalah tahap terakhir dalam manajemen strategik. Evaluasi
strategi merupakan alat utama untuk mendapatkan informasi mengenai kapan strategi
tidak dapat berjalan seperti yang diharapkan.
Tiga aktivitas penilaian strategi yang mendasar adalah:
1) peninjauan ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan
bagi strategi saat ini
14
2) pengukuran kinerja
3) pengambilan langkah korektif.
2.2.2 Model Manajemen Strategis Komperhensif
dan
pengembangannya.
melibatkan
sebanyak
mungkin
manajer
dalam
15
Misi adalah penjabaran secara tertulis mengenai visi agar visi menjadi
mudah dimengerti atau jelas bagi seluruh staf perusahaan. pernyataan misi
menjelaskan ingin menjadi apa organisasi tersebut dan siapa saja yang akan
dilayaninya.
Komponen-komponen Pernyataan Misi:
1) Konsumen : menjelaskan siapa konsumen kita
2) Produk atau jasa : menjelaskan produk atau jasa yang dihasilkan dan
dijual
3) Pasar : menjelaskan secara geografis tentang daerah bersaing perusahaan
4) Teknologi : menjelaskan mengenai teknologi yang digunakan
5) Fokus pada lingkungan hidup, pertumbuhan, dan profitabilitas :
menjelaskan mengenai komitmen perusahaan terhadap pertumbuhan dan
kondisi keuangan perusahaan
6) Filosofi : menjelaskan tentang keyakinan, nilai, aspirasi, dan prioritas etis
dasar perusahaan
7) Konsep diri : menjelaskan kompetensi khusus atau keunggulan kompetitif
utama perusahaan
8) Fokus pada citra publik : menjelaskan bagaimana respon perusahaan
terhadap masalah-masalah sosial, komunitas, dan lingkungan hidup
9) Fokus pada karyawan : menjelaskan apakah perusahaan memandang
karyawan sebagai aset yang berharga.
2. Analisa eksternal
Untuk melakukan audit eksternal harus melibatkan sebanyak mungkin
manajer dan karyawan. Perusahaan harus terlebih dahulu mengumpulkan
intelejen kompetitif serta informasi mengenai ekonomi, sosial, budaya,
16
17
teknologi
dapat
menciptakan
pasar
baru,
menghasilkan
pengembangan produk baru yang lebih baik, dapat mengubah posisi biaya
kompetitif relatif dalam sebuah industri dan bisa mengurangiatau meniadakan
hambatan biaya antarbisnis.
5) Kekuatan kompetitif
Mengumpulkan dan mengevaluasi informasi mengenai pesaing penting
bagi perumusan strategi yang berhasil. Mengidentifikasi pesaing tidaklah
mudah karena banyak perusahaan memiliki divisi yang bersaing di industri
yang berbeda.
3. Analisa internal
Audit internal merupakan upaya dan evaluasi kekuatan serta kelemahan
suatu perusahaan dalam area fungsional bisnis, termasuk manajemen,
pemasaran,
keuangan/akuntansi,
produksi/operasi,
penelitian
dan
18
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah proses pembagian tugas, pengalokasian sumber
daya serta pengaturan aktivitas yang terkoordinasi pada setiap individu
atau kelompok dalam sebuah organisasi. Semua individu dalam organisasi
terlibat dalam suatu kerjasama yang terintegrasi dengan baik untuk
melakukan setiap tugas dan fungsinya masing-masing.
3. Penyusunan Staf (Staffing)
19
pengukuran
kinerja,
mebandingkan
antara
hasil
yang
20
d) penetapan harga,
e) distribusi riset pemasaran,
f) analisis peluang
3) Keungangan/akuntansi
Analisis rasio keuangan merupakan metode yang paling luas digunakan untuk
menentukan kekuatan dan kelemahan organisasi dalam area investasi,
pembiayaan, dan dividen. Rasio keuangan dapat menandakan kekuatan dan
kelemahan di dalam aktivitas manajemen, pemasaran, produksi, penelitian
dan pengembangan, maupun sistem informasi manajemen.
Menurut James Van Horne yang dikutip dalam buku manajemen strategis
(David, 2011), fungsi keuangan/akuntansi terdiri atas tiga keputusan, yaitu:
-
Keputusan investasi
Keputusan investasi merupakan alokasi dan realokasi modal
dan sumber daya untuk berbagai proyek, produk, aset, dan
divisi dalam organisasi.
