BAB I
PENDAHULUAN
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya,
untuk mendapatkan laba.Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata
dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat.Dalam artian,
sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. (dikutip dari:
Wikipedia, http://www.wikipedia.com/2011/06/definisi-dan-pengertian-bisnis.html)
Kalau Anda berkunjung ke Hero, jangan lagi mencari minuman ringan tanda khusus Hero (private label).
Tidak ada! Sejak April 1997, Hero Selection Cola (HSC) menghilang dari peredaran.Mengapa? “produksi
HSC kami hentikan karena tidak menguntungkan,” jelas Steve Sondakh, Direkur Group Hero.
Padahal, produk ini memiliki cukup banyak keunggulan.Pertama, HSC dibuat berdasarkan formula Cott
Corp., spesialisprivate label dari kanada yang dibanyak Negara sudah merepotkan Coca-Cola. Kedua, HSC
dikelola sebagai house brand premium(produk-produk bermutu tinggi), yang dikenal dengan nama Hero
Selection. Ketiga, harga HSC kira-kira 15% lebih murah ketimbang Coca-Cola, Pepsi, Sprite, ataupun
Fanta.Keempat, kemasannya cukup alternative.Kelima, HSC sengaja dipajang di rak-rak khusus yang
menarik perhatian dalam waktu cukup lama.
Pengamat pamasaran Handi Irawan mengatakan, biasanya produk tanda khusus bisa diterima konsumen
jika dikembangkan oleh ritel sekaliber Makro, Hero ataupun Walmart. Ada tiga hal yang mendorong
keberhasilannya, yaitu: seberapa besar mereka membangun kekuatan; seberapa besar kekuatan
dibangun lewat jaringan; serta nama pengecernya. Jika ketiga elemen itu dimiliki, makaproduk tersebut
dapat mengimbangi merk-merk mapan.
Namun ada dua hal yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan produk tanda khusus.Pertama,
jenis produk harus dipilih benar-benar kompetitif, dari segi harga maupun kualitas.Kedua, customer
switching. Artinya, perlu diperhatikan potensi konsumen jika digiring ke produk lain. Sebab, beberapa
produk memeliki loyal, yang sulit dibujuk agar pindah ke produk lain. Loyalitas adalah perilaku puncak
konsumen terhadap merk. Dan inilah situasi yang diidamkan ribuan pemilik merk,karena dengan
loyalitasnya, konsumen bersedia melakukan apa saja demi mempertahankan merk pilihannya.
Apapun upayanya, loyalitas ini jelas tidak dibangun dalam satu hari, melainkan merupakan proses terus-
menerus. Untuk Coca-Cola, siapa yang menyangkalnya? Produk yang tetap eksis selama113 tahun ini
tanpa lelah berjuang mempertahankan diri sebagai produk nomor satu. Coca-Cola tidak pernah mau
kecolongan oleh pesaing, dalam hal apa pun, sekecil apa pun. Memang, langkah itu memperlihatkan
keseriusan Coca-Cola menghabisi pesaing, meski secara tidak langsung.Meskipun produk tanda khusus
menyumbang keuntungan besar, Handi menyarankan agar pengecer yang berniat mengembangkannya,
hati-hati. Jangan sampai upaya itu justru membuyarkan konsentrasi pada pengembangan nama
induknya. Justru, nama yang baik itu harus dijaga. (dikutip dari: Harsi Ahmad, Contoh Kasus Strategi
Pemasaran, http://harisahmad.blogspot.com/2010/05/contoh-kasus-strategi-pemasaran.html)
Dari kasus diatas dapat disimpulkan bahwa strategi bisnis sangat diperlukan untuk dapat menguasai
pasar dan bertahan ditengah persaingan produk.Oleh karena itu, untuk lebih dapat memahami arti dan
pentingnya dari strategi bisnis dalam berbagai bentuk industri kami menyajikan makalah dengan judul
“Srategi Bisnis”.
