Di era modern seperti sekarang ini, kita dapat melihat bahwa pengguna bahasa
daerah sudah mulai memudar, terutama dikalangan remaja sudah mulai banyak yang
meninggalkannya dan beralih ke bahasa gaul (alay) dalam berkomunikasi, entah itu
berkomunikasi dengan temannya, dengan oranglain bahkan dengan orangtuanya
sendiri. Dapat kita temukan, hanya sedikit saja remaja yang masih
mempertahankannya dan masih menggunakannya dalam berkomunikasi. Sehingga
dikhawatirkan remaja sekarang tidak lagi mengerti bahasa daerahnya sendiri.
Kebanyakan remaja saat ini menggunakan bahasa gaul (alay) sebagai proses
komunikasi dengan teman- temannya.
Mereka lebih sering dan suka menggunakan bahasa gaul (alay) daripada
menggunakan bahasa daerahnya sendiri dalam berkomunikasi sehari- hari. Hal ini
mungkin karena mereka merasa malu, merasa ketinggalan jaman atau merasa tidak
gaul (alay) jika mereka masih menggunakan bahasa daerahnya. Bahkan, tidak hanya
remaja- remaja saja yang sekarang menggunakan bahasa gaul (alay), namun anakanak Sekolah Dasar (SD) pun sudah tidak lagi menggunakan bahasa daerahnya dan
mulai ikut- ikutan menggunakan bahasa gaul (alay) dalam berkomunikasi sehari- hari
dengan teman- temannya.
Pengaruh memudarnya penggunaan bahasa daerah mungkin salah satunya yaitu
pengaruh sinetron- sinetron yang sekarang ini sedang popular di kalangan remaja.
Dalam sinetron tersebut, kita dapat melihat bahwa penggunaan dialognya tidak
menggunakan tata bahasa Indonesia yang baku dan malah menggunakan bahasa gaul
(alay). Itulah yang membuat remaja dan anak- anak sekarang lebih suka dan sering
menggunakan bahasa gaul (alay) dalam berkomunikasi, karena mereka sering
menonton sinetron yang mereka sukai dan pastinya jika mereka menyukainya maka
merekapun akan mengikuti atau menirunya. Sehingga tak jarang jika kita sering
mendengar remaja dan anak- anak mengatakan, OMG hello!!!! atau juga kata
keleus, dalam komunikasinya, dan masih banyak kata- kata lainnya. Bahkan tidak
hanya untuk komunikasi secara lisan saja, bahasa gaul (alay) juga digunakan para
remaja dalam sms ataupun status di facebook. Contoh bahasa alay yang sering di
gunakan yaitu :
Mengeluh : Hufft
Dan itulah sedikit contoh bahasa alay yang sering digunakan, namun masih
banyak lagi kata- kata lainnya. Jika setiap hari remaja menggunakan bahasa gaul
(alay) dalam berkomunikasi entah itu dalam lisan maupun tulisan, maka yang
dikhawatirkan adalah remaja akan linglung jika mereka dihadapkan untuk
mengerjakan soal- soal bahasa Indonesia yang mempunyai aturan baku tentang huruf
besar dan kecil, tanda baca, dan lainnya. Dan mungkin mereka akan lupa bahasa
daerah mereka sendiri.
Ada sebagian orang yang berpendapat bahwa keberadaan bahasa gaul (alay)
malah dapat memperkaya kajian para ahli linguistik. Bahasa Indonesia justru akan
teruji dan berkembang sesuai zamannya, dengan adanya berbagai variasi bahasa di
sekitarnya, ujar sulaeman, yang tengah menyusun disertasi dengan fokus
penggunaan bahasa gaul di berbagai situs jaringan sosial. Dan ada yang berpandapat
bahwa penggunaan bahasa gaul (alay) tidak masalah selama penggunaanya itu dalam
situasi atau tempat yang sesuai. Misalnya dalam berkomunikasi dengan teman
sebaya, kita menggunakan bahasa yang santai dan tidak perlu menggunakan bahasa
yang resmi tetapi masih dalam batasan bahasa yang wajar. Namun, disisi lain ada juga
yang berpendapat bahwa bahasa gaul (alay) akan mengancam dan merusak bahasa
Indonesia. Bahasa alay juga merupakan sinyal ancaman yang sangat serius terhadap