Keputusan pembiayaan
Keputusan pembiayaan menjadi penentu struktur modal
terbaik untuk perusahaan dan meliputi usaha mengamati
berbagai metode yang dapat digunakan perusakaan untuk
mendapatkan modal.
Keputusan dividen
Keputusan dividen menentukan jumlah dana yang ditahan
perusahaan dibandingkan dengan jumlah yang dibayarkan
pada pemegang saham. Presentasi laba yang dibayarkan pada
para pemegang saham, stabilitas dividen, serta pembelian atau
21
pencapaian
tujuan
perusahaan
merupakan
suatu
proses
22
23
24
merespon
kuat
terhadap
peluang
dan
ancaman
yang
profil
persaingan
(Competitive
Profile
Matriks
CPM)
25
TOWS
Kekuatan (S)
Kelemahan (W)
Peluang (O)
Strategi SO
Strategi WO
Ancaman (T)
Strategi ST
Strategi WT
26
27
7.
2,0
1,0
4,0
I
II
III
IV
VI
VII
VIII
IX
Tinggi
3,0 4,0
3,0
Menengah
2,0 2,99
2,0
Rendah
1,0 1,99
1,0
Gambar 2.3 Matriks IE
Sumber: David, 2011
28
Matriks IE didasari pada dua dimensi kunci, yaitu total rata-rata tertimbang
IFE pada sumbu x dan total rata-rata tertimbang EFE pada sumbu y. Pada sumbu x
dari matriks IE menggambarkan posisi internal dimana total rata-rata tertimbang dari
1,0 hingga 1,99 dianggap rendah;nilai dari 2,0 hingga 2,99 adalah menengah; dan
nilai dari 3,0 hingga 4,0 adalah tinggi. Sedangkan pada sumbu y dari matriks IE
menggambarkan posisi eksternal dimana dimana total rata-rata tertimbang dari 1,0
hingga 1,99 dianggap rendah; nilai dari 2,0 hingga 2,99 adalah menengah; dan nilai
dari 3,0 hingga 4,0 adalah tinggi. Berikut ini merupakan ilustrasi mengenai matriks
IE
Matriks IE dapat dibagi menjadi tiga daerah utama yang memiliki implikasi
strategi berbeda. Pertama, rekomendasi untuk divisi yang masuk dalam sel I, II, atau
IV dapat digambarkan sebagai kondisi Growth and Build . Strategi yang sesuai
untuk posisi tersebut adalah strategi intensif atau strategi integratif. Kedua, divisi
yang masuk dalam sel III,V, atau VII berada dalam posisi hold and maintain.
Strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk adalah dua strategi yang umum
dipakai untuk divisi tipe ini. Ketiga, rekomendasi yang umum diberikan untuk divisi
yang masuk dalam sel VI, VIII, atau IX adalah dalam posisi harvest or divest.
Strategi yang sering dipakai untuk tipe ini adalah strategi divestasi, strategi
diversifikasi konglomerat,dan strategi likuidasi.
Matriks Grand Strategy
Matriks grand strategy atau matriks strategy besar didasarkan pada dua
dimensi evaluatif, yaitu posisi kompetitif dan pertumbuhan pasar (industri). Industri
yang mengalami pertumbuhan penjualan tahunan melebihi 5% dapat dianggap
memiliki pertumbuhan yang cepat. Strategi yang tepat untuk dipertimbangkan
organisasi ditampilkan dalam urutan daya tarik pada setiap kuadran mtariks tersebut.
29
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kuadran II
Pengembangan
Pasar
Penetrasi Pasar
Pengembangan
produk
Integrasi
horizontal
Divestasi
Likuidasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Posisi
Kompetitif
Yang
Lemah
7.
Kuadran III
1. Penciutan
2. Diversifikasi
terkait
3. Diversifikasi tak
terkait
4. Divestasi
5. Likuidasi
1.
2.
3.