1.2.2 Bagaimana bentuk strategi bisnis pada industri yang sedang berkembang ?
1.2.3 Bagaimana bentuk strategi bisnis yang digunakan pada industri yang sudah mapan ?
1.2.4 Bagaimana bentuk strategi bisnis yang dapat digunakan pada industri yang stagnan atau
menurun ?
1.3 Tujuan
1.3.3 Memahami bentuk-bentuk strategi bisnis yang dapat digunakan pada industri yang
berkembang.
1.3.4 Memahami bentuk-bentuk strategi bisnis yang dapat digunakan pada industri yang sudah
mapan.
1.3.5 Memahami bentuk-bentuk strategi bisnis yang dapat digunakan pada industri yang stagnan
atau menurun.
KAJIAN PUSTAKA
Strategi adalah Perangkat luas rencana organisasi untuk mengimplementasikan keputusan yang diambil
demi mencapai tujuan organisasi.(Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, Bisnis Edisi Kedelapan, 2006 :
157)
Strategi adalah sekumpulan kegiatan yang terintegrasi yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan
dan kekuatan jangka panjang perusahaan yang berhubungan dengan pesaing (dikutip dari: Ward dan
Peppard, 2002, p69, http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00778-SI-Bab%202.pdf).
Strategi adalah penempaan misi perusahaan, penetapan sasaran organisasi dengan mengingat
kekuatan eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan cara tertentu untuk mencapai sasaran dan
memastikan implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi akan tercapai
(dikutip dari: Steiner dan Miner, 1997, p18, http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00778-SI-
Bab%202.pdf).
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya,
untuk mendapatkan laba.Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy
yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat.Dalam artian, sibuk
mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.Secara etimologi, bisnis berarti
keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan
keuntungan. (dikutip dari: Dahlia, Pengertian Bisnis, http://dahlia-
lya.blogspot.com/2011/11/pengertian-bisnis.html).
Strategi Bisnis (Strategi Persaingan) berlangsung pada tingkat unit bisnis atau lini produk, berfokus pada
peningkatan posisi bersaing.(dikutip dari: Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, Bisnis Edisis Kedelapan,
2006 : 157).
Strategi bisnis adalah kebijakan-kebijakan dan garis-garis pedoman yang menentukan cara sebuah
perusahaan bersaing dalam sebuah industri dan khususnya cara perusahaan untuk membentuk
keunggulan bersaing (dikutip dari: Grant, 2002, p31, http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00778-
SI-Bab%202.pdf).
Strategi bisnis adalah strategi yang menekankan pada peningkatan dari posisi kompetitif dari produk
atau jasa perusahaan dalam industri yang spesifik atau segmen pasar yang dilayani oleh unit bisnis
tersebut (dikutip dari: Wheelen dan Hunger, 2004, p13, http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-
00778-SI-Bab%202.pdf)
Sebuah strategi bisnis biasanya adalah sebuah dokumen yang jelas mengartikulasikan arah bisnis akan
mengejar dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuannya. Dalam rencana bisnis
standar, hasil strategi bisnis dari tujuan dibentuk untukmendukung misi lain dari bisnis. Sebuah strategi
bisnis yang khas dikembangkandalam tiga langkah: analisis, integrasi dan implementasi. (dikutip dari :
Araquila, Pengertian Strategi Bisnis, http://nandayolanda.blogspot.com/2011/04/pengertian-strategi-
bisnis.html).
Strategi fungsional adalah strategi yang digunakan manager di bidang khusus untuk memutuskan cara
terbaik mencapai tujuan perusahaan melalui produktivitas. (dikutip dari : Ricky W. Griffin dan Ronald J.
Ebert, Bisnis Edisi Kedelapan, 2006 : 157).
BAB III
PEMBAHASAN
Strategi bisnis adalah suatu cara atau metode yang digunakan suatu perusahaan untuk dapat bertahan
ditengah persaingan yang ada. setiap perusahaan memiliki sasaran jangka panjang, menengah, dan
jangka pendek :
a. Jangka Panjang
Sasaran ini berhubungan dengan periode waktu yang panjang, umumnya lima tahun atau lebih.
