Anda di halaman 1dari 2

Ke santunan berbahasa indonesia

Ke santunan berbahasa memiliki arti baik budi dan tingkah lakunya dalam berbahasa baik lisan ataupun
tulisan. Kesantunan berbahasa di arti menggunakan bahasa yang baku serta baik dan benar saat
berkomunikasi dengan orang lain. Kesantunan berbahasa dapat dilihat dari penggunaan kata intonasi
dan struktur kalimatnya. Dan saat ini kebanyakan orang orang tidak memperhatikan ke santunan dalam
berbahasa indonesia terutama di kalangan generasi muda. Salah satu penyebab seseorang lupa dalam
santun berbahasa adalah karena orang tersebut tidak tahu seberapa penting bahasa itu sendiri atau
dapat dikatakan orang tersebut lupa apa hakikat bahasa itu sendiri. Sebenarnya kita dapat melihat
bagaimana pribadi seseorang dari bahasa. Ketika seseorang yang memiliki sikap sampun berbahasa
berbicara pasti orang tersebut menggunakan bahasa dengan etika yang baik. Begitupun sebaliknya ketika
seseorang menggunakan bahasa yang buruk dan tidak sopan maka orang tersebut dinilai sebagai orang
yang tidak beretika dalam berbahasa. Jadi penting bahwa seseorang harus santun berbahasa agar orang
lain tidak salah dalam menilai diri kita. Memudarnya kesantunan berbahasa di kalangan generasi muda
dapat dilihat dari berbagai fenomena yang terjadi akhir-akhir ini. Misalnya seperti generasi muda atau
generasi nilai-nilai saat ini cenderung lebih sering menggunakan bahasa inggris daripada bahasa sendiri.
Dan yang lebih miris lagi banyaknya penggunaan perkataan sambungan yaitu suatu kalimat yang
terdapat unsur bahasa indonesia dan juga bahasa inggris misalnya "Sorry ya pak, saya lupa menghubungi
bapak". Itu merupakan dasar yang tidak santun karena tidak baku. Karena jarang memakai bahasa
sendiri orang-orang pun lupa bagaimana santun berbahasa. Fenomena yang sering terjadi di kehidupan
sehari-hari mengenai ketidak santunan berbahasa sangat banyak, seperti ketika seorang murid
berkomunikasi dengan gurunya. Seringkali seorang murid menyapa gurunya dengan bahasa yang kurang
santun misalnya dengan kalimat "Pak tugasku udah aku kumpulin di meja bapak ya, makasih pak". Jika
kita membayangkan saat siswa tersebut di bicara dengan gurunya mungkin siswa tersebut telah
menggunakan intonasi yang baik dan santun tetapi jika kita lihat susunan kata dan bahasa yang
digunakan kalimat tersebut termasuk dalam ketidak santunan berbahasa. Karena bahasa yang digunakan
dalam kalimat tersebut tidak baku dan kurang sopan. Fenomena di atas tidak jauh berbeda dengan
ketika terjadi interaksi atau komunikasi antara anak dan orang tua. Seringkali seorang anak berbicara
dengan orang tuanya dengan bahasa yang tidak baku. Misal memanggil ibu dengan panggilan "nyokap"
dan bapak dengan panggilan "bokap". Serta penggunaan kata "gue" dan "lo" dalam kehidupan sehari
hari. Bukan hanya pemilihan kata yang tidak tepat saja tetapi juga sering menggunakan intonasi yang
tidak baik seperti membentak dan berteriak. Ke santunan berbahasa tidak hanya dilihat dari kata-kata
yang diucapkan saja tetapi juga tingkah laku. Dan banyak sekali anak zaman sekarang ketika di nasehati
oleh orang tuanya malah bertingkah tidak sopan seperti membuang muka aku tak kasus bahkan pergi
begitu saja. Bahkan yang lebih parah lagi kebanyakan remaja saat ini sering menggunakan kata-kata
kasar dan kotor dalam berbahasa. Kebanyakan remaja dalam melontarkan kata-kata kotor tidak
memperhatikan kondisi dan situasi lingkungan sekitar. Bisa dikatakan di mana saja dan kapan saja. Tidak
hanya satu suasana hati sedang marah atau kesal saja tetapi saat senang atau bergurau dengan teman
kata-kata kotor itupun sering dilontarkan. Setuju atau tidak setuju percaya atau tidak percaya tetapi
seperti itulah kenyataannya. Berbagai fenomena di atas menandakan bahwa ke santunan berbahasa di
kalangan generasi muda sudah memudar. Fakta tersebut merupakan fakta yang sangat memprihatinkan
di mana generasi mi ini al bangsa indonesia yang seharusnya melestarikan bahasa sendiri malah
melupakan bagaimana santun dalam berbahasa. Remaja adalah generasi muda masa depan bangsa.
Remaja adalah seseorang yang nantinya akan membawa indonesia menuju kesejahteraan. Bahasa
menjadi unsur yang penting karena dalam berkomunikasi menggunakan bahasa. Dan negara yang
sejahtera adalah negara yang bangsanya senantiasa santun berbahasa. Karena tidak patut ketika seorang
generasi muda yang nantinya telah menjadi pemimpin bangsa berkomunikasi dengan bahasa yang tidak
baku kata-kata kotor bahasa gaul yang tidak sesuai dan lain sebagainya. Maka dari itu ke santunan dalam
berbahasa perlu kita ubah menjadi ke santunan berbahasa. Dan menyadari bahwa sebagai warga negara
yang baik kita harus selalu menerapkan ke santunan dalam berbahasa indonesia. Dalam upaya
mengembalikan ke santunan berbahasa di kalangan generasi muda perlu adanya kontribusi dari berbagai
pihak. Baik dari generasi muda itu sendiri orang tua guru maupun masyarakat sekitar. Dari sisi generasi
muda seorang pengurus bangsa harus memiliki kesadaran dalam santun berbahasa menyadari bahwa
melestarikan bangsa indonesia adalah tugas mereka. Dan salah satu caranya adalah dengan santun
berbahasa. Sedangkan orang tua dan guru berperan untuk selalu memberikan bimbingan kepada remaja
untuk menerapkan santun berbahasa di rumah di sekolah maupun di masyarakat. Masyarakat sekitar
pun harus berperan dalam menciptakan lingkungan yang santun sehingga tidak ada lagi penggunaan
bahasa gaul di lingkungan sekitar dan ke santunan dalam berbahasa indonesia tetap terjaga.

Anda mungkin juga menyukai