Kuadran I
Pengembangan
Pasar
Penetrasi Pasar
Pengembangan
produk
Integrasi ke
depan
Integrasi ke
belakang
Integrasi
horizontal
Diversifikasi
terkait
Kuadran IV
Diversifikasi
terkait
Diversifikasi tak
terkait
Usaha patungan
(joint venture)
Posisisi
Kompetitif
Yang Kuat
30
mengapa pendekatan perusahaan saat ini tidak efektif dan bagaimana perusahaan
dapat memperbaiki daya saingnya. Perusahaan-perusahaan ini dapat melakukan
strategi pengembangan pasar, penetrasi pasar, pengembangan produk, integrasi ke
depan, penciutan, dan likuidasi. Perusahaan yang hanya berkonsentrasi pada satiu
produk saja dapat menggunakan strategi diversifikasi terkait karena strategi ini dapat
mengurangi resiko yang berhubungan dengan product line yang sempit.
Perusahaan-perusahaan pada kuadran III bersaing di industri yang
pertumbuhannya lambat serta memiliki posisi kompetitif yang lemah. Perushaanperusahaan tersebut harus segera membuat perubahan drastis untuk menghindari
penurunan yang lebih jauh dan kemungkinan likuidasi.
Yang terakhir, perusahaan yang terletak di kuadran IV memiliki posisi
kompetitif yang kuat namun pertumbuhan industrinya lambat.
Tahap keputusan
Mattriks QSPM
Matriks
QSPM
merupakan
alat
analisis
yang
digunakan
dalam
tahapkeputusan. QSPM menggunakan masukan dari matriks IFE dan EFE padatahap
input, serta matriks IE dan SWOT pada tahap pencocokan untuk memutuskan
strategi mana yang terbaik. Strategi yang dihasilkan diharapkandapat menjadi
pertimbangan bagi pihak manajemen perusahaan dalam penetapan kebijakan strategi
untuk pengembangan usaha. Setelah berhasil mengembangkan sejumlah strategi
alternatif, perusahaan harus mampu mengevaluasi dan kemudian memilih strategi
terbaik yang paling cocok dengan kondisi internal dan eksternal perusahaan dengan
menggunakan QSPM. Ada enam langkah yang perlu harus diikuti untuk membuat
matriks QSPM, yaitu:
31
Bobot
Variabel Kekuatan
Variabel Kelemahan
Variabel Peluang
Variabel Ancaman
Total
Gambar 2.5 Matriks QSPM
Strategi 1
Strategi 2
Stratetegi 3
AS
AS
AS
TAS
TAS
TAS
32
Tujuan tahunan
Pembuatan kebijakan
Pengurangan karyawan
33
b. Pemosisian produk
Pemosisian produk dilakuan untuk dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen secara tepat melalui produk atau jasa yang sesuai.
Langkah-penting dalam pemosisian produk adalah sebagai berikut.
1) Memili kriteria penting secara efektif membedakan produk atau jasa
dalam industri.
2) Mempersiapkan diagram peta pemosisian produk dua dimensional
dengan kriteria yang spesifik di tiap-tiap sumbunya
3) Memplot produk atau jasa pesaing utama untuk menghasilkan matriks
empat kuadran
4) Mengidentifikasi area di peta pemosisian di mana produk atau jasa
perusahaan dapat menjadi paling kompetitif di pasar target tetentu
5) Mengembangkan sebuah rencana pemasaran untuk memosisikan
produk atau jasa perusahaan secara tepat
34
tekuatan
dan
kelamahan
manajemen,
pemasaran,
35
2.3
Penelitian terdahulu
Judul
Hasil Penelitian
Tahun
Hartiwi
Evaluasi dan
Prbowo;
rekomendasi
dkk,
2010
divisi LPP-TVRI
Engkos
Analaisis
Achmad
perumusan startegi
Kuncoro,
bisnis pada PT
2010
Samudra
Nusantara
pengembangan produk.
Logistindo
John A.
Strategic clarity,
Parnell,
business strategy
2010,
and performance
Caroline
Strategic
Hussler,
management and
Julien
the economics of
Pnin,
Michael
reconcile the
Dietrich,
brother enemies?
Thierry
36
Burger-
Organisasi internal.
Helmchen,
2012
Jonathan
Doing strategy
Pugh, L. Jay
Bourgeois
III,
2011
37
2.4
Kerangka Pemikiran
Matriks EFE
Matriks SWOT
Matriks CPM
Matriks IE
Matriks QSPM
Matriks IFE
Matriks Grand
Strategy