Ditetapkan untuk periode antara satu sampai lima tahun. Perusahaan biasanya memiliki sasaran jangka
menengah di beberapa bidang.
Perencanaan sering dihubungkan dengan aspek peraktis dalam menetapkan sasaran, memilih taktik, dan
menetapkan jadwal. Sebaliknya strategi cenderung memiliki cakupan yang lebih luas. Strategi bisnis
membuat garis besar mengenai cara bisnis dalam mencapai tujuannya dan memuat tanggapan
organisasi terhadap tantangan dan kebutuhan baru. Strategi yang diru,uskan dengan baik sangat penting
bagi keberhasilan suatu bisnis.
Sasaran strategis merupakan sasaran jangka panjang yang langsung berasal dari pernyataan misi
perusahaan.
2. Analisis SWOT
Setelah tujuan strategis ditetapkan, organisasi biasanya menempuh proses yang disebut analisis SWOT.
Proses ini mencakup penilaian kekuatan (strength), dan kelemahan (weakness) organisasi serta peluang
(opportunity) dan ancaman (threat) lingkungan.
Analisis lingkungan mencakup pengamatan dan penilaian lingkungan terhadap segala ancaman dan
peluang. Perubaan selera konsumen dan perlawanan usaha pencaplokkan oleh perusahaan pesaing
merupakan ancaman, seperti itu juga peraturan pemerintah yang baru. Ancaman yang lebih penting
adalah produk dan kompetitor baru. Sementara itu peluang mencakup bidang-bidang yang berpotensi
untuk diperluas, dikembangkan, atau dimanfaatkan perusahaan dengan kekuatan yang ada.
Analisis organisasi merupakan proses menganalisis kekuatan dan kelemahan perusahaan. Tujuan analisis
organisasi adalah untuk lebih memahami kekuatan dan kelemahan perusahaan. Faktor-faktor kekuatan
meliputi surplus uang tunai, angkatan kerja yang berdedikasi, cukup tersedianya bakat manajerial,
keahlian teknis, atau sedikitnya persaingan. Di lain pihak, kurangnya uang tunai, pabrik yang sudah tua,
serikat kerja yang kuat, dan citra yang buruk, dapat menjadi kelemahan penting.
b. Menyesuaikan Orrganisasi dan Lingkungannya
Langkah terakhir dalam perumusan strategi adalah menyesuaikan ancaman dan peluang dari lingkungan
terhadap kekuatan dan kelemahan perusahaan. Proses penyesuaian adalah jantung dari perumusan
strategi.
Dalam jangka waktu lama, proses itu menentukan apakah suatu perusahaan biasanya mengambil resiko
atau berperilaku lebih konservatif.
Perencanaan dapat dilihat pada tiga tingkatan yaitu strategis, taktis, dan operasional.
a. Rencana Strategis
Rencana yang mencerminkan keputusan mengenai alokasi sumber daya, prioritas perusahaan, dan
tahap-tahap yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran strategis.
b. Rencana Taktis
Rencanan jangka pendek yang berhubungan dengan penerapan aspek spesifik dari rencana strategis
perusahaan.
c. Rencana Operasional
Rencana yang menetapkan target jangka pendek untuk kinerja harian, mingguan, atau bulanan.
Target pemasaran jelas membutuhkan segmentasi pasar yaitu pembagian pasar ke dalam kategori jenis
atau segmen pelanggan. Setelah mereka mengidentifikasi pangsa pasar, perusahaan dapat menerapkan
beragam strategi. Segmentasi merupakan strategi untuk menganalisis konsumen, bukan produk.
b. Strategi Promosi
Ketika tujuan pemasaran sudah jelas, perusahaan harus mengembangkan strategi promosi untuk
mencapainya. Terdapat dua jenis strategi promosi :
1. Strategi Tarik (Pull Strategy)
Dirancang untuk pelanggan yang akan meminta produk langsung dari pengecer.
contoh : suatu iklan pakaian yang ada di media cetak (majalah) yang menarik minat konsumen sehingga
mendorong mereka untuk membelinya. Selanjutnya konsumen mencari produk tersebut ke distributor
dan distributor akan membelinya dari produsen.
Perusahaan memasarkan produknya kepada penjual grosir dan pengecer untuk memasarkan produk ke
konsumen atau konsumen akhir.
contoh : Perusahaan memberikan motivasi berupa penghargaan atau reward kepada distributornya agar
mereka melakukan lebih banyak penjualan dan pada akhirnya akan meningkatkan jumlah pelanggan.
Selain menggunakan kedua jenis strategi promosi tersebut, terdapat beberapa strategi yang dapat
dikembangkan, yaitu
1. Biaya produksi rendah (Low Cost Production)
Ini adalah cara untuk mengefisiensi produksi yaitu, dengan biaya yang cukup rendah, dapat
menghasilkan produk sesuai dengan yang diharapkan.
Meningkatkan standar mutu produksinya agar konsumen lebih percaya pada produk yang kita miliki,
seperti ISO dan SNI.
Penciptaan produk atau citra produk yang berbeda dibandingkan produk pesaing dalam rangka menarik
konsumen.
1. Variabel Geografis
Mengidentifikasi konsumen sesuai dengan tempat atau wilayah. Unit geografis yang dapat
dipertimbangan dalam mengembangkan strategi segmentasi.
2. Variabel Demografis
Menggambarkan populasi dengan mengidentifikasi ciri-ciri seperti umur, latar belakang etnis, status
perkawinan, suku, agama, dan kelas sosial.
3. Variabel Psikografis
Variabel psikografis meliputi karakteristik konsumen, seperti gaya hidup, pendapat, minat, dan sikap.
4. Variabel Perilaku
Merujuk pada cara-cara konsumen menggunakan produk, manfaat yang mereka harapkan dari produk
itu, alasan mereka membelinya, dan kesetiaan mereka terhadap produk tersebut.
Selain melakukan segmentasi pasar yang fokus tujuannya adalah konsumen, perusahaan juga harus
memperhatikan pesaingnya yaitu dengan cara menilai pesaing, diantaranya adalah
Contoh : kualitas antara berbagai jenis produksi kopi instan yang berbeda satu sama lainnya.
3.2 Strategi Untuk Bersaing Dalam Industri Yang Berkembang
Perkembangan bisnis yang masih baru berkembang ditandai dengan pertumbuhan yang cepat. Ketika
suatu industri sedang berkembang akan memberikan peluang yang menarik namun ancaman pun bisa
sama besarnya. Pada fase ini umumnya perusahaan baru mulai menata aktivitas bisnisnya atau sedang
belajar untuk dapat menemukan cara yang paling efektif dalam proses produksi, pemasaran, distribusi
dan mengenal konsumen.
Industri yang berkembang adalah industri yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Pasar masih baru dan belum terbentuk sehingga banyak unsur ketidakpastian mengenai
bagaimana pasar berfungsi, seberapa cepat pertumbuhan pasar dan seberapa besar akan tumbuh.
b. Teknologi masih sederhana dan belum banyak diketahui orang, aktivitas proses produksi masih
bisa dikembangkan dalam industri rumahan.
c. Belum ada standar ukuran yang pasti, baik mengenai kualitas, peralatan, fasilitas dan pelayanan.
d. Penghalang masuk cenderung masih rendah dan setiap pesaing bisa dengan mudah masuk jika
terdapat peluang bagus dalam industri tersebut.
Selama tahap pertumbuhan, pembeli telah berpengalaman dengan produk dan sudah memiliki pola
tanggapan terhadap perkembangan penjualan.
2. Segmentasi Pasar
Pengidentifikasian kelompok konsumen dengan kebutuhan yang hampir sama memerlukan peningkatan
penentuan sasaran, sedangkan pengalaman dengan produk, proses dan teknologi material mengarah
pada efisiensi serta peningkatan standardisasi.
Menggeneralisasi struktur industri pada pasar yang berkembang cukup sulit. Ada beberapa bukti yang
mengatakan bahwa perusahaan besar dan mantap biasanya akan memasuki pasar yang berkembang
dibanding pasar yang baru muncul.
Strategi yang dapat digunakan untuk bersaing dalam Industri yang berkembang :
1. Kreatif, mengembangkan strategi diferensiasi, dan raih peluang menjadi “first mover”
Ciri utama industri ini adalah pertumbuhan penjualan dan pendapatan naik-lambat.
Perusahaan yang berada pada situasi ini harus membangun inisiatif strategis yang mencakup 3
wilayah atau horizon:
Horizon 1 : inisiatif strategis untuk memperkaya dan memperluas posisi perusahaan dalam industri
Horizon 2 : inisiatif strategis untuk memperluas sumberdaya dan kapabilitas dengan memasuki bisnis
baru yang potensial
Strategi yang dapat digunakan dalam industri yang sudah mapan adalah
Pada jenis perusahaan ini, lebih baik berkonsentrasi pada produk yang telah dikembangkannya, dan
telah dipercaya oleh konsumen, sehingga memiliki generasi konsumen tidak perlu diragukan lagi.
Sehingga untuk menciptakan produksi baru kurang diminati bagi industri yang telah mapan, tetapi
mereka lebih senderung mengembangkan produk mereka, seperti meningkatkan standar mutu.
Inovasi rantai nilai ini meliputi penggalian ide, pengembangan ide dan penyebaran atau penerapan ide.
Ide yang dimaksud disini adalah mengembangkan produk yang telah ada dan dipercaya konsumen.
Pengurangan biaya atau low-cost-production ini bertujuan untuk efisiensi produksi, yaitu berorientasi
pada laba maksimum dengan biaya pengeluaran yang sedikit.
4. Tingkatan penjualan
Karena sudah dirasa kurang perlu menciptkan produk baru, maka perusahaan pada indistri semacam ini
juga berfokus pada tingkat penjalannya.
5. Akuisisi biaya rendah(beli aset-aset pesaing)
Untuk mengurangi persaingan yang ada, maka perusahaan pada industri yang mapan juga bisa
menggunakan strategi akuisisi atau membeli aset-aset pesaing.
Berkonsntrasi untuk melakukan perluasan wilayah pangsa pasar hingga ke luar negeri, baik dengan
sistem multinasional ataupun global.
Ciri utama industri jenis ini adalah pertumbuhan penjualan dan pendapatan telah sampai pada titik
optimal dan akan cenderung menurun apabila tidak dikelola dengan baik.
Strategi yang dapat digunakan dalam industri yang stagnan atau menurun adalah
1. Melakukan strategi yang fokus pada tercapainya titik pertumbuhan yang terus optimal
Pada tahap ini, pasarnya jelas ditentukan, seperti kebutuhan dan preferensi pembeli serta struktur
persaingan. Pasar tidak meluas atau menurun secara drastis. Namun , pada akhirnya penrunan dapat
terjadi, kecuali tindakan untuk meningkatkan daur hidup produk melalui aplikasi inovasi dan
pengembangan produk baru dilakukan.
Karena pasar menjadi matang, maka akan terjadi pengurangan daya tarik bagi perusahaan. Untuk itu
lakukanlah sesuatu untuk mengembangkan strategi alternatif seperti :
1. Melacak lingkungan eksternal untuk peluang baru, yang konsisten dengan keahlian dan sumber
adanya organisasi.
2. Mengidentifikasi ancaman pesaing yang potensial terhadap teknologi yang ada dalam memenuhi
kebutuhan konsumen.
3. Mengidentifikasi peluang di dalam segmen khusus produk baru dan yang diperbaiki.
Karakteristik industri yang matang terdiri atas persaingan yang gencar untuk pangsa pasar, penekanan
biaya dan pelayanan, pengurangan arus produk baru, persaingan internasional, penekanan profit, dan
peningkatan kekuatan dalam saluran organisasi yang menghubungkan pabrik dan pemakai akhir.
c. Strategi Keunggulan Bersaing
Strategi perusahaan yang bersaing dalam pasar yang matang bersifat menyetabilkan., mengubah, dan
memanien (memetik hasil) bisnis ini ditujukan untuk mencapai pengurangan biaya, penentuan sasaran
selektif, atau diferensiasi produk.
Strategi Bisnis secara umum dapat kita telaah melalui marketing mix. Konsep marketing mix merupakan
salah satu konsep dalam pemasaran modern pada saat sekarang ini. Dimana konsep tersebut adalah
salah satu kegiatan pemasaran yang sangat menentukan keberhasilan perusahaan dalam mengejar
maksimum profit.
Dalam hal ini Swastha (1985 : 94) memberikan pengertian marketing mix adalah empat variabel atau
kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yaitu produk, struktur harga, kegiatan
promosi dan sistem distribusi. Selanjutnya Kotler (1985 : 45-48) mengemukakan bahwa marketing mix
dapat dibagi menjadi 4 P sebagai berikut :
1. Product (Produk)
2. Price (Harga)
3. Place (Distribusi/tempat)
4. Promotion (Promosi)
Keempat elemen di atas merupakan penentu dalam menganalisa pasar secara keseluruhan, selanjutnya
penulis akan menguraikan keempat komponen di atas sebagai berikut :
1. Product (produk)
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan pada suatu pasar guna mendapatkan perhatian untuk
dimiliki, digunakan, dikonsumsi yang dapat memuaskan kebutuhan.
Suatu produk dapat berupa suatu benda, jasa dan keinginan lain-lain untuk melukiskan sesuatu yang
dapat memenuhi keinginan.Untuk itu setiap pengusaha harus mengetahui perkembangan kebutuhan
konsumen melalui penelitian pasar agar dapat mengetahui dan dapat menyesuaikan diri dalam
menciptakan produk.
2. Price (harga)
Harga merupakan alat untuk mengukur nilai suatu barang, harga bagi produsen merupakan penentu
bagi permintaan pasar dan mempengaruhi posisi pesaing perusahaan dalam merebut konsumen.
Harga merupakan indicator dari pada barang, dalam menetapkan harga perlu hati-hati dalam
memperhatikan potensi pasar.Oleh sebab itu, menentukan harga perlu diperhatikan agar harga yang
ditetapkan dapat dijangkau oleh konsumen disamping itu dapat memberikan keuntungan bagi
perusahaan.
3. Place (distribusi/tempat)
Produk yang telah dihasilkan oleh suatu perusahaan akan lebih berguna bagi kensumen/pembeli apabila
produk tersebut tersedia pada tempat dan saat dimana saja dibutuhkan.
Dalam pencapain tujuan utama dari pemasaran yakni menyalurkan barang-barang atau jasa.Secara
efisien dari produsen ke konsumen, maka diperlukan adanya kegiatan penyaluran (distribusi) sebagai
mata rantai yang harus dilalui oleh barang-barang dari produsen ke konsumen pada waktu dan jumlah
yang tepat.
Barang yang dihasilkan oleh para produsen biasanya tidak secara langsung mereka menjualnya kepada
konsumen, tetapi biasanya mereka melalui suatu perantara agar produk yang dihasilkan dapat dengan
mudah sampai ke tangan konsumen.
Basu swastha ( 1990: 190) memberikan defenisi tentang saluran distribusi sebagai berikut: Saluran
distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang
tersebut dari produsen sampai ketangan konsumen sebagai pemakai. Saluran distribusi yang digunakan
adalah suatu struktur yang menggambarkan alternativ saluran yang dipilih oleh para produsen seperti:
pedagang besar, agen, dan pengecer.
4. Promotion (promosi)
Promosi adalah suatu usaha perusahaan atau individu memberikan informasi dan mempengaruhi serta
menarik konsumen sicara lansung terhadap produk yang dihasilkan.
Promosi adalah cara yang efektif dalam merebut konsumen dipasaran, serta memperkenalkan barang-
barang baru yang diproduksi.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, pengembangan bisnis tidak hanya dilakukan didalam suatu
wilayah atau negara saja, tetapi juga telah meluas menjadi bisnis internasional dan membuat keadaan
semakin kompetitif. Keadaaan demikian menuntut perusahaan yang menjalankan bisnis internasional
memutar otak untuk menemukan strategi yang menempatkan mereka diposisi yang lebih depan
dibandingkan yang lain. Strategi disini dapat dipahami sebagai seperangkat rencana yang ditentukan
oleh perusahaan tidak lain agar perusahaan tersebut dapat mencapai tujuan mereka (Wild, 2008:302).
Jika kita amati arti dari strategi ini, maka satu hal yang tidak boleh terlewatkan adalah adanya tujuan
yang jelas, karena tanpa tujuan yang jelas maka tidak ada arah yang pasti pula kemana rencana-rencana
tersebut diarahkan. Mengingat pentingnya unsur tujuan dalam perumusan strategi, maka identifikasi
tujuan inilah yang menjadi langkah pertama dalam penetapan strategi.
Bisnis Internasional adalah bisnis yang kegiatan-kegiatannya melewati batas-batas negara. Definisi
ini bukan hanya perdagangan internasional dan pemanufakturan di luar negeri, tetapi juga industri jasa
yang berkembang di bidang- bidang seperti transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi,
perdagangan eceran, perdagangan besar dan komunikasi massa.
Dalam Bisnis Internasional, terbagi menjadi dua jenis strategi yaitu Perusahaan Multinasional
(Multinational Corporation) dan perusahaan Global.
Perusahaan Multinasional adalah perusahaan yang dikendalikan oleh satu kantor pusat di suatu negara,
tetapi kegiatan operasionalnya dilakukan di banyak negara, baik negara maju maupun negara
berkembang. Tujuan dari perusahaan jenis ini adalah untuk pemasaran produk. Contoh : Coca cola,
Apple Computer, Nokia.
Perusahaan Global adalah jenis perusahaan yang memasarkan produknya ke luar negeri, tanpa harus
membuka perusahaan atau cabang di luar negeri. Contoh: Perusahaan minuman dalam kemasan PT
Sosro.
Tidak jarang tujuan yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan dituangkan dalam sebuah mission
statement. Pernyataan misi ini akan memberi karyawan pengertian mengenai tujuan dan arah kinerja
mereka (Kotler & Keller, 2008:43). Kemudian baru dilanjutkan dengan formulasi strategi itu sendiri
(Wild, 2008:303).
Selanjutnya, perlu dilakukan analisa perihal mengidentifikasi kemampuan khusus yang dimiliki oleh
sebuah perusahaan yang menjadi nilai tambah dalam bersaing dengan oleh kompetitornya (Wild,
2008:304). Sebelum menjalankan strategi dan mencapai misi yang ada, perusahaan dituntut pula untuk
mengerti nilai-nilai yang ada dalam perusahaan, berkaitan pula dengan analisa SWOT
atau Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat (Kotler & Keller, 2008:51)
Strategi yang akan diambil oleh perusahaan dapat berorientasi pada dua bentuk pilihan, yaitu strategi
multinasional atau strategi global (Wild, 2008:307). Dalam strategi multinasional atau multidomesik,
perusahaan mengupayakan memahami pasar nasional sesuai selera lokal disana, agar produk yang
mereka tawarkan benar-benar diterima dan memuaskan konsumen.Dengan keadaan yang demikian,
maka perusahaan perlu mengeluarkan biaya ekstra. Tidak demikian dengan strategi global yang lebih
memilih mamasarkan produk mereka dengan cara pemasaran yang sama tanpa membedakan pasar
lokal dimana produk tersebut akan diterima. Strategi ini memang tidak memerlukan banyak
pengeluaran namun sayangnya, tidak dapat memuaskan konsumen secara optimal. Empat strategi yang
dapat ditempuh pada bisnis global yaitu :
3. Strategi Sentralisasi Keahlian, gabungan dari strategi sentralisasi pengendalian dan strategi
desentralisasi pengendalian. Strategi ini membutuhkan tim manajemen di perusahaan induk yang
memiliki keahlian dan kemampuan menembus pasar global. Perusahaan yang menerapkan strategi
bisnis ini menggunakan sistem interorganisasi yang menghubungkan proses dan database perusahaan
induk dengan anak perusahaan.
4. Strategi Penyebaran Keahlian dan Sentralisasi Pengendalian, Perusahaan induk dan anak perusahaan
bekerja sama memformulasikan strategi dan kebijakan operasi serta mengkoordinasikan logistik agar
produk mencapai pasar yang tepat. Strategi ini menempatkan tanggungjawab yang besar pada
pengelola database untuk memastikan keseragaman rancangan database di seluruh dunia.
Penetapan strategi terbagi atas tiga level, yaitu level korporat, level bisnis, dan level departemen (Wild,
2008:308). Level korporat menyangkut tiga alternatif pilihan, yaitu memperbesar dan memperluas
aktivitas, mengurangi aktivitas, atau bentuk stabilitas dimana mempersiapkan pilihan-pilihan logis ketika
terjadi perubahan. Tiga bentuk ini, dalam beberapa keadaan juga dapat digunakan secara bersama,
dalam bentuk kombinasi.Dalam level bisnis, Wild menyebutkan beberapa strategi yang dapat dipilih
oleh perusahaan internasional dalam upaya memenangkan kompetisi bisnis (Wild, 2008:311).
Struktur organisasi adalah cara perusahaan membagi aktivitas-aktivitas menjadi unit-unit yang terpisah
dan mengkoordinasikan aktivitas di antara unit-unit tersebut. (Wild, 2008:313). Penting dalam struktur
organisasi untuk menentukan apakah pembuatan keputusannya centralized (terpusat)
atau decentralized (menyebar).
Pembuatan keputusan terpusat membantu untuk mengkoordinasi operasi anak perusahaan
internasional sedangkan yang menyebar akan berguna untuk menghadapi perubahan cepat lingkungan
bisnis nasional. Masalah koordinasi dan fleksibilitas juga perlu diperhatikan saat sebuah perusahaan
menyusun struktur organisasinya. Sebuah perusahaan internasional harus memperhatikan koordinasi
dari pemilik otoritas tertinggi hingga karyawan terbawah perusahaan tersebut.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Strategi bisnis adalah suatu cara yang digunakan perusahaan untuk menghadapi persaingan dalam dunia
bisnis. dalam strategi bisnis terdapat tiga langkah untuk menentukan tujuan yaitu, analisis, integrasi, dan
implementasi.
4.2 Saran
Dalam menentukan strategi bisnis yang akan digunakan, sebelumnya lakukanlah terlebih dahulu analisis,
kemudian mengintegrasikan dan mengimplementasikannya.
DAFTAR RUJUKAN
Griffin, Ricky W. dan Ronald J. Ebert.2007..Bisnis Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Boone, Louis E. dan David L. Kurtz.2000.Pengantar Bsnis Jilid 1.Jakarta: Penertbit Erlanggga.
Suwandi.2010.Model Perusahaan Multi Nasional, Strategi Bisnis Global dan Strategi GIS, (Online),
(http://wandaydoanx.blogspot.com/2010/11/model-perusahaan-multi-nasional-strategi.html), diakses
22 November 2012.